Tugas P6 Teori Incremental Dan Scanning

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 4

TEORI / MODEL PEMBUATAN KEPUTUSAN

A. TEORI INCREMENTAL (MODEL MUDDLING THROUGH MODEL)


Teori ini dalam mengambil keputusan dengan cara menghindari banyak masalah yang
harus dipertimbangkan dan merupakan model yang sering ditempuh oleh pejabat-pejabat
pemerintah dalam mengambil keputusan sehari – hari.
Model penambahan, yang berawal dari kritik terhadap model rasional komprehensif
akhirnya melahirkan model penambahan atau inkrementalisme. Dalam aplikasinya,
bahwa ia berusaha menutupi kekurangan yang ada dalam model tersebut dengan jalan
menghindari banyak masalah yang ditemui dalam model rasional komprehensif. Model
ini bersifat deskriptif, artinya bahwa model ini menggambarkan secara aktual cara-cara
yang dipakai para pejabat dalam membuat keputusan.Lahirnya teori Inkremental tidak
terlepas dari kritik terhadap model atau teori rasionalitas komprehensif yang dinilai tidak
cocok lagi untuk menyelesaikan persoalan persoalan publik. Adanya ketidak cocokan ini
kemudian lahirlah teori inkremental. Teori Inkremental (Incremental Theory) pertama
kali di perkenalkan oleh ekonom Charles E. Lindblom yang dikenalkan melalui karya
tulisnya berjudul “The Science of Muddling Throught”, yang berupaya untuk mengatasi
kelemahan-kelemahan yang disandang dan dipikul oleh teori rasional
komprehensif (kritik terhadap model rasionalitas komprehensif). Teori ini melihat
pemecahan suatu masalah dengan sudut pandang yang lebih realistik terhadap
keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki oleh para pembuat kebijakan.
Teori ini memiliki pokok-pokok pikiran sebagai berikut :
a. Pemilihan tujuan atau sasaran dan analisis tindakan empiris yang diperlukan untuk
mencapainya merupakan hal yang saling terkait
b. Pembuat keputusan dianggap hanya mempertimbangkan beberapa alternatif yang
langsung berhubungan dengan pokok masalah, dan alternatif-alternatif ini hanya
dipandang berbeda secara inkremental atau marjinal
c. Setiap alternatif hanya sebagian kecil saja yang dievaluasi mengenahi sebab dan
akibatnya
d. Masalah yang dihadapi oleh pembuat keputusan di redifinisikan secara teratur dan
kemungkinan untuk mempertimbangkan dan menyesuaikan tujuan dan
sarana sehingga dampak dari masalah lebih dapat ditanggulangi
e. Tidak ada keputusan atau cara pemecahan masalah yang tepat bagi setiap
masalah. Sehingga keputusan yang baik terletak pada berbagai analisis yang
mendasari kesepakatan guna mengambil keputusan
f. Pembuatan keputusan inkremental ini sifatnya dalah memperbaiki atau melengkapi
keputusan yang telah dibuat sebelumnya guna mendapatkan penyempurnaan
Karena diambil berdasarkan berbagai analisis maka sangat tepat diterapkan bagi negara-
negara yang memiliki struktur mejemuk. Keputusan dan kebijakan diambil dengan dasar
saling percaya diantara berbagai pihak sehingga secara politis lebih aman. Kondisi yang
realistik diberbagi negara bahwa dalam menagmbil keputusan/kebijakan para pengambil
keputusan dihadapkan pada situasi kurang baik seperti kurang cukup waktu, kurang
pengalaman, dan kurangnya sumber-sumber lain yang dipakai untuk analsis secara
komprehensif.
Teori ini dapat dikatakan sebagai model pengambilan keputusan yang membuahkan hasil
terbatas, praktis dan dapat diterima.
Ada beberapa kelemahan dalam teori inkremental ini :
 keputusan–keputusan yang diambil akan lebih mewakili atau mencerminkan
kepentingan dari kelompok yang kuat dan mapan sehingga kepentingan kelompok
lemah terabaikan
 Keputusan diambil lebih ditekankan kepada keputusan jangka pendek dan tidak
memperhatikan berbagai macam kebijakan lain
 Dinegara berkembang teori ini tidak cocok karena perubahan yang inkremental
tidak tepat karena negara berkembang lebih membutuhkan perubahan yang besar
dan mendasar
 Menutut Yehezkel Dror (1968) gaya inkremental dalam membuat keputusan
cenderung mengahsilkan kelambanan dan terpeliharanya status quo
Pokok teori inkremental ini yaitu :
a. Dalam hal pembuat keputusan, hanya mempertimbangkan beberapa altematif yang
langsung berhubungan dengan pokok masalah
b. Bagi tiap altematif hanya sejumlah kecil akibat-akibat yang mendasar saja yang akan
dievaluasi
c. Masalah yang dihadapi oleh pembuat keputusan akan didedifinisikan secara terarur.
Bahwa tidak ada keputusan atau cara pemecahan yang tepat bagi tiap masalah
d. Pembuatan keputusan yang inkremental pada hakikatnya bersifat perbaikan-perbaikan
