Tugas Individu 4 Kalkulus
Tugas Individu 4 Kalkulus
Tugas Individu 4 Kalkulus
Oleh
Nama : Maimuna Kamal
NPM : F1F020020
DosenPengampu : Herlin Fransiska, S.Si., M.Si.
LABORATORIUM MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU
2021
PERTEMUAN 1
KONSEP DASAR KOORDINAT KARTESIUS DI R-3
• Dimensi tiga → bidang cartesius (x,y,z)→ sumbu-x, sumbu-y dan sumbu-z digunakan
system tangan kanan (Gambar 1)
• Ketiga sumbu (x,y,z) membentuk tiga bidang → yz,xz dan xy.
• Terdiri dari 8 oktan (Gambar 2)
• Titik p(x,y,z) ialah ukuran jarak berarah dari ketiga bidang (Gambar 3,4,5).
Rumus Jarak
Diketetahui: dua titik yaitu, P1 (x 1 , y 1 , z 1) dan P2 (x 2 , y 2 , z 2 ).
Menurut Teorema Phytagoras.
2 2 2
|P1 P 2| =|P1 Q| +|Q P 2|
2 2 2
|P1 Q| =|P1 R| +|RQ|
2 2 2 2
|P1 P 2| =|P1 R| +|RQ| +|Q P 2|
¿ ( x 2−x 1 )2+ ( y 2− y 1 )2 + ( z 2−z 1 )2
Hasil ini memberikan Rumus Jarak di ruang-tiga, yang akan benar bahkan jika beberapa
koordinatnya identik.
2
|P1 P 2| =√ ( x 2−x 1) 2+( y 2− y 1 )2+ ( z 2−z 1) 2
CONTOH 1.
Carilah jarak antara titik P(2 ,−3 , 4) dan titik Q(−3 , 2 ,−5), yang diplot pada gambar 4 dan
5.
2 2 2 2
PENYELESAIAN : |P1 Q| =√ (−3−2 ) + ( 2+3 ) + (−5−4 )
¿ √ 131
¿ 11,45
Bola dan Persamaannya
Bola adalah himpunan semua titik pada ruang
tiga dimensi yang berjarak konstan (jari jari) dari
suatu titik tetap (pusat). Jika ( x , y , z) pada bola
dengan jari-jari 𝑟 berpusat di (h , k , l) maka
( x−h )2+ ( y −k )2 + ( z−l )2=r 2
Persamaan Bola
CONTOH 3. Cari persamaan bola yang diameternya adalah ruas garis yang menghubungkan
(−1 , 2 ,3) dan (5 ,−2, 7) (gambar 9).
PENYELESAIAN :
Pusat bola ini berada pada titik tengah ruas garis, yakni pada
( 2 , 0 ,5 ) ; jejari rmemenuhi
r 2= (5−2 )2 + (−2−0 )2+ (7−5 )2 =17
Kita simpulkan bahwa persamaan bola adalah
( x−2 )2 + y 2 + ( z−5 )2=17
Grafik di Ruang Tiga
Persamaan Linier dalam x , y , z:
Ax+ By+Cz=D
Dengan A2 + B2 +C2 ≠ 0.
(A,B,C tidak semuanya nol).
Jika suatu bidang memotong ketiga sumbu, yaitu kasus yang
akan seringkali terjadi, kita mulai dengan mencari titik-titk
potong ini;
Yakni, kita mencari perpotongan sumbu-x, sumbu- y, dan sumbu-z. Ketiga titik ini
menentukan bidang dan memungkinkan kita menggambar jejak (bidang koordinat), yang
berupa garis-garis perpotongan bidang tersebut dengan bidang-bidang koordinat.
Kemudian, dengan sedikit sentuhan artistik, kita dapat mengarsisr bidang tersebut.
Notasi Vektor
Dua vector dikatakan sama atau ekuivalen jika memiliki
"besar"dan "arah" yang sama.
Lambang huruf tebal u atau huruf biasa tapi ada tanda
panah diatas huruf u⃗ .
