Kasus NS

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

BAB III

STUDI KASUS

Seorang anak laki-lakibernama (An.YN) berusia 6 tahun diantar oleh ibunya


ke Rumah Sakit X pada tanggal 7 Oktober 2017 dengan keluhan bengkak pada
seluruh badan yang dialami sejak 3 hari yang lalu Terdapat bengkak pada kedua
mata, lebih bengkak tiap bangun pagi hari, kemudian bengkak di kedua kaki dan
perut membesar. Demam (-), batuk (-), agak sesak, nafsu makan baik, BAK
kurang berwarna kecoklatan jernih. Pengkajian dilakukan pada hari kedua MRS
tanggal 8 Oktober 2017.

1. Pengkajian Keperawatan
Identitas Pasien
Nama : An. YN
Usia : 6 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Status : Belum menikah
Alamat : Jalan Hayam Wuruk Denpasar
Agama : Hindu
Diagnosa : Sindrom Nefrotik
Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. A
Umur : 31 tahun
Pendidikan : SMA
Agama : Hindu
Pekerjaan : Wiraswasta
Hubungan dengan pasien : Ibu

a. Keluhan utama
Bengkak pada seluruh tubuh sejak 4 minggu yang lalu

b. Status kesehatan

1
1. Status kesehatan saat ini
Bengkak pada seluruh tubuh sejak 4 minggu yang lalu sebelum masuk
rumah sakit. Bengkak diawali pada daerah kelopak mata dan muka sejak 6
minggu yang lalu, terutama pada pagi hari saat bangun tidur, dan bengkak
berkurang saat siang dan sore hari yang kemudian menjalar ke daerah kaki
sejak 4 minggu yang lalu sebelum masuk rumah sakit, bengkak makin
bertambah, menyebar ke daerah muka, perut, dan kedua tungkai. Selama
bengkak, ibu penderita mengeluh BAK berwarna kecoklatan jernih. Ibu
penderita mengaku frekuensi BAK 4 kali dalam sehari. Keluhan Riwayat
sering terbangun pada malam hari untuk BAK disangkal. Keluhan bengkak
ini tidak disertai sesak napas saat tidur dan anak masih bisa tidur dengan
satu bantal. Anak tidak pernah muntah-muntah, demam, dan kejang.
Selama bengkak anak tidak pernah tampak pucat, lemah, lesu atau
kehilangan nafsu makan. Anak masih bisa beraktivitas ringan. Riwayat
adanya bercak merah diwajah tidak ada. Keluhan ini tidak disertai dengan
sesak napas, sakit perut hebat, atau kemerahan pada kulit yang terasa nyeri.
2. Status kesehatan masa lalu
Ibu pasien mengatakan sejak kecil klien jarang menderita penyakit yang
serius/berat, pasien baru pertama kali mengalami sakit seperti ini. Pasien
sempat dibawa berobat ke dokter, diberikan obat (ibu pasien lupa nama
obatnya), tetapi tidak ada perubahan, keluhan bengkak makin menjalar.

Riwayat Imunisasi
Imunisasi lengkap
Umur < 7 hari : HB 0
Umur 1 bulan : BCG, Polio I
Umur 2 bln : DPT / HB I, Polio II
Umur 3 bln : DPT / HB II, Polio III
Umur 4 bln : DPT / HB III, Polio IV
Umur 9 bln : Campak
3. Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang memiliki penyakit yang sama dengan
pasien

2
4. Riwayat kehamilan dan kelahiran
Ibu pasien rutin memeriksakan kehamilannya ke bidan secara teratur. Pada
trimester I mengalami hiperemesis gravidarum. Selama hamil ibu tidak ada
demam, tidak pernah minum obat-obatan yang tidak dianjurkan bidan,
hanya obat penambah darah dan obat sakit kepala sekali-kali, tidak pernah
mendapatkan radiasi, tidak merokok, tidak minum alkohol dan jamu-
jamuan. Pasien lahir cukup bulan, spontan, tidak ada penyulit dan langsung
menangis.
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Kepala : Normocephali. Ubun-ubun besar menutup. Muka sembab (+)
Mata : Conjungtiva anemis -/-. Sklera ikterik -/-. Refleks pupil +/+
isokor. Edema palpebra +/+.
Antropometri
BB skr : 19 kg BB dulu : 17 kg
TB : 108 cm
LK : 57 cm
LLA : 15 cm
Status gizi tidak dapat dihitung dikarenakan pasien mengalami edema.

