2791-Article Text-7030-1-10-20210822

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 11

Prosiding The 12th Industrial Research Workshop and National Seminar

Bandung, 4-5 Agustus 2021

Rancangan Belt Conveyor 241BC3 Limestone Clay Kapasitas 2200


Ton/Jam Area Crusher Tuban 1 Di PT Semen Indonesia (Persero)
Tbk Pabrik Tuban
Annisa Aulia Nurrizki1, Bambang Puguh Manunggal2, Indriyani3
1,2,3Jurusan Teknik Konversi Energi, Politeknik Negeri Bandung, Bandung 40012
1E-mail : [email protected]
2E-mail : [email protected]
3E-mail : [email protected]

ABSTRAK

Crusher merupakan unit pertama dalam tahapan pembuatan semen. Pada unit crusher, penggunaan sistem konveyor
sabuk adalah salah satu bagian penting karena dibutuhkan untuk pendistribusian bahan baku semen. Konveyor sabuk
sendiri didefinisikan sebagai suatu alat yang digunakan untuk mengangkut atau memindahkan material dari satu tempat
ke tempat lain secara terus menerus. Konveyor sabuk dirancang untuk mengangkut batu kapur dengan kapasitas 2200
ton/jam, kecepatan sabuk 1,43 m/s dan panjang 398 m. Rancangan sistem konveyor sabuk ditentukan oleh dimensi
kecepatan sabuk, perhitungan kapasitas batu kapur, karakteristik batu kapur, luas permukaan batu kapur dan kondisi
lingkungan area crusher. Standar acuan yang digunakan pada perancangan yaitu CEMA edisi 5 dan hasil perhitungan
divalidasi menggunakan aplikasi sidewinder. Hasil rancangan yang diperoleh menyatakan bahwa kecepatan 1,43 m/s
dapat memenuhi kapasitas 2200 ton/jam dan didapatkan lebar sabuk 2000 mm. Daya motor yang dibutuhkan untuk
menggerakkan konveyor sebesar 246 kW, dan tegangan efektif untuk sabuk yang didapatkan adalah sebesar 49520,94
lbs. Jumlah ply sabuk yang dipilih adalah 9 ply sesuai rekomendasi CEMA untuk lebar sabuk 2000 mm. Semakin besar
kapasitas yang diangkut, maka lebar konveyor yang digunakan akan semakin lebar.

Kata Kunci
Crusher, Konveyor Sabuk, CEMA

1. PENDAHULUAN semen (umpan) dari hopper dan feeder menuju storage


atau stockpile [6].
Dalam kehidupan sehari-hari, kegiatan transportasi
sering dilakukan baik itu transportasi barang, material, Konstruksi sabuk pada sistem konveyor ini berupa karet
tanaman, hewan, hingga transportasi yang digunakan memanjang yang tidak terputus dengan lebar 2000 mm
oleh manusia. Begitu pun dengan transportasi padatan yang digulungkan di antara 2 buah pulley yang terletak
yang dilakukan di pabrik atau industri. Transportasi pada ujung belt conveyor [4]. Belt merupakan bagian
padatan menjadi bagian yang penting di industri dengan yang bersentuhan langsung dengan material yang dapat
menggunakan alat yaitu konveyor sabuk (belt conveyor) membawa material dari satu titik ke titik lain [5].
[1].
Dalam penelitian digunakan metode statistic inferensial.
Konveyor sabuk ini telah lama dikenal, pertama kali Metode statistic inferensial ini merupakan teknik
digunakan pada tahun 1800 untuk mengangkut barang analisis data yang digunakan untuk menentukan tingkat
hasil tambang. Selain mengangkut barang hasil kesamaan antara hasil yang diperoleh dengan nilai yang
tambang, di tahun 1905 konveyor sabuk mulai dihitung secara manual, kemudian dari analisis tersebut
digunakan di dalam proses pertambangan bawah tanah dilakukan penarikan kesimpulan [8].
secara langsung. Seiring dengan berkembangnya zaman
Penelitian ini memiliki tujuan untuk merancang sistem
dan teknologi, saat ini konveyor sabuk digunakan untuk
konveyor sabuk yang memiliki kapasitas 2200 ton/jam.
berbagai kegiatan produksi di industri [2].
Parameter pada rancangan sistem konveyor sabuk
PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk adalah salah satu ditentukan oleh dimensi kecepatan sabuk, perhitungan
perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi kapasitas material angkut, karakteristik material angkut,
semen, perusahaan ini termasuk perusahaan BUMN luas permukaan material angkut dan kondisi lingkungan
(Badan Usaha Milik Negara). Selama proses pembuatan area crusher [11]. Standar acuan yang digunakan pada
semen di PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk hampir perancangan yaitu CEMA edisi 5 dan hasil perhitungan
seluruhnya menggunakan mesin atau alat dengan divalidasi menggunakan aplikasi sidewinder.
transportasi material yang digunakan yaitu belt
Pada penelitian lain menjelaskan tentang rancangan
conveyor [12]. Peranan belt conveyor sangat penting
sistem konveyor dengan analisis kekuatan pada feeder
karena digunakan untuk mentransportasikan bahan baku
dibagian konveyor [9]. Adapun penelitian yang
merancang sistem konveyor sabuk dilihat dari segi
745
Prosiding The 12th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 4-5 Agustus 2021

pemasangannya, perawatan konveyor sabuk itu sendiri, ukuran dan sifat material angkut, serta sudut inklinasi
dan peralatan pendukung yang terpasang pada sistem konveyor. Konversi satuan kapasitas angkut ton/jam
konveyor tersebut [15]. menjadi ft3/jam diformulasikan pada persamaan (1)
sebagai berikut [7]:
2. METODE 𝑓𝑡³
=
𝑄×2000
(1)
𝑗𝑎𝑚 𝛾
Dalam merancang suatu sistem belt conveyor diperlukan
data awal untuk menentukan dimensi sabuk dan Q : Kapasitas angkut (ton/jam)
kebutuhan daya motor diantaranya adalah material 𝛾 : Densitas material (lb/ft³)
angkut, kapasitas puncak material yang akan diangkut, Berikut adalah persamaan (2) untuk mengkonversi
geometri konveyor, dan kondisi operasi di lapangan kapasitas agar diketahui kapasitas ekuivalen pada 100
yang tergambar pada Gambar 1. Diagram alir fpm [3] :
rancangan. 𝑓𝑡³ 100
𝑄𝑒𝑘𝑢 = ×( ) (2)
𝑗𝑎𝑚 𝑣
𝑄𝑒𝑘𝑢 : Kapasitas ekuivalen pada 100 fpm (ft³/jam)
𝑣 : Actual belt speed (fpm)
Untuk kecepatan belt conveyor dapat diketahui dengan
menggunakan persamaan (3) kapasitas awal dari sistem
belt conveyor sebagai berikut [7]:
Q = 60. A. V. γ (3)
Q : Kapasitas sistem konveyor (ton/jam)
A : Total cross-secional area yang terbentuk
pada belt akibat penopang idler dan angle of
surcharge (m²)
V : Kecepatan belt (m/min)
𝛾 : Densitas material (t/m³)

