Pertemuan 4 - Kelompok 5
Pertemuan 4 - Kelompok 5
Pertemuan 4 - Kelompok 5
Dosen Pengampu:
2020/2021
1. Pengertian Perencanaan strategik
4. Visi
Visi yang gemilang biasanya dicapai melalui kerjasama antara manajemen puncak
(top management) dan semua tingkat dari organisasi yang akan menerapkan rencana-rencana
strategik untuk mencapai visi dari organisasi publik itu. Hal yang paling ideal adalah
menggabungkan nilai-nilai dari setiap orang dalam organisasi untuk menjadi bagian dari visi
organisasi. Melalui hal ini, maka manajemen dan karyawan akan memberikan komitmen
yang kuat untuk mencapai visi dari organisasi.
Perumusan visi dalam proses perencanaan strategik memiliki beberapa manfaat berikut:
Perumusan visi organisasi publik dalam proses perencanaan strategik juga harus mampu
menjawab beberapa pertanyaan berikut:
5. Misi
Misi merupakan suatu pernyataan singkat dan menyeluruh tentang manfaat dari suatu
organisasi, program atau subprogram.Pernyataan misi merupakan suatu alat yang sangat
bernilai dalam mengarahkan, merencanakan, dan menerapkan usaha-usaha dari
organisasi.Misi menggambarkan pelanggan dan produk, merupakan bagian dari identitas
organisasi, mencakup semua dan jarang berubah, serta menjadi rasional untuk keberadaan
atau kehadiran dari organisasi, program atau subprogram.
1. Siapa kita?
2. Apa yang kita lakukan?
3. Untuk siapa kita melakukan itu?
4. Mengapa kita melakukan itu?
5. Mengapa sumber-sumber daya publik disediakan untuk usaha ini?
6. Tujuan
Tujuan merupakan target spesifik dan dapat diukur untuk pencapaian sasaran-sasaran.
Berbeda dengan sasaran, pernyataan tujuan bersifat spesifik, dapat diukur dengan angka
(kuantitatif) dan terkait dengan waktu pencapaian hasil-hasil yang diinginkan.Tujuan yang
baik harus mengikuti kriteria SMART (Specific, Measurable, Aggressive but Attainable,
Results-oriented, and Time-bound).
7. Sasaran (Goals)
Sasaran merupakan hasil akhir yang diinginkan, pada umumnya setelah 3 sampai 5
tahun.Sasaran memberikan suatu kerangka kerja untuk tingkat perencanaan yang lebih
terperinci.Sasaran lebih spesifik daripada pernyataan misi, tetapi masih bersifat umum untuk
merangsang kreativitas dan inovasi.
Menetapkan Proses.
Identifikasi peserta yang terlibat dalam team perumus sasaran.
Mendefinisikan terminologi.
Menetapkan jangka waktu.
Menegaskan atau menjelaskan ekspektasi
2. Meninjau Ulang Data Penilaian Internal dan Eksternal.
Sebelum memulai latihan penetapan sasaran yang aktual, informasi tentang latar
belakang organisasi, program atau subprogram harus didistribusikan dan ditinjau
ulang oleh peserta yang terlibat dalam team perumus sasaran.
Mempertimbangkan semua informasi dari penilaian internal/eksternal, termasuk:
kekuatan dan kelemahan, kesempatan dan tantangan (analisis SWOT) dan analisis
pelanggan/stakeholder.
Menampung isu-isu strategik yang diidentifikasi.
3. Menampung Umpan-balik dari Pelanggan dan Stakeholder.
Identifikasi kebutuhan pelanggan dan stakeholder.
Menganalisis komentar dan keluhan-keluhan pelanggan dan stakeholder untuk
mengidentifikasi kebutuhan untuk peningkatan lebih lanjut.
Menetapkan sasaran-sasaran peningkatan.
Menelusuri, mengukur dan melakukan benchmarking dari proses yang sekarang.
Menetapkan target untuk peningkatan proses.
Menerapkan tindakan-tindakan untuk peningkatan.
