Sak KPD

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN ( PAK )

RSIA PURI BETIK HATI


KETUBAN PECAH DINI (KPD)
Pengertian ( Definisi ) Asuhan keperawatan pada pasien dengan Ketuban Pecah
Dini (KPD) adalah pecahnya selaput ketuban sebelum
ada tanda-tanda persalinan.
Asesmen Keperawatan 1. Keluarnya air ketuban warna putih keruh, jernih
kuning, hijau dan kecoklatan sedikit-sedikit atau
sekaligus banyak
2. Janin mudah diraba
3. Pada pemeriksaan dalam ketuban tidak ada, air
ketuban sudah kering
4. Dapat disertai demam bila terjadi infeksi
5. Tampak air ketuban mengalir atau selaput ketuban
tidak ada dan air ketuban sudah kering
6. Adanya riwayat KPD pada kehamilan sebelumnya
7. Merokok pada saat kehamilan
Diagnosa Keperawatan 1. Nyeri akut (D.0077)
2. Resiko Infeksi (D.0142)
3. Ansietas (D.0080)
4. Defisit pengetahuan ( D.0111)
Kriteria Hasil/Nursing 1. Tingkat nyeri ( L. 08066)
outcome
 Keluhan nyeri menurun skala nyeri menjadi 0
 Meringis menurun
2. Tingkat infeksi (L.14137)
 Tidak ada tada dan gejala infeksi
(Demam,kemerahan, bengkak)
 Kadar sel darah putih membaik

1
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN ( PAK )

RSIA PURI BETIK HATI


KETUBAN PECAH DINI (KPD)
Kriteria Hasil/Nursing 3. Tingkat Ansietas ( L. 09093)
outcome
 Klien tidak bingung
 Verbalisasi khawatir akibat kondisi yang dihadapi
menurun
4. Tingkat pengetahuan (L.12111)
 Perilaku sesuai anjuran meningkat
 Kemampuan menjelaskan pengetahuan tentang
suatu topik meningkat
 Kemampuan menggambarkan pengalaman
sebelumnya yang sesuai dengan topik meningkat
 Perilaku sesuai dengan pengetahuan meningkat
Intervensi Keperawatan 1. Manajemen nyeri (I. 08238)
Observasi :
 Identifikasi lokasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
 Identifikasi skala nyeri
 Identifikasi respon nyeri non verbal
 Identifikasi factor yang memperberat dan
meringankan nyeriIdentifikasi pengetahuan dan
keyakinan tentang nyeri
 pengetahuan dan keyakinan tentangnyeri
 Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon
nyeri
 Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup

2
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN ( PAK )

RSIA PURI BETIK HATI


KETUBAN PECAH DINI (KPD)
 Monitor keberhasilan terapi komplementer yang
sudah diberikan
 Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik :
 Berikan teknik non farmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri (terapi pijat, terapi music,
terapi bermain, kompres
hangat/dingin,aromaterapik, relaksasi nafas
dalam, distraksi)
 Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
(mis.suhu ruangan, percahayaan, kebisingan)
 Fasilitas istirahat dan tidur
 Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam
pemilihan strategi meredakan nyeri
Edukasi :
 Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
 Jelaskan strategi,meredakan nyeri
 Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
 Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
Ajarkan teknik non farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi :
 Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN ( PAK )

3
RSIA PURI BETIK HATI
KETUBAN PECAH DINI (KPD)
2. Pencegahan infeksi (I. 14539)
Observasi :
 Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan
sistemik
Terapeutik :
 Batasi jumlah pengunjung
 Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan
pasien dan lingkungan pasien
 Pertahankan tehnik aseptic pada pasien berisiko
tinggi
Edukasi :
 Jelaskan tanda dan gejala infeksi
 Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
 Ajarkan cara memeriksa kondisi luka atau luka
operasi
 Ajarkan etika batuk
 Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
 Anjurkan meningkatkan asupan cairan
Kolaborasi :
 Kolaborasi pemberian imunisasi, jika perlu
3. Reduksi Ansietas ( I. 09314)
Observasi :
 Identifikasi saat tingkat ansietas berubah (missal :
kondisi, waktu, stressor)

