Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan Kelas Xii Dikonversi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 41

PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN

(C3) KELAS XII

i
A
ekanisme Kepala Silinder Dan Kelengkapanny

Kompetensi Dasar
Mendiagnosis kerusakan mekanisme kepala silinder dan kelengkapannya.
Memperbaiki mekanisme kepala silinder dan kelengkapannya.

10 Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan KelasMekanisme


XII untuk Kepala Silinder Dan Kelengkapannya
SMK/MAK 1
Tujuan Pembelajaran
Mendiagnosis Kerusakan Mekanisme Kepala Silinder dan Kelengkapannya
Dengan berdiskusi, bersama kelompoknya dan bimbingan guru siswa dapat menyimpulkan kerusakan mekanisme kepala silinder dan
Dengan membaca buku, diskusi dengan kelompok dan bimbingan guru siswa dapat mendiagnosis kerusakan mekanisme kepala silin
Dengan mengamati trainer engine stand, membaca buku dan diskusi siswa dapat menganalisis kerusakan mekanisme kepala silinder
Memperbaiki mekanisme kepala silinder dan kelengkapannya
Setelah praktik sistem engine di trainer engine stand siswa dapat mendiagnosis kerusakan mekanisme kepala silinder dan kelengkapann
Setelah praktek sistem engine di engine trainer siswa dapat menentukan kerusakan mekanisme kepala silinder dan kelengkapannyad
Setelah praktek sistem engine di engine trainer siswa dapat menentukan perbaikan yang dilakukan pada kerusakan mekanisme kepa

Peta Konsep

Bagian Utama Mekanisme Kepala Silinder Dan Kelengkapannya

Kepala Silinder

Diagnosis Kerusakan Mekanisme Kepala Silinder Dan Perbaikannya


Materi Pembelajaran

Gambar 1.1. Cylinder Head


(sumber: autoexpose.org)
Head cylinder adalah komponen penutup blok silinder yang bertugas menutup
rongga silinder, di mana ruang yang ditutup tersebut adalah ruang pembakaran.
Sehingga, dengan adanya penutup ini maka pembakaran bisa terjadi.
Selain sebagai penutup blok silinder, kepala silinder juga masih memiliki fungsi
yang lain dan ternyata ada beberapa jenis kepala silinder yang banyak dipakai pada
mesin. Mari kita bahas secara detail di bawah.
Beberapa fungsi blok silinder antara lain:
1. Sebagai penutup blok silinder.
2. Sebagai tempat terjadinya pembakaran karena dikomponen inilah ruang bakar
diletakan.
3. Sebagai komponen untuk meletakan komponen mesin lain seperti
mekanisme katup, manifold dan busi/injector.
Cylinder head atau kepala silinder merupakan salah satu komponen mobil yang
terbilang penting di mana fungsinya sebagai tempat proses pembakaran. Tak hanya itu,
cylinder mobil juga merupakan tempat katup buang serta hisap dan sebagai tempat
busi untuk melakukan pembakaran.
Jumlah katup pada kepala silinder mobil tersebut tergantung dan
menyesuaikan teknologi serta kebutuhan masing-masing kendaraan. Namun, pada
umumnya masing- masing kendaraan memiliki kelemahan yang tak sama, khususnya
pada bagian komponen mobil tersebut. Tugasnya yang begitu berat membuat cylinder
head mobil sering dan sangat rentan sekali mengalami kerusakan atau
permasalahan.

A. Bagian Utama Kepala Silinder Dan Kelengkapannya

1. Cover Kepala Silinder

Gambar 1.2. Cover Cylinder Head


(Sumber: Dokumen Pribadi)

Mekanisme Kepala Silinder Dan


Kelengkapannya
3
Merupakan tutup kepala silinder yang akan menutup bagian atas kepala silinder.
Pada cover ini pula biasanya diletakkan tutup oli yang digunakan untuk tempat pengisian
oli mesin.
2. Lubang Oli (Oil Feed)

Gambar 1.3. Lubang Oli Mesin pada Cylinder Head


(Sumber: maperformance.com)
Fungsi oil feed sebenarnya hanya sebagai jalur oli, jalur ini secara default sudah
terbentuk saat pembuatan blok mesin bersama water jacket. Hal ini dikarenakan letak oil
feed ini berada di dalam blok silinder.
Selain inner oil jet, biasanya juga ada outer oil jet. Outer oil jet ini terbentuk seperti
pipa biasa yang umumnya berbahan logam. Fungsi saluran ini yakni menghubungkan
oli ke komponen luar mesin seperti turbocharger atau oil cooler.
3. Saluran Air Pendingin

Gambar 1.4. Saluran Air pada Cylinder Head


(Sumber: maperformance.com)
Saluran ini juga berfungsi sebagai jalur lanjutan sirkulasi air pendingin dari blok
silinder untuk mendinginkan kepala silinder. Air pendingin yang bersirkulasi pada
water jacket ini nantinya akan menyerap panas pada mesin secara langsung. Panas
yang dibawa oleh air pendingin ini nantinya akan dibuang keluar saat air
pendingin mengalir ke radiator. Air pendingin yang sudah didinginkan akan
disalurkan kembali ke dalam mesin untuk menyerap panas kembali.
4. Intake Manifold

Gambar 1.5. Intake Manifold Daihatsu


Terios (Sumber: Dokumen Pibadi)
Intake manifold atau manifold masuk merupakan komponen yang berfungsi
untuk menyalurkan campuran udara dan bahan bakar dari alat pencampur bahan bakar
dan udara ke dalam ruang bakar pada tiap-tiap silinder.
Keberadaan dari intake manifold pada mesin ini sangatlah penting, mengingat
tanpa adanya intake manifold pada mesin maka campuran bahan bakar dan udara
dari alat pencampur bahan bakar dan udara tidak akan dapat sampai ke ruang
bakar pada mesin.
Intake manifold terletak dekat dengan sumber panas yang bertujuan agar
campuran udara dan bahan bakar lebih cepat menguap sehingga terjadi campuran
yang homogen
Pada mesin injeksi EFI, intake manifold juga berfungsi sebagai tempat
meletakkan injektor untuk mesin EFI tipe MPI atau Multi Point Injection. Sedangkan
pada mesin EFI tipe GDI atau Gasoline Direct Injection, intake manifold berfungsi
sebagai penyalur udara dari intake air chamber ke ruang bakar di mesin.
Bila terjadi kerusakan pada intake manifold yang berakibat terjadinya kebocoran
udara maka mesin akan susah untuk berputar dalam keadaan idle atau stasioner,
dengan kata lain putaran mesin saat stasioner menjadi kasar. Hal ini dapat terjadi
dikarenakan perbandingan campuran udara dan bahan bakar akan menjadi
campuran yang kurus karena adanya tambahan udara bebas yang dapat masuk ke
dalam ruang bakar akibat dari kebocoran di intake manifold.
5. Exhaust Manifold