Mengumpulkan dan mengukur kepuasan pelanggan dan stakeholder terhadap
produk (barang dan/atau jasa) yang diberikan.
4. Menganalisis Kesenjangan (Gaps) dalam Pelayanan Publik. Suatu analisis kesenjangan
merupakan identifikasi dari perbedaan antara keadaan sekarang dan keadaan yang
diinginkan. Sekali perbedaan atau kesenjangan itu diidentifikasi, maka prioritas dan
sasaran dapat dikembangkan untuk menutupi atau menghilangkan setiap kesenjangan itu.
Untuk melakukan analisis kesenjangan, tinjau ulang semua masalah yang diidentifikasi
selama penilaian internal/eksternal, kemudiantentukan hal-hal apa yang diperlukan untuk
menghilangkan keluhan-keluhan dan kesenjangan yang ada. Kemudian menjawab
pertanyaan-pertanyaan berikut:
Bagaimana keadaan yang diinginkan dari organisasi, program atau subprogram
dibandingkan dengan keadaan sekarang?
Apakah produk (barang dan/atau jasa) yang sekarang memenuhi atau melebihi
kebutuhan dan ekspektasi pelanggan? Jika tidak, apa yang harus ditingkatkan?
Apa sasaran dan ukuran-ukuran kinerja yang sekarang dan apa kapasitas atau
kemampuan untuk memenuhi sasaran dan ukuran kinerja yang ditetapkan untuk
masa mendatang?
Apakah analisis kesenjangan telah mengidentifikasi kebutuhan rencana untuk
produk (barang dan/atau jasa) baru yang diberikan?
Apakah produk (barang dan/atau jasa) baru akan berkompetisi dalam hal
penggunaan sumber-sumber daya dengan produk (barang dan/atau jasa) yang ada
sekarang?
5. Menetapkan Arah untuk Mencapai Hasil-hasil yang Diinginkan.
Jika organisasi melanjutkan dalam arah yang sama, apakah akan menghadapi
masalah-masalah atau akan terus bertambah baik, kekuatan akan semakin
bertambah kuat?
Jika organisasi melanjutkan dalam arah yang sama, apakah kebutuhan dari
pelanggan internal dan eksternal akan terpenuhi? Apakah pelayanan publik yang
diberikan akan meningkat?
Apakah program-program dan/atau aktivitas-aktivitas yang sekarang
membutuhkan perubahan? Haruskah program dan/atau aktivitas perlu ditambah,
dihilangkan, atau program dan/atau aktivitas yang ada sekarang perlu
dikembangkan? Jika dikembangkan, berapa besar pengembangan yang
dibutuhkan, diinginkan, atau dapat ditangani?
Apakah lini komunikasi, koordinasi, dan kooperasi harus dikembangkan di antara
program-program dan aktivitas-aktivitas, di antara program-program dan
subprogram, dengan organisasi yang lain?
6. Membuat Draft dan Menyeleksi Sasaran-sasaran.
Meninjau ulang sasaran yang dikembangkan terdahulu dan memperbaiki apabila
diperlukan.
Berdasarkan pada penilaian internal/eksternal dan diskusi tentang arah
pengembangan, perlu dikembangkan pernyataan sasaran yang diajukan untuk
siklus perencanaan strategik.
Tentukan apakah sasaran-sasaran yang diajukan telah memenuhi kriteria (lihat
kriteria untuk mengevaluasi sasaran). Jika belum memenuhi kriteria, maka
lakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan.
Tentukan apakah sasaran bersifat layak. Pertimbangkan faktor-faktor atau
kondisikondisi yang akan memudahkan atau menghambat pencapaian sasaran.
Perbaiki pernyataan sasaran jika diperlukan.
Mencapai konsensus di antara semua peserta dalam team perumus pernyataan
sasaran dan memberikan komitmen terhadap pencapaian sasaran.
