Laporan Perjalanan Dinas BKD

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PERJALANAN DINAS

I. DASAR SURAT PERINTAH TUGAS : SEKRETARIS DAERAH


: Nomor : 893.5/BKD/SPT/IX/2016/065

II. PELAKSANA :
1. NAMA AMSIRMAN, SKM, M.Si
PANGKAT/Gol Penata TK.I (III/d)
NIP 19700804 199403 1 003
JABATAN Kasubid Kajian Teknis AMDAL BLH Kab. Siak

III. WAKTU PELAKSANAAN 20 s/d 30 September 2016

IV. MAKSUD Dalam rangka mengikuti Diklat Evaluasi Dokumen AMDAL Bidang
Pertambangan di Balai Pendidikan dan Pelatihan Tambang Bawah
Tanah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik
Indonesia Sawahlunto, Sumatera Barat

V. TUJUAN Sawahlunto, Sumatera Barat

VI. SUMBER BIAYA APBD Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Siak TA 2016

VII. HASIL KUNJUNGAN Diklat Evaluasi Dokumen AMDAL Bidang Pertambangan yang
diadakan oleh Balai Pendidikan dan Pelatihan Tambang Bawah
Tanah Kementerian ESDM RI dilaksanakan pada tanggal 20 s/d 30
September 2016 di Sawahlunto, Sumatera Barat, bertujuan untuk
antara lain:
1. Meningkatkan pengetahuan peseta tentang proses
perizinan, pengevaluasi laporan dan dokumen AMDAL
pertambangan
2. Meningkatkan pengetahuan tentang dokumen- dokumen
(AMDAL, Dokumen Reklamasi dan Dokumen Pasca
Tambang) rencana pasca tambang
3. Meningkatkan wawasan dan pola pikir yang baik tentang
pengelolaan lingkungan pertambangan yang baik dan
benar.

Peserta yang diundang pada pelatihan ini berjumlah 10 orang yang


berasal dari Dinas Deperindagkom Kota Sawahlunto, Dinas ESDM
Prov. Sumba,, Badan Lingkungan Hidup Kab. Siak, Dinas
Pertambangan dan Energi Kab. Mandailing Natal, Universitas
Lambung Mangkurat, Dinas PU Kota Sawahlunto. Jadwal dan Materi
yang diberikan pada Diklat ini adalah sebagai berikut:
1. Rabu, 21 September 2016
a. Pengenalan Tambang Bawah Tanah, materi ini diberikan
oleh widyaiswara yang berasal dari BDTBT Kemen ESDM.
Pada saat ini sebagian besar tambang yang ada di Indonesia
adalah tambang terbuka. Akan tetapi endapan bahan galian
yang dekat dengan permukaan bumi semakin lama akan
semakin berkurang karena telah habis ditambang. Untuk
memenuhi kebutuhan bahan galian yang semakin
meningkat, sedangkan jumlah cadangan dan kadar yang
semakin menipis untuk ditambang secara tambang terbuka,
maka di masa yang akan datang kebutuhan akan bahan
galian ini akan dipasok dengan sistem tambang bawah
tanah. Sedangkan keuntungan sistem tambang bawah tanah
dibandingkan dengan sistem tambang terbuka adalah
sebagai berikut :
 Tidak memerlukan tempat untuk pembuangan
lapisan tanah penutup
 Tidak terjadi kerusakan bentang alam
 Kualitas lingkungan tidak terlalu terpengaruh
 Pekerja / operator tidak terkena sengatan panas
sinar matahari
 Kedalaman penggalian tidak terbatas
 Hujan tidak terlalu berpengaruh terhadap operasi/kegiatan
penambangan
Sedangkan kerugian tambang bawah tanah dibandingkan tambang
terbuka adalah :
 Untuk memperoleh hasil tambang bawah tanah dalam
volume dan berat yang sama dengan hasil tambang terbuka,
maka diperlukan waktu yang lebih lama dan biaya yang lebih
besar.
 Selain itu, kondisi kerja terancam dengan jatuhan batu
terutama pada lokasi yang kondisi sifat fisik dan sifat mekanik
dari batuannya yang termasuk kategori buruk atau jelek.
 Peralatan mekanis berukuran dan berkapasitas kecil.
Pemakaian bahan peledak terbatas

