Pertemuan 4

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

SAOL PERSALINAN PERTEMUAN KE-4

Tanggal : 16 Maret 2020

1. Seseorang perempuan berusia 27 tahun, dengan usia kehamilan 38 minggu, dating ke Puskesmas diantar
oleh ibunya. Saat dilakukan anamnesis, pasien mengeluh mulas yang semakin sering. Hasil pemeriksaan
diketahui KU baik, TD 110/70 mmhg, nadi 80x/ menit, pernapasan 24x/menit, TFU 30 cm, dan kepala
sudah masuk 2/5. Berdasarkan hasil VT diketahui portio tipis lunak, pembukaan serviks 8 cm, selaput
ketuban masih utuh, presentasi kepala, dan penurunan di H-III. Diagnosis untuk kasus tersebut adalah....
A. Inpartu kala I fase laten
B. Inpartu kala I fase aktif
C. Inpartu kala I fase aktif akselerasi
D. Inpartu kala I fase akttif deselerasi
E. Inpartu kala I fase laten memanjang
2. Seorang perempuan berusia 21 tahun, usia kehamilan hamil 40 minggu, dating ke BPM. Pasien
mengeluh mulas-mulas yang semakin sering. Hasil pemeriksaan diketahui KU baik, TD 100/70 mmHg,
nadi 80 kali/menit, pernapasan 24 kali/menit, TFU 30 cm, kepala sudah masuk 2/5, hasil VT
pembukaan serviks 8 cm, dan selaput ketuban masih utuh. Perkiraan penurunan kepala janin sesuai
dengan kasus di atas adalah....
A. Hodge I
B. Hodge II
C. Hodge III
D. Hodge IV
E. Hodge V
3. Seorang perempuan berusia 27 tahun baru saja melahirkan bayinya secara spontan di BPM, sedangkan
plasenta belum lahir. Tinggi fundus uteri masih setinggi pusat dan sudah terdapat tanda-tanda pelepasan
plasenta. Diagnosis pada kasus tersebut adalah....
A. Inpartu kala V
B. Inpartu kala IV
C. Inpartu kala III
D. Inpartu kala II
E. Inpartu kala I
4. Bidan melakukan pertolongan persalinan pada seorang perempuan usia 21 tahun. Pasien hamil anak
pertama dengan usia kehamilan 38 minggu. Setelah dilakukan pimpinan persalinan, kepala bayi lahir,
namun tidak terjadi putaran paksi luar dan dagu menekan perineum. Tindakan segera yang dilakukan
bidan pada kasus tersebut adalah....
A. Perasat brach
B. Perasat muller
C. Perasat Mc Robert
D. Perasaat pragh terbalik
E. Perasat klasik
5. Bidan melakukan asuhan kala III pada seorang perempuan berusia 24 tahun, dengan status obstetric
P1A0. Setelah bayi lahir, kemudian diberikan suntikan oksitosin 10 IU/IM. Pasien diberi tindakan PTT,
namun plasenta belum lepas. Selanjutnya, 15 menit kemudian diberikan oksitosin kedua. Setelah 15
menit, plasenta masih belum lepas dan tampak adanya perdarahan pervaginam. Diagnosis pada kasus
tersebut adalah....
A. Antonia uteri
B. Inversion uteri
C. Retensio plasenta
D. Robekan jalan lahir
E. Solosio plasenta
6. Bidan melakukan asuhan kala III pada seorang pasien berusia 27 tahun, dengan status obstetric P1A0.
Setelah bayi lahir, pasien diberikan suntikan oksitosin 10 IU/IM dan tindakan PTT, namun plasenta
belum lepas. Tindakan yang harus bidan lakukan terkait dengan kasus tersebut adalah....
A. Melakukan manual plasenta
B. Melakukan kompresi bimanual interna
C. Menunggu dan mengobservasi 15 menit lagi
D. Memberikan oksitosin ke-2 sebanyak 10 IU/IM
E. Melakukan penegangan tali pusat terkendali
7. Seorang perempuan berusia 32 tahun telah melahirkan anak ke-3 secara spontan di rumah bersalin.
Bidan telah memberikan suntikan oksitosin 10 IU/IM pada pukul 03.32 WIT, kemudian dicoba
penegangan tali pusat, tetapi plasenta belum lepus. Pada pukul 04.00 WIT, plasenta masih belum lepas
dan tampak ada perdarahan pervaginam. Tindakan yang harus dilakukan bidan pada kasus tersebut
adalah....
