Ad Art Sapala
Ad Art Sapala
Ad Art Sapala
MUKADIMAH
Bahwa sesungguhnya alam beserta apa yang terkandung di dalamnya merupakan suatu anugerah
Tuhan yang menciptakannya dan menjadikan kewajiban manusia untuk mencintai semua
makhluk, tanah, air, dan alam sebagai suatu pernyataan terhadap Tuhan.
Bahwa untuk lebih mendekatkan dan mempererat hubungan antara manusia dalam usaha
mencintai ciptaan Tuhan tersebut, perlu adanya suatu wadah yang dapat menampung serta
menyalurkan pemikiran-pemikiran dan kegiatan kreatif untuk menyatakan rasa cinta tersebut.
Bahwa segala usaha di atas hanya akan berhasil jika didasari oleh jiwa besar dan budi luhur yang
harus ditempa, dibina, serta senantiasa dikembangkan menurut batas-batas kemampuan setiap
manusia yang merdeka dan sebagai insan sosial yang sadar akan fungsi dan perananya di dalam
masyarakat.
Dengan ini dibentuklah suatu organisasi Santri Pecinta Alam didalam lingkup linkungan MAN
Insan Cendekia Kota Batam dengan Anggaran Dasar sebagai berikut.
BAB I
Pasal 1
NAMA
TEMPAT
Pasal 3
WAKTU
Organisasi ini didirikan di Batam, pada tanggal 17 Agustus 2018 untuk waktu yang tidak
ditentukan.
BAB II
Pasal 4
ASAS
Organisasi ini berasaskan Pancasila, yang didasari oleh semangat persaudaraan, persamaan, dan
gotong royong.
Pasal 5
Ayat 1
VISI
Ayat 2
MISI
BAB III
Pasal 6
LAMBANG
Logo SAPALA
Adapun maksud dari lambang ini dijelaskan dalam Anggaran Rumah Tangga SAPALA.
Pasal 7
BENDERA
Bendera SAPALA
Pasal 8
MITELA
Pasal 9
SERAGAM DINAS
Seragam Dinas SAPALA berwarna turquoise dengan disertai beberapa atribut organisasi.
Pasal 10
Pasal 11
LAGU
BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 12
JENIS KEANGGOTAAN
1. Anggota Muda
2. Anggota Biasa
3. Anggota Luar Biasa
4. Anggota Kehormatan
Pasal 13
ANGGOTA MUDA
Anggota Muda adalah setiap santri kelas 10 yang mendaftarkan diri ke SAPALA dan dinyatakan
telah lulus seleksi.
Pasal 14
ANGGOTA BIASA
Anggota Biasa adalah setiap anggota muda yg sudah 1 (satu) tahun mengalami rangkaian seleksi
dan dinyatakan layak menjadi anggota biasa.
Pasal 15
Anggota Luar Biasa adalah anggota SAPALA yang sudah menamatkan pendidikannya di MAN
Insan Cendekia Kota Batam.
Pasal 16
ANGGOTA KEHORMATAN
Anggota Kehormatan adalah orang-orang di luar SAPALA (guru, murid, ataupun orang di luar
MAN IC) yang memiliki kontribusi besar terhadap SAPALA, yang diangkat dan disetujui
melalui musyawarah.
BAB V
Pasal 17
Pasal 18
Pasal 19
Pasal 20
b. Menjunjung tinggi kehormatan dan nama baik SAPALA dan MAN IC Batam.
BAB VI
ORGANISASI
Pasal 21
SUSUNAN PENGURUS
1. Penasehat
2. Penanggung jawab
3. Pembina
4. Pengurus Harian
5. Divisi-divisi
Pasal 22
MASA KERJA
Pasal 23
PENGURUS
1. Pengurus merupakan pelaksana tertinggi organisasi, dipimpin oleh Ketua Umum yang
dipilih oleh Anggota dalam Musyawarah.
2. Pengurus terdiri dari:
a. Ketua dan Wakil Ketua Umum.
b. Sekretaris Umum.
c. Bendahara Umum.
d. Divisi-divisi antara lain:
1) Hubungan Masyarakat dan Dokumentasi (Humasdok)
2) Penelitian dan Pengembangan (Litbang)
3) Dana Usaha (Danus)
4) Konservasi
5) Logistik
3. Dalam hal tertentu, Wakil Ketua Umum dapat menggantikan Ketua Umum untuk
sementara.
