Askep Pada Klien Gelandangan Dan Psikotik 1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 20

ASKEP PADA KLIEN GELANDANGAN DAN PSIKOTIK

Disusun Oleh:
1. Kharisma Destu
2. Dyah Ayu
3. Diana Riski Putri
4. Kamal

DIPLOMA III KEPERAWATAN UNIVERSITAS AL-IRSYAD CILACAP


2020/2021
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
nikmat kesehatan, iman, dan ilmu pengetahuan kepada umat manusia. Atas dasar
nikmat tersebut itulah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Askep
Pada Pasien Gelandangan Dan Psikotik “ tepat pada waktunya.
Dalam penulisan makalah ini kami banyak mendapat bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, kami dalam kesempatan kali ini mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu penulisan makalah ini sehingga kami
mempresentasikannya. Khususnya kepada dosen Keperawatan jiwa Trimeilia
Suprihatiningsih,S.Kp.,M.Kes yang telah memberikan berbagai arahan dan
pelajaran dalam arti penting mengaktualisasikan diri yang merupakan cikal bakal
terbentuknya makalah ini.
Kami sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, hal itu
dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu, kami
sangat mengjharapkan kritik dan saran yang positif dan bersifat membangun dari
dosen, rekan mahasiswa, dan para pembaca sekalian. Akhir kata, kami memohon
maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan.

Cilacap, 03 Oktober 2021


DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Psikotik gelandangan merupakan penderita gangguan jiwa kronis yang
keluyuran di jalan- jalan umum, dapat mengganggu ketertiban umum dan merusak
keindahan lingkungan.
Fenoma sosial mengenai Gelandangan Psikotik dapat ditemui secara
langsung di sepanjang jalan, trotoar, jembatan, di pasar ataupun di pusat
pertokoan. Gelandangan Psikotik yang hidupnya secara nomaden (berkeliaran di
lingkungan masyarakat) dan serta memiliki keterbelakangan mental (gangguan
jiwa) ini sangat merugikan masyarakat sekitar dan Pemerintah. Tekanan
kehidupan dan ketidaksiapan dalam perubahan sosial salah satu penyebab utama
terhadap pertambahan Gelandangan Psikotik. Sehingga jumlah dari Gelandangan
Psikotik semakin hari semakin bertambah.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari psikotik ?
2. Apa kriteria psikotik ?
3. Apa faktor penyebab ?
4. Apa pengertian gelandangan?
5. Apa ciri psikotik gelandangan?
6. Bagaimana asuhan keperawatan dari psikotik gelandangan?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui Apa pengertian dari
psikotik
2. Untuk mengetahui Apa kriteria psikotik ?
3. Untuk mengetahui Apa faktor penyebab ?
4. Untuk mengetahui Apa pengertian
gelandangan?
5. Untuk mengetahui Apa ciri psikotik
gelandangan?
6. Untuk mengetahui Bagaimana asuhan
keperawatan dari psikotik gelandangan?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Psikotik
Psikotik adalah bentuk disorder mental atau kegalauan jiwa yang dicirikan
dengan adannya disintergasi kepribadian dan terputusnnya hubungan jiwa dengan
Realita.
B. Kriteria Psikotik :
1. Psikotik organik
Merupakan psikotik yang penyebabnya adalah gangguan pada susunan syaraf
pusat dan psikotik yang disebabkan oleh kondisi fisik , gangguan
metabolisme dan intoksikasi obat.
2. Psikotik Sosial
Psikotik yang disebabkan oleh gangguan pada kepribadian seseorang yang
bersifat psikogenetik yaitu skizofrenia (perpecahan kepribadian) seperti psikotik
paranoid dan curiga.
C. Faktor penyebab psikotik :
1. Tekanan-tekanan kehidupan ( emosional)
2. Kekecewaan yang tidak pernah terselesaikan
3. Adanya hambatan yang terjadi pada masa tumbuh kembang
4. Kecelakaan yang menyebabkan kerusakan gangguan otak
5. Tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan masyarakat..

D. Gelandangan
Kata gelandangan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki artian
orang yang tidak mempunyai pekerjaan dan tempat tinggal yang tetap.
Gelandangan sebagai entitas sosial merupakan orang yang dalam keadaan tidak
sesuai dengan norma kehidupan yang layak dalam masyarakat setempat, serta tidak
mempunyai tempat tinggal dan pekerjaan yang tetap di wilayah tertentu dan hidup
mengembara di tempat umum ( PP no. 31 tahun 1980 tentang penanggulangan
gelandangan dan pengemis )
E. Gelandangan Psikotik
Gelandangan Psikotik adalah Klien dengan gangguan jiwa kronis yang
keluyuran di jalan-jalan dan dapat menganggu ketertiban umum dan
merusak keindahan lingkungan.
F. Penyebab gelandangan dan psikotik :
UU no 23 tentang kesehatan jiwa menyebutkan penyebab munculnya
gelandangan dan psikotik adalah :
1. Keluarga tidak perduli
2. Keluarga malu
3. Keluarga tidak tahu
4. Obat tidak diberikan
5. Tersesat ataupun karena Urbanisas

