LP CHF
LP CHF
LP CHF
CHF
PALANGKARAYA
DI SUSUN OLEH :
ELMA APRILIANA
PO.62.20.1.19.406
JURUSAN KEPERAWATAN
2021
LAPORAN PENDAHULUAN CHF
A. Definisi
B. Etiologi
Gagal jantung sering terjadi pada penderita kelainan otot jantung, disebabkan
menurunnya kontraktilitas jantung. Kondisi yang mendasari penyebab kelainan
fungsi otot jantung mencakup ateroslerosis koroner, hipertensi arterial dan
penyakit degeneratif atau inflamasi
Penyakit jantung lain, terjadi sebagai akibat penyakit jantung yang sebenarnya,
yang secara langsung mempengaruhi jantung. Mekanisme biasanya terlibat
mencakup gangguan aliran darah yang masuk jantung (stenosis katub
semiluner), ketidakmampuan jantung untuk mengisi darah (tamponade,
pericardium, perikarditif konstriktif atau stenosis AV), peningkatan mendadak
after load
Faktor sistemik
Grade gagal jantung menurut New York Heart Association, terbagi dalam 4 kelainan
fungsional :
C. Patofisiologi
d. Respon terhadap serum sodium dan regulasi ADH dan reabsorbsi terhadap
cairan
Beban jantung
Tanda dominan :
Kongestif jaringan akibat tekanan arteri dan vena meningkat akibat penurunan curah
jantung. Manifestasi kongesti berbeda tergantung pada kegagalan ventrikel mana
yang terjadi.
Kongesti paru menonjol pada gagal ventrikel kiri karena ventrikel kiri tak mampu
memompa darah yang dating dari paru. Manifestasi klinis yang terjadi yaitu :
Batuk
Mudah lelah, Terjadi karena curah jantung yang kurang yang menghambat
jaringan dan sirkulasi normal dan oksigen serta menurunnya pembuangan sisa
hasil katabolisme. Juga terjadi
karena meningkatnya energi yang digunakan untuk bernafas dan insomnia yang
terjadi karena distress pernafasan dan batuk
Hepatomegali dan nyeri tekan pada kuadran kanan atas abdomen terjadi akibat
pembesaran vena hepar
Anoreksia dan mual, terjadi akibat pembesaran vena dan statis vena dalam
rongga abdomen
Nokturia
Kelemahan
F. Pemeriksaan Diagnostik
G. Penatalaksanaan
Terapi Farmakologis :
Glikosida jantung
Efek yang dihasillkan : peningkatan curah jantung, penurunan tekanan vena dan
volume darah dan peningkatan diurisi dan mengurangi oedema.
Terapi diuretic, diberikan untuk memacu ekskresi natrium dan air melalui
ginjal. Penggunaan harus hati-hati karena efek samping hiponatremia dan
hipokalemia
H. Proses keperawatan
1. Pengkajian
Pengkajian Primer
Airway :
Breathing :
Dispnea saat aktifitas, tidur sambil duduk atau dengan beberapa bantal
Circulation :
Aktifitas/istirahat
Eliminasi
Makanana/cairan
Neurosensori
Nyeri/kenyamanan
Nyeri dada akut- kronik, nyeri abdomen, sakit pada otot, gelisah
2. Diagnosa Keperawatan
Tujuan :
Kriteria :
Rencana Tindakan :
- Pantau pemeriksaan diagnostik dan lab. Missal EKG, elektrolit, GDA (pa
O2, pa CO2 dan saturasi O2), dan pemeriksaan oksigen
Tujuan :
Kriteria hasil :
Tidak sesak nafas, RR normal (16-24 X/menit) , tidak ada secret, suara nafas
normal
Intervensi :
Tujuan :
Kriteria :
Intervensi :
Tujuan :
Intervensi :
- Monitor kedalaman pernafasan, frekuensi dan kespansi dada
- Auskultasi bunyi nafas dan catat bila ada bunyi nafas tambahan
Tujuan :
Kriteria :
Intervensi :
- Batasi aktifitas pada dasar nyeri dan berikan aktifitas sensori yang tidak
berat