Gambar 1.6. Ekhausemanifold Daihatsu


Terios (Sumber: Self-Taught Engineering)
Pada saat langkah buang, maka gas buang yang timbul dari hasil
pembakaran campuran bahan bakar dan udara harus dibuang atau dikeluarkan
dari ruang bakar di silinder mesin menuju ke udara luar.
Akan tetapi gas buang ini tidak boleh langsung dibuang ke udara bebas
karena kandungan senyawa di dalam gas buang ini akan dapat menimbulkan
polusi, oleh karena itu gas buang harus disalurkan ke beberapa komponen yang
menyaring gas buang, seperti catalytic converter dan muffler. Oleh sebab itu
dibutuhkanlah exhaust manifold pada mesin. Exhaust manifold atau manifold buang
merupakan komponen yang berfungsi untuk mengalirkan gas hasil pembakaran pada
tiap-tiap silinder ke pipa buang (exhaust pipe)
dan selanjutnya ke catalytic converter lalu ke muffler.
Exhaust manifold ini disambungkan pada saluran buang pada kepala
silinder menggunakan sambungan baut dan mur. Pada sistem EFI, pada exhaust
manifold juga dilengkapi dengan oxygen sensor yang juga terpasang pada
exhaust manifold yang berfungsi untuk mendeteksi kandungan dari gas buangnya
ke knalpot.
6. Ruang Bakar

Gambar 1.7. Ruang Bakar


(Sumber: rajamobil.com)
Pada mesin bensin bentuk ruang bakar hanya berupa cekungan yang ada di
permukaan bawah kepala silinder. Cekungan ini akan dipaskan dengan permukaan atas
piston, dengan kata lain saat akhir langkah kompresi gas bertekanan tinggi akan
terkumpul pada cekungan ini. Jenis dan Macam Ruang Bakar pada Motor
Bensin
1. Ruang Bakar Model Setengah Bulat/ Jenis Bulat
Combustion chamber tipe ini memiliki permukaan yang lebih kecil bila
dibandingkan dengan ruang bakar yang lain dengan kapasitas mesin yang sama.
Ruang bakar ini mempunyai efisiensi panas yang sangat tinggi, selain itu juga
kontruksi dari ruang bakar jenis ini lebih sempurna. Akan tetapi combustion
chamber tipe ini juga mempunyai kekurangan, yaitu rumit dalam hal

penempatan mekanisme katupnya.


Gambar 1.8. Ruang Bakar ½ Bulat/ Jenis
Bulat (Sumber: bisaotomotif.com)
2. Ruang Bakar Model Baji
Model ruang bakar yang satu ini juga memiliki efisiensi panas yang baik, selain
itu juga mempunyai kontruksi mekanisme katup yang lebih sederhana lagi bila
dibandingkan dengan ruang bakar setengah bulat.
Gambar 1.9. Ruang Bakar Model Baji
(Sumber: bisaotomotif.com)
3. Ruang Bakar Model Battube (bak mandi)
Sesuai dengan namanya ruang bakar model ini memang seperti bak mandi.
Kontruksi dari ruang bakar model bak mandi ini cukup sederhana, sehingga biaya
produksinya pun tidak mahal. Hal ini dikarenakan katup yang digunakan memiliki
diameter yang kecil. Dengan bentuk ruang bakar yang menyerupai bak mandi,
maka nantinya akan terjadi pusaran gas yang berguna untuk memaksimalkan
pembakaran. Sama dengan ruang bakar yang lain, ruang bakar tipe ini juga
mempunyai kerugian. Kerugiannya adalah pada saat menghisap campuran
udara dan bahan bakar, atau pada saat membuang gas hasil pembakaran
kurang sempurna bila dibandingkan dengan jenis ruang bakar yang lainnya.

Gambar 1.10. Ruang Bakar Model Battube (bak


mandi) (Sumber: bisaotomotif.com)
4. Ruang Bakar Model Pent Roof
Model ini berbentuk segi empat, dan apabila dihubungkan ke titik pusat
hampir sama dengan atap suatu bangunan, sehingga disebut dengan pent roof. Karena
bentuknya yang seperti atap rumah, ruang bakar ini digunakan pada mesin yang
memiliki katup dengan jumlah yang melebihi 2 setiap silindernya.

Gambar 1.11. Ruang Bakar Model Pent Roof


(Sumber: bisaotomotif.com)
Mekanisme Katup

Gambar 1.12. Mekanisme Katup


(Sumber: Dokumen Pribadi)
Mekanisme katup adalah sebuah rangkaian mekanis yang tersistematis untuk
membuka saluran intake di saat piston berada pada fase hisap, dan membuka saluran
exhaust ketika posisi piston berada pada fase buang. Secara desain, keberadaan
mekanisme katup tentu saja membuat mesin terlihat lebih rumit. Karena perlu satu
rangkaian roda gigi dari crankshaft ke camshaft.
Mekanisme katup hanya terdapat pada mesin 4 tak. Pada mesin 2 tak, saluran
keluar masuk udara ke dalam ruang bakar diatur langsung oleh piston. Dengan kata
lain dinding piston yang akan menutup saliran intake dan exhaust. Dilihat dari
konstruksinya, maka secara garis besar mekanisme katup dibagi menjadi dua
macam, yaitu:
1. SV (Side Valve) dan OHV (Over Head Valve)
Pada jenis engine dengan camshaft dibawah dibagi menjadi 2 (dua) jenis letak
katup (valve) yaitu jenis Side Valve (SV) dan Over Head Valve (OHV).
a. Katup di samping (Side Valve atau SV)
Konstruksi SV memiliki ciri katup berdiri dan di samping blok motor serta
poros cam terletak di bawah. Keuntungannya konstruksi mesin sederhana,
mesin pendek tidak memakan tempat, suara tidak berisik, namun bentuk
ruang bakar kurang menguntungkan bagi proses pembakaran yang ideal dan
penyetelan celah katup sulit.