Gambar 1. Diagram Alir Rancangan Belt Conveyor


Selain informasi data eksisting pada Gambar 1. terdapat
beberapa informasi penting tentang material angkut
yang perlu diketahui dalam perhitungan perancangan
konveyor, diantaranya [13]:
1) Ukuran lump, grain dan powder
2) Distribusi lump, grain dan powder (%)
3) Densitas material angkut (besar volume (t/m³))
4) Angle of repose (keadaan standstill material
setelah penjatuhan)
5) Angle of surcharge (sudut ketika material pada
keadaan istirahat selama penggerakan konveyor)
6) Moisture content (%)
7) Temperature (°C)
8) Karakteristik khusus yaitu kekerasan, debu, dan
bubuk
9) Kondisi yang dibutuhkan selama diangkut
10) Nama material yang diangkut

2.1 Kapasitas, Lebar, dan Kecepatan Belt Conveyor


Kecepatan untuk belt conveyor yang paling sesuai
bergantung pada beberapa faktor yaitu lebar sabuk,
746
Prosiding The 12th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 4-5 Agustus 2021

Tabel 1. Rekomendasi Maksimum Kecepatan Sabuk [3] 2.2 Load Cross Section Area
Di dalam load cross section area terdapat dua bagian
Belt
Material Being Belt Speeds utama yaitu troughed belt area dan flat belt area. Pada
Width
Conveyed (fpm)
(inches) troughed belt area terbagi kembali menjadi dua area
yaitu area trapezoid (Ab) dan area circular atau
lingkaran (As), di mana kedua area ini akan ditotalkan
Grain or other free- 500 18 dan disebut sebagai total cross-sectional area yang
flowing, nonabrasive 700 24-30 dilambangkan dengan At).
material 800 36-42
1000 48-96 2.2.1 Troughed Belt Area

Coal, damp clay, soft Berikut adalah bagian pertama pada load cross section
400 18 area.[3]
ores, overburden and
earth, fine-crushed 600 24-36
stone 800 42-60
1.000 72-95

Heavy, hard, sharp-


350 18
edged ore, coarse-
crushed stone 500 24-36
600 Over 36
Gambar 2. Load Cross Section pada Troughed Belt
Foundry sand, (Sumber: Conveyor Equipment Manufacturers Association
prepared or damp; Fifth Edition, July 2002)
shake-out sand with
small cores, with or Any Gambar 2. di atas menampilkan gambaran untuk
350
without small casting width troughed belt area yang terbagi menjadi dua area yaitu
(not hot enough to area trapezoid (Ab) dan area circular atau lingkaran (As)
harm belting)
A. Area Trapezoid (Ab)
Area trapezoid dapat dicari melalui persamaan (4)
Prepared foundry
dan komponen-komponen pada area trapezoid ini
sand and similar
dapat dicari dengan persamaan (5), (6), (7), (8), dan
damp (or dry
Any (9). [16]
abrasive) materials 200 l+l1
width (AECFG)𝐀𝐛 = ( ) j (4)
discharged from belt 2
by rubber-edged (AECFG)Ab : area trapezoid troughed belt load
plows Areas
𝑙 : panjang dari titik tengah ke sisi
Nonabrasive 200,
(inch)
materials discharged except for 𝑙1 : panjang dari ujung sisi awal ke sisi
from belt by means of wood pulp, Any yang lainnya (inch)
plows where 300 to width Nilai 𝑙, 𝑙1 , dan j dapat dicari menggunakan
400 is persamaan dibawah ini:
preferable 𝑙1 = 𝑙 + 2𝑓 (5)
Feeder belts, flat or 𝑐 = 0,055𝑏 + 0,9 (6)
troughed, for feeding 𝑙1 = (0,371𝑏 + 0,25) + (2 × (0,2595𝑏 − 1,025) 𝑐𝑜𝑠𝛽) (7)
fine, nonabrasive, or Any 𝑗 = (0,2595𝑏 − 1,025) 𝑠𝑖𝑛𝛽 (8)
mildly abrasive 50 to 100 𝐴𝑏 = [0,371𝑏 + 0,25 + (0,259𝑏 − 1,025)𝑐𝑜𝑠𝛽] ×
width
materials from [(0,2592 − 1,025)𝑠𝑖𝑛𝛽] (9)
hoppers and bins

(Sumber: Conveyor Equipment Manufacturers Association


B. Area Circular atau Lingkaran (As)
Fifth Edition, July 2002) Sebelum mencari nilai luas area circular, pertama
harus diketahui nilai jari-jari (r) yang dapat diketahui
Tabel 1. menampilkan rekomendasi maksimum dari persamaan (10) berikut [3]:
kecepatan sabuk berdasarkan material yang diangkut
0,5 𝑙 𝑙
dan menampilkan rekomendasi lebar sabuk. 𝑟 = ( 1) = ( 1 ) (10)
𝑠𝑖𝑛𝛼 2 𝑠𝑖𝑛 𝛼
𝑟 : jari-jari (inch)
Nilai 𝑙1 di atas didapatkan dengan menggunakan
persamaan (6) yang kemudian disubtitusikan ke
747
Prosiding The 12th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 4-5 Agustus 2021

dalam persamaan (11) sehingga persamaan V : Kecepatan konveyor (fpm)


