XII Seni-Musik KD-3.3 Final
XII Seni-Musik KD-3.3 Final
XII Seni-Musik KD-3.3 Final
PENYUSUN
DAFTAR ISI
GLOSARIUM
PETA KONSEP
Pertunjukan Musik
Kontemporer
Pertunjukan Pertunjukan
Musik Kontemporer Musik Kontemporer
Luar Negeri Indonesia
PENDAHULUAN
A. Identitas Modul
Mata Pelajaran : Seni Musik
Kelas : XII
Alokasi Waktu : 4 X 90 menit
Judul Modul : Pertunjukan Musik Kontemporer
B. Kompetensi Dasar
3.3 Mengevaluasi pertunjukan musik kontemporer
E. Materi Pembelajaran
Modul ini terbagi menjadi 4 kegiatan pembelajaran dan di dalamnya terdapat uraian
materi, contoh soal, soal latihan dan soal evaluasi.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan Anda dapat :
1. Menafsirkan pengertian dan sejarah musik kontemporer,
2. Menyimpulkan karakteristik dan unsur-unsur pertunjukan musik kontemporer,
3. Mengamati ciri-ciri dan fungsi pertunjukan musik kontemporer,
4. Mengidentifikasi konsep pertunjukan musik kontemporer.
B. Uraian Materi
1. Pengertian Musik Kontemporer
Musik kontemporer sebenarnya adalah musik yang keberadaannya
berkaitan erat dengan mengalirnya waktu. Itulah mengapa musik kontemporer
sering juga disebut musik garda depan avant-garde, karena musik tersebut selalu
mengedepani sebuah era.
Musik kontemporer juga lazim menyandang sebutan new music atau musik
baru, karena sebagai konsekuensi keberadaannya yang selalu mengedepani
sebuah era, musik kontemporer dituntut untuk menghadirkan sesuatu yang baru,
sebuah karya musik yang belum pernah diciptakan sebelumnya.
Istilah “kontemporer” memiliki arti “masa kini”. Musik Kontemporer adalah
jenis musik yang baru diciptakan, atau belum pernah dicipitakan sebelumnya.
Sumber: http://internasional.kompas.com
Gambar 1.1 Johan Sebastian Bach
Pada masanya, musik Bach sudah dianggap sebagai musik kontemporer.
Komposisi musik Bach yang bagai air mengalir tanpa jeda, ditambah gaya
kontrapung (alur bass dan melodi yang saling kontra membentuk aliran harmoni)
merupakan sebuah komposisi yang jauh melampaui kelaziman di masa itu.
Kemudian, musik kontemporer menjadi sebuah jenis musik yang mandiri
dan mulai marak keberadaannya pada abad ke-20. Kemunculannya dipicu oleh
gerakan aliran seni lukis impresionisme pada abad ke-19 yang dipelopori oleh
sejumlah seniman lukis asal Perancis: Monet, Degas, Renoir, dan kawan-kawannya.
Mereka menolak pandangan romantisisme yang di masa itu sudah diterima orang
banyak dengan aliran baru, impresionisme, yang lebih menekankan pada impresi
atau kesan yang diciptakan oleh sebuah karya seni.
Pada kuartal terakhir abad ke-19, musik orkestra dan piano mulai membuat
suara-suara merdu yang seringkali materialnya berasal dari seni sastra atau seni
lainnya. Kadang juga muncul melodi dan ritme baru yang bukan berasal dari Barat.
Tangga nada dan kord yang baru juga digunakan pada masa itu. Dipelopori oleh
Arnold Schoenberg, dengan eksperimen tangga nada duodekatonik (12 nada) pada
musik abad ini memunculkan suara yang enak didengar dengan impresi yang
sangat kental. Tangga nada yang umum dikenal adalah diatonik yang terdiri dari 7
nada: do, re, mi, fa, so, la, si.
Tokoh lain, ada Pierre Boulez dengan teknik garapan yang menggunakan
idiom dan tata gramatika matematika, kemudian Oliver Messiaen dengan teknik
garapan musik berupa perbandingan geometri bangunan, juga musik perkusi oleh
John Cage, dan masih banyak lagi pemusik yang merupakan pelopor musik
kontemporer.
Pada era ini, ada banyak variasi gaya dari pos-modernisme hingga
impresionisme, bahkan muncul juga konsep melodi irama baru dari musik Bartok,
Stravinsky, Prokofiev, Copland, Shostakovich, Barber, dan Gorecki.
Sumber : https://interlude.hk
Gambar : 1.6 Bela Bartok
Berikut adalah karakteristik umum pada musik kontemporer:
a. Melodi liriknya tak sebanyak periode sebelumnya,
b. Adanya harmoni yang disonan,
c. Ritme yang kompleks,
d. Terdapat banyak suara perkusi,
e. Suara dari alat musik tiup wood wind dan brass, serta suara perkusi lebih
banyak ditemukan dibandingkan dengan periode sebelumnya,
f. Penggunaan suara sintetis dan elektronik.
dalam ranah musik kontemporer dikenal pula notasi auditif dan notasi
tindakan.
e. Teknik Garapan,
Komponis musik kontemporer seringkali menciptakan sendiri tata gramatika
dan idiom musiknya, serta susunan dan struktur harmoni yang baru. Ide
garapan bisa saja menggunakan idiom dan tata gramaitika musik tradisi,
perhitungan nilai matematis, atau dapat pula dengan ratio atau perbandingan
sebuah struktur rancangan bangunan.
C. Rangkuman
Musik kontemporer sebenarnya adalah musik yang keberadaannya berkaitan
erat dengan mengalirnya waktu. Itulah mengapa musik kontemporer sering juga
disebut musik garda depan (avant-garde), karena musik tersebut selalu
mengedepankan sebuah era.
Pada masanya, musik Bach sudah dianggap sebagai musik kontemporer.