Gambar 1.13. Mekanisme Katup Side Valve


(Sumber: duniaotomotif.blogspot )
b. Katup di Kepala Silinder (Over Head Valve atau OHV)
Jenis OHV merupakan mekanisme katup yang umum ditemukan pada
berbagai macam engine kendaraan, pada jenis ini Katupnya menggantung di
kepala silinder, poros cam terletak di bawah. Keuntungannya bentuk ruang
bakar yang baik,
namun kerugiannya adalah banyak komponen/bagian-bagian yang
bergerak berarti kelembaman massa besar sehingga tidak ideal untuk mesin
putaran tinggi.

Gambar 1.14. Mekanisme Katup OHV


(Sumber: duniaotomotif.blogspot )
2. OHC (Over Head
Cam)
Pada engine Over Head Cam (OHC) merupakan jenis engine yang posisi camshaft
nya berada pada kepala silinder, sehingga pergerakan katup langsung ditekan
oleh cam tanpa perantara push rod. Pada jenis OHC mekanisme katup dibagi
menjadi 2 (dua) sistem antara lain SOHC dan DOHC.
a. Single Over Head Cam (SOHC)

Gambar 1.15. Mekanisme Engine Katup SOHC


(Sumber: Dokumen Pribadi )
Merupakan engine yang menggunakan satu Camshaft atau yang bisa
dikenal dengan noken as, jadi setiap silinder terdapat satu noken as dengan 2
katup, yaitu katup isap (intake valves) yang mempunyai fungsi sebagai
menghisap campuran udara dan bahan bakar ke dalam ruang bakar dan
katup buang (exhaust valves) yang berfungsi sebagai pengisap sisa
pembakaran ke knalpot.
Gambar 1.16. Mekanisme Katup SOHC
(Sumber: Anangcozz Blog )
Cara Kerja SOHC
Pada tipe ini batang penekan tidak ada, sehingga gerakan balik dapat
dinetralisir. Posisi cam berada di atas silinder yaitu di tengahnya, cam
digerakkan oleh rantai penggerak yang langsung memutar cam sehingga cam
menekan rocker arm. Poros cam berfungsi untuk menggerakkan katup masuk
(IN) dan katup buang (EX), agar membuka dan menutup sesuai dengan
proses yang terjadi dalam ruang bakar mesin. Tipe ini komponennya
sedikit sehingga pada putaran tinggi tetap stabil. Disebut single over
head camshaft karena hanya menggunakan satu cam pada desainnya.
Atau SOHC adalah sistem poros tunggal di kepala silinder.
b. Double Over Head Cam (DOHC)

Gambar 1.17. Mekanisme Engine Katup DOHC


(Sumber: Dokumen Pribadi )
DOHC adalah singkatan dari Double Over Head Camshaft, adalah Camshaft
yang mempunyai Over Head Double atau lebih jelasnya yaitu mesin yang
dalam satu piston mempunyai dua pasang over head. Sehingga mesin
tersebut mempunyai empat klep, di mana dua klep untuk mengatur masukan
bahan bakar dan dua klep untuk mengatur keluaran gas buang (menuju
knalpot). Dan juga pada mesin jenis ini menggunakan dua noken as yang
terletak pada kepala silinder.

Gambar 1.18. Mekanisme Katup DOHC


(Sumber: Federal Oil)
Cara Kerja DOHC
Langkah pertama piston bergerak dari titik mati atas ke titik mati bawah,
posisi katup masuk terbuka dan katup keluar tertutup, mengakibatkan udara
atau gas terhisap masuk ke dalam ruang bakar. Proses udara atau gas
sebelum masuk ke ruang bakar dapat dilihat pada sistem pemasukan.
Selanjutnya piston bergerak dari titik mati bawah ke titik mati atas, posisi
katup masuk dan keluar tertutup, mengakibatkan udara atau gas dalam
ruang bakar terkompresi. Beberapa saat sebelum piston sampai pada posisi
titik mati atas, waktu penyalaan (timing ignition) terjadi pada mesin bensin
berupa nyala busi.
Gas yang terbakar dalam ruang bakar akan meningkatkan tekanan dalam ruang
bakar, mengakibatkan piston terdorong dari titik mati atas ke titik mati
bawah. Langkah ini adalah proses yang akan menghasilkan tenaga. Proses
terakhir yaitu piston bergerak dari titik mati bawah dan titik mati atas, posisi
katup masuk tertutup dan katup keluar terbuka, mendorong sisa gas
pembakaran menuju ke katup keluar yang sedang terbuka untuk diteruskan
ke lubang pembuangan.

SOHC DOHC

Terdiri dari 1 pasang over head Terdiri dari 2 pasang over head
Umumnya hanya memiliki 2 klep Umumnya tenaga yang dihasilkan
dan 1 noken as (meskipun ada yang lebih besar (karena memiliki 4 klep
memiliki 4 klep) dan 2 noken as)
Top speed tidak terlalu tinggi (RPM Nilai RPM (rotation per minute) dan
lebih rendah) top speed lebih tinggi
Biaya perawatan lebih murah Biaya produksi dan perawatan lebih
tinggi
Suku cadang lebih simpel (mudah Suku cadang dan proses reparasi
didapat) lebih kompleks
Relatif lebih irit bahan bakar Relatif Lebih boros bahan bakar
Mesin lebih ringan (torsi bekerja Mesin lebih berat (torsi bekerja
lebih baik pada kecepatan lebih baik pada kecepatan
rendah/low-end torque) tinggi/top-end power)

Tabel 1.1. Perbandingan Engine SOHC dan


DOHC (Sumber: hondacengkareng.com)

Perbandingan Engine SOHC dan DOHC


Berikut ini penjelasan mengenai keunggulan dari masing-masing jenis mesin tersebut:
Katup

Gambar 1.19. Katup IN dan


EX (Sumber: Dokumen
Pribadi)
Katup merupakan komponen engine yang terdapat pada mekanisme kepala
silinder yang berfungsi untuk memasukan campuran bahan bakar dari intake
manifold ke dalam ruang bakar, begitupun sebaliknya untuk mengeluarkan bahan sisa
pembakaran dari silinder
pembakaran ke saluran buang.

