Alsintan Pasca Panen Padi
Alsintan Pasca Panen Padi
Alsintan Pasca Panen Padi
NPM : 01011800081
Prodi : Agrotknologi (A1)
MK : Tek. Pasca Panen
1. Reaper
Reaper merupakan mesin pemanen untuk memotong padi sangat cepat.
Prinsip kerjanya mirip dengan cara kerja orang panen menggunakan sabit. Mesin
ini sewaktu bergerak maju akan menerjang dan memotong tegakan tanaman dan
menjatuhkan atau me-robohkan tanaman tersebut kearah samping mesin reaper
dan ada pula yang mengikat tanaman yang terpotong menjadi seperti berbentuk
sapu lidi ukuran besar.
Pada saat ini terdapat 3 jenis tipe mesin reaper yaitu reaper 3 row, reaper 4
row dan reaper 5 row. Bagian komponen mesin reaper adalah sebagai berikut :
Kerangka utama terdiri dari pegangan kemudi yang terbuat dari pipa baja dengan
diameter ± 32 mm, dilengkapi dengan tuas kopling, tuas pengatur ke-cepatan, tuas
kopling pisau pemotong yang merupakan kawat baja, unit transmisi tenaga
merupakan rangkaian gigi transmisi yang terbuat dari baja keras dengan jumlah
gigi dan diameter ber macam-macam sesuai dengan tenaga dan kecepatan putar
yang diinginkan, unit pisau pemotong terletak dalam rangka pisau pemotong yang
terbuat dari pipa besi, besi strip, besi lembaran yang ukurannya bermacam-
macam, pisau pemotong merupakan rangkaian mata pisau berbentuk segitiga yang
panjangnya 120 cm, unit roda dapat diganti-ganti antara roda karet dan roda
besi/keranjang, motor penggerak bensin 3 HP – 2200 RPM dan penggunaan
reaper di-anjurkan pada daerah yang kekurangan tenaga kerja dan dioperasikan di
lahan pertaniandengan kondisi baik ( Rahmiana A.A dkk, 2003).
Menurut Rahmiana A.A dkk, 2003 adapun cara pengoperasian mesin
reaper adalah sebagai berikut:
a. Sebelum mengoperasikan mesin reaper, terlebih dahulu potong/panen
padi dengan sabit pada ke 4 sudut petakan sawah dengan ukuran ± 2 m x 2
m sebagai tempat berputarnya mesin reaper.
b. Sebelum mesin dihidupkan, arahkan mesin pada tanaman padi yang akan
dipanen. Pemanenan dimulai dari sisi sebelah kanan petakan.
c. Pemotongan dilakukan se-kaligus untuk 2 atau 4 baris tanaman dan akan
terlempar satu tertumpuk di sebelah kanan mesin tersebut.
d. Pemanenan dilakukan dengan cara berkeliling dan selesai di tengah
petakan.
Diantara berbagai jenis reaper manual, tipe tarik adalah yang paling ringan
dan praktis. Bila dilengkapi dengan rangka pengumpul, alat ini dapat digunakan
untuk mengumpulkan padi dalam dua tarikan pemotongan. Jika padi ditanam pada
baris yang teratur, kinerja alat ini adalah 1,5 hingga 2 kali sabit. Karena cara
pemakaiannya sambil berdiri, maka kelelahan kerja menjadi lebih ringan
dibandingkan dengan menggunakan sabit. Mata pisau dapat dipergunakan untuk
memanen sekitar 0,1 ha tanpa harus diasah.
Ada juga jenis windrower yang dipasangkan di depan traktor tangan, dan
dipgerakkan oleh enjin traktor tangan tersebut. Pisau pemotongnya dapat berupa
tipe rotari atau gunting.
2. Combine Harvester
a. Head-feed type combine harvester
Mesin panen combine jenis ini dikembangkan di Jepang. Mesin ini hanya
mengumpankan bagian malainya saja dari padi yang dipotong ke bagian perontok
mesin. Gabah hasil perontokan dapat ditampung pada karung atau tangki
penampung gabah sementara. Bagian pemotong dari mesin ini adalah hampir
sama dengan bagian pemotong dari binder, bagian pengikatnya digantikan dengan
bagain perontokan. Jerami, setelah perontokan, bisa dicacah kecil-kecil sepanjang
5 cm dan ditebar di atas lahan, atau tidak dicacah, tetapi diikat dan dilemparkan ke
satu sisi, untuk kemudian dikumpulkan untuk kemudian dapat dimanfaatkan untuk
hal lain.
Combine jenis ini tersedia dalam tipe dorong maupun tipe kemudi. Lebar
pemotongan bervariasi dari 60 cm hingga 1,5 meter. Enjin yang digunakan
bervarias dari 7 hingga 30 hp. Karena jauh lebih berat dari pada binder bagian
penggerak majunya dibuat dalam bentuk trak karet (full track rubber belt)..
Kecepatan maju berkisar antara 0,5 hingga 1 m/detik. Dengan
memperhitungkan waktu belok dan waktu pemotongan dengan manual di bagian
pojok lahan, biasanya waktu yang dibutuhkan untuk pemanenan berkisar 30
hingga 70 menit per 10 are, jika lebar pemotongan 1m.
3. Pedal Thresher
a. Pedal Thresher (Thresher Semi Mekanis)
Thresher jenis pedal ini mempunyai konstruksi sederhana, dapat dibuat
sendiri oleh petani dan cukup dioperasikan oleh satu orang serta mudah dijinjing
ketengah lapangan/ sawah. Pada umumnya hanya dipakai untuk merontok padi.
Dengan menggunakan pedal tresher maka didapat beberapa keuntungan,
yaitu selain menunjukkan hasil lebih baik juga menunjukkan efisiensi waktu dan
tenaga lebih tinggi serta kehilangan bulir yang lebih rendah.
5. ITGM
ITGM atau Integrated Thressing Grading Machine adalah mesin pertanian
yang dapat digunakan untuk merontokkan sekaligus mengupas padi menjadi beras
dan memisahkan menirnya. Namun perlu diperhatikan, kadar air pada beras tidak
boleh kurang dari 14 persen. Jika kurang, maka akan mengakibatkan beras
menjadi patah. Alsintan ini dilengkapi dengan system control otomatis electric.
Artinya semua system yang ada pada ITGM digunakan arus listrik dan arus ini
saling berhubungan antara system yang satu dengan yang lainnya (seri) apabila
pada salah satu system terjadi not regular contraction current, maka system ini
akan terputus dengan sendirinya tanpa merusak system lainnya.