Makalah Kel 2
Makalah Kel 2
Makalah Kel 2
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Palliative Care adalah suatu perawatan kesehatan terpadu yang menyeluruh dengan
pendekatan multidisiplin yang terintegrasi. Tujuannya adalah untuk mengurangi penderitaan
pasien, memperpanjang umurnya, meningkatkan kualitas hidupnya, dan juga memberikan
support kepada keluarganya. Dari definisi tersebut didapatkan bahwasannya salah satu tujuan
dasar dari palliative care adalah mengurangi penderitaan pasien yang termasuk didalamnya
adalah menghilangkan nyeri yang diderita oleh pasien tersebut.
Terdapat banyak alasan mengapa pasien dengan penyakit stadium lanjut tidak mendapatkan
perawatan yang memadai, namun semua alasan itu pada akhirnya berakar pada konsep terapi
yang eksklusif dalam menyembuhkan penyakit daripada meningkatkan kualitas hidup dan
mengurangi penderitaan. Itulah mengapa, seringkali keputusan untuk mengambil tindakan
paliatif baru dilakukan setelah segala usaha penyembuhan penyakit ternyata tidak efektif.
Padahal seharusnya, palliative care dilakukan secara integral dengan perawatan kuratif dan
rehabilitasi baik pada fase dini maupun lanjut.
Seiring dengan berkembangnya bidang ilmu ini, ruang lingkup dari palliative care yang
dulunya hanya terfokus pada memberikan kenyamanan bagi penderita, sekarang telah meluas
menjadi perawatan holistik yang mencakup aspek fisik, sosial, psikologis, cultural, dan spiritual.
Perubahan perspektif ini dikarenakan semakin hari semakin banyak pasien yang menderita
penyakit kronis sehingga tuntutan untuk suatu perkembangan adalah mutlak adanya. Oleh karena
itu pada kesempatan ini penulis membuat makalah tentang Palliative Care untuk mengulas materi
tersebut lebih dalam.
Rumusan Masalah
Tujuan Penulisan
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Perawatan Paliatif
Perawatan paliatif adalah perawatan yang dilakukan secara aktif pada penderita yang
sedang sekarat atau dalam fase terminal akibat penyakit yang dideritanya. Pasien sudah tidak
memiliki respon terhadap terapi kuratif yang disebabkan oleh keganasan ginekologis. Perawatan
ini mencakup penderita serta melibatkan keluarganya (Aziz, Witjaksono, & Rasjidi, 2008).
Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup pasien
(dewasa dan anak-anak) dan keluarga dalam menghadapi penyakit yang mengancam jiwa,
dengan cara meringankan penderitaan rasa sakit melalui identifikasi dini, pengkajian yang
sempurna, dan penatalaksanaan nyeri serta masalah lainnya baik fisik, psikologis, sosial atau
spiritual. (World Health Organization (WHO) 2016). 2.2
Sosial budaya merupakan segala hal yang diciptakan oleh manusia dengan pikiran dan
budinya dalam kehidupan bermasyarakat. Karena itulah penting bagi tenaga kesehatan untuk
tidak hanya mempromosikan kesehatan, tapi juga membuat mereka mengerti tentang proses
terjadinya suatu penyakit dan bagaimana meluruskan keyakinan atau budaya yang dianut
hubungannya dengan kesehatan..
Tanpa disadari kebudayaan telah menanamkan garis pengaruh sikap terhadap berbagai
masalah. Kebudayaan telah mewarnai sikap anggota masyarakat, karena kebudayaanlah yang
memberi corak pengalaman individuindividu masyarakat.
Green dalam Notoatmodjo (2007) mengatakan bahwa perilaku manusia dari tingkat
kesehatan dipengaruhi oleh 2 faktor pokok yaitu faktor perilaku (behaviour cause) dan faktor di
luar perilaku (non-behaviour cause). Perilaku itu sendiri terbentuk dari tiga factor, yaitu :
1. Faktor Predisposisi (predisposing factors), yang terwujud dalam pengetahuan, sikap,
kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai dan sebagainya.
2. Faktor pendukung (enabling factors), yang terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia
atau tidak tersedianya fasilitasfasilitas atau sarana-sarana kesehatan, misalnya puskesmas, obat-
obatan, air bersih dan sebagainya.
3. Faktor pendorong (reinforcing factors) yang terwujud dalam sikap dan perilaku
petugas kesehatan atau petugas lain, yang merupakan kelompok referensi dari perilaku
masyarakat
5. Norma
Aturan atau ketentuan yg mengikat warga kelompok dalam masyarakat, dipakai sebagai
panduan, tatanan, dan pengendali tingkah laku yg sesuai dan diterima oleh masyarakat. Terjadi
perbedaan norma (sebagai standar untuk menilai perilaku) antara satu kebudayaan dengan
kebudayaan yang lain. Masyarakat menetapkan perilaku yang normal (normatif) serta perilaku
yang tidak normatif. Contohnya, Bila wanita sedang sakit, harus diperiksa oleh dokter wanita dan
masyarakat memandang lebih bergengsi beras putih daipada beras merah, padahal mereka
mengetahui bahwa vitamin B1 lebih tinggi diberas merah daripada diberas putih. Inovasi
Kesehatan Tidak ada kehidupan sosial masyarakat tanpa perubahan, dan sesuatu perubahan
selalu dinamis. artinya setiap perubahan akan diikuti perubahan kedua, ketiga dan seterusnya.
Seorang petugas kesehatan jika akan melakukan perubahan perilaku kesehatan harus mampu
menjadi contoh dalam perilakukanya sehari-hari. Ada anggapan bahwa petugas kesehatan
merupakan contoh rujukan perilaku hidup bersih sehat, bahkan diyakini bahwa perilaku
kesehatan yang baik adalah kepunyaan/ hanya petugas kesehatan yang benar.
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, M. F., Witjaksono, J., & Rasjidi, H.I. ( 2008). Panduan Pelayanan Medik:
ModelInterdisiplin Penatalaksanaan Kanker Serviks dengan Gangguan Ginjal. Jakarta: EGC
Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Kementerian Kesehatan RI (2013) Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
312/Menkes/SK/IX/2013 tentang Daftar Obat Esensial Nasional 2013. Kementerian Kesehatan
RI, Jakar
National Consensus Project for Quality Palliative Care. (2013). Clinical Practice
Guidelines for Quality Palliative Care, Third Edition. USA: National Consensus Project for
Quality Palliative Care
Ayu Purnamaningrum, 2010, Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku
Masyarakat Untuk Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Mata (Factors Related To The
Community’s Behaviour To Get Eye Health Servic), Universitas Diponegoro.
Dwi Hapsari, dkk.,2012, Pengaruh Lingkungan Sehat, Dan Perilaku Hidup Sehat
Terhadap Status Kesehatan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Ekologi dan Status Kesehatan,
Jakarta
Dwi Hapsari, dkk.,2012, Pengaruh Lingkungan Sehat, Dan Perilaku Hidup Sehat
Terhadap Status Kesehatan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Ekologi dan Status Kesehatan,
Jakarta
Doyle, Hanks and Macdonald, 2003. Oxford Textbook of Palliative Medicine. Oxford
MedicalPublications (OUP) 3 rd edn 2003
Ferrell, B.R. & Coyle, N. (Eds.) (2007). Textbook of palliative nursing, 2nd ed. New
York, NY:Oxford University Press
Woodruff Asperula Melbourne 4th edn 2004. Standards for Providing Quality Palliative
Care forall Australians. Palliative Care Australia.Palliative Medicine.