A. Reposisi uteri
B. Manual plasenta
C. Kompresi bimanual interna
D. Kompresi bimanual eksterna
E. Melakukan masase fundus uteri
8. Seorang perempuan berusia 33 tahun melahirkan di BPM. Setelah 2 jam postpartum, bidan melakukan
pemeriksaan dan didapatkan uterus tidak berkontraksi serta terdapat perdarahan dari jalan lahir. Selain
itu, diketahui tekanakan darah 90/70 mmHg, suhu 36,5oC, pernapasan 18 kali/meni, dan nadi 80 kali/
menit. Diagnosis pada kasus tersebut adalah....
A. Atonia uteri
B. Retensio plasenta
C. Solosio plasenta
D. Inversion uteri
E. Prolaps uteri
9. Seorang perempuan berusia 36 tahun melahirkan di BPM. Setelah 2 jam postpartum, bidan melakukan
pemeriksaan dan didapatkan uterus tidak berkontraksi serta terdapat perdarahan dari jalan lahir. Selain
itu, diketahui tekanakan darah 90/70 mmHg, suhu 36,5oC, pernapasan 18 kali/meni, dan nadi 80 kali/
menit. Tindakan segera yang harus dilakukan bidan berdasarkan kasus tersebut adalah....
A. Manual plasenta
B. Eksplorasi rahim
C. Kompresi bimanual interna
D. Memberikan tampon vagina
E. Merujuk
10. Seorang perempuan berusia 21 tahun datang ke RS, mengeluh mulas ingin melahirkan. Hasil
pemeriksaan tanda-tanda vital dalam batas normal, pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan 5 cm dan
ketuban (+). Hasil observasi pada pukul 08.00 sampai dengan pukul 09.00 WIB his 3 kali/10 menit/45”
dan DJJ 145 kali/ pada pukul 10.00, diketahui hasil observasi his 3 kali/ 10 menit/ 30 “ dan DJJ 145
kali/ menit. Kondisi yang dialami pasien berdasarkan hasil obserasi kasus tersebut adalah....
A. Atonia uteri
B. Inersia uteri
C. Inversion uteri
D. Tetania uteri
E. Aksi uterus inkoordinasi
11. Seorang perempuan berusia 28 tahun, inpartu kala I fase aktif dating ke BPM. Berdasarkan hasil
pemeriksaan diketahui abdomen teraba kepala janin 3/5 di atas simfisis pubis dengan portio tipis lunak,
pembukaan 8 cm, selaput ketuban utuh, serta teraba fontanel anterior dan orbita. Presentasi janin pada
kasus tersebut adalah....
A. Presentasi muka
B. Presentasi dahi
C. Presentasi dagu
D. Presentasi kepala
E. Presentasi bokong
12. Seorang perempuan berusia 28 tahun, inpartu kala I fase aktif dating ke BPM. Berdasarkan hasil
pemeriksaan diketahui abdomen teraba kepala janin 3/5 di atas simfisis pubis dengan portio tipis lunak,
pembukaan 7 cm, selaput ketuban utuh, serta teraba muka, mulut, dan rahang, serta jari tangan mudah
masuk ke mulut janin. Presentasi janin pada kasus tersebut adalah....
A. Presentasi muka
B. Presentasi dahi
C. Presentasi dagu
D. Presentasi kepala
E. Presentasi bokong
13. Seorang perempuan berusia 21 tahun melahirkan spontan di BPM. Bayi lahir langsung menangis, warna
kulit merah, pernapasan teratur, dan gerakan aktif. Setelah diperiksa terlihat tinggi fundus uteri 2 jari
atas pusat, tidak teraba bagian janin, kontraksi baik, dan kandung kemih penuh. Prioritas pada pasien
tersebut adalah....
A. Lakukan kateterisasi
B. Suntik oksitosin 20 IU/IM
C. Suntik oksitosin 10 IU/IM
D. Kateterisasi dan suntik oksitosin 10 IU/IM
E. Kateterisasi dan suntik oksitosin 20 IU/IM
14. Bidan melakukan pertolongan persalinan pada seorang perempuan berusia 22 tahun. Bayi lahir spontan
langsung menangis, warna kulit merah, pernapasan teratur, dan gerakan aktif. Sesudah itu, bayi
dikeringkan dan diletakkan di atas perut ibu, palpasi tidak ada janin kedua dan oksitosin telah diberikan.
