Makalah Analisis Perilaku Konsumen
Makalah Analisis Perilaku Konsumen
Makalah Analisis Perilaku Konsumen
DI KERJAKAN OLEH
ANGGOTA KELOMPOK
KRISTOFORUS SUMANTO (19110401013)
I KADEK ANDIKA ROBI DWIGUNA (19110401015)
I GEDE DARMAYASA (19110401018)
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya yang
telah dilimpahkan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Analisis Perilaku Konsumen Terhadap Penggunaan Akses Situs Online Shop” yang
merupakan salah satu tugas matakuliah Perilaku Konsumen semester 4.
Dalam makalah ini, kami menguraikan pengertian perilaku konsumen, faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen terhadap penggunaan online shop, keputusan masyarakat
terhadap penggunaan online shop, dan menguraikan keuntungan dan resiko transaksi online
shop.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada:
Bapak I Wayan Suryanto, SE..M.Pd selaku Dosen Mata Kuliah Perilaku Konsumen
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Karena itu kami
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan makalah
mendatang. Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat dan memenuhi harapan berbagai
pihak
Anggota kelompok
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
a. Faktor-Faktor Kebudayaan
Kebudayaan merupakan susunan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan
perilaku yang dipelajari anggota suatu masyarakat dari keluarga dan institusi penting.
Kelompok pertama yang penting atas faktor yang mempengaruhi pengambilan
keputusan konsumen adalah faktor budaya. Budaya merupakan susunan nilai-nilai
dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang dipelajari anggota suatu masyarakat dari
keluarga dan institusi penting lainnya (Lamb, 2001).
b. Faktor-Faktor Sosial
Kelas sosial tidak hanya mencerminkan penghasilan, tetapi juga indikator lain
seperti pekerjaan, pendidikan, dan tempat tinggal. Irawan dan Basu (1986) membagi
masyarakat kedalam tiga golongan kelas sosial, yaitu:
(1) Golongan atas (pengusaha-pengusaha kaya, pejabat tinggi),
(2) Golongan menengah (kelas pekerja/karyawan),
(3) Golongan bawah (pekerja buruh, pegawai rendah). Pembagian kelas ini tentunya
akan mempengaruhi perilaku yang berbeda dalam tingkah laku pembelian. Secara
khusus, konsumen berinteraksi sosial dengan kelompok yang memberikan pengaruh,
pemimpin, opini, dan anggota keluarga untuk memperoleh informasi atas produk dan
persetujuan keputusan (Rafiz, 2016).
c. Faktor Pribadi
Keputusan pembelian konsumen juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi
atau individu. Karakteristik tersebut meliputi:
1. Umur dan Tahapan dalam Siklus Hidup (Wells and Gubar, 1966) konsumsi
seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklus hidup keluarga. Beberapa
penelitian terakhir telah mengidentifikasi tahapan-tahapan dalam siklus hidup
psikologis. Orang-orang dewasa biasanya mengalami perubahan atau
transformasi tertentu pada saat mereka menjalani hidupnya.
2. Pekerjaan Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok-kelompok
pekerja yang memiliki minat di atas rata-rata terhadap produk dan jasa
tertentu.
3. Keadaan Ekonomi Yang dimaksud dengan keadaan ekonomi seseorang adalah
terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan (tingkatnya, stabilitasnya, dan
polanya) tabungan dan hartanya (termasuk persentase yang mudah dijadikan
uang), kemampuan untuk meminjam dan sikap terhadap mengeluarkan lawan
menabung.
4. Gaya Hidup Gaya hidup seseorang adalah pola hidup di dunia yang
diekspresikan oleh kegiatan, minat, dan pendapatan seseorang. Gaya hidup
menggambarkan “seseorang secara keseluruhan” yang berinteraksi dengan
lingkungan. Gaya hidup juga mencerminkan sesuatu di balik kelas sosial
seseorang.
