LAPORAN PERJAlANAN DINAS
LAPORAN PERJAlANAN DINAS
LAPORAN PERJAlANAN DINAS
Nama Pegawai yang diperintah : 1. Boni Bonanza, S.Kom / NIP.19850805 201101 1 007
Maksud Perjalanan Dinas : Menghadiri Rapat Koordinasi Tindak Lanjut Hasil Audit Kinerja
Inspektorat Daerah Provinsi Jambi
Kronologi Perjalanan Dinas : Perjalanan Dinas dilaksanakan tanggal 23 Maret 2021 di Aula Dinas
ESDM Provinsi Jambi.
MENGETAHUI,
Plt. Sekretaris Bappeda
Kabupaten Batang Hari
HAMIDI, S.Sos
NIP. 196609181985121001
LAPORAN PERJALANAN DINAS
MENGETAHUI,
Kepala Bappeda
Kabupaten Batang Hari
Ir.H.R.M. Mulawarmansyah, M.Si
NIP. 19641124 199403 1 006
Maksud Perjalanan Dinas : Menghadiri Undangan Rapat Program Pamsimas III Regional 1 ke
Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau.
Kronologi Perjalanan Dinas : Perjalanan Dinas dilaksanakan tanggal 8 s.d 11 Oktober 2018
MENGETAHUI,
Kepala Bidang Infrastruktur
Bappeda Kabupaten Batang Hari
Maksud Perjalanan Dinas : Dalam rangka melaksanakan Kegiatan Pelatihan Enumerator penyusunan
Studi EHRA (Environmental Health Risk Assessment) Kabupaten Batang
Hari Tahun 2016 di Kecamatan Pemayung
ronologi Perjalanan Dinas : Perjalanan Dinas dilaksanakan tanggal 08 Agustus 2016
Kesimpulan : 1. Sosialisasi Kegiatan Pelatihan Enumerator penyusunan Studi EHRA
(Environmental Health Risk Assessment) Kabupaten Batang Hari
Tahun 2016 di ikuti oleh Staf Pegawai Puskesmas , Poskesdes dan
Polindes di setiap Kecamatan / Desa Kabupaten Batang Hari
Khususnya.
2. Program Kegiatan Prioritas Nasional : Study EHRA (Enviromental
Health Risk Assesment) adalah survey parisipatif yang mengkaji
aspek kesehatan lingkungan mana yang beresiko terhadap
kesehatan masyarakat atau lingkungan, Apakah itu masalah
limbah, sampah, drainase, air bersih, jamban dll.
Tujuan dari Study EHRA (Enviromental Health Risk Assesment) :
- mendukung kegiatan edvokasi masyarakat kepada pemegang
kebijakan (stokholder).
- Pembangunan sanitasi membutuhkan pemahaman kondisi
wilayah yang akurat.
- Hasil study EHRA bisa menjadi rujukan bersama
pembangunan sanitasi begi sektor lain yang terkait.
- Data yang resprentatif berguna untuk menentukan area
beresiko di tingkat Nasional sampai Kabupaten sebagai tolak
ukur titik area yang ditentukan.
3. Target dan Sasaran :
Tahun 2016 ini Kabupaten Batang Hari Provinsi Jambi melalui
Bappeda dan Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari
melaksanakan kegiatan Study EHRA dengan sampel Kuesioner
Penilaian Resiko Kesehatan Lingkungan Tahun 2016 yang diambil
adalah total sampel sebanyak 40 (empat puluh) per
Desa/Kelurahan untuk setiap Kecamatan.
Area study adalah Kecamatan/Desa/Kelurahan dll dengan sampel
Ibu Rumah Tangga dengan total sebanyak 113 Desa, maka total
semuanya sebanyak 4.520 (empat ribu lima ratus dua puluh)
sampel. Kemudian beberapa unsur SKPD yang terlibat dalam
study EHRA ini adalah, Bappeda, Dinas Kesehatan, Dinas PU,
Puskesmas , Poskesdes, Polindes dan Fasilitator Kabupaten.
