Analisis Distibusi Ikan

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 134

ANALISIS DISTRIBUSI IKAN KARANG HASIL

TANGKAPAN NELAYAN DI PANGKALAN PENDARATAN


IKAN (PPI) UJONG BAROH KABUPATEN
ACEH BARAT

SKRIPSI

SALMIE MAULINA L
08C10432070

PROGRAM STUDI PERIKANAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS TEUKU UMAR
MEULABOH
2014
ANALISIS DISTRIBUSI IKAN KARANG HASIL
TANGKAPAN NELAYAN DI PANGKALAN PENDARATAN
IKAN (PPI) UJONG BAROH KABUPATEN
ACEH BARAT

SKRIPSI

SALMIE MAULINA. L
08C10432070

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Perikanan


Pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar

PROGRAM STUDI PERIKANAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS TEUKU UMAR
MEULABOH
2014
LEMBARAN PENGASAHAN

Judul Skripsi : Analisis Distribusi Ikan Karang Hasil Tangkapan Nelayan di


Pangkalan Pendaratan Ikan ( PPI ) Ujong Baroh Kabupaten
Aceh Barat
Nama : Salmie Maulina.L
NIM : 08c10432070
Prodi : Perikanan

Menyetujui,
Komisi Pembimbing

Ketua Anggota

(Ir. Said Mahjali, MM) (Ananingtyas SD.,S.Pi.MP.)


NIDN: 0110116502

Mengetahui

Pj. Ketua program studi perikanan Dekan Fakultas perikanan dan ilmu
kelautan

( Yusra Ibrahim,S.Pi) (Uswatun Hasanah,S.Si.,M.Si)


NIDN: 021057802

Tanggal Sidang Sarjana : 26 – 02 – 2014


LEMBARAN PENGESAHAN PENGUJI

Skripsi/tugas akhir dengan judul:

ANALISIS DISTRIBUSI IKAN KARANG HASIL TANGKAPAN


NELAYAN DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) UJONG
BAROH KABUPATEN ACEH BARAT

Yang disusun oleh:


Nama : Salmie Maulina L
Nim : 08C10432070
Fakultas : Perikanan dan Ilmu Kelautan
Program Studi : Perikanan
Telah dipertahankan didepan dewan penguji pada tanggal 26 Februari 2014 dan
dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima.

SUSUNAN DEWAN PENGUJI


1. Ir. Said Mahjali, MM
(Dosen Penguji I) …………….
2. Muhammad Arrafi, S.Kel
(Dosen Penguji II) …………….
3. Husni Yulham, M.il
(Dosen Penguji III) …………….
4. Erlita, S.Pi
(Dosen Penguji IV) …………….

Alue Penyareng, Juni 2014


Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Uswatun Hasanah, S.Si.,M.Si


NIDN : 01-2105-7802
Ya Allah…

Tiada Kebahagian Yang Melebihi Kebahagiaanku Selain Menatap Senyum Yang


Terpancar Dari Wajah Kedua Orang Tuaku, Dan Membimbing Ketika Langkahku
Kehilangan Arah Tapi Hanya Inilah Yang Dapat Ananda Persembahkan Sebagai
Tanda Cintaku Kepadamu

Ayahanda Dan Ibunda….

Kutatap Masa Depan Dengan Doa Dan Restumu Adalah Semangat Dalam
Kekuatanku Untuk Ku Gapai Cita-Cita Dan Harapan Dengan Pertunjuk Dan
Pengorbanamu, Ku Raih Keberhasilanku Dengan Cucuran Keringatmu Dan Kasih
Sayangmu Yang Mampu Membuatku Melewati Hidup Dengan Penuh Kesabaran
Hingga Segala Cobaan Dan Rintangan Tidaklah Menjadi Penghalang Bagiku,
Engkau Telah Mengantarku Tuk Mengapai Cita-Citaku Yang Takkan Kuraih Tanpa
Dirimu Semoga Allah Memberikan Kesempatan Kepada Ku Tuk Membalas Semua
Kebaikanmu Dan Tiada Kata Yang Cukup Ku Ucapkan Selain Terima Kasih Pada
Mu…

Dengan segala ketulusan dan kerendahan hati kebahagiaan ini ananda


persembahkan untuk mu ayah dan ibunda ku tersayang, walau tak sebanding
dengan jerih payah yang telah engkau jalani. Keberhasilan ini ananda
persembahkan dengan penuh cinta mu wahai ayahanda dan ibundaku….

Dengang ketulusan hati kupersembahkan sebuah karya tulis ilmiah ini kepada
Ayahanda “Lukman S dan Ibunda Sawiyah yang tercinta….

Ucapan Terima Kasih Untuk Saudaraku Yang Tidak Perna Jenuh Dan Bosan
Mendukung Segala Aktifitas Yaitu Andinda Mauliani,S.Pd, Ananda Zulfitrah Dan
Seluruh Ahli Family Yang Memberikan Semangat Dan Motivasi Serta Iringan Doa
Yang Setia Selalu Untukku, Yang sangat special ku ucapakan terima kasih
sebanyak-banyaknya kepada temen dekatku Shazulbaidi yang selalu mendampingi,
menyayangi, menggetarkan sanibariku di saat suka maupun duka Ucapan
Terimakasih Kepada Sahabat-Sahabatku Yaitu Rina Yusriana, S.Pi. Putri Suci
Rahmadani, S.Pi. Marlina, S.Pi Yang Selalu Memberikan Semangat Dan Dukungan
Hendaknya Segala Amal Ibadah Mereka Mendapatkan Balasan Darinya.
Amin…Ya Rabbal Alamin

BY: Salmie Maulina L, S.Pi.


UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih disampaikan penulis kepada :


1. Bapak Ir. Said mahjali, MM. sebagai Dosen Pembimbing I, yang telah bersedia
membantu penulis demi terselenggaranya skripsi ini;
2. Ibu Ananingtyas SD.,S.Pi,MP. selaku Dosen Pembimbing II, yang telah
membimbing, serta memberikan saran sehingga tersusunnya skripsi ini;
3. Ibu Uswatun Hasanah, S.Si.,M.Si., selaku Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan Universitas Teuku Umar yang telah member izin penelitian;
4. Bapak Yusran Ibrahim, S.Pi., selaku PJ. Ketua Jurusan Perikanan, Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar;
5. Bapak Husni Yulham, M.il dan Erlita, S.Pi sebagai penguji pada sidang ujian
akhir/skripsi yang telah memberikan masukan dan saran, sehingga penulisan skripsi
ini menjadi lebih sempurna;
6. Seluruh staf pengajar pada Jurusan Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan Teuku Umar yang telah membekali berbagai Ilmu Pengetahuan sehingga
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik;
7. Pimpinan dan staf Laboratorium Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas
Teuku Umar yang telah mengizinkan untuk melaksanakan penelitian, dan semua
pihak-pihak terkait di PPI Ujung Baroh yang telah membantu dalam memberikan
data informasi yang dibutuhkan dalam penyelesaian skripsi;
8. Ayahanda Lukman S dan Ibunda Sawiyah, dan beserta saudara-saudara saya yaitu
Mauliani,S.Pi dan Zulfitrah yang telah memberi bantuan moril dan materil kepada
Penulis selama menempuh pendidikan pada Program Studi Perikanan, Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar dan senantiasa mengiringi
do’a serta memberi dorongan moril dan materil yang tidak pernah putus-putus bagi
penulis;
9. Rekan-rekan seperjuangan angkataan 2008, Nur Azizah S.Pi, Rina Yusriana, S.Pi,
Romi Yunita, S.Pi, Putri Suci Rahmadani,S.Pi, Lina, Riska, lisa, Nova Setiawan,
S.Pi, Darmiwati, S.Pi, Safrida Yusni, S.Pi, Dewi, Eva Suprita, S.Pi, Analis, S.Pi,
dan Maulina terimakasih atas kebersamaannya, dukungan dan bantuannya yang
semua itu sangat berarti bagi penulis;
RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Meureubo pada tanggal 22

September 1990, dari Ayah yang bernama Lukman S

dan Ibu Sawiyah S Penulis merupakan putri pertama

dari tiga bersaudara. Pendidikan formal yang dilalui

penulis adalah Min Meureubo lulus pada Tahun 2002,

SMP Negeri 4 Kaway XVI lulus pada Tahun 2005,

SMA Negeri 1 Meureubo lulus padaTahun 2008.

Pada tahun 2008 penulis lulus seleksi masuk Universitas Teuku Umar

(UTU). Penulis memilih Program studi Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu

Kelautan Universitas Teuku Umar, Meulaboh Aceh Barat.

Pada tahun 2012 penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan dengan

judul “ Teknik Kultur Thallasiosira sp Skala Semi Massal Di Balai Budidaya

Air Payau (BBAP) Ujung Batee Kabupaten Aceh Besar Provinsi Aceh”

Pada pertengahan tahun 2013 penulis melakukan penelitian dengan judul

“Analisis Distribusi Jenis Ikan Karang Hasil Tangkapan Nelayan di

Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Ujong Baroh Kabupaten Aceh Barat”

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana perikanan di Fakultas

Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar.


PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul “Analisis


Distribusi Ikan Karang Hasil Tangkapan Nelayan di Pangkalan Pendaratan Ikan
(PPI) Ujong Baroh Kabupaten Aceh Barat” adalah benar merupakan hasil karya
sendiri dengan arahan dosen pembimbing dan belum pernah diajukan dalam
bentuk apapun. Semua sumber data dan informasi yang berasal atau dikutip dari
karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan
dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka dibagian akhir skripsi.

Alue Penyareng, Juni 2014

Penulis
ABSTRAK

ANALISIS DISTRIBUSI IKAN KARANG HASIL TANGKAPAN


NELAYAN DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) UJONG
BAROH KABUPATEN ACEH BARAT

Salmie maulina1 Said mahjali 2Ananingtyas septia darmarini2

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah dan jenis ikan karang
yang distribusikan di dalam dan ke luar daerah dan rantai distribusi ikan karang
yang ada di PPI Ujong Baroh kabupaten Aceh Barat. Metode yang di gunakan
dalam Penelitian ini menggunakan metode survey. Hasil penelitian yang di dapat
adalah 30 spesies dari 13 genus dan 13 famili. Dengan demikian dapat di
simpulkan bahwa jenis ikan karang yang paling banyak distribusi ke luar daerah
dari family Lutjanidae, Serranidae, Nemipteridae dan Carangidae terdiri dari 4
genus yaitu berjumlah (24%) sedangkan jenis ikan karang yang distribusikan di
dalam daerah dari family Holocentridae, Kyphosidae, Lethrinidae, Monacathidae,
Acanthudae, Mullidae, Priachantidae, Scaridae dan Balistidae yang terdiri dari 9
genus yaitu berjumlah (76 %).

Kunci: Distribusi, Ikan Karang, Kabupaten Aceh Barat

1
Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar
2
Dosen fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas teuku Umar
ABSTRACT

ANALYSIS OF DISTRIBUTION OF CORAL FISH CATCH BY


FISHERMEN IN FISH LANDING BASE ( PPI ) UJONG BAROH WEST
ACEH DISTRICT

Salmie maulina1Said mahjali2 Ananingtyas septia darmarini2

This study aims to determine the amount and type of reef fish distributed
inside and outside of the region and the distribution chain of coral fish in PPI
Ujong Baroh West Aceh district. The method used in this study using survey
method. The research results can be is 30 species from 13 genera and 13 families.
Thus it can be concluded that most reef fish species distributions to many other
regions of the family Lutjanidae, Serranidae, Carangidae Nemipteridae and
consists of 4 genera are numbered (24%), while reef fish species are distributed in
the areas of family Holocentridae, Kyphosidae, Lethrinidae, Monacathidae,
Acanthudae, Mullidae, Priachantidae, Scaridae and Balistidae which consists of 9
genera are numbered (76%).

Keywords: Distribution , Reef Fish , Aceh Barat

1
Students of the Faculty of Fisheries and Marine Sciences University of Teuku Umar
2
Lecture of Faculty of Fisheries and Marine Sciences University of Teuku Umar
RINGKASAN

ANALISIS DISTRIBUSI IKAN KARANG HASIL TANGKAPAN


NELAYAN DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) UJONG
BAROH KABUPATEN ACEH BARAT

Distribusi yaitu suatu kegiatan ekonomi yang membawa atau


menyampaikan barang dari produsen ke konsumen. Dalam kata lain distribusi
adalah suatu proses penyampaian barang atau jasa dari produsen ke konsumen
sewaktu dan dimana barang atau jasa tersebut diperlukan. Waktu dan tempat
penelitian ini di lakukan mulai dari April sampai dengan Mei 2013 di PPI Ujong
Baroh kecamatan johan pahlawan kabupaten Aceh Barat. Tujuan dalam penelitian
ini adalah untuk mengetahui jumlah dan jenis ikan karang yang distribusikan dan
untuk mengetahui rantai distribusi ikan karang yang ada di PPI Ujong Baroh
kabupaten Aceh Barat. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini metode
survey, teknik pengambilan data mengunakan metode observasi, wawancara dan
kuesioner. Untuk menganalisa data dalam penelitian ini peneliti menggunakan
metode Deskriptif, setelah data terkumpul dari hasil penelitian kemudian di
tampilkan dalam tabel dan diagram.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil tangkapan ikan karang yang
distribusikan di PPI Ujong Baroh dalam 1 bulan 4357 ton/kg dengan jenis ikan
Ikan kakap merah (geutiek), Ikan kakap merah (bubran), Ikan kakap Merah
(ranjalu), Ikan kakap (jenaha), Ikan kurisi basi (Cangah ), Ikan kurisi api (Cangah
apuih), Ikan tanda, Ikan biji kuning, Ikan biji nangka (nangka-nangka), Ikan
pinang-Pinang, Ikan tengah, Ikan jemehong , Ikan kerapu, Ikan kerapu, Ikan
nenas 1 (nenas), Ikan nenas 2 (nenas), Ikan bandi (bandee), Ikan pandak, Ikan
koli (capay), Ikan cuih (Koli), Ikan koli (Capay raya ulee), Ikan kawet, Ikan
sewangi, Ikan dompet, Ikan timun-timun, Ikan kaka tua, Ikan mirah idung, Ikan
lubim kertah, Ikan lubim ayam, Ikan gabuh. Hasil tangkapan nelayan yang
distribusikan ke luar (24%) dari family Lutjanidae, Serranidae, Nemipteridae dan
Carangidae. Sedangkan jenis ikan karang yang distribusikan di lokal (76%) dari
family Holocentridae, Kyphosidae, Lethrinidae, Monacathidae, Acanthudae,
Mullidae, Priachantidae, Scaridae dan Balistidae.
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, penulis sampaikan kehadirat Allah SWT, dimana dengan

Iradah dan Ilmu-Nyalah Penulis dapat menyelesaikan Skipsi ini sebagai salah satu

prasyarat dalam rangka menyelesaikan Kuliah pada Program Studi Perikanan,

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar dengan Judul

“ANALISIS DISTRIBUSI IKAN KARANG HASIL TANGKAPAN

NELAYAN DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) UJONG BAROH

KABUPATEN ACEH BARAT”.

Dalam penulisan Skripsi ini Penulis banyak mengalami hambatan dan

kendala namun, berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, maka hambatan

dan kendala tersebut Insyaallah dapat teratasi. Oleh karena itu penulis

mengucapkan terimakasih kepada :

1. Ibu Uswatun Hasanah, S.Si, M.Si, Selaku Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu

Kelautan Universitas Teuku Umar.

2. Bapak Yusran Ibrahim, S.Pi, sebagai PJ. Ketua Jurusan Fakultas Perikanan dan

Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar.

3. Bapak Ir. Said mahjali, MM, selaku Pembimbing I dan juga sebagai Dosen

pengasuh di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar.

4. Ibu Ananingtyas SD.,S.Pi,MP. selaku Pembimbing II dan juga sebagai Dosen

Pengasuh di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar.

5. Seluruh aktifitas Akademika Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas

Teuku Umar.

i
6. Segenap unsur DKP Kabupaten Aceh Barat, Kepala PPI Kabupaten Aceh Barat,

Panglima Laot PPI Ujong Baroh dan beserta petugas-petugas yang ada di PPI

Kabupaten Aceh Barat atas bantuan demi lancarnya proses penelitian ini dan

administrasi.

7. Ayahda Lukman S dan Ibunda Sawiyah S tercinta, dan beserta saudara-saudara

saya yaitu adinda Mauliani L, S.Pd dan Zulfitrah L yang telah memberi bantuan

moril dan materil kepada Penulis selama menempuh pendidikan pada Program

Studi Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku

Umar.

8. Sahabat – sahabat penulis, Lina, Kak Romi, Rina, Eva, Maulina, Lisa, Azizah,

Siska, Ana, Dewi dan teman – teman angkatan 2008 serta adik – adik Jurusan

Perikanan dan Ilmu Kelautan angkatan 2009 – 2010 yang secara langsung

maupun tidak langsung telah memberi motivasi dan banyak membantu penulis

dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

Akhirnya, semoga bantuan yang diberikan pada Penulis mendapatkan

pahala disisi Allah SWT. Sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi

pembaca sekalian. AMIN………..

Meulaboh,1 Juni 2014

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR.................................................................................... i

LEMBARAN PENGESAHAN...................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR...................................................................................... v

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. vi

I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang .............................................................................. 1

1.2. Rumusan Masalah ......................................................................... 2

1.3. Tujuan Penelitian........................................................................... 3

1.4. Manfaat Penelitian......................................................................... 3

II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 4

2.1 Alat Tangkap Ikan Pelagis............................................................. 4

2.2. Devinisi Alat Tangkap Ikan Pelagis .............................................. 5

2.3. Jenis-jenis Ikan Pelagis.................................................................. 8

III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................... 10


iii
3.1. Waktu dan Tempat.......................................................................... 10

3.2. Alat dan Bahan ............................................................................... 10

3.3. Metode Penelitian .......................................................................... 10

3.4. Teknik Pengambilan Sampel .......................................................... 10

3.5. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 11

3.5. Metode Analisa Data ...................................................................... 11

IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN .................................................. 12

4.1. Letak Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Ujong Baroh ................... 12

4.2. Keadaan Perikanan Tangkap .......................................................... 12

4.2.1. Alat Tangkap ...................................................................... 12

4.2.2. Armada Penangkapan Ikan................................................. 13

4.2.3. Nelayan............................................................................... 17

V HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 19

5.1. Hasil................................................................................................ 19

5.2. Jenis Alat Tangkap dari Hasil Penelitian di PPI Ujong Baroh ....... 20

5.3. Pembahasan .................................................................................... 26

VI KESIMPULAN DAN SARAN............................................................... 30

6.1. Kesimpulan ..................................................................................... 30

6.2. Saran ............................................................................................... 30

DAFTAR PUSTAKA

iv
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Alat yang di gunakan di dalam penelitian......................................... 10

Tabel 2. Jumlah alat tangkap yang sering digunakan di Pangkalan Pendaratan

Ikan (PPI) Ujong Baroh Kabupaten Aceh Barat ............................... 13

Tabel 3. Jumlah perahu tanpa motor (PTM) Kabupaten Aceh Barat periode

2007-2011 ......................................................................................... 14

Tabel 4. Jumlah kapal motor yang ada di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI)

Ujong Baroh Kabupaten Aceh Barat ................................................ 14

Tabel 5. Jumlah nelayan pada periode tahun 2007-2011 di Pangkalan Pendaratan

Ikan (PPI) Ujong Baroh Kabupaten Aceh Barat ............................... 17

Tabel 6. Jumlah nilai produksi perikanan periode 2007-2011........................ 18

Tabel 7. Jenis alat tangkap yang sering digunakan di PPI Ujong Baroh ........ 19

Tabel 8. Jenis Ikan berdasarkan jenis Alat Tangkap di PPI Ujong Baroh

selama Penelitian............................................................................... 20

v
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Jumlah persentase unit perahu tanpa motor yang ada di PPI

Ujong Baroh Kabupaten Aceh Barat............................................. 15

Gambar 2. Jumlah persentase kapal bermotor yang ada di Pangkalan

Pendaratan Ikan (PPI) Ujong Baroh Kabupaten Aceh Barat ........ 16

Gambar 3. Jenis alat tangkap rawai tuna (tuna long line)............................... 20

Gambar 4. Jenis alat tangkap pukat rameet (hook and lines).......................... 22

Gambar 5. Jenis alat tangkap jaring insang (gillnet)....................................... 23

Gambar 6. Jenis alat tangkap pukat tarik (fish net)......................................... 24

Gambar 7. Jenis alat tangkap Pukat banteng (fish net) ................................... 25

Gambar 8. Jenis alat tangkap pukat cincin (purse seine) ................................ 26

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Foto kegiatan hasil penelitian di Pangkalan Pendaratan Ikan

(PPI) Ujong Baroh Kecamatan Johan Pahlawan........................ 35

Lampiran 2. Foto jenis alat tangkap yang digunakan di PPI Ujong Baroh..... 37

Lampiran 3. Peta lokasi penelitian .................................................................. 39

Lampiran 4. Kuesioner.................................................................................... 42
vii
viii
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
LEMBARAN PENGASAHAN ..................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. vi

I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2. Rumus Masalah ............................................................................. 3
1.3. Tujuan Penelitian........................................................................... 3
1.4. Manfaat Penelitian......................................................................... 3

II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................ 4
2.1. Distribusi Ikan ............................................................................. 4
2.2. Fungsi Distribusi.......................................................................... 5
2.3. Alur Distribusi produk perikanan ................................................ 7
2.4. Komponen distribusi perikanan................................................... 10
2.5. Sarana distribusi hasil perikanan ................................................. 11
2.6. Jenis Ikan Karang ........................................................................ 12
2.7. Hasil Tangkapan .......................................................................... 14
2.8. Nelayan ........................................................................................ 15
2.9. Pangkalan Pendaratan Ikan.......................................................... 15

III METODE PENELITIAN ........................................................................ 19


3.1. Waktu Dan Tempat .................................................................... 19
3.2. Alat dan Bahan........................................................................... 19
3.3. Metode Penelitian ...................................................................... 19
3.4. Teknik Pengambilan Data .......................................................... 19
3.5. Teknik Pengumpulan Data......................................................... 20
3.6 Metode Analisa Data................................................................... 22

IV KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN...................................... 23