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN ( PAK )

4
RSIA PURI BETIK HATI
KETUBAN PECAH DINI (KPD)
 Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
 Monitor tanda-tanda ansietas ( verbal dan non
verbal)
Terapeutik :
 Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan
kepercayaan
 Temani pasien untuk mengurangi kecemasan, jika
memungkinkan
 Pahami situasi yang membuat ansietas
 Dengarkan penuh perhatian
 Gunakan pendekatan yang tenang dan
meyakinkan
 Tempatkan barang pribadi yang memberikan
kenyamanan
 Motivasi pengidentifikasi situasi yang memicu
kecemasan
 Diskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa
yang akan datang
Edukasi :
 Jelaskan penyebab dan factor risiko konstipasi
 Anjurkan minum air putih sesuai dengan
kebutuhan ( 1500-2000 mL/hari)
 Anjurkan mengkonsumsi makanan berserat ( 25-
30 gram/hari)

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN ( PAK )

5
RSIA PURI BETIK HATI
KETUBAN PECAH DINI (KPD)
 Anjurkan meningkatkan aktivitas fisik sesuai
kebutuhan
 Anjurkan berjalan 15-20 menit 1-2 kali/hari
 Anjurkan berjongkok untuk menfasilitasi proses
BAB
Kolaborasi :
 Kolaborasi pemberian obat antiansietas
4. Edukasi Kesehatan (I.12383)
Observasi :
 Identifikasi kesiapan kemampuan menerima
informasi
 Identifikasi factor-faktor yang dapat
meningkatkan dan menurunkan motivasi perilaku
hidup bersih dan sehat
Terapeutik :
 Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
 Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan
 Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi :
 Jelaskan factor resiko yang dapat mempengaruhi
kesehatan
 Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
 Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk
meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat

6
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN ( PAK )

RSIA PURI BETIK HATI


KETUBAN PECAH DINI (KPD)
6. Informasi dan Edukasi 1. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi,meredakan nyeri
3. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
4. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
5. Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
6. Anjurkan minum air putih sesuai dengan kebutuhan (
1500-2000 mL/hari)
7. Anjurkan mengkonsumsi makanan berserat ( 25-30
gram/hari)
8. Anjurkan meningkatkan aktivitas fisik sesuai
kebutuhan
9. Jelaskan factor resiko yang dapat mempengaruhi
kesehatan
10.Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
7. Evaluasi Mengevaluasi respon subjek dan objektif setelah
dilaksanakan intervensi dan dibandingkan dengan
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia(SIKI) serta
analisa terhadap perkembangan yang telah ditetapkan
8. Penelaah Kritis Komite Keperawatan
9. Kepustakaan 1. PPNI (2018) Standar Diagnosa Keperawatan
Indonesia (SDKI): Definisi dan Indikator
Diagnostik, Edisi I Cetakan III (Revisi), Jakarta
:DPP PPNI

7
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN ( PAK )

RSIA PURI BETIK HATI


KETUBAN PECAH DINI (KPD)
9. Kepustakaan 2. PPNI (2018) Standar Intervensi Keperawatan
Indonesia : Definisi dan Tindakan Keperawatan,
Edisi I Cetakan II, Jakarta : DPP PPNI
3. PPNI (2018) Standar Luaran Keperawatan
Indonesia (SLKI): Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi I Cetakan II, Jakarta : DPP PPNI
4. Mansjoer, A.2000. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi
3. Jilid 2. Medika Auskulapius FKUI, Jakarta (Kadir
et al, 2019)
5. Carpernito-Moyet, L.(2013), Nursing Diagnosis
Application to Clinical Practice 14th Ed.Philadelphia,
Wolter Kluwer-lippincott Williams and Wilkuns
6. Bowker, G.C., Star,S and Apasser,M.(2001)
Classifyng Nursing Work, OJIN: online Jornal of
issues in nursing

8
9

Anda mungkin juga menyukai