Pegawai/Pejabat yang melaksanakan Perjalanan Dinas :
3. Inov Romanov, ST 1. __________________
4. Rina Fitriasari, SE 2. __________________
5. Rustam, SP 3. __________________
MENGETAHUI,
Kabid Fisik dan Prasarana
Hendriko, ST.,MT
NIP. 19760806 200501 1 005
Maksud Perjalanan Dinas : Dalam rangka melaksanakan Kegiatan Pelatihan Enumerator penyusunan
Studi EHRA (Environmental Health Risk Assessment) Kabupaten Batang
Hari Tahun 2016 di Kecamatan Maro Sebo Ilir
ronologi Perjalanan Dinas : Perjalanan Dinas dilaksanakan tanggal 09 Agustus 2016
Kesimpulan : 1. Sosialisasi Kegiatan Pelatihan Enumerator penyusunan Studi EHRA
(Environmental Health Risk Assessment) Kabupaten Batang Hari
Tahun 2016 di ikuti oleh Staf Pegawai Puskesmas , Poskesdes dan
Polindes di setiap Kecamatan / Desa Kabupaten Batang Hari
Khususnya.
2. Program Kegiatan Prioritas Nasional : Study EHRA (Enviromental
Health Risk Assesment) adalah survey parisipatif yang mengkaji
aspek kesehatan lingkungan mana yang beresiko terhadap
kesehatan masyarakat atau lingkungan, Apakah itu masalah
limbah, sampah, drainase, air bersih, jamban dll.
Tujuan dari Study EHRA (Enviromental Health Risk Assesment) :
- mendukung kegiatan edvokasi masyarakat kepada pemegang
kebijakan (stokholder).
- Pembangunan sanitasi membutuhkan pemahaman kondisi
wilayah yang akurat.
- Hasil study EHRA bisa menjadi rujukan bersama
pembangunan sanitasi begi sektor lain yang terkait.
- Data yang resprentatif berguna untuk menentukan area
beresiko di tingkat Nasional sampai Kabupaten sebagai tolak
ukur titik area yang ditentukan.
3. Target dan Sasaran :
Tahun 2016 ini Kabupaten Batang Hari Provinsi Jambi melalui
Bappeda dan Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari
melaksanakan kegiatan Study EHRA dengan sampel Kuesioner
Penilaian Resiko Kesehatan Lingkungan Tahun 2016 yang diambil
adalah total sampel sebanyak 40 (empat puluh) per
Desa/Kelurahan untuk setiap Kecamatan.
Area study adalah Kecamatan/Desa/Kelurahan dll dengan sampel
Ibu Rumah Tangga dengan total sebanyak 113 Desa, maka total
semuanya sebanyak 4.520 (empat ribu lima ratus dua puluh)
sampel. Kemudian beberapa unsur SKPD yang terlibat dalam
study EHRA ini adalah, Bappeda, Dinas Kesehatan, Dinas PU,
Puskesmas , Poskesdes, Polindes dan Fasilitator Kabupaten.
Pegawai/Pejabat yang melaksanakan Perjalanan Dinas :
1. Rina Fitriasari, SE 1. __________________
2. Andre, SE 2. __________________
3. Muhammad Patoni 3. __________________
MENGETAHUI,
a.n.Kepala Bappeda
Kabupaten Batang Hari
Kabid Fispra,
Hendriko, ST.,MT
NIP. 19760806 200501 1 005
Maksud Perjalanan Dinas : Dalam rangka melaksanakan Kegiatan Pelatihan Enumerator penyusunan
Studi EHRA (Environmental Health Risk Assessment) Kabupaten Batang
Hari Tahun 2016 di Kecamatan Muara Tembesi
ronologi Perjalanan Dinas : Perjalanan Dinas dilaksanakan tanggal 10 Agustus 2016
Kesimpulan : 1. Sosialisasi Kegiatan Pelatihan Enumerator penyusunan Studi EHRA
(Environmental Health Risk Assessment) Kabupaten Batang Hari
Tahun 2016 di ikuti oleh Staf Pegawai Puskesmas , Poskesdes dan
Polindes di setiap Kecamatan / Desa Kabupaten Batang Hari
Khususnya.