G. Ciri Gelandang psikotis :


1. Tubuh kotor sekali
2. Rambut seperti sapu ijuk
3. Pakaian compang camping
4. Membawa bungkusan besar dan berisi macam-macam barang
5. Bertingkah laku aneh seperti tertawa sendiri dan sukar diajak berkomunikasi
dan bermusuhan
6. Pribadi tidak stabil
7. Tidak memiliki kelompok
H. Layanan yang dibutuhkan oleh gelandangan dan psikotik :
1. Kebutuhan fisik, meliputi kebutuhan makan, pakaian, perumahan dan
kesehatan
2. Kebutuhan layanan psikis meliputi terapi medis psikiatris. keperawatan dan
psikologis
3. Kebutuhan sosial seperti rekreasi, kesenian dan olah raga
4. Layanan kebutuhan ekonomi meliputi ketrampilan usaha, ketrampilan kerja
dan penempatan dalam masyarakat.
5. Kebutuhan rohani
ASKEP PADA GELANDANGAN DAN PSIKOTIK
A. Pengkajian
1. Faktor pedisposisi: Genetik Neurobiologis : penurunan volume otak
dan perubahan sistem neurotransmiter, Teori virus dan infeksi
2. Faktor presipitasi: Biologis, Sosial kutural, Psikologis
3. Penilaian terhadap stresor

Rentang respon neurobiologis

Respon Adaptif Respon mal Adaptif


Berfikir logis Pemikiran sesekali terdistorsi Gangguan
Persepsi akurat Ilusi pemikiran

emosi konsisten dengan Reaksi emosi berlebih waham/halusinasi

pengalaman Kesulitan
Dan tidak bereaksi
Perilakusesua pengolahan emosi
Perilaku aneh dan
i penarikan tidak biasa Perilaku kacau

Berhubungan dan isolasi sosial

sosial

4. Sumber koping: Disonasi kognitif ( gangguan jiwa aktif ), Pencapaian


wawasan, Kognitif yang konstan, Bergerak menuju prestasi kerja
5. Mekanisme koping: Regresi( berhubungan dengan masalah dalam proses
informasi dan pengeluaran sejumlah besar tenaga dalam upaya mengelola
anxietas), Proyeksi ( upaya untuk menjelaskan presepsi yang
membingungkan dengan menetapkan tanggung jawab kepada orang lain),
Menarik diri dan mengingkaran
B. Diagnosis keperawatan yang sering ditemukan pada klien gelandangan dan
psikotik
1. GSp : halusinasi
2. Isolasi social
3. Harga diri rendah
4. Resiko perilaku kekerasan/perilaku kekerasan
5. Gangguan proses pikir :waham
6. Resiko bunuh diri
7. Defisit perawatan diri

C. Tindakan Keperawatan
1. Tindakan keperawatan sesuai dengan diagnosa keperawatan yang di temukan
2. Tindakan keperawatan dalam tahap pemeliharaan berfokus ada pendidikam
manajemen dan pengendalian diri dari gejala dan mengidentifikasi gejala yang
berhubungan dengan kekambuhan
D. Tahap Kekambuhan
1. Tahap 1 : kewalahan berlebih ( mengeluh kewalahan, gejala anxietas yang
intensif)
2. Tahap 2 : pembatasan kesadaran (gejala anxietas sebelumnya bergabung
dengan gejala depresi)
3. Tahap 3 : rasa malu ( biasanya hipomania dan halusinasi dan klien tidak
bisa mengendalikan)
4. Tahap 4 : disorganisasi Psikotik( tahap ini gejala gangguan jiwa jelas
terjadi, halusinasi, waham)
5. Tahap 5 : resolusi Psikotik ( tahap ini di rumah sakit dan terjadi
penyembuhan
psikotik )
Asuhan keperawatan klien kelompok khusus: psikotik gelandangan
dengan masalah keperawatan gangguan komunikasi verbal

A. Kasus (Masalah Utama)


Kerusakan komunikasi verbal
B. Proses Terjadinya Masalah
1. Pengertian
Kerusakan komunikasi verbal merupakan suatu keadaan dimana individu
mengalami penurunan, keterlambatan atau ketidakmampuan dalam menerima
atau memproses komunikasi dalam berinteraksi dengan orang lain
2. Rentang Respons