Gambar 1.20. Konstruksi Katup


(Sumber: myartpasco.blogspot.com)
Diameter katup masuk (in) lebih besar dari katup buang (ex). Tujuannya
agar memaksimalkan aliran bahan bakar masuk ke mesin. Sedangkan katup ex
diamaternya kecil karena gas buang lebih mudah keluar dari mesin karena dorongan
piston. Selain itu, gas buang juga bertekanan tinggi, jadi tidak akan sulit keluar
dari mesin meskipun diameter katup ex kecil.
Pegas Katup

Gambar 1.21. Pegas Katup


(Sumber: Dokumen Pribadi)
Pegas katup berfungsi untuk mengatur agar katup rapat dengan dudukannya
dan sebagai pegas pengembali. Jenis pegas katup dibagi menjadi 2 yaitu: Pegas Katup
Tunggal dan Pegas Katup Ganda. Pegas katup tunggal mempunyai keuntungan
meredam getaran, sedangkan pegas katup ganda mempunyai keuntungan meredam
getaran karena terdapat daun pegas dengan frekuensi getaran diri yang berbeda
dan katup tidak masuk ke ruang bakar jika salah satu pegas putus.
Jika pegas katup terlalu lemah, katup akan bergetar. Pada putaran tinggi katup
tidak akan menutup rapat, melainkan akan melompat-lompat sehingga daya motor
kurang. Jika pegas terlalu kuat, keausan pada penggerak katup akan besar dan tuas-
tuas katup bisa patah.
Sil Katup

Gambar 1.22. Sil Katup


(Sumber: Dokumen Pribadi)
Sil katup berfungsi untuk mencegah minyak pelumas mengalir ke saluran masuk
atau buang. Kontruksi sil katup ada 2 macam yaitu: kontruksi umum dan kontruksi
lama. Pada kontruksi umum, sil karet terpasang pada ujung pengantar katup,
Sedangkan kontruksi lama O-Ring (karet) terpasang sebagai perapat antara ujung
katup dan cincin penjamin pegas sehingga oli tidak mengalir pada katup. Untuk
mengatur oli keluar, di bawah cincin penjamin terdapat cincin mangkok
Rocker Arm

Gambar 1.23. Rocker Arm


(Sumber: Wikipedia)
Rocker arm atau temlar, pelatuk klep pada motor berfungsi sebagai
penghubung antara camshaft dengan valve sebagai pengatur naik turunnya (buka-tutup)
klep. Rocker arm harus dibuat dengan kepresisian yang tinggi dan menggunakan
material yang tepat sehingga dapat membuat pergerakan antara camshaft dan
valve lebih presisi, sehingga supply bahan bakar dari karburator ke ruang bakar
menjadi efisien.
Cara kerja dari Rocker arm digerakkan oleh camshaft sehingga dapat menekan
valve dengan sempurna. Pergerakan rocker arm oleh camshaft terjadi karena
pergesekan/benturan antara permukaan camshaft dengan permukaan rocker arm.
Poros Cam (Cam Shaft)

Gambar 1.24. Poros Cam


(Sumber: Wikipedia)
Camshaft adalah sebuah alat yang digunakan dalam mesin torak untuk
menjalankan valve poppet. Dia terdiri dari batangan silinder. Cam membuka katup
dengan menekannya, atau dengan mekanisme bantuan lainnya, ketika mereka
berputar. Untuk alasan ini, camshaft dihubungkan dengan crankshaft secara langsung,
atau melalui mekanisme“gear”, atau secara tidak langsung melalui rantai yang disebut
rantai waktu. Dalam beberapa rancangan camshaft juga menggerakkan distributor,
minyak dan pompa bahan bakar. Juga dalam sistem injeksi bahan bakar dahulu, cam di
camshaft akan mengoperasikan penginjeksi bahan bakar tersebut.

Gambar 1.25. Posisi CamShaft pada engine


(Sumber: Mekanik Mitsubishi)
Beberapa mesin menggunakan satu camshaft untuk setiap katup masukan dan
katup keluaran; sama dengan yang dikenal sebagai double atau dual overhead
cam (DOHC) atau cam ganda yang pelatuk katup mempunyai mekanisme yang secara
manual mengatur dan menetapkan pergerakan katup. Mesin-mesin modern
mempunyai pengangkat hidraulik, mengurangi pengaturan pergerakan katup.
Gesekan luncur antara bagian muka cam dengan follower tergantung kepada
besarnya gesekan. Untuk mengurangi aus ini, cam dan follower mempunyai
permukaan yang keras, dan minyak pelumas modern mengandung bahan yang
secara khusus mengurangi gesekan luncur. Lobe (daun telinga) dari camshaft
biasanya meruncing, mengakibatkan follower atau pengangkat katup berputar sedikit
dalam setiap tekanan, dan membuat aus komponen. Bagian muka dari cam dan
follower dirancang untuk aus bersamaan, jadi ketika salah satu telah aus maka
keduanya harus diganti untuk mencegah aus yang berlebihan.
Jenis-Jenis Penggerak Poros Cam
1. Timming Gear (Penggerak Roda Gigi)
Jarak antara poros cam dengan poros engkol harus pendek. Letak poros berada di
blok motor. Untuk memperkecil suara selalu digunakan roda gigi miring, roda
gigi poros cam dibuat dari bahan sintetis.
Gambar 1.26. Timming Gear
(Sumber: bilderbeste.com)
2. Timming Chain (Penggerak Rantai)
Jarak antara poros cam dengan poros engkol panjang. Poros cam terletak di atas
kepala silinder atau di bawah blok motor. Pada rantai dipasang Tensioner,
biasanya Tensioner hidrolis yang bekerja berdasarkan tekanan oli.