4.1. Letak Geografis Daerah Penelitian ............................................ 23
4.2. Keadaan Perikanan Tangkap...................................................... 23
4.3. Jumlah nelayan kabupaten Aceh Barat ...................................... 27
4.4. Jumlah dan nilai produksi perikanan tangkap............................ 28

iii
V HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................. 31
5.1. Hasil Penelitian............................................................................ 31
5.1.1. Jumlah dan Jenis Ikan karang yang Distribusi minggu I .. 31
5.1.1.1. Jumlah dan jenis ikan karang distribusi ke luar... 31
5.1.1.2. Jumlah dan jenis ikan karang distribusi di dalam 32
5.1.2. Jumlah dan jenis ikan karang yang distribusi minggu II... 34
5.1.2.1. Jumlah dan jenis ikan karang distribusi ke luar.. 34
5.1.2.2. Jumlah dan jenis ikan karang distribusi di dalam 35
5.1.3. Jumlah dan jenis ikan karang yang distribusi minggu III . 37
5.1.3.1. Jumlah dan jenis ikan karang distribusi ke luar... 37
5.1.3.2. Jumlah dan jenis ikan karang distribusi di dalam 39
5.1.4. Jumlah dan jenis ikan karang yang distribusi minggu IV . 40
5.1.4.1. Jumlah dan jenis ikan karang distribusi ke luar... 40
5.1.4.2. Jumlah dan jenis ikan karang distribusi di dalam 42
5.2. Pembahasan ................................................................................ 43
5.2.1. Jumlah dan Jenis Ikan Karang yang Distribusikan ........... 43
5.2.2. Rantai Distribusi ikan karang............................................ 68
5.2.2.1. Rantai distribusi ikan karang ke luar ................... 68
5.2.2.2. Rantai distribusi ikan karang di dalam ................ 70
5.2.3. Distribusi Ikan Karang ...................................................... 71

VI KESIMPULAN DAN SARAN................................................................ 74


6.1. Kesimpulan ................................................................................ 74
6.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Data primer ....................................................................................... 21


Tabel 2. Data sekunder.................................................................................... 22
Tabel 3. Jumlah perahu tanpa motor ............................................................... 24
Tabel 4. Jumlah perahu motor......................................................................... 26
Tabel 5. Jumlah nelayan kabupaten Aceh Barat periode 2007-2011.............. 27
Tabel 6. Jumlah nilai produksi perikanan periode 2007-2011........................ 29
Tabel 7. Jenis ikan karang distribusi minggu I ke luar .................................. 31
Tabel 8. Jenis ikan karang distribusi minggu I di dalam................................. 33
Tabel 9. Jenis ikan karang distribusi minggu II ke luar .................................. 34
Tabel 10. Jenis ikan karang distribusi minggu II di dalam .............................. 36
Tabel 11. Jenis ikan karang distribusi minggu III ke luar................................ 38
Tabel 12. Jenis ikan karang distribusi minggu III di dalam............................. 39
Tabel 13. Jenis ikan karang distribusi minggu IV ke luar................................ 41
Tabel 14. Jenis ikan karang distribusi minggu IV di dalam............................. 42
Tabel 15. Daerah distribusi ikan karang ke luar .............................................. 71
Tabel 16. Daerah distribusi ikan karang di dalam............................................ 72

v
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Jumlah persentase (%) perahu tanpa motor ............................... 25


Gambar 2. Jumlah persentase (%) kapal bermotor ....................................... 26
Gambar 3. Jumlah presentase (%) nelayan kabupaten Aceh Barat............... 28
Gambar 4. Jumlah presentase (%) nilai produksi perikanan......................... 29
Gambar 5. Jumlah persentase (%) distribusi ke luar minggu I ..................... 32
Gambar 6. Jumlah persentase (%) distribusi di dalam minggu I .................. 34
Gambar 7. Jumlah persentase (%) distribusi ke luar minggu II................... 35
Gambar 8. Jumlah persentase (%) distribusi di dalam minggu II................. 37
Gambar 9. Jumlah persentase (%) distribusi di dalam minggu III............... 38
Gambar 10. Jumlah persentase (%) distribusi di dalam minggu III................ 40
Gambar 11. Jumlah persentase (%) distribusi ke luar minggu IV .................. 41
Gambar 12. Jumlah persentase (%) distribusi di dalam minggu IV ............... 43
Gambar 13. Ikan kakap merah (jenaha) .......................................................... 44
Gambar 14. Ikan kakap merah (geutiek)......................................................... 44
Gambar 15. Ikan kakap merah (bubran) ......................................................... 45
Gambar 16. Ikan kakap Merah (ranjalu)......................................................... 46
Gambar 17. Ikan kurisi basi (Cangah ) ........................................................... 47
Gambar 18. Ikan kurisi api (Cangah).............................................................. 48
Gambar 19. Ikan tanda ................................................................................... 48
Gambar 20. Ikan biji kuning ........................................................................... 49
Gambar 21. Ikan pinang-Pinang ..................................................................... 50
Gambar 22. Ikan tengah .................................................................................. 51
Gambar 23. Ikan jemehong............................................................................. 52
Gambar 24. Ikan kerapu bebek ....................................................................... 53
Gambar 25. Ikan kerapu tikus ......................................................................... 53
Gambar 26. Ikan nenas (nenas)....................................................................... 54
Gambar 27. Ikan nenas (nenas)....................................................................... 55
Gambar 28. Ikan bandi (bandee)..................................................................... 56
vi
Gambar 29. Ikan pandak ................................................................................. 57
Gambar 30. Ikan koli (capay ) ........................................................................ 57
Gambar 31. Ikan cuih (Koli) ........................................................................... 58
Gambar 32. Ikan koli (Capay raya ulee) ......................................................... 59
Gambar 33. Ikan kawet ................................................................................... 60
Gambar 34. Ikan biji nangka........................................................................... 60
Gambar 35. Ikan sewangi................................................................................ 61
Gambar 36. Ikan dompet................................................................................. 62
Gambar 37. Ikan timun-timun......................................................................... 63
Gambar 38. Ikan kaka tua ............................................................................... 64
Gambar 39. Ikan mirah idung ......................................................................... 64
Gambar 40. Ikan lubim kertah ........................................................................ 65
Gambar 41. Ikan lubim ayam.......................................................................... 66
Gambar 42. Ikan gabuh................................................................................... 67
Gambar 43. Rantai distribusi ikan karang di luar ........................................... 69
Gambar 44. Rantai distribusi ikan karang di lokal.......................................... 70
Gambar 45. Jumlah persentase (%) keseluruhan distribusi ikan karang ........
ke luar.......................................................................................... 72
Gambar 46. Jumlah persentase (%) keseluruhan distribusi ikan karang
di dalam....................................................................................... 73
Gambar 47. Jumlah persentase (%) kese;uruhan distribusi di dalam dan
ke luar.......................................................................................... 73

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Surat keterangan melakukan penelitian.................................... 75


Lampiran 2. Surat keputusan pembimbing skripsi........................................ 76
Lampiran 3. Surat izin penelitian .................................................................. 78
Lampiran 4. Foto fasilitas di PPI Ujong Baroh............................................. 79
Lampiran 5. Foto kegiatan distribusi ikan karang......................................... 80
Lampiran 6. Peta lokasi penelitian ................................................................ 81
Lampiran 7. Jumlah distribusi ikan karang ke luar ....................................... 82
Lampiran 8. Jumlah distribusi ikan karang di dalam .................................... 83
Lampiran 9. Presentase distribusi ke luar ..................................................... 85
Lampiran 10. Presentase distribusi di dalam................................................... 86
Lampiran 11. Kuesioner.................................................................................. 96
Lampiran 12. Tabulasi Kuesioner ................................................................... 97

viii
1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aceh Barat yang memiliki panjang garis pantai 50,55 km dengan luas

perairan lautnya 80,88 km2 dengan berbagai variasi ekosisistem memiliki hasil

tangkapan ikan laut yang beragam. Kabupaten Aceh Barat merupakan wilayah

pesisir yang kaya akan hasil perikanannya. Hal tersebut tidak terlepas dari

letaknya yang menghadap langsung Samudera Hindia yang kaya akan ikan

(Diana, et.al., 2010).

Pangkalan Pendaratan Ikan merupakan suatu wadah yang dapat

menunjang pembangunan dan pengembangan perikanan yang lebih baik. Dengan

adanya Pangkalan Pendaratan Ikan, diharapkan dapat membantu nelayan dalam

mendistribusikan tangkapan dan menambah pendapatan asli daerah. Keberadaan

Pangkalan Pendaratan Ikan di Indonesia sudah cukup banyak salah satunya adalah

pangkalan pendaratan ikan yang terletak di Kota Meulaboh. Pangkalan Pendaratan

Ikan Ujong Baroh Meulaboh merupakan sebagai tempat sarana yang menampung

kegiatan perikanan membentuk hubungan keterkaitan dalam kegiatan perikanan

membentuk interaksi fisik, ekonomi dan sosial. Adanya hubungan interaksi

tersebut berimplikasi pada pertumbuhan kawasan sekitarnya, sehingga perlu di

jaga hubungan ini dengan baik dan tidak ada permasalahan yang muncul di

pangkalan pendaratan ikan (Lubis, 2000).

Tempat Pendaratan Ikan hasil tangkapan nelayan adalah sebagai awal dari

pemasaran. Produksi hasil tangkapan nelayan di suatu Pangkalan Pendaratan Ikan

juga sangat penting dilakukan untuk menentukan sejauh mana distribusian


2

perikanan dapat berkembang baik yang berlokasi di dalam maupun di luar atau

sekitarnya. Kegiatan pemasaran sangat penting dalam semua kegiatan yang

menghasilkan barang ataupun jasa. Hasil perikanan dapat dikelompokkan ke

dalam barang konsumsi. Sebagai barang konsumsi akan di beli oleh konsumen

akhir.

Distribusi merupakan kegiatan ekonomi yang menjembatani kegiatan

produksi dan konsumsi. Berkat distribusi barang dan jasa dapat sampai ke tangan

konsumen. Dengan demikian kegunaan dari barang dan jasa akan lebih meningkat

setelah dapat dikonsumsi. Dari apa yang baru saja diuraikan, tampaklah bahwa

distribusi turut serta meningkatkan kegunaan menurut tempatnya dan menurut

waktunya (Mubyarto, 2011).

Ikan adalah sumber protein hewani yang dibutuhkan oleh manusia

disamping udang dan daging. tingginya nilai protein yang dimiliki ikan

menyebabkan masyarakat banyak di dalam negeri maupun di luar negeri

menggemari ikan untuk dikonsumsi sehari-hari. hal ini dibuktikan oleh tingginya

para pedagang untuk mengekspor ikan keluar negeri maupun sebbagai ikan hias

yang dipelihara oleh masyarakat baik usaha pertambakan tradisional maupun

modern (Rosmatun, et.al., 1997).

Potensi ikan karang yang melimpah dan memiliki nilai ekonomis yang

tinggi serta merupakan komoditi ekspor baik di lokal maupun di luar dan juga

mempunyai rasa yang enak dan gurih. Berdasarkan uraian di atas maka penulis

tertarik melakukan penelitian ini tentang Analisis Distribusi Ikan Karang Hasil

Tangkapan Nelayan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Ujong Baroh Kabupaten

Aceh Barat untuk menentukan sejauh mana pendistribusian perikanan dapat


3

berkembang baik di dalam daerah maupun di lokasi di dalam PPI Ujong Baroh

dan meningkatkan pendapatan ekonomi dan nilai ekonomis yang tinggi.

1.2 Perumusan Masalah

Jenis ikan karang hasil tangkapan nelayan di Kabupaten Aceh Barat yang

di daratkan di PPI Ujong Baroh sangat banyak dan beragam jenisnyanya juga

memiliki nilai ekonomi tinggi serta merupakan salah satu jenis ikan yang di

ekspor baik di dalam maupun di luar daerah. Berdasarkan latar belakang yang

telah diuraian atas di kemukakan di atas maka permasalahan yang akan di analisis

dalam penelitian ini adalah :

1. Berapa jumlah dan jenis ikan karang yang didistribusikan di dalam dan ke

luar PPI Ujong Baroh ?

2. Bagaimana rantai distribusi ikan karang di PPI Ujong Baroh ?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan Penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui jumlah dan jenis ikan karang yang didistribusikan di

dalam dan ke luar PPI Ujong Baroh.

2. Untuk mengetahui rantai distribusi ikan karang yang di PPI Ujong Baroh.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penulis dalam melakukan penelitian ini adalah hasil penelitian ini

diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi nelayan dan masyarakat tentang

alur distribusi jenis ikan karang hasil tangkapan nelayan yang di daratkan di PPI

Ujong Baroh Kecamatan Aceh Barat.


II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Distribusi Ikan

Menurut Mubyarto dalam Raf (2011) distribusi yaitu suatu kegiatan

ekonomi yang berfungsi membawa atau menyampaikan barang dari produsen ke

konsumen. Dalam kata lain distribusi adalah suatu proses penyampaian barang

atau jasa dari produsen ke konsumen dan para pemakai, sewaktu dan dimana

barang atau jasa tersebut diperlukan. Proses distribusi tersebut pada dasarnya

menciptakan faedah (utility) waktu, tempat, dan pengalihan hak milik.

Distribusi artinya proses yang menunjukkan penyaluran barang dari

produsen sampai ke tangan masyarakat konsumen. Produsen artinya orang yang

melakukan kegiatan produksi. Konsumen artinya orang yang menggunakan atau

memakai barang atau jasa dan orang yang melakukan kegiatan distribusi

(Mubyarto, 2011).

Menurut Hanafiah dan Saefuddin (1986) tahapan distribusi produk hasil

tangkapan nelayan melalui beberapa lembaga yang mana setiap lembaga

mempunyai fungsi dan perana masing-masing pengaliran barang yang di mulai

dari produsen ke konsumen terdapat kegiatan pengumpul merupakan tahap dalam

pengaliran barang yang mana pada tahapan ini di lakukan oleh agen pemasaran.

Proses penimbangan merupakan tindakan penyesuaian permintaan dan penawaran

berdasarkan tempat, waktu dan kualitas. Sedangkan proses penyebaran merupakan

tahap akhir dalam pengaliran barang, di mana terkumpul tersebar ke konsumen

yang membutuhkannya.
5

Distribusi adalah suatu proses penyampaian barang atau jasa dari produsen

ke konsumen dan para pemakai, sewaktu dan dimana barang atau jasa tersebut

diperlukan. Proses distribusi tersebut pada dasarnya menciptakan faedah (utility)

waktu, tempat, dan pengalihan hak milik. Dalam menciptakan ketiga faedah

tersebut, terdapat dua aspek penting yang terlibat didalamnya, yaitu : Lembaga

yang berfungsi sebagai saluran distribusi dan aktivitas yang menyalurkan arus

fisik barang

2.2 Fungsi Distribusi

Menurut Mubyarto (2011) fungsi distribusi sangat dibutuhkan oleh

konsumen untuk memperoleh barang-barang yang dihasilkan oleh produsen,

apalagi bila produksinya jauh dapat melihat barang yang tidak dihasilkan di

daerah tersebut tetapi sekarang dapat dilihat di tempat tersebut ada pun kegiatan

yang termasuk fungsi distribusi terbagi secara garis besar menjadi dua yaitu:

a. Fungsi Distribusi Pokok

Yang dimaksud dengan fungsi pokok adalah tugas-tugas yang mau tidak

mau harus dilaksanakan. Dalam hal ini fungsi pokok distribusi meliputi:

1. Pengangkutan.

Pada umumnya tempat kegiatan produksi berbeda dengan tempat tinggal

konsumen, perbedaan tempat ini harus diatasi dengan kegiatan pengangkutan.

Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan semakin majunya teknologi,

kebutuhan manusia semakin banyak. Hal ini mengakibatkan barang yang

disalurkan semakin besar, sehingga membutuhkan alat transportasi

(pengangkutan).
6

2. Penjualan.

Dalam pemasaran barang, selalu ada kegiatan menjual yang dilakukan oleh

produsen. Pengalihan hak dari tangan produsen kepada konsumen dapat dilakukan

dengan penjualan. Dengan adanya kegiatan ini maka konsumen dapat

menggunakan barang tersebut.

3. Pembelian.

Setiap ada penjualan berarti ada pula kegiatan pembelian. Jika penjualan

barang dilakukan oleh produsen, maka pembelian dilakukan oleh orang yang

membutuhkan barang tersebut.

b. Fungsi Tambahan

Distribusi mempunyai fungsi tambahan yang hanya diberlakukan pada

distribusi barang-barang tertentu. fungsi tambahan tersebut di antaranya adalah

sebagai berikut.

1. Menyeleksi

Kegiatan ini biasanya diperlukan untuk distribusi hasil pertanian dan produksi

yang dikumpulkan dari beberapa pengusaha.

2. Mengepak/Mengemas

Untuk menghindari adanya kerusakan atau hilang dalam pendistribusian, maka

barang harus dikemas dengan baik.

c. Saluran Distribusi

Saluran distribusi merupakan suatu kelompok perantara yang berhubungan

erat satu sama lain dan yang menyalurkan produk-produk kepada pembeli dan

juga serangkaian organisasi yang saling tergantung dan terlibat dalam proses

untuk menjadikan suatu barang atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi.
7

Saluran distribusi pada dasarnya merupakan perantara yang menjembatani antara

produsen dan konsumen.

Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan didalam memilih saluran

distribusi, faktor tersebut antara lain :

1. Jenis barang yang dipasarkan


2. Produsennya
3. Penyalur yang bersedia ikut mengambil bagian
4. Pasar sasaran

b. Distribusi Fisik

Distribusi fisik merupakan aspek penting kedua dalam rangka menjadikan

suatu produk tersedia bagi konsumen dalam jumlah, waktu, dan tempat yang

tepat. Suatu rangkaian aktivitas yang luas mengenai pemindahan barang jadi

secara efisien dari akhir batas produksi kepara konsumen, serta didalam beberapa

hal mencakup pemindahan bahan mentah dari suatu pembekal keawal batas

produksi. Manajemen distribusi fisik hanyalah satu diantara istilah deskriptif yang

digunakan untuk menggambarkan suatu pengendalian atas pemindahan barang

seperti didefinisikan dimuka. Kegiatan distribusi fisik dapat dibagi kedalam lima

macam yaitu :

1. Penentuan lokasi persediaan dan sistem penyimpanannya


2. Sistem penanganan barang
3. Sistem pengawasan persediaan
4. Prosedur memproses pesanan
5. Pemilihan metode pengangkutan

2.3 Alur Distribusi Produk Perikanan

Menurut Swadaya (2008) secara umum, alur distribusi produk perikanan

dari produsen sampai ke tangan konsumen terjadi melalui tiga macam cara, yaitu
8

secara langsung, semi langsung dan secara tidak langsung dapat di lihat sebagai

berikut ini :

1. Penyaluran langsung

Dengan cara ini, produksi perikanan tidak mempergunakan pedagang

perantara, Produsen. Produsen langsung menjual produknya ke konsumen. Cara

ini sering di lakukan oleh nelayan dan petani ikan dalam skala kecil.

Produsen konsumen

2. Penyaluran semi –langsung

Di sini pengusahan atau produsen menyalurkan hasil produksinya ke tangan

pedagang eceran. Kemudian dari tangan pedagang eceran, komonitas perikanan di

salurkan ke konsumen.

Pengusaha produsen Pedagang eceran konsumen

3. Penyaluran tidak langsung

Distribusi ini sangat di pengaruhi oleh jarak produsen ke konsumen.

Semakin jauk jarak konsumen maka semakin panjang dan rumit jalur tata niaga

yang harus di lalui. Dengan demikian, harga di tingkat konsumen pun akan

semakin mahal. Dalam penyaluran tidak langsung, di kenal beberapa tipe sebagai

berikut :

1) Tipe A

Pengusaha produsen

Pedagang pengumpul

Pedagang besar Pedagang pengecer konsuenm


9

2) Tipe B

Pengusaha produsen

Tempat pelelangan ikan

Pedagang besar

Pedagang pengecer

konsumen

3) Tipe C

Pengusaha produsen

Pasar khusus

Eksportir

konsumen

4) Tipe D

Pengusaha produsen

Pedagang pengumpul

Pedagang besar

Pasar khusus

konsumen
10

2.4 Komponen distribusi perikanan

Ada tiga komponen pendukung yang memegang peranan penting di dalam

sistem distribusi bisnis perikanan. Menurut Swadaya (2008) Komponen

pendukung tersebut, yaitu konsumen, pengusaha atau produsen, dan pedagang,

atau pengusaha perantara.

a. Konsumen merupakan pembeli terakhir suatu produk perikanan. Oleh karena

itu, semua riset pasar yang di lakukan pengusahan berorientasi pada konsumen.

b. Pengusaha atau produsen merupakan orang yang menanamkan modal yang

langsung atau tidak langsung berhubungan dengan proses produksi.

c. Pedagang besar merupakan pedagang yang membeli komonitas perikanan dari

pedagang pengumpul atau langsung dari produsen atau pengusaha untuk di jual

kembali. sementara pedagang yang memasarkan langsung pada konsumen, di

sebut pedagang pengecer.

Di dalam dunia bisnis perikanan, pengusaha atau pedagang besar biasanya

terbagi menjadi tiga yaitu pedagang atau pedagang perantara, pedagang

pengumpul, dan pedagang pengecer.

1. Pengusaha atau pedagang perantara berperan sebagai peyalur produk atau

pelancar distribusi komoditas perikanan. Selain sebagai penyalur produk,

mereka juga menyalurkan informasi dari konsumen ke produsen serta

meringankan beban produsen dalam mendistribusikan produk.

2. Pedagang pengumpul merupakan pedagang yang mengumpulkan komonitas

perikanan dari pengusaha, petani ataupun nelayan dalam jumlah yang cukup

besar di pasarkan kembali ke pedagang lain. Pedagang pengumpul juga dapat

berperan sebagai pengusaha perantara.


11

3. Pedagang pengecer merupakan pedagang yang menjual komonitas perikanan

langsung ke tangan konsumen dengan tujuan memenuhi kebutuhan konsumen

dalam partai kecil (Swadaya, 2008).

2.5 Sarana Distrbusi Hasil Perikanan

Menurut Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan (2007) sarana

distribusi terbagi menjadi 5 bagian

1. Sarana distribusi hasil perikanan baik yang digunakan untuk hasil tangkapan

maupun budidaya harus dijaga dalam keadaan bersih dan baik. untuk

menghindari kontaminasi dan kerusakan fisik.

