PKL Pertanian

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

DI KEBUN LANGKAT SAWIT HIJAU PRATAMA BUKIT LAWANG

(STUDI KASUS PABRIK KELAPA SAWIT)

PENGOLAHAN KELAPA SAWIT

MUHAMMAD IRVAN HARIANTO

71180713007

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA

MEDAN

2021
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
DI KEBUN LANGKAT SAWIT HIJAU PRATAMA BUKIT LAWANG
KABUPATEN LANGKAT

LEMBAR PENGESAHAN
MUHAMMAD IRVAN HARIANTO
71180713007
Laporan praktek kerja lapangan
ini telah di setujui oleh dosen pembimbing
Medan: 21 Juni 2021
disetujui oleh:
Dosen pembimbing Pembimbing lapangan
ACC untuk ujian PKL

(Ir. S. Edy Sumantri. M.P) (Muhammad Raguna)


NIDN:0101115601
Diketahui
Dekan fakultas pertanian Ketua program studi

(Dr.Ir.Murni sari rahayu, M.P) (Dr.Yayuk purwaningrum,Sp,M.P)


NIDN.0117026801 NIDN:0106017102

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2021

i
BIODATA PESERTA PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA

PERIODE SEMESTER GANJIL/GENAP TAHUN AKADEMIK

2018/2019

Nama : MUHAMMAD IRVAN HARIANTO

Tempat Tanggal Lahir : Medan, 15 Januari 2001

Jenis kelamin : Laki – laki

NPM/Jurusan : 71180713047

Prodi : Agroteknologi

Alamat : Tanjung Morawa

NO.Telepon : 082166136775

Perusahaan/instansi : Langkat Sawit Hijau Pratama (LSP)

Alamat : Bukit lawang, kec bohorok, Kab langkat,


Prov.Sumatera Utara

Bidang pkl : Pabrik Kelapa Sawit

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT


karena berkat, rahmat dan karunianya laporan ini dapat diselesaikan degan baik.
Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini di susun untuk memenuhi program
akademik mahasiswa Fakultas Pertanian UISU dan untuk memberikan nilai
tambah khususnya pengalaman praktis dan teoritis di bangku kuliah. Kegiatan
praktek kerja lapangan yang di laksanakan di Langkat Sawit Hijau Pratama (LSP)
mulai tanggal 01 Februari sampai dengan 14 Maret 2021.

Laporan praktek kerja lapangan ini di susun untuk memenuhi salah satu
sayarat bagi setiap mahasiswa semester VI Fakultas Pertanian UISU di susun
berdasarkan keadaan yang sebenarnya dan juga berpedoman berdasarkan referensi
yang berhubungan langsung dalaam laporan ini.

Pada kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati mengucapkan


terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Ir. S. Edy Sumantri, M.P selaku Dosen Pembimbing dalam


penulisan laporan PKL.
2. Ibu Dr. Yayuk Purwaningrum, S.P, M.P selaku Ketua Program
Studi Agroteknologi.
3. Dr. Ir. Murni Sari Rahayu, M.P selaku Dekan Fakultas Pertanian
Universitas Islam Sumatera Utara.
4. Bapak Raguna selaku Pembimbing Praktek Kerja Lapangan
sekaligus Asisten Lapangan di Langkat Sawit Hijau Pratama (LSP)
5. Teristimewa untuk ayahanda dan ibunda tercinta yang memberikan
dukungan sepnuhnya baik secara moral maupun spiritual.

Medan, Juni 2021

iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................... i
BIODATA......................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR..................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iv
BAB I................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN............................................................................................. 1
Latar belakang........................................................................................ 1
Tujuan dan manfaat PKL........................................................................ 1
Tempat Pelaksanaan PKL....................................................................... 2
BAB II................................................................................................................ 3
Sejarah Perkebunan................................................................................ 3
Lokasi PT Langkat Sawit Hijau Pratama............................................... 3
Luas areal pabrik.................................................................................... 3
BAB III.............................................................................................................. 4
TINJAUAN PUSTAKA................................................................................... 4
Pengertian kelapa sawit.......................................................................... 4
Klasifikasi tanaman kelapa sawit........................................................... 5
BAB IV.............................................................................................................. 7
Pengolahan Kelapa Sawit....................................................................... 7
Sosial budaya........................................................................................ 11
Struktur organisasa perusahaan............................................................ 13
BAB V.............................................................................................................. 15
KESIMPULAN DAN SARAN....................................................................... 15
Kesimpulan .......................................................................................... 15
Saran..................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 16
LAMPIRAN.................................................................................................... 17