Komposisi musik Bach yang bagai air mengalir tanpa jeda, ditambah gaya kontrapung
(alur bass dan melodi yang saling kontra membentuk aliran harmoni) merupakan
sebuah komposisi yang jauh melampaui kelaziman di masa itu.
Unsur-unsur musik kontemporer yaitu warna nada (tone color), harmoni, ritme,
dan melodi.
Karakteristik umum pada musik kontemporer, adalah : melodi liriknya tak
sebanyak periode sebelumnya, adanya harmoni yang disonan, ritme yang kompleks,
terdapat banyak suara perkusi, suara dari alat musik tiup wood wind dan brass, serta
suara perkusi lebih banyak ditemukan dibandingkan dengan periode sebelumnya,
penggunaan suara sintetis dan elektronik.
Fungsi-fungsi musik kontemporer : Mengembangkan jenis musik baru baik
yang berakar dari tradisi ataupun tidak, Aktualisasi gaya bermusik para komponis,
Sebagai bentuk ditemukan dan berkembangnya gramatika musik, Suatu pembuktian
bahwa sumber bunyi dapat diolah menjadi musik.
Secara komposisi dan karakteristik, karya musik kontemporer dapat dipetakan
menjadi tiga kategori, yaitu: Pertama, karya musik yang bersifat iringan, Kedua, Karya
musik yang bersifat ilustratif, Ketiga, karya musik yang bersifat otonom.
D. Penugasan Mandiri
1. Buatlah perencanaan karya musik kontemporer secara mandiri berdasarkan :
➢ Karakteristik dan unsur-unsur musiknya
➢ Ciri-ciri musiknya
➢ Fungsi dan konsep musiknya
2. Berlatihlah dengan sunguh-sungguh untuk keberhasilan karyamu !
E. Latihan Soal
1. Mengapa musik kontemporer sering juga disebut musik garda depan (avant-garde)
?
2. Mengapa pada masanya musik Johann Sebastian Bach sudah dianggap sebagai
musik kontemporer ?
3. Sebutkan empat unsur-unsur musik kontemporer !
4. Sebutkan empat macam karakteristik umum pada musik kontemporer !
5. Sebutkan tiga kategori musik kontemporer berdasarkan karakteristik dan
komposisi !
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Latihan Soal 1 yang terdapat
di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan
rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi
Kegiatan Belajar 1.
Jumlah jawaban benar
Nilai = X 100%
5
Konversi tingkat penguasaan:
90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan
dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus
mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai.
F. Penilaian Diri
No. Pertanyaan-pertanyaan Ya / Tidak
1. Apakah Anda dapat menafsirkan pengertian dan
sejarah musik kontemporer ?
2. Apakah Anda dapat menyimpulkan karakteristik
dan unsur-unsur pertunjukan musik kontemporer ?
3. Apakah Anda dapat mengamati ciri-ciri dan fungsi
pertunjukan musik kontemporer ?
4. Apakah Anda dapat mengidentifikasi konsep
pertunjukan musik kontemporer ?
4. Jawaban : Melodi liriknya tak sebanyak periode sebelumnya, Adanya harmoni yang
disonan, Ritme yang kompleks, Terdapat banyak suara perkusi, Suara dari alat
musik tiup wood wind dan brass, serta suara perkusi lebih banyak ditemukan
dibandingkan dengan periode sebelumnya, Penggunaan suara sintetis dan
elektronik.
Pembahasan : empat macam karakteristik umum pada musik kontemporer , Melodi
liriknya tak sebanyak periode sebelumnya, Adanya harmoni yang disonan, Ritme
yang kompleks, Terdapat banyak suara perkusi, Suara dari alat musik tiup wood
wind dan brass, serta suara perkusi lebih banyak ditemukan dibandingkan dengan
periode sebelumnya, Penggunaan suara sintetis dan elektronik.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran 2 ini diharapkan Anda dapat :
1. Mengeksplorasi pertunjukan musik kontemporer sesuai dengan prosedur yang
telah dipelajari
2. Membandingkan kesamaan dalam pertunjukan musik kontemporer dengan
kerjasama kelompok musik yang lain
B. Uraian Materi
1. Berawal dari Pekan Komponis Muda
Sumber : http://ww1.musicalprom.com
Gambar 2.1 Penampilan pada acara Pekan Komponis Muda
2. Perkembangan di Daerah-Daerah
Mengintip perkembangan musik kontemporer di daerah Jawa Barat
tampaknya agak lambat. Selain karena apresiasi masyarakat Sunda belum
memadai, para komponisnya yang relatif sangat sedikit, dukungan pemerintah
setempat atau sponsor-sponsor untuk menggelar konser-konser musik
kontemporer juga sangat kurang.
Misalnya di Yogyakarta, secara konsisten selama belasan tahun mereka
berhasil menggelar acara Yogyakarta Gamelan Festival tingkat Internasional yang
di dalamnya banyak sekali karya-karya musik kontemporer dipentaskan.
Tahun 2007 dan 2008, Kota Solo telah menggelar acara SIEM (Solo
International Ethnic Music). Di dalamnya, banyak karya-karya musik kontemporer
dipentaskan dengan dihadiri lebih kurang lima puluh ribu penonton. Selain itu,
masih ada festival world music dengan tajuk “Hitam Putih” di Riau, kemudian
festival Gong Kebyar di Bali, dan lain sebagainya.
Sumber : https://sweet.tech.blog
Gambar 2.2 Solo International Ethnic Music
4. Komponis-Komponis Bali
Di Bali, aktivitas berkesenian berideologi “kontemporer” sebenarnya telah
berlangsung sejak awal abad ke-20 dengan lahirnya seni kekebyaran di Bali
Utara. Namun wacana tentang musik kontemporer mulai mengemuka serangkaian
dengan Pekan Komponis Muda I yang digelar di Jakarta pada 1979.