2. Sarana berupa kendaraan pengangkut tidak digunakan untuk tujuan lain selain

hasil perikanan yang dapat mengkontaminasi hasil perikanan.

3. Bila pada saat yang sama sarana kendaraan yang digunakan juga untuk

mengangkut produk lain, harus dipisahkan dan dijamin kebersihannya agar

tidak mengkontaminasi hasil perikanan.

4. Sarana pengangkut harus dapat melindungi produk dari resiko penurunan

mutu dan keamanan hasil perikanan.

5. Pelaku usaha distribusi hasil perikanan harus:

a. Membuktikan kepada otoritas kompeten atas pemenuhan persyaratan

sebagaimana butir 1 hingga 4.

b. Pelaku usaha distribusi hasil perikanan harus mendokumentasikan sistem

manajemen keamanan pangannya yang diterapkan.

c. Menjamin bahwa dokumen yang dikembangkan selalu dijaga tetap terkini

d. Memelihara dokumen lainnya dan rekaman hingga periode waktu tertentu.


12

2.6 Jenis Ikan Karang

Untuk keperluan praktis, pengenalan secara cepat terhadap jenis-jenis ikan

karang dapat dilakukan dengan mengetahui bentuk umum ikan karang

berdasarkan familinya. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa pada umumnya

ikan yang mempunyai famili dan pola bentuk tubuh yang sama digolongkan ke

dalam satu jenis ikan karang , ikan - ikan yang menjadi penangkapan atau yang

lebih di kenal oleh nelayan sebagai ikan konsumsi seperti family Serranide,

Lutjanidae Haemulidae, Lethrinidae menurut (Terangi, 2004) berikut:

1. Ikan Famili Seranidae ini disebut juga Grouper, Coral trout, Kerapu. Ikan ini

Makanannya seperti ikan, udang dan crustacea lainnya. Ikan ini biasanya

bersembunyi di gua-gua atau bawah karang.

2. Ikan Famili Lutjanidae disebut juga Snappers, Seabass, Kakap. Bentuk

badannya memanjang, agak pipih dan mempunyai gigi taring. Warnanya ada

yang merah, putih kuning, kecoklatan dan perak. Bentuknya berbeda antara

dewasa dengan yang kecil. Ikan ini dapat ditemukan di perairan dangkal

sampai laut dalam. Jenis ini sebagian ada yang bergerombol, Makanannya

adalah ikan, crustacea dan plankton.

3. Ikan Famili Acanthuridae disebut juga Surgeons, Botana, Maum, Marukut dan

kuli pasir. Kulitnya tebal dengan sisik halus. Ikan ini mempunyai duri tajam

yang berbentuk seperti pisau bedah pada tiap sisi dasar sirip ekor. Ikan ini

termasuk golongan herbivora dengan memakan alga yang menutupi karang .

Hidupnya bergerombol di daerah karang yang dangkal ikan yang ada sekitar 65

spesies.
13

4. Ikan Famili Mullidae disebut juga Goatfishes, Biji Nangka. Umumnya warna

badannya merah, kuning dan silver. Ikan ini mempunyai jenggot dan ikan ini

mencari makan pada dasar perairan atau pasir.

5. Ikan Famili Siganidae disebut juga Rabbit fishes, Baronang, Cabe, Lingkis

sumadar. Tubuhnya lebar dan pipih ditutupi sisik yang halus. Warnanya

bervariasi, pada punggung terdapat bintik-bintik putih, coklat, kelabu atau

keemasan. Duri-duri siripnya berbisa dan beracun yang menyebabkan perih

bila tertusuk durinya. Ukuran tubuhnya berkisar 30-45 cm. Makanannya

umumnya rumput laut dan algae.

6. Ikan Famili Hamulide disebut juga Sweetlips, Tiger, Grunts, Bibir tebal.

Kulitnya halus dan licin. Warna dan bentuk tubuhnya berubah dalam

pertumbuhan. Ukurannya medium (sampai 90 cm). Ikan ini ditemukan pada

gua-gua karang.

7. Ikan Famili Labridae khusus genus Cheilinus, Choerodon dan Hemigymnus

dari ketiga genus tersebut dinamakan wrasses raksasa karena mempunyai

ukuran agak besar (medium size 20-130 cm). Ikan ini aktif pada waktu siang

hari (diurnal). Jenis ini sulit untuk didekati (pemalu). Makanannya moluska,

ikan, bulu babi, udang kecil dan invertebrata. Ikan ini sering ditemukan pada

air yang bersih dan pada tubir karang pada kedalaman 10 -100 m. Spesies yang

ada sekitar 150 jenis.

8. Ikan Famili Nemiteridaen disebut Spinecheeks, Monoclebream, Pasir-pasir,

Aloumang, Ijaputi, Palosi pumi dan Ronte. Warna badannya terang. Jenis ini

sering ditemukan pada dasar perairan yang berpasir dan patahan-patahan

karang. Ikan ini kelihatan selalu diam, tapi bila terusik dia akan berenang
14

dengan cepat. Makanannya adalah invertebrata, ikan kecil, udang, kepiting dan

cacing (benthic feeders). Hidupnya soliter dan bergerombol. Ikan ini termasuk

jenis ikan diurnal.

9. Ikan Famili Priacanthidae disebut Big eyes, Belanda mabuk, Mata besar.

Matanya besar dan umumnya berwarna merah. Sebagian hidup pada laut

dalam. Pada siang hari ikan ini bersembunyi pada gua-gua karang.

10. Ikan Famili Carangidae disebut Gabua, Putih, Kue. Ukuran panjangnya bisa

mencapai 2 m.

2.7 Hasil Tangkapan

Produksi perikanan sangat tergantung dari sumberdaya perikanan dan

faktor-faktor ekonomi yang digunakan oleh nelayan dalam melakukan usaha

penangkapan ikan. Dalam usaha produksi penangkapan ikan input yang

digunakan adalah alat tangkap dan upaya penangkapan, biaya per trip, harga

jual hasil tangkapan. Dalam melakukan usaha penangkapan ikan ini nelayan

umumnya tidak memperhatikan bagaimana tingkat pemanfaatan yang telah

dilakukan apakah sudah melebihi batas lestari atau belum. Sehingga pada

akhirnya kerugian akan dialami oleh nelayan saat jumlah tangkapan dan jenis

tangkapan semakin sedikit (Dewi, 2010).

Menurut Lubis et. al., (2010) produksi hasil tangkapan merupakan aspek

penting di pelabuhan perikanan yang harus diperhatikan karena produksi sebagai

salah satu indikasi tingkat fungsionalisasi suatu Pelabuhan Perikanan (PP) atau

Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI). Hal-hal yang harus diperhatikan oleh pengelola

PP/PPI dari aspek produksi perikanan adalah jumlah, jenis dan ukuran, serta

kualitasnya.
15

2.8 Nelayan

Menurut UU No.45 tahun 2009 tentang perubahan atas Undang-Undang

Nomor 31 Tahun 2004 tentang perikanan, nelayan kecil adalah orang yang mata

pencahariannya melakukan penangkapan ikan untuk memenuhi kebutuhan hidup

sehari-hari yang menggunakan kapal perikanan berukuran paling besar 5 (lima)

GROSS TON (GT).

Sedangkan dalam UU No. 31 Tahun 2004 tentang perikanan juga

disebutkan bahwa pengertian nelayan adalah orang yang mata pencahariannya

melakukan penangkapan ikan..

1. Nelayan pemilik yaitu nelayan yang memilki kapal perahu atau kapal

penangkap ikan dan dia sendiri ikut serta atau tidak ikut ke laut untuk

memperoleh hasil laut.

2. Nelayan juragan yaitu nelayan yang membawa kapal orang lain tetapi ia

tidak memiliki kapal.

3. Nelayan buruh yaitu nelayan yang hanya memiliki faktor produksi tenaga

kerja tanpa memiliki perahu penangkap ikan.

4. Nelayan tradisional memakai perahu tanpa mesin atau motor Bila perahu

mempunyai mesin yang ditempel di luar perahu disebut perahu motor

tempel, bila perahu atau kapal mempunyai mesin di dalam kapal maka

disebut kapal motor.

2.9 Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI)

Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) adalah pelabuhan khusus yang merupakan

pusat pengembangan ekonomi perikanan, baik dilihat dari aspek produksinya

maupun aspek pemasarannya. Dengan demikian maka Pangkalan Pendaratan Ikan


16

merupakan prasarana ekonomi yang berfungsi sebagai penunjang bagi

perkembangan usaha perikanan laut maupun pelayaran. PPI merupakan tempat

para nelayan mendaratkan ikan hasil tangkapannya dan menurut statusnya

menjadi Unit Pelaksana Teknis (UPT) daerah (Lubis, 2000).

Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor:

PER.16/MEN/2006 tentang Pelabuhan Perikanan, Pelabuhan Perikanan dibagi

menjadi 4 kategori utama, yaitu Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS),

Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN), Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) dan

Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI). Pelabuhan tersebut dikategorikan menurut

kapasitas dan kemampuan masing-masing pelabuhan untuk menangani kapal yang

datang dan pergi serta letak dan posisi pelabuhan (Direktorat Pelabuhan

Perikanan, 2006).

Menurut Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

Per.16/Men/2006 tentang pelabuhan perikanan, pelabuhan perikanan adalah

tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas

tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintah dan kegiatan sistem bisnis perikanan

yang digunakan sebagai tempat kapal perikanan bersandar, berlabuh dan atau

bongkar-muat ikan yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan

kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra- dan

antarmoda transportasi.

a. Fungsi Pangkalan Pendaratan Ikan

Pangkalan Pendaratan Ikan merupakan tempat bertambat dan labuh perahu

atau kapal perikanan, tempat pendaratan hasil perikanan dan melelangkannya

yang meliputi areal perairan dan daratan, dalam rangka memberikan pelayanan
17

umum serta jasa, untuk memperlancar kegiatan usaha perikanan baik

penangkapan ikan maupun pengolahannya. Pangkalan Pendaratan Ikan sebagai

salah satu unsur prasarana ekonomi, dibangun dengan tujuan untuk menunjang

keberhasilan pembangunan perikanan, terutama perikanan skala kecil

(Murdiyanto, 2004).

Menurut Direktor jenderal perikanan (1997) sesuai dengan fungsinya,

ruang lingkup kegiatan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) meliputi 3 hal pokok :

1. Kegiatan yang berkaitan dengan produksi, meliputi : Tambat labuh perahu atau

kapal perikanan, bongkar muat hasil tangkapan, penyaluran perbekalan kapal

dan awak kapal serta pemeliharaan kapal dan alat-alat perikanan.

2. Kegiatan yang berkaitan dengan pengolahan dan pemasaran hasil meliputi:

Penanganan hasil tangkapan, pelelangan ikan, pengepakan, penyaluran atau

distribusi, pengolahan dan pengawetan.

3. Kegiatan pembinaan dan pengembangan masyarakat nelayan, meliputi :

Penyuluhan dan pelatihan, pengaturan (keamanan, pengawasan dan perizinan),

pengumpulan data statistik perikanan serta pembinaan perkoperasian dan

ketrampilan nelayan.

b. Peranan Pangkalan Pendaratan Ikan

Pangkalan Pendaratan Ikan merupakan prasarana penangkapan yang

diperuntukkan bagi pelayanan masyarakat nelayan berskala usaha kecil dalam

rangka mendukung pengembangan ekonomi perikanan, pengembangan wilayah,

agribisnis dan agroindustri serta sebagai pendukung dalam pelaksanaan otonomi

daerah. Fasilitas yang tersedia di PPI terdiri dari fasilitas dasar (pokok), fasilitas

fungsional dan fasilitas penunjang (Direktorat Jenderal Perikanan, 1997).


18

Pelabuhan Perikanan berperan sebagai terminal yang menghubungkan

kegiatan usaha di laut dan di darat ke dalam suatu sistem usaha dan berdaya guna

tinggi (Murdiyanto, 2004). Lubis (2000) menyatakan bahwa peranan pelabuhan

perikanan meliputi beberapa aktivitas, antara lain: 1) pusat aktivitas produksi, 2)

pusat aktivitas distribusi, dan 3) pusat kegiatan masyarakat nelayan

c. Operasional Pangkalan Pendaratan Ikan

Rancangan operasional pembangunan perikanan tujuan pembangunan

perikanan adalah meningkatkan pendapatan nelayan dan petani ikan serta

memperluas kesempatan berusaha dan kesempatan kerja produktif dalam Sub

Sektor Perikanan : Meningkatkan produksi dan produktivitas usaha nelayan dan

petani ikan dengan jalan mengembangkan agribisnis: meningkatkan konsumsi

ikan menuju swasembada pangan protein dengan jalan memasyarakatkan makan

ikan: meningkatkan ekspor dan mengurangi impor hasil perikanan, dan

meningkatkan pembinaan sumber melalui pengadalian dan pengawasan perikanan

(Rais, 2001).

d. Permasalahan Lingkungan Pangkalan Pendaratan Ikan

Permasalahan lingkungan yang sering terdapat di pangkalan pendaratan

ikan adalah kekurangan sumber daya manusia (SDM). Permasalahan ini

sebenarnya tidak akan terjadi apabila masyarakat nelayan berperan aktif dalam

persoalan ini. Namun keterbatasan sumber daya manusia menyebabkan lambat

pertumbuhan sektor perikanan, fakta ini tentunya harus dijadikan bahan evaluasi

beserta pihak, khususnya pemerintah dalam pengembangan pelabuhan perikanan

(Rais,2001)
III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat

Penelitian ini di lakukan pada bulan Desember 2013 sampai dengan bulan

Januari 2014 di Pangkalam Pendaratan Ikan (PPI) Ujong Baroh, Kecamatan Johan

Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat. Peta lokasi penelitian di lihat pada lampiran 4.

3.2. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang di gunakan di dalam penelitian ini adalah

kamera digital, peralatan tulis, jenis ikan karang dan kuesioner.

3.3. Metode Penelitian

Metode penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survey.

Metode survey merupakan pengamatan atau penyelidikan yang langsung untuk

mendapatkan keterangan yang baik terhadap suatu persoalan tertentu di dalam

daerah atau lokasi tertentu untuk memperoleh informasi-informasi yang di

butuhkan seperti jumlah ikan dan distribusi ikan karang dan lain-lain. Penggunaan

metode survey dalam metode penelitian sehingga melibatkan sejumlah responden

dan stakeholder yang merupakan orang yang terlibat langsung setiap hari di PPI

Ujong Baroh (Wirartha, 2006).

3.4. Teknik Pengambilan Data

Teknik pengambilan data dalam penelitian ini mengunakan metode

purposive sampling, dimana responden di pilih secara sengaja untuk tujuan

tertentu atau di lakukan dengan berdasarkan informasi yang di butuhkan dari

setiap responden.
20

Menurut Hutabarat (2007) purposive sampling adalah pengambilan sampel

dilakukan dengan cara memilih anggota sampel sedemikian rupa dari populasi

sampel diambil.

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Di dalam teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berisi tentang jenis

data dan sumber data. Sumber data merupakan asal dari data tersebut di peroleh.

Data-data yang di perlukan dan di kaji dalam penelitian ini meliputi data primer

dan data sekunder. data primer merupakan data yang secara langsung di dapat dari

lapangan dengan cara pengamatan langsung, wawancara dengan mengunakan

kuisioner kepada responden secara individu/responden untuk pengisian kuisioner

langsung. sedangkan data sekunder adalah data yang didapat tidak secara

langsung dari objek penelitian. peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang

dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara

komersial maupun non komersial. data sekunder berupa dokumentasi, dan

sumber bacaan yang terkait dengan permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini.
21

Tabel 1. Data Primer

Sumber Jumlah
No Data yang di inginkan
Data responden
a. Jenis ikan karang hasil
tangkapan
b. Daerah penangkapan ikan
Nelayan PPI 10 orang
1. karang.
Ujung Baroh
c. Lama pengeporasian untuk
menangkap ikan karang

a Jumlah dan jenis ikan yang


didistribusikan perminggu
b. Jumlah nilai ( Rp/kg ) ikan yang
Pedagang Ikan
didistribusikan perminggu
2. karang di PPI 7 orang
c. Jumlah Produksi Ikan yang
Ujung Baroh
distribusikan di lokal maupun di
luar
d. Nama Ikan Yang Distribusikan.
a. Jumlah Nelayan di PPI Ujong
Panglima Laot
Baroh
3. di PPI Ujung 1 orang
b. Jumlah Ikan yang Di Distribusi
Baroh
perminggu
a Jumlah dan jenis ikan yang
didistribusikan perminggu
b. Jumlah nilai ( Rp/kg ) ikan yang
Pengusaha Ikan didistribusikan perminggu
4. 2 orang
Karang c. Jumlah Produksi Ikan yang
distribusikan di lokal maupun di
luar
d. Nama Ikan Yang Distribusikan.
Jumlah 20 orang
22

Tabel 2. Data Sekunder

No Sumber Data Informasi


a. Jumlah produksi, nilai produksi ikan yang
didaratkan di PPI Ujung Baroh tahun 2007-
Dinas Kelautan dan 2011;
1. Perikanan Kabupaten
b. Jumlah unit armada di PPI Ujung Baroh
Aceh barat
tahun 2007-2011;
c. Jumlah nelayan di PPI tahun 2007-2011;
2. Bappeda a. Peta Lokasi Penelitian

3.6. Metode Analisa Data

Metode analisa data yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu

menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan subjek yang di

teliti secara tepat berusaha menggambarkan dan juga menginterpretasi objek

sesuai dengan apa adanya atau penelitian bukan eksperimen karena tidak di

maksudkan untuk mengetahui akibat dari suatu perlakuan (Arikunto, 2007).

Analisa deskriptif digunakan untuk mengetahui jumlah ikan yang

ditrisbusikan perminggu dalam 1 bulan, dan jumlah nilai distribusi (Rp/kg) yang

diperoleh dari data primer dan sekunder, data tersebut akan ditampilkan dalam

bentuk tabel dan diagram.


23

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4.1. Letak Geografis Daerah Penelitian

Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Meulaboh secarah geografis terletak

pada 40 07’ 30” LU dan 960 30’ BT dan terletak di Desa Ujung Baroh Kecamatan

Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh barat.

Secara geografis Kabupaten Aceh Barat sebelah utara berbatasan dengan

Kabupaten Aceh Jaya dan Kabupaten Pidie, sebelah Timur berbatasan dengan

Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Nagan Raya, sebelah barat berbatasan

dengan Samudera Indonesia dan Kabupaten Nagan Raya.

PPI Ujung Baroh ini sebelum tsunami hanya berstatus Tempat Pendaratan

Ikan (TPI) dan hancur total akibat gempa dan gelombang tsunami pada tahun

2004. Pada tahun 2006 TPI ini dibangun kembali serta mendapat dukungan dari

APBD untuk meningkatkan status dari TPI menjadi PPI, pada saat ini PPI telah

berfungsi sebagai pusat ekonomi masyarakat kota meulaboh khususnya nelayan

(DKP Kabupaten Aceh Barat, 2012).

4.2. Keadaan Perikanan Tangkap


Armada perikanan atau di sebut juga perahu nelayan yang merupakan

bagian dari armada penangkapan ikan yang terdiri dari nelayan, alat tangkap dan

kapal itu sendiri. armada penangkapan ikan secara garis besar terbagi dalam tiga

ukuran yaitu kecil, sedang dan besar, sedangkan perahu motor (PM) terbagi

dalam dua jenis yaitu motor tempel dan kapal motor:

1. Perahu tanpa motor, terdiri dari jukung, perahu papan besar.


24

2. Perahu motor tempel merupakan perahu yang menggunakan motor dan mesin

tempel sebagai tenaga pengerak yang di letakkan di sisi kiri dan kanan badan

atau di butiran kapal.

3. Kapal motor merupakan kapal yang menggunakan tenaga mesin dalam sebagai

alat penggerak utamanya.

Kapal penangkapan ikan yang beroperasi di Aceh Barat di Kecamatan

Johan Pahlawan terdiri dari sampan atau perahu tanpa motor dan perahu motor.

Perahu tanpa motor terbagi dalam perahu tanpa motor kecil, sedang dan besar.

Sedangkan perahu motor terbagi dalam perahu motor tempel dan kapal motor

(KM). Jumlah kapal motor di Kabupaten Aceh Barat periode 2007-2011 di sajikan

pada tabel 1 di bawah ini.

Tabel 1. Jumlah perahu tanpa motor (PTM) di Kabupaten Aceh Barat periode
2007-2011

Jumlah Armada (Unit)


No Tahun Perahu Tanpa Motor Total
Kecil Sedang Besar
1 2007 39 21 2 62
2 2008 42 26 2 70
3 2009 35 26 2 63
4 2010 93 41 7 141
5 2011 87 65 7 159
Jumlah keseluruhan 495
Sumber : DKP Kabupaten Aceh Barat 2012.

Berdasarkan tabel 1 menujukan bahwa jumlah perahu tanpa motor pada

tahun 2007-2011 terbagi kedalam 3 ukuran yaitu perahu tanpa motor ukuran

kecil, perahu tanpa motor ukuran sedang dan perahu tanpa motor ukuran besar.

Dari ketiga ukuran perahu tanpa motor, yang terbanyak adalah perahu yang
25

berukuran kecil. Perkembangan jumlah armada penangkapan ikan di Kabupaten

Aceh Barat pada tahun 2007-2011 dapat di lihat pada gambar di bawah ini.

Jumlah Presentase Perahu tanpa motor


35.00%
30.00%
25.00%
20.00%
15.00%
10.00%
5.00%
0.00%
2007 2008 2009 2010 2011

Tahun

Gambar 1. Jumlah persentase perahu tanpa motor di Kabupaten Aceh Barat


periode tahun 2007- 2011.

Berdasarkan gambar 1 menujukkan bahwa pada tahun 2007 jumlah perahu

tanpa motor berkisar 13%, pada tahun 2008 jumlah perahu tanpa motor kembali

terjadi peningkatan yaitu berkisar 14% , pada tahun 2009 jumlah perahu tanpa

motor mengalami sedikit penurunan berkisar 13% dan pada tahun 2010-2011

jumlah perahu tanpa motor terus meningkat hingga berkisar 28% sampai 32%.