c. Pengkajian bio-psiko-sosial-spiritual (B10)


1. B1 (Breathing)
Bentuk dada : Simetris
Bentuk hidung : Simetris
Sekret : tidak ada
Suara nafas : vesikuler
Sesak : tidak ada
Pernafasn cuping hidung : tidak ada
Respirasi : 25x/menit
Batuk/Sekret : -/-
2. B2 Blood ( Sistem Kardiovaskuler)
Inspeksi : Iktus            : tidak terlihat

3
Palpasi : Apeks          : tidak teraba
Thrill : tidak ada
 Perkusi : Batas kanan            : ICS IV Linea Parasternal dextra
Batas kiri : ICS V Linea Midklavikula sinistra
Batas atas : ICS II Linea Parasternal dextra
Auskultasi :  BJ 1 – 11 murni reguler
Bising : tidak ada
Nadi : 90x/menit
CRT : <2 detik
Pembesaran vena jugularis : tidak ada
3. B3 Brain (Sistem Persyarafan)
Kesadaran : Compos mentis
GCS : E4V5M6
Pola tidur : 11jam/hari, gangguan tidur (-)
4. B4 Bladder ( Sistem Perkemihan)
Nyeri BAK/BAB : -/-
Eliminasi Urine
Sebelum MRS : Menurut ibu 2 hari sebelum MRS anak BAK sedikit
kurang lebih 4x di rumah warna kuning teh tua keruh.
Setelah MRS : Anak BAK sedikit dengan volume urine : 300 cc, anak
mengatakan masih bisa untuk BAK, warna kecoklatan jernih.
5. B5 Bowel (Sistem Pencernaan)
Bentuk bibir :normal
Bibir : mukosa bibir lembab, sianosis (-)
Gusi   : tidak mudah berdarah
Pembengkakan : tidak ada
Lidah : bentuk normal, warna tidak pucat, bersih
Edema faring : tidak ada
Tonsil : warna kemerahan, pembesaran (-)
Abdomen : cembung, udema (+), ukuran lingkar perut : 74
Cm, umbilicus tidak keluar, nyeri tekan (-).
Bising usus : normal

4
Ibu pasien mengatakan sebelum MRS pasien tidak ada masalah dalam hal
pemenuhan nutrisi makanan, mual (-), muntah (-), jenis makanan yang
dikonsumsi adalah nasi, sayuran seperti : bayam, wortel, kangkung, kol,
dll. lauk seperti : tahu, tempe, daging dan ikan dan buah-buahan kadang
susu.
Setelah MRS : Jenis makanan nasi + lauk (diet rendah garam) frekuensi 3
kali, klien tidak nafsu makan, anak makan sedikit tapi sering (porsi tidak
dihabiskan ), anak mual dan muntah 1 kali
Eliminasi Fekal
Sebelum MRS : Frekuensi BAB 1-2 X sehari dengan konsistensi lembek,
warna kuning tidak ada keluhan yang berhubungan dengan BAB
Setelah MRS : Anak BAB 1x pada pagi hari
6. B6 Bone ( Sistem tulang, otot, kulit, dan selaput lendir)
Ekstremitas atas dan bawah udema, denyut nadi radialis teraba kuat dan
teratur, cimosis (-), pasien bisa menggerakkan ektremitas dengan baik,
tidak ada kontraktur lecet (-), refleks fatella (+)
7. B7 Breast ( Sistem Reproduksi)
Genitalia                      : edema scrotum (+)
Anus                            : tidak ada kelainan
8. B8 Behavior (Psiko-sosio-spiritual)
a. Konsep diri
Pasien mengatakan tidak mau bertemu dengan teman-temannya
dikarenakan malu dengan kondisi tubuhnya yang membengkak (mata,
perut, ekstremitas). Pasien tidak dapat melakukan aktivitas seperti
anak seusianya, misalnya bermain karena pasien mudah lelah
b. Pola kognisi
Pada saat pengkajian pasien sdalam kondisi sadar, dapat
berkomunikasi dengan baik, dapat mendengar dan melihat secara
normal.
c. Respon psikologi terhadap stres