Sumber : http://tribunnews.com
Gambar 2.3 I Nyoman Astita
Komponis muda yang mewakili Bali pada waktu itu adalah I Nyoman Astita
dengan karyanya berjudul “Gema Eka Dasa Rudra”. Berlanjut di tahun-tahun
berikutnya, Pekan Komponis Muda diikuti oleh komponis-komponis muda Bali
lainnya, seperti:
menggarap sebuah musik kontemporer dengan judul “Apang Sing Keto”. Karya
yang berbentuk drama musik ini menggunakan instrumen pokok gamelan Gong
Gede yang dipadu dengan olahan vokal dan lagu ”Goak Maling Taluh” sebagai lagu
pokok. Karya ini kemudian dipentaskan pada Pesta Kesenian Bali tahun 1987 dan
mendapat sambutan meriah dari penonton.
Kedua karya ini murni lahir dari keinginan seniman untuk mengekspresikan
jiwanya yang telah tergugah oleh dinamisme seni kecak dan body music. Dengan
berbekal pengalaman estetis masing-masing, dan diilhami oleh obsesi aktualitas
kekinian, kedua seniman sepakat melakukan eksperimen sehingga lahirlah musik
kontemporer “Body Tjak”.
cukup alot dari masyarakat akademik kampus, akhirnya karya kontroversial ini pun
telah mengantarkan sang komposer memperoleh gelar S1 Komposisi Karawitan.
C. Rangkuman
Perkembangan musik kontemporer di Indonesia baru mulai dirasakan sejak
digelarnya acara Pekan Komponis Muda tahun 1979 di Taman Ismail Marzuki Jakarta.
Nama-nama seperti Aloysius Suwardi, Harry Roesli, Ben Pasaribu, Tony
Prabowo, Yusbar Jailani, I Nyoman Windha, Otto Sidarta, dan masih banyak yang belum
disebutkan, merupakan komponis kontemporer yang ciri-ciri karyanya nyaris
mustahil dikategorikan secara konvensional.
Yogyakarta, secara konsisten selama belasan tahun mereka berhasil menggelar
acara Yogyakarta Gamelan Festival tingkat Internasional yang di dalamnya banyak
sekali karya-karya musik kontemporer dipentaskan.
Tahun 2007 dan 2008, Kota Solo telah menggelar acara SIEM (Solo
International Ethnic Music).
Di Bali, aktivitas berkesenian berideologi “kontemporer” sebenarnya telah
berlangsung sejak awal abad ke-20 dengan lahirnya seni kekebyaran di Bali
Utara. Namun wacana tentang musik kontemporer mulai mengemuka serangkaian
dengan Pekan Komponis Muda I yang digelar di Jakarta pada 1979.
Tahun 1990, satu garapan musik kontemporer dengan media ungkap yang
berbeda, hasil kolaborasi antara dua seniman, I Wayan Dibia dan Keith Terry, yaitu
“Body Tjak“. Karya ini merupakan seni pertunjukan multikultural yang memadukan
unsur-unsur seni budaya Barat (Amerika) dan Timur (Bali, Indonesia).
Kehidupan dan perkembangan musik kontemporer yang diawali event-event
gelar seni baik lokal maupun mancanegara akhirnya masuk juga ke ranah akademik.
Mahasiswa jurusan karawitan ISI Denpasar telah banyak menggarap karya musik
kontemporer sebagai materi ujian akhir. Hingga tahun 2009, penggarapan musik
kontemporer masih mendominasi pilihan materi ujian akhir mahasiswa jurusan
karawitan.
E. Latihan Soal
1. Perkembangan musik kontemporer di Indonesia baru mulai dirasakan sejak
digelarnya acara Pekan Komponis Muda tahun 1979 di ...
2. Yogyakarta, secara konsisten selama belasan tahun mereka berhasil menggelar
acara tingkat Internasional yang di dalamnya banyak sekali karya-karya musik
kontemporer dipentaskan. Apa nama acara tersebut ?
3. Perkembangan musik kontemporer didaerah-daerah semakin semarak. Pada
tahun 2007 dan 2008, Kota Solo telah menggelar acara ...
4. Di Bali, aktivitas berkesenian berideologi “kontemporer” sebenarnya telah
berlangsung sejak awal abad ke-20 dengan lahirnya seni kekebyaran di daerah...
5. Tahun 1990, satu garapan musik kontemporer dengan media ungkap yang
berbeda, hasil kolaborasi antara dua seniman, I Wayan Dibia dan Keith Terry, yaitu
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Latihan Soal 2 yang terdapat
di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan
rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi
Kegiatan Belajar 2.
Jumlah jawaban benar
Nilai = X 100%
5
Konversi tingkat penguasaan:
90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan
dengan Kegiatan Belajar 3. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus
mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang belum dikuasai.
F. Penilaian Diri
No. Pertanyaan-pertanyaan Ya / Tidak
1. Apakah Anda dapat menjelaskan awal
perkembangan musik kontemporer di Indonesia ?
2. Apakah Anda dapat menjelaskan perkembangan
musik kontemporer di daerah-daerah ?
3. Apakah Anda dapat menjelaskan pembagian Musik
Kontemporer Berdasarkan Komposisi ?
4. Apakah Anda dapat mengeksplorasi pertunjukan
musik kontemporer sesuai dengan prosedur yang
telah dipelajari ?
5 Apakah Anda dapat membandingkan kesamaan
dalam pertunjukan musik kontemporer dengan
kerjasama kelompok musik yang lain ?
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran 3 ini diharapkan Anda dapat :
1. Mengamati tokoh-tokoh musik kontemporer Indonesia
2. Mengidentifikasi konsep pertunjukan musik kontemporer berdasarkan tokohnya
3. Memperbandingkan hasil karya musik kontemporer berdasarkan gagasannya
B. Uraian Materi
Musik kontemporer adalah musik yang belum diciptakan sebelumnya. Musik yang
dibawakan sebenarnya mengajak orang-orang untuk tidak terkungkung dengan satu
kriteria musik yang laku di pasaran. Meski kehadiran musik ini di beberapa tahun
terakhir semakin tumbuh subur, tampaknya tetap tidak akan bisa menyaingi musik
konvensional karena dianggap berseberangan dengan pola musik industri atau pop.