Menurut Panglima Laot Lhok Ujong baroh pada tahun 2007 dan 2008

jumlah kapal terjadi peningkatan karena sebagian nelayan sudah beroperasikan

kapal untuk kegiatan penangkapan ikan. Perahu bermotor yang ada di PPI Ujong

Baroh terbagi dalam dua tipe yaitu motor tempel dan kapal motor Jumlah perahu

berrmotor di Kabupaten Aceh Barat pada tahun 2007-2011 di sajikan pada tabel 2

di bawah ini. Berdasarkan tabel 2 di bawah ini menunjukkan bahwa perahu motor

pada tahun 2007-2011 terbagi kedalam dua tipe kapal motor dan motor tempel.

Untuk lebih jelasnya dapat di lihat di bawah ini.


26

Tabel 2. Jumlah perahu bermotor Kabupaten Aceh Barat periode tahun 2007-2011

Jumlah Armada (Unit)


No Tahun Perahu Bermotor (PM) Total
Motor Tempel Kapal Motor
1 2007 85 655 740
2 2008 60 665 725
3 2009 74 534 608
4 2010 74 536 610
5 2011 75 538 613
Sumber : DKP Kabupaten Aceh Barat 2011

Jumlah armada penangkapan ikan di Kabupaten Aceh Barat periode 2007-

2011 di sajikan pada gambar 2 di bawah ini.

Perahu tanpa motor


Jumlah Presentasi

25.00%
20.00%
15.00%
10.00%
5.00%
0.00%
2007 2008 2009 2010 2011

Tahun

Gambar 2. Jumlah persentase perahu bermotor di Kabupaten Aceh Barat periode


tahun 2007-2011.

Berdasarkan gambar 2 di atas menujukkan bahwa jumlah perahu motor

pada tahun 2007 dan 2008 yaitu 22 %, pada tahun 2009 jumlah perahu motor

mengalami penurunan 4 %, pada tahun 2010 dan 2011 jumlah perahu motor

mengalami peningkatan 1 % atau 18 % dan 19 %.

Dinas Kelautan Perikanan (2011) menerangkan bahwa penurunan jumlah

kapal penangkapan ikan di Kecamatan Johan Pahlawan di karenakan terjadinya

gempa dan gelombang Tsunami sehingga terjadi perubahan armada penangkapan


27

ikan yang di miliki oleh para nelayan dari mulai kualitas dan kuatitas yang

bersumber bantuan juga relatif menurun dan kualitasnya rendah.

4.3 Jumlah Nelayan Kabupaten Aceh Barat

Nelayan adalah orang yang mata pencahariannya melakukan penangkapan

ikan. Nelayan adalah orang yang secara aktif melakukan operasi penangkapan

ikan di perairan umum. Jumlah nelayan yang tetap pada tahun 2007 sebanyak

2.970 orang, pada tahun 2008 sebanyak 2.294 orang, dan pada tahun 2009

sebanyak 2.363 orang kemudian pada tahun 2010-2011 sebanyak 2.894 orang dan

2.957 orang. Untuk lebih jelas dapat di lihat pada tabel 3.

Tabel 3. Jumlah Nelayan Periode Tahun 2007-2011

No Tahun Jumlah Nelayan (%)


1. 2007 2.970
2. 2008 2.294
3. 2009 2.363
4. 2010 2.894
5. 2011 2.957
Sumber : DKP Kabupaten Aceh Barat Tahun 2011
Berdasarkan tabel di atas jumlah nelayan pada Kabupaten Aceh Barat

selama periode 2007- 2011 menunjukkan bahwa penurunan walaupun pada tahun

tertentu adanya peningkatan. Peningkatan jumlah nelayan pada tahun 2007 tingkat

pertumbuhannya 2.970 kemudian pada tahun 2008 mengalami penurunan menjadi

sebanyak 2.294, hal ini di sebabkan banyak nelayan musiman yang beralih

profesi ke yang lain atau kembali pada pekerjaan sebelumnya seperti pedagang,

tukang becak, tukang bangunan dan lain-lainnya, dan pada tahun 2009 jumlah

nelayan meningkat menjadi 2.363, pada tahun 2010 jumlah nelayan lebih

meningkat menjadi 2.894 dan pada tahun 2011 jumlah nelayan lebih meningkat
28

menjadi 2.957. Presentase jumlah nelayan di Aceh Barat untuk lebih jelasnya di

sajikan pada gambar 3 di bawah ini.

Jumlah Nelayan
Jumlah Presentase 4,000

3,000

2,000

1,000

0
2007 2008 2009 2010 2011

Tahun

Gambar 3. Jumlah Persentase jumlah nelayan di Aceh Barat pada periode 2007-
2012

4.4 Jumlah dan Nilai Produksi Perikanan Tangkap

Produksi perikanan laut Kecamatan Johan Pahlawan pada tahun 2007

tercatat 10,808,70 ton dan produksi mengalami peningkatan pada tahun 2008

menjadi sebesar 11,076,63 ton, kenaikan produksi ini di sebabkan adanya

peningkatan armada kapal motor (boat) dan penambahan alat tangkapan.

Jenis produksi penangkapan ikan di perairan laut dan sungai secara umum

terdiri dari produksi ikan, udang, cumi-cumi dan kepiting, ikan hiu, ikan ikan

tamban, ikan tongkal, ikan sarden, ikan sarden, ikan dences, ikan layur, ikan

kembung, ikan mata goyang, ikan nangka-nangka, ikan pelama, cakalang dan ikan

domersal seperti ikan kakap merah dan tenggiri.

Dari tabel 4 di bawah ini menunjukan bahwa jumlah produksi perikanan

tangkap di Kecamatan Johan Pahlawan periode 2007-2011, menunjukkan bahwa

produksi perikanan tangkap ikan setiap tahun selalu mengalami perubahan, pada

tahun 2007 produksi perikanan tangkap berjumlah 10.808.70 kemudian tahun


29

2008 naik 11.076.63 dan pada tahun 2009 kembali menurun 9.297.25 dan pada

tahun 2010 jumlah produksi ikan berjumlah 6.225.27 dan pada tahun 2011 jumlah

produksi ikan kembali meningkat menjadi 8.233.78. Untuk lebih jelas dapat di

lihat tabel di bawah ini.

Tabel 4. jumlah nilai produksi perikanan periode 2007-2011

No Tahun Produksi ikan (Ton) Nilai produksi (Rp)


1 2007 10,808,70 133,573,000
2 2008 11,076,63 209,071,391
3 2009 9,297,25 231,269,093,70
4 2010 6,225,27 138,445,574,71
5 2011 8,233,78 241,867,287,50
Sumber : DKP Kabupaten Aceh Barat 2007-2011 diolah

Menurut Panglima Laot pada tahun 2007-2011 meningkatkannya jumlah

produksi ikan di sebabkan oleh jenis alat tangkap ikan yang di gunakan sudah

memadai dengan adanya bantuan dari pihak donatur sebagai bantu pegantian alat

tangkap yang sudah rusak karena bencana alam yaitu gempa dan gelombang

Tsunami pada tahun 2004. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat gambar 4 di bawah

ini.

Jumlah Produksi Perikanan


12,000.00
Jumlah Presentase

10,000.00
8,000.00
6,000.00
4,000.00
2,000.00
0.00
2007 2008 2009 2010 2011

Tahun

Gambar 4. Jumlah persentase jumlah nilai produksi perikanan pada tahun periode
2007-2011.
30

Dari data di atas menyatahkan bahwa jumlah nilai produksi perikanan

tahun 2007-2012 terlihat nilai produksi naik dan turun, kondisi ini di sebabkan

oleh musim yaitu musim barat dan musim timur, bila musim timur jumlah

produksi ikan menurun penyebabnya, gelombang besar, pengaruh cuaca dan pada

musim barat jumlah ikan meningkat di sebabkan oleh cuaca yang sudah stabil.
31

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

Dari hasil penelitian distribusi jenis ikan hasil tangkapan nelayan di

Pangkalan Pendaratan Ikan Ujong Baroh terdapat beberapa jenis ikan karang yang

di distribusikan ke luar daerah.

5.1.1 Jumlah Dan Jenis Ikan Karang yang Distribusikan di PPI Ujong Baroh
Pada Minggu Pertama.

5.1.1.1. Jumlah dan Jenis Ikan Karang Distribusi Ke Luar Daerah

Hasil penelitian jumlah dan jenis ikan karang yang distribusikan ke luar

daerah pada minggu pertama di sajikan dalam tabel 5 di bawah ini.

Tabel 5. Jenis ikan karang yang distribusi ke luar daerah PPI Ujong Baroh pada
Minggu pertama.
Jumlah
Jenis ikan karang ikan Daerah
Harga Distribusi
No karang
Rp/Kg
Indonesia Lokal minggu
I Medan Malaysia
1. Kakap Merah Itam Geutik 47.000 39 19 20
2. Kakap Merah Bubran 45.000 49 24 25
3. Kakap Ranjalu 35.000 42 21 21
4. Kakap Merah Jenaha 40.000 25 - 38
5. Kerapu Geurontueng 48.000 56 - 56
6. Kerapu Bandee 25.000 20 10 10
7. Nenas Nenas 50.000 32 - 32
8. Koli Capay 28.000 25 25 -
Jumlah total ikan (Kg) 301 99 202
Sumber : Penelitian di PPI Ujong Baroh, 2013

Berdasarkan tabel 5 distribusi ikan karang hasil tangkapan nelayan di PPI

Ujong Baroh Kabupaten Aceh Barat ke luar pada minggu pertama adalah 301 kg

yaitu medan berjumlah 99 kg dan Malaysia berjumlah 202 kg. Presentase jenis

ikan yang di distribusi ke medan sebesar 33% dan ke Malaysia sebesar 67%.
32

Untuk lebih jelasnya perhitungan persentase di lampiran 5. Presentase jenis ikan

yang distribusikan di medan dan ke Malaysia di sajikan pada gambar 5 di bawah

ini.

Distribusi Ke Luar Daerah Pada Minggu I

Medan
33%
Malaysia
67%

Gambar 5. Jumlah presentase (%) distribusi ikan di luar daerah PPI Ujong Baroh
Aceh Barat.

5.1.1.2. Jumlah dan Jenis Ikan Karang Distribusikan Di Dalam Daerah

Hasil penelitian jumlah dan jenis ikan karang yang distribusikan di dalam

daerah pada minggu pertama Berdasarkan tabel 6 di bawah distribusi ikan karang

hasil tangkapan nelayan di Pangkalan Pendaratan Ikan Ujong Baroh Kabupaten

Aceh Barat di dalam daerah pada minggu pertama adalah 902 kg yaitu distribusi

di dalam daerah di pedagang pengumpul berjumlah 564 kg dan pedagang

pengecer 338 kg. Presentase jenis ikan yang di distribusi di lokal adalah pedagang

pengumpul 63 %. Sedangkan pedagang pengecer 37 %. di sajikan dalam tabel 6

di bawah ini
33

Tabel 6. Jenis ikan karang yang distribusi di dalam daerah PPI Ujong Baroh pada
Minggu pertama.

Jumlah Distribusi di dalam


Jenis ikan karang
Harga ikan daerah
No
Rp/Kg karang (kg)
Indonesia Lokal minggu I Pengumpul Pengecer
1. Kakap Merah Itam Geutik 47.000 38 25 13
2. Kakap Merah Bubran 45.000 49 30 19
3. Kakap Ranjalu 35.000 42 29 13
4. Kakap Merah Jenaha 40.000 25 15 10
5. Kerapu Geurontueng 48.000 56 36 20
6. Kerapu Bandee 25.000 20 10 10
7. Nenas Nenas 50.000 31 21 10
8. Koli 1 Capay raya ulee 28.000 24 14 10
9. Lubim ayam Lubim Manok 40.000 30 20 10
10. Lubim kertah Lubim kertah 40.000 25 15 10
11. Biji nangka Nangka-nangka 20.000 25 15 10
12. Koli 2 Cuih 25.000 28 18 10
13. Cangah Kurisi basi 40.000 25 15 10
14. Tanda Tanda 15.000 25 15 10
15. Timun-timun Naruen 20.000 25 15 10
16. Koli 3 Koli 25.000 30 20 10
17. Pineng-pineng - 20.000 25 15 10
18. Sewangi Serendang 15.000 25 15 10
19. Kawet Kawet 20.000 28 15 13
20. kerapu kerapu 25.000 56 36 20
21. Kurisi api Cangah apuih 40.000 25 15 10
22. Tengah Tengoh 40.000 25 15 10
23. Jamehong - 35.000 25 15 10
24. Nenas Nenas 45.000 30 20 10
25. Pandak Pandak 20.000 20 10 10
26. Kaka tua Kaka tua 20.000 25 15 10
27. Mata goyang Dompet 15.000 25 15 10
28. Gabua Gabua 45.000 30 20 10
29. Gerpoh Gerpoh 40.000 35 25 10
30. Biji kuning - 20.000 30 20 10
Jumlah total ikan (Kg) 902 564 338
Sumber : Penelitian di PPI Ujong Baroh, 2013

Untuk lebih jelasnya perhitungan persentase di lampiran 5. Presentase jenis

ikan yang distribusikan di dalam daerah di sajikan pada gambar 6 di bawah ini.
34

Distribusi Di Dalam Daerah Pada Minggu I

pedagang
pengecer
pedagang
37%
pengumpul
63%

Gambar 6. Jumlah presentase (%) distribusi ikan di dalam daerah di PPI Ujong
Baroh Aceh Barat.

5.1.2. Jumlah dan Jenis Ikan Karang yang Distribusikan di PPI Ujong Baroh
Pada Minggu Kedua.
5.1.2.1. Jumlah dan Jenis Ikan Karang Ke Luar Daerah
Dari hasil penelitian distribusi jenis ikan di Pangkalan Pendaratan Ikan

Ujong Baroh terdapat beberapa jenis ikan karang yang distribusikan ke dalam ke

luar daerah. Jenis ikan karang yang distribusikan pada minggu ke II di sajikan

dalam tabel 7 di bawah ini.

Tabel 7. Jenis-Jenis Ikan Karang Distribusi Di Luar Daerah PPI Ujong Baroh Pada
Minggu Kedua
Jumlah
Jenis ikan karang ikan Daerah
Harga Distribusi
No karang
Rp/Kg
Indonesia Lokal minggu
Medan Malaysia
II
1. Kakap Merah Itam Geutik 47.000 32 15 17
2. Kakap Merah Bubran 45.000 39 19 20
3. Kakap Ranjalu 35.000 32 17 15
4. Kakap Merah Jenaha 40.000 35 - 35
5. Kerapu Geurontueng 48.000 20 - 20
6. Kerapu Bandee 25.000 35 18 17
7. Nenas Nenas 50.000 33 - 32
8. Koli Capay 28.000 25 25 -
Jumlah total ikan (Kg) 251 94 157
Sumber : Penelitian di pangkalan pendaratan ikan Ujong Baroh, 2013
35

Berdasarkan tabel 7 di atas distribusi ikan karang hasil tangkapan nelayan

di Pangkalan Pendaratan Ikan Ujong Baroh Kabupaten Aceh Barat ke luar daerah

pada minggu kedua adalah 251 kg yaitu di medan berjumlah 94 kg dan Malaysia

berjumlah 157 kg. Presentase jenis ikan yang di distribusi ke medan sebesar 37%

ke Malaysia sebesar 63% . untuk lebih jelasnya perhitungan persentase di sajikan

di lampiran 5. Presentase jenis ikan yang distribusikan di medan dan malaysia di

sajikan pada gambar 7 di bawah ini.

Distribusi Di Luar Daerah Pada Minggu II

Medan
37%

Malaysia
63%

Gambar 7. Jumlah presentase (%) distribusi ikan di luar daerah di PPI Ujong
Baroh Aceh Barat.

5.1.2.2. Jumlah dan Jenis Ikan Distribusi Di Dalam Daerah

Hasil penelitian jumlah dan jenis ikan karang yang distribusikan di dalam

daerah pada minggu kedua di sajikan dalam tabel 8 dibawah ini. Berdasarkan tabel

8 distribusi ikan karang hasil tangkapan nelayan di pangkalan pendaratan ikan

Ujong Baroh Kabupaten Aceh Barat di dalam daerah pada minggu kedua adalah

777 kg. Pedagang pengumpul 465 kg dan kepedagang pengecer 312 kg.
36

Tabel 8. Jenis-Jenis Ikan Karang Distribusikan di PPI Ujong Baroh Pada Minggu
Kedua

Jumlah
Jenis ikan karang Distribusi di dalam
ikan
Harga daerah
No karang
Rp/Kg (kg)
minggu
Indonesia Lokal
II Pengumpul Pengecer
1. Kakap Merah Itam Geutik 47.000 31 20 11
2. Kakap Merah Bubran 45.000 38 20 18
3. Kakap Ranjalu 35.000 31 20 11
4. Kakap Merah Jenaha 40.000 35 20 15
5. Kerapu Geurontueng 48.000 19 10 9
6. Kerapu Bandee 25.000 35 25 10
7. Nenas Nenas 50.000 30 20 10
8. Koli 1 Capay raya ulee 28.000 24 14 10
9 Lubim kertah Lubim kertah 20.000 20 10 10
10 Nangka Biji nangka 20.000 20 12 8
11 Koli 2 Cuih 25.000 30 20 10
12. Cangah Kurisi basi 20.000 25 15 10
13. Nareun Timun-timun 20.000 25 15 10
14. Koli 3 Koli 25.000 30 15 10
15. Kawet Kawet 20.000 20 10 10
16 Jemehong Jamehong 35.000 25 15 10
17. Kerapu kerapu 40.000 25 15 10
18. Gereupoh Gabuh 45.000 30 20 10
19. Tengah Tengoh 25.000 29 19 10
20. Pandak Pandak 20.000 20 10 10
21. Kurisi api Cangah apuih 20.000 20 10 10
22. Lubim ayam Lubim manok 40.000 20 10 10
23. Sewangi Serendang 15.000 20 10 10
24. Pineng-pineng - 20.000 20 10 10
25. Nenas Nenas 45.000 30 20 10
26. Kaka tua Kaka tua 20.000 25 15 10
27. Mata goyang dompet 15.000 25 15 10
28. Biji kuning - 20.000 20 10 10
29. Merah idung gerpoh 40.000 30 20 10
30. Tanda Tanda 15.000 25 15 10
Jumlah total ikan (Kg) 777 465 312
Sumber : Penelitian di PPI Ujong Baroh, 2013
37

Presentase jenis ikan yang di distribusi di dalam daerah adalah pedagang

pengumpul sebesar 60 % dan pedagang pengecer sebesar 40 % untuk lebih

jelasnya perhitungan persentase di lampiran 5. Presentase jenis ikan yang

distribusikan di dalam daerah di sajikan pada gambar 8 di bawah ini.

Distribusi di dalam daerah minggu II

pedagang pedagang
pengecer pengumpul
40% 60%

Gambar 8. Jumlah presentase (%) distribusi ikan di luar dan di dalam daerah di
Pangkalan Pendaratan Ikan Ujong Baroh Aceh Barat.

5.1.3. Jumlah dan Jenis Ikan Karang yang Distribusikan di PPI Ujong Baroh
pada minggu Ketiga.
5.1.3.1. Jumlah dan Jenis Ikan Karang Distribusi ke Luar daerah
Dari hasil penelitian distribusi jenis ikan di Pangkalan Pendaratan Ikan

Ujong Baroh terdapat beberapa jenis ikan karang yang distribusikan di dalam ke

luar daerah. Berdasarkan tabel 9 di bawah ini distribusi ikan karang hasil

tangkapan nelayan di Pangkalan Pendaratan Ikan Ujong Baroh Kabupaten Aceh

Barat ke luar daerah pada minggu ketiga adalah 239 kg yaitu di medan berjumlah

84 kg dan Malaysia berjumlah 155 kg. Persentase di lampiran 5. distribusikan

pada minggu ke III di sajikan dalam tabel 9 di bawah ini.


38

Tabel 9. Jenis-Jenis Ikan Karang yang Distribusikan di Pangkalan Pendaratan Ikan


(PPI) Ujong Baroh Pada Minggu Ketiga
Jumlah
Jenis ikan karang Daerah
ikan
Harga Distribusi
No karang
Rp/Kg
Indonesia Lokal minggu
Medan Malaysia
III
1. Kakap Merah Itam Geutik 47.000 32 16 16
2. Kakap Merah Bubran 45.000 28 14 14
3. Kakap Ranjalu 35.000 28 14 14
4. Kakap Merah Jenaha 40.000 25 - 25
5. Kerapu Geurontueng 48.000 49 - 49
6. Kerapu Bandee 25.000 18 9 9
7. Nenas Nenas 50.000 28 - 28
8. Koli Capay 28.000 31 31 -
Jumlah total ikan (Kg) 239 84 155
Sumber : Penelitian di PPI Ujong Baroh, 2013

Presentase jenis ikan yang di distribusi ke medan sebesar 35 % ke

Malaysia sebesar 65 % untuk lebih jelasnya perhitungan Presentase jenis ikan

yang distribusikan di medan ke Malaysia di sajikan pada gambar 9 di bawah ini.

Distribusi ke Luar daerah pada Minggu III

Medan
35%

Malaysia
65%

Gambar 9. Jumlah presentase (%) distribusi ikan di luar daerah PPI Ujong Baroh
Aceh Barat.
39

5.1.3.2. Jumlah dan Jenis Ikan Karang Distribusi di dalam daerah


Hasil penelitian jumlah dan jenis ikan karang yang distribusikan di dalam

daerah pada minggu ketiga di sajikan dalam tabel di bawah ini.

