Bab 1 Dan 3

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Status gizi merupakan ukuran keberhasilan untuk memenuhi nutrisi kebutuhan
pada anak yang ditunjukkan melalui capaian berat badan terhadap umur. Status
gizi pada balita sangat signifikan sebagai titik tolak kapasitas fisik saat usia
dewasa. Faktor-faktor yang paling berpengaruh terhadap status gizi balita bisa dikaji
untuk kemudian dirumuskan menjadi rekomendasi yang dapat dijadikan sebagai the
best guidelines untuk masyarakat (Sulistyawati, 2019). Disamping itu gizi kurang juga
berdampak terhadap pertumbuhan, perkembangan intelektual dan produktivitas. Anak
yang kekurangan gizi pada usia balita akan tumbuh pendek, dan mengalami gangguan
pertumbuhan dan perkembangan otak yang berpengaruh pada rendahnya tingkat
kecerdasan. (Hernawati, 2011).
Menurut WHO, ada tiga indikator status gizi pada anak yang dijadikan
parameter, yaitu berat badan terhadap umur, tinggi badan terhadap umur, dan berat
badan terhadap tinggi badan. Berat badan merupakan indikator umum status gizi
karena berat badan berkorelasi secara positif terhadap umur dan tinggi badan
(Kemenkes RI, 2017). Prevalensi permasalahan gizi di Indonesia berdasarkan hasil
Riskesdas 2018 terdapat 17,7% kasus balita kekurangan gizi dan jumlah tersebut terdiri
dari 3,9% gizi buruk dan 13,8% gizi kurang (Kemenkes, 2018). Dari prevalensi balita
usia 0-59 bulan menurut status gizi indeks BB/U tahun 2018 Provinsi Riau
memiliki data gizi buruk 4,3% dan gizi kurang 14,00%, berdasarkan indeks TB/U sangat
pendek 10,3% dan pendek 17,1%, berdasarkan indeks BB/TB sangat kurus 4,2% dan
kurus 8,0% (Kemenkes, 2018). Berdasarkan studi pendahuluan dari Balita yang Rawat
inap di RSIA Kota Probolinggo pada bulan mei 2021 didapatkan data, dari 128 balita
yang rawat inap diRSIA muhammadiyah kota probolinggo terdapat 4 balita yang kurang
gizi, dan 124 balita gizi terpenuhi. dari data rawat inap anak bulan januari sampai bulan
mei 2021 menjelaskan ada 33 balita yang mengalami gizi buruk.
Status gizi ini menjadi penting karena salah satu faktor risiko untuk terjadinya
kesakitan dan kematian. Status gizi yang baik bagi seseorang akan berkontribusi terhadap
kesehatannya dan juga terhadap kemampuan dalam proses pemulihan. Gizi kurang
berdampak langsung terhadap kesakitan dan kematian. Gizi kurang merupakan suatu
kondisi berat badan menurut umur (BB/U) yang tidak sesuai dengan usia yang
seharusnya. Kondisi balita gizi kurang akan rentan terjadi pada balita usia 2-5 tahun
karena balita sudah menerapkan pola makan seperti makanan keluarga dengan tingkat
aktivitas fisik yang tinggi (Diniyyah & Nindya, 2017). Fenomena yang terjadi saat
ini berkaitan dengan konsumsi makanan yang tidak seimbang dengan kebutuhan
kalori akan berpengaruh pada pertumbuhan 2 seorang anak. Sikap dan perilaku
makan yang kurang baik akan mengakibatkan kurangnya status gizi pada balita
tersebut (Setyawati& Setyowati, 2015). Status sosial ekonomi seperti pekerjaan,
pendidikan dan pendapatan suatu keluarga berpengaruh pada status gizi balita
sebuah keluarga. Pendapatan sebuah keluarga sangat mempengaruhi kemampuan
seseorang untuk mengakses dan mengkonsumsi makanan tertentu yang akan
berpengaruh pada status gizi balita tersebut. Untuk mengintervensi permasalahan
balita gizi kurang pemerintah membantu dalam Pemberian Makanan Tambahan
(PMT). Terjadinya gizi buruk pada balita disebabkan adanya beberapa faktor salah
satunya orang tua sebagai pengasuh balita, seperti faktor pendidikan, pengetahuan,
pengalaman, motivasi, keadaan ekonomi, dan kebiasaan. Faktor penting dari sekian
banyak faktor penyebab tidak terpenuhinya gizi oleh orang tua kepada balita adalah
rendahnya tingkat pendidikan orangtua, khususnya ibu, Semakin tinggi tingkat
pendidikan seorang Ibu maka akan semakin mengerti akan pentingnya gizi terhadap
balita, karena ibu merupakan orang yang paling dekat dengan balita. (Hosang, Umboh &
Lestari, 2017)
Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin mengetahui “Pengaruh Tingkat
Pengetahuan Ibu terhadap Status Gizi pada Balita di RSIA Muhammadiyah Kota
Probolinggo”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi
permasalahan peneliti dalam penelitian ini adalah :”Apakah ada Pengaruh Tingkat
Pengetahuan Ibu terhadap Status Gizi pada Balita di RSIA Muhammadiyah Kota
Probolinggo?”
1.3 TujuanPenelitian
1.3.1 TujuanUmum
Menjelaskan Pengaruh Tingkat Pengetahuan Ibu terhadap Status Gizi pada
Balita di RSIA Muhammadiyah Kota Probolinggo.
1.3.2 Tujuan Khusus
 Mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu di RSIA Muhammadiyah Kota
Probolinggo
 Mengidentifikasi status gizi pada balita di RSIA Muhammadiyah Kota
Probolinggo
 Menganalisa tingkat pengetahuan ibu terhadap status gizi pada balita di RSIA
Muhammadiyah Kota Probolinggo