menjadi: hp : Daya yang digunakan oleh belt
𝑟=
0,1855𝑏+0,125+(0,2595𝑏−1,025) 𝑐𝑜𝑠𝛽
(11) (horsepower/hp)
𝑠𝑖𝑛𝛼
Dari nilai jari-jari tersebut, maka nilai area circular
2.3.1 Faktor Koreksi pada Tegangan Efektif
akan diketahui dengan persamaan (12) sebagai
Sabuk
berikut [3]:
(𝐴𝐵𝐶𝐸)𝐴𝑠 = 𝑟 2 ( −
𝜋𝛼 𝑠𝑖𝑛2𝛼
) (12) Dalam menentukan nilai tegangan efektif sabuk,
180 2
diperlukan nilai faktor koreksi Kt yang berfungsi
Dimana:
sebagai faktor pengali, tujuannya untuk meningkatkan
(ABCE)As : area circular troughed belt load areas
𝐴 +𝐴 perhitungan tegangan efektif pada sabuk. Faktor koreksi
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑟𝑒𝑎, 𝐴𝑡 (𝑓𝑡 2 ) = 𝑏 𝑠 (13) ini nantinya akan mentoleransi resistansi yang timbul
144
secara meningkat. Apabila resistansi meningkat, maka
2.2.2 Flat Belt Area akan berakibat pada penurunan temperature [3].
Bagian kedua pada load cross section area adalah flat
belt area yang digambarkan pada Gambar 3 di bawah
ini [3].

Gambar 4. Grafik Faktor Koreksi Temperatur (Kt)


terhadap Temperatur
(Sumber: Conveyor Equipment Manufacturers Association
Fifth Edition, July 2002)
Gambar 3. Load Cross Section Area pada Flat Belt Pada Gambar 4. di atas dijelaskan grafik faktor koreksi
(Sumber: Conveyor Equipment Manufacturers Association temperatur (Kt) terhadap temperatur.
Fifth Edition, July 2002)
2.3.2 Faktor Gesekan Idler (Kx)
Dalam menghitung luas pada flat belt area, area
circular dihitung menggunakan persamaan (12). 𝐾𝑥 dapat dicari menggunakan persamaan (18) dibawah
Perbedaan dengan area troughed belt terletak di ini [3]:
𝐴
perhitungan 𝑙1 , karena berada pada panjang sisi lain 𝐾𝑥 = 0,00068(𝑊𝑏 + 𝑊𝑚 ) + 𝑖 (18)
𝑆𝑖
pada area trapezoid dengan permukaan sabuk yang Berikut adalah nilai Ai untuk beberapa kelas konveyor;
berbeda. Persamaan (14) merupakan persamaan untuk Ai = 1,5 untuk 6-inch diameter Idler roll, CEMA C6,
menghitung 𝑙1 . [3] D6
𝑙1 = 𝑏 − 2𝑐 = 𝑏 − 2(0,55𝑏 + 0,9) = 0.890𝑏 − 1,8 (14) Ai = 1,8 untuk 5-inch diameter Idler roll, CEMA B5,
Setelah mengetahui nilai 𝑙1 maka nilai jari-jari untuk C5,
menghitung luas area flat belt akan diketahui dengan D5
persamaan (15) berikut [3]: Ai = 2,3 untuk 4-inch diameter Idler roll, CEMA B4,
0,455𝑏−0,9
𝑟= (15) C4
𝑠𝑖𝑛𝛼
Ai = 2,4 untuk 7-inch diameter Idler roll, CEMA E7
Selanjutnya luas flat belt area ini dapat diketahui
Ai = 2,8 untuk 8-inch diameter Idler roll, CEMA E6
dengan mensubtitusikan persamaan (14) ke persamaan
(11) [3]:
0,455𝑏−0,9 2 𝜋𝛼 𝑠𝑖𝑛2𝛼
2.3.3 Faktor Gaya Belt dan Beban Flexure pada
(𝐴𝐵𝐶𝐸)𝐴𝑠 = ( ) ×( − ) (16) Idler (Ky)
𝑠𝑖𝑛𝛼 180 2

Tahanan belt terhadap flexure yang bergerak di atas


2.3 Tegangan Tarik Sabuk (Te) idler dan tahanan beban flexure material di atas sabuk
Tegangan efektif (Te ) akan menghasilkan daya yang yang bertumpu pada idler itu akan menghasilkan gaya
dibutuhkan pada drive pulley, besar daya ini akan tegangan pada sabuk Untuk menghitungnya, dibutuhkan
digunakan untuk mendorong atau mengendalikan Ky (faktor perkalian untuk menghitung gaya tegangan
konveyor sabuk yang sedang bermuatan pada kecepatan tersebut) [3].
sabuk desain V dalam bentuk fpm dengan persamaan
(17) berikut [10]:
𝑇 ×𝑉
ℎ𝑝 = 𝑒 (17)
33000
Dimana:
Te : Tegangan efektif (lbs)

748
Prosiding The 12th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 4-5 Agustus 2021

Tabel 2. Faktor Ky, Values 2.3.5 Tahanan Pulley (Tp)