Tabel 10. Jenis-Jenis Ikan Karang yang Distribusikan di Pangkalan Pendaratan


Ikan (PPI) Ujong Baroh Pada Minggu Ketiga

Jumlah
Jenis ikan karang ikan Distribusi di dalam daerah
Harga (kg)
No karang
Rp/Kg
Indonesia Lokal minggu
III Pengumpul Pengecer
1. Kakap Merah Itam Geutik 47.000 31 20 11
2. Kakap Merah Bubran 45.000 28 18 10
3. Kakap Ranjalu 35.000 28 18 10
4. Kakap Merah Jenaha 40.000 24 14 10
5. Kerapu Geurontueng 48.000 25 15 10
6. Kerapu Bandee 25.000 18 9 9
7. Nenas Nenas 50.000 28 18 10
8. Koli 1 Capay raya ulee 28.000 31 20 11
9. Lubim kertah Lubim kertah 20.000 25 15 10
10. Koli 2 Cuih 25.000 30 20 10
11. Kurisi basi Cangah 20.000 30 20 10
12. Timun-timun Naruen 20.000 25 15 10
13. Koli 3 Koli 25.000 30 15 10
14. Gabuh Geurepoh 45.000 20 10 10
15. Kaka tua Kaka tua 20.000 20 10 10
16. Nenas Nenas 45.000 30 20 10
17. Mata goyang Dompet 15.000 20 10 10
18. Lubim ayam Lubim manok 20.000 25 15 10
19. Kerapu Kerapu 25.000 20 10 10
20 Jemehong Jamehong 35.000 30 20 10
21. Kurisi api Cangah apuih 20.000 30 20 10
22. Biji nangka Nangka-nangka 20.000 30 20 10
23. Tanda Tanda 15.000 20 10 10
24. Pandak Pandak 20.000 25 15 10
25. Sewangi Serendang 15.000 30 20 10
26. Merah idung Gerpoh 40.000 35 25 10
27. Tengah Tengoh 35.000 30 20 10
28. Pineng-pineng - 20.000 30 20 10
29. Kawet Kawet 20.000 20 10 10
30. Biji kuning - 20.000 25 15 10
Jumlah total ikan (Kg) 793 492 301
Sumber : Penelitian di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Ujong Baroh. 2013
40

Berdasarkan tabel 10 distribusi ikan karang hasil tangkapan nelayan di

pangkalan pendaratan ikan Ujong Baroh Kabupaten Aceh Barat di dalam daerah

pada minggu ketiga adalah 793 kg. Pedagang pengumpul 492 kg di dan

kepedagang pengecer 301 kg. Presentase jenis ikan yang di distribusi di dalam

daerah adalah pedagang pengumpul sebesar 62 % dan pedagang pengecer sebesar

38 % untuk lebih jelasnya perhitungan persentase di lampiran 5. Presentase jenis

ikan yang distribusikan di dalam daerah di sajikan pada gambar 10 di bawah ini.

Distribusi di dalam daerah pada Minggu III

Pedagang
Pengecer
38%
Pedagang
Pengumpul
62%

Gambar 10. Jumlah presentase (%) distribusi ikan di dalam daerah PPI Ujong
Baroh Aceh Barat.

5.1.4. Jumlah dan Jenis Ikan Karang yang Distribusikan di PPI Ujong Baroh
pada minggu Keempat
5.1.4.1. Jumlah dan Jenis Distribusi di Luar Daerah
Dari hasil penelitian distribusi jenis ikan di Pangkalan Pendaratan Ikan

Ujong Baroh terdapat beberapa jenis ikan karang yang distribusikan di dalam dan

ke luar daerah. Jenis ikan karang yang distribusikan pada minggu ke IV di sajikan

dalam tabel 9 di bawah ini.


41

Tabel 11. Jenis-Jenis Ikan Karang yang Distribusikan di Pangkalan Pendaratan


Ikan (PPI) Ujong Baroh Pada Minggu Keempat
Jumlah
Jenis ikan karang ikan Daerah
Harga Distribusi
No karang
Rp/Kg
Indonesia Lokal minggu
IV Medan Malaysia
1. Kakap Merah Itam Geutik 47.000 32 16 16
2. Kakap Merah Bubran 45.000 31 15 16
3. Kakap Ranjalu 35.000 35 17 18
4. Kakap Merah Jenaha 40.000 31 - 31
5. Kerapu Geurontueng 48.000 32 - 32
6. Kerapu Bandee 25.000 32 16 16
7. Nenas Nenas 50.000 28 19 19
8. Koli Capay 28.000 28 28 -
Jumlah total ikan (Kg) 249 111 148
Sumber : Penelitian di PPI Ujong Baroh. 2013
Berdasarkan tabel 11 distribusi ikan karang hasil tangkapan nelayan di

Pangkalan Pendaratan Ikan Ujong Baroh Kabupaten Aceh Barat jumlah produksi

ikan ke luar pada minggu ketiga adalah 259 kg yaitu di medan berjumlah 111 kg

sedangkan ke Malaysia berjumlah 148 kg. Presentase jenis ikan yang di distribusi

ke medan sebesar 43 % dan ke Malaysia sebesar 57 %. Untuk lebih jelasnya

perhitungan persentase di lampiran 5. Presentase jenis ikan yang distribusikan di

medan dan ke Malaysia di sajikan pada gambar 11 di bawah ini.

Distribusi Ke Luar Daerah Pada Minggu IV

Medan
Malaysia
43%
57%

Gambar 11. Jumlah presentase (%) distribusi ikan di luar daerah PPI Ujong Baroh
Aceh Barat.
42

5.1.4.2. Jumlah dan Jenis Distribusi di Lokal

Hasil penelitian jumlah dan jenis ikan karang yang distribusikan di dalam

daerah pada minggu keempat di sajikan dalam tabel di bawah ini.

Tabel 12. Jenis-Jenis Ikan Karang yang Distribusikan di Pangkalan Pendaratan


Ikan (PPI) Ujong Baroh Pada Minggu Keempat

Jumlah Distribusi di dalam


Jenis ikan karang ikan
Harga daerah
No karang (kg)
Rp/Kg
Indonesia Daerah minggu
IV Pengumpul Pengecer
1. Kakap Merah Itam Geutik 47.000 31 20 11
2. Kakap Merah Bubran 45.000 26 16 10
3. Kakap Ranjalu 35.000 35 25 10
4. Kakap Merah Jenaha 40.000 29 18 11
5. Kerapu Geurontueng 48.000 31 20 11
6. Kerapu Bandee 25.000 31 20 11
7. Nenas Nenas 50.000 19 10 9
8. Koli 1 Capay raya ulee 28.000 28 18 10
9. Lubim kertah Lubim kertah 20.000 25 15 10
10. Koli 2 Cuih 25.000 30 20 10
11. Kurisi basi Cangah 20.000 30 20 10
12. Timun-timun Naruen 20.000 25 15 10
13. Koli 3 Koli 25.000 30 25 10
14. Gabuh Geurepoh 45.000 20 10 10
15. Biji nangkah Nangkah 20.000 30 20 10
16. Gerpoh Merah Idung 40.000 35 25 10
17. Sewangi Serendang 15.000 20 10 10
18. Kurisi api Cangah apuih 25.000 35 25 10
19. Mata goyang Dompet 15.000 25 15 10
20. Biji kuning - 20.000 20 10 10
21. Pandak Pandak 20.000 30 20 10
22. Tanda Tanda 15.000 20 10 10
23. Lubim ayam Lubim manok 20.000 25 15 10
24. Jamehong Jamehong 35.000 25 15 10
25. Kawet Kawet 20.000 30 20 10
26. Gabua Gabuh 45.000 35 25 10
27. Pineng-pineng - 20.000 20 10 10
28. Kaka tua Kaka tua 20.000 30 20 10
29. Nenas Nenas 45.000 30 20 10
30 Kerapu kerapu 25.000 35 25 10
Jumlah total ikan (Kg) 835 532 303
Sumber : Penelitian di pangkalan pendaratan ikan Ujong Baroh, 2013
43

Berdasarkan tabel 12 distribusi ikan karang hasil tangkapan nelayan di

pangkalan pendaratan ikan Ujong Baroh Kabupaten Aceh Barat. Jumlah produksi

ikan karang pada minggu keempat adalah 835 kg. Pedagang pengumpul 532 kg di

dan kepedagang pengecer 303 kg. Presentase jenis ikan yang di distribusi di dalam

adalah pedagang pengumpul sebesar 64% dan pedagang pengecer sebesar 36 %

untuk lebih jelasnya perhitungan persentase di lampiran 5. Presentase jenis ikan

yang distribusikan di dalam daerah di sajikan pada gambar 12 di bawah ini.

Distribusi di dalam daerah pada Minggu IV

Pedagang Pedagang
pengecer Pengumpul
36% 64%

Gambar 12. Jumlah presentase (%) distribusi ikan karang di dalam daerah PPI
Ujong Baroh Aceh Barat.

5.2 Pembahasan
5.2.1. Jumlah dan Jenis–jenis Ikan Karang yang Distribusikan

Berdasarkan pengamatan dari hasil wawancara di Pangkalan Pendaratan

Ikan (PPI) Ujong Baroh. Ada beberapa jumlah dan jenis-jenis ikan karang yang

distribusikan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) adalah sebagai berikut :

A. Famili Lutjanidae
1. Genus : Lutjanus
Spesies : Lutjanus Sebae
Bahasa lokal : Jenaha
Daerah distribusi luar : Malaysia
Daerah distribusi lokal : Aceh Barat
44

Gambar 1. Ikan kakap merah

Berdasarkan dari hasil penelitian di lapangan ikan ini merupakan ikan

tergolong kedalam famili Lutjanidae dan termasuk genus Lutjanus, karena secara

morfologi ikan ini bentuk tubuhnya pipih dan bukaan mulut ikan ini besar dan

meruncing dengan panjang tubuh 47 cm. Secara keseluruhan ikan ini berwarna

merah muda dan habitatnya mendiami sekitar terumbu karang (Cuvier,1828).

2. Genus : Lutjanus
Spesies : Lutjanus Argentimaculatus
Bahasa lokal : Geutik
Daerah distribusi luar : Malaysia/Medan
Daerah distribusi lokal : Aceh Barat

Gambar 2. Ikan kakap merah

Berdasarkan dari hasil penelitian di lapangan ikan ini merupakan ikan

tergolong kedalam family Lutjanidae dan termasuk genus Lutjanus, karena secara

morfologis bentuk tubuh pipih compressed dengan bukaan mulut besar dan
45

runcing dan mempunyai sisik yang tebal. Ikan ini berwarna merah mempunyai

ukuran panjang tubuh 32 cm. Karakteristik ikan kakap merah (Lutjanus

argentimaculatus) mempunyai tubuh yang memanjang dan melebar. jenis ikan ini

umunya lebar dan agak menjorok ke muka. Habitat ikan kakap merah umunnya

menghuni daerah perairan karang kedaerah pasang surut di muara, bahkan

beberapa spesies cenderung menembus sampai ke perairan tawar. Ikan kakap

merah tertangkap pada kedalaman dasar antara 40-50 meter dengan substrat

sedikit karang Secara keseluruhan ikan ini berwarna merah muda dan habitatnya

mendiami sekitar terumbu karang (Gunarso,1995).

3. Genus : Lutjanus
Spesies : Lutjanus timorensis
Bahasa lokal : Bubran
Daerah distribusi luar : Malaysia/Medan
Daerah distribusi lokal : Aceh Barat

Gambar 3. Ikan merah


Berdasarkan dari hasil penelitian di lapangan ikan ini tergolong kedalam

famili Lutjanidae dan termasuk genus Lutjanus, karena secara morfologis ikan ini

tubuh berbentuk pipih compressed dengan bukaan mulut besar dan meruncing,

pada seluruh tubuh termasuk kepala diselimuti oleh sisik yang tebal yang

berwarna merah dan sedikit kehitam hitaman pada punggungnya berwarna coklat
46

kemerahan dan ukuran panjang badan maksimal 50 cm. Ikan ini dapat di bedakan

dengan tubuh yang memanjang dan melebar jenis ikan ini umunya lebar dan agak

menjorok ke muka. warnanya mulai dari yang kemerahan, kekuningan, kelabu

hingga kecoklatan. Ada yang mempunyai garis-garis berwarna gelap. pada

umunnya berukuran panjang antara 25-50 cm, walaupun tidak jarang mencapai 90

cm. Habitat ikan kakap merah umunnya menghuni daerah perairan karang

kedaerah pasang surut di muara, (Gunarso,1995).

4. Genus : Lutjanus
Spesies : Lutjanus Malabaricus
Bahasa lokal : Ranjalu
Daerah distribusi luar : Malaysia/Medan
Daerah distribusi lokal : Aceh Barat

Gambar 4. Ikan kakap

Berdasarkan dari hasil penelitian di lapangan ikan ini ini tergolong

kedalam famili Lutjanidae dan termasuk genus Lutjanus, karena secara morfologis

ikan ini mempunyai bentuk tubuh pipih yang memanjang dengan bukaan mulut

besar dan meruncing. Warna merah dan sedikit kehitam hitaman pada

punggungnya dengan ukuran panjang badan maksimal 53 cm. Habitat ini

mendiami muara dan perairan pantai dan terumbu lepas pantai sampai kedalaman

100 m dan panjang sampai 120 cm berat minimal 12 kg (Forsskal,1775).


47

5. Genus : Aphareus
Spesies : Aphareus furca
Bahasa Lokal : Cangah
Daerah distribusi luar :-
Daerah distribusi lokal : Aceh Barat

Gambar 5. Ikan kurisi

Berdasarkan dari hasil penelitian di lapangan ikan ini ini tergolong

kedalam famili Lutjanidae dan termasuk genus Aphareus, karena secara

morfologis ikan ini mempunyai bentuk tubuh pipih compressed dengan bentuk

mulut meruncing, bibir tebal dan bukaan mulutnya besar.Warna ikan ini perak

kecoklatan dan agak gelap. Habitat ikan karang ini hidupnya tidak jauh berbeda

dengan ikan karang yang lainnya karena jenis ikan karang ini mendiami habitat

karang yang agak curam kebawah, ikan ini aktif mencari makan pada malam dan

siang hari. Bentuk tubuh ikan ini memanjang dan ekor sangat cagak, mirip dengan

huruf A dan warna gelap di bagian tepi pipi dan tutup insang. Habitat ikan ini

mendiami terumbu bagian bawah berbatuan dengan kedalaman 100 m dan berat

minimal 4 kg (Lacepede,1802).

6. Genus : Ephareus
Spesies : Aphareus sp
Bahasa Lokal : Cangah Apuih
Daerah distribusi luar :-
Daerah distribusi lokal : Aceh Barat
48

Gambar 6. Kurisi api


Berdasarkan dari hasil penelitian di lapangan ikan ini ini tergolong

kedalam famili Lutjanidae dan termasuk genus Aphareus, karena secara

morfologis ikan ini mempunyai bentuk tubuh pipih compressed dengan bentuk

mulut meruncing, bibir tebal dan bukaan mulutnya besar.Warna ikan ini merah

menyalah. Habitat ikan karang ini hidupnya tidak jauh berbeda dengan ikan

karang yang lainnya karena jenis ikan karang ini mendiami habitat karang yang

agak curam kebawah, ikan ini aktif mencari makan pada malam dan siang hari

(Lacepede, 1802).

7. Genus : Lutjanus
Spesies : Lutjanus Decussatus
Bahasa Lokal : Tanda
Daerah distribusi luar :-
Daerah distribusi lokal : Aceh Barat

Gambar 7. Ikan Tanda


49

Berdasarkan dari hasil penelitian di lapangan ikan ini ini tergolong

kedalam famili Lutjanidae dan termasuk genus Lutjanus, karena Bentuk tubuh

ikan ini pipih. Warna tubuh ikan ini keputihan dengan pola badan pada bagian atas

sisi bawah yang terdiri dari baris coklat gelap dan garis-garis yang mengelilingi

persegi panjang, keputihan bagian bawah sisi dengan 2 garis-garis coklat gelap,

sebuah bercak hitam besar yang meliputi sebagian besar ekor dasar sirip dengan

panjang 23 cm. Habitat ikan ini sering mendiami karang. Bentuk tubuh ikan ini

dengan pola kotak-kotak pada sisi atas dan bercak hitam di dasar ekor. Habitat

ikan ini mendiami terumbu karang dengan kedalaman minimal 30 m. daerah

penyebarannya di seluruh Asia Tenggara, terutama Nusantara Indonesian dan

Australia dengan panjang 30 cm. (Cuvier, 1828).

8. Genus : Lutjanus
Spesies : Lutjanus Bengalensis
Bahasa Lokal : Reumong
Daerah distribusi luar :-
Daerah distribusi lokal : Aceh Barat

Gambar 8. Ikan Biji Kuning

Berdasarkan dari hasil penelitian di lapangan ikan ini ini tergolong

kedalam famili Lutjanidae dan termasuk genus Lutjanus, karena Ikan ini

mempunyai bentuk tubuh pipih compressed dengan bukaan mulut besar dengan
50

panjang maksimal 17 cm. Seluruh tubuh termasuk kepala diselimuti oleh sisik

yang tebal dengan warna putih kuning dan sangat kuning pada punggungnya,

tubuhnya berwarna kuning di atas dan putih di bawah ini. Ikan ini memiliki empat

garis-garis biru di sisi dan garis-garis abu-abu halus bagian perut. Ikan ini

memiliki garis horizontal samar di perut dengan mirip dengan spesies Lutjanus

kasmira. Habitat ikan ini mendiami terumbu karang dengan kedalaman sekitar

antara 10-25 m daerah penyebaran di Indonesia terutama samudra Hindia, sampai

30 cm (Bloch, 1790).

9. Genus : Aprion
Spesies : Aprion Viregcens
Bahasa Lokal : Pineng-pineng
Daerah distribusi luar :-
Daerah distribusi lokal : Aceh Barat

Gambar 9. Ikan Pineng-pineng


Berdasarkan dari hasil penelitian di lapangan ikan ini ini tergolong

kedalam famili Lutjanidae dan termasuk genus Aprion. Ikan karang ini bentuk

tubuh memanjang dengan panjang 60 cm. warna hijau tua, biru, atau abu-abu-biru.

Habitat ikan karang ini sering dijumpai di pada daerah berkarang. Ikan ini warna

hijau gelap untuk warna biru-abu-abu dan bercak-bercak hitam di sepanjang dasar

sirip punggung dan ekor bercabang kurang dari 1 di atas, ditemukan di seluruh
51

wilayah di pacific Indonesia. Habitat ikan ini mendiami daerah terumbu karang

dengan kedalaman 100 m (Valenciennes, 1830).

10. Genus : Lutjanus


Spesies : Lutjanus lemniscatus
Bahasa Lokal : Tengoh
Daerah distribusi luar :-
Daerah distribusi lokal : Aceh Barat

Gambar 10. Ikan tengah

Berdasarkan dari hasil penelitian di lapangan ikan ini ini tergolong

kedalam famili Lutjanidae dan termasuk genus Lutjanus. Ikan ini mempunyai

bentuk tubuh pipih compressed dengan panjang badan maksimal 64 cm.

Berwarna merah tua dan sedikit kehitam hitaman pada punggungnya. Ikan ini

dengan warna ekor agak kehitama. Habitat ikan ini mendiami terumbu karang

perairan pantai dan karang lepas pantai yang lebih dalam. dapat ditemukan di

seluruh wilayah, terutama Nusantara Indonesia dan Australia. Panjang 65 cm

(Valenciennes, 1828).

11. Genus : Lutjanus


Spesies : Lutjanus rivulatus
Bahasa Lokal : Jamehong
Daerah distribusi luar :-
Daerah distribusi lokal : Aceh Barat
52

Gambar 11. Ikan Jamehong

Berdasarkan dari hasil penelitian di lapangan ikan ini ini tergolong

kedalam famili Lutjanidae dan termasuk genus Lutjanus, karena Ikan ini

mempunyai bentuk tubuh Compressed dengan panjang 50 cm dan warna pada

umumnya coklat di bagian tengah kepala dengan banyak garis biru bergelombang,

sirip sebagian besar kekuningan sampai kehitaman abu-abu kecoklatan. Ikan ini

dapat dibedakan dengan "blubbery" bibir dan garis bergelombang di kepala

dengan panjang 65 cm. Habitat ikan ini mendiami terumbu karang di perairan

pantai dan perairan lepas pantai juga yang lebih dalam. ditemukan di seluruh

wilayah di Indonesia (Cuvier, 1828).

B. Family seranidae
1. Genus : Ephinephelus
Spesies : Ephinephelus bilobatus
Bahasa Lokal : Kerape itek
Daerah distribusi luar : Malaysia
Daerah distribusi lokal : Aceh Barat
Berdasarkan dari hasil penelitian di lapangan ikan ini ini tergolong

kedalam family Seranidae dan termasuk genus Ephinephelus, karena Ikan ini

mempunyai bentuk tubuh Compressed. Warna tubuh ikan ini putih dengan bintik-

bintik coklat dan dan bagian sirip dada warna coklat bercampur putih, sirip anus
53

dan dorsal bagian ekor berwarna hitam. Ikan ini dibedakan dengan daerah putih di

punggung atas dan bintik-bintik hitam di sepanjang dasar sirip punggung dan

panjang 40 cm. Habitat ikan ini mendiami terumbu karang di perairan pantai

(Randall & Allen 1987).

Gambar 12. Ikan kerapu bebek

2. Genus : Epinephelus
Spesies : Epinephelus corallicola
Bahasa Lokal : Kerapeh tikoh
Daerah distribusi luar : Malaysia/Medan
Daerah distribusi lokal : Aceh Barat

Gambar 13. Ikan kerapu tikus

Berdasarkan dari hasil penelitian di lapangan ikan ini ini tergolong

kedalam family Seranidae dan termasuk genus Ephinephelus, karena Ikan ini

mempunyai bentuk tubuh Compressed. Warna tubuh ikan ini hitam bercampur
54

coklat dengan bintik-bintik coklat dan hitam dan dan bagian sirip dada warna

hitam, sirip anus dan dorsal bagian ekor berwarna hitam. Ikan ini dibedakan oleh

bintik-bintik hitam pada latar belakang abu-abu putaran. Habitat ikan ini

mendiami daerah dangkal terumbu karang dan muara. ditemukan di seluruh

wilayah Pasifik dengan panjang 31 cm (Valenciennes. 1828).

3. Genus : Variola
Spesies : Variola Louti
Bahasa Lokal : Nenas
Daerah distribusi luar : Malaysia
Daerah distribusi lokal : Aceh Barat

Gambar 14. Ikan nenas

Berdasarkan dari hasil penelitian di lapangan ikan ini ini tergolong

kedalam famili Seranidae dan termasuk genus Variola. Ikan ini mempunyai

Bentuk tubuh pipih Compressd dengan moncong panjang memipih Ikan ini

berwarna merah bercampur bintik putih diseluruh tubuh dan sirip berwarna

kuning dan bagian ujung ekornya berwarna putih tipis. Ikan ini dibedakan oleh

pola warna cerah dan berbeda ekor berbentuk bulan yang merupakan spesies yang

sama terjadi di wilayah ini, tetapi memiliki margin putih sempit di ekor bukan

kuning salah satu yang relatif luas. Habitat ikan ini mendiami terumbu karang
55

perairan pantai dan terumbu lepas pantai dengan kedalaman 100 m. ikan ini dapat

ditemukan di wilayah pasifik dengan panjang 80 cm (Forsskål, 1775).

