Yg Ini
Yg Ini
Yg Ini
MARGONO SOEKARJO
RM
INSTALASI FARMASI
Tanggal
Tekanan Darah (mm <120/80 100/ 110/ 120/ 120/ 120/ 120/ 110/ 110/ 120/ 120/
Hg) 80 70 90 80 80 90 80 90 100 70
Nadi (kali per menit) 60-100 90 80 112 140 100 120 100 128 128 120
Suhu Badan (oC) 36-37 37 38 38.6 39.6 37.7 36.4 37.1 37.8 37 35.7
Respirasi (kali per 16-20
22 20 32 28 32 40 36 36 32 32
menit)
demam ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++
KELUHAN
mual ++ ++
lemas ++ ++ ++
pusing ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++
sesak ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++
nafsu makan turun ++ ++ ++
Batuk berdahak ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++
dada sakit ++ ++ ++ ++
Kaki kesemutan ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++
Laboratorium Rutin / Nilai Normal
Laboratorium Rutin
Tanggal
Hemoglobin 11.2-17.3 8.2 11.9
Hematokrit 40-52 26 46
Eritrosit 4.4-5.9 2.9 5.7
Natrium 134-146 129 136
Kalium 3.4-4.5 3.7
Bakteri urin +1
Fe 50-170 20
GDS < 200 154
Amitriptilin 1 x 25mg v v v v v v v V v v
Adfer 3x1 v v v v v v v V v v
Ambroxol 3 x 30 mg v v v v v v v v
Azithromisin 1 x 500 mg H1 H2 H3 H4 H5 H6 stop
Fluconazol 2 x 150 mg H1 H2 H3 H4 v
RL 20 tpm v
I.V.F.D.
NaCl 20 tpm v v
NaCl 3 % dalam 500 10 tpm
v v stop
ml
D5 : aminofluid 20 tpm v v v v V v v
Hasil foto thorax 16 mei 2017 : cor tidak membesar, pneumonia, efusi pleura bilateral minimal
Hasil BTA negatif, jamur +
RSUD Prof. Dr. MARGONO SOEKARJO
RM
PURWOKERTO
INSTALASI FARMASI
Nama : Ny. S Nomor RM :
14 Mei Demam, mual, Suhu Badan Pasien mengalami Dihentikan penggunaan Nacl dan
2021 lemas, pusing, (36-37oC) anemia yang ditandai direkomendasikan
sesak, nafsu 38oC (diatas dengan nilai Fe yang D5:aminofluid untuk
makan menurun, nilai normal) rendah memberikan nutrisi karena
batuk berdahak, Fe (50-170) Terdapat keluhan pasien mengalami mual
kaki kesemutan
20 (dibawah tambahan yaitu nafsu sehingga nafsu makan menurun
nilai normal) makan menurun, dan lemas.
Bakteri urine pusing selain keadaan Direkomendasi adfer sudah
+1 lemas benar untuk mengatasi anemia
Pasien mengalami pada pasien. Dimana pada hari
batuk berdahak dan pertama juga nila HB pasien
sesak rendah. Anemia dapat
Pasien mengalami menyebabkan pasien sesak,
kesemutan lemas, pusing dikarena pasokan
Pemberian Adfer hb yang rendah tidak cukup
dikaji ulang mengangkut O2. Adfer 2x1
Hasil lab pasien terdapat Direkomendasikan penggunaan
bakteri urin +1 ambroxol karena mengalami
Pasien masih mengalami batuk berdahak.
demam Pasien mengalami kaki
kesemutan direkomendasikan
pemberian obat neuropati
Dilanjutkan penggunan adfer
(2x1)
Pemberian ceftriaxone selain
untuk rekomendasikombinasi
azithomycin pneumonia akibat
bakteri juga untuk isk dimana
hasil lab pasien terdapat bakteri
urin +1
Diberikan penggunaan pct untuk
mengatasi demam pasien
15 Mei Demam, pusing, Nadi (60- Pasien mengalami nafsu Pemberian D5: aminofluid untuk
2021 sesak, nafsu 100x/menit) makan menurun memberikan nutrisi karena
makan menurun, 112x/menit Nilai natrium pasien normal pasien mengalami nafsu makan
batuk berdahak, Pasien mengalami batuk
(diatas nilai berdahak menurun.