Kondisi seperti ini sangat berbeda dengan luar negeri yang justru memiliki daya jual
begitu tinggi di beberapa negara maju. Sejumlah musikus atau grup musik Indonesia
yang berhaluan kontemporer sangat dikenal di mancanegara, bahkan menjadi
penampil langganan di festival-festival kontemporer internasional.
Berikut kita hadirkan sejumlah tokoh musik kontemporer indonesia yang
menghadirkan musik-musik nyentrik jenis baru.
Sumber : http://tribunnews.com
Gambar 3.1 Slamet Abdul Sjukur
2. Harry Roesli
Sumber : https://www.minews.id
Gambar 3.2 Harry Roesli
Sumber: https://m.ayosemarang.com
Gambar 3.3 Djaduk Ferianto
Djaduk adalah seorang aktor dan seniman musik Indonesia asal Yogyakarta.
Seorang putra dari Bagong Kussudiardja, koreografer dan pelukis senior Indonesia.
Selepas dari pendidikan di Tamansiswa, ia lanjutkan studinya di Institut Seni
Indonesia (ISI) Jurusan Seni Rupa meski akhirnya tak selesai.
4. I Nyoman Windha
Dengan berbagai adat, ritual, dan upacara yang tak lepas dari berbagai
kesenian setempat, bisa dikatakan bahwa masyarakat Bali pada dasarnya adalah
seniman semua. Di tengah-tengah komunitas seperti itulah, I Nyoman Windha
dilahirkan. Sebagaimana dengan masyarakat Bali pada umumnya, Nyoman Windha
telah akrab dengan suara gamelan, tembang yang energik, tarian yang penuh gerak,
dan keanekaragaman bunyi. Ia sudah piawai menabuh gamelan semenjak masa
kanak-kanak.
Bakat musiknya semakin menjadi ketika Nyoman menghabiskan masa
pendidikannya di sekolah-sekolah seni. Ia mulai belajar di Konservatori Karawitan
Denpasar pada umur 17 tahun. Tahun 1976, ia teruskan studinya di jurusan
karawitan Akademi Seni Tari (ASTI) Denpasar. Pada 2005, ia tuntaskan studinya di
Master of Music di Mills College California.
Debutnya sebagai komponis bermula pada Pekan Komponis-Dewan
Kesenian Jakarta 1983. Pada 1998, ia diundang untuk kedua kalinya ke forum
bergengsi itu. Pada masanya, forum itu dipandang sebagai gerbang karier para
komponis muda kontemporer Indonesia. Bahkan, Harry Roesli dan Djaduk Ferianto
merupakan alumnus forum tersebut.
Sumber : https://www.amazon.com
Gambar 3.4 I Nyoman Windha
Dalam dunia permusikan Bali saat ini, Nyoman Windha telah menempati
posisi paling utama. Sebagai pemain, komponis, dan guru musik di Bali, ia telah
5. Aloysius Suwardi
Sumber : https://mediaindonesia.com
Gambar 3.5 Aloysius Suwardi
7. Paul Goetama
Paul mengawali kariernya sebagai komponis musik kontemporer ketika
dirinya masih berada di Jerman untuk mendalami komposisi selama dua tahun.
Sebelum pindah ke Jerman, ia kuliah di jurusan instrumen biola di Konservatorium
Amsterdam, Belanda. Ia juga mendalami teori musik dan menjadikan kedua subyek
tersebut sebagai bidang utama.
Sumber : https://en.everybodywiki.com
Gambar 3.6 Paul Gutama Soegijo
8. Jomped
Secara khusus, musik kontemporer Jomped menampakkan komposisi
musik dari proses kreatifnya dan proses pencariannya dalam mengeksplorasi
media komputer. Musik yang terkesan tak lazim ini, lebih mengarah pada bentukan
musik elektronis dengan dipadukan dengan efek cahaya yang menimbulkan nuansa
futuristik.
Untuk menghidupkan musiknya, Jomped menambahkan beberapa
perangkat software yang secara khusus dibuat untuk menciptakan bunyi yang
sesuai dengan keinginannya. Misalnya, bunyi tembakan laser seperti dalam film-
film futuristis dan suara drum elektrik sebagai pengatur tempo atau ritme yang
diinginkan.
Menurut Jomped, musik kontemporer memang terkesan susah dicerna.
Tetapi sebenarnya di dalam musik ini terkandung sebuah nilai rasa bunyi yang
sedikit berbeda. Musik ini memang terkesan nyeleneh, namun jika mau dirasakan,
terdapat muatan rasa yang lain.
Itulah beberapa tokoh musik kontemporer Indonesia. Nama-namanya
mungkin masih asing di telinga orang-orang awam, namun karya-karyanya telah
dipentaskan di panggung-panggung internasional. Menciptakan alternatif musik
jenis baru yang belum ada di masa sebelumnya.
C. Rangkuman
Slamet Abdul Sjukur dikenal sebagai komponis Indonesia, disebut sebagai salah
seorang pinonir musik kontemporer Indonesia. Ia juga piawai mengkomposisikan
bahan-bahan yang sederhana dan minim ke dalam sebuah musik, sehingga dirinya
disebut sebagai komposer minimaks.
Harry Roesli tak cuma dikenal sebagai musisi, ia juga seorang guru, seniman,
dan pendidik musisi Bandung yang kemudian berkembang menjadi seniman
berkualitas. Ia juga merupakan cucu seorang pujangga besar Indonesia, Marah Roesli
yang terkenal akan romansa Siti Nurbaya-nya.
Djaduk Feriyanto adalah seorang aktor dan seniman musik Indonesia asal
Yogyakarta. Seorang putra dari Bagong Kussudiardja, koreografer dan pelukis senior
Indonesia. Selepas dari pendidikan di Tamansiswa, ia lanjutkan studinya di Institut
Seni Indonesia (ISI) Jurusan Seni Rupa meski akhirnya tak selesai.