Tindakan selanjutnya yang dilakukan bidan adalah....
A. IMD
B. Resisitasi
C. Pemeriksaan fisik
D. Manajemen aktif kala III
E. Jepit, potong, ikat tali pusat
15. Seorang perempuan berusia 19 tahun melahirkan spontan pervaginam di puskesmas. Hasil pemeriksaan
plasenta lahir lengkap, TFU sepusat, kontraksi lembek, kandung kemih penuh, dan perdarahan 300 cc.
Tindakan yang harus dilakukan pada ibu tersebut adalah....
A. Kateterisasi
B. Suntik methergin 0,2 mg
C. Suntik oksitosin 10 IU/IM
D. Kateterisasi dan suntik methergin 0,2 mg
E. Kateterisasi dan suntik oksitosin 010 IU/IM
16. Seorang perempuan berusia 34 tahun datang ke BPM, dengan keluhan lendir bercampur darah dari
kemaluannya, perut terasa mulas, dan mengaku hamil cukup bulam. Berdasarkan pemeriksaan dalam
didapatkan pembukaan serviks 3 cm, ketuban utuh, serta dibalik selaput ketuban teraba tali pusat janin
dan berdenyut. Posisi yang dianjurkan sesuai dengan kasus tersebut adalah....
A. Dorsal rekumben
B. Trendelemburg
C. Litotomi
D. Supine
E. Sims
17. Seorang pasien berusia 30 tahun,hamil pertama dengan usia kehamilan 38 minggu,datang ke BPM
mengeluh perutnya suda mulas dan sering keluar dara berlendir dari vagina. Berdasarkan pemeriksaan
diketahui KU pasien baik,TTV normal,his 3 kali/ 10 menit dan terjadi sebanyak 45 kali, TFU 32 cm,
DJJ 148 x/menit, PD v/u tak ada kelainan, portio lunak, pembukaan 8 cm,ketuban (+), presentasi kepala
3/5, posisi UUK kanan depan, penurunan H III, Serta tidak moulage. Penilaian imbang foto felpis
pasien tersebut adalah.....
A. Baik
B. Luas
C. Cukup
D. Kurang
E. Sedang
18. Seorang perempuan, umur 25 tahun, G2P1A0, usia kehamilan 38 minggu, kala I di BPM ditemani
suami, dengan keluhan mulas sering. Hasil anamnesis: tidak tahan dengan sakit pinggang, minta
digosok pada bagian yang sakit ini. Hasil pemeriksaan: TD 110/80 mmHg, N 80 x/menit, S 36,7°C, P
18x/menit, kontraksi 3x/10’/40”, DJJ 132x/ menit, penurunan 3/5, pembukaan 6 cm, portio tipis-lunak,
ketuban utuh. Asuhan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. Meminta ibu istirahat
B. Mengajarkan ibu bernafas
C. Memberikan kompres dingin
D. Menjelaskan fisiologis persalinan
E. Melibatkan suami dalam manajemen pengurangan nyeri
19. Seorang perempuan, umur 23 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 38 minggu, kala II di BPM ditemani
suami, dengan keluhan mulas tak tertahankan. Hasil anamnesis: merasa haus, perasaan ingin BAB.
Hasil pemeriksaan: TD 110/80 mmHg, N 80 x/menit, S 36,7°C, P 18x/menit, DJJ 144x/menit,
Kontraksi 4x/10’/45”, kepala janin sudah tampak 5-6 cm di vulva. Langkah apakah selanjutnya yang
dilakukan pada kasus tersebut?
A. Memberitahu ibu bahwa perlu dilakukan episiotomi
B. Melibatkan pendamping untuk memberi minum
C. Memfasilitasi ibu melakukan posisi meneran
D. Memasukkan oksitosin 10 IU ke dalam spuit
E. Memasang sarung tangan DTT
20. Seorang perempuan, umur 26 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 38 minggu, kala II di BPM, dengan
keluhan mulas tak tertahankan. Hasil anamnesis: perasaan ingin BAB. Hasil pemeriksaan: TD 110/80
mmHg, N 80 x/menit, S 36,7°C, P 18x/menit, DJJ 144x/menit, Kontraksi 4x/10’/45”, kepala janin sudah
tampak 5-6 cm di vulva, perineum kaku. Langkah apakah selanjutnya yang tepat pada kasus tersebut?
