Askep Myopia
Askep Myopia
Askep Myopia
PENGKAJIAN
A. Identitas Pasien
Nama : Ny.N
Umur : 22 th
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Suku/bangsa : Banjar
Status perkawinan : Kawin
Alamat : Desa Awang Bangkal Kec. Karang Intan
C. Riwayat Penyakit
1. Keluhan utama
Klien mengatakan penglihatannya kabur jika melihat benda jauh
2. Riwayat penyakit sekarang
Saat dilakukan pengkajian pada hari kamis, tanggal 8
Oktober 2020 klien mengatakan penglihatannya kabur jika
melihat benda jauh, klien mengeluh saat membaca atau melihat
benda kecil harus dari jarak dekat, lekas lelah bila membaca,
serta pusing saat membaca terlalu lama, dialaminya sejak
sekolah di bangku SMA kelas II, saat itu klien sering membaca
sambil berbaring karena banyak tugas hafalan dari guru di
sekolah, mulai saat itu klien merasakan keluhan pada kedua
matanya, klien mengatakan +5 tahun yang lalu pernah
memeriksakan matanya di seman optik dan hasilnya menunjukan
minus 50. Klien pernah membeli kacamata dengan ukuran minus
yang sama, akan tetapi klien tidak suka memakai kacamata
karena alasan sakit kepala saat memakainya. Sampai saat ini
klien tidak menggunakan kacamata dan alat bantu penglihatan
lainnya.
3. Riwayat penyakit dahulu
Klien mengatakan pernah menderita penyakit ambien
tetapi saat ini sudah sembuh.
4. Riwayat penyakit keluarga
Klien mengatakan dalam keluarganya memiliki riwayat
penyakit yang sama yaitu ibunya.
Genogram :
Keterangan :
Laki-laki Perkawinan
Perempuan Klien
D. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Kesadaran : Composmentis
Penampilan : Cukup rapi
Tanda-tanda Vital :
TD : 110/90
N : 92x/mnt
T : 36,5°C
RR : 22x/mnt
2. Kulit
Kulit klien tampak bersih, tidak terdapat lesi/luka, tekstur kulit
baik, warna kulit kuning langsat, tidak ada keluhan lain.
3. Kepala
Kepala dan leher klien tampak bersih, tidak terdapat luka,
pergerakan kepala baik dapat menoleh ke kiri, ke kanan, keatas
dan kebawah, tidak terdapat pembesaran kelenjar gondok dan
dan tyroid, tidak ada keluhan lain.
4. Mata
a. Ketajaman penglihatan
Tajam pengelihatan klien 6/30 diuji menggunakan snellen
card, 3/30 diuji tajam menggunakan jari terpisah, dan hanya
mampu melihat lambaian tangan pada jarak 200 meter.
b. Uji menutup
Hasil uji menutup mata klien menunjukan esoforia
(kecenderungan mata untuk bergeser ke sisi nasal)
c. Lirikan terkoordinasi
Lirikan mata klien terkoordinasi dengan baik
d. Lapang pandang
Pengkajian lapang pandang klien hanya benar 3 dari 5
pertanyaan
e. Pemeriksaan fisik mata
Kelopak mata klien terletak merata pada permukaan mata,
sclera berwarna putih, konjungtiva tidak anemis, kornea
kornea tampak halus dengan pantulan cahaya seperti
cermin, terang, simetris dan tunggal.
5. Hidung (penciuman)
Kebersihan hidung cukup bersih, tidak terdapat adanya
pembengkakan, tidak terdapat peradangan, tidak terdapat
mucus/secret yang keluar dari hidung, fungsi penciuman baik,
tidak ada perdarahan.
6. Telinga (pendengaran)
Telinga klien cukup bersih, struktur telinga simetris kiri dan
kanan, tidak ada perdarahan atau peradangan, fungsi
pendengaran baik, tidak terdapat serume / cairan yang keluar
dari telinga.
7. Mulut (pengecapan)
Kebersihan mulut klien bersih, klien tidak menggunakan gigi
palsu, keadaan mukosa bibir/selaput lender lembab, fungsi
bicara baik dan klien dapat berkomunikasi lancar dengan orang
lain.
8. Dada (pernafasan & sirkulasi)
Dada klien tampak bersih, pergerakan dan bentuk dada simetris,
tidak ada penggunaan otot pernafasan tambahan, tidak terdapat
luka/perdarahan, tidak ada nyeri dada, dan tidak ada keluhan
lain.