4. Genus : Variola
Spesies : Variola sp
Bahasa Lokal : Nenas
Daerah distribusi luar : Malaysia
Daerah distribusi lokal : Aceh Barat

Gambar 15. ikan nenas

Berdasarkan dari hasil penelitian di lapangan ikan ini ini tergolong

kedalam famili Seranidae dan termasuk genus Variola. Ikan ini mempunyai

bentuk tubuh pipih Compressd dengan moncong panjang memipih dan menajam

dan Badan berwarna putih bercampur bintik merah diseluruh tubuh dan sirip

berwarna kuning dan bagian ujung ekor berwarna merah.

Ikan ini dibedakan oleh pola warna cerah dengan bintik merah yang

merupakan spesies yang sama terjadi di wilayah ini, tetapi memiliki margin putih

sempit di ekor bukan kuning salah satu yang relatif luas. Habitat ikan ini

mendiami terumbu karang perairan pantai. ikan ini dapat ditemukan di wilayah

pasifik (Forsskål, 1775).

5. Genus : Cephalopholis
Spesies : Cephalopholis sp
Bahasa Lokal : Bandee
56

Daerah distribusi luar : Malaysia/Medan


Daerah distribusi lokal : Aceh Barat

Gambar 16. Ikan kerapu


Berdasarkan dari hasil penelitian di lapangan ikan ini ini tergolong

kedalam family Seranidae dan termasuk genus Cephalopholis, karena Ikan ini

mempunyai bentuk tubuh Compressed. Warna tubuh ikan ini hitam bercampur

abu-abu dengan bintik-bintik coklat dan bagian sirip dada warna hitam bercampur

abu-abu, sirip anus dan dorsal bagian ekor berwarna bintik-bintik coklat dan

hitam dengan ukuran panjang 45 cm. Ikan ini dapat di bedakan dengan warna

tubuh pada bagian dorsal kecoklatan sampai abu-abu kehijauan dengan vertikal

kehitaman disertakan rahang bawah lebih panjang dari pada rahang atas, bentuk

mulut terminal pada bagian rahang kecoklatan dan ukuran badan panjang 82 cm.

6. Genus : Cephalopholis
Spesies : Cephalopholis sonnerati
Bahasa Lokal :
Daerah distribusi luar :-
Daerah distribusi lokal : Aceh Barat
Berdasarkan dari hasil penelitian di lapangan ikan ini ini tergolong

kedalam famili Seranidae dan termasuk genus Cephalopholis. Ikan ini mempunyai

Bentuk tubuh pipih Compressd dengan warna tubuh ikan ini merah dan bagian

ekor,sirip dada ,sirip anus dan dorsal bagian ekor berwarna hitam dengan panjang
57

18 cm. Ikan dapat dibedakan dengan oranye-merah untuk warna coklat

kemerahan, Habitat ikan ini mendiami terumbu karang dan batu dengan

kedalaman 30-100 m. Sering ditemukan wilayah Pasifik Indonesia dengan panjang

58 cm (Valenciennes, 1828).

Gambar 17. Ikan Pandak


C. Genus Nemipteridae
1. Genus : Nemipterus
Spesies : Nemipterus furcosus
Bahasa Lokal : Capay
Daerah distribusi luar : Malaysia/Medan
Daerah distribusi lokal : Aceh Barat

Gambar 18. ikan koli

Berdasarkan dari hasil penelitian di lapangan ikan ini ini tergolong

kedalam famili dan termasuk genus. Ikan ini mempunyai bentuk tubuh pipih

compressed berwarna merah dan kuning pada punggungnya sedangkan pada

badan berwana perak bercampur kuning dan dibagian perut berwarna putih ikan
58

ini memiliki panjang maksimal 27 cm. Ikan ini dibedakan oleh serangkaian bercak

gelap samar di punggung atas dan sirip seragam tanpa garis-garis atau bintik-

bintik. Habitat ikan ini mendiami dasar ditemukan di seluruh wilayah Pasifik dan

Samudra Hindia dengan panjang 35 cm (Valenciennes, 1830).

2. Genus : Nemipterus
Spesies : Nemipterus Peronii
Bahasa Lokal : Cuih
Daerah distribusi luar : Malaysia/Medan
Daerah distribusi lokal : Aceh Barat

Gambar 19. Ikan Koli

Berdasarkan dari hasil penelitian di lapangan ikan ini ini tergolong

kedalam famili dan termasuk genus. Ikan ini mempunyai bentuk tubuh pipih

compressed berwarna merah pada punggungnya sedangkan pada badan dan perut

berwarna merah keputihan seluruh tubuhnya diselimuti oleh sisik, ikan ini

memiliki panjang maksimal 20 cm. Ikan ini dibedakan oleh takik mendalam

sepanjang margin sirip punggung antara duri. Habitat ikan ini mendiami dasar

ditemukan di seluruh wilayah Pasifik dan Samudra Hindia dengan panjang 30 cm

(Valenciennes,1830).

3. Genus : Nemipterus
Spesies : Nemipterus Virgatus
Bahasa Lokal : Koli
59

Daerah distribusi luar :-


Daerah distribusi lokal : Aceh Barat

Gambar 20. Ikan Koli


Berdasarkan dari hasil penelitian di lapangan ikan ini ini tergolong

kedalam famili dan termasuk genus, karena Ikan ini mempunyai bentuk tubuh

pipih berwarna merah dan kuning pada punggungnya sedangkan pada badan

berwana perak bercampur kuning dan dibagian perut berwarna putih seluruh tubuh

ikan ini diselimuti oleh sisik. Ikan ini memiliki panjang maksimal 25 cm. Ikan ini

dibedakan dengan bibir kuning cerah (tidak terlihat), garis-garis kuning tipis di

sisi, sepasang garis-garis tipis di punggung dan sirip dubur. Habitat ikan ini

mendiami dasar dan banyak di temukan di Australia dan Filipina dan bagian

pacific dan Samudra Hindia, dengan panjang sampai 40 cm (Houttuyn, 1782).

A. Family Acanthuridae
1. Genus : Naso
Spesies : Naso Lituratus
Bahasa Lokal : Kawet
Daerah distribusi luar :-
Daerah distribusi lokal : Aceh Barat
Berdasarkan dari hasil penelitian di lapangan ikan ini ini tergolong

kedalam famili Acanthuridae dan termasuk genus Naso. Ikan ini mempunyai

bentuk tubuh pipih compessed dengan panjang badan 39 cm. warna kuning
60

bercampur dengan coklat, hitam dan terdapat warna putih. Ikan dibedakan dengan

garis hitam pada moncong dan patch kuning di dasar ekor, sepasang duri tajam

pada setiap sisi dasar ekor. Habitat ikan ini mendiami terumbu karang dan

ditemukan seluruh Asia dan Pasifik Indonesia dengan panjang sampai 15 cm

(Bloch&Schneider, 1810).

Gambar 21. Ikan Kawet

B. Family Mullidae
1. Genus : Parupeneus
Spesies : Parupeneus Heptacanthus
Bahasa Lokal : Nangkah
Daerah distribusi luar :-
Daerah distribusi lokal : Aceh Barat

Gambar 22. Ikan Biji Nangka


Berdasarkan dari hasil penelitian di lapangan ikan ini ini tergolong

kedalam famili dan termasuk genus, karena Ikan ini mempunyai bentuk tubuh
61

compressed dengan panjang 21 cm. Warna badan kuning kemerahan. Ikan ini

dapat dibedakan oleh warna kemerahan-merah muda dan garis-garis kuning di

sisi, seringkali memiliki merah kecil untuk bercak coklat di bagian atas di atas

sirip dada. Habitat ikan ini mendiami daerah pasir di sekitar koral atau terumbu

karang dan dapat ditemukan di seluruh wilayah, Indonesia Pasifik dengang

panjang 30 cm (Lacepede, 1801).

C. Family Holocentridae
1. Genus : Sargocentron
Spesies : Sargocentron Rubrum
Bahasa Lokal : Serendang
Daerah distribusi luar :-
Daerah distribusi lokal : Aceh Barat

Gambar 23. Ikan Sewangi


Berdasarkan dari hasil penelitian di lapangan ikan ini ini tergolong

kedalam famili dan termasuk genus, karena Ikan ini mempunyai bentuk tubuh

pipih dengan panjang 21 cm. Warna ikan ini garis putih keperakan dan merah

pucat. Ikan ini dapat dibedakan dengan garis-garis merah dan putih. Habitat ikan

ini mendiami hidup dan mati terumbu karang ditemukan di seluruh wilayah

Indonesia pacific dengan panjang 28 cm (Forsskål, 1775).


62

D. Family Priachantidae
1. Genus : Priacanthus
Spesies : Priacanthus Tayenus
Bahasa Lokal : Dompet
Daerah distribusi luar :-
Daerah distribusi lokal : Aceh Barat

Gambar 24. Ikan Mata Goyang


Berdasarkan dari hasil penelitian di lapangan ikan ini ini tergolong

kedalam famili Priachantidae dan termasuk genus Priacanthus. Ikan ini mempunya

panjang 24 cm dan bentuk tubuh yang pipih berwarna merah. Ikan ini dapat

dibedakan dengan punggung yang relatif tinggi dan sirip anal dan tips filamen

pada ekor. Habitat ikan ini mendiami terumbu karang dan bawah berbatu dengan

kedalaman 200 m dan dapat ditemukan di seluruh Asia, Indian laut dan tepi

Pasifik, untuk 35 cm (Richardson, 1846).

E. Family Kyphosidae
1.Genus : Kyphosus
Spesies : Kyphosus Bigibbus
Bahasa Lokal : Nareun
Daerah distribusi luar :-
Daerah distribusi lokal : Aceh Barat
Berdasarkan dari hasil penelitian di lapangan ikan ini ini tergolong

kedalam famili Kyphosidae dan termasuk genus Kyphosus. Ikan ini mempunyai
63

bentuk tubuh pipih Conpessed dengan panjang badan 15 cm. Warna tubuh ikan ini

dibagian atas berwarna agak kehitam-hitaman mulai dari kepala hingga ujung ekor

dan pada bagian bawah berwarna perak mulai dari dibawah rahang sampai

kepangkal ekor. Habitat ikan ini boleh dikatakan ikan yang bermain dipermukaan

dan boleh dikatakan ikan bermain dikarang.

Gambar 25. Ikan Timun-timun


F. Family Scaridae
1. Genus : Scarus
Spesies : Scarus chameleon
Bahasa Lokal : Kaka tua
Daerah distribusi luar :-
Daerah distribusi lokal : Aceh Barat
Berdasarkan dari hasil penelitian di lapangan ikan ini ini tergolong

kedalam famili Scaridae dan termasuk genus Scarus. Ikan ini mempunyai bentuk

tubuh pipih memiliki panjang tubuh 24 cm. Warna tubuh coklat bercampur putih.

Habitat ikan karang ini hidup di terumbu karang. Ikan ini dapat dibedakan dengan

jantan dibedakan dengan garis hitam dari moncong, lewat di bawah mata di tutup

insang, garis pendek lain di belakang mata dan band vertikal di atas mata, juga

biasanya memiliki daerah besar berbentuk oval pucat menduduki sebagian besar

bagian bawah, betina umumnya kehitaman (mungkin juga memiliki bercak pucat)

di bagian atas samping dan tiba-tiba pucat di bawah ini Habitat ikan ini mendiami
64

terumbu karang, dan dapat di temukan di seluruh Asia Tenggara, terutama Pacific,

untuk 28 cm (Choat & Randall, 1986).

Gambar 26. Ikan Kaka Tua


G. Family Lethrinidae
1. Genus : Lethinus
Spesies : Lethinus Erythropterus
Bahasa Lokal : Gerpoh
Daerah distribusi luar :-
Daerah distribusi lokal : Aceh Barat

Gambar 27. Ikan Gerpoh


Berdasarkan dari hasil penelitian di lapangan ikan ini ini tergolong

kedalam famili Lethrinidae dan termasuk genus Lethinus. Ikan ini mempunyai

bentuk tubuh pipih compressed. Warna perak kecoklatan dan agak gelap

dipunggungnya. Ikan ini dapat dibedakan dengan pita gelap dari mata ke hidung
65

dan bar cahaya biasanya pada setengah bagian belakang tubuh. Habitat ikan ini

mendiami terumbu karang dan banyak ditemukan di Nusantara Indonesia dan

Malaysia Pasifik 45 cm (Valenciennes, 1830).

H. Family Monacathidae
1. Genus : Aluterus
Spesies : Eubalichthys Caeruleoguttatus
Bahasa Lokal :
Daerah distribusi luar :-
Daerah distribusi lokal : Aceh Barat

Gambar 28. Ikan Lubim Kertah


Berdasarkan dari hasil penelitian di lapangan ikan ini ini tergolong

kedalam famili Monacathidae dan termasuk genus Aluterus. Ikan ini mempunyai

bentuk tubuh pipih compressed dengan panjang badan mencapai total 42 cm. Ikan

ini berwarna agak kecoklatan pada bagian bawah perut berwarna putih dan perak.

Ikan ini dapat di bedakan dengan jantan memiliki pola ofstripes berbeda pada

kepala dan tubuh dan punggung tinggi dan lobus sirip anal, betina dibedakan

dengan biru untuk bintik-bintik keputihan di sisi; Habitat ini mendiami dasar

karang (Hutchins, 1977).

I. Family Balistidae
1. Genus : Abalistes
Spesies : Abalistes stellatus
Bahasa Lokal : Lubim Manok
66

Daerah distribusi luar :-


Daerah distribusi lokal : Aceh Barat

Gambar 29. Ikan Lubim Ayam


Berdasarkan dari hasil penelitian di lapangan ikan ini tergolong kedalam

famili Balistidae dan termasuk genus Abalistes. Ikan ini mempunyai bentuk tubuh

pipih dengan panjang 37 cm, warna tubuh ikan ini abu-abu coklat sampai

berwarna kuning bagian punggung pucat dengan bintik-bintik yang sangat kecil,

bagian perut putih dengan bintik-bintik kuning kecoklatan. Ikan ini dapat

dibedakan oleh bentuk relatif memanjang, biru untuk bercak oranye pada tubuh,

dan sering dengan 3 tambalan di belakang di dasar sirip punggung; dewasa besar

telah memanjang filamen pada ekor. Habitat ikan ini mendiami terumbu karang

dan berbatu dan ditemukan di seluruh wilayah, Ind-W. Pasifik; 60 cm dan 2,4 kg.

(Bloch & Schneider, 1801)

J. Family Carangidae
1. Genus : Caranx
Spesies : Caranx Ignobilis
Bahasa Lokal : Gabuh
Daerah distribusi luar :-
Daerah distribusi lokal : Aceh Barat
Berdasarkan dari hasil penelitian di lapangan ikan ini ini tergolong

kedalam famili Carangidae dan termasuk genus Caranx. Ikan ini mempunyai
67

bentuk tubuh compressed dengan bentuk ekor sabit dengan panjang ikan ini

mencapai 30 cm. Ikan ini berwarna perak yang bercampur dengan kebiruan. Ikan

ini dapatdi bedakan oleh profil dahi curam dan keperakan untuk pewarnaan gelap,

juga di kenal sebagai trevally rendah. Habitat ikan ini mendiami perairan pesisir

dan lepas pantai di sekitar terumbu. Ukuran Panjang 170 cm dan beratnya 35 kg

(Forsskal,1775).

Gambar 30. Ikan Gabu


Berdasarkan dari hasil penelitian jenis ikan karang yang di daratkan di

Pangkalan Pendaratan Ikan Ujong Baroh yang menjadi faktor kendala dalam

proses distribusi ikan yang ditemukan dalam 8 jenis spesies ikan karang dari 9

genus dan 3 famili yaitu hasil tangkapan nelayan karena ikan sangat di pengaruhi

oleh musim.

Musim barat disebut juga dengan musim paceklik, musim ini terhitung dari

bulan Februari sampai dengan bulan Juni, pada musim ini hasil tangkapan nelayan

hanya sedikit, di akibatkan oleh cuaca buruk yaitu ombak. Sebagian besar hal ini

berakibat tehadap protensi ikan menjadi turun. Sedang musim timur di sebut juga

dengan musim biasa/panen, musim ini terhitung dari bulan Juli sampai bulan

Januari, pada musim ini hasil tangkapan nelayan banyak/maksimal. Hal ini seperti

di ungkapkan oleh Djuhanda (1981) bahwa “ banyak sedikitnya jumlah ikan yang
68

tertangkap selain di tentukan oleh musiman dan kemampuan nelayan juga di

pengaruhi oleh keberadaan ikan itu sendiri di sebuah perairan”. Musim juga di

pengaruhi oleh harga jual produksi perikanan pada musim barat harga ikan

meningkat karena kurangnya aktifitas penangkapan sedangkan pada musim timur

harga ikan menurun akibat hasil yang berlimpah.

Perairan indonesia dipengaruhi oleh dua musim yang paling dominan yaitu

musim timur dan musim barat. Adanya musim barat dan musim peralihannya

merupakan fanomena yang baik terpisah dari kondisi laut dan segala aktifitas ikan

termasuk perilaku pengelompokan dan pola ruaya di beberapa jenis ikan seperti

udang dan ikan pelagis (Sedana et.al, 2004).

Keuntungan distribusi ikan karang ke luar daerah karena harganya lebih

tinggi dan banyak permintaan di bandingkan didalam daearh, biasanya ikan

karang yang dijual di dalam daeah kebanyakkan para konsumen susah untuk

membeli ikan karang karena harga ikan karang yang relatif tinggi perkilo ikan

karang. Ikan karang yang distribusi di pangkalan pendaratan ikan ujong baroh

mempunyai nilai ekonomi tinggi.

5.2.2 Rantai Distribusi Ikan Karang Di Pangkalan Pendaratan Ikan

Berdasarkan dari hasil survey di lapangan rantai distribusi ikan karang di

Pangkalan Pendaratan Ikan Ujong Baroh Kabupaten Aceh Barat terdapat 2 rantai

distribusi yaitu diluar dan dilokal.

5.2.2.1. Rantai Distribusi Ikan Karang ke Luar daerah

Rantai distribusi ikan karang yang ke luar daerah Pangkalan Pendaratan

Ikan di Kabupaten Aceh Barat terdapat 2 rantai . Untuk lebih jelas di sajikan pada

gambar di bawah ini.


69

II

Nelayan (produsen)

I
Pedagang pengumpul

Pedagang pengumpul besar


(ekspotir)

Medan Malasyia

Gambar 1. Rantai Distribusi ikan karang diluar di PPI Ujong Baroh

Keterangan
: Model saluran distribusi I
: Model saluran distribusi II

Berdasarkan rantai di atas dapat dibahas bahwa rantai distribusi ikan

karang yang di lakukan diluar di PPI Ujong Baroh Kabupaten Aceh Barat ada 2

rantai distribusi ikan karang yaitu :

Model saluran distribusi pertama adalah nelayan yang sudah menangkap

ikan langsung di daratkan hasil tangkapannya ke PPI Ujong Baroh untuk di jual ke

pedagang pengumpul besar, selanjutnya ikan yang sudah di beli dari para nelayan

langsung di eksportir oleh pedagang pengumpul besar. Model saluran distribusi

kedua adalah nelayan sebagai produsen langsung menjual hasil tangkapannya

kepada pedagang pengumpul kemudian pedagang pegumpul juga menjual ikan

hasil nelayan tersebut ke pedagang pengumpul besar dan selanjutnya ikan tersebut

lansung di eksportir oleh pedagang pengumpul besar keluar.


70

5.2.2.2. Rantai Distribusi Ikan Karang Di Dalam Daerah

Rantai distribusi ikan karang di dalam daerah di Pangkalan Pendaratan

Ikan di Kabupaten Aceh Barat terdapat rantai. Untuk lebih jelas di sajikan pada

gambar di bawah ini.

Nelayan (produsen)

Pedagang pengumpul

Pedagang pengecer

Konsumen

Gambar 2. Rantai Distribusi ikan karang dilokal di PPI Ujong Baroh

Berdasarkan rantai di atas dapat dibahas bahwa rantai distribusi ikan

karang yang di lakukan dilokal di PPI Ujong Baroh Kabupaten Aceh Barat ada 1

rantai distribusi.

Nelayan yang sudah menangkap ikan karang di laut langsung di daratkan

ke PPI Ujong Baroh untuk dijual kepedagang pengumpul. Pedagang pengumpul

yang sudah menunggu para nelayan langsung membeli ikan dari para nelayan.

Ikan karang yang sudah dibeli oleh pedagang pengumpul langsung dijual kembali

ke pedagang pengecer selanjutnya pedagang pengecer menjual kembali ikan

tersebut ke konsumen.

 Nelayan adalah orang yang melakukan penangkapan ikan laut dan hasil

tangkapan jual ke pedagang pengumpul.


71

 Pedagang pengumpul adalah orang yang aktif pembeli dan pengumpul ikan dari

produsen untuk di jual kepedagang berikut.

 Pedagang pengecer adalah pedagang yang aktif membeli ikan di pedagang

besar untuk di jual secara eceran ke konsumen.

 Konsumen adalah orang yang melakukan pembeli untuk di konsumsi secara

lansung.

5.2.3. Distribusi ikan karang

Distribusi di Pangkalan Pendaratan Ikan Ujong Baroh Aceh Barat terdapat

beberapa jenis ikan karang yang distribusikan di dalam dan ke luar daerah. Ikan

karang yang di distribusikan di PPI Ujong Baroh terdapat beberapa jenis ikan

karang yang distribusikan ke luar. Untuk lebih jelas di sajikan tabel 13 di bawah

ini

Tabel 9. Daerah Distribusi ikan karang Di Luar di PPI Ujong Baroh

Daerah Distribusi (kg)


Minggu Total
Medan Malaysia
I 99 202 301
II 94 157 251
III 84 155 239
IV 111 148 259
Jumlah 388 662 1050
Sumber : Pangkalan Pendaratan Ikan Ujong Baroh, 2013

Pangkalan Pendaratan Ikan Ujong Baroh Kabupaten Aceh Barat

merupakan salah satu proses distribusi ikan karang yang lakukan ke luar yang

berkisar 1050 kg. Hasil dari wawancara dan kuesioner yang peneliti lakukan di

PPI Ujong Baroh Kabupaten Aceh Barat, bahwa pada umumnya distribusi ikan

karang ke luar berjumlah 1 ton itupun tergantung dengan hasil tangkapan nelayan

adapun bisa lebih banyak dan juga lebih sedikit. Presentase jumlah dan jenis ikan
72

karang yang distribusi ke luar daerah dalam satu bulan dapat di sajikan pada

gambar dibawah ini.