A. Mempertahankan posisi fleksi
B. Melakukan episiotomi medio-lateral
C. Perlahan-lahan membantu kelahiran kepala
D. Menahan batas antara ujung vulva dan anus
E. Mencegah terjadinya defleksi yang terlalu cepat
21. Seorang perempuan, umur 25 tahun, G2P1A0, usia kehamilan 40 minggu, kala I di BPM, mengeluh
mulas. Hasil anamnesis: sudah keluar lendir-darah. Hasil pemeriksaan: TD 110/80 mmHg, N 84
x/menit, S 36,5°C, P 18x/menit, kontraksi 3x/10’/40”, DJJ 132x/ menit, penurunan 2/5, pembukaan 6
cm, portio tipis-lunak, ketuban utuh, UUK kiri depan. Kapan dilakukan pemeriksaan dalam selanjutnya
pada kasus tersebut?
A. Saat ketuban pecah spontan
B. Setelah Perineum menonjol
C. Rasa ingin meneran
D. 4 jam kemudian
E. Vulva membuka
22. Seorang perempuan, umur 25 tahun, G2P1A0, usia kehamilan 40 minggu, kala I di BPM, dengan
keluhan sering mulas. Hasil anamnesis: sudah keluar darah-lendir, kontraksi makin sering, memilih
berbaring, Hasil pemeriksaan: TD 110/80 mmHg, N 84 x/menit, S 36,5°C, P 18x/menit, kontraksi
3x/10’/40”, DJJ 132x/menit, penurunan 2/5, pembukaan 7 cm, portio tipis-lunak, ketuban utuh, UUK
kiri depan. Posisi apakah yang paling tepat pada kasus tersebut ?
A. Duduk
B. Telentang
C. Miring kiri
D. Miring kanan
E. Setengah duduk
23. Seorang perempuan, umur 18 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 37 minggu, kala I di puskesmas PONED,
mengeluh keluar darah dan lendir pervaginam. Hasil anamnesis: mules makin sering, Hasil
pemeriksaan: TD 110/80 mmHg, N 84 x/menit, S 36,5°C, P 18x/menit, TFU 28 cm, kontraksi
3x/10’/35”, DJJ 144x/ menit, kepala masih bisa digoyangkan. Rencana pasien dirujuk tanpa
pemeriksaan dalam terlebih dahulu. Alasan apakah yang paling tepat untuk merujuk pada kasus
tersebut?
A. Usia ibu
B. Masa gestasi
C. Belum inpartu
D. His belum adekuat
E. Penurunan kepala 5/5
24. Seorang perempuan, 40 tahun, G6P5A0, usia kehamilan 39 minggu, dalam kala III persalinan di BPM.
Riwayat kala II persalinan sangat cepat. Saat bayi diletakkan di abdomen, tampak darah keluar tiba-tiba
dari vulva. Hasil pemeriksaan: tidak ada janin kedua, Kontraksi kuat. Tindakan apakah yang paling
tepat dilakukan pada kasus tersebut?
A. Memotong tali pusat
B. Melahirkan plasenta
C. Cepat mengeringkan bayi
D. Suntik oksitosin 10 IU secara IM
E. Memeriksa apakah ada bayi ke dua
25. Seorang bidan di Desa dipanggil keluarga pasien ke rumah pasien. Sesampai di rumah pasien
didapatkan kondisi ibu dalam kala II persalinan. Hasil anamnesis: umur 35 tahun, G4P3A0, usia
kehamilan 38 minggu, riwayat persalinan yang lalu normal. Hasil pemeriksaan: TD 110/80 mmHg, N
80 x/menit, his 4x/10’/40”, DJJ 144x/menit, tampak sakrum janin pada posisi antero-posterior di vulva.