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Peraktek Kerja Lapangan adalah salah satu bentuk emplementasi secara
sistematis dan sincron secara program pendidikan penguasaan keahlian yang
diproleh melalui kegiatan kerja secara langsung didunia kerja untuk mencapai
tingkat keahlian tertentu . Disamping dunia usaha , Praktek Kerja Lapangan
(PKL) Dapat memberikan keuntungan pada pelaksanaan itu sendiri yaitu
universitas karena keahlian yang tidak diajarkan diuniversitas.
Sehingga dengan adanya Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) dapat
meningkatkan mutu dan relevensi Pendidikan Menengah Atas yang dapat
diarahkan untuk mengembangkan suatu system yang mantap antara dunia
pendidikan dan dunia usaha
2. Tujuan dan Manfaat Praktek Kerja Lapangan
A. Tujuan Praktek Kerja Lapangan
1) Praktek Kerja memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mengenal
dan mengetahui secara langsung tentang instansi sebagai salah satu
penerapan disiplin dan pengembangan karier.
2) Agar Praktek Kerja Lapangan menjadi media pengaplikasian dari teori
yang diperoleh dari bangku kuliah ke tempat kerja.
3) Meningkatkan hubungan kerjasama antara perguruan tinggi dengan
instansi.
4) Lebih dapat memahami konsep-konsep non-akademis di dunia kerja.
Praktek kerja lapangan akan memberikan pendidikan berupa etika kerja,
disiplin, kerja keras, bertangung jawab serta dapat berkomitmen atas
program tugas PKL.
B. Manfaat Praktek Kerja Lapangan
1) Bagi Mahasiswa
Mahasiswa mendapatkan keterampilan untuk melaksanakan program
kerja pada perusahaan maupun instansi pemerintahan. Melalui praktek
kerja lapangan mahasiswa mendapatkan bentuk pengalaman nyata serta

1
permasalahan yang dihadapi dunia kerja . Selain itu, mahasiswa akan
menumbuhkan rasa tanggung jawab profesi di dalam dirinya melalui
praktek kerja lapangan.
2) Bagi Tempat PKL
Institusi dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja lepas yang
berwawasan akademi dari praktek kerja lapangan tersebut. Dunia kerja
atau institusi kerja tersebut akan memperoleh tenaga kerja yang sesuai
dengan bidangnya.
3. Tempat Pelaksanaan PKL
PT Langkat Sawit Pratama Hijau (LSPH) yang berada di Dusun Srijadi
Desa Simpang Pulo Rambung, Kecamatan Bahorok tepatnya di Kota atau
Kabupaten Langkat.

2
BAB II

1. Sejarah Perusahaan
P.T Langkat Sawit Hijau Pratama merupakan salah satu pabrik kelapa
sawit, yang dibangun pada 12 Oktober 2013 yang beralamat di Desa Srijadi
Simpang Pulo Rambung, Kecamatan Bahorok tepatnya di Kota atau
Kabupaten Langkat. Pabrik ini mengolah buah masyarakat atau membeli
buah masyarakat. Luas Tanah 30,000 M2/3 hektar, termasuk ke dalam pabrik
dalam kapasitas menengah atau berada di tengah, yang terletak 68 km sebelah
barat laut Kota Binjai dan sekitar 80 km di sebelah barat laut kota Medan,
yang digunakan untuk pabrik adalah senilai 3 Ha dan terletak di darah
berbukit dengan ketinggian 20-55 meter diatas permukaan laut.
2. Letak Wilyah
PT Langkat Sawit Pratama Hijau (LSPH) berada di Desa Srijadi Desa
Simpang Pulau Rambung Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat, Provinsi
Sumatra Utara yang terletak 68 km sebelah barat laut Kota Binjai dan sekitar
80 km di sebelah barat laut kota Medan.
3. Luas areal pabrik
LUAS TANAH : 30,000 M2/3 hektar, termasuk ke dalam pabrik dalam
kapasitas menengah atau berada di tengah, yang terletak 68 km sebelah barat
laut Kota Binjai dan sekitar 80 km di sebelah barat laut kota Medan, yang
digunakan untuk pabrik adalah senilai 3 Ha dan terletak di darah berbukit
dengan ketinggian 20-55 meter diatas permukaan laut.

