1494 1 10 20180401 Dikonversi
1494 1 10 20180401 Dikonversi
1494 1 10 20180401 Dikonversi
Olly Norita Tetra, Hermansyah Aziz, Emriadi, Sanusi Ibrahim, Admin Alif
Jurusan Kimia, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas
Kampus Limau Manis Padang 25613
*
E-mail Korespondensi: [email protected]
Abstrak
Elektroda superkapasitor berbahan dasar karbon aktif memberikan daya dan kinerja energi yang
tinggi karena luas permukaan yang tinggi, konduktivitas tinggi, dan kemampuan untuk menfungsikan
karbon aktif dalam mengoptimalkan sifat superkapasitornya. Pada artikel ini juga dilaporkan tentang
pembuatan superkapasitor dengan memanfaatkan karbon aktif dari berbagai biomassa sebagai bahan
elektroda dan kinerja superkapasitor dibandingkan dengan baterai. Metoda aktivasi, jenis aktivator,
jenis elektrolit, proses karbonasi atau pirolisis yang digunakan akan menentukan dalam daya dan
kerapatan energi yang dihasilkan oleh superkapasitor. Dalam hal ini juga ditinjau proses pembentukan
lapisan rangkap listrik pada permukaan elektroda dan pengaruh jenis elektrolit yang digunakan
terhadap kinerja superkapasitor. Penggunaan elektrolit organik ternyata dapat meningkatkan performa
dari superkapasitor namun dalam segi ekologi penggunan pelarut asetonitril tidak baik untuk
lingkungan.
Kata kunci : aktivasi, elektrolit, karbon aktif, kapasitansi, superkapasitor
Abstract
The supercapacitor electrode with an active carbon base material is reported to have high power
density and energy performance due to its high surface area, high conductivity, and the ability to
function activated carbon in optimizing its super-capacitor properties. In this article also reported
about the manufacture of supercapacitors by utilizing the activated carbon from various biomass as
electrode material and the performance of supercapacitor compared with battery. The activation
method, the type of activator, the type of electrolyte, the carbonation or pyrolysis process used will
determine in the energy and energy density generated by the supercapacitor. In this case also reviewed
the process of electric double layer formation on the electrode surface and the influence of the type of
electrolyte used to the performance of superkapasitor. The use of organic electrolytes can improve the
performance of the supercapacitor but in terms of ecology the use of acetonitrile solvent is not good
for the environment.
dkk, 2015) tepung singkong dan tapioka (Pari yang direndam dalam larutan konduktif atau
dkk, 2014), sekam padi (Luong Thi dkk, 2014). polimer konduktif yang disebut elektrolit.
Precursor selain dari biomassa juga pernah Elektroda dipisahkan oleh pemisah/separator
dilaporkan dari limbah papan sirkuit cetak berbahan dielektrik yang bukan hanya untuk
monitor (Rajagopal dkk, 2016) dan dari membran mencegah agar tidak terjadi tumpang tindih
keramik yang didoping dengan titania (Tetra dkk, muatan pada kedua elektroda tetapi juga
2016) memiliki sifat listrik yang mempengaruhi kinerja
Berbagai karbon berpori lain juga telah superkapasitor. Rangkaian superkapasitor seperti
dikembangkan sebagai superkapasitor, misal pada Gambar 1. (Syarif, 2014).
karbon airogel (Liu dkk, 2013), yang terdiri dari
partikel nanoskala yang berasal dari pirolisis
polimer aerogel dan resin turunan karbon, karbon
nanotube, jaringan karbon berpori (Zhang dkk.
(2017), graphen (Indah Sari dan Ming Ting,
2016). Bagaimanapun prosesnya sangat mahal,
sulit dan lebih cendrung alat-alatnya terkorosi
sehingga pemanfaatan karbon dengan precursor
dari biomasa merupakan pilihan yang terbaik dan
lebih ramah lingkungan.