Rencana asuhan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. Memutar bokong ke posisi lateral
B. Membawa pasien ke puskesmas PONED.
C. Mengenggam bagian bawah dengan kain bersih.
D. Memasang infus sebagai antisipasi komplikasi tindakan.
E. Melahirkan bayi sampai tampak perut dan sebagian dada janin
26. Seorang perempuan, umur 31 tahun, G3P2A0, usia kehamilan 32 minggu, datang ke Puskesmas
PONED diantar suami dalam keadaan kejang, muka sembab, kaki edema. Tim PONED bekerja cepat:
satu petugas mempertahankan jalan napas, satu lagi melakukan regimen MgSO4, satu lagi melakukan
katerisasi dan pemeriksaan yang terfokus. Hasil pemeriksaan: pembukaan 9 cm, portio tipis, ketuban
utuh, penurunan kepala di hodge III, UUK kiri depan, protein urine (+++). Tindakan awal apakah yang
paling tepat pada kasus tersebut?
A. Menstabilkan pasien
B. Memecahkan ketuban
C. Memeriksa refleks patella
D. Kolaborasi untuk vakum ekstraksi
E. Merujuk pasien ke rumah sakit sesegera mungkin
27. Seorang perempuan, umur 28 tahun, G2P1A0 , usia kehamilan 39 minggu, datang ke Puskesmas dengan
keluhan mulas tak tertahankan. Hasil anamnesis: sudah keluar darah lendir. Hasil pemeriksaan: TD
120/80 mmHg, P 20x/ menit, N 84x/menit, S 36,8 0C, TFU 32cm, DJJ 136x/menit, teratur, penurunan
kepala 3/5, kontraksi 3x/10’/40’’, portio tipis lunak, pembukaan 6 cm, ketuban utuh, UUK kiri depan.
Rencana asuhan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. Mengukur nadi setelah 4 jam pemeriksaaan
B. Melakukan periksa dalam 2 jam kemudian
C. Memeriksa TD menjelang persalinan
D. Melakukan observasi DJJ per 30 menit
E. Menilai kontraksi 1 jam lagi
28. Seorang perempuan, umur 28 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 39 minggu, bersama suami datang ke
BPM dengan keluhan mulas tak tertahankan. Hasil anamnesis: keluar darah lendir, Ibu tampak gelisah
dan kesakitan. Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, S 36,7oC, N 90x/mnt, P 20x/menit, TFU 33cm,
DJJ 136x/menit, teratur, penurunan kepala 3/5, kontraksi 3x/10’/35’’, porsio lunak, pembukaan 5 cm,
ketuban utuh. Rencana tindakan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. Beri dukungan
B. Ajarkan teknik relaksasi
C. Anjurkan Jalan-jalan semampu ibu
D. Motivasi berkemih sesering mungkin
E. Sarankan berbaring dalam posisi terlentang
29. Seorang perempuan, umur 25 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 38 minggu, kala II di BPM, dengan
keluhan ingin meneran. Hasil anamnesis: ingin BAB. Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, S 36,7oC,
N 90x/mnt, P 20x/ menit, TFU 34 cm, DJJ 144x/menit, kontraksi 4x/10’/45’’, pembukaan lengkap,
ketuban (+), UUK kiri depan. Tindakan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. Pimpin meneran
B. Segera Episiotomi
C. Lakukan amniotomi
D. Ajarkan teknik relaksasi
E. Posisikan ibu senyaman mungkin
30. Seorang perempuan, umur 29 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 40 minggu, kala II di BPM. Hasil
anamnesis: ingin meneran. Hasil pemeriksaan : KU baik, TD 120/80 mmHg, S 36,7oC, N 90x/menit, P
20x/menit, TFU 36cm, DJJ 144x/menit, teratur, kontraksi kuat 5x/10’/45’’, pembukaan lengkap,
penurunan kepala station 0, ketuban pecah spontan. Tindakan apakah yang paling tepat sesuai kasus
tersebut?
A. Pimpin meneran
B. Kolaborasi dengan dokter
C. Berikan injeksi oxytocin 3 unit IM
D. Posisikan ibu senyaman mungkin
E. Observasi tunggu sampai bayi lahir spontan
31. Seorang perempuan, umur 21 tahun, G2P1A0, usia kehamilan 38 minggu, datang ke BPM dengan
keluhan mulas. Hasil anamnesis: ketuban pecah sejak 1 jam yang lalu. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD
120/80 mmHg, N 90x/mnt, P 20x/menit, TFU 33 cm, letak lintang, DJJ 140x/mnt, teratur, kontraksi
3x/10’/35’’, porsio tipis lunak, pembukaan 5 cm, ketuban (-). Rencana tindakan apakah yang paling
tepat pada kasus tersebut?