Pasal 24
TUGAS DAN WEWENANG PENGURUS
BAB VII
RAPAT
Pasal 25
JENIS-JENIS RAPAT
1. Musyawarah Besar
2. Rapat Kerja
3. Rapat Pengurus.
Pasal 26
MUSYAWARAH BESAR
Pasal 27
RAPAT KERJA
1. Rapat Kerja adalah rapat yang dilaksanakan untuk membahas program kerja tahunan.
2. Rapat Kerja Pengurus adalah rapat kerja yang membahas program kerja tahunan yang
diselenggarakan oleh pengurus.
3. Peserta dan mekanisme rapat kerja diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 28
RAPAT PENGURUS
1. Rapat Pengurus adalah rapat yang diselenggarakan oleh Pengurus SAPALA untuk
membahas pelaksanaan program kerja.
2. Peserta dan mekanisme rapat pengurus diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
BAB VIII
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 29
1. Setiap keputusan dalam rapat diambil secara musyawarah untuk mufakat dan apabila
tidak tercapai mufakat maka dilakukan pemungutan suara dan keputusan adalah sah
berdasarkan suara terbanyak.
2. Mekanisme penentuan kuorum, musyawarah, dan pemungutan suara diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga.
BAB IX
KEUANGAN
Pasal 30
1. Iuran anggota
2. Sumbangan yang sah dan tidak mengikat;
3. Usaha dan penerimaan lain yang sah dan halal serta tidak bertentangan dengan asas
organisasi.
Pasal 31
BAB X
Pasal 32
MEKANISME PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
1. Anggaran Dasar ini dapat diubah berdasarkan usulan pengurus atau anggota dan
perubahannya diputuskan dalam musyawarah besar.
2. Usulan perubahan Anggaran Dasar ini harus mendapat persetujuan lebih dari 1/2 (satu
perdua) lebih satu jumlah anggota SAPALA.
BAB XI
PEMBUBARAN
Pasal 33
PEMBUBARAN ORGANISASI
1. Usulan pembubaran organisasi SAPALA harus mendapat persetujuan dari 3/4 (tiga
perempat) jumlah anggota SAPALA
2. Pembubaran organisasi SAPALA hanya dapat dilakukan oleh keputusan MUSLUB yang
diadakan untuk maksud tersebut dan dihadiri oleh minimal 3/4 (tiga perempat) dari
jumlah anggota dan disetujui oleh sekurang-kurangnya 3/4 (tiga perempat) anggota yang
hadir.
BAB XII
PENUTUP
Pasal 34
PENUTUP
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini, lebih lanjut diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga SAPALA. Anggaran Dasar ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di :
Tanggal :
Presidium I :
Presidium II :
Presidium III :
ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
KETENTUAN UMUM
Anggaran Rumah Tangga ini bersumber pada Anggaran Dasar SAPALA yang berlaku sehingga
tidak bertentangan dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar.
BAB II
IDENTITAS ORGANISASI
Pasal 2
1. SAPALA singkatan dari santri pecinta alam merupakan wadah berkumpulnya para siswa
MAN IC Batam untuk melakukan kegiatan bersama dalam lingkup ilmu pengetahuan,
lingkungan hidup, kegiatan alam bebas, serta ilmu sosial dan kemanusiaan untuk
kemajuan bangsa, kesejahteraan masyarakat dan kemanusiaan.
BAB III
Pasal 3
VISI
MISI
Bahwa misi yang dilakukan untuk mencapai tujuan SAPALA dijabarkan dalam bentuk program-
program kerja pengurus SAPALA.
BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 5
PENDAFTARAN KEANGGOTAAN
Pasal 6
ANGGOTA MUDA
Anggota Muda terpilih berdasarkan kelulusan dari hasil seleksi dan telah dimusyawarahkan oleh
pengurus dan pembina SAPALA. Anggota muda merupakan santri kelas 10.
Pasal 7
ANGGOTA BIASA
Anggota Biasa merupakan anggota yang telah 1 tahun mengikuti rangkaian seleksi, pembinaan,
dan pendidikan dasar, serta telah memiliki spesialisasi di divisi yang telah ditentukan. Anggota
biasa terdiri dari:
1. Pengurus, untuk Anggota Biasa kelas 11
2. Pengawas, untuk Anggota Biasa kelas 12
Pasal 8
Anggota Luar Biasa adalah anggota biasa yang telah menyelesaikan pendidikan di MAN IC
Batam.
