Ad Art Sapala

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 26

ANGGARAN DASAR (AD)

MUKADIMAH

            Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa,

Bahwa sesungguhnya alam beserta apa yang terkandung di dalamnya merupakan suatu anugerah
Tuhan yang menciptakannya dan menjadikan kewajiban manusia untuk mencintai semua
makhluk, tanah, air, dan alam sebagai suatu pernyataan terhadap Tuhan.

Bahwa untuk lebih mendekatkan dan mempererat hubungan antara manusia dalam usaha
mencintai ciptaan Tuhan tersebut, perlu adanya suatu wadah yang dapat menampung serta
menyalurkan pemikiran-pemikiran dan kegiatan kreatif untuk menyatakan rasa cinta tersebut.

Bahwa segala usaha di atas hanya akan berhasil jika didasari oleh jiwa besar dan budi luhur yang
harus ditempa, dibina, serta senantiasa dikembangkan menurut batas-batas kemampuan setiap
manusia yang merdeka dan sebagai insan sosial yang sadar akan fungsi dan perananya di dalam
masyarakat.

Dengan ini dibentuklah suatu organisasi Santri Pecinta Alam didalam lingkup linkungan MAN
Insan Cendekia Kota Batam dengan Anggaran Dasar sebagai berikut.

BAB I

NAMA, TEMPAT, DAN WAKTU

Pasal 1

NAMA

Organisasi ini bernama Santri Pecinta Alam, disingkat SAPALA.


Pasal 2

TEMPAT

Organisasi ini berkedudukan/bertempat di MAN Insan Cendekia Kota Batam.

Pasal 3

WAKTU

Organisasi ini didirikan di Batam, pada tanggal 17 Agustus 2018 untuk waktu yang tidak
ditentukan.

BAB II

ASAS, VISI, dan MISI

Pasal 4

ASAS

Organisasi ini berasaskan Pancasila, yang didasari oleh semangat persaudaraan, persamaan, dan
gotong royong.

Pasal 5

VISI DAN MISI

Ayat 1

VISI

1. Organisasi ini bertujuan untuk menumbuhkan, memupuk, membina, dan


mengembangkan kecintaan terhadap alam beserta segenap isinya sebagai pernyataan rasa
cinta terhadap Tuhan sebagai Sang Pencipta.
2. Membangun kerjasama dengan berbagai komponen/kader konservasi/para kelompok
pecinta alam lainnya.
3. Organisasi ini bertujuan pula untuk mengembangkan dan membina pribadi yang luhur,
ketahanan jasmani dan rohani, dan ilmu pengetahuan demi kemanusiaan.
4. Meningkatkan ilmu pengetahuan melalui pendidikan dan latihan, peningkatan karakter,
dan kompetensi intelektual anggota.

Ayat 2

MISI

Untuk mewujudkan tujuan tersebut SAPALA melakukan usaha-usaha sebagai berikut:

1. Berperan aktif dalam pelaksanaan dan pengawasan untuk mendukung pembangunan


program berwawasan lingkungan.
2. Membangun kerjasama dengan organisasi lain yang berada di MAN Insan Cendekia Kota
Batam dalam mengembangkan, memanfaatkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan
berwawasan lingkungan.
3. Membangun jejaring dengan berbagai komponen/kader konservasi/para kelompok
pecinta alam lainnya dan membina hubungan kerjasama dengan lembaga atau instansi
terkait, di dalam maupun di luar daerah dalam rangka implementasi ilmu pengetahuan
berwawasan lingkungan.
4. Mendorong dan melakukan kerjasama peningkatan karakter dan kompetensi intelektual
anggotanya dalam rangka pembelajaran sepanjang hayat agar kehadiran SAPALA dapat
membangun karakter Madrasah dan Daerah.
5. Mempersatukan dan memperdalam rasa tanggungjawab sosial para anggota.
6. Melakukan usaha-usaha lain secara profesional untuk menunjang tercapainya tujuan
organisasi.

BAB III

Pasal 6
LAMBANG

Lambang SAPALA seperti di bawah ini:

Logo SAPALA

Adapun maksud dari lambang ini dijelaskan dalam Anggaran Rumah Tangga SAPALA.

Pasal 7

BENDERA

Bendera SAPALA

Bendera akan dijelaskan dalam Anggaran Rumah Tangga SAPALA.