kaki kesemutan normal) Penghentian nacl karena nilai
Pemberian amitriplin yang
Suhu Badan tidak tepat natrium pasien telah normal
(36-37oC) Pasien mengalami demam Pemberian ambroxol untuk
38,6oC (diatas Sesak nafas dimana batuk berdahak
nilai normal) respirasi dna nadi belum Rekomendasi penghentian
berada diangka nilai normal
Respirasi (16- amitriptilin
Pasien tidak mengalami
20x/menit) mual lagi dan masih Pemberian pct oral
32x/menit mengalami kaki kesemutan Penghentian inj. Ranitidine
(diatas nilai Penurunan dosis adfer karena sebelumnya digunakan
normal) untuk mengatasi mual
Pasien mengalami kaki
kesemutan direkomendasikan
pemberian obat neuropati
Adfer diberikan 2x1
18 Mei Demam, pusing, Nadi (60- Pasien mengalami batak Pemberian ambroxol dan telah
2021 sesak, batuk 100x/menit) berdahak sesuai dosis
berdahak, dada 120x/menit Demam pasien belum Penggunaan nebulizer ventolin
sakit, kaki (diatas nilai mengalami penurunan dihentikan (prn)
kesemutan normal) dinilai suhu normal Pemberian pct k/p dengan dosis
Respirasi (16- Adfer perlu dikaji ulang yang telah sesuai
20x/menit) Respirasi dan nadi masih Pemberian adfer sebaiknya 2 x1
tidak normal
40x/menit kombinasi
(diatas nilai Pengkajian ulang
azithromycin+ceftriaxone untuk
kombinasi
normal) pneumonia akibat bakteri untuk
azithromycin+ceftriaxone
Pemberian direkomendasikan dihentikan
diagnosa anemia fe
azitromycin direkomendasikan
1x500mg D5:aminofluid untuk
D5 : aminofluid memberikan nutrisi karena
dengan 20 tpm pasien mengalami pusing diduga
akibat anemia defisensi fe
19 Mei Demam, Suhu Badan Pasien mengalami batak Pemberian ambroxol dan telah
2021 pusing, sesak, (36-37oC) berdahak sesuai dosis
nafsu makan 37,5oC (diatas Demam pasien belum Pemberian pct k/p dengan dosis
menurun, kaki nilai normal) mengalami penurunan yang telah sesuai
kesemutan Respirasi (16- dinilai suhu normal Pemberian adfer sebaiknya 2 x1
20x/menit) Adfer perlu dikaji ulang kombinasi
36x/menit Respirasi dan nadi masih azithromycin+ceftriaxone untuk
(diatas nilai tidak normal pneumonia akibat bakteri untuk
normal) Pengkajian ulang direkomendasikan dihentikan
Pemberian kombinasi direkomendasikan
azitromycin azithromycin+ceftriaxone D5:aminofluid untuk
1x500mg memberikan nutrisi karena
D5 : aminofluid pasien pusing akibat anemia
dengan 20 tpm
20 Mei Demam, Nadi (60- Pasien mengalami batak Pemberian ambroxol dan telah
2021 pusing, sesak, 100x/menit) berdahak sesuai dosis
batuk 128x/menit Demam pasien belum Pemberian pct k/p dengan dosis
berdahak, kaki (diatas nilai mengalami penurunan yang telah sesuai
kesemutan normal) dinilai suhu normal Pemberian adfer sebaiknya 2 x1
Suhu Badan Adfer perlu dikaji ulang kombinasi
(36-37oC) Respirasi dan nadi masih azithromycin+ceftriaxone untuk
37,8oC (diatas tidak normal
pneumonia akibat bakteri untuk
nilai normal) Pengkajian ulang direkomendasikan dihentikan
Respirasi (16- kombinasi
20x/menit) azithromycin+ceftriaxone
36x/menit
(diatas nilai
normal)
Pemberian
azitromycin
1x500mg
21 Mei Demam, pusing, Nadi (60- Pasien mengalami batak Pemberian ambroxol dan telah
2021 sesak, batuk 100x/menit) berdahak dan dada sesuai dosis
berdahak, dada 128x/menit mengalami sakit lagi Penggunaan nebulizer ventolin
sakit, kaki (diatas nilai Demam pasien belum direkomendasikan karena
kesemutan normal) mengalami penurunan terjadi gejala dada sakit pada