5
Pasien biasanya akan menangis karena tidak dapat bermain dan
beraktivitas seperti teman-temannya. Untuk menghadapi semua ini
keluarga selalu mendukung pasien agar semangat untuk sembuh.
d. Sosial
Sejak sakit pasien jarang bermain dengan teman-temannya karena
malu dengan kondisi tubuhnya yang membengkak.
e. Spiritual
Sebelum MRS pasien biasa sembahyang bersama orang tuanya 1x/hari
saat malam hari. Setelah MRS pasien hanya berdoa di tempat tidur
didampingi oleh keluarganya.
9. B9 Bonding and Development (Ikatan dan tumbuh kembang)
Riwayat Pertumbuhan Fisik :
Tengkurap         : 4 bulan
Merangkak        : 6 bulan
Bicara                : 6 bulan
Duduk               : 8 bulan
Berdiri               : 9 bulan
Berjalan             : 10 bulan
Kesan : status tumbuh sesuai usia
Riwayat tumbuh kembang
Motorik kasar : berdiri dengan satu kaki selama 6 detik, berjalan dengan
tumit ke jari kaki
Motorik halus : mencontoh 6 kotak, menggambar orang 6 bagian
Personal sosial : makan sendiri tanpa bantuan dan bersih
Bahasa : mengartikan 7 kata dan menghitung 6 kubus
Nilai kelulusan 80 %, semua tahapan dilalui dengan baik
10. B10 Blood Examination (pemeriksaan penunjang)
Pemeriksaan Laboratorium tgl 7 Oktober 2017
 Hematologi rutin
Hemoglobin 11 11,5-15,5 g/dL
Hematokrit 40,8 32-42%
Eritrosit 5,20 4-5,2 106/ul
Leukosit 16,8 4,5-10,5 103/ul

6
Trombosit 144 150-450 103/ul
Kolesterol total 697 < 200 mg/dl
Protein total 3,83 6,7-7,8 g/dl
Albumin 1,73 3,5-5,0 g/dl
Globulin 2,1 1,5-3,0 g/dl

 Urine rutin
Warna Jingga Kuning
Kejernihan Jernih Jernih
Berat jenis 1,015 1,013-1,030
pH 6,5 4,6-8,0
Nitrit - -
Protein urin 500mg/dl / 4+ -
Glukosa (reduksi) Normal -
Keton 50mg/dl / 3+ -
Urobilinogen Normal Normal
Bilirubin - -
Eritrosit 50/ul / 3+ -
Leukosit - -

Leukosit 3-4 1-4 /LPB


Eritrosit 4-5 0-1 /LPB
Epitel 3-4
Kristal - -
Silinder - -
Lain-lain - -

2. Analisa Data
No Analisa Data Etiologi Masalah
. Keperawatan

7
1. DS : Kelebihan Volume
Ibu pasien mengatakan Kerusakan
Glomerlurus Cairan
badan pasien bengkak sejak
4 minggu yang lalu.
Ibu pasien mengatakan BAK Kegagalan proses
pasien sedikit. filtrasi
DO :
- Pasien tampak bengkak Protein&albumin
pada area perut, mata, dan masuk ke urine
ekstremitas
- Kenaikan BB 2kg
Proteinuria
- Pengeluaran urine
menurun
Sindrom Nefrotik
- Lingkar perut 74cm

Ekstrakvasasi cairan

Oedema

Kelebihan vol cairan

8
2. DS:
- Ibu pasien mengatakan Intoleransi aktifitas
Oedema
bahwa tidak dapat
beraktifitas seperti anak
seusianya. Penekanan pada
- Ibu pasien mengatakan tubuh terlalu
dalam
pasien mudah lelah
- Ibu pasien mengatakan
pasien lebih sering diam
ditempat tidur Penurunan nutrisi
DO: dan O2
- Pasien tampak Ielah
- Hb = 11
Metabolisme anaerob
- Suhu = 36,8oC
Nadi = 90x / menit
Respirasi = 25 x / menit Asam laktat
Sat O2 = 98%
Kelemahan,
keletihan, mudah
capek

Intoleransi aktivitas

3. DS: Defisit nutrisi


- Ibu pasien mengatakan, Asites
pasien tidak nafsu
makan, mengeluh mual,
tidak dapat Tekanan abdomen
menghabiskan 1 porsi meningkat
makanan yang diberikan.
DO:
- Pasien hanya mampu Anoreksia, nausea,
vomitus
menghabiskan ¼ dari 1
porsi makanan yang
diberikan . Ggn pemenuhan
- Pasien tampak lemah nutrisi
- Pasien muntah 1x
Defisit nutrisi