Percent Slope
Conveyor
Wb+Wm
Length
(lbs/ft)
0 3 6 9
Approximate Degree
12 24 33
Berikut adalah tabel untuk menentukan besarnya nilai
(ft)
20
0
0.035
2
0.035
3.5
0.034
5
0.031
7
0.031
14
0.031
18
0.031
tahanan pulley [14].
50
75
0.035
0.035
0.034
0.034
0.033
0.032
0.032
0.032
0.031
0.030
0.028
0.027
0.027
0.025
Tabel 3. Belt Tension to Rotate Pulleys
250
100 0.035 0.033 0.032 0.031 0.030 0.026 0.023
Pounds of
150 0.035 0.035 0.034 0.033 0.031 0.025 0.021
Location of Degree Wrap of
200 0.035 0.035 0.035 0.035 0.032 0.024 0.018
Tension at belt
250 0.035 0.035 0.035 0.035 0.035 0.021 0.018
Pulleys Belt
300
20
0.035
0.035
0.035
0.034
0.035
0.032
0.035
0.030
0.032
0.030
0.019
0.030
0.019
0.030
Line
50
75
0.035
0.034
0.033
0.033
0.031
0.030
0.029
0.029
0.029
0.028
0.026
0.024
0.025
0.021
Tight side 150º to 240º 200 lbs/pulley
400
100
150
0.034
0.035
0.032
0.034
0.030
0.034
0.030
0.031
0.028
0.027
0.022
0.019
0.019
0.016
Slack side 150º to 240º 150 lbs/pulley
200 0.035 0.035 0.035 0.033 0.027 0.016 0.014
All other Less than 150º
250 0.035 0.035 0.034 0.030 0.026 0.017 0.016
100 lbs/pulley
300
20
0.035
0.035
0.035
0.033
0.034
0.031
0.029
0.030
0.024
0.030
0.018
0.030
0.018
0.030
pulleys
50
75
0.034
0.033
0.032
0.032
0.030
0.029
0.028
0.027
0.028
0.027
0.024
0.021
0.023
0.019
Note: Double the above values for pulley shafts that are
500
100
150
0.033
0.035
0.031
0.033
0.029
0.030
0.028
0.027
0.026
0.024
0.019
0.016
0.016
0.016
not opening in antifriction bearings.
200
250
0.035
0.035
0.035
0.035
0.030
0.030
0.027
0.025
0.023
0.021
0.016
0.016
0.016
0.015
(Sumber: Conveyor Equipment Manufacturers Association
300
20
0.035
0.035
0.035
0.032
0.029
0.030
0.024
0.029
0.019
0.029
0.018
0.029
0.018
0.029
Fifth Edition, July 2002)
50
75
0.033
0.032
0.030
0.030
0.029
0.028
0.027
0.026
0.026
0.024
0.023
0.020
0.021
0.016
Tabel 3. merupakan rekomendasi nilai tahanan pulley
600
100
150
0.032
0.035
0.030
0.031
0.027
0.026
0.025
0.024
0.022
0.019
0.016
0.016
0.016
0.016 berdasarkan lokasi pemasangan pulley.
200 0.035 0.031 0.026 0.021 0.017 0.016 0.016
250 0.035 0.031 0.024 0.020 0.017 0.016 0.016
300 0.035 0.031 0.023 0.018 0.018 0.018 0.018
20 0.035 0.031 0.030 0.029 0.029 0.029 0.029 2.3.6 Tahanan Aksesoris (Tac)
50 0.032 0.029 0.028 0.026 0.025 0.021 0.018
75 0.031 0.029 0.026 0.024 0.022 0.016 0.016
800
100
150
0.031
0.034
0.028
0.028
0.025
0.023
0.022
0.019
0.020
0.019
0.016
0.016
0.016
0.016
A. Plows
200
250
0.035
0.035
0.027
0.026
0.021
0.020
0.016
0.017
0.016
0.016
0.016
0.016
0.016
0.016 Berikut adalah tabel 4. yaitu rekomendasi nilai
300 0.035 0.025 0.018 0.018 0.018 0.018 0.018

(Sumber: Conveyor Equipment Manufacturers Association tahanan plows (Tpl) berdasarkan type plow yang
Fifth Edition, July 2002)
Tabel 2. merupakan nilai faktor koreksi Ky yang digunakan [3].
bekerja untuk gaya sabuk dan beban flexure pada idler. Tabel 4. Discharge Plow Allowance
Additional Belt Pull
2.3.4 Komponen Tegangan Efektif (Te) Type of Plow per Plow, at Belt Line
(lbs/in belt width)
Nilai tegangan efektif (Te) dapat diketahui dengan cara
Full V or single slant plow, removing 5.0
mengidentifikasi dan mengevaluasi masing-masing gaya all material from belt
yang bekerja di dalam konveyor sabuk. Partial V or single slant plow, 3.0
Persamaan (19) untuk menghitung tegangan efektif (Te) removing half material from belt
adalah sebagai berikut [10]: (Sumber: Conveyor Equipment Manufacturers Association
𝑇𝑒 = 𝑇𝑥 + 𝑇𝑦𝑐 + 𝑇𝑦𝑟 + 𝑇𝑦𝑚 + 𝑇𝑚 + 𝑇𝑝 + 𝑇𝑎𝑚 + 𝑇𝑎𝑐 (19) Fifth Edition, July 2002)
Berikut rumus tegangan efektif konveyor sabuk: B. Scraper (Belt Cleaning Equipment)
Tx = Tahanan akibat gesekan pada idler (lbs) Tahanan dari peralatan scraper dilambangkan
= L × Kx × Kt dengan (Tbc ). Umumnya terdapat lebih dari satu
Tyc = Tahanan belt flexure pada carrying idler tahanan dibutuhkan (sekitar 2 sampai 3 lbs/inch dari
(lbs) lebar belt) yang bekerja menekan belt. Tahanan belt
= L × K 𝑦 × W𝑏 × K 𝑡 cleaning ini dapat diketahui melalui persamaan (20)
Tyr = Tahanan belt flexure pada return idler (lbs) berikut [3]:
= L × 0,015 × Wb × K 𝑡 𝑇𝑏𝑐 = 𝑛 × 3 × 𝐵 (lbs) (20)
Tym = Tahanan material flexure (lbs) Dimana, B = Lebar belt (inch)
= L × K 𝑦 × W𝑚 C. Skirtboard
𝑇𝑚 = Tahanan material lift (+) atau lower (-) (lbs) Skirtboard ini nilainya lebih baik dipersempit untuk
= ± H × W𝑚 menghindari gesekan pada ujung-ujung rubber.
Tp = Tahanan pulley (lbs) Tegangan pada skirtboard ini dapat dicari melalui
= Lihat sub-bab 2.3.5 persamaan (21) [3]
Tac = Tahanan dari aksesoris (lbs) 𝑇𝑠𝑏 = (2 × 𝐶𝑠 × 𝐿𝑏 × ℎ𝑠 ) + (6 × 𝐿𝑏 ) (lbs) (21)
= Lihat sub-bab 2.3.6. Dimana,
Tpl = Tahanan percepatan material (lbs) C𝑠 = Faktor dari beberapa material pada Gambar 5
= 2,8755 × 10−4 × Q × (V ± V0 ) Lb = Panjang skirtboard (ft)
Dimana: hs = Kedalaman material mengenai skirtboard
L = Panjang konveyor (ft) = 0,1 x lebar belt (inc)
H = Ketinggian vertikal (m)
Kx = Faktor gesekan idler (lbs/ft)
Kt = Faktor koreksi temperatur lingkungan
Ky = Faktor perhitungan gaya sabuk dan beban
flexure pada idler

749
Prosiding The 12th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 4-5 Agustus 2021

𝐶𝑤 = wrap factor (Tabel 5)