Respirasi (16- dinilai suhu normal pasien (prn)
20x/menit) Adfer perlu dikaji ulang Pemberian pct k/p dengan dosis
32x/menit Respirasi dan nadi masih yang telah sesuai
tidak normal
(diatas nilai Pemberian adfer sebaiknya 2 x1
Pengkajian ulang
normal) kombinasi
Pemberian kombinasi
azithromycin+ceftriaxone
azitromycin azithromycin+ceftriaxone
untuk pneumonia akibat
1x500mg Pusing yang masih dialami
bakteri untuk
D5 : aminofluid dengan diagnosa anemia
direkomendasikan dihentikan
dengan 20 tpm direkomendasikan
D5:aminofluid untuk
memberikan nutrisi karena
pasien mengalami pusing
22 Mei Nafsu makan Nadi (60- Pasien mengalami batak Pemberian ambroxol dan telah
2017 menurun, 100x/menit) berdahak sesuai dosis
batuk 120x/menit Demam pasien belum Pemberian pct k/p dengan dosis
berdahak, (diatas nilai mengalami penurunan yang telah sesuai
kaki normal) dinilai suhu normal Pemberian adfer sebaiknya 2 x1
kesemutan Respirasi (16- Adfer perlu dikaji ulang kombinasi
20x/menit) Respirasi dan nadi masih azithromycin+ceftriaxone untuk
32x/menit tidak normal pneumonia akibat bakteri untuk
(diatas nilai Pengkajian ulang direkomendasikan dihentikan
normal) kombinasi direkomendasikan
D5 : aminofluid azithromycin+ceftriaxone D5:aminofluid untuk
dengan 20 tpm Pusing yang masih dialami memberikan nutrisi karena
dengan diagnosa anemia pasien mengalami pusing diduga
akibat anemia
direkomendasikan
D5:aminofluid untuk
memberikan nutrisi karena
pasien mengalami penurunan
nafsu makan
Lampiran
1. D5: Aminofluid
Aminofluid
Aminofluid merupakan cairan penyuplai nutrisi, dan diberikan kepada penerima melalui
parenteral. Cairan ini mengandung elektrolit, glukosa dan protein dan biasanya akan diberikan
sebelum dan setelah tindakan medis seperti operasi. Dalam 1000 ml aminofluid mengandung
energi 420 kalori, dalam 24 jam pasien menghabiskan 1000 ml larutan aminofluid, sehingga
asupan zat gizi pasien untuk energi mendapatkan tambahan sebesar 420 kalori
Dextrose 5%
D5% atau dextrose merupakan parenteral yang berfungsi sebagai pengganti cairan dan kalori,
dalam 1000 ml D5% mengandung energi 200 kalori dan karbohidrat 50 gram, dalam 24 jam
pasien menghabiskan 1000 ml larutan D5%, sehingga asupan zat gizi pasien untuk energi
mendapatkan tambahan sebesar 200 kalori. Nafsu makan turun, lemas, pusing terjadi pada
tanggal 14 mei MAKA seharusnya sdh diberikan D5%: aminofluid.
2. Nebulizer Ventolin
Pada gejala batuk berdahak, dada sakit dan sesak
nafas yang terjadi karena ada obstructive dapat
direkomendasikan SABA apabila gejala tersebut
terjadi
4. Ringer Laktat
5. Antibiotik
Pnemonia akibat dari bakteri
Pneumonia karena
bakteri
Beta
laktam+markrolidaCe
ftriaxone+azithromycin
Fluconazole
Pneumonia akibat jamur
Clinical practice guidelines for the management
of candidiasis: 2009 update by the Infectious
Diseases Society of America & Barkauskas CE,
Perfect JR. Candida pneumonia: what we know
and what we don’t. Curr Fungal Infect Rep.
2009;3:21-31.
Sumber : United Kingdom Medicines Information
Dosisi
fluconazole
Dosisi
Azithromycin
Antibiotik Ceftriaxone
DOSIS
6. Ambroxol
Pendekatan dasar dalam pengobatan bronkitis dan pneumonia adalah dengan menggunakan zat ekspektoran,
mukolitik, dan nutrisi yang mendukung kekebalan. Meskipun antibiotik memiliki nilai terbatas pada bronkitis
akut, NAMUN TETAP berperan dalam mengobati pneumonia.