Sifat-sifat material karbon sangat kuat Gambar 1. Rangkaian superkapasitor secara
dipengaruhi oleh metoda pembuatannya, dengan umum
demikian pemilihan prosedur sintesis, jenis Komponen utama dari rangkaian
precursor, jenis aktivator, laju pemanasan dan superkapasitor adalah (Vuorilehto & Nuutinen,
temperatur pembakaran atau pirolysis 2014)
memberikan kemudahan dalam mengontrol a. Aluminium tipis/aluminium foil yang
produk akhirnya/karbon berpori tapi juga bisa dilekatkan dengan elektroda, aluminium foil
mendesign jenis karbon yang ditargetkan. Karbon ini juga berfungsi sebagai pengumpul
aktif mempunyai distribusi ukuran pori yang luas arus/current collector
dalam rentang micropori-mesopori (0-50 nm). b. Elektroda adalah elektroda yang berupa
Beberapa penelitian melaporkan bahwa karbon karbon dengan luas permukaan yang tinggi
mesopori banyak digunakan sebagai bahan dan bersifat konduktif dan ditambahkan
elektroda terutama dalam superkapasitor. binder atau perekat, sehingga bila muatan
(Fuertes dkk, 2004) Material karbon mempunyai listrik dihubungkan pada material, medan
luas permukaan spesifik yang besar sehingga listrik yang dihasilkan berfungsi seperti
struktur porinya juga bisa dimanfaatkan terutama dielektrik yang membentuk lapisan ganda
memudahkan dalam pembentukan lapisan listrik dimana ketebalan lapisan ganda listrik
rangkap listrik pada permukaan elektroda. Tujuan tersebut setipis molekul. Luas permukaan
dari penelitian ini adalah pemanfaatan karbon lapisan karbon aktif adalah sangat besar yang
aktif sebagai bahan elektroda superkapacitor dan menghasilkan beberapa ribu meter persegi
penggunaan elektrolit sebagai sumber muatan per gram. Luas permukaan yang besar ini
pada proses transfer muatan yang terjadi di memungkinkan penyerapan sejumlah besar
antarmuka elektroda. ion. Pengisian / pengosongan terjadi dalam
lapisan absorpsi ion yang terbentuk pada
METODE PENELITIAN elektroda karbon aktif
Superkapasitor adalah perangkat c. Separator/pemisah, bisa berupa plastik atau
penyimpan energi yang mirip dengan baterai. kertas yang diremdam dengan elektrolit cair
Tidak seperti baterai, yang menggunakan reaksi Bila potensial listrik diterapkan pada kedua
kimia untuk menyimpan energi, superkapasitor elektroda, maka terjadi perbedaan potensial pada
umumnya menyimpan energi melalui pemisahan antarmuka elektroda-elektrolit. Pada antarmuka
muatan listrik secara fisika. Supercapacitors elektrostatik ini terdiri dari lapisan ganda antara
didasarkan pada teknologi carbon (nanotube). ion dalam elektrolit dan muatan elektronik pada
Teknologi karbon yang digunakan pada kapasitor elektroda. Pada supercapacitors, penyimpanan
ini menciptakan area permukaan yang sangat energi disebabkan oleh pemisahan muatan
besar dengan jarak pemisah yang sangat kecil. elektronik dan ion pada antarmuka antara
Semua superkapasitor terdiri dari dua elektroda
elektroda aktif permukaan-permukaan yang
tinggi dan larutan elektrolit. Gambar 2. Performance sel dari superkapasitor
HASIL DAN PEMBAHASAN Setiap elektroda dapat diperlakukan sebagai
Teknologi Superkapasitor kapasitor tunggal (C1) dan (C2) dan kapasitansi
Superkapasitor disebut juga sebagai kapasitor total akan bergantung pada elektroda dengan nilai
elektrokimia lapis rangkap listrik, adalah yang lebih kecil sesuai persamaan:
perangkat penyimpan energi secara elektrokimia
yang berperan dalam memenuhi kebutuhan
energi listrik saat ini. Berbeda dengan baterai,
superkapasitor dapat memberikan rapatan daya Peningkatan voltase kapasitor (U) menyebabkan
(>10kWkg-1) dengan proses pengisian dan peningkatan daya yang signifikan (P) dan energi
pengosongan muatan yang cepat dan tingkat (E) karena ketergantungan berikut (di mana Rs
kestabilan yang tinggi (>106 siklus). (Vangari M singkatan dari resistansi seri):
dkk, 2012). Komponen utama dari superkapasitor
adalah permukaan elektroda yang luas, elektrolit dan
yang memberikan muatan ion, dan separator Pada umumnya dalam larutan elektrolitik berair
sebagai pemisah antara permukaan elektroda tegangan kapasitor tidak dapat melebihi 1 V,
yang meningkatkan nilai kapasitansi. elektolit organik dapat larut dalam air dan
Superkapasitor menggunakan lapisan rangkap memberikan energi dan daya yang lebih tinggi.
listrik pada antarmuka elektroda /elektrolit Hanya saja larutan organik bahan dasar utamanya
dimana terjadi akumulasi ion pada permukaan acetonitril mempunyai konduktifitas yang rendah
elektroda karena adanya tarikan elektrostatik. sehingga kadang menurunkan nilai kapasitansi.