2. Program Kegiatan Prioritas Nasional : Study EHRA (Enviromental
Health Risk Assesment) adalah survey parisipatif yang mengkaji
aspek kesehatan lingkungan mana yang beresiko terhadap
kesehatan masyarakat atau lingkungan, Apakah itu masalah
limbah, sampah, drainase, air bersih, jamban dll.
Tujuan dari Study EHRA (Enviromental Health Risk Assesment) :
- mendukung kegiatan edvokasi masyarakat kepada pemegang
kebijakan (stokholder).
- Pembangunan sanitasi membutuhkan pemahaman kondisi
wilayah yang akurat.
- Hasil study EHRA bisa menjadi rujukan bersama
pembangunan sanitasi begi sektor lain yang terkait.
- Data yang resprentatif berguna untuk menentukan area
beresiko di tingkat Nasional sampai Kabupaten sebagai tolak
ukur titik area yang ditentukan.
3. Target dan Sasaran :
Tahun 2016 ini Kabupaten Batang Hari Provinsi Jambi melalui
Bappeda dan Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari
melaksanakan kegiatan Study EHRA dengan sampel Kuesioner
Penilaian Resiko Kesehatan Lingkungan Tahun 2016 yang diambil
adalah total sampel sebanyak 40 (empat puluh) per
Desa/Kelurahan untuk setiap Kecamatan.
Area study adalah Kecamatan/Desa/Kelurahan dll dengan sampel
Ibu Rumah Tangga dengan total sebanyak 113 Desa, maka total
semuanya sebanyak 4.520 (empat ribu lima ratus dua puluh)
sampel. Kemudian beberapa unsur SKPD yang terlibat dalam
study EHRA ini adalah, Bappeda, Dinas Kesehatan, Dinas PU,
Puskesmas , Poskesdes, Polindes dan Fasilitator Kabupaten.
Pegawai/Pejabat yang melaksanakan Perjalanan Dinas :
1. Muhammad Patoni 1. __________________
2. Sri Wahyuni, SE 2. __________________
3. Ardi Prima 3. __________________
MENGETAHUI,
a.n.Kepala Bappeda
Kabupaten Batang Hari
Kabid Fispra,
Hendriko, ST.,MT
NIP. 19760806 200501 1 005
MENGETAHUI,
a.n.Kepala Bappeda
Kabupaten Batang Hari
Kabid Fispra,
Hendriko, ST.,MT
NIP. 19760806 200501 1 005
MENGETAHUI,
a.n.Kepala Bappeda
Kabupaten Batang Hari
Kabid Fispra,
Hendriko, ST.,MT
NIP. 19760806 200501 1 005
MENGETAHUI,
a.n.Kepala Bappeda
Kabupaten Batang Hari
Kabid Fispra,
Hendriko, ST.MT
NIP. 19760806 200501 1 005
Maksud Perjalanan Dinas : Dalam rangka Menghadiri dan mengikuti Rapat Koordinasi Pokja
PKP-2.
Kronologi Perjalanan Dinas : Perjalanan Dinas dilaksanakan tanggal 02 s.d 03 Agustus 2016.
Kesimpulan : Rapat Koordinasi Pokja PKP-2 yang diadakan di Hotel Grand Abadi,
Kota Jambipada tanggal 02 s.d 03 Agustus 2016 menghasilkan
kesilmpulan antara lain.
1. Kabupaten/Kota yang tidak menyusun Dokumen RP3KP agar
segera dibidang untuk menjadi Perda.
2. Pokja PKP Provinsi mendorong adanya Memorandum of
Understanding (MOU) tentang pengadaan rumah untuk PNS
antara Pemda dan pihak pengembangan dan Perbankan.
3. Pokja PKP provinsi mendorong dan memfasilitasi terbentuknya
pokja PKP di kabupaten/Kota.
2. Andre,SE 2. __________________
MENGETAHUI,
Kepala Bappeda Kab.Batang Hari
Maksud Perjalanan Dinas : Dalam rangka menghadiri dan mengikuti Lokalatih Percepatan
Penyusunan Dokumen Pemuktahiran SSK Tahun 2016.