A. Lakukan rujukan
B. Monitor kontraksi dan DJJ
C. Pasang infus, ibu dipuasakan
D. Rawat pasien sebelum inpartu
E. Nilai air ketuban dengan lakmus
32. Seorang perempuan, umur 30 tahun, G2P1A0, usia kehamilan 38 minggu, Kala II di BPM Hasil
anamnesis: ingin meneran seperti mau BAB. Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg,, N 90x/mnt, TFU
34 cm, DJJ 144x/ menit, teratur, kontraksi 4x/10’/45’’, pembukaan lengkap, kepala sudah membuka
vulva 5-6 cm. telah dipimpin meneran selama 1 jam dan belum menunjukkan kemajuan. Tindakan
apakah yang paling tepat sesuai kasus tersebut?
A. Lakukan Rujukan
B. Monitor kontraksi dan DJJ
C. Pasang infus, ibu dipuasakan
D. Rawat pasien sebelum inpartu
E. Lanjutkan memimpin persalinan
33. Seorang perempuan, umur 30 tahun, G3P2A0, usia kehamilan 38 minggu, kala II di BPM, dengan
keluhan ingin meneran. Hasil anamnesis: ingin BAB. Hasil pemeriksaan : TD 120/80 mmHg, S 36,7oC,
N 90x/mnt, P 20x/ menit, TFU 34 cm, DJJ 144x/menit, kontraksi 4x/10’/45’’, pembukaan lengkap,
ketuban (+), UUK kiri depan. Langkah selanjutnya apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. Pimpin meneran
B. Posisikan litotomi
C. Mencegah defleksi
D. Lakukan episiotomi
E. Membantu lahirnya kepala
34. Seorang perempuan, umur 25 tahun, G1P0A0, aterm, kala I di Puskesmas. Hasil anamnesis: 1 minggu
yang lalu periksa kehamilan, tercatat lengkap di buku KIA. Hasil pemeriksaan: TD 120/80mmHg, N
90x/menit, P 20x/ menit, S 36,7oC, TFU 34 cm, DJJ 128 x/menit, penurunan kepala 3/5, kontraksi,
3x/10’/40”, pembukaan 5 cm, ketuban positif. Dokumen catatan apakah yang harus dilengkapi pada
kasus tersebut?
A. Partograf
B. Biodata pasien
C. Surat untuk rujukan
D. Pilihan tindakan persalinan
E. Persetujuan tindakan (Informed consent)
35. Seorang perempuan, umur 30 tahun, G2P1A0, hamil 38 minggu, datang ke BPM mengeluh mulas tak
tertahankan. Hasil anamnesis: sakit kepala dan penglihatan kabur. Riwayat persalinan sebelumnya
operasi atas indikasi preeklamsia. Hasil pemeriksaan: TD 150/90 mmHg, N 88x/menit, S 37,60C, P
20x/menit, oedema tungkai, TFU 34 cm, DJJ 144x/menit, penurunan kepala 4/5, kontraksi 3x/10’/40”,
portio kaku, pembukaan 1 cm, ketuban (+). Pemeriksaan penunjang apakah yang paling tepat pada
kasus tersebut?
A. Leukosit
B. Haemoglobin
C. Protein urine
D. Reduksi urine
E. Golongan darah
36. Seorang perempuan umur 30 tahun, G1P0A0, aterm, Kala II di BPM dipimpin meneran. Hasil
pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, P 20x/menit, TFU 34 cm, DJJ 144x/menit, kontraksi 4x/10’/45’’. Saat
ini kepala janin telah selesai putaran paksi luar. Langkah selanjutnya apakah yang paling tepat pada
kasus tersebut?
A. Lahirkan badan dan tungkai
B. Lanjutkan meneran saat kontraksi
C. Memegang kepala secara biparietal
D. Periksa apakah terdapat lilitan tali pusat
E. Gerakkan kepala dengan lembut kearah bawah
37. Seorang perempuan, umur 29 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 39 minggu, datang ke BPM dengan
keluhan keluar darah lendir. Hasil Pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, S 36.6°C, N 80x/menit, P
18x/menit, DJJ (+) 144x/ menit, teratur, penurunan kepala 3/5, kontraksi 3x/10’/35”, portio lunak,
pembukaan 4cm, ketuban positif. Informasi tentang apakah yang paling awal diberikan pada kasus
tersebut?