kecil dan hal ini lebih diarahkan untuk memperbaiki ketidaksempunaan dari upaya-
upaya konkrit dalam mengatasi masalahsosial yang ada sekarang daripada sebagai
upaya untuk menyodorkan tujuan-tujuan sosial yang sama sekali baru di masa yang
akan datang
Model inkremental ini bersifat pragmatis, tidak bermaksud mencari pilihan kebijakan
yang terbaik, melainkan sekedar mencari alternatif yang dapat dilaksanakan. Namun,
teori ini bukan berarti tak terlepas sama sekali dari kelemahan, bila
dipraktekkan. memamng benar dalam banyak kasus, pengambil keputusan tehadap suatu
kebijakan untuk menyelesaikan suatu masalah publik, enggan melakukan perombakan
total terhadap kebijakan yang sedang berjalan. Tetapi juga berbahaya bila selalu
menyarankan kepada perubahan yang bersifat inkremental, ketika secara keseluruhan
kebijakan yang tengah berjalan, tidak dapat dipertahankan lagi. Perubahan secara
mendasar, acapkali justru menjadi tuntutan dari pengambil kebijakan, terutama ketika
terjadi pergantian rejim pemerintahan. Walaupun tidak dalam pergantian rejim,
perombakan total atau komprehensip perlu dilakukan ketika kebijakan yang sedang
berjalan tidak mungkin dipertahankan.
Meskipun pembuatan keputusan yang inkremental pada hakikatnya bersifat perbaikan-
perbaikan kecil. Namun teori inkremental ini kemudian dikritik karena kurang
memperhatikan orientasi tujuan. Teori inkremental akan membuat berbagai
persimpangan berulang-ulang tanpa mengetahui kemana tujuan yang akan dicapai. Model
ini dikritik karena kecenderungan inherennya pada konservatisme, terlalu pesimis
terhadap perubahan bersekala besar dan inovasi. Selain itu, model inkremental ini dikritik
karena dianggap tidak demokratis, sebab terlalu membatasi pengambilan keputusan yang
hanya pada tawar menawar sekelompok kecil orang orang pilihan, para pembuat
kebijakan senior.
B. MIXED SCANNING MODEL (MODEL CAMPURAN)
Model mixed scanning ini diartikan sebagai usaha untuk mencari, mengumpulkan,
memproses, menilai sertamengumpulkan dan menimbang – nimbang informasi yang
berkaitan dengan memilih suatu tindakan tertentu. Menurut (Su ryadi, n.d.).
Model mixed scanning ialah jika suatu pengambil keputusan merasa dilemma dalam
memilih suatu tindakan tertentu, maka harus ada satu keputusan yang dibuat sebagai
pendahuluan yang berisi tentang sejauh mana berbagai sarana dan prasarana
oerganisasi akan digunakan untuk mencari dan menilai berbagai fungsi dan kegiatan
yang hendak dilaksanakan. (Manurung, 2013) berpendapat bahwa, dalam penggunaan
model mixed scanning membuat keputusan fundamental setelah melakukan berbagai hal
seperti mengkaji berbagai alternatif yang relevan, selanjutnya dikaitkan dengan sasaran
dan tujuan organisasi yang ingin dicapai. Unsur dan pendekatan yang rasionalitas dan
incremental digabungkan menjadi satu, dan penggabungan di bertujuan untuk
saling mengisi dan melengkapi antara satu sama lain. Halini juga memberikan
dampak karena kelebihan pendekatan yang rasional dapat memperkuat kelebihan
pendekatan incremental.
Keputusan seperti ini memungkinkan untuk membuat keputusan besar yang
berdampak pada jangka panjang, dan juga keputusan ini memiliki ruang lingkup yang
terbatas. Dapatjuga menggabungkan kedua perspektif tersebut yaitu dalam jangka waktu
yang panjang dan luas yang sempit dengan cara bertahap dengan maksud untuk
mencegah membuat keputusan incremental kurang jauh melihat kedepan.
Contohnya saja pada saat kita memutusakan untuk pindah kerja (resign, pasti kita akan
berpikir jauh dengan mempertimbangkan apakah ditempat kerja kita yang baru
nanti akan bisa lebih baik lagidaripada sekarang, dan tentu kita akan
mempertimbangkan dengan matang dengan tidak gegabah daam menentukan pilihan
dan mengambil keputusan dengan tepat, jika kita gegabah dalam mengambil keputusan
maka akan berdampak pada diri kita sendiri, seperti timbulnya rasa penyesalan karena
tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Maka dari itu kita akan
memikirkan semuanya dengan matang agar tidak salah dalam mengambil keputusan.
Model pengamatan campuran, yakni suatu model terhadap pembuatan keputusan yang
memperhitungkan keputusan-keputusan pokok dan inkramental, menetapkan proses-
proses pembuatan kebijakan pokok dan urutan tinggi yang menentukan petunjuk-
petunjuk dasar, proses mempersiapkan keputusan pokok dan menjalankan setelah
keputusan itu tercapai.

Anda mungkin juga menyukai