1.4 Manfaat Penelitian


Melalui penelitian ini diharapkan mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang
status gizi pada balita. Dari hasil tersebut dapat diambil manfaat :
1. Bagi Institusi Pendidikan
Penelitian ini dapat memperkaya ilmu pengetahuan kesehatan dalam bidang
keperawatan khususnya tingkat pengetahuan ibu tentang status gizi pada balita.
2. Bagi Peneliti
Sebagai bahan masukan bagi penelitian yang sejenis pada masa yang akan
datang tentang tingkat pengetahuan ibu tentang status gizi pada balita dan menambah
wawasan penulis dalam melakukan penulisan skripsi sesuai dengan bidang ilmu
keperawatan.
3. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini di harapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dibidang
pelayanan kesehatan di masyarakat khususnya rumah sakit untuk mensosialisasikan
pentingnya tingkat pengetahuan ibu tentang status gizi pada balita.

1.5 Keaslian Penelitian


1.5.1 Penelitian (Julita, 2018) yang berjudul “Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap
Gizi Ibu Dengan Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Rajabasa Indah
Kelurahan Rajabasa Raya Bandar Lampung” hasil penelitian ini menunjukkan ada
hubungan yang signifikan antara pengetahuan gizi Ibu dengan status gizi balita
dan ada hubungan yang signifikan antara sikap gizi Ibu dengan status gizi balita
(p=0,000). Perbedaan dengan penelitian ini adalah variabel independen, dalam
penelitian tersebut menggunakan sikap gizi sedangkan dalam penelitian ini
menggunakan tingkat pengetahuan saja.
1.5.2 Penelitian (Fithriah dkk, 2020) yang berjudul “hubungan pengetahuan ibu tentang
gizi balita dengan prevalensi anemia di Desa Trihanggo Gamping Sleman
Yogyakarta” hasil penelitian ini terdapat hubungan antara pengetahuan ibu
tentang gizi balita dengan prevalensi anemia dengan pengujian data di atas
menunjukkan nilai signifikan -value = 0,023. Perbedaan dengan penelitian ini
adalah variable dependen dalam penelitian tersebut variable dependen prevalensi
anemia sedangkan dalam penelitian ini variable dependen status gizi pada balita.
1.5.3 Penelitian (Meiliawati, 2019) yang berjudul “hubungan pendidikan ibu terhadap
status gizi balita di RT 02 Pulo Gadung Jakarta Timur” hasil penelitian ini
terdapat hubungan pendidikan ibu terhadap status gizi balita dengan pengujian
data di atas menunjukkan nilai signifikan -value = 0,006. Perbedaan dengan
penelitian ini adalah variable independen dalam penelitian tersebut variable
independen pendidikan ibu sedangkan dalam penelitian ini variable independen
pengetahuan ibu.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Pertanyaan Penelitian


