Kelas C - Vincentius Rivaldo Gilbert - 6081901017 - TPKI
Kelas C - Vincentius Rivaldo Gilbert - 6081901017 - TPKI
Kelas C - Vincentius Rivaldo Gilbert - 6081901017 - TPKI
Pada masa pandemik virus Covid – 19 Sejumlah kebijakan yang telah dikeluarkan oleh
Pemerintah Pusat dan Daerah. Kebijakan yang mengharuskan jaga jarak (physical and soscial distancing),
pembelajaran di kuliah atau sekolah menjadi dialihkan melalui online/daring, dan para pegawai diminta
untuk bekerja dari rumah (work from home). Sementara masyarakat diminta untuk tetap di rumah (stay
at home) dan para pelajar juga belajar di rumah study at home. Oleh sebab itu masyarakat memiliki rasa
kekhawatirannya meningkat daripada sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh tingkat penyebaran virus ini
yang begitu cepat sehingga membuat masyarakat menjadi takut untuk melakukan aktivitas di luar
rumah. Tetapi untuk sebagian orang yang harus memenuhi kehidupannya tentu saja harus keluar rumah
untuk bekerja seperti gojek atau grab. Meskipun mereka juga merasa takut terhadap virus Covid – 19 ini
tetapi tuntutan hidup jauh lebih menakutkan. Mereka tetap bekerja untuk menghidupi keluarganya
sehingga mereka harus melawan rasa takut tersebut untuk mendapatkan uang yang dapat digunakan
untuk menghidupi keluarganya.
Pada masa covid ini juga harus dibudayakan menyampaikan berita dengan benar. Waspada
berita bohong atau hoax dan kita juga harus membangun budaya membaca. Dikarenakan di tengah
wabah covid-19 sering beredar pula berita hoax dan penipuan melalui media social itu dapat sangat
merugikan. Masyarakat terlihat sangat antusias untuk menyebar berita terkait covid-19, kadang tanpa
menyeleksi berita yang ada itu belum tentu benar. Kebiasaan untuk menyaring sebelum dibagikan
sepertinya belum menjadi tradisi dalam masyarakat Indonesia. Seharusnya, setiap warga diharapkan
dapat mengetahui informasi yang benar dan jangan terjebak dalam berita hoaks dan informasi yang
belum valid informasinya. Apalagi soal yang menyengkut keselamatan jiwa. Hal tersebut dapat memicu
kecemasan, kepanikan dan saling curiga terhadap masyarakat lainnya. Yang perlu kita lakukan adalah
hanya membaca informasi tentang covid-19 dari sumber resmi atau bertanya langsung ke pihak-pihak
yang bertanggung jawab terhadap penyelesaian covid – 19 ini.
Pada saat ini sudah waktunya kita semua untuk hadirkan rasa empati yang kita miliki, terutama
kepada sekeliling kita yang mengalami kepanikan, dengan memberi informasi yang akurat. Memperkuat
tali persaudaraan dengan warga sekitar kita yang pada saat tertentu sulit bertemu karena kesibukan
masing-masing. Momentum saat ini yang menganjurkan kita untuk bekerja dari rumah bisa
dimanfatkan untuk saling sapa menyapa dengan warga sekitar kita, yang dapat kita manfaatkan sebagai
suatu keberuntungan yang harus dihadirkan saat kita semua terutama pada saat kita sedang
menghadapi bencana. Pemerintah juga menerapkan aturan untuk menjaga jarak terhadap antar
sesama. Namun masih ada sebagian masyarakat yang mengabaikan himbauan tersebut. Terkait
pengabaian ini dikarenakan ada semacam gejala perilaku ‘bandel’ di tengah-tengah
masyarakat.Sepertinya, perilaku ‘bandel’ ini sudah menjadi budaya turun-temurun di masyarakat
indonesia. Tidak jarang kita jumpai ada sebagian masyarakat yang senang melanggar aturan. Padahal,
aturan itu dibuat untuk keselamatan dirinya dan orang-orang di sekitarnya. Ketidakdisiplinan
masyarakat dapat terlihat dengan masih banyaknya kelompok masyarakat yang tidak peduli terhadap
aturan physical distancing. Misalnya, tidak mengindahkan imbauan untuk tidak ke luar rumah, larangan
berkumpul dan mengabaikan cuci tangan. Akibatnya, penularan terus terus terjadi. Kesadaran diri
sendiri menjadi hal yang paling utama dalam menghadapi pandemic ini. Jika kita tidak memiliki
kesadaran itu maka pandemic covid – 19 ini akan terus berlanjut sampai berbulan – bulan kedepan.
References
infobanua. (2020, april 3). Retrieved from https://infobanua.co.id/2020/04/wabah-virus-covid-19-dan-
perilaku-sosial-masyarakat/.
NPM : 6081901017
Kelas C