Konsep Dan Praktik Linear Programming Dalam Perencanaan Pembangunan Daerah

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

KONSEP DAN PRAKTIK LINEAR PROGRAMMING DALAM

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

I. PENDAHULUAN
Selama beberapa tahun belakangan ini, metode linear programming
merupakan metode yang banyak digunakan oleh berbagai pihak baik di golongan
peneliti maupun mahasiswa. Aplikasi dari metode Linear Programming ini juga
banyak digunakan di berbagai bidang seperti pertanian, pengairan, transportasi,
kesehatan, menejemen produksi, program transmigrasi, perencanaan
pembangunan dan sebagainya. Hal ini dikarenakan adanya beberapa kelebihan
dari Linear Programming yakni: (1) mudah untuk dijalankan terutama bila
menggunakan alat bantu komputer: (2) bisa menerapkan banyak variabel sehingga
memungkinkan untuk mendapatkan pemanfaatan sumber daya yang maksimal
untuk dicapai; dan (3) fungsi tujuan bisa disesuaikan dengan tujuan penelitian
maupun berdasarkan data yang sudah tersedia. Misalnya jika ingin
meminimumkan biaya dalam merencanakan pembangunan daerah.
Taha (1999) menyebutkan bahwa program linier dapat digunakan untuk
menyelesaikan masalah yang variabel, kendala dan fungsi tujuan dapat
diidentifikasi. Selain menyelesaikan masalah bauran produksi, program linier
dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah alokasi sumber daya. Sebagian
besar masalah pembangunan memerlukan alokasi sumber daya yang langka untuk
berbagai jenis penggunaan sehingga investor dapat mencapai keuntungan
maksimal (Susilawati, 1996). Pembangunan daerah merupakan rencana yang
sangat krusial. Ada beberapa kendala dan fungsi tujuan yang harus dipenuhi oleh
para aparat. Oleh karena itu, perencanaan anggaran pembangunan daerah dapat
diselesaikan dengan model program linier. Namun, Susilawati (1996)
menyebutkan bahwa model ini mengecualikan faktor kualitatif seperti masalah
sosial, politik atau etika yang bisa menjadi sangat penting dalam beberapa kasus.
Pengecekan awal perlu dilakukan sebelum menerapkan model program linier.
Ada empat asumsi untuk menggunakan model ini, yang perlu dipenuhi (Eppen et
al. (1993). Pertama, karena ini adalah model deterministik, semua data yang
relevan diasumsikan diketahui dengan pasti. Kedua, ada hubungan linier antar
variabel. Ketiga, variabel harus independen. Akhirnya, variabel harus habis dibagi
tak terhingga. Makalah ini akan menjadikan penelitian Safitri et al. (2018) sebagai
acuan perhitungan perencanaan pembangunan dengan menggunakan metode
simLinear Programmingeks dimana metode ini termasuk dalam metode yang
dipakai dalam penyelesaian masalah program linear yang terdiri lebih dari dua
variabel keputusan.

II. ISI
Linear programming adalah suatu metode hitung dalam perencanaan terbaik
dikarenakan adanya probabilitas tindakan yang dapat dilaksanakan. Dalam
perencanaan pembangunan daerah, tentunya dibutuhkan rencana terbaik dan juga
menyediakan berbagai alternatif dalam rencana pembangunan untuk mencapai
hasil akhir dan tujuan spesifik pada ketersediaan sumber daya yang terbatas.
Seringkali keadaan tersebut ditemukan dalam pembangunan suatu daerah.
Pembangunan seringkali berkaitan erat dengan kurangnya dana yang tersedia,
jumlah tenaga kerja yang kurang, dan juga perbedaan kepentingan penggunaan
bangunan-bangunan khusus, dan juga kapasitas mesin ataupun sumber daya fisik
yang beragam. Terdapat metode untuk meminimumkan biaya kegiatan
pembangunan suatu daerah yang ditujukan untuk memperoleh keuntungan yang
maksimal dengan cara linear programming antara lain:
1. Meminimumkan biaya dalam rangka tetap mendapatkan total penerimaan atau
total keuntungan sebesar mungkin. Selanjutnya cara seperti ini dikenal dengan
istilah program ”minimisasi”.
2. Memaksimumkan total penerimaan atau total keuntungan pada kendala
sumber daya yang terbatas. Selanjutnya disebut dengan istilah program
“memaksimumkan”.

Pada umumnya, masalah program linear dapat dinyatakan dalam bentuk berikut ini:

Pencarian variabel keputusan x1, x2, …, xn yang memaksimumkan atau


maminimumkan fungsi tujuan yang linear berikut:

n
z=∑ c j x j untuk j=1,2 , … ,n
j=1

Kendala linearnya dapat dilihat pada persamaan berikut ini


m ≤
∑ ai j x j
j=1 ()
¿ bi ,i=1,2 , … , m

Dengan kendala tak negatif

xj≥0

Keterangan

z = fungsi tujuan

xj = jenis aktivitas

aij = sumber daya i yang dibutuhkan untuk menghasilkan kegiatan j

bi = jumlah ketersediaan sumber daya i

cj = kenaikan nilai z apabila unit kegiatan j bertambah 1

m = jumlah ketersediaan sumber daya

n = jumlah aktivitas (Hillier dan Lieberman, 2008)

Apabila kendala linear bertanda lebih besar sama dengan bertanda ≥ maka
dapat direform menjadi persamaan “=”. Caranya adalah dengan mengurangkan ruas
kiri dari pembatas linear dengan surplus variable. Apabila kendala linear bertanda
lebih besar sama dengan bertanda ≥ maka ruas kanan umumnya mewakili penetapan
persyaratan minimum. Dengan demikian surplus variabel bisa didefinisikan sebagai
perwakilan jumlah surplus ruas kiri pembatas linear dibandingkan dengan persyaratan
minimumnya.