Pasal 9
ANGGOTA KEHORMATAN
Anggota Kehormatan adalah orang-orang di luar SAPALA (guru, murid, ataupun orang di luar
IC) yang memiliki kontribusi besar terhadap SAPALA, yang diangkat dan disetujui melalui
musyawarah.
Pasal 10
HILANG KEANGGOTAAN
1. Meninggal dunia
2. Mengundurkan diri secara tertulis.
3. Dikeluarkan karena melanggar peraturan AD/ART SAPALA
Pasal 11
1. Setiap anggota wajib membela, mempertahankan, dan menjunjung nama baik organisasi.
2. Setiap anggota wajib menaati peraturan-peraturan AD/ART dan peraturan yang
ditetapkan oleh pengurus.
3. Setiap anggota SAPALA setelah dinyatakan lulussebagai Anggota Muda wajib
menandatangani pakta integritas, sebagai berikut:
4. Setiap anggota SAPALA pada waktu DIKSAR harus mengucapkan ikrar, sebagai
berikut:
PAKTA INTEGRITAS
1. Mengikuti organisasi SAPALA atas kemuan sendiri, tanpa adanya paksaan dari pihak
manapun
2. Bersedia berpartisipasi aktif dan bertanggung jawab dalam organisasi SAPALA
3. Bersedia menjaga kerahasiaan dan nama baik SAPALA
4. Bersedia mempertahankan keanggotaan dan tidak mengundurkan diri tanpa alasan yang
jelas
5. Bersedia dan patuh mengikuti segala peraturan yang telah ditentukan
6. Apabila melanggar hal-hal yang ada pada pakta integritas ini, bersedia dikenakan sanksi:
a. Sanksi sosial berupa sidang terbuka yang disaksikan oleh seluruh warga MAN
Insan Cendekia Kota Batam
b. Memberikan barang inventaris kepada SAPALA
“IKRAR SAPALA”
1. Kami Santri Pencinta Alam MAN Insan Cendekia Kota Batam Percaya Kepada Tuhan
Yang Maha Esa;
2. Kami Santri Pencinta Alam MAN Insan Cendekia Kota Batam Mengakui Bahwa Bumi
Beserta Isi Di dalamnya adalah Ciptaan dan Anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa;
3. Kami Santri Pencinta Alam MAN Insan Cendekia Kota Batam Memegang Teguh Tali
Persaudaraan Antar Anggota, Menjunjung Tinggi Kehormatan Organisasi SAPALA, dan
Sesama Anggota Pecinta Alam Lainnya.
4. Kami Santri Pencinta Alam MAN Insan Cendekia Kota Batam Akan Menjaga
Kehormatan dan Nama Baik MAN Insan Cendekia Kota Batam
5. Kami Santri Pencinta Alam MAN Insan Cendekia Kota Batam Berjanji, Dengan Segenap
Jiwa dan Raga akan Menjaga Kelestarian Alam, Demi Keselamatan Umat Manusia, Dan
Kehidupan Makhluk yang Ada Di Dalamnya.
BAB V
ORGANISASI
Pasal 12
Penasehat dan Pembina bertugas untuk memberi pengarahan, pertimbangan, saran, dan/atau
nasihat kepada Pengurus SAPALA, baik diminta maupun tidak.
Pasal 13
PENGURUS
Pengurus merupakan pelaksana tertinggi organisasi, dipimpin oleh Ketua Umum secara kolegial.
Pasal 14
2. Sekretaris Umum
3. Bendahara Umum
4. Ketua Divisi
Pasal 15
Dalam suatu acara, Panitia Pelaksana Kegiatan disahkan dan ditetapkan dalam rapat pengurus.
BAB VI
RAPAT
Pasal 17
Pasal 18
1. Musyawarah Besar minimal diadakan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun dan diikuti oleh
anggota SAPALA
2. Pengurus menentukan waktu dan agenda Musyawarah Besar, serta mengundang anggota
melalui pengumuman di media internet paling lambat 2 (dua) minggu dan undangan
resmi paling lambat 3 (tiga) hari sebelum pelaksanaan Musyawarah Besar dilaksanakan.
3. Pengurus membentuk Kepanitiaan Musyawarah Besar yang bertugas mengatur
penyelenggaraan Musyawarah Besar 1 (satu) bulan sebelum pelaksanaan Musyawarah
Besar.
4. Setiap keputusan dalam Musyawarah Besar diambil berdasarkan musyawarah untuk
mufakat dan apabila dengan cara musyawarah menemui kegagalan akan dilakukan
pemungutan suara dan keputusan adalah sah berdasarkan suara terbanyak.