Dengan berbagai adat, ritual, dan upacara yang tak lepas dari berbagai kesenian
setempat, bisa dikatakan bahwa masyarakat Bali pada dasarnya adalah seniman
semua. Di tengah-tengah komunitas seperti itulah, I Nyoman Windha dilahirkan.
Aloysius Suwardi, dikenal sebagai musikus Indonesia asal Surakarta. Ia
menggeluti bidang etnomusikologi, terutama karawitan. Ia telah banyak menghasilkan
karya musik-musik tradisi yang banyak ditampilkan di dalam maupun luar negeri.
Royke merupakan seorang musisi yang secara khusus mengeksplorasi musik-
musik kontemporer dengan media perkusi dan alat-alat musik akustik. Musik-musik
Royke jauh dari nuansa futuristik. Ia tampilkan komposisi dengan kendang, drum
akustik, seta petikan gitar dengan komposisi yang terkesan klasikal.
Secara khusus, musik kontemporer Jomped menampakkan komposisi musik
dari proses kreatifnya dan proses pencariannya dalam mengeksplorasi media
komputer. Musik yang terkesan tak lazim ini, lebih mengarah pada bentukan musik
elektronis dengan dipadukan dengan efek cahaya yang menimbulkan nuansa
futuristik.
E. Latihan Soal
1. Slamet Abdul Sjukur dikenal sebagai komponis Indonesia, disebut sebagai salah
seorang pinonir musik kontemporer Indonesia. Ia juga piawai mengkomposisikan
bahan-bahan yang sederhana dan minim ke dalam sebuah musik, sehingga dirinya
disebut sebagai ...
2. Harry Roesli tak cuma dikenal sebagai musisi, ia juga seorang guru, seniman, dan
pendidik musisi Bandung yang kemudian berkembang menjadi seniman
berkualitas. Ia merupakan cucu seorang pujangga besar Indonesia yaitu ...
3. Seorang aktor dan seniman musik Indonesia asal Yogyakarta. Iya juga putra dari
Bagong Kussudiardja, koreografer dan pelukis senior Indonesia. Siapakah tokoh
tersebut ?
4. Aloysius Suwardi, dikenal sebagai musikus Indonesia asal Surakarta. Ia telah
banyak menghasilkan karya musik-musik tradisi yang banyak ditampilkan di dalam
maupun luar negeri. Ia menggeluti bidang ...
5. Royke merupakan seorang musisi yang secara khusus mengeksplorasi musik-musik
kontemporer dengan media perkusi dan alat-alat musik akustik. Musik-musik
Royke jauh dari nuansa futuristik. Ia tampilkan komposisi dengan instrumen
sederhana yaitu ...
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Latihan Soal 3 yang terdapat
di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan
rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi
Kegiatan Belajar 3.
Jumlah jawaban benar
Nilai = X 100%
5
Konversi tingkat penguasaan:
90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan
dengan Kegiatan Belajar 4. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus
mengulangi materi Kegiatan Belajar 3, terutama bagian yang belum dikuasai.
F. Penilaian Diri
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran 4 ini diharapkan Anda dapat :
1. Menyimpulkan karakteristik dan unsur-unsur pertunjukan musik kontemporer
berdasarkan karyanya
2. Mengidentifikasi teknik pertunjukan musik kontemporer
3. Menampilkan pertunjukan musik kontemporer sesuai dengan tema
B. Uraian Materi
Setelah menyimak pembahasan materi pengertian musik kontemporer, tokoh-
tokoh, sejarah dan perkembangannya di Indonesia, maka untuk lebih memahami
karakter musik tersebut, alangkah disarankan untuk mencermati contoh musik
kontemporer itu sendiri.
Barangkali kita telah mendengar nama-nama musikus yang secara intens
mendalami seluk beluk permusikan untuk menciptakan alternatif karya yang baru
semacam Harry Roesli, Slamet, dan Djaduk Ferianto. Namun sudah menjadi rahasia
umum bahwa karya-karya musik semacam ini kurang familiar di telinga orang
Indonesia, namun justru memiliki daya jual tinggi di mancanegara.
Musik telah mengawali era musik baru semenjak abad ke-19 dan semakin marak
dan berkembang hingga saat ini. Di Indonesia sendiri, musik kontemporer telah
memiliki berbagai jenis karya. Dengan jumlahnya yang besar, musik kontemporer juga
telah merambah ke berbagai segmen, bahkan turut memberikan pengaruh pada dunia
rohani.
1. Tetabuhan Sungut
“Tetabuhan Sungut” merupakan karya yang dimainkan oleh sekelompok
paduan laki-laki dan perempuan, karya Slamet Abdul Sjukur. Ide utamanya yaitu
mentransfer bunyi-bunyi gamelan, vokal, dan alat perkusi tradisi berupa saron,
kendang, dan semacamnya (dung tak gen bern jer, na no ne, e o e, …) melalui vokal
manusia. Ibarat main gamelan, namun dengan suara mulut.
Bunyi-bunyi tersebut dikemas menjadi satu kesatuan suara yang otonom.
Bukan bermaksud mengimitasi suara gending dan dimainkan oleh suara manusia,
namun bunyi-bunyi tersebut disusun ulang hingga membentuk sebuah komposisi
mandiri.
2. Jalinan Kita
“Jalinan Kita” merupakan satu karya dari Dody Satya Ekagustdiman yang
dimainkan dengan cara quatrophoni. Dalam teknik pementasannya, karya ini
dimainkan dengan empat kelompok yang saling berhadapan secara simetris. Setiap
kelompok memainkan instrumen kecapi, gelas plastik, suling, dan vokal.
Cara memainkan kecapinya sendiri sangat berbeda dengan cara dalam
mengiringi kawih tradisi. Memainkannya dengan cara dipetik, kemudian bagian
bawahnya ditekan sehingga menghasilkan suara baru, atau seluruh kawat
dibunyikan secara bersamaan (dari atas ke bawah atau sebaliknya) dengan
menggunakan klaber. atau kawat-kawat kecapi itu dipukul dengan pemukul karet.