Pasal 8

MITELA

Mitela SAPALA akan ditentukan kemudian

Pasal 9
SERAGAM DINAS

Seragam Dinas SAPALA berwarna turquoise dengan disertai beberapa atribut organisasi.

Pasal 10

ATRIBUT SERAGAM DINAS

Tata letak Atribut Seragam Dinas yang dipasang adalah:

1. Bendera Merah Putih dipasang di lengan baju sebelah kanan;


2. Lambang/Logo SAPALA dipasang di lengan baju sebelah kiri;
3. Nama Rimba dan NAG dipasang di dada sebelah kanan;
4. Tanda Tulisan SAPALA MAN IC Batam dipasang di punggung.

Pasal 11

LAGU

Lagu SAPALA akan ditentukan kemudian.

BAB IV

KEANGGOTAAN

Pasal 12

JENIS KEANGGOTAAN

Jenis keanggotaan organisasi ini terdiri dari:

1. Anggota Muda
2. Anggota Biasa
3. Anggota Luar Biasa
4. Anggota Kehormatan
Pasal 13

ANGGOTA MUDA

Anggota Muda adalah setiap santri kelas 10 yang mendaftarkan diri ke SAPALA dan dinyatakan
telah lulus seleksi.

Pasal 14

ANGGOTA BIASA

Anggota Biasa adalah setiap anggota muda yg sudah 1 (satu) tahun mengalami rangkaian seleksi
dan dinyatakan layak menjadi anggota biasa.

Pasal 15

ANGGOTA LUAR BIASA

Anggota Luar Biasa adalah anggota SAPALA yang sudah menamatkan pendidikannya di MAN
Insan Cendekia Kota Batam.

Pasal 16

ANGGOTA KEHORMATAN

Anggota Kehormatan adalah orang-orang di luar SAPALA (guru, murid, ataupun orang di luar
MAN IC) yang memiliki kontribusi besar terhadap SAPALA, yang diangkat dan disetujui
melalui musyawarah.

BAB V

HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA

Pasal 17

HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA MUDA


1. Hak Anggota Muda
a. Menghadiri rapat anggota, mengeluarkan pendapat, dan mengajukan usul atau
saran sesuai dengan tata tertib dan peraturan yang berlaku.
b. Mempunyai hak suara untuk memilih dan mengisi jabatan lain yang ditunjuk.
c. Memperoleh pelayanan pendidikan, pelatihan, informasi, dan bimbingan.
2. Kewajiban Anggota Muda
a. Menaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta keputusan-
keputusan Pengurus SAPALA yang telah ditetapkan dengan sah.
b. Aktif dalam kegiatan dan melaksanakan, serta bertanggungjawab atas segala
sesuatu yang diamanatkan SAPALA.
c. Menandatangani pakta integritas.
d. Menjunjung tinggi kehormatan dan nama baik SAPALA dan MAN IC Batam.

Pasal 18

HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA BIASA

1. Hak Anggota Biasa


a. Menghadiri Rapat Anggota, mengeluarkan pendapat, dan mengajukan usul atau
saran sesuai dengan tata tertib dan peraturan yang berlaku.
b. Mempunyai hak memilih dan dipilih menjadi pengurus dan/atau jabatan lain yang
ditetapkan.
c. Memperoleh pelayanan pendidikan, pelatihan, informasi dan bimbingan.
2. Kewajiban Anggota Biasa
a. Menaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta keputusan-
keputusan Pengurus SAPALA yang telah ditetapkan dengan sah.
b. Aktif dalam kegiatan dan melaksanakan, serta bertanggungjawab atas segala
sesuatu yang diamanatkan SAPALA.
c. Menjunjung tinggi kehormatan dan nama baik SAPALA dan MAN IC Batam.

Pasal 19

HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA LUAR BIASA


1. Hak Anggota Luar Biasa
a. Menghadiri rapat anggota, mengeluarkan pendapat, dan mengajukan usul atau
saran sesuai dengan tata tertib dan peraturan yang berlaku.
2. Kewajiban Anggota Luar Biasa
a. Menaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta eputusan-keputusan
Pengurus SAPALA yang telah ditetapkan dengan sah.
b. Menjunjung tinggi kehormatan dan nama baik SAPALA dan MAN IC Batam. 

Pasal 20

HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA KEHORMATAN

1. Hak Anggota Kehormatan

a. Menghadiri kegiatan SAPALA.