Contoh: Clinical Question → pengaruh tingkat pengetahuan ibu terhadap status gizi pada
balita di RSIA Muhammadiyah Kota Probolinggo
Problem : status gizi pada balita
Intervention : pengaruh tingkat pengetahuan ibu terhadap status gizi pada balita
Comparison : pengaruh tingkat pengetahuan ibu terhadap status gizi pada balita
Outcome : Mempengaruhi status gizi pada balita
Kata kunci yang digunakan dalam pencarian literatur merupakan penggabungan kata
kunci seperti berikut: tingkat pengetahuan, status gizi
3.2 Kreteria Inklusi dan Ekslusi
Hasil pencarian dibatasi tahun 2011 sampai tahun 2021 serta secara manual memilih
artikel yang relevan atau sesuai dengan pertanyaan penelitan (Gambar 1). Kriteria inklusi
artikel yaitu: (1) Partisipan adalah responden dengan usia 20-40 tahun (2) Intervensi
yang digunakan adalah pemaparan tentang tingkat pengetahuan ibu terhadap status gizi
pada balita (3) Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh tingkat pengetahuan ibu
terhadap status gizi pada balita, sedangkan kritera eksklusi adalah artikel yang tidak
berbahasa inggris dan tidak relevan dengan pertanyaan penelitian.
3.3 Studi Literatur
Pencarian literatur dilakukan dengan mengidentifikasi semua jenis artikel internasional
mengenai pengaruh tingkat pengetahuan ibu terhadap status gizi pada balita. Database
elektronik yang digunakan adalah Pubmed dan Google Scholar dengan strategi
pencarian menggunakan metode PICO (patient, intervention, comparison and outcome)
(Eriksen & Frandsen, 2018).
3.4 Algoritma Penelitian

Google Scholar Pubmed


(1130) (64)

Artikel diidentifikasi
N=546 Artikel di skrining
> 10 tahun
terakhir
N = 227
Artikel diidentifikasi
N = 92
Artikel tidak
relevan
N = 54
Hasil disaring
n= 38
Artikel tidak menjawab
pertanyaan peneliti
n=26
Artikel yang direview
n=10