7. Paracetamol
(Dipiro ed 11)
Efek samping parasetamol jarang terjadi dan biasanya ringan,
meskipun reaksi hematologis termasuk trombositopenia, leukopenia,
pansitopenia, neutropenia, dan agranulositosis telah dilaporkan. Ruam
kulit dan reaksi hipersensitivitas lainnya kadang-kadang terjadi.
Hipotensi telah dilaporkan jarang dengan penggunaan parenteral.
Overdosis dengan parasetamol dapat menyebabkan kerusakan hati
yang parah dan kadang-kadang nekrosis tubulus ginjal akut (Martindale)
8. Adfer
Anemia kekurangan zat Fe. Anemia krn trauma atau endogen, anemia hemoragik selama masa
pertumbuhan, usia lanjut & masa penyembuhan, hamil, laktasi, anemia krn malnutrisi atau diet.
Anemia karena fe ataupun kurangnya HB dapat menyebabkan kurangnya suplai O2 ke dalam
tubuh sehingga akan menyebabkan sesak nafas, lemas, dan pusing
9. Infus paracetamol
Parasetamol(asetaminofen)
Solusi 10mg/mL dalam botol 50-mL dan 100-mL
• Parasetamol memiliki aktivitas analgesik dan antipiretik dan beberapa aktivitas anti-inflamasi.
• Ini digunakan secara IV untuk pengobatan jangka pendek nyeri sedang dan demam saat pemberian
oleh: rute lain tidak mungkin atau sesuai.
• Ini memberikan pereda nyeri dalam 5-10 menit dan memberikan efek antipiretiknya dalam 30 menit.
Pemeriksaan pra-perawatan
• Hindari pada gangguan hati berat.
• Perhatian pada gangguan hati yang tidak berat, gangguan ginjal, alkoholisme, malnutrisi kronis
karena cadangan glutathione hati yang rendah dan dehidrasi.
Dosis
• Dewasa 50 kg: 1 g setiap 4--6 jam bila diperlukan. Maksimum 4 g dalam periode 24 jam.
• Dewasa <50 kg: 15 mg/kg (1,5 mL/kg) setiap 4--6 jam bila diperlukan. Maksimum 60 mg/kg setiap
hari (tanpa melebihi 3 g dalam periode 24 jam).
Profilaksi mual
11. Amithriptlyn
Pemberian
Amitriptline pada
tanggal 13 mei-22 mei dengan
indikasi sebagai antidepresant.
NAMUN tidak ada gejala yang dilami pasien menunjukkan bahwa pasien membutuhkan terapy antidepresan.
MAKA dari efektifitas obat amitriptyline yang menyebabkan tidak terjadi perbaikan kondisi yang signifikan hal
ini ditujukkan pada hari kedua setelah pemberian amitriptylin masih mengalami sesak napas dan batuk berdahak
hingga hari terakhir rawat inap yaitu tanggal 22 mei.
Amitriptyline sendiri memiliki efeksamping antikolinergik yang dapat menghambat asetilkolin agar tidak
berikatan dengan reseptor sehingga menghambat pergerakan otot-otot secara tak sadar termasuk di paru-paru.
Sehingga amitriptyline dapat memperparah kondisi pasien.
Interaksi obat: Meningkatkan konsentrasi serum dengan antijamur (misalnya flukonazol,
terbinafin).
Daftar Pustaka
Gray, Alistair., Wright, Jane, et al., 2011. Injectable Drugs Guide. London: Pharmaceutical Press, London, United
Kingdom
GINA, AHA 2020. Pocket Guidline For Asthma Managment and Prevention. Based Global Intiative For
ASTHMA
Pappas PG, Kauffman CA, Andes D, et al. Clinical practice guidelines for the management of candidiasis: 2009
update by the Infectious Diseases Society of America. Clin Infect Dis. 2009;48:503-535.
Barkauskas CE, Perfect JR. Candida pneumonia: what we know and what we don’t. Curr Fungal Infect Rep.
2009;3:21-31.
Barbara G. Wells_ Joseph T. DiPiro_ Terry L. Schwinghammer_ Cecily DiPiro - Pharmacotherapy Handbook,
Tenth Edition-McGraw-Hill Education _ Medical (2017)
Martindale 36 edition
Mahdayana I., Sudjatmiko, Sumarno, dan Padolo E., Studi Penggunaan Profilaksis Stress Ulcer pada Pasien Bedah
Digestif di RSUD dr. Soetomo Surabaya. PHARMACEUTICAL JOURNAL OF INDONESIA 2020. 5(2): 73-78