Pasal 19
1. Pemilihan Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum dilaksanakan dalam Musyawarah
Besar.
2. Pemilihan Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum diambil berdasarkan suara terbanyak
dari seluruh anggota yang hadir dan tidak kehilangan hak pilih, dengan hak 1 (satu) suara
bagi setiap anggota.
3. Mekanisme pemilihan dan syarat-syarat calon Ketua Umum dan calon Wakil Ketua
Umum SAPALA ditetapkan oleh Panitia Musyawarah Besar.
4. Jika tidak ada calon Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum, maka dapat dipilih secara
langsung berdasarkan pertimbangan dalam Musyawarah Besar.
Pasal 20
Musyawarah Luar Biasa diselenggarakan atas usul paling sedikit 3/4 (tiga perempat) anggota,
atau dalam hal-hal khusus Pengurus SAPALA setelah berkonsultasi dengan seluruh anggota
SAPALA dalam rapat kerja kerja, maka dapat diadakan Musyawarah Luar Biasa yang
mempunyai kewenangan sama dengan Musyawarah Besar.
Pasal 21
RAPAT KERJA
1. Pengurus SAPALA berkewajiban mengadakan Rapat Kerja 2 (dua) kali dalam masa
kepengurusan (2 x dalam satu tahun).
2. Peserta Rapat Kerja terdiri dari Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, Sekretaris Umum,
Bendahara Umum, dan masing-masing Divisi, beserta anggota SAPALA lainnya.
3. Rapat Kerja membahas dan mengevaluasi program kerja Pengurus SAPALA.
4. Rapat Kerja dianggap sah dan dapat mengambil keputusan apabila dihadiri oleh
sekurang-kurangnya 1/2 (satu perdua) dari jumlah Peserta. Apabila jumlah yang hadir
tidak mencapai kuorum, maka rapat akan ditunda 15 (lima belas) menit dan setelah itu
rapat tetap dilaksanakan tanpa memperhitungkan jumlah yang hadir, dan dapat
mengambil keputusan yang sah. Keputusan rapat dianggap sah apabila disetujui oleh
sekurang-kurangnya setengah lebih satu dari jumlah yang hadir.
Pasal 22
RAPAT PENGURUS
1. Rapat Pengurus dipimpin oleh Ketua Umum. Dalam hal Ketua Umum berhalangan hadir,
maka rapat dipimpin oleh Wakil Ketua Umum/Sekretaris Umum/Bendahara Umum.
2. Peserta Rapat Pengurus adalah Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, Sekretaris Umum,
Bendahara Umum, dan masing-masing Divisi.
3. Rapat Pengurus dianggap sah dan dapat mengambil keputusan apabila dihadiri oleh
sekurang-kurangnya 1/2 (satu perdua) dari jumlah Pengurus. Apabila jumlah yang hadir
tidak mencapai kuorum, maka rapat akan ditunda 15 (lima belas) menit dan setelah itu
rapat tetap dilaksanakan tanpa memperhitungkan jumlah yang hadir, dan dapat
mengambil keputusan yang sah. Keputusan rapat dianggap sah apabila disetujui oleh
sekurang-kurangnya setengah lebih satu dari jumlah yang hadir.
4. Rapat Pengurus dapat mengundang pihak lain di luar peserta rapat apabila diperlukan.
BAB VII
KEUANGAN
Pasal 23
IURAN ANGGOTA
Ketentuan tentang pemberlakuan, besaran, dan mekanisme pembayaran iuran anggota ditetapkan
oleh Pengurus.
Pasal 24
ALOKASI KEKAYAAN
Bila SAPALA bubar, kekayaan diserahkan kepada orang-orang yang berhak menerima dan
ditentukan melalui Musyawarah Luar Biasa terakhir yang harus diadakan untuk itu.
Pasal 25
INVENTARIS
1. Barang inventaris dapat dipinjamkan kepada pihak lain dan akan dikenakan biaya
perawatan yang telah disepakati.
2. Apabila barang inventaris SAPALA hilang/rusak maka ditanggung oleh
penanggungjawab peminjam.
3. Untuk kepentingan organisasi bila barang hilang/rusak maka ditanggung oleh
penanggungjawab 50% dan sekretariat 50%, serta dibantu oleh anggota SAPALA.
BAB VIII
PENUTUP
Pasal 26
PENUTUP
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini, lebih lanjut akan diatur oleh
Pengurus. Anggaran Rumah Tangga ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di :
Tanggal :
Presidium I :
Presidium II :
Presidium III :