Gambar 1. Diagram alur review jurnal


3.5 Penilaian Kualitas
No Author Nama Jurnal, Vol, No, Judul Metode Hasil Database
Tahun
1 Miftakhul JURNAL KESEHATAN HUBUNGAN Desain penelitian ini Hasil penelitian Google
Jannah TAHUN 2014 TINGKAT menggunakan analitik menunjukkan bahwa Scholar
PENDIDIKAN IBU dengan jenis rancangan tingkat pendidikan ibu
DENGAN STATUS cross sectional. mayoritas SMP
GIZI BALITA DI Populasi dalam sejumlah 24 ibu
POSYANDU penelitian ini adalah balita (43,6%), status
BANGUNSARISEMI semua ibu dan balita di gizi balita mayoritas
N GUNUNG KIDUL posyandu bangunsari kurang sejumlah 22
TAHUN 2014. semin gunung kidul balita (40%). Hasil
dengan subyek uji statistik kendall tau =
penelitian sebesar 55 0,386 dengan signifikan
responden. Variabel 0,001. Maka
bebas adalah tingkat signifikansi
pendidikan ibu dan menggunakan rumus Z,
variabel terikat status didapatkan hasil
gizi balita. (4,16>1,96) jadi Ho
Pengumpulan data ditolak dan Ha
dengan wawancara, diterima.Simpulan
KMS, kohort balita. dalam penelitian ini
Analisa data univariate adalah ada hubungan
menggunakan tingkat pendidikan
distribusi frekuensi dan ibu dengan status gizi
bivariate menggunakan balita.
kendall tau.
2 Hasnawati JURNAL PENDIDIKAN HUBUNGAN Jenis penelitian yang Data hasil penelitian Google
KEPERAWATAN DAN PENGETAHUAN IBU digunakan adalah dianalisis dengan Scholar
KEBIDANAN, 01 (1), 2021 DENGAN KEJADIAN penelitian deskriptif menggunakan uji chi
STUNTING PADA analitik dengan square Hasil penelitian
BALITA pendekatan cross diperoleh bahwa ada
USIA 12-59 BULAN sectional studi. Sampel hubungan
dalam penelitian antara pengetahuan ibu
adalah 30 responden dengan kejadian
dengan teknik stunting dengan nilai p
penarikan sampel = 0,02 (p<α=0,05) pada
Purposive sampling balita
usia 12-59 bulan di
wilayah kerja
Puskesmas Lawawoi
Kabupaten Sidrap.
3 Rizkia Dwi JURNAL KESEHATAN JSK, HUBUNGAN Metode penelitian Penelitian menunjukan Google
Rahmandiani VOLUME 5 NOMOR 2 PENGETAHUAN IBU menggunakan analitik bahwa tidak terdapat Scholar
DESEMBER TAHUN 2019 BALITA TENTANG dengan penedekatan hubungan antara umur
STUNTING DENGAN cross sectional. dengan pengetahuan (p
KARAKTERISTIK Pengambilan sampel = 0.054), paritas dengan
IBU DAN SUMBER dengan pengetahuan (p = 0.386)
INFORMASI DI multistage random dan terdapat
DESA sampling dan dianalisis hubungan antara
HEGARMANAH dengan uji Chi Square. pekerjaan dengan
KECAMATAN pengetahuan (p =
JATINANGOR 0.039), pendidikan
KABUPATEN dengan pengetahuan (p
SUMEDANG = 0.010), dan
sumber informasi
dengan pengetahuan (p
= 0,00). Kesimpulan
penelitian ini adalah
terdapat hubungan
antara
karakteristik pekerjaan,
pendidikan dan variabel
sumber informasi
dengan pengetahuan ibu
balita tentang
stunting, sedangkan
pada karakteristik umur
dan paritas
menunjukkan bahwa
tidak terdapat hubungan
dengan
pengetahuan ibu balita
tentang stunting di Desa
Hegarmanah Kecamatan
Jatinangor Kabupaten
Sumedang
4 Wellem JURNAL KEPERAWATAN HUBUNGAN desain penelitian Hasil Penelitian : Google
Elseus Pormes TAHUN 2019 PENGETAHUAN yang digunakan adalah Menggunakan analisis Scholar
ORANG TUA cross sectional. uji statistik chi square
TENTANG GIZI Pengambilan sampel dengan batas
DENGAN STUNTING dalam penelitian kemaknaan α ≤ 0,05,
PADA ANAK USIA 4- menggunakan hasil uji statistik didapat
5 TAHUN DI teknik purposive nilai p = 0,000< α ≤
TK MALAEKAT sampling. 0,05, yang
PELINDUNG berarti Ho ditolak.
MANADO Simpulan penelitian :
ada hubungan antara
pengetahuan orang tua
tentang
gizi dengan stunting
pada anak usia 4-5
tahun di TK Malaekat
Pelindung Manado
5 Nurmaliza JURNAL KESMAS HUBUNGAN Penelitian ini Hasil penelitian Google
VOLUME 1, NO 1, PENGETAHUAN merupakan penelitian berdasarkan uji chi Scholar
JANUARI-JUNI 2018 DAN PENDIDIKAN kuantitatif analitik square diperolah
E-ISSN : 2599-3399 IBU TERHADAP dengan pendekatan nilai Pvalue <0,05
STATUS GIZI cross (<0,006<0,05) dan
BALITA sectional. Sampel (<0,034<0,05).
dalam penelitian ini Kesimpulan dari
adalah sebagian ibu penelitian ini adalah
yang memiliki balita ada hubungan antara
sebanyak 70 pengetahuan dan
orang. Teknik pendidikan terhadap
pengambilan sampel status gizi balita.
yang digunakan adalah
purposive sampling.
Penelitian ini
dianalisa secara
univariat dan bivariate
6 Dessy JURNAL ILMIAH HUBUNGAN Penelitian ini Hasil: Jumlah sampel Google
Andriyanti KESEHATAN TAHUN 2017 PENGETAHUAN, merupakan penelitian yang didapatkan adalah Scholar
SIKAP, DAN dengan metode analitik 80 ibu balita. Uji Chi
TINDAKAN IBU dengan desain square menunjukkan
DALAM penelitian cross ada hubungan antara
PEMBERIAN sectional, dimana pengetahuan ibu dalam
MAKANAN pengambilan data pemberian makanan
DENGAN STATUS dilakukan hanya sekali dengan status gizi
GIZI BALITA DI saja dengan balita dengan nilia
LINGKUNGAN VII menggunakan data p=0,033, ada hubungan
DESA BAGAN DELI primer dan data antara sikap ibu dalam
BELAWAN sekunder serta pemberian makanan
menggunakan teknik dengan status gizi
total sampling pada balita dengan nilia
penentuan jumlah p=0,002, ada hubungan
sampel. Data dianalisis antara tindakan ibu
menggunakan uji Chi- dalam pemberian
Square. makanan dengan status
gizi balita dengan nilia
p=0,025.Kesimpulan:
Ada hubungan antara
pengetahuan, sikap, dan
tindakan ibu dalam
pemberian makanan
dengan status gizi
balita di Desa Bagan
Deli Belawan tahun
2017.
7 Ni Komang JURNAL KESEHATAN HUBUNGAN Desain penelitian yang Hasil penelitian ini Google
Ayu Widyari TAHUN 2019 PENGETAHUAN IBU digunakan adalah jenis menunjukkan ada Scholar
Putri TENTANG NUTRISI penelitian korelasional hubungan pengetahuan
DENGAN KEJADIAN analitik pendekatan ibu tentang nutrisi
STUNTING PADA dengan cross sectional. dengan kejadian
BALITA DI DESA Analisa data: stunting pada balita di
SINGAKERTA menggunakan uji Desa Singakerta,
KECAMATAN UBUD statistik komputerisasi, Kecamatan Ubud Tahun
GIANYAR uji spearman (tingkat 2019. Hasil analisis juga
kepercayaan 95% α = didapatkan nilai r
0,05. Pengambilan sebesar 0,483, yang
sampel menggunakan menandakan ada
teknik purposive hubungan yang positif
sampling dengan besar dan cukup kuat antara
sampel 45 orang. Hasil pengetahuan ibu tentang
penelitian ini nutrisi dengan kejadian
didapatkan responden stunting pada balita.
mempunyai tingkat Berdasarkan hasil
pengetahuan tentang penelitian ini
nutrisi dalam kategori diharapkan ibu-ibu
baik, yaitu sebanyak 21 secara proaktif
(46,7%) responden, meningkatkan
sedangkan responden pengetahuannya tentang
mempunyai tingkat nutrisi pada anak balita.
pengetahuan tentang
nutrisi dalam kategori
cukup, yaitu sebanyak
12 (26,7%) responden,
dan responden
mempunyai tingkat
pengetahuan tentang
nutrisi dalam kategori
kurang, yaitu sebanyak
12 (26,7%) responden.
Tinggi badan anak
selanjutnya
dikategorikan menjadi
2 tingkat, yaitu pendek
dan sangat pendek.
Diketahui bahwa
sebagian besar
responden memiliki
kategori tinggi badan
pendek, yaitu sebanyak
25 (55,6%) responden,
responden memiliki
kategori tinggi badan
sangat pendek, yaitu
sebanyak 25 (44,4%),.
Uji hipotesis yang
digunakan uji chi-
square dengan p value
0,004