Tabel 5. Wrap Factor (Cw) Rubber-Surface Belt
Type of Automatic Takeup Manual Takeup
Pulley θ Wrap Bare Lagged Bare Lagged
Drive Pulley Pulley Pulley Pulley
Single,
180º 0.84 0.50 1.2 0.8
no snub
200º 0.72 0.42 1.0 0.7
Single
210º 0.66 0.38 1.0 0.7
with
220º 0.62 0.35 0.9 0.6
snub
240º 0.54 0.30 0.8 0.6
Gambar 5. Nilai untuk Skirtboard Friction Factor (Cs) 380º 0.23 0.11 0.5 0.3
(Sumber: Conveyor Equipment Manufacturers Association Dual*
420º 0.18 0.08 - -
Fifth Edition, July 2002) (Sumber: Conveyor Equipment Manufacturers Association
Fifth Edition, July 2002)
Nilai skirtboard friction factor ini penting diketahui dan Untuk nilai besaran faktor wrap pada sabuk dapat
nilai ini ditampilkan pada Gambar 5. melihat Tabel 5. yang menampilkan nilai wrap factor
berdasarkan tipe pulley yang digunakan.
D. Tripper
Tripper merupakan tahanan yang berasal dari pulley 2.3.8 Sag antara Idler
tripper dan berat belt pada tripper (Ttr ). Tripper Sag adalah komponen yang berada di antara idler yang
dapat diketahui melalui persamaan (22) berikut [3]: bekerja sebagai pembatas, fungsinya untuk
𝑇𝑡𝑟 = 𝑇𝑝𝑟 + (𝐻 + 𝑊𝑏 ) (22) menghindarkan material agar tidak tumpah dari sabuk.
Sag antara idler berkaitan dengan berat sabuk dan
Dimana,
material, spasi idler, dan tegangan sabuk. Untuk
H = Ketinggian vertikal (m)
mencari nilai sag pada idler diketahui melalui
Wb = Berat belt (lb/ft)
persamaan (25) [3]
Sehingga tahanan aksesoris dapat dicari 𝑆 2 (𝑊 +𝑊 )
𝑦= 𝑖 𝑏 𝑚 (25)
menggunakan persamaan (23) [3]: 8𝑇
𝑇𝑎𝑐 = 𝑇𝑝𝑙 + 𝑇𝑏𝑐 + 𝑇𝑠𝑏 + 𝑇𝑡𝑟 (23) Dimana,
y = Vertical drop (sag) antar idler (ft)
𝑊𝑏 = Berat sabuk (lbs/ft)
2.3.7 Wrap Factor (Cw)
𝑊𝑚 = Berat material (lbs/ft)
Wrap factor (𝐶𝑤 ) adalah nilai matematika yang 𝑆𝑖 = Jarak spasi idler (ft)
digunakan untuk menentukan tegangan tarik efektif belt T = Tegangan pada sabuk (lbs)
yang dihasilkan oleh drive pulley [3]. Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh Virgy
(2020), ketika sag pada sabuk konveyor lebih besar 3%
daripada jarak antar idler, maka persamaannya ada pada
persamaan (26) menjadi:
𝑆𝑖 2 (𝑊𝑏 +𝑊𝑚) 3𝑆𝑖
𝑦= = (26)
8𝑇 100

2.4 Idler
Gambar 6. Penampang Pulley dan Sabuk dengan Wrap
dan Posisi Nilai T1 dan T2 2.4.1 Jarak Spasi Idler dan Roll Diameter
(Sumber: Conveyor Equipment Manufacturers Association
Dalam memilih jarak spasi idler, terdapat beberapa
Fifth Edition, July 2002)
faktor yang menjadi pertimbangan yaitu berat sabuk,
Pada Gambar 6. diperlihatkan penampang pulley pada
berat material angkut, jarak sabuk, rating sabuk,
sabuk dengan nilai faktor wrap.
𝑇 1 tegangan sabuk, idler life, idler load rating, dan jarak
𝐶𝑤 = 2 = 𝑓𝜃 (24) pada kurva vertikal. Untuk sabuk yang memiliki lebar
𝑇1 𝑒 −1
Dimana, diatas 48 inch atau setara dengan 1219 mm, maka
𝑇𝑒 = 𝑇1 − 𝑇2 = Tegangan efektif (lbs) direkomendasikan spasi untuk return idler dengan
𝑇1 = Tegangan tight-side pada pulley (lbs) memerhatikan dua faktor yaitu nilai idler load ratings
𝑇2 = Tension slack-side pada pulley (lbs) dan jarak belt [3].
e = basis naperian logarithms = 2.718
f = koefisien gesekan antara permukaan pulley 2.4.2 Calculated Idler Load
dan
Nilai calculated idler load (CIL dan CILR) dibutuhkan
permukaan belt (0,25 karet permukaan belt untuk memilih kelas idler pada konveyor sabuk. Untuk
uncover baja atau besi cor katrol; 0,35
mengetahui kelas idler ini yaitu dengan membandingkan
permukaan karet sabuk penggerak karet
nilai calculated idler load (CIL dan CILR) dengan idler
permukaan pulley yang tertinggal).
load ratings. Berikut adalah persamaan (27) dan (28)
θ = wrap of belt disekitar pulley, radians (one
degree = 0.0174 radian)
750
Prosiding The 12th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 4-5 Agustus 2021

untuk mencari nilai calculated idler load (CIL dan Tabel 6. di atas merupakan tabel rata-rata berat sabuk
CILR) [3]: untuk melihat besaran sabuk yang direncanakan.

