Laporan Pendahuluan CA Mamae
Laporan Pendahuluan CA Mamae
Laporan Pendahuluan CA Mamae
Dosen Pembimbing :
Ns. Mareta Dea Rosaline, M.Kep
Disusun Oleh :
Indah Fitri Amelia
2110721103
2021
A. KONSEP DASAR
1. Anatomi Fisiologi
Jaringan payudara di bentuk oleh gladula yang sifatnya yaitu memproduksi
sebuah air susu atau disebut juga dengan (lobulus) yaitu yang biasanya dialirkan ke
arah putting atau disebut (nipple) yaitu melalui duktus. Struktur lainnya yaitu adalah
sebuah jaringan lemak yang juga merupakan sebuah komponen yang terbesar, dan
connective tissue, dengan pembuluh darah dan juga saluran yang beserta kelenjar
limfatik. Maka Setiap dari payudara itu akan mengandung kira-kira 15-20 lobus yang
dapat tersusun sirkuler. Pada Jaringan lemak (subcutaneous adipose tissue) yaitu
yang membungkus satu lobus dapat memberikan sebuah bentuk dan ukuran dari
payudara.
Pada Tiap lobus itu juga terdiri dari beberapa lobules yang juga merupakan
tempat untuk produksi air susu yang berfungsi sebagai respon dari suatu signal dan
hormonal. Terdapat 3 macam jenis hormon yang bisa mempengaruhi dari payudara
yaitu yakni estrogen, progesterone, dan prolactin., yang menyebabkan jaringan
grandula payudara dan di uterus terus mengalami banyak perubahan selama dalam
menjalani siklus menstruasi. dan Areola adalah hiperpigmentasi di sekitar nipple.
Jaringan pada payudara juga dapat didukung oleh sebuah ligamentum
suspensorim cooper. Dan sebuah Ligament ini akan terus berjalan sepanjang jalur
parengkim dan juga dari fasia bagian dalam atau (deep fasia) dan akan melekat ke
bagian dermis. Jika ligamentum inimemendek oleh karena infiltrasi sel kanker, akan
menarik dermis yang memberikan gambaran skin dampling. Tidak ada otot dalam
payudara, tapi otot terletak dibawah payudara dan menutup iga. Aliran darah ke arah
kulit payudara itu tergantung juga pada pleksus subdermal,juga beserta yang
terhubung dengan pembuluh darah yang sangat dalam atau bisa juga disebut dengan
(deeper vessel) fingsinya yang akan mensuplai aliran darah ke parengkim payudara.
Suplai darah berasal dari:
1. Perforator dari arteri mamaria interna.
2. Arteri torakalis lateralis.
3. Arteri torakodorsalis.
4. Perforator arteri interkostalis.
5. Arteri torakoakromialis.
Innervasi sensori berasal dari cabang anterolateral dan anteromedial nervus
interkostalis T3-T5. Nervus supraklavikula atau yaitu yang berasal juga dari pleksus
servikalis dan akan juga mensarafi bagian paling atas dan pada bagian lateral
payudara. Para peneliti meyakini sensasi daerah nipple berasal dari cabang cutaneous
lateral T4. Pembuluh darah dari limfatik dan dari kelenjar getah bening (kgb) dari
glandula payudara dalah sangat penting. Pembuluh limfatik ini akan berjalanjalan di
tepi bagian lateral di muskulus pektoralis mayor dan akan bersatu dengan kgb
pectoral, yang akan selalu mengiringi pembuluh darah torakalis lateralis. Kelenjar
getah bening menyebar ke muskulus seratus anterior dari sini aliran limfatik
kemudian ke kgb aksila (mesenterika superior dan interpektoral). Jalur limfatik
drainage lainnya adalah melalu pektoralis mayor dekat garis parasternal dan melalui
intercostal space menuju kgb parasternal yang terletak sepanjang pembuluh darah
mammaria interna.
2. Pengertian
Carsinoma mammae atau kanker payudara merupakan gangguan dalam
pertumbuhan sel normal mammae dimana sel abnormal timbul dari sel-sel normal,
berkembang biak dan menginfiltrasi jarinagan limfe dan pembuluh darah (Nurarif,
2015).
Kanker payudara adalah suatu tumor (maligna) yang berkembang dari sel-
sel di payudara. Biasanya kanker payudara tumbuh di lobulus yaitu kelenjar yang
memproduksi susu, atau pada duktus saluran kelenjar susu yaitu saluran yang
normal. Sel tersebut mengalami mutasi, tumbuh lebih cepat dan tidak terkendali
3. Etiologi
Menurut Brunner dan Suddart dalam NANDA, (2015), penyebab kanker
payudara belum dapat ditentukan, tetapi terdapat beberapa faktor genetik. Kanker
atau lobus payudara. Pada awalnya hanya terdapat hyperplasia sel dengan
perkembangan sel-sel yang atipikal dan kemudian berlanjut menjadi karsinoma insitu
dan sel menjadi massa. Hormon steroid yang dihasilkan oleh ovarium juga berperan
perubahan dalam lingkungan seluler). Menurut Putra (2015) faktor risiko yang dapat
menyebabkan kanker payudra terbagi menjadi dua kelompok yaitu faktor resiko
yang dapat diubah dan faktor resiko tidak dapat diubah. Faktor-faktor tersebut
sebagai berikut :
1) Obesitas
tubuh.
2) Pecandu alkohol
seperti faktor pertumbuhan atau insulin like growth factors (IGFs) dan estrogen. Oleh
karena itu alkohol dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
3) Perokok berat
Rokok merupakan salah satu faktor risiko kanker payudara pada perempuan,
rokok mengandung zat-zat kimia yang dapat mempengaruhi organ – organ tubuh.