Gambar 1.27. Timming Chain


(Sumber: bilderbeste.com)
3. Timming Belt (Penggerak Sabuk)
Sabuk timing terbuat dari karet sintetis yang diperkuat dengan polyester.
Tensioner di penggerak jenis ini perlu distel secara berkala. Jika tidak,sabuk
menjadi kendor dan dapat melompat, penyetelan timing menjadi salah dan
kemungkinan katup akan bertumbukan dengan torak motor. Jika tensioner distel
terlalu kencang, sabuk akan bersuara dan cepat aus.

Gambar 1.28. Timming Belt


(Sumber: Medi-CAR Auto Repair)

B. Diagnosis dan Memperbaiki Kerusakan Mekanisme Kepala Silinder

Berikut ini beberapa informasi mengenai penyebab dan masalah yang sering
terjadi atau dialami pada bagian cylinder head mobil, antara lain:
1. Bocornya Katup Cylinder Head Mobil

Gambar 1.29. Katup Bocor


(Sumber: Medi-CAR Auto Repair)
Klep atau katup cylinder head mobil tentu dapat mengalami kebocoran karena
telah aus. Bocornya klep atau katup cylinder head dapat berpengaruh pada bagian
kompresi mobil. Katup yang mengalami kebocoran dapat berakibat pada
kinerja mesin mobil yang menurun. Katup atau klep pada cylinder head akan
mengalami keausan jika saling berbenturan secara terus-menerus.
Solusi Perbaikan:
Bila daun katup aus hanya sedikit maka perbaikan dapat dengan cara men-
sekir lagi, namun apabila daun katup tersebut pecah maka untuk memperbaikinya
harus dengan melakukan penggantian dengan yg baru.Dan setiap penggantian
katup yg baru di- sekir lagi lebih dahulu hal ini bertujuan supaya kedudukan daun
katup dapat merapat dengan setting katup dari kepala silinder.

Gambar 1.30. Men-skir Katup


(Sumber: Medi-CAR Auto Repair)
2. Cylinder Head
Memuai
Cylinder head juga dapat mengalami pemuaian yang dikarenakan oleh mesin yang
sudah begitu panas. Mesin akan memanas yang disebabkan oleh pendingin mesin
yang telah mati atau kekurangan air pendingin. Memuainya cylinder head akan
berakibat pada air radiator dan oli yang akan menyatu atau tercampur,
dikarenakan antara blok mesin dan juga cylinder head yang memuai tersebut.

Gambar 1.31. Kepala Silinder Memuai


(Sumber :Medi-CAR Auto Repair)
Ketika cylinder head memuai, air akan memasuki lubang-lubang oli dan oli
pun juga akan memasuki lubang air pada mobil. Untuk menghindari kejadian
satu ini, Anda perlu memeriksa kondisi air radiator dan juga mesin pendingin
mobil secara rutin. Khusus bagi Anda pengendara yang suka dan sering melakukan
perjalanan jauh. Untuk mengatasi hal tersebut, Anda perlu membuat permukaan
bagian cylinder head mobil tersebut agar rata kembali.
Solusi Perbaikan:
Cara mengatasi masalah kepala silinder yang memuai akibat panas berlebih (Over
Heat) yaitu dengan cara membuka kepala silinder kemudian melihat packing
kepala silinder untuk memastikan bagian permukaan mana yang mengalami
pemuaian, secara kasat mata mungkin tidak terlihat jelas pemuaian permukaan
pada kepala silinder, akan tetapi jika kita periksa dengan alat kerataan permukaan
makan akan tampak letak perbedaan permukaannya.
Apabila kepala silinder ini telah mengalami pemuaian, maka solusinya tidak lain
hanyalah diratakan menggunakan mesin gerinda hingga permukaan kepala
silinder kembali rata. Kemudian pada saat pemasangan packing menggunakan
packing kingrid yang bertujuan apabila kepala silinder terpasang, baut akan
menekan dan gasket menutupi bagian yang terisi udara jadi tidak
memungkinkan akan kembali terjadi kebocoran.
3. Rusaknya Packing Bagian Cylinder Head Mobil
Tak hanya dapat memuai dan mengakibatkan tercampurnya oli dan air radiator,
packing cylinder head yang mengalami kerusakan juga dapat membuat oli
dan air tercampur. Packing cylinder head dapat mengalami kerusakan ketika
sudah terlalu lama dipakai atau terjadinya proses pemasangan yang salah.
Segeralah ganti komponen yang baru jika packing cylinder head mobil Anda

telah terindikasi kerusakan.