9
3. Diagnosa Keperawatan
1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan akumulasi cairan di dalam
jaringan ditandai dengan Ibu pasien mengatakan badan pasien bengkak sejak
4 minggu yang lalu, Ibu pasien mengatakan BAK pasien sedikit. Pasien
tampak bengkak pada area perut, mata, dan ekstremitas. Kenaikan BB 2kg,
pengeluaran urine menurun, dan lingkar perut 74cm.
2. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai
dan kebutuhan oksigen ditandai dengan Ibu pasien mengatakan bahwa tidak
dapat beraktivitas seperti anak seusianya, pasien mudah lelah dan lebih sering diam
di tempat tidur. Pasien tampak lelah . Suhu = 36,8oC Sat O2 = 98% Nadi = 90x /
menit Respirasi = 25 x / menit , HB = 11
3. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan menelan ditandai
dengan Ibu pasien mengatakan, pasien tidak nafsu makan, tidak dapat
menghabiskan 1 porsi makanan yang diberikan. Pasien hanya mampu
menghabiskan ¼ dari 1 porsi makanan yang diberikan, pasien tampak lemah,
mengeluh mual dan muntah 1x.

10
Diagnosa
No Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
1 Kelebihan Setelah diberi asuhan 1. Monitor tanda gejala edema
volume cairan keperawatan 2 x 24 jam 2. Monitor indikasi kelebihan cairan (cracles, CVP, edem
diharapkan gangguan pertukaran jugularis, asites)
gas dalam tubuh klien dapat 3. Kaji lokasi dan luas edema
diatasi. Dengan kriteria hasil : 4. Monitor intake dan output cairan
a. Turgor kulit baik 5. Monitor status gizi
b. Terbebas dari asites, 6. Monitor Tanda Tanda vital
edema perifer, dan 7. Delegatif pemberian terapi (obat, pemasangan IV line, katete
distensi vena jugularis 8. Kolaboratif dengan ahli gizi dalam pemberian diit
c. Berat badan ideal
d. Suara napas bersih
e. Tanda-tanda vital dalam
rentang normal
2. Intoleren Setelah diberikan asuhan 1. Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mamp
Aktivitas keperawatan selama 2 x 24 jam, 2. Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang s
diharapkan kemampuan fisik,psikologi dan social.
 Kriteria Hasil : 3. Bantu untuk mengidentifikasi aktivitas yang di sukai
- Berpartisipasi dalam 4. Kolaborasikan dengan tenaga rehabilitasi medic dalam
aktivitas fisik tanpa disertai program terapi yang tepat, jika memang diperlukan
peningkatan tekanan darah, 5. Pertimbangkan komitmen klien untuk meningkatkan
nadi dan repirasi jarak aktifitas
- Mampu melakukan
aktivitas sehari-hari(ADLs)
secara mandiri
- Tanda tanda vital normal
(pernapasan : 21-30x/menit,
nadi : 95kali/menit)
- Mampu berpindah: dengan
atau tanpa bantuan alat
- Sirkulasi status baik
(Kadar O2 dalam retang
normal : 97-100%)

3 Defisit nutrisi Setelah diberikan asuhan 1. Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
keperawatan selama 2 x 24 jam, 2. Kaji adanya alergi makanan
diharapkan defisit nutrisi dapat 3. Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang
11
diatasi, dengan 4. Berikan makanan yang terpilih (sudah dikonsultasikan k
 Kriteria Hasil : 5. Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
4. Intervensi Keperawatan

5. Implementasi

Hari/tanggal No implementasi Evaluasi formatif


diagnosa
Jumat, 8 1,2  Mengobservasi KU pasien dan KU lemas, Suhu : 36,8, Res
oktober tanda-tanda vital pasien 92x/menit, Saturasi oksigen
2017 3
 Mengukur status antopomerti pasien Tinggi badan : 108cm, Bera
( tinggi badan, berat badan, LILA, lengan : 15cm, Lingkar kep
lingkar kepala) Keluarga pasien mengataka
 Menanyakan adanya alergi pada alergi terhadap makanan, m
1, 2 makanan, minuman, obat, maupun binatang
maupun binatang kepada
keluarga pasien Pengambilan specime darah
Darah Lengkap :