8 Yuhansyah BORNEO NURSING GAMBARAN Metode penelitian yang Hasil penelitian Google
JOURNAL (BNJ) TINGKAT digunakan yaitu menunjukkan bahwa Scholar
HTTPS://AKPERYARSISMD PENGETAHUAN IBU kuantitatif dengan jenis tingkat pengetahuan ibu
.E-JOURNAL.ID/BNJ TENTANG GIZI penelitian deskritif paling banyak berada
VOL. 1 NO. 1 TAHUN 2019 PADA ANAK kuantitatif. Jumlah pada kategori cukup
BALITA DI UPT sampel pada penelitian dengan jumlah 21 orang
PUSKESMAS ini sebanyak 54 orang. (38,9%). Keterbatasan
REMAJA KOTA Instrument penelitian penelitian ini yaitu
SAMARINDA berupa kuesioner belum tergambarnya
tingkat pengetahuan ibu secara mendalam
tentang gizi pada anak tingkat pengetahuan ibu
balita. tentang gizi sehingga
perlu penelitian metode
kualitatif agar dapat
tergambar lebih jelas
tingkat pengetahuan ibu
tentang gizi pada anak
balita
9 M. Dody Jurnal Kesmas Jambi (JKMJ) HUBUNGAN Penelitian ini Ada hubungan secara Google
Izhar1 ANTARA merupakan penelitian signifikan pengetahuan Scholar
PENGETAHUAN IBU observasional dengan ibu dengan pola asuh
DENGAN POLA rancangan cross makan (p=0,001), dan
ASUH MAKAN sectional. Responden ada hubungan secara
TERHADAP STATUS dalam penelitian ini signifikan pola asuh
GIZI ANAK DI KOTA adalah ibu yang makan dengan status
JAMBI memiliki balita usia 12- gizi anak (p=0,022),
24 bulan sebanyak 78 berdasarkan analisis
ibu balita yang diambil stratifikasi tidak ada
secara one stages perbedaan antara
cluster sampling. pengetahuan yang baik
Keseluruhan analisis (p=1,000) dan kurang
menggunakan software baik (p=0,208) dengan
analisis statistik dengan pola asuh makan
tingkat kemaknaan uji terhadap status gizi.
p<0,05. Hasil penelitian Penelitian ini
diketahui bahwa menyimpulkan bahwa
pengetahuan kurang ada hubungan yang
baik sebanyak 26 ibu signifikan antara
(33,3%), pola asuh pengetahuan ibu dan
kurang baik sebanyak pola asuh makan
47 ibu (60,3%) dan terhadap status gizi anak
status gizi kurang di Kota Jambi
sebanyak 12 balita
(15,4%).

Anda mungkin juga menyukai