Gambar 1.32. Packing Rusak
(Sumber :Medi-CAR Auto Repair)
Solusi Perbaikan:
Langkah-langkah pergantian packing cylinder head pada mobil, antara lain:
a. Langkah pertama yang perlu Anda lakukan untuk melakukan proses mengganti
packing silinder head ialah membuka cover.
b. Berikutnya, Anda perlu membuka koil yang terpasang, cukup koil dan
jangan membuka busi.
c. Untuk memudahkan proses penggantian, Anda perlu membuka
beberapa komponen seperti filter udara yang tentunya dapat membuat
akses ke silinder mesin lebih mudah.
d. Selanjutnya, Anda memasuki proses untuk melepas selang pernafasan mesin,
jangan lupa juga untuk mencabut katup PCV (Positif Crankcase Ventilasi)
e. Setelah itu, anda perlu melepas baut-baut sebanyak 7 buah yang ada pada
silinder mesin menggunakan kunci nomor 10 mm dengan proses pelepasan
berurut dari 1 sampai 7.
f. Kemudian, barulah Anda dapat menarik cover silinder head ke atas untuk
dilepas, dalam proses ini Anda juga perlu berhati-hati karena proses melepas
cover akan melewati selang AC, power steering dan juga timing chain.
Setelah cover dilepas, paking silinder akan menempel pada cover tersebut
dengan keadaan patah atau bahkan sobek sewaktu dicoba lepas. Begitupun
seal busi yang juga menempel pada cover.
g. Berikutnya, Anda juga perlu melakukan proses pembersihan silinder mesin.
Lakukan pembersihan dengan menggosok dari dalam ke luar agar kotoran
dapat tersingkir dan tidak jatuh ke dalam. Jangan lupa juga lakukan
pembersihan terhadap cover silinder head yang telah dibuka sebelumnya.
h. Langkah selanjutnya, Anda dapat menggunakan atau memberi sealant pada
tempat atau posisi packing yang berfungsi agar packing atau gasket tetap
merekat juga menempel ketika cover silinder head dibalik untuk
dipasang.
i. Kemudian, mulailah untuk memasang packing yang baru pada cylinder
head cover dan beri sealant pada bundaran karet yang terdapat di
packing.
j. Anda juga dapat memberi sealant pada cover timing.
k. Setelah selesai, anda baru dapat memasang kembali cover secara hati-hati
pastikan pula seal busi beserta packing yang baru telah merekat pas pada
tempatnya dan juga tidak terlepas ketika pemasangan.
l. Setelah cover dipasang kembali, pasanglah 7 buah baut yang sebelumnya
telah dilepas, pasang dan putar perlahan-lahan secara bergantian agar
tekanan cylinder head cover dapat merata, kencangkan dengan kisaran
momen 8 newton meter atau 0.8 kg-m.
m. Bersihkan sealant apabila terdapat sisa-sisa yang menempel pada bagian cover.
n. Selanjutnya, anda perlu memasang kembali seluruh komponen yang telah
dibuka sebelumnya seperti selang breather, katup atau valve PCV, dipstick, filter
udara, dan yang terakhir pasang kembali cover plastik.
4. Cylinder Head Mengalami Keretakan
Retaknya cylinder head mobil juga merupakan permasalahan umum yang sering
terjadi pada komponen satu ini. Mesin yang terlalu panas karena kurangnya proses
pendinginan pada bagian mesin merupakan penyebab rusaknya cylinder head
mobil.
Gambar 1.33. Kepala Silinder Rusak
(Sumber: Medi-CAR Auto Repair)
Solusi Perbaikan:
Mengatasi Cylinder Head yang retak bisa ditangani dengan pengelasan,
dengan pengelasan yang tepat makan akan membuat cylinder head mampu
berfungsi secara maksimal. Dengan menggunakan bahan kawat las cast iron
khusus dengan inti nikel- tembaga yang sangat baik untuk pengelasan komponen
yang terbuat dari besi cor yang mengandung tembaga, bisa dilakukan tanpa
pemanasan awal atau dengan pemanasan awal (sampai 200oC).
5. Kerapatan Katup

Gambar 1.34. Kerapatan Katup


(Sumber: Gridoto)
Kerapatan katup dari dudukannya ini harus tetap dijaga agar performa mesin
tetap optimal. Kondisi kepala katup dengan dudukannya bila tidak rapat akan
menyebabkan beberapa masalah pada mesin antara lain:
a. Tekanan kompresi turun

Gambar 1.35. Tekanan Kompresi Turun


(Sumber: autoexpose.org)
Apabila katup tidak rapat baik pada katup hisap dan katup buang maka
sudah tentu tekanan kompresi juga akan turun karena terjadinya kebocoran
kompresi. Saat langkah kompresi terjadi yaitu campuran bahan bakar dan
udara yang telah dihisap masuk ke dalam ruang bakar kemudian ditekan
oleh piston ke atas maka campuran bahan bakar dan udara ini dapat keluar
dari dalam ruang bakar melalui bagian katup yang kurang rapat sehingga
tekanan kompresi pun akan menjadi turun.
b. Tenaga Mesin Turun

Gambar 1.36. Tekanan Kompresi Turun


(Sumber: membelipengalaman.blogspot.com)
Akibat tekanan kompresi turun maka tekanan pembakaran maksimal akan
sulit untuk diperoleh sehingga tenaga mesin pun akan menjadi kurang
optimal.
c. Mesin Menjadi Susah Hidup
Efek dari kebocoran katup ini tadi telah disebutkan di atas bahwa tekanan
kompresi mesin akan turun. Salah satu syarat terjadinya pembakaran
yang baik pada mesin adalah tekanan kompresi yang cukup sehingga bila
tekanan kompresi ini menghilang maka mesin akan susah untuk hidup.

Gambar 1.37. Mesin menjadi susah hidup


(Sumber: AutoExpose)
d. Busi Cepat
Rusak

Gambar 1.38. Kerusakan Busi


(Sumber :Otosia.com)
Busi yang cepat rusak dapat disebabkan karena katup yang tidak rapat atau
bocor. Sudah dijelaskan di atas, bahwa kebocoran katup akan membuat mesin
menjadi susah untuk hidup, apabila mesin terus dipaksa untuk hidup atau
terus di starter maka campuran bahan bakar dan udara yang masuk ke
dalam ruang bakar akan menjadi terlalu banyak sehingga dapat
menyebabkan gejala busi basah karena bahan bakar yang berada di
sekitar elektroda busi. Adanya bahan bakar pada elektroda busi ini akan
membuat busi menjadi cepat rusak.
e. Oli Masuk Ke Ruang Bakar

Gambar 1.39. Oli pada ruang bakar


(Sumber: Dopkumen Pribadi)
Akibat lainnya dari kondisi katup yang tidak rapat dapat menyebabkan oli
masuk ke dalam ruang bakar. Pada katup terdapat bos atau bushing katup,
bushing katup merupakan komponen yang menjaga agar oli tidak
merembes masuk ke dalam ruang bakar (pada bushing katup atau bos klep
juga terdapat seal yang mencegah oli masuk ke ruang bakar). Apabila bos
klep ini rusak dan katup atau klep tidak rapat maka oli yang melumasi
bagian kepala silinder ini nantinya dapat masuk ke dalam ruang bakar. Bila
hal ini dibiarkan maka lama-kelamaan oli mesin dapat habis karena masuk ke
dalam ruang bakar dan ikut terbakar.
f. Timbulnya Asap Putih pada Knalpot