b. Pengenalan Lingkungan Tambang oleh Indra S. Lubis. Aktivitas


pertambangan mengakibatkan dampak terhadap lingkungan,
dampak ini ada yang bersifat positif dan negatif. Dampak
pertambangan terhadap lingkungan yang bersifat positif antara
lain : pengembangan wilayah, penyerapan tenaga kerja
langsung, dan percepatan pertumbuhan ekonomi, sedangkan
yang bersifat negatif antara lain : turunnya daya dukung
lingkungan, terjadinya perubahan bentang alam dan perubahan
fungsi lahan dan berpotensi terjadinya pencemaran. Oleh
karena itu diperlukan konsep pertambangan berkelanjutan
yang berwawasan lingkungan, dimana untuk melakukan hal
tersebut sangat dibutuhkan informasi mengenai lingkungan
yang baik dan benar. Konsep pertambangan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan harus memnuhi 3 syarat yaitu :
kelanjutan ekologi, ekonomi dan sosial. Untuk menghasilkan itu
semua diperlukan good mining practice, diantaranya adalah :
pemilihan teknologi yang tepat, efisiensi penggunaan lahan,
perlindungan sumber-sumber air, penambangan tuntas,
reklamasi segera dan pemantauan lingkungan.

2. Kamis, 22 September 2016


a. AMDAL, pengertian dan Fungsi AMDAL oleh Ardinis Arbain.
AMDAL adalah kajian mengenai dampak penting suatu usaha
yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi
proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha
dan atau kegiatan.
Prinsip AMDAL
 AMDAL bagian integral dari Studi Kelayakan Kegiatan
Pembangunan
 AMDAL bertujuan menjaga keserasian hubungan antara
berbagai kegiatan agar dampak dapat diperkirakan
sejak awal perencanaan
 AMDAL berfokus pada analisis: Potensi masalah, Potensi
konflik, Kendala SDA, Pengaruh kegiatan sekitar
terhadap proyek
 Dengan AMDAL, pemrakarsa dapat menjamin bahwa
proyeknya bermanfaat bagi masyarakat, aman terhadap
lingkungan

Sebelum melakukan kegiatan pertambangan dokumen


lingkungannya harus terlebih dahulu dibuat, ini dilakukan
untuk memperoleh izin lingkugan. Secara legal, izin usaha
dan/atau kegiatan tidak dapat diterbitkan tanpa adanya
izin lingkungan. Izin Lingkungan merupakan hasil dari
Proses Amdal atau UKL-UPL yang disusun oleh Pemrakarsa
dan dinilai oleh KPA atau diperiksa oleh Instansi LH. Kegiatan
yang mempunyai dampak terhadap lingkungan harus dilakukan
kajian atau analisa mengenai dampak yang akan ditimbulkan
oleh kegiatan tersebut, ini sesuai dengan UU No. 32 Tahun 2009
mengenai lingkungan hidup, PP 27 Tahun 2012, Permen LH 16
Tahun 2012, PermenLH 8 Tahun 2013
Amdal bertujuan untuk pengelolaan lingkungan yang baik
untuk: Menghindari dampak, Meminimalisir dampak,
Melakukan kompensasi dampak.

b. Pelingkupan dan Penapisan


Pelingkupan adalah :
• Pelingkupan berarti memberikan batas atau menetapkan
ruang lingkup dari suatu kegiatan .
• Dalam Amdal pelingkupan berarti menetapkan batas studi
AMDAL yang akan dipakai sebagai dasar untuk melakukan
kajian ANDAL.
• Hasil dari pelingkupan adalah Kerangka Acuan untuk studi
ANDAL
Hasil Pelingkupan yaitu :
 Dampak penting terhadap lingkungan dari suatu rencana
kegiatan
 Batas atau lingkup studi ANDAL ber dasarkan batas proyek,
batas ekologis, batas sosial, dan batas administrative
 Kedalaman studi ANDAL
Penapisan adalah Apakah kegiatan itu berskala AMDAL, UKL-UPL
atau SPPL merujuk pada PermenLH No 05 Tahun 2012.
3. Jum;at, 23 September 2016
a. Penilaian Komponen Lingkungan
Penilaian Komponen fisik, kimia, biologi, sosbud
Fisik yaitu : Mikro, kualitas udara, ruang tanah dan lahan,
hidrologi dan lalu lintas
Biologi yaitu : Flora, Fauna, Biotik
Sosekbudkesmas yaitu social, budaya, ekonomi dan kesehatan
b. Prakiraan dampak
Perbedaan antara kondisi lingkungan sebelum ada proyek dan
yang diprakirakan akan terjadi setelah ada (proyek)
pembangunan,
Perbedaan antara kondisi lingkungan yang diprakirakan akan
terjadi tanpa adanya (proyek) pembangunan dan yang
diprakirakan akan terjadi dengan adanya (proyek)
pembangunan