2. Kewajiban Anggota Kehormatan

a. Menaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta keputusan-


keputusan Pengurus SAPALA yang telah ditetapkan dengan sah.

b. Menjunjung tinggi kehormatan dan nama baik SAPALA dan MAN IC Batam.

 BAB VI

ORGANISASI

Pasal 21

SUSUNAN PENGURUS

SAPALA mempunyai susunan pengurus sebagai berikut:

1. Penasehat
2. Penanggung jawab
3. Pembina
4. Pengurus Harian
5. Divisi-divisi 

Pasal 22

MASA KERJA

Masa Kerja Pengurus adalah selama 1 (satu) tahun.

Pasal 23

PENGURUS

1. Pengurus merupakan pelaksana tertinggi organisasi, dipimpin oleh Ketua Umum yang
dipilih oleh Anggota dalam Musyawarah.
2. Pengurus terdiri dari:
a. Ketua dan Wakil Ketua Umum.
b. Sekretaris Umum.
c. Bendahara Umum.
d. Divisi-divisi antara lain:
1) Hubungan Masyarakat dan Dokumentasi (Humasdok)
2) Penelitian dan Pengembangan (Litbang)
3) Dana Usaha (Danus)
4) Konservasi
5) Logistik

3. Dalam hal tertentu, Wakil Ketua Umum dapat menggantikan Ketua Umum untuk
sementara.

Pasal 24
TUGAS DAN WEWENANG PENGURUS

1. Ketua Umum terpilih menyusun kepengurusan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan


kalender setelah Serah Terima Jabatan.

2. Pengurus bertugas melaksanakan seluruh keputusan musyawarah, menyusun dan


melaksanakan rencana kerja organisasi, dan memberikan laporan kegiatan dan
pertanggungjawaban keuangan kepada anggota dalam musyawarah selama masa
kepengurusannya.

3. Pengurus memberikan laporan kegiatan dan pertanggungjawaban keuangan dan laporan


keadaan inventaris barang dalam musyawarah besar.

BAB VII

RAPAT

Pasal 25

JENIS-JENIS RAPAT

Jenis-jenis Rapat terdiri dari:

1. Musyawarah Besar
2. Rapat Kerja
3. Rapat Pengurus.

Pasal 26

MUSYAWARAH BESAR

1. Musyawarah Besar (MUBES) merupakan Rapat Anggota tertinggi dalam proses


pengambilan keputusan di organisasi SAPALA, yang diadakan sekali dalam 1 (satu)
tahun.
2. Rapat yang diadakan diluar ketentuan pada ayat 1 di atas disebut Musyawarah Luar Biasa
(MUSLUB).
3. Peserta dan mekanisme MUBES dan MUBESLUB diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga.

Pasal 27

RAPAT KERJA

1. Rapat Kerja adalah rapat yang dilaksanakan untuk membahas program kerja tahunan.

2. Rapat Kerja Pengurus adalah rapat kerja yang membahas program kerja tahunan yang
diselenggarakan oleh pengurus.

3. Peserta dan mekanisme rapat kerja diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 28

RAPAT PENGURUS

1. Rapat Pengurus adalah rapat yang diselenggarakan oleh Pengurus SAPALA untuk
membahas pelaksanaan program kerja.
2. Peserta dan mekanisme rapat pengurus diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB VIII

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 29

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1. Setiap keputusan dalam rapat diambil secara musyawarah untuk mufakat dan apabila
tidak tercapai mufakat maka dilakukan pemungutan suara dan keputusan adalah sah
berdasarkan suara terbanyak.
2. Mekanisme penentuan kuorum, musyawarah, dan pemungutan suara diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga.

BAB IX

KEUANGAN

Pasal 30

SUMBER KEUANGAN SAPALA

Sumber keuangan organisasi diperoleh dari:

1. Iuran anggota
2. Sumbangan yang sah dan tidak mengikat;
3. Usaha dan penerimaan lain yang sah dan halal serta tidak bertentangan dengan asas
organisasi.

Pasal 31

PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN SAPALA

1. Pertanggungjawaban keuangan organisasi dilakukan secara transparan dan akuntabel.

2. Pertanggungjawaban keuangan selama periode kepengurusan dilaporkan dalam


Musyawarah Besar.

3. Pertanggungjawaban keuangan setiap kegiatan dilaporkan kepada BPH SAPALA


selambat-lambatnya dua minggu setelah kegiatan berakhir.