Sumber : https://venolism.wordpress.com
Gambar 4.1 Dody Satya Ekagustdiman
Bunyi gelas plastik dihasilkan dengan cara dipukulkan satu sama lain
dengan sesekali menutup bagian mulut gelas, sehingga menghasilkan variasi
bunyi gelas plastik tersebut. Sementara itu, suling tidak berperan sebagai alat
melodis, namun komponis memanfaatkan bunyi-bunyinya sebagai bunyi perkusi
atau ritmis dan berbagai aksentuasi.
Alat vokal diproduksi menjadi warna-warna bunyi yang cenderung aneh,
seperti mendesis atau mengaum. Sementara teknik komposisinya sendiri
menggunakan berbagai perbedaan birama
3. Badingkut
“Badingkut” merupakan satu karya seorang dosen, Oya Yukarya. Pada satu
bagian tertentu, idenya bertolak dari eksplorasi warna-warna suara vokal manusia.
Seperti gaya melodi bicara dengan menggunakan suatu kalimat yang bunyi huruf
vokalnya diganti dengan hanya menggunakan vokal yang sama, a, i, u, e, atau o.
Nuansa akrab dan lucu terasa pada bagian ini, sehingga terkadang membuat
penonton larut dalam karyanya. Namun tentu saja kekayaan karyanya terletak pada
kemampuan menyusun bunyi-bunyi yang satu sama lain tidak selalu sama dengan
menggunakan berbagai teknik komposisi yang khas.
4. OAEO
Sumber : https://wartajazz.com
Gambar 4.2 I Wayan Sadra
“OAEO” adalah salah satu karya I Wayan Sadra pada tahun 1993. Komposisi
yang terdapat pada karya ini memiliki kesan yang menarik, karena dengan
menggunakan vokal ini saja mampu menjadi satu karya yang baru.
5. Body Tjak
“Body Tjak” merupakan karya seni pertunjukan multi-kultural yang
memadukan unsur-unsur seni budaya Barat (Amerika) dan Timur (Bali, Indonesia).
Dengan dua produksinya: “Body Tjak 1990” dan “Body Tjak 1999” merupakan hasil
kolaborasi antara I Wayan Dibia (Bali) dan Keith Terry (California).
Digarap dengan memadukan unsur-unsur seni Kecak Bali dan Body Music, “Body
Tjak” menghasilkan sebuah jenis musik baru yang menggunakan tubuh manusia
sebagai sumber bunyi. Karya ini murni lahir dari keinginan seniman untuk
mengekspresikan jiwanya yang telah tergugah oleh dinamisme seni kecak dan body
music.
6. Philosophy Gang
Sumber : https://www.neighbourlist.com
Gambar 4.3 Album perdana Philosopy Gang
Sumber : http://www.kasetlalu.com
Gambar 4.4 Cover album Ken Arok Rock Opera
8. Titik Api
Sumber : https://www.progarchives.com
Gambar 4.5 Cover Album Titik Api
Sifat satiris Harry Roesli juga terimplementasikan dalam salah satu lagu
berjudul “Merak”. Di mana ia memetaforakan Indonesia bagaikan seekor merak
yang penuh pesona namun juga menorehkan kerak.
Album “Titik Api” juga menempati posisi ke-53 dalam daftar “150 Album
Indonesia Terbaik” versi majalah Rolling Stone Indonesia edisi #32 bulan Desember
2007.
C. Rangkuman
“Tetabuhan Sungut” merupakan karya yang dimainkan oleh sekelompok
paduan laki-laki dan perempuan, karya Slamet Abdul Sjukur. Ide utamanya yaitu
mentransfer bunyi-bunyi gamelan, vokal, dan alat perkusi tradisi berupa saron,
kendang, dan semacamnya (dung tak gen bern jer, na no ne, e o e, …) melalui vokal
manusia.
“Jalinan Kita” merupakan satu karya dari Dody Satya Ekagustdiman yang
dimainkan dengan cara quatrophoni. Dalam teknik pementasannya, karya ini
dimainkan dengan empat kelompok yang saling berhadapan secara simetris. Setiap
kelompok memainkan instrumen kecapi, gelas plastik, suling, dan vokal.
“Badingkut” merupakan satu karya seorang dosen, Oya Yukarya. Pada satu
bagian tertentu, idenya bertolak dari eksplorasi warna-warna suara vokal manusia.
Seperti gaya melodi bicara dengan menggunakan suatu kalimat yang bunyi huruf
vokalnya diganti dengan hanya menggunakan vokal yang sama, a, i, u, e, atau o.
“OAEO” adalah salah satu karya I Wayan Sadra pada tahun 1993. Komposisi
yang terdapat pada karya ini memiliki kesan yang menarik, karena dengan
menggunakan vokal ini saja mampu menjadi satu karya yang baru.
“Body Tjak” merupakan karya seni pertunjukan multi-kultural yang
memadukan unsur-unsur seni budaya Barat (Amerika) dan Timur (Bali, Indonesia).
Dengan dua produksinya: “Body Tjak 1990” dan “Body Tjak 1999” merupakan hasil
kolaborasi antara I Wayan Dibia (Bali) dan Keith Terry (California).
Philosophy Gang merupakan album perdana dari grup musik bentukan Harry
Roesli, Harry-Roesli Gang. Meski direkam di Musica Studio’s Jakarta, album ini dirilis
oleh Lion Records di Singapura pada tahun 1973. Pada tahun 2017, album tersebut
dirilis ulang dalam bentuk CD dan piringan hitam.
“Ken Arok Rock Opera” adalah salah satu album dari band bentukan Harry
Roesli, Harry-Roesli Gang, sebuah concept album yang memiliki konsep luar biasa dari
segi musikalitas maupun lirik-liriknya. Meskipun lirik-liriknya mungkin terkesan
seperti guyonan semata, namun lirik humor itu sangat sarat akan kritik.