𝐶𝐼𝐿 = ((𝑊𝐵 + (𝑊𝑀 × 𝐾1) × 𝑆𝐼)) + 𝐼𝑀𝐿 (27) Tabel 7. K1-lump Adjusment Factor
Maximum Material Weight, lbs/cu ft
𝐶𝐼𝐿𝑅 = (𝑊𝐵 × 𝑆𝐼) + 𝐼𝑀𝐿 (28) Lump
Dimana, Size 50 75 100 125 150 175 200
CIL = Calculated Idler Load (lbs) (inches)
CILR = Calculated Idler Load Ratings (lbs) 4 1.0 1.0 1.0 1.0 1.1 1.1 1.1
WB = Berat belt (lbs/ft) menggunakan taksiran dari 6 1.0 1.0 1.0 1.1 1.1 1.1 1.1
Tabel 6. 8 1.0 1.0 1.1 1.1 1.2 1.2 1.2
WM = Berat material (lbs/ft) = (𝑄 × 2000)/ 1.0 1.1 1.1 1.1 1.2 1.2 1.2
10
(60 × 𝑉𝑒𝑒 )
12 1.0 1.1 1.1 1.2 1.2 1.2 1.3
Q = Jumlah material yang disalurkan
(ton/jam) 14 1.1 1.1 1.1 1.2 1.2 1.3 1.3
𝑉𝑒𝑒 = Desain kecepatan belt (fpm) 16 1.1 1.1 1.2 1.2 1.2 1.3 1.4
SI = Spasi idler (ft) 18 1.1 1.1 1.2 1.2 1.2 1.3 1.4
Kl = Lump adjustment factor (tabel K1-lump
(Sumber: Conveyor Equipment Manufacturers Association
adjustment factor) Fifth Edition, July 2002)
IML = Idler misalignment load (lbs) karena deviasi Sedangkan untuk maksimum lump size dapat dilihat
(𝐷×𝑇)
ketinggian idler dan tegangan belt = pada Tabel 7. untuk melihat faktor penambahan pada
6 𝑥 𝑆𝐼
D = Misalignment (in) maksimum lump size.
T = Ketegangan sabuk (lbs)
SI = Spasi idler (ft) 2.4.3 Faktor Koreksi pada Umur Idler
Nilai IML pada konveyor sabuk ini dapat dilihat dari Faktor-faktor yang digunakan untuk mengetahui umur
Gambar 7. di bawah ini. idler dilambangkan dengan faktor K2, K3, dan K4. Oleh
CEMA, penting untuk mengetahui bearing L10 life atau
umur idler tersebut karena akan digunakan sebagai
penunjuk untuk menentukan idler ratings.

Nilai CIL berbanding terbaik dengan load rating,


apabila nilai CIL lebih kecil daripada load rating
CEMA pada series idler tertentu, maka umur idler akan
Gambar 7. Idler Misalignment Load (IML) meningkat [3].
(Sumber: Conveyor Equipment Manufacturers Association
Fifth Edition, July 2002)
Pada Gambar 7. diperlihatkan posisi hubungan antara D,
T dan Si. Sedangkan nilai berat sabuk pada konveyor ini
penting untuk diketahui agar rancangan yang didapatkan
sesuai dengan standar yang berlaku.

Tabel 6. WB-Perkiraan Rata-rata Berat Sabuk, Multiple- and


Gambar 8. Grafik Faktor Koreksi K2
Reduced-ply Belt, lbs/ft
(Sumber: Conveyor Equipment Manufacturers Association
Belt Width Material Carried, lbs/cu ft Fifth Edition, July 2002)
(inches (b)) 30-74 75-129 130-200 Gambar 8. merupakan grafik faktor K2 yang berlaku
18 3.5 4.0 4.5 untuk mengoreksi umur idler.
24 4.5 5.5 6.0
30 6.0 7.0 8.0
36 9.0 10.0 12.0
42 11.0 12.0 14.0
48 14.0 15.0 17.0
54 16.0 17.0 19.0
60 18.0 20.0 22.0
72 21.0 24.0 25.0
Gambar 9. Grafik Faktor Koreksi K3A
84 25.0 30.0 33.0 (Sumber: Conveyor Equipment Manufacturers Association
96 30.0 35.0 38.0 Fifth Edition, July 2002)
(Sumber: Conveyor Equipment Manufacturers Association
Fifth Edition, July 2002) Gambar 9. merupakan grafik faktor koreksi K3A yang
membutuhkan nilai roll speed untuk mengetahui

751
Prosiding The 12th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 4-5 Agustus 2021

besarnya nilai faktor K3A. Roll speed dapat dicari


melalui persamaan (29) berikut [3]:
𝐵𝑒𝑙𝑡 𝑆𝑝𝑒𝑒𝑑 (𝑓𝑝𝑚)×12
𝑅𝑜𝑙𝑙 𝑆𝑝𝑒𝑒𝑑 (𝑟𝑝𝑚) = (29)
𝑅𝑜𝑙𝑙 𝐷𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟(𝑖𝑛)×𝜋

Sedangkan untuk faktor koreksi K3B dapat dicari


melalui grafik di bawah ini [3]: Tabel 8. Dimensi Drive Pulley

Gambar 10. Grafik Faktor Koreksi K3B (pada


Kecepatan Sabuk yang sama)
(Sumber: Conveyor Equipment Manufacturers Association
Fifth Edition, July 2002)
Gambar 10. menampilkan grafik faktor K3B pada
kecepatan roll idler yang sama seperti faktor K3A.

2.4.4 Impact Idler


Impact idler ini digunakan untuk menyerap energi yang
disebabkan (impact atau akibat) oleh lump ketika keluar
dari chute menuju sabuk. Maka dalam menentukan (Sumber: Katalog PT. Kharisma Mitra Mandiri)
impact idler perlu diketahui dahulu ukuran lump size
atau jatuhan maksimum melalui persamaan (30) [3]. Tabel 8. menampilkan dimensi pulley untuk bagian
𝐿
𝑁𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑜𝑓 𝐼𝑑𝑙𝑒𝑟𝑠 𝑅𝑒𝑞𝑢𝑖𝑟𝑒𝑑 = ( 𝑖 ) − 1
𝑆
(30) drive pulley.
𝑖
Dimana, Tabel 9. Dimensi Non-Drive Pulley
𝐿𝑖 = Jatuhan maksimum (foot drop)
𝑆𝑖 = Spasi impact idler (ft)

2.5 Pemilihan Pulley


Pemilihan pulley ini penting karena berpengaruh pada
sabuk agar sabuk tidak mudah terlepas dari pulley.
Lebar permukaan pulley yang direkomendasikan oleh
CEMA untuk sabuk konveyor yang memiliki lebar lebih
dari 32 inch dapat dicari melalui persamaan (31) berikut
[3]:
𝑃𝑓 = 𝐵 + 3 inch (31)
Dimana,
B = Lebar belt (inch)
Untuk kecepatan putar pulley, didapatkan dari
persamaan (32) berikut [3]:
60𝑉 1000
𝑛= (32)
𝜋𝐷

Dimana,
V = Kecepatan konveyor (m/s)
D = Diameter drive pulley (mm)
Diameter pulley yang dipilih pada perancangan ini
diambil dari katalog perusahaan PT. Kharisma Mitra (Sumber: Katalog PT. Kharisma Mitra Mandiri)
Mandiri yang dapat dilihat pada Tabel 8 dan Tabel 9
berikut [9]. Tabel 9. di atas menampilkan dimensi pulley untuk
bagian non-drive pulley.