Selanjutnya adalah praktik dari Linear Programming dalam perencanaan


pembangunan daerah. Berikut ini merupakan model Linear Programming untuk
perencanaan pembangunan daerah.

Maksimumkan

z=1500000000 x 1+ 950000 x 2 +1200000000 x 3 +75000000 x 4 +1250000 x 5

X1 = Panjang jalan yang akan dibangun (km)


X2 = Volume bronjong yang akan dibangun (m3)
X3 = Panjang jalan yang akan ditingkatkan (km)
X4 = Panjang jalan yang akan dipelihara (km)
X5 = Volume jaringan irigasi yang akan dipelihara (m3)

Berikut ini adalah kendalanya

x 1=109,24

x 2=9539

x 3=104,43

x 4 =203,85

x 5=17186

1500000000x1 3406931500,00
950000x2 6556472000,00
1200000000x3 114159309650,00
750000000x4 7485336350,00
1250000x5 11048339000,00

1500000000 x1 +950000 x 2+ 1200000000 x 3 +75000000 x 4+ 1250000 x 5=142656288500

Safitri et al. (2018) memasukan model program linearnya ke dalam bentuk kanonik
dan juga diselesaikan dengan metode simpleks linear programming. Berikut di bawah
ini adalah hasilnya:

Anggaran Biaya Pembangunan Yang Apat


Per Satuan Dibangun
Pembangunan Jalan Rp Rp 2,271 km
3.406.931.500,00 1.500.000.000,00
Pembangunan Bronjong Rp Rp 6901,549 m3
6.556.472.000,00 950.000,00
Peningkatan Jalan Rp Rp 95,133 km
114.159.309.650,00 1.200.000.000,00
Pemeliharaan Jalan Rp Rp 9,980 km
7.485.336.350,00 750.000.000,00
Pemeliharaan Jaringan Rp Rp 8838,671 m3
Irigasi 11.048.339.000,00 1.250.000,00

Dengan nilai fungsi tujuan z = 142656288500


Berdasarkan perhitungan di atas, maka perencanaan total anggaran untuk
pembangunan daerah adalah sebesar Rp 142 .656 . 288 .500 , 00 yang dialokasikan untuk
kelima jenis infrastruktur, yakni pembangunan jalan, pembangunan bronjong,
peningkatan jalan, pemeliharaan jalan, dan pemeliharaan jaringan irigasi.

III. PENUTUP
Berdasarkan hasil pembahasan, terdapat beberapa hal yang dapat ditarik menjadi
kesimpulan antara lain:
1. Model Linear Programming untuk perencanaan anggaran pembangunan
daerah adalah:
z=1500000000 x 1+ 950000 x 2 +1200000000 x 3 +75000000 x 4 +1250000 x 5
X1 = Panjang jalan yang akan dibangun (km)
X2 = Volume bronjong yang akan dibangun (m3)
X3 = Panjang jalan yang akan ditingkatkan (km)
X4 = Panjang jalan yang akan dipelihara (km)
X5 = Volume jaringan irigasi yang akan dipelihara (m3)
2. Berdasarkan hasil penyelesaian masalah Linear Programming untuk
merencanakan anggaran pembangunan daerah dapat diperoleh dengan metode
simpleks dengan hasil akhir berikut ini:
i) Pembangunan jalan sepanjang 2,271 km
ii) Pembangunan bronjong sepanjang 6901,549 m3
iii) Peningkatan jalan hingga 95,133 km
iv) Pemeliharaan jalan sepanjang 9,980 km
v) Pemeliharaan jaringan sepanjang 8838,671 m3
3. Secara keseluruhan, total anggaran untuk pembangunan daerah adalah sebesar
Rp 142.656 .288 .500,00

DAFTAR PUSTAKA
Modul 5 ESDH. (2019). Optimisasi Melalui Linear Programming. Modul 5.

Safitri, A., Romdhini, M. U., & Aini, Q. (2018). Optimalisasi Anggaran Pembangunan.
Infrastruktur Kabupaten Sumbawa. Menggunakan Linear Programming.

Taha. (1999). Operations Research: an Introduction, 5th Edition, Prentice-Hall International,


Singapore.

Susilawati, C. (1996). Property Investment Decisions: Mathematical Programming Approach,


Master’s Thesis, Curtin University of Technology, Perth.

Eppen, G.D., Gould, F.J., & Schmidt, C.P. (1993). Management Science, 4th Edition,
Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey.

Anda mungkin juga menyukai