A. Teknik relaksasi
B. Posisi persalinan
C. Dukungan keluarga
D. Hasil pemeriksaan
E. Rencana persalinan
38. Seorang perempuan, umur 28 Tahun, G1P0A0, hamil 38 minggu, datang ke RS dengan keluhan keluar
darah lendir. Hasil anamnesis: rasa ingin BAB tetapi tidak mau keluar, sakit pinggang sejak semalam,
rumah dekat dengan RS. Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, S 36.6°C, N 80x/menit, P 18x/menit,
TFU 34 cm, DJJ (+) 144x/menit, teratur, penurunan kepala 4/5, portio datar, pembukaan 1 cm, ketuban
(+). Rencana tindakan apakah yang paling tepat sesuai kasus tersebut?
A. Menawarkan ibu pulang hingga kontraksi adekuat
B. Memantau persalinan kala I fase laten
C. Persiapan induksi persalinan
D. Beri pencahar
E. Pasang infus
39. Seorang perempuan, umur 30 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 38 minggu, Kala II di BPM sedang
dipimpin meneran. Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, S 36,7oC, N 90x/mnt, P 20x/menit, TFU 34
cm, DJJ 144x/ menit, teratur, kontraksi 4x/10’/45’’. Saat ini kepala janin telah lahir tapi belum terjadi
putaran paksi luar. Langkah selanjutnya apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. Periksa lilitan tali pusat
B. Pegang secara biparietal
C. Lakukan sanggah susur
D. Lahirkan bahu anterior
E. Bersihkan muka bayi
40. Seorang perempuan, umur 30 tahun, G1P0A0, aterm, datang ke Poskesdes untuk melahirkan. Hasil
anamnesis: Riwayat persalinan sebelumnya normal. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 120/80 mmHg, N
76 x/menit, S 36,5ºC, TFU 36 cm, puka, presentasi kepala, DJJ 140x/menit, teratur, kontraksi uterus
3x/10’/40“, lendir darah keluar dari vagina, pembukaan 6 cm, ketuban utuh, station -2, sutura sagitalis
tumpang tindih. Tanda bahaya apakah yang paling penting di observasi pada kasus tersebut ?
A. Inersia uteri
B. Ring bandle
C. Ruptur Uteri
D. Bradikardi
E. Takhikardi
41. Seorang perempuan usia 30 tahun primigravida datang ke BPS mengeluh nyeri pinggang menjalar ke
perut bagian bawah dan sudah keluar lendir bercampur darah dari kemaluannya. Hasil TTV dalam batas
normal, pembukaan lengkap , pemeriksaan dalam portio tidak teraba, , kandung kemih kosong, turun
hodge III, presentasi kepala. Bidan langsung memimpin persalinan, setengah jam bayi belum lahir.
Apakah tindakan bidan selanjutnya sesuai dengan kasus di atas?
A. Mengeluarkan bayi secara paksa
B. Melakukan amniotomi
C. Melakukan episiotomi
D. Melakukan kristeller
E. Melakukan APN
42. Seorang perempuan berusia 22 tahun G1P0A0, usia kehamilan 38 minggu datang ke bidan praktik
mandiri pukul 17.00 WIT dengan keluhan kenceng-kenceng teratur sejak 4 jam yang lalu. Ibu
menegatakan sudah keluar lender bercampur darah dari jalan lahir. Hasil pemeriksaan TTV dalam
keadaan normal, pembukaan 4 cm, ketuban utuh, persentasi kepala, penurunan kepala hodge II, his
3x/10’/30”, DJJ 148x/menit. Pada jam berapa dilakukan pemeriksaan pembukaan serviks kembali?
A. 17.30 WIT
B. 20.00 WIT
C. 21.00 WIT
D. 23.00 WIT
E. 24.00 WIT
43. Ny. A usia 22 tahun P1A0 usia kehamilan 40 minggu dating ke BPM dengan keluhan perut kenceng-
kenceng sejak 7 jam yang lalu dan sudah mengeluarkan lender bercampur darah dari jalan lahir. Hasil
pemeriksaan TTV dalam batas normal. TFU 32 cm, his 2x/10’/20”. DJJ normal. Hasil pemeriksaan
dalam pembukaan 2 cm, KK (+), preskep, penurunan kepala di H-I. Diagnosis kasus tersebut adalah?