Performan dari superkapasitor berbahan dasar Berdasarkan jenis elektroda dan sifat
karbon aktif sebagai bahan elektroda di berikan elektrokimia, superkapasitor dibagi atas 3 jenis.
pada Gambar 2. (Zhou dkk, 2013) Luas i). Electrochemical double layer capacitor
permukaan yang tinggi, memberikan nilai (EDLC) menggunakan luas permukaan yang
kapasitansi yang tinggi juga jika semua pori besar dari bahan elektroda seperti karbon aktif
dapat diakses oleh ion dan material karbon dan turunannya untuk menyediakan penyimpanan
mempunyai tingkat kebasahan yang baik. muatan pada lapis rangkap listrik untuk mencapai
(Frackowiak E, 2006). pemisahan muatan pada lapisan lapisan rangkap
Bahan yang paling umum digunakan Helmhotz dan lapisan difusi pada antar muka
dalam supercapacitors berskala komersial adalah antara elektroda dan elektrolit. ELDC umumnya
karbon aktif. Karbon aktif sangat murah dan mempunyai rapatan dan daya yang tinggi dan
berasal dari berbagai sumber yang tersedia siklus hidup yang lebih lama.
(seperti sekam padi, tempurung kelapa, cangkang ii). Pseudokapasitor, menggunakan elektroda
sawit dan lain lain). Karbon aktif mempunyai sebagai pengisian logam oksida transisi atau
luas permukaan yang tinggi, porositas tinggi yang polimer konduktif yang memberikan reaksi
terbuat dari cincin heksagonal kecil yang disusun redoks pseudo-kapasitansi.Pseudo-kapasitansi
menjadi lembaran graphene. Lembaran ini dapat datang dari transfer muatan Faradai karena reaksi
diproduksi dengan berbagai metode pengolahan redoks yang reversibel atau sorpsi/desorpsi
yang menghasilkan distribusi dan orientasi elektrokimia, Keuntungannya tipe ini
ukuran pori yang bervariasi.Kapasitansi dari memberikan kapasitansi spesifik yang besar,
lapisan ganda dapat dilihat sebagai jumlah dari rapat energy dan daya yang relatif tinggi namun
masing-masing kapasitansi.(Boyea dkk, 2007) waktu hidup yang lebih pendek.
iii). Superkapasitor asimaterik atau hibrid
superkapasitor, yang mana dirangkai dari dua
elektroda yang tidak sama dan dilengkapi
dengan potensial kerja. (Rajkumar M dkk, 2015)
Material elektroda utama untuk kapasitor
adalah karbon aktif (AC) tapi tidak mudah untuk
mengontrol porositasnya, ukuran pori, dan
perbandingan mikor/meso. Prinsip penyimpana
energi pada superkapasitor adalah akumulasi
muatan elektrostatik pada antarmuka elektroda
dan elektrolite seperti pada Gambar 3. (Chen dan
Dai Liming, 2013) Karbon Aktif Sebagai Bahan Elektroda
Superkapasitor
Material karbon aktif pada elektroda
superkapasitor dapat dibuat melalui dua proses
yaitu karbonasi dan diikuti dengan aktivasi.