Mempertimbangkan pengurutan (ranking) dari sasaran-sasaran dalam
bentukkepentingan relatif dari sasaran itu dan alokasi sumber-sumber daya yang
diperlukan untuk mencapai sasaran itu. Ranking terhadap sasaran dimaksudkan
untuk: memberikan petunjuk kepada manajer dan anggota kunci dalam
mengembangkan sasaran dari organisasi, program dan subprogram, beserta
tujuan-tujuannya; menetapkan prioritas untuk alokasi sumber-sumber daya; dan
memberikan suatu kerangka kerja menyeluruh untuk implementasi, penelusuran
(tracking) dan evaluasi kinerja dan kemajuannya.
7. Melakukan Pengurutan (Ranking) dari Sasaran-sasaran.
Mempertimbangkan pengurutan (ranking) dari sasaran-sasaran dalam bentuk kepentingan
relatif dari sasaran itu dan alokasi sumber-sumber daya yang diperlukan untuk mencapai
sasaran itu. Ranking terhadap sasaran dimaksudkan untuk:
Memberikan petunjuk kepada manajer dan anggota kunci dalam mengembangkan
sasaran dari organisasi, program dan subprogram, beserta tujuan-tujuannya.
Menetapkan prioritas untuk alokasi sumber-sumber daya.
Memberikan suatu kerangka kerja menyeluruh untuk implementasi, penelusuran
(tracking) dan evaluasi kinerja dan kemajuannya.
8. Cara Pencapaianya
Untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam proses perencanaan
strategik, kita membutuhkan rencana (action plans). Rencana tindakan sering juga disebut
sebagai rencana operasional (operational plans) atau rencana implementasi (implementations
plans).
Agar suatu proses perencanaan strategik yang berhasil selalu memiliki pertanyaanpertanyaan
berikut:
4. Bagaimana kita mencapai sasaran dan tujuan (How do we get our goals and
objectives?)
Setelah perumusan visi, misi, prinsip-prinsip, sasaran, dan tujuan, maka suatu metode
untuk pengukuran kemajuan dan keberhasilan dari implementasi perlu ditetapkan. Pemilihan
ukuran kinerja untuk mengukur keberhasilan dalam mencapai sasaran dan tujuan merupakan
satu aspek yang paling sulit dan penting dalam proses perencanaan strategik.Terdapat enam
langkah berikut yang dapat diikuti ketika melakukan pemilihan ukuran-ukuran kinerja.
1. Memilih ukuran kinerja awal, pada tahap ini kita melakukan peninjauan ulang
terhadap misi, sasaran dan tujuan dari organisasi, program atau subprogram.
Identifikasi sejak awal tentang jenis-jenis ukuran yang umum digunakan seperti:
ukuran-ukuran input, output, outcome, efisiensi, dan kualitas.
4. Menentukan kebutuhan data, untuk menentukan data apa yang diperlukan, maka
pertanyaan-pertanyaan berikut perlu dijawab, 1.Apainformasi yang sekarang sedang
dikumpulkan? Apakah informasi itu memenuhi kebutuhan organisasi, program atau
subprogram?2.apa informasi yang perlu dikumpulkan? 3. Apakah ada masalah dalam
pengumpulan data?4. Dapatkah usaha pengumpulana data yang dibutuhkan
diakomodasi ke dalam usaha-usaha yang sekarang?5. Apa perlu mendesain baru atau
memodifikasi formulir pengumpulan data ? 6. Apa sumber-sumber daya yang
diperlukan untuk mengelola data kinerja ?7. Apakah program komputer yang ada
dapat membantu pengumpulan dan analisis data?8. Apakah terdapat kendala terhadap
perubahan pengumpulan data? (sebagai misal: uang, teknologi, kebiasaan, politik,
kerahasiaan, dll). 9. Bagaimana sering data itu akan dikumpulkan: harian? Mingguan?
Bulanan?Kuartalan?Tahunan?
Contoh keterkaitan antara tujuan, program prioritas dan ukuran kinerja kunci dari
organisasi pemerintahan Kota Charlotee di Negara Bagian North Carolina, US untuk
tema strategik atau area fokus keamanan masyarakat.