A. Inpartu kala I
B. Inpartu kala I fase laten
C. Inpartu kala I fase aktif akselerasi
D. Inpartu kala I fase aktif deselerasi
E. Inpartu kala I fase aktif dilatasi maksimal
44. Ny. B usia 22 tahun G1P0A0 usia kehamilan 40 minggu dating ke BPM dengan keluhan perut kenceng-
kenceng sejak 7 jam yang lalu dan sudah mengeluarkan lendir bercampur darah dari jalan lahir. Hasil
pemeriksaan TTV dalam batas normal. TFU 32 cm, his 3x/10’/40”. Bidan kemudian
mendokumentasikan hasil pemeriksaan kedalam partograf. Bagaimana pendokumnetasian his tersebut
dalam partograf?
A. Kotak diaarsir
B. Kotak kosong
C. Kotak di silang
D. Kotak di isi penuh
E. Kotak di isi titik-titik
45. Seorang perempuan datang ke BPM pukul 12.00 WIT, hamil anak ke dua usia kehamilan 38 minggu.
Mengeluh kenceng kenceng dan mengeluarkan lender bercampur darah dari kemaluannya. Hasil
pemeriksaan TTV dalam batas normal srviks 6 cm, air ketuban (+), presentasi kepala, H II. Kapan
prediksi pembukaan lengkap pada kasus tersebut?
A. 12.00
B. 13.00
C. 14.00
D. 15.00
E. 16.00
46. Seorang perempuan usia 25 tahun P1A0 baru seleai melahirkan bayinya 10 menit yang lalu. ia
mengatakan bahwa perutnya masih mules. Hasil pemeriksaan TTV normal, tali pusat memanjang, ada
semburan darah tiba – tiba dan uterus berbentuk globuler. Bidan lalu memeriksa pelepasan plasenta
dengan memijat daerah atas simphisis sambil menegangkan tali pusat. Apakah nama metode yang
dilakukan oleh bidan pada kasus di atas?
A. Mauriceau
B. Strasman
C. Kuctner
D. Klein
E. Crede
47. Seorang perempuan usia 26 tahun, baru melhirkan di rumah sakit 13 menit yang lalu. ia mengatakan
bahwa perutnya masih terasa mules. Hasil pemeriksaan TTV dalam batas normal dan terdapat tanda –
tanda pelepasan plasenta. Apakah rencana tindakan bidan untuk kasus di atas?
A. Manajemen aktif kala 1
B. Manajemen aktif kala 2
C. Manajemen aktif kala 3
D. Manajemen aktif kala 4
E. Manajemen aktif kala 5
48. Seorang perempuan, usia 27 tahun melahirkan di klinik bersalin dan ditolong oleh bidan. Bayi lahir
pada pukul 14.20 WITA, jenis kelamin laki – laki, BB 2750 gram, PB 50 cm, dan langsung menangis.
Hasil pengukuran antopometri pada bayi menunjukkan hasil yang normal. Bidan kemudian memberikan
injeksi vitamin K. Bagaimanakah cara pemberian vitamin K tersebut?
A. Sub cutan
B. Intra vena
C. Intra cutan
D. Intra dermal
E. Intra muskular
49. Bidan Anita telah melakukan pertolongan persalinan pada seorang perempuan di ruang VK RSUD pada
pukul 08.10. Pukul 10.15, ibu dan bayi dipindahkan ke ruangan nifas untuk beristirahat. Apakah
langkah selanjutnya yang harus dilakukan oleh bidan Anita sesuai dengan prosedur APN?
A. Memantau kandung kemih
B. Memantau perdarahan ibu.
C. Mendekontaminasi alat
D. Memantau kontraksi
E. Melakukan massase
50. Seorang perempuan usia 22 tahun baru melahirkan 15 menit yang lalu di klinik. ia mengatakan senang
atas kelahiran bayinya. Hasil pemeriksaan TTV normal, dan inspeksi genetalia terdapat laserasi jalan
lahir hingga kulit perineum. Apakah diagnosis yang tepat sesuai untuk kasus diatas?
A. Laserasi derajat 1
B. Laserasi derajat 2
C. Laserasi derajat 3
D. Laserasi derajat 4
E. Laserasi derajat 5

Anda mungkin juga menyukai