BAB X

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

Pasal 32
MEKANISME PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

1. Anggaran Dasar ini dapat diubah berdasarkan usulan pengurus atau anggota dan
perubahannya diputuskan dalam musyawarah besar.
2. Usulan perubahan Anggaran Dasar ini harus mendapat persetujuan lebih dari 1/2 (satu
perdua) lebih satu jumlah anggota SAPALA.

BAB XI

PEMBUBARAN

Pasal 33

PEMBUBARAN ORGANISASI

1. Usulan pembubaran organisasi SAPALA harus mendapat persetujuan dari 3/4 (tiga
perempat) jumlah anggota SAPALA
2. Pembubaran organisasi SAPALA hanya dapat dilakukan oleh keputusan MUSLUB yang
diadakan untuk maksud tersebut dan dihadiri oleh minimal 3/4 (tiga perempat) dari
jumlah anggota dan disetujui oleh sekurang-kurangnya 3/4 (tiga perempat) anggota yang
hadir.

 BAB XII

PENUTUP

Pasal 34

PENUTUP

Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini, lebih lanjut diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga SAPALA. Anggaran Dasar ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di             :

Tanggal          : 

Presidium I :

Presidium II :

Presidium III :

 
ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

KETENTUAN UMUM

Anggaran Rumah Tangga ini bersumber pada Anggaran Dasar SAPALA yang berlaku sehingga
tidak bertentangan dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar. 

BAB II

IDENTITAS ORGANISASI

Pasal 2

BENTUK DAN LAMBANG

1. SAPALA singkatan dari santri pecinta alam merupakan wadah berkumpulnya para siswa
MAN IC Batam untuk melakukan kegiatan bersama dalam lingkup ilmu pengetahuan,
lingkungan hidup, kegiatan alam bebas, serta ilmu sosial dan kemanusiaan untuk
kemajuan bangsa, kesejahteraan masyarakat dan kemanusiaan.

2. Lambang SAPALA terdiri dari:

a. Mata angin bermakna jiwa penjelajah


b. Kantong semar bermakna SAPALA fokus di kegiatan konservasi dan kantong
semar merupakan tumbuhan endemik Kota Batam.
c. Pakis merupakan tumbuhan yang menjalar, dimana SAPALA senantiasa
memperpanjang gerak dan langkahnya di bidang kepecinta alaman.
d. Simpul pada pakis melambangkan persatuan dan kesatuan sesama anggota
SAPALA.
e. Darat, udara, dan air merupakan bidang pengabdian SAPALA.
f. Warna dasar hijau melambangkan kelestarian
g. Tulisan SAPALA MAN IC Batam menandakan identitas organisasi. 

BAB III

VISI dan MISI

Pasal 3

VISI

1. Menumbuhkan, memupuk, membina, dan mengembangkan kecintaan terhadap alam


beserta segenap isinya sebagai pernyataan rasa cinta terhadap Tuhan sebagai sang
pencipta. Artinya organisasi ini memberikan pendidikan, ilmu pengetahuan kepada
anggotanya agar dapat bersyukur, dan merubah makna syukur mereka dalam bentuk
pembangunan, serta menjaga kelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati.
2. SAPALA baik secara individu maupun kelembagaan bekerjasama untuk
mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dalam bidang konservasi alam.
3. Membangun kerjasama serta menggali informasi dan pengalaman dengan berbagai
komponen / kader konservasi / para kelompok pecinta alam lainnya untuk meningkatkan
keilmuan, pengetahuan, pengalaman dan kreatifitas anggota.
4. Membina karakter anggota SAPALA yang cerdas, mandiri, kuat, unggul, tangguh,
memiliki integritas, berprestasi, dan bangga terhadap organisasi.
Pasal 4

MISI

Bahwa misi yang dilakukan untuk mencapai tujuan SAPALA dijabarkan dalam bentuk program-
program kerja pengurus SAPALA. 

BAB IV

KEANGGOTAAN

Pasal 5

PENDAFTARAN KEANGGOTAAN

1. Pendaftaran dilakukan secara tertulis dengan mengisi formulir pendaftaran yang


disediakan oleh pengurus SAPALA
2. Setiap santri MAN IC Batam yang telah mendaftarkan diri, wajib mengikuti rangkaian
seleksi untuk memenuhi syarat menjadi Anggota Muda.