E. Latihan Soal
1. “Tetabuhan Sungut” merupakan karya yang dimainkan oleh sekelompok paduan
laki-laki dan perempuan. Ide utamanya yaitu mentransfer bunyi-bunyi gamelan,
vokal, dan alat perkusi tradisi berupa saron, kendang, dan semacamnya (dung tak
gen bern jer, na no ne, e o e, …) melalui vokal manusia. Karya ini dibuat oleh ...
2. “Jalinan Kita” merupakan satu karya dari Dody Satya Ekagustdiman yang dimainkan
dengan cara quatrophoni. Dalam teknik pementasannya, karya ini dimainkan
dengan empat kelompok yang saling berhadapan secara simetris. Setiap kelompok
memainkan instrumen ...
3. Karya musik Oya Yukarya yang idenya bertolak dari eksplorasi warna-warna suara
vokal manusia, seperti gaya melodi bicara dengan menggunakan suatu kalimat yang
bunyi huruf vokalnya diganti dengan hanya menggunakan vokal yang sama, a, i, u,
e, atau o adalah …
4. “OAEO” adalah salah satu karya I Wayan Sadra . Komposisi yang terdapat pada
karya ini memiliki kesan yang menarik, karena dengan menggunakan vokal ini saja
mampu menjadi satu karya yang baru. Karya ini dicipatakan pada tahun ...
5. Philosophy Gang merupakan album perdana dari grup musik bentukan Harry
Roesli, Harry-Roesli Gang. Meski direkam di Musica Studio’s Jakarta, album ini
dirilis oleh Lion Records di Singapura pada tahun 1973. Pada tahun 2017, album
tersebut dirilis ulang dalam bentuk ...
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Latihan Soal 4 yang terdapat
di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan
rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi
Kegiatan Belajar 4.
Jumlah jawaban benar
Nilai = X 100%
5
Konversi tingkat penguasaan:
90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan
dengan Kegiatan Belajar 4. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus
mengulangi materi Kegiatan Belajar 3, terutama bagian yang belum dikuasai.
F. Penilaian Diri
No. Pertanyaan-pertanyaan Ya / Tidak
1. Apakah Anda dapat menyimpulkan karakteristik
dan unsur-unsur pertunjukan musik kontemporer
berdasarkan karyanya ?
2. Apakah Anda dapat mengidentifikasi teknik
pertunjukan musik kontemporer ?
3. Apakah Anda dapat menampilkan pertunjukan
musik kontemporer sesuai dengan tema ?
EVALUASI
1. Mengapa musik kontemporer sering juga disebut musik garda depan (avant-garde)
?
a. karena musik tersebut selalu mengedepankan sebuah era
b. karena alunan musiknya bagai air mengalir tanpa jeda
c. karena komposisinya selalu memperhatikan warna nada
d. karena penggunaan suara sintetis dan elektronik
e. karena karya musik yang bersifat otonom
2. Mengapa pada masanya musik Johann Sebastian Bach sudah dianggap sebagai
musik kontemporer ?
a. karena musik tersebut selalu mengedepankan sebuah era
b. karena komposisi musiknya yang bagai air mengalir tanpa jeda
c. karena komposisinya selalu memperhatikan warna nada
d. karena penggunaan suara sintetis dan elektronik
e. karena karya musik yang bersifat otonom
b. Melodi liriknya sedikit, ritme yang kompleks, banyak suara perkusi, lebih
banyak suara dari alat musik tiup, penggunaan suara sintetis dan
elektronik.
c. Melodi liriknya sedikit, harmoni yang disonan, banyak suara perkusi, lebih
banyak suara dari alat musik tiup, penggunaan suara sintetis dan
elektronik.
d. Melodi liriknya sedikit, harmoni yang disonan, ritme yang kompleks,
banyak suara perkusi, lebih banyak suara dari alat musik tiup, penggunaan
suara sintetis dan elektronik.
e. Melodi liriknya sedikit, harmoni yang disonan, ritme yang kompleks,
banyak suara perkusi, penggunaan suara sintetis dan elektronik.
c. Bali Utara
d. Bali Selatan
e. Seminyak
10. Tahun 1990, satu garapan musik kontemporer dengan media ungkap yang
berbeda, hasil kolaborasi antara dua seniman, I Wayan Dibia dan Keith Terry, yaitu
“Body Tjak“. Karya ini merupakan seni pertunjukan multikultural yang
memadukan unsur-unsur seni budaya ...
a. Barat (Eropa) dan Timur (Bali, Indonesia)
b. Barat (Australia) dan Timur (Bali, Indonesia)
c. Barat (Antartika) dan Timur (Bali, Indonesia)
d. Barat (Afrika) dan Timur (Bali, Indonesia)
e. Barat (Amerika) dan Timur (Bali, Indonesia)
11. Slamet Abdul Sjukur dikenal sebagai komponis Indonesia, disebut sebagai salah
seorang pionir musik kontemporer Indonesia. Ia juga piawai mengkomposisikan
bahan-bahan yang sederhana dan minim ke dalam sebuah musik, sehingga dirinya
disebut sebagai ...
a. komposer minimaks
b. musikus Indonesia
c. bapak komponis Indonesia
d. pionir musik kontemporer
e. komposer kontemporer
12. Harry Roesli tak cuma dikenal sebagai musisi, ia juga seorang guru, seniman, dan
pendidik musisi Bandung yang kemudian berkembang menjadi seniman
berkualitas. Ia merupakan cucu seorang pujangga besar Indonesia yaitu ...
a. Buya Hamka
b. Marah Roesli
c. W. S. Rendra
d. Sutan Takdir Alisjahbana
e. Armijn Pane
13. Seorang aktor dan seniman musik Indonesia asal Yogyakarta. Iya juga putra dari
Bagong Kussudiardja, koreografer dan pelukis senior Indonesia. Siapakan tokoh
tersebut ?