4) Stres
Stres dapat menjadi faktor risiko kanker payudara karena stres pisikologi yang
berat dan terus menerus dapat melemahkan daya tahan tubuh dan penyakit fisik dapat
mudah menyerang.
Zat karsinogen di antaranya yaitu zat kimia, radiasi, dan pembakaran asap
tembakau. Zat karsinogen dapat memicu tumbuhnya sel kanker payudara (Depkes,
2015).
6) Obesitas
tubuh. Jaringan lemak dalam tubuh merupakan sumber utama estrogen, jadi jika
memiliki jaringan lemak lebih banyak berarti memiliki estrogen lebih tinggi yang
7) Pecandu alkohol
seperti faktor pertumbuhan atau insulin like growth factors (IGFs) dan estrogen. Oleh
Sel-sel dri kanker itu dibentuk dari sebuah sel-sel yang normal di dalam
suatu proses yang sangat rumit yang bisa disebut juga dengan transformasi, yang juga
1. Fase insiasi
Pada tahap pertama yaitu insiasi akan terjadi sebuah perubahan di dalam bahan
yang genetic sel yang sering memancing sel itu menjadi sangat ganas.
2. Fase promosi
Pada tahap kedua ini yaitu promosi, salah satu sel yang sudah mengalamifase
uteri, bisa juga ditemukan di rongga mulut, dan juga paru-paru, pada
3. Fase invasi :
Sel-sel yang akan menjadi ganas, dan terus berkembang biak untuk
menginfiltrasi dengan melalui membrane sel dan menuju ke jaringan
Bila tumor itu akan makin membesar maka bisa juga kemungkinan
Hiperplasia Sel
Carsinoma in Situ
Carcinoma Mammae
Tanda dan gejala kanker payudara pada stadium awal biasanya massa tunggal,
massa teraba keras dan padat, dapat digerakan atau terfiksasi pada kulit atau jaringan yang
berada dibawahnya, tidak memiliki batasan yang jelas atau tidak teratur. Tanda lanjutan
lainnya berupa adanya rabas pada puting atau terjadi retraksi pada puting, edema atau
cekungan pada kulit, payudara tidak simetris, dan pembesaran nodus limfe aksila. Pasien
yang menderita Carsinoma mamme biasanya ada yang merasakan nyeri dan ada yang
tidak merasakan nyeri, dan berat badan menurun menunjukan adanya metastase (Nurarif,
2015).
6. Komplikasi
a. Gangguan neurovaskuler
7. Pemeriksaan Penunjang
1. Mamografi
Adalah pemeriksaan untuk mendiagnosis keberadaan kanker payudara, baik
pada wanita yang memiliki atau tanpa gejala.
2. USG (ultrasonografi) payudara
Merupakan tes pemeriksaan kanker dengan bantuan gelombang suara yang
menampilkan gambar di layar komputer.
3. Magnetic resonance imaging (MRI) payudara
Adalah tes kanker payudara dengan menggunakan magnet dan gelombang
radio. Kombinasi keduanya akan menghasilkan gambar di seluruh bagian
payudara dan menunjukkan jaringan lunak dengan sangat jelas.Pemeriksaan MRI
umumnya dilakukan setelah seseorang didiagnosis memiliki kanker payudara.
Tujuannya untuk mengetahui ukuran kanker dan mencari kemungkinan tumor lain
di payudara.
4. Biopsi
Prosedur tes ini dilakukan dengan mengambil sampel jaringan yang
dicurigai terdapat sel kanker di dalamnya. Sampel ini nantinya akan diperiksa di
laboratorium, di bawah mikroskop, untuk dilihat karakteristiknya. Dari
pemeriksaan di bawah mikroskop inilah keberadaan jaringan sel kanker bisa
diketahui.
8. Pemeriksaan laboratorium
Apusan gram bakteri
Tes resistensi terhadap anti mikroba
Tes antibody
Tes antigen
Kultur mikroba
Tes antigenetik mikroba
PC
9. Penatalaksanaan Medis
Penangan pada pasien kanker payudara meliputi:
1. Mastektomi
7) Mastektomi subkutan
2. Radioterapi
3. Kemoterapi
4. Terapi hormonal
5. Lintas metabolisme
B. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan
sistematis mulai dari pengumpulan data, identitas pasien, dan validasi status
muncul massa, penebalan massa atau gejala kanker lain dan apakah telah
puting, adanya ruam, atau eksem pada puting, riwayat trauma pada
Griffin, 2014).
1. Anamnesis
1) Identitas pasien
2) Keluhan utama
3) Riwayat penyakit
4) Personal hygine
5) Pengkajian spiritual
2. Observasi
Observasi merupakan metode pengumpulan data dengan cara melihat
kondisi pasien maupun lingkungan sekitar pasien atau respon pasien dengan
penyakit kanker, biasanya terdapat nyeri sehingga respon pasien terlihat
meringis menahan nyeri.
3. Pemeriksaan fisik
menggunakan metode head to toe yaitu dari ujung rambut hingga ujung
kaki untuk menemukan tanda tanda klinis atau kelainan pada suatu
2. Diagnosa keperawatan
keadaan kesehatan pada individu atau klompok (Martin dan Griffin, 2014).
Minor
DO:
- Tekanan darah meningkat
- Pola nafsu makan berubah
- Proses berfikir terganggu
- Menarik diri
- Berfokus pada diri sendiri
Implementasi keperawatan
Griffin, 2014).
Evaluasi keperawatan
proses (formatif) dan evaluasi hasil (sumatif) dan mencakup penilaian hasil
tindakan asuhan keperawatan yang telah dilakukan (Martin dan Griffin, 2014).
Dokumentasi Keperawatan