TUGAS PERTAMA Energi Elektrifikasi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MANDIRI

Mata kuliah Energi dan Elektrifikasi


Oleh: Gusti Ayu Putri Mei Ulianti (1910531030)

Ketentuan tugas mandiri:


a. Siklus yang dikerjakan: Siklus Otto
b. Tugas mencakup butir-butir berikut ini:
1. Uraian tentang siklus tsb
2. Gambar skema sikuls dan uraiannya
3. Diagram sikuls dan uraiannya
4. Rumus efisiensi siklus
5. Contoh satu perhitungan penerapan siklus

Jawaban.
1. Siklus Otto merupakan siklus termodinamika ideal yang menjelaskan kerja mesin
piston pengapian percikan yang khas dan siklus ini secara khsus menjelaskan apa
yang terjadi jika massa gas mmengalami perubahan karena tekanan, suhu, volume,
masukan panas, dan pelepasan panas. Siklus otto paling banyak digunakan dalam
kehidupan manusia. Mobil dan sepeda motor berbahan bakar bensin adalah contoh
penerapan dari siklus otto. Siklus otto dapat juga disebut motor bensin. Motor tersebut
dilengkapi dengan busi dan karburator. Busi menghasilkan loncatan bunga api listrik
yang membakar campuran bahan bakar dan udara karena motor ini cenderung disebut
spark ignition engine. Pembakaran bahan bakar dengan udara ini menghasilkan daya.
Di dalam siklus otto (siklus ideal) pembakaran tersebut dimisalkan sebagai
pemasukan panas pada volume konstan.

2. Gambar skema sikuls dan uraiannya

Gambar 1. Skema Siklus Otto

Skema berikut memperlihatkan setiap langkah piston dan pernyataan


prosesnya pada diagram P-v untuk kondisi aktual mesin pengapian-nyala empat
langkah. Dari skema di atas tersebut, kondisi awal kedua katup hisap dan buang dalam
keadaan tertutup sedangkan piston pada posisi terendahnya yaitu pada titik mati
bawah (Bottom Dead Center/BDC). Selama langkah kompresi, piston bergerak ke
atas di mana campuran udara-bahan bakar dikompresi. Sesaat sebelum piston
mencapai posisi tertingginya yaitu titik mati atas (Top Dead Center/TDC) percikan
bunga api ditimbulkan oleh busi sehingga membakar campuran yang kemudian
menaikkan tekanan dan temperatur sistem.
Tekanan gas yang tinggi tersebut mendorong piston ke bawah sehingga
menyebabkan poros engkol berputar, selama langkah usaha (langkah ekspansi) ini
dihasilkan kerja keluaran yang bermanfaat. Pada ujung langkah ini, piston pada posisi
terendahnya untuk menyelesaikan siklus yang pertama (mesin satu siklus), sehingga
isi silindernya berupa sisa pembakaran. Piston bergerak kembali ke atas
membersihkan gas buang melalui katup buang (langkah pembuangan), kemudian
piston turun kembali ke bawah mengambil campuran udara-bahan bakar yang baru
melalui katup hisap (langkah hisap). Sebagai catatan bahwa tekanan dalam silinder di
atas tekanan lingkungan saat langkah buang dan berada di bawah tekanan lingkungan
saat langkah hisap. Analisis termodinamika untuk kondisi aktual tersebut dapat
disederhanakan bila digunakan asumsi udara-standar yang berlaku sebagai gas-ideal.
Karenaitu, siklus untuk kondisi aktual dimodifikasi menjadi sistem tertutup yang
disebut sebagai siklus Otto ideal.

3. Diagram sikuls dan uraiannya

Gambar 2. Diagram P-V dan T-S siklus otto

Pada gambar mengenai diagram P-V dan T-S siklus otto dapat dilihat Proses
siklus otto adalah sebagai berikut :
 Proses 1-2: Proses kompresi isentropic (adiabatic reversible) dimana piston
bergerak menuju (TMA=titik mati atas) mengkompresikan udara sampai
volume clearance sehingga tekanan dan temperatur udara naik.
 Proses 2-3: Pemasukan kalor konstan, piston sesaat pada (TMA=titik mati
atas) bersamaan kalor suplai dari sekelilingnya serta tekanan dan temperatur
meningkat hingga nilai maksimum dalam siklus.
 Proses 3-4: Proses isentropik udara panas dengan tekanan tinggi mendorong
piston turun menuju (TMB = titik mati bawah), energi dilepaskan disekeliling
berupa internal energi.
 Proses 4-1: Proses pelepasan kalor pada volume konstan piston sesaat pada
(TMB = titik mati bawah) dengan mentransfer kalor ke sekeliling dan kembali
mlangkah pada titik awal

4. Rumus efisiensi siklus


Efisiensi termal siklus Otto ideal ini tergantung dari besarnya
rasio kompresi mesin dan rasio kalor spesifik dari fluida
kerjanya. Efisiensi siklus akan naik bila rasio kompresi dan rasio kalor spesifik
semakin besar.

5. Contoh satu perhitungan penerapan siklus


Sebuah mesin spark Ignition dirancang untuk memiliki rasio kompresi 10. Ini
beroperasi pada suhu dan tekanan rendah pada nilai 2000C dan 200 kilopascal masing-
masing. Jika Kerja O / P adalah 1000 kilo-Joule / kg, hitung efisiensi maksimum yang
mungkin dan tekanan efektif rata-rata.

Efisiensi dari siklus ini diberikan oleh


1
η=1− γ −1
r

Dimana r = rasio kompresi = 10


1
η=1− 1.4−1 =0.602=60.2%
10
Untuk proses kompresi

T 2 y−1
=r
T1

T2 1.4 −1
=10
473

T 2=1188 K

Untuk proses ekspansi,

T3 y−1
=r
T4

T3
=101.4−1
T4

T 3=2.512T 4

Pekerjaan bersih yang dilakukan dapat dihitung dengan rumus

w=C v [ T 3−T 2 ] −C v [ T 4 −T 1 ]
1000=0.717 [ 473−1188+T 3−T 4 ]

1000=0.717 [ 473−1188+2.512 T 4 −T 4 ]
T 4=1395 K
T 3=2.512 .1395=3505 K

Menurut teori gas ideal,


P1 V 1=RT 1

V 1=( RT 1 ) / ( P1 )=( 0.287 . 473 ) /200=0.6788 m3 /kg

w 1000
mep= = =1636.87 k Pa
v 1−v 2 0.6788
0.6788−
10

Anda mungkin juga menyukai