2.6 Daya pada Konveyor Sabuk


Daya yang bekerja ini dibutuhkan untuk menjalankan
konveyor sabuk. Daya tersebut didapatkan dari hasil
752
Prosiding The 12th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 4-5 Agustus 2021

turunan berat tegangan efektif (Te ), yang akan selama proses pemindahan muatan atau material
dibutuhkan pada drive pulley untuk bekerja mendorong berlangsung. Namun kekuatan konveyor sabuk bukan
atau mengendalikan konveyor yang sedang bermuatan artinya harus dilihat dari tebalnya setiap lapisan,
pada kecepatan desain sabuk V dalam fpm. Persamaan melainkan tergantung pada jumlah lapisan penguat (ply)
yang digunakan untuk mencari daya tersebut sama dan tegangan tarik per ply (tensile strength).
seperti persamaan (19) [3].
Spesifikasi di lapangan untuk jumlah ply ini belum
2.7 Sistem Transmisi Daya sesuai dengan standar CEMA. Untuk belt yang memiliki
lebar 2000 mm direkomendasikan untuk menggunalan
Untuk melakukan perancanaan sistem transmisi daya, 9-14 ply. Namun, jumlah ply yang terpasang di
maka dibutuhkan motor listrik sebagai penggeraknya. lapangan adalah sebanyak 5 ply. Sehingga akan lebih
Daya dari motor listrik yang dihasilkan kemudian baik jika digunakan 9 ply, karena akan membuat belt
ditransmisikan ke pulley oleh transmission gear. Sistem lebih tahan lama (tidak mudah aus).
konveyor sabuk yang dirancang saat ini terdiri atas
sebuah konveyor horizontal [3]. Tabel 11. Belt Properties
Parameter Hasil Satuan
3. HASIL DAN ANALISIS Width 2000 mm
Speed 1,43 m/s
Weight (Wb) 56,7 kg/m
3.1 Rancangan Belt Conveyor
Konveyor sabuk yang drancang adalah untuk Crusher Tabel 11. di atas merupakan ringkasan nilai sabuk hasil
Tuban 1 yang mengangkut bahan baku semen yaitu batu rancangan untuk konveyor yang di desain.
kapur (limestone) dan tanah liat (clay). Kapasitas angkut
konveyor sabuk ini sebesar 2200 ton/jam dengan Nilai luas load cross sectional area pada troughed belt
kecepatan desain konveyor yaitu 1,43 m/s dan memiliki dan flat belt perlu diketahui untuk mengukur kelayakan
panjang 398 m yang memanjang dari bawah permukaan dari perancangan konveyor sabuk (belt conveyor)
tanah hingga menuju stockpile/storage yang berada di tersebut, apakah rancangannya sudah sesuai dengan
pemukaan tanah. Dasar dan panduan dalam proses kriteria dan parameter yang ditetapkan oleh standar
perancangan konveyor sabuk ini adalah standar CEMA CEMA atau belum.
edisi 5. Tabel 12. Cross Sectional Loading
Parameter Hasil Satuan
Tabel 10. Material Properties Material Mass (Wm) 427,4 kg/m
Parameter Hasil Satuan Combiened Mass (Wb + Wm) 484,1 kg/m
Kapasitas 2200 Ton/Jam Cross Sectional Area 0,324 m2
Massa Jenis 1318 kg/m3
Max. Lump Size 100 mm
Tabel 12. merupakan ringkasan load cross sectional
Surcharge Angle 25 deg
untuk sabuk yang berkaitan dengan permukaan material
dari hasil rancangan untuk konveyor yang di desain.
Tabel 10. di atas merupakan ringkasan dimensi sabuk
untuk material angkut dari hasil rancangan untuk Tabel 13. Idler Set Data
konveyor yang di desain. Idler Location and Function
Parameter
Carry Return
Untuk merancang suatu sistem konveyor sabuk, maka Series Name E7 E7
fokus utama rancangan adalah pada bagian belt atau Trough Angle 35º 10º
sabuk. Sabuk merupakan komponen yang lebih mudah Idler Spacing 1,10 m 3,30 m
aus disbanding komponen lainnya, hal ini karena sabuk Calc Idler Load 6815 N 1977 N
akan bergesekan langsung dengan material yang L10 life (1000 hours) 276,0 350,0
diangkut. Oleh kare itu, sabuk harus di desain dengan
sangat baik karena desain yang tidak baik akan Pada Tabel 13. ditampilkan ringkasan nilai parameter
mengakibatkan sabuk cepat aus dan mudah sobek. pada idler. Menurut CEMA untuk idler pada konveyor
Akibatnya, akan timbul kerugian karena harus sabuk ini termasuk ke dalam klasifikasi E7 yang artinya
mengeluarkan biaya lebih yang cukup tinggi untuk diameter rol untuk idler ini adalah 7 inch atau 178/194
perawatan (maintenance) atau penggantian sabuk mm. Idler kelas E7 ini memiliki uraian penggunaan
tersebut. yang termasuk berat. Untuk kecepatan maksimum pada
idler kelas E7 yaitu sebesar 7,5 m/s dan jangkauan lebar
Umumnya, sabuk (belt) terdiri dari beberapa bagian sabuk (belt width) yaitu antara 900 – 2400 mm.
utama yang meliputi lapisan atas (top cover), carcase,
dan lapisan bagian bawah (bottom cover). Lapisan atas
dan lapisan bawah sabuk berfungsi untuk melindungi
carcase yang berada ditengah lapisan dari keausan dan
kerusakan selama operasi. Carcase sendiri berfungsi
untuk meneruskan tegangan pada sabuk start dan

753
Prosiding The 12th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 4-5 Agustus 2021

Apabila kondisi ini dibiarkan maka motor yang


digunakan akan lebih cepat rusak.