5. Kepribadian dan Konsep Diri Yang dimaksud dengan kepribadian adalah
karakteristik psikologis yang berbeda dan setiap orang yang memandang
responya terhadap lingkungan yang relatif konsisten. Bila jenis-jenis
kepribadian dapat diklasifikasikan dan memiliki korelasi yang kuat antara
jenis-jenis kepribadian tersebut dan berbagai pilihan produk atau merek.
d. Faktor-faktor Psikologis
Menurut teori, pilihan pembelian konsumen dipengaruhi oleh empat faktor
psikologis utama meliputi motivasi, persepsi, pembelajaran, serta keyakinan dan
pendirian. Motivasi, konsumen memiliki banyak kebutuhan pada waktu tertentu,
beberapa kebutuhan bersifat biogenis. Persepsi seorang konsumen yang termotivasi
akan siap untuk bertindak, bagaimana seorang konsumen yang termotivasi akan
dipengaruhi oleh persepsinya terhadap situasi tertentu. Sementara proses belajar
menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman dan
kebanyakan perilaku manusia adalah hasil proses belajar. Pembelajaran dapat
dipandang sebagai proses dimana pengalaman menyebabkan perubahan dalam
pengetahuan, sikap atau prilaku (Setiadi, 2008).
2.3. Keputusan Masyarakat (Pembeli) Terhadap Perilaku Konsumen Online Shop
Menurut Kotler, (2011:206) mengungkapkan bahwa terdapat dua faktor yang pada
akhirnya mempengaruhi keputusan pembelian:
Pertama, sikap orang lain. Sejauh mana sikap orang lain mengurangi alternatif yang
disukai seseorang, pengurangan alternatif tersebut akan bergantung kepada dua hal yaitu:
a. Intensitas sikap negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai konsumen.
b. Motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain.
Kedua, situasi yang tidak terantisipasi. Situasi yang tidak terantisipasi yang dapat
muncul dan mengubah niat pembelian, keputusan konsumen untuk memodifikasi,
menunda atau menghindari suatu keputusan pembelian sangat dipengaruhi oleh resiko
yang dirasakan.
Bersama resiko yang dirasakan berbeda-beda menurut besarnya uang yang
dipertaruhkan besarnya ketidakpastian atribut dan besarnya kepercayaan diri konsumen.
Keputusan membeli melalui secara online yang didahului oleh pengenalan kebutuhan,
pencarian informasi, evaluasi alternatif dipengaruhi oleh banyak faktor.
Faktor ini dapat dikelompokkan menjadi faktor internal, yaitu psikologi konsumen,
dan faktor eksternal, yang terdiri dari lingkungan sosial budaya masyarakat, stimuli
pemasaran, dan sistem kontrol vendor yang meliputi (1) Efisiensi untuk pencarian (waktu
cepat, mudah dalam penggunaan, dan usaha pencarian mudah); (2) Value (harga bersaing
dan kualitas baik); dan (3) interaksi (informasi, keamanan, load time, dan navigasi
(Suhari, Yohanes. 2008).
Ada beberapa dimensi atau tahap yang dilakukan oleh konsumen dalam proses
pembelian (Kotler & Keller. 2009: 234-245), yaitu:
a) Pengenalan Masalah (Need Recognition, yaitu: proses pembelian dimulai dengan
pengenalan terhadap masalah atau kebutuhan. Konsumen merasakan adanya perbedaan
antara keadaan sebenarnya dengan keadaan yang diinginkan. Dipicu oleh rangsangan
internal yaitu ketika salah satu kebutuhan normal yang timbul sudah cukup tinggi
sehingga menciptakan sebuah dorongan. Dan rangsangan eksternal yaitu karena dorongan
dari pihak lain yang membuat konsumen menjadi terdorong untuk memenuhi
kebutuhannya
b) Pencarian Informasi (Search of Information), yaitu: konsumen dapat memperoleh
informasi dari berbagai sumber, meliputi:
1. Sumber pribadi meliputi keluarga, teman, tetangga.
2. Sumber komersil meliputi iklan, tenaga penjual, pameran.
3. Sumber publik meliputi media massa, organisasi konsumen, pencarian minternet.
4. Sumber pengalaman meliputi penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk.
c). Evaluation), yaitu: evaluasi alternatif yaitu cara konsumen dalam memproses
informasi untukmengevaluasi merek alternatif yang menghasilkan pilihan berbagai
merek.
d) Keputusan Pembelian (Purchase Decision) adalah tahap dimana konsumen akan
membeli atau tidak. Ada dua faktor yang muncul diantara kecenderungan pembelian dan
keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain dan faktor kedua adalah
situasi tidak terduga. Konsumen mungkin membentuk kecenderungan pada pendapat
yang diharapkan, harga, dan manfaat produk yang diharapkan.