 Kolaborasi dengan analis Hb : 11 gr/dl, Ht : 40,8%,


3 kesehatan untuk pengambilan 144.000 /ul

specimen darah (DL, urine) Hasil Urine :


hiperlipidemia, hipopro
3 protein urin 500mg/dl / 4+

12
Makanan yang diberikan ad
komposisi diit Rendah Gara
 Kolaborasi dengan ahli gizi
1,2,3
dalam pemberian diit
Keluarga mengatakan pasie
2 mengahabiskan ¼ porsi ma
pepaya, kurang lebih 100m
 Monitor intake makanan pasien

Obat masuk (+), alergi (-),

 Delegatif dalam pemberian


Personal hygiene (+), genet
therapy

 Membantu pemenuhan kebutuhan


Pasien dan keluarga menga
ADL pasien
sepak bola dan meggambar

 Mendiskusikan kegiatan yang


disukai pasien dengan keluarga

Sabtu, 9 1,2  Mengobservasi KU pasien dan KU lemas, Suhu : 36,5, Res


oktober tanda-tanda vital pasien 92x/menit, Saturasi oksigen
2017 ekstremitas dan kelopak ma
3
 Kolaborasi dengan ahli gizi Makanan yang diberikan ad
1,2,3 dalam pemberian diit komposisi diit Rendah Gara
Obat masuk (+), Alergi (-)
3  Delegatif dalam pemberian
therapy Keluarga mengatakan pasie

1
mengahibska porsi maka
 Monitor intake makanan pasien 4
2 semangka, kurang lebih 100
2 menghabiskan 2 keping bis
Personal hygiene (+), genet

13
Memfasilitasi pasien melak
 Membantu pemenuhan kebutuhan
disukai (menggambar). Kel
ADL pasien
gambar dan pensil untuk pa
mengatakan pasien ingin be
 Membantu pasien dan keluarga
dalam memilih aktivitas yang sesuai
dengan kemampuan pasien

Minggu, 10 1,2  Memeriksa status pernafasan, vital KU lemas, Suhu : 36,5, Res
oktober sign dan saturasi oksigen secara 91x/menit, Saturasi oksigen
2017 berkala ekstremitas (+) dan kelopak
3
 Kolaborasi dengan ahli gizi Makanan yang diberikan ad
1,2,3 dalam pemberian diit komposisi diit Rendah Gara
Obat masuk (+), Alergi (-)
3  Delegatif dalam pemberian
therapy Keluarga mengatakan pasie

1
mengahibska porsi maka
2  Monitor intake makanan pasien 4
melon, kurang lebih 100ml
2 menghabiskan ½ roti tawar
Personal hygiene (+), genet

 Membantu pemenuhan kebutuhan Memfasilitasi pasien melak


2 ADL pasien disukai (menggambar). Kel
gambar dan pensil untuk pa
1,2,3 Membantu pasien dan keluarga mengatakan pasien ingin be
dalam memilih aktivitas yang sesuai Pasien mengatakan ingin be
dengan kemampuan pasien teman-temannya tapi tidak
sakit. Pasien tampak murun

 Mengkaji ulang kegiatan yang Pasien mengatakan ingin be

14
mampu disukai pasien dan mampu teman-temannya tapi tidak
dilakukan oleh pasien sakit. Pasien tampak murun

 Kolaborasi dengan analis kesehatan Bahan (+), Hasil (-)


untuk pengambilan spesimen darah
dan urine

15
6. Evaluasi

No Nomor Evaluasi sumatif


diagnosa
1 1 S : keluarga mengatakan tangan dan kaki pasien masih bengkak
O : Suhu : 36,50C, Respirasi : 37x/menit, Nadi : 91x/menit Saturasi oksig
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi 1,2,3,4,5,6
2 2 S : Pasien mengatakan ingin bermain diluar dengan teman-temannya tapi
sakit.
O : pasien tampak murung
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi 1,2,3,5
3 3 S : Keluarga mengatakan pasien hanya mampu mengahabiskan ¼ porsi m

1
melon, kurang lebih 100ml air, susu kurang lebih 100ml, dan roti tawar po
2
O : Berat badan : 19kg, pasien tidak dapat menghabiskan 1 porsi makanan
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi 1,3,4,5,6

1.

16
1

Anda mungkin juga menyukai