Distribusi ke Luar daerah

Medan
37%
Malaysia
63%

Gambar 9. Jumlah presentase (%) distribusi ikan karang ke Luar PPI Ujong Baroh
Aceh Barat.
Ikan karang yang di distribusikan di PPI Ujong Baroh terdapat beberapa

jenis ikan karang yang distribusikan di dalam daerah. Untuk lebih jelas di sajikan

tabel 14 di bawah ini.

Tabel 14. Daerah Distribusi ikan karang Di dalam daerah di PPI Ujong Baroh

Distribusi (kg)
Minggu Total
Pengumpul Pengecer
I 564 338 902
II 465 312 777
III 492 301 793
IV 532 303 835
Jumlah 2053 1254 3307
Sumber : Pangkalan Pendaratan Ikan Ujong Baroh, 2013

Pangkalan Pendaratan Ikan Ujong Baroh Kabupaten Aceh Barat

merupakan salah satu proses distribusi ikan karang yang lakukan di dalam daerah
73

yang berkisar 3307 kg. Presentase jumlah dan jenis ikan karang yang distribusi di

dalam daerah dalam satu bulan dapat di sajikan pada gambar dibawah ini.

Distribusi di dalam daerah

Pengecer
Pengumpul
38%
62%

Gambar 14. Jumlah presentase (%) distribusi ikan karang di dalam daerah PPI
Ujong Baroh Aceh Barat.

Ikan karang yang distribusi di dalam dan ke luar daerah di PPI Ujong

Baroh dalam satu bulan berjumlah 1050 ke luar daerah sedangkan di dalam daerah

berjumlah 3307. Presentase jenis ikan yang distribusikan ke luar daerah dan di

dalam daerah di sajikan pada gambar di bawah ini.

Distribusi Dalam dan Luar Daerah

Luar
24%

Lokal
76%

Gambar 15. Jumlah presentase (%) distribusi ikan karang di dalam dan ke luar
daerah PPI Ujong Baroh.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat di simpulkan bahwa :

1. Ikan karang yang distribusikan di lokal dari family Holocentridae,

Kyphosidae, Lethrinidae, Monacathidae, Acanthudae, Mullidae,

Priachantidae, Scaridae dan Balistidae yang terdiri dari 9 genus berjumlah

(24%). Sedangkan jenis ikan karang yan distribusi ke luar daerah dari family

Lutjanidae, Serranidae, Nemipteridae dan Carangidae terdiri dari 4 genus

(76%).

2. Rantai distribusi ikan karang hasil tangkapan nelayan yang di lakukan ke luar

di Pangkalan Pendaratan Ikan di Ujong Baroh Aceh Barat yang sangatlah

sederhana yaitu dapat di lihat di bentuk-bentuk saluran distribusi ikan karang

meliputi : (1) Nelayan – Pedagang pengumpul besar (Eksportir) dan (2)

Nelayan- Pedagang pengumpul – Pedagang pengumpul besar (Eksportir) –

Medan dan Malaysia.

3. Rantai distribusi ikan karang hasil tangkapan nelayan yang di lakukan di lokal

di Pangkalan Pendaratan Ikan di Ujong Baroh Aceh Barat yang sangatlah

sederhana yaitu dapat di lihat di bentuk-bentuk saluran distribusi ikan karang

meliputi : Nelayan – Pedagang pengumpul – Pedagang pengecer – Konsumen


DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2006. Pelabuhan Perikanan. Per. 16/Men/2006. Peraturan Menteri


Kelautan dan perikanan.

Arikunto. 2007. Manajemen Penelitian. Diterbitkan oleh PT Rineka Cipta,


Jakarta.

Anwar. I.M. 1994. Dasar-Dasar Marketing, Cetakan kedua, penerbit Alumni


Bandung.

Direktorat Pelabuhan Perikanan. 2005. Pusat Informasi Pelabuhan Perikanan:


Pemasaran dan Investasi. Ditjen Perikanan Tangkap Departemen
Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
http://www.pipp.dkp.go.id/pipp2/ pemasaran_investasi_index. html

Dewi. Dann, 2010. Analisa Bioekonomi Untuk Pengelolaan Sumberdaya


Kerang Simping (Amusium plueronectes) di Kabupaten Batang, jawa
Tengah. Program Pasca Sarjana (Tesis) Universitas Diponegoro Jawa
Tengah Semarang

Diana. S. Edwarsyah, F. Mahjali, Rozi, A., 2010. Rumpon Reefpiramit Sebagai


Ekosistem Baru Biota Laut. Jurnal Ilmiah Pembangunan Aceh Hal:11.

Fishbase.2013. Lutjanus argentimaculatus. http://www.fishbase.org. 7 November


2013.

Fishbase.2013. Lutjanus sebae. http://www.fishbase.org. 7 November 2013.

Allen Gerry, 1999. MARINE FISHES, OF SOUTH-ASIA, Periplus editions,


Singapura, Hongkong, Indonesia.

Hanafiah. A.M dan A.M Saefuddin. 1986. Tataniaga Hasil Perikanan.Cetakan


Pertama Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.

Hutabarat. J. 2007. Teknik Pengumpul Data Kuantitatip, Bahan Ajar Metodologi


Penelitian, MSDP-UNDIP, Semarang.

Habibi A. Sugiyanta. Yusuf . C. 2011. Perikanan Kerapu dan Kakap, WWF-


Indonesia, Jakarta Selatan.

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Repoblik Indonesia No Kep.


01/Men/2007 Tentang Persyaratan Jaminan Mutu dan Keamanan
hasil Perikanan pada proses Produksi, Pengelolaan dan
Distribusi.
Swadaya. 2008. Agribisnis Perikanan, Edisi revisi Tim Penulis PS, Jakarta.

Lubis. E. 2000. Pengantar Pelabuhan Perikanan. Laboratorium Pelabuhan


Perikanan, Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya perikanan, Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor.

Lubis E. I Solihin, T Nugroho, R Muninggar. 2010. Diktat Pelabuhan


Perikanan. Bogor: Bagian Kepelabuhanan Perikanan dan Kebijakan
Pengelolaan. Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan.
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor.

Made. 1994. Studi Pemasaran Ikan Kerapu (Epiniphelus Spp). Hidup segar dan
olahan Di Sulawesi Selatan. Program Pasca Sarjana, Universitas
Hasuniddin, Ujung Pdang.

Mubyarto. 2011. Potensi Permintaan dan Saluran Distribusi Ikan di Provinsi


Jambi

Raf. M. 2011. Potensi Permintaan dan Saluran Distribusi Ikan di Provinsi Jambi.

Rosmatun S., M.1997. Budidaya Udang Windu dan Ikan, Edisi ke 10, Jakarta :
Penebar Swadaya.

Terangi. 2004. Panduan Dasar untuk Pengenalan Ikan Karang Secara Visual
Indonesia. Diakses pada tanggal l6 juni 2011 dari http:www. Terangi .or.
id/Indonesian/article/tentangterumbu

Undang-Undang No. 45 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-Undang


Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan Available, dikunjungi
tanggal 22 Oktober 2011 at: http://www.dkp.go.id

Wirartha. 2006. Metodologi Sosial Ekonomi. Penerbit Andi, Yogyakarta : Jakarta


Lampiran 1.

FASILITAS DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) UJONG


BAROH KABUPATEN ACEH BARAT

Gambar 1. Kantor GAPI Gambar 2. Mushalla

Gambar 3. PPI Gambar 4. Suasana PPI

Gambar 5. Pos PPI Gambar 6. Kapal Nelayan


Lampiran 2.

GAMBAR KEGIATAN DISTRIBUSI IKAN KARANG DI PANGKALAN


PENDARATAN IKAN (PPI) UJONG BAROH KABUPATEN
ACEH BARAT

Gambar 1. Kapal Gambar 2. Ikan Karang

Gambar 3. Ikan Timbang Gambar 4. Ikan Di Packing

Gambar 5. Ikan siap di kirim Gambar 6. Transportasi


Lampiran 3

Jumlah dan Jenis Ikan Karang Yang Distribusi Di Lokal PPI Ujong Baroh Kabupaten Aceh Barat
Tabel 14. Jenis ikan karang yang distribusikan di lokal di pangkalan pendaratan ikan (PPI) Ujong Baroh berdasarkan hasil penelitian
di Kabupaten Aceh Barat

Jenis ikan karang Jumlah ikan karang distribusi di lokal per


Harga minggu (kg)
No Total
Indonesia Lokal Rp/Kg
I II III IV
1. Merah Boring Itam Geutik 47.000 38 31 31 31 131

2. Merah Bubran 45.000 49 38 28 26 141


3. Kakap merah Pucat Ranjalu 35.000 42 31 28 35 136
4. Kakap Merah Jenaha 40.000 25 35 24 29 113
5. Kerapu Geurontueng 48.000 56 19 25 31 131
6. Kerapu Bandee 25.000 20 35 17 31 103
7. Nenas Nenas 50.000 31 30 28 19 108
8. Koli Capay 28.000 24 24 31 28 107
Jumlah total ikan (Kg) 285 243 212 230 970
Jumlah dan Jenis Ikan Karang Yang Distribusi Di Luar PPI Ujong Baroh Kabupaten Aceh Barat
Tabel 15. Jenis ikan karang yang distribusikan di luar di pangkalan pendaratan ikan (PPI) Ujong Baroh berdasarkan hasil penelitian
di Kabupaten Aceh Barat

Jenis ikan karang Jumlah ikan karang distribusi di luar per


Harga minggu (kg)
No Total
Indonesia Lokal Rp/Kg
I II III IV
1. Merah Boring Itam Geutik 52.000 39 32 32 32 135

2. Merah Bubran 50.000 49 39 28 31 147


3. Kakap merah Pucat Ranjalu 40.000 42 32 28 35 137
4. Kakap Merah Jenaha 45.000 38 35 25 31 129
5. Kerapu Geurontueng 53.000 56 20 49 32 157
6. Kerapu Bandee 30.000 20 35 18 32 105
7. Nenas Nenas 55.000 32 33 28 19 112
8. Koli Capay 33.000 25 25 32 28 110
Jumlah total ikan (Kg) 301 251 240 240 1032
Daerah dan Harga Jumlah ikan karang Distribusi
Jenis ikan
No Lokal ikan karang (Rp/Kg) perminggu (kg) Total
karang
Medan Malaysia I II III IV
1. Merah Boring Itam Geutiek 47.000 52.000 39 32 31 31 133
2. Merah Bubran 45.000 50.000 49 39 28 25 141
3. Merah Pucat Ranjalu 35.000 40.000 42 32 28 35 137
4. Kakap Merah Jenaha - 40.000 38 35 25 31 129
5. Kerapu Geuronteung - 53.000 56 15 25 32 128
6. Koli Capay 28.000 - 22 25 32 28 107
7. Nenas Nenas - 50.000 33 32 28 19 112
8. kerapu Bandi abee 35.000 40.000 29 32 18 32 111
Jumlah Kg 308 245 216 233 1002
Sumber : Data hasil dari penelitian
Lampiran 4

KUISIONER PENELITIAN TENTANG ANALISIS DISTRIBUSI IKAN KARANG HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI
PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) UJONG BAROH ACEH BARAT TAHUN 2013

Responden
Pedagang Pedagang pengumpul besar Pedagang pengumpul Nelayan
No Kuisioner
pengumpul (Eksportir) kecil
(Toke bangku)
1. Rantai distribusi ikan 1. Nelayan - 1. Nelayan - Pedagang pengumpul besar 1. Nelayan – pedagang 1. Nelayan – pedagang
Pedagang (eksportir) pengumpul kecil - pengumpul kecil –
pengumpul 2. Nelayan - pedagang pengumpul (toke pedagang pedagang
(Toke bangku) bangku) – pedagang besar (eksportir) pengumpul besar pengumpul besar
3. Nelayan – pedagang pengumpul kecil (eksportir) (eksportir)
– pedagang pengumpul (eksportir) 2. Nelayan – pedagang
pengumpul (toke
bangku).
3. Nelayan – pedagang
pegumpul besar
(eksportir)
2. Jumlah ikan yang di
distribusikan perminggu
Lampiran 5.

JUMLAH DAN JENIS IKAN KARANG YANG DISTRIBUSI DI LUAR PPI UJONG BAROH
KABUPATEN ACEH BARAT

Tabel 7. Jumlah dan jenis ikan karang yang distribusi di luar PPI Ujong Baroh berdasarkan hasil penelitian di Kabupaten Aceh Barat

Jenis Ikan Karang Jumlah distribusi ikan karang di luar dalam perminggu (kg)
No Total
Harga
Indonesia Lokal I II III IV
Rp/Kg
1. Kakap 1 Itam Geutik 47.000 39 32 32 32 135
2. Kakap 2 Bubran 45.000 49 39 28 31 147
3. Kakap 3 Ranjalu 35.000 42 32 28 35 137
4. Kakap Merah Jenaha 40.000 25 35 25 31 116
5. Kerapu Geurontueng 48.000 56 20 49 32 157
6. Kerapu Bandee 25.000 20 35 18 32 105
7. Nenas Nenas 50.000 32 33 28 28 121
8. Koli Capay 28.000 25 25 31 28 109
Jumlah total ikan (Kg) 301 251 239 259 1050
Sumber ; Penelitian di PPI Ujong Baroh, 2013
Lampiran 6.

JUMLAH DAN JENIS IKAN KARANG YANG DISTRIBUSI DI LUAR PPI UJONG BAROH
KABUPATEN ACEH BARAT

Tabel 8. Jumlah dan jenis ikan karang yang distribusi di luar PPI Ujong Baroh berdasarkan hasil penelitian di Kabupaten Aceh Barat

Jenis ikan karang


Harga Jumlah ikan karang minggu
No Total
Rp/Kg
Indonesia Lokal
I II III IV
1. Kakap 1 Itam Geutik 47.000 38 31 31 31 131
2. Kakap 2 Bubran 45.000 49 38 28 26 141
3. Kakap 3 Ranjalu 35.000 42 31 28 35 136
4. Kakap Merah Jenaha 40.000 25 35 24 29 113
5. Kerapu Geurontueng 48.000 56 19 25 31 131
6. Kerapu Bandee 25.000 20 35 18 31 104
7. Nenas Nenas 50.000 31 30 28 19 108
8. Koli 1 Capay raya ulee 28.000 24 24 31 28 107
9. Lubim ayam Lubim Manok 40.000 30 20 25 25 100
10. Lubim kertah Lubim kertah 40.000 25 20 25 25 95
11. Biji nangka Nangka-nangka 20.000 25 20 30 30 105
12. Koli 2 Cuih 25.000 28 30 30 30 118
13. Cangah Kurisi basi 40.000 25 25 30 30 110
14. Tanda Tanda 15.000 25 25 20 20 90
15. Timun-timun Naruen 20.000 25 25 25 25 100
16. Koli 3 Koli 25.000 30 30 30 30 120
17. Pineng-pineng - 20.000 25 20 30 20 95
18. Sewangi Serendang 15.000 25 20 30 20 95
19. Kawet Kawet 20.000 28 20 20 30 98
20. kerapu kerapu 25.000 56 25 20 35 136
21. Kurisi api Cangah apuih 40.000 25 20 30 35 110
22. Tengah Tengoh 40.000 25 29 30 20 104
23. Jamehong - 35.000 25 25 30 25 105
24. Nenas Nenas 45.000 30 30 30 30 120
25. Pandak Pandak 20.000 20 20 25 30 95
26. Kaka tua Kaka tua 20.000 25 25 20 30 100
27. Mata goyang Dompet 15.000 25 25 20 25 95
28. Gabua Gabua 45.000 30 30 20 35 115
29. Gerpoh Gerpoh 40.000 35 30 35 35 135
30. Biji kuning - 20.000 30 20 25 20 95
Jumlah total ikan (Kg) 902 777 793 835 3307
Sumber ; Penelitian di PPI Ujong Baroh, 2013
Lampiran 7.
PERHITUNGAN PERSENTASE JENIS IKAN KARANG DISTRIBUSI
DI LUAR PPI UJONG BAROH ACEH BARAT

Persentase minggu pertama:


99
Medan = × 100%
301
= 33%
202
Malaysia = × 100%
301
= 61%
Persentase minggu kedua:
94
Medan = × 100%
251
= 37%
157
Malaysia = × 100%
251
= 63%
Persentase minggu ketiga:
84
Medan = × 100%
239
= 35%
155
Malaysia = × 100%
239
= 65%
Persentase minggu keempat:
111
Medan = × 100%
259
= 43%
148
Malaysia = × 100%
259
= 57%
Lampiran 8.
PERHITUNGAN PERSENTASE JENIS IKAN KARANG DISTRIBUSI DI
LOKAL PPI UJONG BAROH ACEH BARAT

Persentase minggu pertama:


564
Pengumpul = × 100%
902
= 63%
338
Pengecer = × 100%
902
= 37%
Persentase minggu kedua:
465
Pengumpul = × 100%
777
= 60%
312
Pengecer = × 100%
777
= 40%
Persentase minggu ketiga:
492
Pengumpul = × 100%
793
= 62%
301
Pengecer = × 100%
793
= 38%
Persentase minggu keempat:
532
Pengumpul = × 100%
835
= 64%
303
Pengecer = × 100%
835
= 36%
Lampiran 9.

PETA LOKASI PENELITIAN DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN


(PPI) UJONG BAROH KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN
KABUPATEN ACEH BARAT.

Sumber : BAPPEDA Kabupaten Aceh Barat 2014


Lampiran 10.

KUISIONER PENELITIAN TENTANG ANALISIS DISTRIBUSI IKAN


KARANG HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI PANGKALAN
PENDARATAN IKAN (PPI) UJONG BAROH
KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN 2013

Nama responden : Rozi syahputra


Pekerjaan : Nelayan
Alamat : Padang Serahet
Kecamatan : Johan Pahlawan
No hp :-
1. Kapasitas (Gross Ton) kapal ikan karang yang di gunakan di PPI Ujong Baroh?
a. Kapasitas Kapal 5 GT
2. Jenis kapal yang di gunakan dalam menangkap ikan karang di PPI Ujong
Baroh?
a. jenis kapal dari bahan kayu
3. Berapa jumlah nelayan yang menagkap ikan karang di PPI Ujong Baroh?
a. Jumlah 41 orang
4. Dalam melakukan pengoperasian penangkapan ikan karang terdiri dari berapa
orang dalam satu kapal?
a. Dalam satu kapal terdiri dari 3 orang
5. Jenis alat yang di gunakan dalam menangkap ikan karang di PPI Ujong Baroh?
a. Pancing Ulur
6. Berapa kedalaman (meter) perairan untuk menangkap ikan karang dalam
pengoperasian alat tangkap di PPI Ujong Baroh?
a. 50 mil
7. Berapa jarak penangkapan ikan karang yang sering di PPI Ujong Baroh?
a. ± 3 mil
8. Perairan mana penangkapan ikan karang oleh nelayan di PPI Ujong Baroh?
a. Di perairan Aceh Barat
9. Berapa hari lama proses penangkapan ikan karang yang di lakukan di PPI
Ujong Baroh?
a. Lama proses penangkapan ikan karang 3 sampai 5 hari
10. Jenis ikan karang apa saja yang paling banyak di tangkap oleh nelayan di PPI
Ujong Baroh?
a. Ikan kakap
b. Ikan Itam Geutik
c. Kerapu
11. Teknologi apa saja yang di gunakan untuk menangkap ikan karang oleh
nelayan di PPI Ujong Baroh?
a. Kompas dan GPS/ Fish Finder
KUISIONER PENELITIAN TENTANG ANALISIS DISTRIBUSI IKAN
KARANG HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI
PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) UJONG BAROH
KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN 2013

Nama responden : Muklis


Pekerjaan : Nelayan
Alamat : Padang Serahet
Kecamatan : Johan Pahlawan
No hp :-

1. Kapasitas (Gross Ton) kapal ikan karang yang di gunakan di PPI Ujong Baroh?
a. Kapasitas Kapal 5 GT
2. Jenis kapal yang di gunakan dalam menangkap ikan karang di PPI Ujong
Baroh?
a. jenis kapal dari bahan kayu
3. Berapa jumlah nelayan yang menangkap ikan karang di PPI Ujong Baroh?
a. Jumlah 41 orang
4. Dalam melakukan pengoperasian penangkapan ikan karang terdiri dari berapa
orang dalam satu kapal?
a. Dalam satu kapal terdiri dari 4 orang
5. Jenis alat yang di gunakan dalam menangkap ikan karang di PPI Ujong Baroh?
a. Pancing
6. Berapa kedalaman (meter) perairan untuk menangkap ikan karang dalam
pengoperasian alat tangkap di PPI Ujong Baroh?
a. 50 mil
7. Berapa jarak penangkapan ikan karang yang sering di PPI Ujong Baroh?
a. ± 40 mil
8. Perairan mana penangkapan ikan karang oleh nelayan di PPI Ujong Baroh?
a. Di perairan Aceh Barat
9. Berapa hari lama proses penangkapan ikan karang yang di lakukan di PPI
Ujong Baroh?
a. Lama proses penangkapan ikan karang 5 sampai 7 hari
10. Jenis ikan karang apa saja yang paling banyak di tangkap oleh nelayan di PPI
Ujong Baroh?
a. Ikan kakap
b. Ikan Nenas
c. Ikan Bandi
11. Teknologi apa saja yang di gunakan untuk menangkap ikan karang oleh
nelayan di PPI Ujong Baroh?
a. Kompas dan GPS/ Fish Fi
KUISIONER PENELITIAN TENTANG ANALISIS DISTRIBUSI IKAN
KARANG HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI PANGKALAN
PENDARATAN IKAN (PPI) UJONG BAROH
KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN 2013