Gambar 1.40. Oli pada ruang bakar


(Sumber: PT.Toyota Astra)
Gejala timbulnya asap putih pada knalpot disebabkan karena oli yang ikut
terbakar selama proses langkah usaha atau langkah pembakaran mesin.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwa kondisi katup yang tidak rapat
dapat menyebabkan oli masuk ke dalam ruang bakar sehingga oli dapat
terbakar bersama campuran bahan bakar dan udara. Bila hal ini dibiarkan
maka akan menimbulkan polusi udara.
Solusi Perbaikan:
a. Lepas saluran PCV yang berada di dekat saluran udara setelah filter, jika
ada tetesan oli maka ada potensi jika oli bocor dari rusaknya
separator. Untuk memastikannya, lepas pula saluran udara dan apabila
banyak oli dipermukaan dalam saluran udara berarti itu penyebabnya.
b. Solusinya, Anda perlu mengganti satu set saluran PCV yang terdiri dari
selang dan separator.
c. Pengecekan selanjutnya, cek area turbo charger (jika mobil Anda
dilengkapi turbo). Dengan menghidupkan mesin dan perhatikan
suara dari turbo.
Umumnya turbo yang mengalami kerusakan akan timbul bunyi yang
tidak biasanya.
d. Untuk memastikannya lagi, lepas selang udara output dari turbo. Di sini
Anda bisa melihat apakah ada ceceran oli mesin, jika ada maka itulah
sumber masalahnya.
e. Cek tekanan kompresi mesin, ini dilakukan ketika dua komponen di atas
dalam kondisi normal. Pengecekan ini perlu alat khusus bernama
compression tester yang tersedia pada bengkel-bengkel besar. Oleh
sebab itu ada baiknya anda membawa mobil ke bengkel.
f. Jika ditemukan kompresi yang lebih rendah daripada standar, maka
ada masalah antara ring piston atau silinder. Untuk masalah ini
mengharuskan mobil anda diturunkan mesinnya, tentu ini bisa
menelan banyak biaya. Selengkapnya simak berapa biaya turun mesin
mobil?
g. Tapi jika tekanan kompresi masih normal, maka ada satu sektor yang
masih yakni seal klep. Untuk memastikan lepas intake manifold dan
lihat lubang intake-nya. Jika penuh dengan kerak oli maka itu
masalahnya. Untuk masalah ini hanya perlu mengganti seal katup, namun
proses penggantian juga cukup rumit karena perlu membongkar kepala
silinder.

Rangkuman

Headcylinder adalah komponen penutup blok silinder yang bertugas menutup


rongga silinder, di mana ruang yang ditutup tersebut adalah ruang pembakaran.
Sehingga, dengan adanya penutup ini maka pembakaran bisa terjadi.
Selain sebagai penutup blok silinder, kepala silinder juga masih memiliki
fungsi yang lain dan ternyata ada beberapa jenis kepala silinder yang banyak
dipakai pada mesin. Mari kita bahas secara detail di bawah. Beberapa fungsi blok
silinder antara lain:
1. Sebagai penutup blok silinder.
2. Sebagai tempat terjadinya pembakaran karena di komponen inilah
ruang bakar diletakkan.
3. Sebagai komponen untuk meletakan komponen mesin lain seperti
mekanisme katup, manifold dan busi/injektor.
Jumlah katup pada kepala silinder mobil tersebut tergantung dan
menyesuaikan teknologi serta kebutuhan masing-masing kendaraan. Namun, pada
umumnya masing- masing kendaraan memiliki kelemahan yang tak sama, khususnya
pada bagian komponen mobil tersebut. Tugasnya yang begitu berat membuat
cylinder head mobil sering dan sangat rentan sekali mengalami kerusakan atau
permasalahan. Salah satu kerusakan dan perbaikannya pada kepala silinder
antara lain: Bocornya Katup Cylinder Head Mobil, solusinya bila daun katup aus
hanya sedikit, maka perbaikan dapat dengan cara mensekir lagi. Namun apabila
daun katup tersebut pecah maka untuk memperbaikinya harus dengan melakukan
penggantian dengan yg baru, dan setiap penggantian katup yg baru disekir lagi
lebih dahulu hal ini bertujuan supaya kedudukan daun katup dapat merapat
dengan setting katup dari kepala silinder.
Uji Kompetensi
A. Latihan Kelompok
(STEM) Studi Kasus!
Sebuah kendaraan mengalami kondisi engine check lamp (MIL) dan indicator
oli menyala, suara engine kasar dan suhu panas berlebih, akan tetapi ketika
di cek kondisi air dan pelumas (oli) tidak mengalami pengurangan/normal,
indicator temperatur suhu normal, ketika dibuka pada saluran masuk
pengisian oli mesin terlihat kerak.
Silahkan diskusikan menurut kalian apa penyebab terjadinya masalah di atas, apa
solusi yang perlu dilakukan agar kendaraan kembali normal, gunakan referensi dari
berbagai sumber baik buku, maupun media internet.
B. Latihan Personal (HOTS)
Kerjakan Soal Latihan di bawah ini dengan benar !
1. Komponen mesin yang memiliki fungsi sebagai ruang bakar juga sebagai
penopang mekanisme katup adalah ...
a. Cylinder Blok d. Cylinder Cover
b. Cylinder Cup e. Cylinder Bore
c. Cylinder Head
2. Di bawah ini yang bukan bagian dari cylinder head adalah ...
a. Cylinder Cover d. Oil Feed
b. Crankshaft e. Water Jacket
c. Camshaft
3. Posisi dudukan injektor untuk mesin EFI tipe MPI atau Multi Point Injection, berada pada
...
a. Intakemanifould
b. Ekshausemanifould
c. Throttle Body
d. Blok Cylinder
e. Cylinder Cover
4. Gambar di samping merupakan jenis ruang bakar model ...
a. Battube
b. Baji
c. Setengah Bulat
d. Pent Roof
e. Sun Roof