a. Slamet Abdul Sjukur
b. Harry Roesli
c. Djaduk Feriyanto
d. Aloysius Suwardi
e. Dody Satya Ekagustdiman
14. Aloysius Suwardi, dikenal sebagai musikus Indonesia asal Surakarta. Ia telah
banyak menghasilkan karya musik-musik tradisi yang banyak ditampilkan di
dalam maupun luar negeri. Ia menggeluti bidang ...
a. komposisi musik
b. musikologi
c. estetika musik
d. etnomusikologi
e. organologi
15. Royke merupakan seorang musisi yang secara khusus mengeksplorasi musik-
musik kontemporer dengan media perkusi dan alat-alat musik akustik. Musik-
musik Royke jauh dari nuansa futuristik. Ia tampilkan komposisi dengan instrumen
sederhana yaitu ...
a. bedug, drum akustik, serta petikan gitar
b. tamborin, drum akustik, serta petikan gitar
c. tabla, drum akustik, serta petikan gitar
d. rebana, drum akustik, serta petikan gitar
e. kendang, drum akustik, serta petikan gitar
16. “Tetabuhan Sungut” merupakan karya yang dimainkan oleh sekelompok paduan
laki-laki dan perempuan. Ide utamanya yaitu mentransfer bunyi-bunyi gamelan,
vokal, dan alat perkusi tradisi berupa saron, kendang, dan semacamnya (dung tak
gen bern jer, na no ne, e o e, …) melalui vokal manusia. Karya ini dibuat oleh ...
a. Slamet Abdul Sjukur
b. Dody Satya Ekagustdiman
c. Ismet Ruhimat
d. Suhendi Afrianto
e. Ade Rudiana
17. “Jalinan Kita” merupakan satu karya dari Dody Satya Ekagustdiman yang
dimainkan dengan cara quatrophoni. Dalam teknik pementasannya, karya ini
dimainkan dengan empat kelompok yang saling berhadapan secara simetris. Setiap
kelompok memainkan instrumen ...
a. kecapi, gelas plastik, rebab, dan vokal
b. kecapi, gelas plastik, suling, dan vokal
c. kecapi, bonang, suling, dan vokal
d. kecapi, zimbe, suling, dan vokal
e. kecapi, gong, suling, dan vokal
18. Karya musik Oya Yukarya yang idenya bertolak dari eksplorasi warna-warna suara
vokal manusia, seperti gaya melodi bicara dengan menggunakan suatu kalimat
yang bunyi huruf vokalnya diganti dengan hanya menggunakan vokal yang sama,
a, i, u, e, atau o adalah …
a. “Jalinan Kita”
b. “Tetabuhan Sungut”
c. “Badingkut”
d. “Body Chak”
e. “OAEO”
19. “OAEO” adalah salah satu karya I Wayan Sadra . Komposisi yang terdapat pada
karya ini memiliki kesan yang menarik, karena dengan menggunakan vokal ini saja
mampu menjadi satu karya yang baru. Karya ini dicipatakan pada tahun ...
a. pada tahun 1990
b. pada tahun 1991
c. pada tahun 1992
d. pada tahun 1993
e. pada tahun 1994
20. Philosophy Gang merupakan album perdana dari grup musik bentukan Harry
Roesli, Harry-Roesli Gang. Meski direkam di Musica Studio’s Jakarta, album ini
dirilis oleh Lion Records di Singapura pada tahun 1973. Pada tahun 2017, album
tersebut dirilis ulang dalam bentuk ...
a. Kaset dan piringan hitam
b. CD dan DVD
c. DVD dan piringan hitam
d. CD dan Kaset
e. CD dan piringan hitam
KUNCI JAWABAN
1. A 11. A
2. A 12. B
3. B 13. C
4. C 14. D
5. D 15. E
6. A 16. A
7. B 17. B
8. C 18. C
9. D 19. D
10. E 20. E
DAFTAR PUSTAKA
Achsan Parmas (dkk). 2003. Manajemen Organisasi Seni Pertunjukan. Jakarta: PPM.
Awuy, YEA, dkk. 1978. Pelajaran Seni Musik Praktis. Jakarta: Aries 5.
Ayan, Jordan E. 1997. Bengkel Kreativitas. Bandung: Kaifa.
Depnas. 2004. Kurikulum 2004. Standar Kompetensi. Mata Pelajaran Kesenian. Jakarta:
Dirjen Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda.
Djelantik, AAM. 1990. Pengantar Dasar Ilmu Estetika, Jilid I. Estetika Instrumental. Denpasar:
Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI).
Djohan. 2005. Psikologi Musik. Yogyakarta: Buku Baik.
Elliot, David J. 1995. Musik Matters: a New Philosophy of Musik Education.
Oxford: Oxford University Press.
Esther L. Siagian. 2006. Gong. Dawai. Jakarta: Lembaga Pendidikan seni Nusantara.
Jamalus, H.B. 1992. Pendidikan Kesenian I (Seni Musik). Jakarta: Dirjen Dikti. Depdikbud.
Kartono, Ario, dkk. 2007. “Kreasi Seni Budaya” Pelajaran Seni Budaya untuk SMA. Jakarta:
Ganeca Exact.
Machjar, AK. 1925. Elmuning Karawitan Sunda. Bandung.
Mack Dieter. 1996. Pendidikan Musik Antara Harapan dan Realitas. Bandung: University
Press IKIP Bandung.
Utama. Munandar,Utami. 2002. Kreativitas dan keberbakatan. Strategi Mewujudkan Potensi
Kreatif dan Bakat. Jakarta: Gramedia Pustaka.
Pamadhi, Hadjar. 2008. Pendidikan Seni . Jakarta: Universitas Terbuka.
Pekerti, Widia, dkk. 2007. Metode Pengembangan Seni. Jakarta: Universitas Terbuka.
Soeharto, M. 1995. Andas Musik. Jakarta: PT Gramedia Widia Sarana Indonesia.
Gasbanter.com.2019. Pengertian Musik Kontemporer. ©2019 gasbanter journal