Pasal 6

ANGGOTA MUDA

Anggota Muda terpilih berdasarkan kelulusan dari hasil seleksi dan telah dimusyawarahkan oleh
pengurus dan pembina SAPALA. Anggota muda merupakan santri kelas 10.

Pasal 7

ANGGOTA BIASA

Anggota Biasa merupakan anggota yang telah 1 tahun mengikuti rangkaian seleksi, pembinaan,
dan pendidikan dasar, serta telah memiliki spesialisasi di divisi yang telah ditentukan. Anggota
biasa terdiri dari:
1. Pengurus, untuk Anggota Biasa kelas 11
2. Pengawas, untuk Anggota Biasa kelas 12

Pasal 8

ANGGOTA LUAR BIASA

Anggota Luar Biasa adalah anggota biasa yang telah menyelesaikan pendidikan di MAN IC
Batam.

Pasal 9

ANGGOTA KEHORMATAN

Anggota Kehormatan adalah orang-orang di luar SAPALA (guru, murid, ataupun orang di luar
IC) yang memiliki kontribusi besar terhadap SAPALA, yang diangkat dan disetujui melalui
musyawarah.

Pasal 10

HILANG KEANGGOTAAN

Seoarang aggota hilang keanggotaanya ada beberapa sebab:

1. Meninggal dunia
2. Mengundurkan diri secara tertulis.
3. Dikeluarkan karena melanggar peraturan AD/ART SAPALA

Pasal 11

KEWAJIBAN DAN LARANGAN SEBAGAI ANGGOTA

1. Setiap anggota wajib membela, mempertahankan, dan menjunjung nama baik organisasi.
2. Setiap anggota wajib menaati peraturan-peraturan AD/ART dan peraturan yang
ditetapkan oleh pengurus.
3. Setiap anggota SAPALA setelah dinyatakan lulussebagai Anggota Muda wajib
menandatangani pakta integritas, sebagai berikut:
4. Setiap anggota SAPALA pada waktu DIKSAR harus mengucapkan ikrar, sebagai
berikut:

PAKTA INTEGRITAS

1. Mengikuti organisasi SAPALA atas kemuan sendiri, tanpa adanya paksaan dari pihak
manapun
2. Bersedia berpartisipasi aktif dan bertanggung jawab dalam organisasi SAPALA
3. Bersedia menjaga kerahasiaan dan nama baik SAPALA
4. Bersedia mempertahankan keanggotaan dan tidak mengundurkan diri tanpa alasan yang
jelas
5. Bersedia dan patuh mengikuti segala peraturan yang telah ditentukan
6. Apabila melanggar hal-hal yang ada pada pakta integritas ini, bersedia dikenakan sanksi:
a. Sanksi sosial berupa sidang terbuka yang disaksikan oleh seluruh warga MAN
Insan Cendekia Kota Batam
b. Memberikan barang inventaris kepada SAPALA

“IKRAR SAPALA”

1. Kami Santri Pencinta Alam MAN Insan Cendekia Kota Batam Percaya Kepada Tuhan
Yang Maha Esa;
2. Kami Santri Pencinta Alam MAN Insan Cendekia Kota Batam Mengakui Bahwa Bumi
Beserta Isi Di dalamnya adalah Ciptaan dan Anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa;
3. Kami Santri Pencinta Alam MAN Insan Cendekia Kota Batam Memegang Teguh Tali
Persaudaraan Antar Anggota, Menjunjung Tinggi Kehormatan Organisasi SAPALA, dan
Sesama Anggota Pecinta Alam Lainnya.
4. Kami Santri Pencinta Alam MAN Insan Cendekia Kota Batam Akan Menjaga
Kehormatan dan Nama Baik MAN Insan Cendekia Kota Batam
5. Kami Santri Pencinta Alam MAN Insan Cendekia Kota Batam Berjanji, Dengan Segenap
Jiwa dan Raga akan Menjaga Kelestarian Alam, Demi Keselamatan Umat Manusia, Dan
Kehidupan Makhluk yang Ada Di Dalamnya. 
BAB V

ORGANISASI

Pasal 12

TUGAS DAN WEWENANG PENASEHAT DAN PEMBINA

Penasehat dan Pembina bertugas untuk memberi pengarahan, pertimbangan, saran, dan/atau
nasihat kepada Pengurus SAPALA, baik diminta maupun tidak. 