5. Di bawah ini bukan merupakan mekanisme katup yang digunakan di


kendaraan umumnya, adalah ...
a. SC
b. SV
c. OHV
d. SOHC
e. DOHC
6. Komponen yang terdapat ada mekanisme katup berfungsi untuk mengatur agar
katup rapat dengan dudukannya, adalah ...
a. Sil Katup d. Camshaft
b. Rocker Arm e. Pegas
c. Batang Katup
7. Pernyataan yang benar di bawah ini mengenai keunggulan mesin dengan sistem
Double Over Head Cam, adalah ...
a. Top speed tidak terlalu tinggi (RPM lebih rendah).
b. Biaya perawatan lebih murah.
c. Mesin lebih berat (torsi bekerja lebih baik pada kecepatan tinggi/top and power).
d. Mesin lebih ringan (torsi bekerja lebih baik pada kecepatan rendah/low and torque).
e. Suku cadang lebih simpel (mudah didapat).
8. Di bawah ini bukan merupakan ciri dari mesin dengan mekanisme katup SOHC, adalah
...
a. Umumnya hanya memiliki 2 klep dan 1 noken as (meskipun ada yang
memiliki 4 klep).
b. Top speed tidak terlalu tinggi (RPM lebih rendah).
c. Biaya perawatan lebih murah.
d. Suku cadang dan proses reparasi lebih kompleks.
e. Relatif lebih irit bahan bakar.
9. Hal yang terjadi apabila kerapatan katup tidak menutup secara sempurna, adalah ...
a. Oli bercampur dengan bahan bakar.
b. Air masuk ke dalam ruang bakar.
c. Mesin sulit idle.
d. Busi Rusak.
e. Cepat rusaknya packing cylinder head.
10. Dalam pengecekan mesin, ternyata hasil jarak renggang katup masuknya adalah
tidak ada renggangnya, maka akibatnya adalah . . . .
a. Mesin kompresinya akan hilang karena terjadi kebocoran.
b. Mesin bisa lari kencang.
c. Mesin berbunyi gemeritik.
d. Mesin tidak ada perubahan.
e. Mesin akan bunyi langsung mati.
11. Apa yang dimaksud dengan over laping pada pergerakan klep?
a. Saat klep buang tertutup.
b. Saat katup bengkok.
c. Saat torak menerima gaya akibat pembakaran.
d. Saat klep buang terbuka pada akhir langkah hisap.
e. Saat kedua klep terbuka bersama.
12. Komponen yang berfungsi menyelaraskan putaran poros engkol dengan poros cam
adalah...
a. cam chain tensioner
b. cap jai
c. Piston
d. cam chain
e. steam seal
13. Apa yang dimaksud dengan perbandingan kompresi?
a. Perbandingan antara volume silinder dengan volume ruang bakar.
b. Perbandingan antara volume silinder dengan Diameter Piston.
c. Perbandingan antara volume celah silinder dengan volume ruang bakar.
d. Perbandingan antara volume ruang di atas piston saat piston di TMB
dengan saat piston di TMA.
e. Perbandingan antara ruang terkecil dengan ruang terbesar.
14. Berapakah ukuran standar celah kerenggangan katup masuk dan keluar
... a. 0,20 dan 0,30. d. 0,35 dan 0,40.
b. 0,25 dan 0,30. e. 0,40 dan 0,45.
c. 0,30 dan 0,40.
15. komponen kepala silinder yang berfungsi untuk menjaga kerapatan antara batang
klep dengan bos klep supaya tidak terjadi kebocoran oli pada ruang bakar
adalah………
a. Spring Valve d. Seal klep
b. Piston Pin e. Pegas
c. Ring Piston
C. Job Sheet Praktik
Melepas Dan Memperbaiki
Mekasisme Kepala Silinder Dan Perlengkapannya
Deskripsi Kegiatan/Item Hasil /
NO Gambar
Pemeriksaan Kesimpulan
1 Melepas Kepala Silinder
a. Lepas terminal
negatif baterai.
b. Buang air pendingin dari
radiator dan blok motor.
Lepas selang radiator
bagian atas, kabel busi dan
kabel pengukur
temperatur.
c. Lepas tutup kepala silinder.
d. Lepas unit tuas
penekan katup sesuai
urutan pada gambar di
samping.
e. Lepas batang-batang
penekan dan susun
berurutan.
f. Lepas saluran masuk
dan buang.
g. Lepas baut-baut kepala
silinder sesuai urutan
pada gambar di samping.
h. Bersihkan permukaan
berpaking dengan skrap
atau sikat baja.
i. Perhatikan lubang- lubang
ulir baut kepala silinder
pada blok silinder. Lubang-
lubang tersebut harus
bersih. Tiup dengan udara
bertekanan.
j. Cuci kepala silinder
dengan solar atau bensin.
2 Pemeriksaan
a. Periksa karet dan
kepala silinder di sekitar
dudukan katup buang.
b. Periksa kerapatan seluruh
katup dengan
menggunakan bensin
sebelum dibongkar.
c. Periksa kelonggaran
tuas penekan katup
terhadap porosnya.
d. Periksa permukaan kepala
silinder dari keausan/keretakan.
Periksa kelurusan permukaan
kepala silinder dengan mistar
baja dan feelergauge.
Kebengkokan maksimum :
Posisi A: 0,20 mm.
Posisi B: 0,05 mm.
e. Periksa kelurusan saluran
masuk dan buang pada
kepala silinder, standar
kebengkokan maksimal 0,20
mm.

Mekanisme Kepala Silinder Dan


Kelengkapannya
27
3 Pembongkaran Mekanisme Katup
a. Lepas katup dengan alat
penekan pegas katup
(SST).
b. Lepas sil-sil penghantar
katup.
c. Bersihkan semua bagian
yang dilepas.
d. Bersihkan karbon-karbon yang
menempel pada ruang bakar
dengan sekrap/sikat kawat.
e. Kepala silinder yang
dibersihkan jangan
sampai rusak/luka.
f. Periksa secara visual
poros tuas katup dari
keausan dan goresan.
g. Periksa kelurusan poros
tuas katup.
h. Periksa secara visual
keausan tuas katup pada
bidang penekankatup dan
penyetel
i. Periksa secara visual
kondisi pegas penahan
tuas dari kerusakan
j. Ukur panjang bebas
pegas katup dengan
mistar geser. Ukur
panjang bebas pegas
katup dengan mistar
geser.
Standar: 46,50 mm
k. Periksa kemiringan pegas
katup dengan mistar siku
dan feelergauge
Kemiringan maks: 2,0mm
4 Pemeriksaan Katup
a. Periksa tebal pinggir kepala
katup dengan mistar geser
(a). Tebal minimum: 0,8
mm.
b. Periksa keadaan
permukaan katup dari
keausan atau terbakar
(b).
c. Periksa keausan/goresan-
goresan pada batang katup
(c).
d. Periksa kebengkokan batang
dan daun katup (d).
e. Periksa secara visual ujung
batang katup dari
keausan(e).
f. Periksa dudukan katup
dari keretakan, noda-noda
hitam dan periksa lebar
bidang dudukan katup.
STD : 1,5-2,0 mm

Anda mungkin juga menyukai