Besar atau panjang vector u →∨¿ u∨¿
Notasi -u menunjukkan vektor (−1 ) u= ⟨−u1 ,−u 2 ,−u3 ⟩. Vektor dengan semua komporen
sama dengan nol disebut vektor nol; vakni 0=⟨ 0 ,0 , 0 ⟩. Jumlah dua vektor u dan v adalah
u+ v=⟨ u1 +v 1 , u2+ v 2 ,u 3+ v 3 ⟩
Vektor u−v didefinisikan menjadi
u−v=u+ (−1 ) v= ⟨ u1−v 1 , u2−v 2 ,u3 −v 3 ⟩
Gambar 13 menunjukkan bahwa definisi-definisi ini ekuivalen dengan detinisi-definisi
geometri yang diterikan sebelumnya dalam subbab ini.
Theorema A
untuk setiap vektor u, v, dan w, dan setiap skalar a dan b, hubungan berikut berlaku.
1. u+ v=v+u 2. ( u+ v )+ w=u+ ( v + w )
3. u+0=0+u=u 4. u+ (−u )=0
5. a ( b u ) =( ab ) u 6. a ( u+ v )=a u+ a v
7. ( a+ b ) u=a u+ bu 8. 1 u=u
9. ||a u|| ¿ |a| ||u||
CONTOH 4. Misalkan u=⟨ 1 , 2, 3 ⟩ dan v=⟨ 0 ,−1 ,2 ⟩. Carilah (a) u+ v dan (b) u−2 v, dan
nyatakan dalam bentuk i , j,dan k. Carilah (c) ||u|| dan (d) ||−3 u||.
PENYELESAIAN :
(a) u+ v=⟨ 1, 1 ,2 ⟩ + ⟨ 0 ,−1 , 2 ⟩= ⟨ 1+0 , 1+ (−1 ) ,2+2 ⟩
¿ ⟨ 1 , 0 , 4 ⟩ =1i+0 j+ 4 k =i+ 4 k
(b) u−2 v= ⟨ 1, 1 , 2 ⟩−2 ⟨ 0 ,−1 , 2 ⟩− ⟨ 1 ,−0 ,1−(−2 ) ,2−4 ⟩
(c) ||u||¿ √ 12+12 +22= √ 6
(d) ||−3 u||¿∨−3∨¿||u|| ¿ 3 √ 6
CONTOH 5. Misalkan v=⟨ 4 ,−3 ⟩ . Carilah ||v|| dan carilah vektor satuan u dengan arah
sama seperti v.
PENYELESAIAN
Dalam soal ini, semua vektor dua-dimensi. Panjang atau magnitude v adalah ||v||
2 2
¿ √ 4 + (−3 ) =5. Untuk mencari u, kita bagi v dengan panjangnya ||v||, yakni :
v ⟨ 4 ,−3 ⟩ ⟨ 4 ,−3 ⟩ 1 4 −3
u= = 2
‖v‖ √ 4 + (−3 ) 2
=
5
= ⟨ 4 ,−3 ⟩ = ,
5 5 5 ⟨ ⟩
Maka panjang u adalah
v 1 1
‖v‖= 1 ‖v‖=1
||u||¿ ‖ ‖‖ ‖‖ ‖
=
‖v‖ ‖v‖
v =
‖v‖ ‖v‖
Teorema C
Kriteria Ketegaklurusan
Dua vektor u dan v adalah saling tegaklurus jika dan hanya jika hasilkali titiknya u ∙ v adalah0
.
Definisi Ortogonal
Vektor-vektor yang saling tegaklurus disebut ortogonal.
CONTOH 3. Carilah sudut di antara tiga pasangan vektor-vektor dalam Contoh 1. Pasangan
yang mana yang ortogonal?