Pirolisis terjadi pada gas iner seperti nitrogen dan
argon. Aktivasi biasanya didapatkan melalui
proses pada temperatur tinggi dan melibatkan
aktivator seperti KOH, NaOH, ZnCL2, dan
Gambar 3. Skema proses charging/discharging H3PO4. Mekanisme untuk aktivasi ini berbeda,
dalam superkapasitor. dengan ZnCl2 lebih mengutamakan ektraksi dari
molekul air dari struktur ligniselluolosa, asam
Elektrokimia Superkapasitor pospat mengkombinasikan secara kimia struktur
Helmholtz menemukan fenomena lapis lignosellulosanya. Mekanisme dengan KOH
rangkap listrik secara elektrokimia dan adalah mengaktivasi karbon yang ada lebih
menggambarkannya dengan menggunakan model kompleks dan melibatkan disintegrasi struktur
di mana diasumsikan semua ion teradsorpsi pada yang diikuti dengan interkalasi dari gas oksigen
permukaan elektroda. Ini identik dengan dari gugushidroksida. (Marsh dkk, 2006).
dielektrik secara konvensional dari struktur Beberapa peneliti melaporkan bahwa KOH
kapasitor. Gouy dan Chapman selanjutnya sebagai aktivator dapat meningkatkan porositas
memodifikasi Model Helmholtz dengan serat karbon, karbon nanotube, dan graphene dan
memperhitungkan pergerakan ion dalam dapat memperbaiki performance dari
elektrolit sebagai solusi dari hasil dari kekuatan superkapasitor namun ini tergantung kepada asal
difusi dan kekuatan elektrostatik. biomasanya (Peng dkk, 2013). Selain dari jenis
Persamaan distribusi Boltzmann aktivator, ukuran partikel dari karbon aktif yang
dimasukkan untuk menggambarkan secara digunakan sebagai elektroda superkapasitor juga
analitis hubungan antara konsentrasi ion dan mempengaruhi nilai kapasitansinya, seperti pada
potensial listrik lokal dilapisan difusi. Stern pemanfaatan karbon dari cangkang kelapa sawit
menggabungkan model Helmholtz dan Model sebagai bahan elektroda superkapasitor
Gouy-Chapman, dan membagi lapis rangkap ditemukan bahwa semakin kecil ukuran partikel
listrik menjadi dua karakter lapisan yang berbeda, maka semakin luas permukaan dan memberikan
yaitu lapisan Stern (lapisan Helmholtz) dan nilai kapasitansi yang lebih besar seperti pada
penggunaan lapisan difusi (Lapisan Gouy- Tabel 1. (Aziz dkk, 2016)
Chapman), seperti ditunjukkan pada Gambar 4. Pada superkapasitor jenis precursor
Lapisan Stern menjelaskan penyerapan ion secara biomasa, jenis elektrolit juga sangat
spesifik pada permukaan elektroda, sedangkan mempengaruhi nilai kapasitansi dari elektroda
lapisan menggunakan menggunakan model yang dihasilkan seperti yang dilaporkan oleh
Gouy-Chapman. Total kapasitansi lapis rangkap Misnon dkk (2015). Dilaporkan juga bahwa
listrik dapat diperlakukan sebagai lapisan Stern metoda aktivasi, jenis aktivator, kondisi pirolisis
dan difusi menggunakan kapasitansi lapisan memberikan luas permukaan yang berbeda
yang dihubungkan secara seri.(Conway, 1999 dan terhadap karbon aktif yang dihasilkan, dan ini
Simon, 2008) akan memberikan pengaruh terhadap nilai
kapasitansi yang didapatkan. (Tabel 2).
Pada Tabel 2, berbagai jenis precursor Luas permukaan yang besar dan volume
biomassa memberikan nilai kapasitansi yang pori yang tinggi pada karbon berpori dari sekam
berbeda, metoda aktivasi juga memberikan nilai padi dihasilkan dari metoda karbonisasi langsung
kapasitansi yang berbeda, seperti pada perlakuan tanpa aktivasi. Hal ini dikarenakan peranan
dengan sumber karbon dari cangkang kelapa aktivasi sendiri dari sekam padi yaitu pada lignin
sawit, dimana perbedaan aktivator yaitu KOH dan selulosa oleh molekul air dan CO2 selama
dan NaOH memberikan luas permukaan yang
proses karbonisasi.
berbeda seiring dengan nilai kapasitansi yang
diberikan. Pada cangkang kelapa sawit dengan Karbonisasi-aktivasi Karbonisasi Langsung
menggunakan aktivator NaOH memberikan
pengaruh terhadap luas permukaan yang lebih
besar sehingga nilai kapasitansi juga menjadi Pretreatmen Pretreatmen
lebih besar.
Karbon berpori secara komersial banyak 700-900°C
digunakan sebagai adsorben dan juga sebagai KOH, NaOH... 700-900°C