e) Perilaku Setelah Pembelian (Postp urchase Behavior). Setelah pembelian terjadi,
konsumen akan mengalami suatu tingkat kepuasanatau ketidakpuasan. Kepuasan atau
ketidakpuasan akan mempengaruhi tingkah laku berikutnya. Konsumen yang merasa
puas akan cenderung mengatakan hal yang baik tentang produk yang bersangkutan
kepada oranglain. Apabila konsumen merasa tidak puas maka ada dua kemungkinan
yang akan dilakukan oleh konsumen.Pertama, meninggalkan atau konsumen tidakakan
melakukan pembelian yang kedua kalinya. Kedua, konsumen akanmencari informasi
tambahan mengenai produk yang telah dibelinya untuk menguatkan pendiriannya
mengapa ia memilih produk itu sehingga ketidakpuasannya dapat dikurangi.
2.4 Keuntungan dan Resiko Transaksi Online Shop
2.4.1 Keuntungan Transaksi Online Shop
a. Revenue stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan,
yang tidak bias menjanjikan, yang tidak bias ditemui di sistem transaksi
tradisional.
b. Dapat meningkatkan pangsa pasar
c. Menurunkan biaya operasional
d. Melebarkan jangkauan
e. Meningkatkan pelanggan loyality
f. Meningkatkan supplier management
g. Memperpendek waktu produksi dan jangkuan distribusi
2.4.2 Resiko Transaksi Online
Resiko yang akan didapat apabila bertransaksi secara online, yang dilihat dari segi
bisnis, penyalahgunaan, dan kegagalan sistem yaitu:
a. Kehilangan segi keuangan secara langsung karena kecurangan
b. Pencurian informasi rahasia yang berharga
c. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan
d. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak lain yang tidak berhak
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perilaku konsumen adalah studi mengenai pribadi seseorang atau kelompok dalam
menentukan hak mereka dalam memilih, membeli, menggunakan, dan mengganti suatu
produk atau layanan agar tercapainya apa yang mereka inginkan dari suatu produk atau
layanan tersebut. Fakor yang mempengaruhi perilaku konsumen penggunaan online shop
yaitu; faktor kebudayaan, faktor sosial, faktor pribadi, dan faktor psikologis. Ada
beberapa dimensi atau tahap yang dilakukan konsumen dalam proses pembelian yaitu;
pertama, Pengenalan masalah atau kebutuhan. Kedua, pencarian informasi (konsumen
dapat memproleh informasi dari berbagai sumber seperti sumber pribadi meliputi
keluarga, teman, dan tetangga. Sumber komersial meliputi iklan, tenaga penjual, dan
pameran. Sumber publik meliputi media massa, organisasi masyarakat, pencarian
minternet. Sumber pengalam meliputi penanganan, pemeriksaan. Ketiga, evaluasi.
Keemapat, keputusan pembelian dimana konsumen akan membeli atau tidak. Dan yang
terakhir yaitu perilaku setelah pembelian. Apabila bertransaksi secara online, ada
keuntungan dan resiko tersendiri.
3.2 Saran
Perkembangan digital semakin tak terhindarkan yang harus diikuti semua perusahaan
atau toko untuk menyesuaikan strategi pemasarannya denagan memasuki sistem online
untuk menjual produknya. Diharapakn toko online menyediakan produk yang bermutu
berupa barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Toko
online juga harus tanggap dan responding dalam mengelola usahanya agar konsumen
tetap berbelanja di tokonya.
DAFTAR PUSTAKA
https://publishing-widyagama.ac.id/ejournal v2/index.php/agrika/article/view/1057/1106
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/minds/article/download/5054/4546
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jrmsi/article/view/6005
https://journal.ubm.ac.id/index.php/pengabdian-dan
kewirausahaan/article/download/1366/1175
http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/capital/article/download/2321/pdf
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jrmsi/article/view/6005
https://journal.unimal.ac.id/visi/article/download/354/261
https://media.neliti.com/media/publications/61914-ID-perilaku-konsumen-dalam-
berbelanja-pakai.pdf