3
BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Kelapa Sawit


Kelapa sawit (Elaeis guineensis) adalah tanaman perkebunan penting
penghasil minyakmakanan, minyak industri, maupunbahan bakar Nabati
(Biodiesel). Pada tahun 1985 Indonesia adalahpenghasilminyak kelapa sawit
kedua dunia setelah Malaysia. Untuk meningkatkanproduksi kelapa sawit
dilakukan kegiatan perluasan arealpertanaman, rehabilitasi kebun yang sudah
ada danintensifikasi (Maruli Pardamean, 2011)
Pabrik kelapa sawit (PKS) dalam konteks industri kelapa sawit di
Indonesia dipahami sebagai unit ekstraksi crudepalmoil (CPO) dan inti sawit
dari tandan buah segar (TBS) kelapa sawit. PKS tersusun atas unit-unit proses
yang memanfaatkan kombinasi perlakuan mekanis, fisik, dan kimia.
Parameter penting produksi seperti efisiensi ekstraksi, rendemen, kualitas
produk sangat penting perannya dalam menjamin daya saing industri
perkebunan kelapa sawit di banding minyak nabati lainnya.Perlu diketahui
bahwa kualitas hasil minyak CPO yang diperoleh sangat dipengaruhi oleh
kondisi buah (TBS) yang diolah dalam pabrik (Dirjen Perkebunan, 2011)
PT Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Air Batu, Sumatera Utara
merupakan suatu Perusahaan yang bergerak dalam budidaya, pemanenan,
hingga proses pengolahan kelapa sawit dengan skala industri besar. Selain itu
bahkan dalam kegiatannya meliputi pengolahan limbah. Tentunya dalam
setiap proses tersebut melibatkan banyak pekerja dan mesin mesin pertanian.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, penulis bermaksud melakukan
pengamatan dan mempelajari terutama untuk aspek ergonomika dan
keselamatan kerja selama proses budidaya dan pengolahan tersebut.
Praktikkerja lapang ini yang dipadu dengan ilmu keteknikan yang dipelajari
untuk bidang pertanian harapannya mampu menambah wawasan,
keterampilan, dan memecahkan masalah yang dihadapi pada kondisi
sebenarnya (Sastrosayono,S, 2003)

4
Perusahaan atau industri merupakan salah satu pihak yang dapat
membantu perguruan tinggi dalam usaha meningkatkan kualitas sumber daya
manusia.Perguruan tinggi sendiri berperan sebagai penghubung antara ilmu
pengetahuan, teknologi, masyarakat dan dunia industri. Salah satu langkah
perwujudan peran tersebut, Universitas Islam Sumatera Utara Fakultas
Pertanian mengadakan program Praktek Kerja Lapang (PKL) dalam
menyiapkan sumber daya manusia (Sunarko, 2007)
Praktik lapangan disesuaikan dengan profesi mahasiswa, yaitu sesuai
dengan keahlian yang diperoleh dari kegiatan perkuliahan.Dalam
melaksanakan praktik lapang ini mahasiswa dibimbing oleh dosen
pembimbing akademik dan juga dengan bimbingan dari pembimbing
lapangan ditempat pelaksanaan praktek lapangan (Lubis, 2011)
B. Klasifikasi Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis jacq )
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Arecales
Famili : Arecaceae
Genus : Elaeis Jacq.
Species : Elaeis guineensis
Panen adalah pemotongan tandan buah segar dari pohon sampai dengan
pengangkutan ke pabrik yang meliputi kegiatan pemotongan tandan buah
matang, pengutipan brondolan, pemotongan pelepah, pengangkutan hasil ke
TPH, dan pengangkutan hasil ke pabrik (PKS).Panen merupakan salah satu
kegiatan penting dalam pengelolaan tanaman kelapa sawit menghasilkan,
persentase panen yang dilakukan sehari sebelum di panen (Reykhan, 2009)
Adapun APD dalam pemanenan helm, sarung egrek, sepatu boot dan
alat yang digunakan fiber, egrek, gancu, kampak, kereta sorong. Dalam
proses pemanenan hancak yang digunakan ialah ancak giring dalam
menentukan hancak pemanen, dalam melakukan pemanenan untuk seorang
pemanen 1 hancaknya diberikan 3 pasar rintis, jika dalam 3 pasar rintis
basisnya tidak mencukupi maka ambil hancak selanjutnya dengan basis yang