PENYELEESAIAN:
Untuk vektor u dan v, kita mempunyai
u∙v ( 0 ) ( 2 ) + ( 1 )(−1 ) +(1)(1) 0
cos θ 1= = = =0
‖u‖‖v‖ ‖⟨ 0 , 1, 1 ⟩‖‖⟨ 2 ,−1, 1 ⟩‖ √2 √ 6
Untuk vektor u dan w, kita mempunyai
u∙w ( 0 )( 6 )+ (1 ) (−3 ) +(1)(3) 0
cos θ 2= = = =0
‖u‖‖w‖ ‖⟨ 0 , 1 ,1 ⟩‖‖⟨ 6 ,−3 , 3 ⟩‖ √ 2(3 √ 6)
Untuk vektor v dan w, kita mempunyai
v ∙w ( 2 )( 6 )+ (−1 )(−3 ) +(1)(3) 18
cos θ 3= = = =1
‖v‖‖w‖ ‖⟨ 2,−1 ,1 ⟩‖‖⟨ 6 ,−3 , 3 ⟩‖ √ 6(3 √ 6)
π
Jadi pasangan u dan v dan pasangan u dan w adalah ortogonal, sehingga θ1=θ 2= .
2
Catat bahwa untuk pasangan v dan w, kosinus sudut di antara mereka adalah 1, yang
menunjukkan bahwa θ3 =0; yakni vektor-vektor itu menunjuk ke arah yang sama.
|
v1 v2 v3
u u
|| u u
v1 v3
u u
|| || |
u × v= u 1 u2 u3 = 2 3 i− 1 3 j+ 1 2 k
v2 v3 v1 v2
1| 4 1
4 1 −2 1 ||
u × v= −1 −2 −1 = −2 −1 i− 1 −1 j+ 1 −2 k
−2 4 | | | | |
¿ 2 i+ j+ 0 k
i j k
|
v ×u= −2 −4 1 = 4
1 −2 −1
−2 −1 1 −1 ||
1 i− −2 1 j+ −2 −4 k
1 −2 | | | | |
¿−2i− j+0 k
Teorema A
Misalkan u dan v vektor-vektor di ruang-tiga dan θ adalah sudut di antara kedua vektor
tersebut. Maka:
1. u ∙ (u × v )=0=v ∙(u × v ) yakni u × v tegaklurus terhadap u dan v;
2. u , v ,dan u × v membentu suatu rangkap tiga tangan-kanan (right-handed triple);
3. ‖u × v‖=‖u‖‖v‖sin θ
Teorema B
Dua vektor u dan v di ruang-tiga adalah sejajar jika dan hanya jika u × v=0
CONTOH 2. Carilah persamaan bidang (Gambar 2) yang melalui tida titik
P1 ⟨ 1 ,−2 , 3 ⟩ , P2 ⟨ 4 ,1 ,−2 ⟩ , dan P 3 ⟨ −2 ,−3 , 0 ⟩ .
PENYELESAIAN: misalkan u=⃗
P 2 P1= ⟨−3 ,−3 , 5 ⟩ dan v=⃗
P2 P3 =⟨−6 ,−4 , 2 ⟩. Dari bagian
pertama Teorema A kita ketahui bahwa
i j k
| |
u × v= −3 −3 5 =14 i−24 j−6 k
−6 −4 2
adalah tegaklurus terhadap baik u maupun v, sehingga tegaklurus pada bidang yang
memuatnya. Bidang yang melalui ( 4 , 1,−2) dengan normal 14 i−24 j−6 k mempunyai
persamaan (lihat Subbab 11.3)
14 ( x−4 ) −24 ( y−1 ) −6 ( z+2 ) =0
atau
14 x−24 y−6 z=44
Teorema C
Jika u, v, dan w adalah vektor-vektor di ruang-tiga dan k skalar, maka:
1. u × v=−(v ×u) (hukum antikomulatif);
2. u × ( v+ w ) =( u× v ) +(u ×w) (hukum distribusi kiri);
3. k ( u × v )=( k u ) × v=u × ( k v ) ;
4. u ×0=0 ×u=0 , u ×u=0 ;
5. ( u × v ) ∙ w=u ∙ ( v × w ) ;
6. u × ( v × w ) =( u∙ w ) v−( u ∙ v ) w .
CONTOH 1. Cari persamaan parameter untuk garis yang melalui (3 ,−2, 4) dan titik
(5 , 6 ,−2), lihat gambar 2.