9. Abdomen
Abdomen bersih, tidak terdapat luka, tidak ada nyeri, bising usus
(tidak terkaji)
10. Ekstremitas Atas & Bawah
Kebersihan bersih, tidak ada fraktur, tidak ada luka, fungsi
pergerakan baik. Tidak ada keluhan lain.
Skala kekuatan otot : sinistra dekstra
5555 5555
5555 5555
Keterangan :
skala Intensitas
1 Terlihat/teraba getaran kontraksi otot, tetapi tidak ada
getaran sama sekali
2 Menggerakkan anggota gerak dengan mengeliminasi
gravitasi
3 Menggerakkan anggota gerak aktif namun hanya
melawan grafitasi dan tidak melawan tekanan
4 Menggerakkan sendi dengan aktif dan mampu
melakukan tahanan sedang
5 Menggerakkan sendi dengan gerakan penuh dan
mampu melawan gravitasi dengan tahanan penuh
Skala aktivitas : 1
1 = mandiri
2 = memerlukan bantuan dan pengawasan orang lain
3 = memerlukan bantuan dan pengawasan atau bimbingan
sederhana
4 = memerlukan bantuan dan pengawasan orang lain dan alat
5 = tergantung secara total
11. Genetalia
Klien mengatakan daerah genetalia tidak ada perdarahan tidak
ada nyeri, serta tidak ada keluhan seperti gatal pada daerah
genetalia, dan tidak terpasang kateter.
1. DS : Gangguan Gangguan
Klien mengatakan penglihatan persepsi sensori
penglihatannya kabur (D.0085) SDKI
jika melihat benda jauh
klien mengeluh saat
membaca atau melihat
benda kecil harus dari
jarak dekat
DO :
Tajam pengelihatan
klien 6/30 diuji
menggunakan snellen
card, 3/30 diuji tajam
menggunakan jari
terpisah, dan hanya
mampu melihat
lambaian tangan pada
jarak 200 meter.
Pengkajian lapang
pandang klien hanya
benar 3 dari 5
pertanyaan.
1. Gangguan persepsi
sensori B.D Gangguan 09-10-2020 10-10-2020
penglihatan
(D.0085) SDKI
V. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
1. Sabtu, 11 september 15.30 Gangguan persepsi sensori B.D S : klien mengatakan ketajaman penglihatan nya
2020 wita perubahan kemampuan sedikit meningkat
memfokuskan sinar pada retina O : uji menggunakan snellen card klien sedikit
meningkat
A : masalah gangguan persepsi sensori teratasi
sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
I : kolaborasi pemberian kacamata yang ringan
E : ketajaman penglihatan klien meningkat serta tidak
pusing akibat penggunaan kacamata
2. Sabtu, 11 september 16.00 Gangguan rasa nyaman (pusing) S : klien mengatakan pusing akibat pandangan kabur
2020 wita B.D usaha memfokuskan berkurang
pandangan O : klien tampak lebih rileks
A : masalah gangguan rasa nyaman teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
3. Sabtu, 11 september 16.30 Risiko cedera B.D keterbatasan S : klien mengatakan risiko cedera yang dialami akibat
2020 wita penglihatan keterbatasan penglihatan berkurang
O : klien tampak lebih hati hati
A : masalah risiko cedera teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
I : modifikasi lingkungan
E : risiko cedera teratasi
1. Minggu, 12 september 15.00 Gangguan persepsi sensori B.D S : klien mengatakan ketajam penglihatan nya mulai
2020 wita perubahan kemampuan meningkat
memfokuskan sinar pada retina O : uji menggunakan snellen card klien mengalami
kemajuan
A : gangguan persepsi sensori teratasi
P : Intervensi dihentikan
I :-
E:-
2. Minggu, 12 september 15.10 Gangguan rasa nyaman (pusing) S : klien mengatakan pusing dan mata lelah
2020 wita B.D usaha memfokuskan berkurang
pandangan O : Klien mengenal gejala gangguan sensori dan
dapat berkompensasi terhadap perubahan yang
terjadi.
A : masalah gangguan rasa nyaman (pusing) teratasi
P : Intervensi dilhentikan
I :-
E:-
3. Minggu, 12 september 15.20 Risiko cedera B.D keterbatasan S : klien mengatakan dapat melakukan aktivitas tanpa
2020 wita penglihatan mengalami cidera
O : Klien dapat mengidentifikasi potensial bahaya
dalam lingkungan
A : masalah risiko cedera teratasi
P : Intervensi dihentikan
I :-
E:-