4. Senin, 26 September 2016


Kegiatan kunjungan lapangan ke PT. Allied Indo Coal (AIC )Jaya,
merupakan salah satu perusahaan tambang batubara yang ada
di Sawahlunto Sumatera Barat. Penambangan batubara pada
perusahaan ini dilakukan dengan tambang terbuka dan
tambang bawah tanah. Luas lahan tambangnya adalah 372 Ha,
dimana sebanyak 201 Ha telah direklamasi dengan menanam
pohon akasia, mahoni dan sengon. Pada saat ini mereka lebih
banyak melakukan tambang bawah tanah dimana produksi
batubara adalah 2000 ton perbulan, diperkirakan cadangan
batubaranya masih ada sekitar 3,5 juta ton. Selain melihat
perusahaan batubara peserta diajak juga melihat lahan
reklamasi bekas tambang PT. Bukit Asam, dimana lahan ini
sekarang sudah berubah bentuk menjadi tempat atau objek
wisata. Pada lahan reklamasi ini telah dibangun kebun binatang
dan danau tempat rekreasi. Lahan ini salah satu bentuk
keberhasilan reklamasi yang dilakukan pemerintah besama
perusahaan. Selain itu terdapat juga kebun buah-buahan yang
menjadi tempat agrowisata. Penggunaan lahan pasca tambang
lainnya yang dijadikan tempat wisata adalah lubang tambang
Mbah Suro. Lubang ini adalah bekas penambangan batubara
pada zaman kolonial belanda. Lubang ini dijadikan oleh Pemda
Sawahluno sebagai tempat wisata sejarah.

5. Selasa, 27 September 2016


Tata Ruang oleh Nendi Rohaendi, ST
Pengertian Tata Ruang
Tata ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang.
• Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem
jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung
kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hierarkis memiliki
hubungan fungsional.
• Pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam
suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk
fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budi daya.

Komisi Penilai AMDAL oleh Dr. Fadjar Goembira, ST, MT


Komisi Penilai AMDAL terdiri dari Tim Komisi, Tim Teknis dan
Sekretariat. Hal ini merujuk pada PermenLH
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 15 Tahun
2010 tentang Tata Laksana Lisensi Penilai Analisis Mengenai
dampak lingkungan

Dampak Lingkungan Hidup ;


6. Rabu, 28 September 2016
AMDAL pertambangan oleh Agus hendratno
• Kegiatan pertambangan merupakan upaya untuk
mengambil bahan galian berharga dari lapisan bumi ;
• Mekanisasi peralatan pertambangan telah menyebabkan
skala pertambangan semakin besar
• Perkembangan teknologi pengolahan menyebabkan
ekstraksi bijih kadar rendah menjadi lebih ekonomis --à
kegiatan pertambangan semakin luas
7. Kamis dan Jum;at, 29 dan 30 September 2016
Evaluasi AMDAL oleh Agus Hendratno
Evaluasi AMDAL meliputi UJI ADMINISTRATIF, UJI TAHAP
PROYEK , UJI MUTU meliputi ASPEK KONSISTENSI, ASPEK
KEHARUSAN, ASPEK KEDALAM, ASPEK RELEVANSI

VIII. PENUTUP Demikian Laporan ini dibuat untuk di maklumi dan dipergunakan
seperlunya.

Siak Sri Indrapura, Oktober 2016

YANG MELAPOR

1. AMSIRMAN, SKM,MSi ( ……………………………. )


NIP. 19700804 199403 1 003

DOKUMENTASI DIKLAT EVALUASI DOKUMEN AMDAL BIDANG PERTAMBANGAN


SAWAHLUNTO, 21-30 SEPTEMBER 2016

Foto bersama acara pembukaan

Foto bersama narasumber


Suasana dalam ruang kelas tempat peserta mengikuti Diklat
Suasana dalam ruang kelas tempat peserta mengikuti Diklat

Photo bersama di Kantor Balai Diklat Tambang Bawah Tanah sebelum


kunjungan lapangan dengan menggunakan seragam dan APD lengkap
Para peserta Diklat di lokasi tambang batubara bawah tanah PT. AIC Jaya

Anda mungkin juga menyukai