Selain kapasitas angkut konveyor, yang memengaruhi


daya motor adalah tegangan efektif yang diberikan belt.
Hal ini dikarenakan tegangan efektif menjadi penentu
daya yang dibutuhkan untuk drive pulley untuk
mendorong dan mengendalikan konveyor yang
bermuatan agar memiliki kecepatan yang cukup dan
Gambar 11. Skema Penampang Idler sesuai dengan rekomendasi CEMA.
Gambar 11. tersebut di atas merupakan skema
penampang idler hasil rancangan. 58000

Tegangan Efektif (lbs)


48000
Tabel 14. Drive Station
Parameter Hasil Satuan 38000
Type Squirrel Cage
Synchronous 1800 rpm 28000
Total Power 280 kW
18000
100.00 200.00 300.00 400.00
Selain mengetahui nilai idler, nilai untuk motor
penggerak atau drive ini diperlukan agar diketahui daya Daya Motor (kW)
yang dibutuhkan untuk menjalankan konveyor. nilai
drive ini dapat dilihat pada Tabel 14. Gambar 13. Grafik Tegangan Efektif terhadap Daya
Motor
Tabel 15. Take-Up Data
Parameter Hasil Satuan Gambar 13 menampilkan hubungan antara nilai
Type Gravity tegangan efektif terhadap daya motor.
Counterweight Mass 18,2 Ton
Panjang Lintasan 7,94 m

Lalu agar terlihat berapa panjang lintasan yang akan


dilalui setiap pemasangan idler maka perlu diketahui
data take up yang dapat dilihat pada tabel 15 di atas.

3.2 Analisis Rancangan


Analisis pengaruh perubahan beban terhadap daya
motor, diperlukan untuk mengetahi karakteristik dalam Gambar 14. Belt Tension
pembebanan, hingga tidak hanya diketahui beban motor
pada saat beban penuh saja. Pada gambar 14 ini diperlihatkan grafik sabuk pada
keadaan beban, tidak dibebani dan saat dibebani
2800 minimum atau maksimum dari kapasitas yang
ditentukan.
Kapasitas Material

2300
(Ton/Jam)

1800
1300
800
100.00 200.00 300.00 400.00
Daya Motor (kW)

Gambar 12. Grafik Kapasitas Angkut Konveyor


terhadap Daya Motor
Gambar 15. Power Summary
Gambar 12. menunjukkan bahwa besar kapasitas angkut
konveyor (kapasitas material) berbanding lurus dengan Gambar 15. memberikan informasi bahwa daya motor
daya yang motor yang dibutuhkan. Jika dibebani terlalu yang dibutuhkan untuk mengangkut kapasitas 2200
tinggi atau di atas batas kemampuan angkut konveyor ton/jam ini dibutuhkan 246 kW dengan maksimal daya
maka akan membuat motor harus bekerja lebih tinggi. motor adalah 280 kW. Dari nilai tersebut dapat terlihat
pembagian daya motor tersebut, dan didapatkan bahwa
754
Prosiding The 12th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 4-5 Agustus 2021

daya motor terbesar disalurkan untuk material lift 27B KAPASITAS 244 TON/JAM. Jom
(mengangkut material) yaitu sebesar 161,8 kW. FTEKNIK Volume 4 No. 2, 1-6.
[6] Deodalkar, S.P. (2016). Designing Green
4. KESIMPULAN Cement Plants. USA: Oxford, Butterworth-
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, dapat Heinemann, Elsevier.
disimpulkan bahwa: [7] E. Fayed, Muhammad, S. Skocir, Thomas.
1) Hasil rancangan didapatkan untuk sistem konveyor Mechanical Conveyors Selection and Operation.
sabuk dengan kapasitas 2200 ton/jam dibutuhkan First Edition. Taylor & Francis Group: CRC
kecepatan 1,43 m/s dengan daya motor sebesar 246 Press.
kW dan maksimum sebesar 280 kW. Dan tegangan
[8] Erinofiardi. (2012). Analisa Kerja Belt Conveyor
efektif yang didapatkan adalah sebesar 49520,94 lbs
5857-V Kapasitas 600 Ton/Jam. ISSN 0216-
dengan lebar sabuk 2000 mm.
468X, 9.
2) Jumlah ply yang direkomendasikan adalah sebanyak
9-14 ply. Sedangkan di lapangan ply yang ada hanya [9] James, D. (2008). Perancangan Sistem Konveyor
sebanyak 5 ply. Maka akan lebih baik jika Kapasitas 1500 TPH dan Analisa Kekuatan Pin
digunakan 9 ply sesuai rekomendasi untuk lebar pada Rantai Reclaim Feeder. Depok: UI.
sabuk 2000 mm.
3) Dari analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa [10] Junkovsky, N. (1966). Conveying Crushing
desain yang kurang tepat dapat menyebabkan Washing and Screening Machinary. Moscow:
gangguan pada sistem konveyor sabuk yang MIR Publishers.
mengakibatkan kerugian karena memerlukan biaya
tambahan yang cukup mahal untuk perawatan sistem [11] McGuire M., Patrick. (2010). Conveyors
konveyor sabuk itu sendiri. Application, Selection, and Integration. Taylor &
Francis Group: CRC Press.
DAFTAR PUSTAKA [12] OPERATION & MAINTENANCE MANUAL
FOR CRUSHER UNIT. (n.d.). PT. Semen
[1] Alspaugh, Mark. (2008). Bulk Material Handling Indonesia (Persero) Tbk Pabrik Tuban.
by Conveyor Belt 7. USA: Colorado, Society for
[13] Soetjipto, Dwi. (2013). Road to Semen
Mining, Metallurgy, and Exploration Inc. (SME).
Indonesia. Transformasi Korporasi Mengubah
[2} Arinaldo, D., & Adiatma, J. C. (2019). Dinamika Konflik Menjadi Kekuatan. Jakarta: PT. Kompas
Batu Bara Indonesia: Menuju Transisi Energi Media Nusantara.
yang Adil. Jakarta, Indonesia: Institute for
[14] Spivakovsky, A., & V, D. (n.d.). Conveyors and
Essential Services Reform (IESR).
Related Equipment. Moscow: Peace Publishers.
[3] Belt Conveyors for Bulk Materials. (2002).
[15] Toha, J. (2002). Perancangan, Pemasangan, dan
United States of America: Conveyor Equipment
Perawatan Konveyor Sabuk dan Peralatan
Manufacturers Association.
Pendukung. Bandung: PT. Junto Engineering.
[4] Cahyadi, D., & Azis, G. F. (n.d.).
[16] Youssef, G. S., Taha, I., Shihata, L. A., Abdel-
PERANCANGAN BELT CONVEYOR
ghany, W. E., & Ebeid, S. J. (2015). Improved
KAPASITAS 30 TON/JAM UNTUK ALAT
energy efficiency in troughed belt conveyors:
ANGKUT KERTAS. SINTEK VOL 9 NO 1, 13-
Selected factors and effects. International
17.
Journal of Engineering and Technical Research
[5] Chrise, A. Y., & Syarif. (2017). (IJETR), 7.
PERANCANGAN BARK BELT CONVEYOR

755

Anda mungkin juga menyukai