5
telah ditentukan, jika dalam hancak yang sedang dikerjakan tidak cukup
janjangnya maka boleh mengambil hancak lainnya (Sri handayani, 2019)

6
BAB IV

1. Pengolahan Kelapa Sawit

Pengolahan industri kelapa sawit sampai menjadi minyak kelapa sawit


(CPO) terdiri dari beberapa tahapan yang dimulai dari:

1) Jembatan Timbang

Di Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit, jembatan timbang yang dipakai


menggunakan sistem komputer untuk mengukur berat (tonase) semua Truk
Pengangkut Tandan Buah Sawit (TBS) baik dari Perkebunan Sawit Swasta,
perkebunan rakyat (plasma) dan perkebunan pemerintah (PTPN). Jembatan
Timbang adalah salahsatu tahapan awal dalam proses pembuatan kelapa sawit
menjadi CPO.
2. Penyortiran Buah Sawit

7
Buah kelapa sawit yang masuk ke Pabrik Kelapa Sawit, kualitas &
kematangannya harus diperiksa dengan baik. Proses pemeriksaan buah sawit ini
sering disebut sortir buah. Jenis buah yang masuk ke Pabrik Sawit pada umumnya
jenis Tenera atau jenis Dura. Kriteria matang panen merupakan faktor yang sangat
penting dalam pemeriksaan kualitas buah sawit di stasiun penerimaan buah.

TBS yang telah ditimbang selanjutnya dibongkar di loading ramp.


Tahapan ini merupakan tahapan terakhir dari alur penerimaan TBS P.T Langkat
Sawit Hijau Pratama. Pada tahapan ini biasanya sopir angkutan pemasok duduk
didalam mobil sembari menunggu TBS yang dibawa dibongkar oleh para petugas.
Petugas yang menangani bongkar muat TBS untuk setiap unit mobil yaitu
sebanyak 2-3 orang petugas. Pada bagian bongkat muat jumalah petugas yaitu
sebanyak 16 orang sedangkan untuk mensortasi sebanyak 27 orang. Dengan
jumlah petugas sebanyak ini petugas merasa sudah sangat cukup untuk melayani
tahapan bongkar muat dan sortasi dalam penangann penerimaan TBS di P.T
Langkat Sawit Hijau Pratama ini.

Sortasi dilakukan untuk mengetahui kualitas TBS dari setiap kendaraan


yang masuk baik itu dari pemasok mitra, pemasok umum, ataupun pemasok
plasma. Penentuan kualitas TBS dilakukan secara manual yaitu dengan cara
mengambil sampel dari setiap unit kendaraan dimana sampel yang diambil untuk
mobil kecil yaitu sebanyak 60 brondolan sedangkan mobil besar seperti truk
diambil untuk dijadikan sampel sebanyak 120 brondolan. Tujuan dari
pengambilan sampel ini adalah untuk mengetahui jenis buah TBS yang memiliki
pengaruh terhadap kualitas buah. TBS yang memenuhi syarat akan diterima oleh
pabrik,

8
Sedangkan TBS yang tidak memenuhi syarat akan ditolak. Keputusan
menerima atau menolak TBS tergantung hasil pemeriksaaan kualitas. Apabila
TBS diterima, maka TBS ditumpuk dibagian loading ramp yang kemudian
dimasukan ke loari dan siap diolah. Sortasi dilakukan secara transparan, dilihat
langsung oleh sopir sehingga tidak terjadi kerugian atau kecurangan dari kedua
belah pihak, baik itu bagi pemasok dan perusahaan. Petugas bongkar muat
bertugas hanya membongkat muatan TBS yang dibawa setiap kendaraan
pemasok. Sedangkan petugas sortasi memiliki tugas yang cukup banyak sehingga
petugasnya pun sedikit lebih banyak dari petugas bongkar muat.