Nama responden : Mahendra


Pekerjaan : Nelayan
Alamat : Meureubo
Kecamatan : Meureubo
No hp :-

1. Berapa jumlah nelayan yang menagkap ikan karang di PPI Ujong Baroh?
a. Jumlah 41 orang
2. Kapasitas (Gross Ton) kapal ikan karang yang di gunakan di PPI Ujong Baroh?
a.Kapasitas Kapal 5 GT
3. Jenis kapal yang di gunakan dalam menangkap ikan karang di PPI Ujong
Baroh?
a. jenis kapal dari bahan kayu
4. Dalam melakukan pengoperasian penangkapan ikan karang terdiri dari berapa
orang dalam satu kapal?
a. Dalam satu kapal terdiri dari 3 orang
5. Jenis alat yang di gunakan dalam menangkap ikan karang di PPI Ujong Baroh?
a. Pancing dasar
6. Berapa kedalaman (meter) perairan untuk menangkap ikan karang dalam
pengoperasian alat tangkap di PPI Ujong Baroh?
a. 50 mil
7. Berapa jarak penangkapan ikan karang yang sering di PPI Ujong Baroh?
a. ± 40 – 120 mil
8. Perairan mana penangkapan ikan karang oleh nelayan di PPI Ujong Baroh?
a. Di perairan Aceh Barat
9. Berapa hari lama proses penangkapan ikan karang yang di lakukan di PPI
Ujong Baroh?
a. Lama proses penangkapan ikan karang 5 hari
10. Jenis ikan karang apa saja yang paling banyak di tangkap oleh nelayan di PPI
Ujong Baroh?
a. Ikan kakap
b. Ikan Itam Geutik
c. Kerapu
d. Ikan koli
11. Teknologi apa saja yang di gunakan untuk menangkap ikan karang oleh
nelayan di PPI Ujong Baroh?
a. Kompas dan GPS/ Fish Finder
KUISIONER PENELITIAN TENTANG ANALISIS DISTRIBUSI IKAN
KARANG HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI PANGKALAN
PENDARATAN IKAN (PPI) UJONG BAROH KABUPATEN ACEH
BARAT TAHUN 2013

Nama responden : Ruslan


Alamat : Meureubo
Pekerjaan : Pedagang Pengumpul

1. Bagaimana rantai distribusi ikan karang yang di lakukan di PPI ujong baroh?
a. Nelayan – Pengumpul – Eksportir
2. Jenis ikan karang yang distribusikan di PPI Ujong Baroh?
a. Ikan kakap g. Ikan Gerpoh
b. Ikan koli h. Ikan Timun-Timun
c. Ikan Nenas i. Ikan kaka tua
d. Ikan Kerapu j. Ikan Dompet
e. Ikan Gabuh k. Ikan Sewangi
f. Ikan Lubim

3. Jenis ikan karang apa saja yang paling banyak distribusikan di luar PPI ujong
Baroh?
a. Ikan Kakap
b. Ikan Nenas
c. Ikan Kerapu
4. Jenis ikan karang apa saja yang paling banyak di lokal PPI Ujong Baroh
a. Ikan timun-timun g. Ikan Jamehong
b. Ikan koli h. Ikan tengah
c. Ikan Gabuh i. Ikan Pineng-Pineng
d. Ikan biji kuning j. Ikan Kurisi basi
e. Ikan sewangi k. Ikan Kurisi Api
f. Ikan Gerpoh l. Ikan Dompet

5. Berapa harga ikan karang yang yang distribusi di Lokal

No Bahasa Harga ikan


karang Rp/Kg
Indonesia Lokal
1. Kakap 1 Itam Geutik 45.000
2. Kakap 2 Bubran 43.000
3. Kakap 3 Ranjalu 30.000
4. Kakap Merah Jenaha 35.000
5. Kerapu Geurontueng 40.000
6. Kerapu Bandee 20.000
7. Nenas Nenas 50.000
8. Koli 1 Capay raya ulee 28.000
9. Lubim ayam Lubim Manok 40.000
10. Lubim kertah Lubim kertah 40.000
11. Biji nangka Nangka-nangka 20.000
12. Koli 2 Cuih 25.000
13. Cangah Kurisi basi 40.000
14. Tanda Tanda 15.000
15. Timun-timun Naruen 20.000
16. Koli 3 Koli 25.000
17. Pineng-pineng - 20.000
18. Sewangi Serendang 15.000
19. Kawet Kawet 20.000
20. kerapu kerapu 25.000
21. Kurisi api Cangah apuih 40.000
22. Tengah Tengoh 40.000
23. Jamehong - 35.000
24. Nenas Nenas 45.000
25. Pandak Pandak 20.000
26. Kaka tua Kaka tua 20.000
27. Mata goyang Dompet 15.000
28. Gabua Gabua 45.000
29. Gerpoh Gerpoh 40.000
30. Biji kuning - 20.000
KUISIONER PENELITIAN TENTANG ANALISIS DISTRIBUSI IKAN
KARANG HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI PANGKALAN
PENDARATAN IKAN (PPI) UJONG BAROH KABUPATEN ACEH
BARAT TAHUN 2013

Nama responden : Muhammad Lyias


Alamat : Blang Brandang
Pekerjaan : Pedagang Pengecer

1. Bagaimana rantai distribusi ikan karang yang di lakukan di PPI ujong baroh?
a. Nelayan – Pengumpul – Pedagang Pengecer
2. Jenis ikan karang yang distribusikan di PPI Ujong Baroh?
a. Ikan Lubim e. Ikan Dompet
b. Ikan Gerpoh f. Ikan Sewangi
c. Ikan Timun-Timun g. Ikan Tengah
d. Ikan kaka tua

3.Jenis ikan karang apa saja yang paling banyak distribusikan di luar PPI ujong
Baroh?

a. Ikan Kakap e. Ikan Kerapu


d. Ikan Nenas f. Ikan Koli

4. Jenis ikan karang apa saja yang paling banyak di lokal PPI Ujong Baroh

a. Ikan timun-timun f. Ikan kurisi


b. Ikan koli g. Ikan Jamehong
c. Ikan Gabuh h. Ikan tengah
d. Ikan biji kuning i. Ikan Pineng-Pineng
e. Ikan sewangi j. Ikan Dompet

5. Berapa harga ikan karang yang distribusi di Luar PPI Ujong Baroh?

No Bahasa Harga ikan


Indonesia Lokal karang Rp/Kg
1. Kakap 1 Itam Geutik 45.000
2. Kakap 2 Bubran 43.000
3. Kakap 3 Ranjalu 30.000
4. Kakap Merah Jenaha 35.000
5. Kerapu Geurontueng 40.000
6. Kerapu Bandee 20.000
7. Nenas Nenas 50.000
8. Koli 1 Capay raya ulee 28.000

6. Berapa harga ikan karang yang distribusi di lokal PPI Ujong Baroh?

Bahasa Harga ikan


No
Indonesia Lokal karang Rp/Kg
9. Lubim ayam Lubim Manok 40.000
10. Lubim kertah Lubim kertah 40.000
11. Biji nangka Nangka-nangka 20.000
12. Koli 2 Cuih 25.000
13. Cangah Kurisi basi 40.000
14. Tanda Tanda 15.000
15. Timun-timun Naruen 20.000
16. Koli 3 Koli 25.000
17. Pineng-pineng - 20.000
18. Sewangi Serendang 15.000
19. Kawet Kawet 20.000
20. kerapu kerapu 25.000
21. Kurisi api Cangah apuih 40.000
22. Tengah Tengoh 40.000
23. Jamehong - 35.000
24. Nenas Nenas 45.000
25. Pandak Pandak 20.000
26. Kaka tua Kaka tua 20.000
27. Mata goyang Dompet 15.000
28. Gabua Gabua 45.000
29. Gerpoh Gerpoh 40.000
30. Biji kuning - 20.000

Lampiran 18.
KUISIONER PENELITIAN TENTANG ANALISIS DISTRIBUSI IKAN
KARANG HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI PANGKALAN
PENDARATAN IKAN (PPI) UJONG BAROH KABUPATEN ACEH
BARAT TAHUN 2013

Nama responden : M. Yunus


Alamat : Padang serahet
Pekerjaan : Panglima Laot Ujong Baroh

1. Berapa jumlah nelayan yang menangkap ikan karang di PPI ujong baroh?
a. ± 41 orang
2. Berapa berat beben atau GT perahu/bot yang menangkap ikan karang di PPI
Ujong baroh?
a. 5 GT
3. Kapan musim paling banyak ikan karang yang tertangkap oleh nelayan di PPI
ujong baroh?
a. Ikan karang selalu ada tergantung dengan cuaca
b. Musim timur sedikit ikan
c. Musim barat banyak ikan
4. Berapa hari dalam proses penangkapan ikan karang di lakukan oleh nelayan di
PPI ujong baroh?
a. 3-4 hari
5. Di daerah mana saja ikan karang banyak di tangkap oleh nelayan di PPI ujong
baroh?
a. Di perairan Aceh Barat
6. Jenis alat apa saja yang digunakan dalam menangkap ikan karang di PPI Ujong
Baroh?
a. Pancing Ulur
7. Berapa kedalaman dalam melakukan penangkapan ikan karang di PPI Ujong
Baroh?
a. 50-60 mil
8. Berapa jarak/Mil penangkapan ikan karang di PPI Ujong Baroh?
a. 3 atau 5-10 mil
9. Berapa orang dalam satu kapal dalam melakukan penangkapan ikan karang di
PPI Ujong Baroh?
a. 3 orang
10. Jenis kapal dalam melakukan penangkapan ikan karang di PPI Ujong Baroh?
a. Kayu
KUISIONER PENELITIAN TENTANG ANALISIS DISTRIBUSI IKAN
KARANG HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI PANGKALAN
PENDARATAN IKAN (PPI) UJONG BAROH KABUPATEN ACEH
BARAT TAHUN 2013

Nama responden : Hendra


Alamat : Ujong Baroh
Pekerjaan : Pedagang ikan karang

1. Bagaimana rantai distribusi ikan karang yang di lakukan Pedagang ikan di PPI
ujong baroh?

Nelayan Toke bangku Pedagang ikan karang

2. Jenis ikan karang apa saja sering di jual dan distribusikan di PPI ujong baroh?
a. Ikan kakap k. Ikan Kaka Tua
b. Ikan Koli l. Ikan Timun-timun
c. Ikan Nenas 1 m.Ikan Dompet
d. Ikan Kerapu bebek n. Ikan Sewangi
e. Ikan Kerapu tikus o. Ikan Biji Nangka
f. Ikan Kerapu (Bandee) p. Ikan Kawet
g. Ikan Gabuh q. Ikan Cuih
h. Ikan Lubim Ayam r. Ikan Capay
i. Ikan Lubim Kertah s. Ikan Pandak
j. Ikan Gerpoh t. Ikan nenas 2

3. Jenis ikan karang apa saja yang paling banyak distribusikan di luar PPI ujong
Baroh?
a. Ikan bubran
b. Ikan ranjalu
c. Ikan kerapu
d. Ikan itam geutik
e. Ikan jenaha
4. Jenis ikan karang apa saja yang paling sedikit distribusikan di luar PPI ujong
Baroh?
a. Ikan nenas
5. Berapa jumlah nilai (Rp/Kg) ikan karang distribusikan di luar dan di dalam PPI
ujong baroh?
a. Ikan bubran (Rp. 45.000 kg)
b. Ikan ranjalu (Rp.45.000 kg)
c. Ikan kerapu (Rp. 48.000 kg)
d. Ikan itam geutik (Rp. 47.000 kg)
e. Ikan jenaha (Rp.40.000 kg)
f. Ikan nenas (Rp. 50.000 kg)
g. Ikan koli (Rp. 28.000 kg)
h. Ikan bandi (Rp. 35.000 kg)
i. Ikan Gabuh (Rp 45.000 kg)
6. Kemana saja distribusi ikan karang di PPI Ujong Baroh?
a. Medan
b. Malaysia
7. Apakah distribusi ikan karang di lakukan di luar/di dalam PPI ujong baroh?
a. Di luar PPI
8. Jenis alat angkutan apa yang di gunakan di dalam mengangkut ikan karang
yang distribusikan oleh PPI ujong baroh?
a. Mobil L 300
9. Dalam pendistribusian ikan karang pengaruh apa saja yang menghambat

dalam proses distribusi ikan karang di PPI ujong baroh?

a. Hasil tangkapan nelayan

10. Berapa jumlah dan jenis ikan karang yang distribusikan perminggu?di dalam

maupun di luar PPI ujong baroh?

a. Distribusi ke luar daerah jumlah dan jenis ikan berkisar 1 ton atau 2 ton
Lampiran 19. TABULASI HASIL KUISIONER PENELITIAN TENTANG ANALISIS DISTRIBUSI IKAN KARANG
HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) UJONG BAROH ACEH
BARAT TAHUN 2013

Responden
Panglima laot
No Kuisioner Pedagang Pedagang pengumpul besar lhok
Pedagang pengecer Nelayan
pengumpul (Eksportir)
1. Rantai 1. Nelayan - Pedagang 1. Nelayan -Pedagang pengumpul 1. Nelayan- pedagang 1. Nelayan – Pedagang
distribusi ikan pengumpul besar (eksportir) pengumpul - Pedagang pengumpul
2. Nelayan - pedagang pengumpul – pengecer-Konsumen 2. Nelayan- pedagang
pedagang besar (eksportir) pengumpul besar
(eksportir)
3. Nelayan – pedagang
pengecer
2 Jenis ikan 1. Ikan kakap 1 1. Ikan merah
karang 2. Ikan Koli 2. Koli
distribusi di 3. Ikan Nenas 1 3. Kerapu (Bandee)
lokal 4. Ikan Gabuh 4. Ikan Gabuh
5. Ikan Lubim Ayam 5. Ikan Lubim Ayam
6. Ikan Lubim Kertah 6. Ikan Lubim Kertah
7. Ikan Bruncung 7. Ikan Gerpoh
8. Ikan Gerpoh 8. Ikan Kaka Tua
9. Ikan Kaka Tua 9. Ikan Timun-timun
10. Ikan Timun-timun 10. Ikan Dompet
11. Ikan Dompet 11. Ikan Sewangi
12. Ikan Biji Nangka 12. Ikan Biji Nangka
13. Ikan Kawet 13. Ikan Kawet
14. Ikan Cuih 14. Ikan Cuih
15. Ikan Capay 15. Ikan Capay
16. Ikan Pandak 16. Ikan Pandak
17. Ikan nenas 2 17. Ikan nenas 2
18. Ikan Jamehong 18. Ikan Jamehong
19. Ikan tengah 19. Ikan tengah
20. Ikan Pineng 20. Ikan Pineng-pineng
21. Ikan Biji Kuning 21. Ikan Biji Kuning
22. Ikan Tanda 22. Ikan Tanda
23. Ikan kurisi 23. Ikan kurisi api
24. ikan kurisi api 24. kurisi basi

3 Jenis ikan 1. Ikan kakap 1


karang 2. Ikan kakap 2
distribusi ke 3. Ikan kakap 3
luar 4. Ikan Koli
5. Ikan Nenas 1
6. Ikan Nenas 2
7. Ikan Kerapu
8. Kerapu (Bandee)
9. Ikan kakap 4
10. Ikan Gabuh
4 Daerah Medan dan Malaysia
distribusi
5 Harga ikan 1. Ikan kakap merah boring (47.000)
karang (Rp/kg) 2. Ikan merah (45.000)
3. Ikan kakap merah (40.000)
4. Koli (28.000)
5. Nenas (50.000)
6. Kerapu (48.000)
7. Kerapu (Bandee)(25.000)
8. Ikan kakap merah pucat (35.000)
6 Jenis alat Mobil L 300
angkutan

7 Jenis ikan 1. Ikan kakap 1


karang yang di 2. Ikan kakap 2
tangkap oleh 3. Ikan kakap 3
nelayan 4. Ikan Koli
5. Ikan Nenas 1
6. Ikan Kerapu bebek
7. Ikan Kerapu tikus
8. Ikan Kerapu
(Bandee)
9. Ikan kakap 4
10. Ikan Gabuh
11. Ikan Lubim Ayam
12. Ikan Lubim Kertah
13. Ikan Gerpoh
14. Ikan Kaka Tua
15. Ikan Timun-timun
16. Ikan Dompet
17. Ikan Sewangi
18. Ikan Biji Nangka
19. Ikan Kawet
20. Ikan Cuih
21. Ikan Capay
22. Ikan Pandak
23. Ikan nenas 2
24. Ikan Jamehong
25. Ikan tengah
26. Ikan Pineng-pineng
27. Ikan Biji Kuning 1
28. Ikan Tanda
29. Ikan kurisi basi
30. kurisi api
8 Hambatan Hasil tangkapan Hasil tangkapan nelayan Hasil tangkapan Keadaan cuaca
distribusi nelayan nelayan

9 Berapa hari 3-5 hari


proses
penangkapan
ikan karang
10 Jumlah 41 orang 41 orang
Nelayan ikan
karang di PPI
11 Terdiri berapa 3 orang 3 orang
orang dalam 1
kapal

12 Berapa 5 GT 5 Gt
kapasitas kapal
13 Jenis kapal Jenis Kayu Jenis Kayu
ikan karang
14 Jenis alat Pancing ulur
tangkapan
15 Kedalaman 50-60 Mil
penangkapan
ikan karang
16 Berapa 3 atau 5-10 mil
jarak/mil
penangkapan
ikan karang
17 Daerah Perairan Aceh Barat
penangkapan
ikan karang
18 Musim ikan Musim barat banyak
karang ikan dan musim timur
paling sedikit ikan
karang
19 Berapa hasil 150 kg atau 200 kg
dalam 1 trip
ikan karang
20 Faktor Keadaan cuaca dan
mempengaruhi alat tangkapan
keberhasilan
penangkapan
ikan karang
TABULASI HASIL KUISIONER PENELITIAN TENTANG ANALISIS DISTRIBUSI IKAN KARANG HASIL
TANGKAPAN NELAYAN DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) UJONG BAROH ACEH BARAT TAHUN 2013

Responden
Panglima laot
No Kuisioner Pedagang Pedagang pengumpul besar lhok
Pedagang pengecer Nelayan
pengumpul (Eksportir)
1. Rantai 1. Nelayan - Pedagang 1. Nelayan -Pedagang pengumpul 1. Nelayan- pedagang 1. Nelayan – Pedagang
distribusi ikan pengumpul besar (eksportir) pengumpul - Pedagang pengumpul
2. Nelayan - pedagang pengumpul – pengecer-Konsumen 2. Nelayan- pedagang
pedagang besar (eksportir) pengumpul besar
(eksportir)
3. Nelayan – pedagang
pengecer
2 Jenis ikan 1. Ikan kakap 1 1. Ikan merah
karang 2. Ikan Koli 2. Koli
distribusi di 3. Ikan Nenas 1 3. Kerapu (Bandee)
lokal 4. Ikan Gabuh 4. Ikan Gabuh
5. Ikan Lubim Ayam 5. Ikan Lubim Ayam
6. Ikan Lubim Kertah 6. Ikan Lubim Kertah
7. Ikan Bruncung 7. Ikan Gerpoh
8. Ikan Gerpoh 8. Ikan Kaka Tua
9. Ikan Kaka Tua 9. Ikan Timun-timun
10. Ikan Timun-timun 10. Ikan Dompet
11. Ikan Dompet 11. Ikan Sewangi
12. Ikan Biji Nangka 12. Ikan Biji Nangka
13. Ikan Kawet 13. Ikan Kawet
14. Ikan Cuih 14. Ikan Cuih
15. Ikan Capay 15. Ikan Capay
16. Ikan Pandak 16. Ikan Pandak
17. Ikan nenas 2 17. Ikan nenas 2
18. Ikan Jamehong 18. Ikan Jamehong
19. Ikan tengah 19. Ikan tengah
20. Ikan Pineng 20. Ikan Pineng-pineng
21. Ikan Biji Kuning 21. Ikan Biji Kuning
22. Ikan Tanda 22. Ikan Tanda
23. Ikan kurisi 23. Ikan kurisi api
24. ikan kurisi api 24. kurisi basi

3 Jenis ikan 1. Ikan kakap 1


karang 2. Ikan kakap 2
distribusi ke 3. Ikan kakap 3
luar 4. Ikan Koli
5. Ikan Nenas 1
6. Ikan Nenas 2
7. Ikan Kerapu
8. Kerapu (Bandee)
9. Ikan kakap 4
10. Ikan Gabuh
4 Daerah Medan dan Malaysia
distribusi
5 Harga ikan 1. Ikan kakap merah boring (47.000)
karang (Rp/kg) 2. Ikan merah (45.000)
3. Ikan kakap merah (40.000)
4. Koli (28.000)
5. Nenas (50.000)
6. Kerapu (48.000)
7. Kerapu (Bandee)(25.000)
8. Ikan kakap merah pucat (35.000)
6 Jenis alat Mobil L 300
angkutan

7 Jenis ikan 1. Ikan kakap 1


karang yang di 2. Ikan kakap 2
tangkap oleh 3. Ikan kakap 3
nelayan 4. Ikan Koli
5. Ikan Nenas 1
6. Ikan Kerapu bebek
7. Ikan Kerapu tikus
8. Ikan Kerapu
(Bandee)
9. Ikan kakap 4
10. Ikan Gabuh
11. Ikan Lubim Ayam
12. Ikan Lubim Kertah
13. Ikan Gerpoh
14. Ikan Kaka Tua
15. Ikan Timun-timun
16. Ikan Dompet
17. Ikan Sewangi
18. Ikan Biji Nangka
19. Ikan Kawet
20. Ikan Cuih
21. Ikan Capay
22. Ikan Pandak
23. Ikan nenas 2
24. Ikan Jamehong
25. Ikan tengah
26. Ikan Pineng-pineng
27. Ikan Biji Kuning 1
28. Ikan Tanda
29. Ikan kurisi basi
30. kurisi api
8 Hambatan Hasil tangkapan Hasil tangkapan nelayan Hasil tangkapan Keadaan cuaca
distribusi nelayan nelayan

9 Berapa hari 3-5 hari


proses
penangkapan
ikan karang
10 Jumlah 41 orang 41 orang
Nelayan ikan
karang di PPI
11 Terdiri berapa 3 orang 3 orang
orang dalam 1
kapal

12 Berapa 5 GT 5 Gt
kapasitas kapal
13 Jenis kapal Jenis Kayu Jenis Kayu
ikan karang
14 Jenis alat Pancing ulur
tangkapan
15 Kedalaman 50-60 Mil
penangkapan
ikan karang
16 Berapa 3 atau 5-10 mil
jarak/mil
penangkapan
ikan karang
17 Daerah Perairan Aceh Barat
penangkapan
ikan karang
18 Musim ikan Musim barat banyak
karang ikan dan musim timur
paling sedikit ikan
karang
19 Berapa hasil 150 kg atau 200 kg
dalam 1 trip
ikan karang
20 Faktor Keadaan cuaca dan
mempengaruhi alat tangkapan
keberhasilan
penangkapan
ikan karang

Anda mungkin juga menyukai