RESPONS ADAPTIF RESPONS MALADAPTIF

Koheran Tangensial Flight of idea


Inkoheran Asosiasi longgar Blockin
Sirkumtansial Irelevan

3. Faktor Predisposisi
a. Biologis
1) Hambatan perkembangan otak, khususnya frontal, temporal, limbik,
sehingga
mengakibatkan gangguan dalam belajar, bicara, daya ingat. Selain itu
mengakibatkan seseorang menarik diri dari lingkungan atau timbul resiko
perilaku kekerasan.
2) Pertumbuhan dan perkembangan individu pada prenatal, perinatal, neonatus,
dan anak-anak
b.Psikologis
1) Penolakan atau kekerasan dalam kehidupan klien.
Pola asuh yang tidak adek
2) Pola asuh yang tidak adekuat
3) Konflik dan kekerasan dalam keluarga
c. Sosial Budaya
1) Kemiskinan
2) Konflik sosial budaya (peperangan, kerusuhan, kerawanan)
3) Kehidupan terisolasi dan stressor.
4. Faktor Presipitasi
Umumnya sebelum timbul gejala, klien mengalami konflik dengan orang di
sekitarnya. Selain itu ada juga tekanan, isolasi, pengangguran yang diserta
perasaan tidak berguna, putus asa, dan merasa tidak berdaya.
5. Mekanisme koping
Cara individu menghadapi secara emosional respon kognitif yang maladaptive
dipengaruhi oleh perjalanan masa lalunya. Seseorang yang telah mengembangkan
mekanisme koping yang efektif pada masa lalu akan lebih mampu dalam
mengatas serangan masalah kognitif.

Mekanisme pertahanan ego yang mungkin teramati pada pasien gangguan


kognitif
(perubahan proses pikir) :
a. Regresi
b. Denial
c. Kompensasi
6. Tanda dan gejala
a. Tidak mampu berbicara dengan bahasa yang dominan
b. Tidak mau bicara
c. Menolak untuk bicara
d. Kesulitan dalam mengungkapkan maksud atau mengekspresikan secara
verbal
(aphasia, dysphasia, apraxia, dyslexia)
e. Kesulitan dalam membuat kata-kata atau kalimat (aphonia, dyslalia,
dysarthria)
f. Berbicara tidak sesuai (inkoheren, asosiasi longgar, flight of idea)
g. Tidak ada kontak mata
h. Disorientasi tempat, waktu dan orang
i. Kesulitan dalam menggali dan memahami pola komunikasi yang biasanya
j. Menggunakan kata-kata yang tidak berhubungan atau tidak berarti
k. Pengulangan kata-kata yang didengar
l. Tidak mampu atau kesulitan dalam menggunakan ekspresi wajah atau tubuh
m. Ungkapan verbal (verbalisasi) yang tidak tepat
n. Defisit visual sebagian atau total
o. Bicara atau verbalisasi yang sukar
p. Bicara gagap
q. Sengaja menolak berbicara
C.
1. Pohon Masalah

Resiko kekerasan

Kerusakan komunikasi verbal

Perubahan proses piker


2. Data yang perlu dikaji
a. Perilaku klien
b. Ekspresi wajah klien saat diajak bicara.
c. Respon verbal klien.
d. Resiko kekerasan
e. Perubahan proses piker
f. Kerusakan komunikasi verbal
g. Perawatan diri klien
h. Kepribadian klien.
i. Aktivitas klien
j. Intake nutrisi dan cairan sehari-hari
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan kekacauan pikiran.
2. Perubahan proses pikir berhubungan dengan harga diri rendah.

E. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


1. Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan kekacauan pikiran.
Tujuan :
Klien mau dan mampu berkomunikasi dengan verbal yang baik dengan perawat,
keluarga, dan orang lain.
Kriteria Standart :
a. Klien dapat berkomunikasi yang dapat dipahami oleh keluarga dan orang
lain.
b. Respon non verbal klien sesuai dengan respon verbal klien

Intervensi :
1) Gunakan teknik validasi dan klarifikasi untuk memahami komunikasi klien.
2) Jelaskan pada klien tentang cara berkomunikasi dan pengungkapan bahasa
dalam berhubungan.
3) Jika klien terus menolak bicara, gunakan teknik pengungkapan secara tidak
langsung (berbagi presepsi).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Psikotik adalah bentuk disorder mental atau kegalauan jiwa yang dicirikan dengan
adannya disintergasi kepribadian dan terputusnnya hubungan jiwa dengan Realita.
Kata gelandangan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki artian orang
yang tidak mempunyai pekerjaan dan tempat tinggal yang tetap. Gelandangan
sebagai entitas social merupakan orang yang dalam keadaan tidak sesuai dengan
norma kehidupan yang layak dalam masyarakat setempat serta tidak mempunyai
tempat tinggal dan pekerajaan yang tetap wilayah tertentu dan hidup mengembara
ditempat umum (PP no.31 tahun 1980 tentang penanggulangan gelandangan dan
pengemis

B. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan kita sebagai seorang perawat mampu
memahami tentang asuhan keperawatan psikotik gelandangan, sehingga kita mampu
memberikan asuhan keperawatan yang maksimal pasien yang mengalami gangguan
jiwa.Tentunya dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan
sehingga kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan.

Anda mungkin juga menyukai