Kronologi Perjalanan Dinas : Perjalanan Dinas dilaksanakan tanggal 22 s.d 23 Agustus 2016
Kesimpulan : 1. Dalam Lokalatih Percepatan Penyusunan Dokumen
Pemuktahiran SSK Tahun 2016, Pokja Kabupaten/Kota
mendapatkan informasi tentang tata cara dan tahapan
Penyusunan Dokumen Pemuktahiran SSK.
2. Program PPSP Tahun 2015-2019 diharapkan dapat terus
mengembangkan keberhasilan Program PPSP Tahun 2010-
2014 sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih nyata
dan lebih besar lagi Pembangunan Sanitasi Nasional maupun
Kabupaten/Kota yang melaksanakan tahapan Percepatan
Penyusunan Dokumen Pemuktahiran SSK Tahun 2016 usulan
Kabupaten Batang Hari, Kabupaten Sarolangun, Kabupaten
Merangin dan Kabupaten Kerinci.
MENGETAHUI,
a.n.Kepala Bappeda
Kabupaten Batang Hari
Kabid Fispra,
Hendriko, ST.MT
NIP. 19760806 200501 1 005
Maksud Perjalanan Dinas : Dalam Rangka Menghadiri Undangan Pelatihan Tim Teknis
Kab/Kota.
Kronologi Perjalanan Dinas : Perjalanan Dinas dilaksanakan tanggal 15 Maret 2017
Kesimpulan : Pelatihan Tim Teknis Kab/Kota di Hotel Wiltop, Kota Jambi
pada tanggal 15 Maret 2017 menghasilkan kesimpulan
antara lain:
1. Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) adalah
bantuan pemerintah berupa stimulan kepada masyarakat
berpenghasilan rendah untuk meningkatkan keswadayaan
dalam pebangunan/peningkatan kualitas rumah beserta
prasarana, sarana, dan utilitas umum.
2. Pedoman bagi pemerintah pusat, pemerintah provinsi,
pemerintah kab/kota, pemerintah desa, dan masyarakat
dalam melaksanakan penyaluran BSPS adalah Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor
13/PRT/M/2016 Tentang Bantuan Stimulan Perumahan
Swadaya.
3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan
Rakyat Nomor 13/PRT/M/2016 Tentang Bantuan Stimulan
Perumahan Swadaya mengatur tentang bentuk BSPS, jenis
kegiatan BSPS, persyaratan penerima BSPS, penetapan
lokasi dan calon penerima BSPS, penyaluran BSPS,
pembinaan pelaksanaan BSPS, serta pemantauan dan
evaluasi.
4. Tim teknis dari kabupaten terdiri dari beberapa unsur yaitu:
a. OPD yang menangani perumahan sebagai ketua
b. OPD yang menangani perencanaan sebagai sekretaris
c. OPD yang menangani pemberdayaan sebagai anggota
d. Camat sebagai anggota
e. Kepala desa/lurah sebagai anggota
5. Dalam Kegiatan BSPS ditekankan bahwa tidak ada
pungutan apapun yang diminta kepada penerima bantuan.
Pegawai/Pejabat yang melaksanakan Perjalanan Dinas :
1. M. Ghafara Liano, S.STP 1. __________________
MENGETAHUI,
Kabid Perencanaan Infrastruktur
dan Ketertiban Umum
Hendriko, ST.MT
NIP. 19760806 200501 1 005
MENGETAHUI,
Kabid Perencanaan Infrastruktur
dan Ketertiban Umum
Hendriko, ST.MT
NIP. 19760806 200501 1 005
MENGETAHUI,
Kabid Perencanaan Infrastruktur
dan Ketertiban Umum
Hendriko, ST.MT
NIP. 19760806 200501 1 005
MENGETAHUI,
Kabid Perencanaan Infrastruktur
dan Ketertiban Umum
Hendriko, ST.MT
NIP. 19760806 200501 1 005
MENGETAHUI,
Plt. Kepala Bappeda
Kabupaten Batang Hari
MENGETAHUI,
Plt. Kepala Bappeda
Kabupaten Batang Hari
MENGETAHUI,
Kabid Perencanaan Infrastruktur
dan Ketertiban Umum
Hendriko, ST.MT
NIP. 19760806 200501 1 005