Tugas mereka antara lain sebagai berikut:

1. Melihat kualitas buah, yaitu dapat dilihat dengan cara pengambilan


Sampel untuk setiap kendaraan yang masuk. Untuk mobil kecil sampel
TBS yang diambil sebanyak 60 brondolan TBS, sedangkan mobil besar
sebanyak 120 brondolan. Pada penelitian ini hanya ada 2 (dua) varietas
buah sawit dari 5 (lima) varietas yang ada yaitu hanya varietas tenera dan
dura. Dari pengambilan sampel inilah ditentukan persentase jenis buah
tenera dan dura.
2. Memilih kelayakan buah, baik mentah maupun masak menggunakan
sistem penyeleksian.
3. Menghitung berat rata-rata buah yang dapat menentukan harga TBS yang
dibagi menjadi 3 (tiga) kelas yaitu kelas A berat rata-rata buah 12 kg/
tandan, kelas B berat rata-rata buah antara 7-12 kg/tandan, sedangkan
kelas C berat rata-rata buah antara 5-7 kg/tandan.
4. Menangani masalah potongan TBS apabila ada campuran yang disengaja
maupun tidak disengaja baik itu berupa pasir, sampah dan lainnya selain
TBS yang baik yang akan dibawa pulang oleh pemasok.

Kriteria buah yang dipulangkan yaitu:

1. Fraksi 0 0 (mentah),

2. Fraksi 0 (mentah 1),

9
3. Komidel 2 (dibawah 4 kg/tandan),

4. Berupa janjangan kosong (Jangkos), dan

5. Buah yang restan > 72 Jam

Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan bongkar muat TBS ini cukup
lama dan berbeda-beda antara mobil besar dan mobil kecil. Pebedaan ini
disebabkan karena kapasitas mobil yang berbeda-beda. Untuk pemasok umum
yang rata-rata kendaraan yang dibawa adalah mobil kecil. Makan rata-rata waktu
yang dibutuhkan dalam sortasi yaitu selama 39 Menit 63 detik/unit kendaraan
dengan kisaran waktu antara 8 menit 4 detik - 1 jam 28 menit 8 detik/unit
kendaraan. Untuk pemasok mitra rata-rata waktu yang dibutuhkan dalam tahapan
ini yaitu 49 menit 15 detik/unit kendaraan dengan kisaran waktu berangkat antara
9 menit - 1 jam 57 menit/unit kendaraan. Sedangkan waktu yang dibutuhkan
untuk pemasok plasma yaitu berkisar antara 18 menit - 1 jam 48 menit 2 detik/unit
kendaraan dan rata-rata waktu bongkar selama 54 menit/unit kendaraan.

Perbedaan waktu penanganan ini bukan hanya disebabkan jumlah


muatan di dalam kendaraan tetapi juga ada yang disebabkan oleh kendalakendala
teknis seperti terlalu banyak pemasok yang mengantri untuk menjual hasil TBS,
loari dalam keadaan penuh ini mengakibatkan kendaraan yang telah masuk
kebagian sortasi harus menunggu sedangkan waktu telah dihitung, mesin pabrik
tiba-tiba macet atau rusak sehingga kendaraan yang masuk harus menunggu
disortasi sedangkan waktu telah dihitung setelah kendaraan mulai masuk kebagian
bongkar muat, namun pada keadaan pabrik sedang sepi proses bongkar muat akan
berjalan dengan lancar dan cepat. Setelah melewati tahapan sortasi, kendaraan
pemasok TBS harus kembali ke jembatan timbang untuk menghitung berat
kendaraan kosong yang nantinya berfungsi untuk menghitung berat bersih TBS
yang masuk kepabrik di P.T Langkat Sawit Hijau Pratama dan berfungsi untuk
menentukan total dana yang harus dibayar ke setiap pemasok. Selain itu pemasok
harus tetap melaporkan hasil dari sortasi dan penimbangan, sebagai
pemberitahuan bahwa kendaraan pengangkut TBS yang pemasok bawa telah

10
selesai melakukan penanganan penerimaan TBS di P.T Langkat Sawit Hijau
Pratama.