Pasal 13

PENGURUS

Pengurus merupakan pelaksana tertinggi organisasi, dipimpin oleh Ketua Umum secara kolegial.

Pasal 14

TUGAS DAN WEWENANG PENGURUS

1. Ketua dan Wakil Umum

a. Menyusun kepengurusan organisasi selambat-lambatnya 1 (satu) bulan kalender


setelah serah terima jabatan dan diangkat melalui pelantikan.

b. Memimpin organisasi SAPALA

c. Berwenang untuk mengganti Pengurus

d. Berwenang menerima atau menolak usulan yang diajukan Penasehat maupun


Pembina organisasi.

2. Sekretaris Umum

a. Membuat dan menjaga kearsipan dokumen

b. Mengarsipkan surat masuk dan surat keluar


c. Membuat struktur pengurus

3. Bendahara Umum

a. Membantu Ketua-ketua Bidang/Divisi dalam mengkoordinasikan pendanaan


kegiatan-kegiatan Bidang/Divisi.

b. Merencanakan dan mengendalikan arus kas SAPALA.

c. Bertanggungjawab atas fungsi kebendaharaan SAPALA

d. Mengkoordinir pemasukan dan pengeluaran uang setiap kegiatan.

4. Ketua Divisi

a. Membuat perencanaan dan melaksanakan program kegiatan divisinya.

b. Mengarahkan, membimbing, dan mengawasi pelaksanaan program kerja yang


telah direncanakan sebelumnya.

c. Berkoordinasi dengan Sekretaris dan Bendahara Umum.

d. Bertanggungjawab atas keberhasilan pelaksanaan program di divisinya.

Pasal 15

KETUA UMUM BERHALANGAN TETAP

1. Ketua Umum berhalangan tetap apabila:


a. Mengundurkan diri
b. Meninggal dunia
c. Tidak mampu melaksanakan tugasnya secara terus menerus selama 2 (dua) bulan
2. Dalam hal Ketua Umum berhalangan tetap, maka Wakil Ketua Umum menjabat sebagai
Ketua Umum sampai berakhirnya masa kepengurusan.
3. Dalam hal tidak ada Wakil Ketua Umum, maka Sekretaris Umum menjabat sebagai
Ketua Umum sampai berakhirnya masa kepengurusan.
4. Dalam hal tidak ada Sekretaris Umum, maka Bendahara Umum menjabat sebagai Ketua
Umum sampai berakhirnya masa kepengurusan.
Pasal 16

PENGESAHAN PANITIA PELAKSANA KEGIATAN

Dalam suatu acara, Panitia Pelaksana Kegiatan disahkan dan ditetapkan dalam rapat pengurus.

BAB VI

RAPAT

Pasal 17

KEWENANGAN MUSYAWARAH BESAR

Musyawarah Besar memiliki kewenangan untuk:

1. Menetapkan tata tertib Musyawarah Besar yang akan berlangsung.


2. Menetapkan perubahan dan penyempurnaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga.
3. Membahas laporan pertanggungjawaban Pengurus SAPALA periode berjalan.
4. Memilih Ketua Umum Pengurus SAPALA periode berikutnya.

Pasal 18

MEKANISME MUSYAWARAH BESAR (MUBES)

1. Musyawarah Besar minimal diadakan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun dan diikuti oleh
anggota SAPALA
2. Pengurus menentukan waktu dan agenda Musyawarah Besar, serta mengundang anggota
melalui pengumuman di media internet paling lambat 2 (dua) minggu dan undangan
resmi paling lambat 3 (tiga) hari sebelum pelaksanaan Musyawarah Besar dilaksanakan.
3. Pengurus membentuk Kepanitiaan Musyawarah Besar yang bertugas mengatur
penyelenggaraan Musyawarah Besar 1 (satu) bulan sebelum pelaksanaan Musyawarah
Besar.
4. Setiap keputusan dalam Musyawarah Besar diambil berdasarkan musyawarah untuk
mufakat dan apabila dengan cara musyawarah menemui kegagalan akan dilakukan
pemungutan suara dan keputusan adalah sah berdasarkan suara terbanyak.