CONTOH 2. Carilah persamaan simetri dari garis yang sejajar vektor (4,-3,2)
Dan yang melalui (2,5,-1)
PENYELASAIAN :
x−2 y −5 z+1
= =
4 −3 2
8
z+
x−2 y −2 3
= =
1 2 4
Persamaan parameter adalah
8
v ¿ 2+t , y=2+ 2t , z= −4 t
3
Langkah-langkah menggambar permukaan di R3
1. Tentukan persamaan ketika memotong sumbu-sumbu koordinat. (X =0 , Y =0 , Z=0 ¿ .
2. Gambar jejak di bidang-bidangnya (umumnya berbentuk grafik).
3. Menggabungkan dengan mengarsir.
x2 y2 z2
CONTOH 1. Sketsakan grafik + + =1
16 25 9
PENYELESAIAN :
Untuk mencari jejak di bidang –xy, kita tetapkan z = 0 pada
Persamaan yang diberikan. Grafik dari persamaan yang dihasilkan
x2 y2
+ =1
16 25
Yang merupakan sebuah elips. Jejak- jejak di bidang xz dan bidang yz
(Masing-masing diperoleh dengan menetapkan y = 0 dan x = 0) juga berupa elips. Ketiga
Jejak diperoleh dengan menetapkan y = 0 dan x = 0) juga berupa elips. Ketiga jejak ini
Diperlihatkan pada Gambar 2 dan membantu memberikan bayangan visual yang baik dari
Permukaan yang diminta (disebut elipsoida).
Permukaan kuadrik jika sebuah permukaan merupakan grafik sebuah persamaan derajat dua
Di ruang tiga, maka ia disebut permukaan kuadrik (quadric surface). Bagian-bagian bidang
suatu permukaan kuadrik adalah konik.
Persamaan derajat dua yang umum berbentuk
A x 2+ B y 2 +C z 2+ Dxy+ Exz+ Fyz +Gx+ Hy + Iz+ J =0
Permukaan Kuadratik
.
Hiperbola 2 Lembar
𝑟 > 0
0 ≤ 𝜃 ≤ 2𝜋
Tabel Trigonometri Sudut Istimewa
Sudut 02 302 452 602 902 1202 1352 1500 1800
Sin 0 1 1 1 1 1 1 1 0
2 √2 √2 √3 √2 2
2 3 2 2
Cos 1 1 1 1 0 1 1 1 -1
√3 √2 − − √2 − √3
2 2 2 2 2 2
Tan 0 1 1 ∞ -1 1 0
√3 −√3 −
√3 √3
Cosec ∞ 2 2 1 2 2 ∞
√2 √2
√3 √3
3 3
Sec 1 2 2 ∞ -2 2 -1
√3 √2 −√2 − √3
3 3
Cot ∞ 1 1 0 1 -1 ∞
√3 − −√3
√3 √3
CONTOH 1. Carilah
π
(a) Koordinat Cartesius dari titik dengan koordinat silindris (4,2 , 5).
3
(b) Koordinat Cartesius dari titik dengan koordinat Cartesius (-5,-5,2).
PENYELESAIAN
2π −1
x=4 cos
3
=4 ( )
2
=−2
2π √3
y=4 sin
3
=4
2 ( )
=2 √ 3
z=5
r =√ ¿ ¿
−5
tanθ= =1
−5
z=2
CONTOH 3. Carilah persamaan cartesius dari permukaan yang persamaannya dalam
koordinat silindris adalah r 2 + 4 z2 =16 dan r 2 cos 2θ=z
PENYELESAIAN
Karena r 2=x 2 + y 2 , Permukaan r 2 + 4 z2 =16 mempunyai persamaan cartesius
2 2 2 x2 y2 z2
x + y + 4 z =16 atau + + =1. Grafiknya berupa sebuah elipsoida.
16 16 4
Karena cos 2 θ = cos 2 θ .Persamaan kedua dapat ditulis r 2 cos2 θ+r 2 sin2 θ=z dalam koordinat
cartesius itu menjadi x 2+ y 2=z. grafiknya berupa sebuah parabola hiperbolik.
π
CONTOH 4. Carilah Koordinat Cartesius dari titik P dengan koordinat Sferis (8, , 2 π /3 ¿ .
3
2π π √ 3 1 =2 √3
x=8 sin cos =8
3 3 2 2
2π π 3 3
y=8 sin sin =8 √ √ =6
3 3 2 2
2π −1
z=8 cos
3
=8 ( )
2
=−4