Pasal 19

PEMILIHAN KETUA UMUM

1. Pemilihan Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum dilaksanakan dalam Musyawarah
Besar.
2. Pemilihan Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum diambil berdasarkan suara terbanyak
dari seluruh anggota yang hadir dan tidak kehilangan hak pilih, dengan hak 1 (satu) suara
bagi setiap anggota.
3. Mekanisme pemilihan dan syarat-syarat calon Ketua Umum dan calon Wakil Ketua
Umum SAPALA ditetapkan oleh Panitia Musyawarah Besar.
4. Jika tidak ada calon Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum, maka dapat dipilih secara
langsung berdasarkan pertimbangan dalam Musyawarah Besar.  

Pasal 20

MUSYAWARAH LUAR BIASA

Musyawarah Luar Biasa diselenggarakan atas usul paling sedikit 3/4 (tiga perempat) anggota,
atau dalam hal-hal khusus Pengurus SAPALA setelah berkonsultasi dengan seluruh anggota
SAPALA dalam rapat kerja kerja, maka dapat diadakan Musyawarah Luar Biasa yang
mempunyai kewenangan sama dengan Musyawarah Besar.

Pasal 21

RAPAT KERJA

1. Pengurus SAPALA berkewajiban mengadakan Rapat Kerja 2 (dua) kali dalam masa
kepengurusan (2 x dalam satu tahun).
2. Peserta Rapat Kerja terdiri dari Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, Sekretaris Umum,
Bendahara Umum, dan masing-masing Divisi, beserta anggota SAPALA lainnya.
3. Rapat Kerja membahas dan mengevaluasi program kerja Pengurus SAPALA.
4. Rapat Kerja dianggap sah dan dapat mengambil keputusan apabila dihadiri oleh
sekurang-kurangnya 1/2 (satu perdua) dari jumlah Peserta. Apabila jumlah yang hadir
tidak mencapai kuorum, maka rapat akan ditunda 15 (lima belas) menit dan setelah itu
rapat tetap dilaksanakan tanpa memperhitungkan jumlah yang hadir, dan dapat
mengambil keputusan yang sah. Keputusan rapat dianggap sah apabila disetujui oleh
sekurang-kurangnya setengah lebih satu dari jumlah yang hadir.

Pasal 22

RAPAT PENGURUS

1. Rapat Pengurus dipimpin oleh Ketua Umum. Dalam hal Ketua Umum berhalangan hadir,
maka rapat dipimpin oleh Wakil Ketua Umum/Sekretaris Umum/Bendahara Umum.
2. Peserta Rapat Pengurus adalah Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, Sekretaris Umum,
Bendahara Umum, dan masing-masing Divisi.
3. Rapat Pengurus dianggap sah dan dapat mengambil keputusan apabila dihadiri oleh
sekurang-kurangnya 1/2 (satu perdua) dari jumlah Pengurus. Apabila jumlah yang hadir
tidak mencapai kuorum, maka rapat akan ditunda 15 (lima belas) menit dan setelah itu
rapat tetap dilaksanakan tanpa memperhitungkan jumlah yang hadir, dan dapat
mengambil keputusan yang sah. Keputusan rapat dianggap sah apabila disetujui oleh
sekurang-kurangnya setengah lebih satu dari jumlah yang hadir.
4. Rapat Pengurus dapat mengundang pihak lain di luar peserta rapat apabila diperlukan.

BAB VII

KEUANGAN

Pasal 23

IURAN ANGGOTA
Ketentuan tentang pemberlakuan, besaran, dan mekanisme pembayaran iuran anggota ditetapkan
oleh Pengurus.

Pasal 24

ALOKASI KEKAYAAN

Bila SAPALA bubar, kekayaan diserahkan kepada orang-orang yang berhak menerima dan
ditentukan melalui Musyawarah Luar Biasa terakhir yang harus diadakan untuk itu. 

Pasal 25

INVENTARIS

1. Barang inventaris dapat dipinjamkan kepada pihak lain dan akan dikenakan biaya
perawatan yang telah disepakati.
2. Apabila barang inventaris SAPALA hilang/rusak maka ditanggung oleh
penanggungjawab peminjam.
3. Untuk kepentingan organisasi bila barang hilang/rusak maka ditanggung oleh
penanggungjawab 50% dan sekretariat 50%, serta dibantu oleh anggota SAPALA.

BAB VIII

PENUTUP

Pasal 26

PENUTUP

Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini, lebih lanjut akan diatur oleh
Pengurus. Anggaran Rumah Tangga ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di             :

Tanggal          : 
Presidium I :

Presidium II :

Presidium III :

Anda mungkin juga menyukai