Kriteria Buah Sawit Sesuai Ketentuan Dirjenbun adalah Sbb :

 Buah Mentah
TBS membrondol< 10 brondolan
 Buah Matang
TBS membrondol> 10 brondolan.
 Buah Busuk
TBS yang buah dalam ikut membrondol
 Tandan Kosong
TBS tanpa brondolan
 Tangkai Panjang
TBS dengan panjang tangkai> 5 cm dari pangkal tandan

2. Sosial Budaya

Dalam kegiatan sehari-hari GPT Langkat Sawit Hijau Pratama (LSPH),


tercipta suatu kerukunan antar karyawan dan staf. Kesenjangan sosial yang
biasanya terdapat dilingkungan perusahaan yang diakibatkan oleh adanya
perbedaan status sosial sudah tidak jelas terlihat dipelingkungan perusahaan.

1) Mata pencarian

Pada umumnya penduduk yang tinggal sekitar pabrik bekerja


sebagai karyawan dipabrik maupun kebun langkat sawit hijau pratama
untuk menambah pendapatan karyawan sebagia ada juga yang beternak
seperti lembu, kambing, ikan dan ayam.

2) Fasilitas kemasyarakatan

Sosial budaya antara perusahaan dengan masyarakat sekitar terjalin


hubungan yang baik. Keberadaan perusahaan juga di rasakan oleh
masyarakat sekitarnya seperti diberinya kesempatan bagi mereka untuk
bekerja. PT Langkat Sawit Hijau Pratama memiliki beberapa fasilitas

11
kemasyarakatan atau sarana yang mendukung kehidupan masyarakat
sehari-harinya seperti jalan, poliklinik, rumah ibadah, fasilitas olahraga
dan rumah sekolah.

3) Rumah Ibadah

PT Langkat Sawit Hijau Pratama juga menyediakan fasilitas


keagamaan bagi masyarakat serta keryawan perusahaan untuk dapat
menjalankan kewajiban sebagai umat beragama islam, seperti mesjid dan
gereja.

4) Sekolah

PT Langkat Sawit Hijau Pratama memberikan fasilitas pendidikan


yaitu sekolah untuk dapat dipakai masyarakat guna memberikan
pendidikan yang layak bagi masyarakat yang ada disekitar perkebunan
Tanjung Kasau, seperti SD, SMP, SMA.

12
3. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi dalam perusahaan adalah sangat penting, karena hal


itu sangat berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab dari masing-masing
pihak yang terlibat didalamnya. Struktur organisasi yang dipakai PT Langkat
Sawit Hijau Pratama ini adalah struktur organisasi garis staf. Tugas dan
tanggung jawab masing-masing fungsi pada kebun PT Langkat Sawit Hijau
Pratama adalah sebagai berikut:

1) Manajer

Mengarahkan, mengkoordinasikan setiap bagian/divisi yang ada di


pabrik agar memenuhi prosedur dan target yang ditetapkan perusahaan,
mampu menyusun dan melaksanakan kegiatan preventive maintenance
dipabrik kelapa sawit, mampu membuat dan mengevaluasi budget
operational pabrik kelapa sawit.

2) Asisten Pabrik

Mengetahui jumlah dan sumber Tandan Buah Segar (TBS) yang


masuk kepabrik, bertanggung jawab terhadap kegiatan sortir TBS kelapa
sawit, mengawasi pemeriksaan limbah pabrik dari hasil kegiatan produksi
pabrik maupun kegiatan-kegiatan lain dan pengaruhnya terhadap
lingkungan sekitar.

3) Asisten Laboratorium

Mengawasi kebersihan keselamatan kerja dan keamanan di dalam


lingkungan pabrik. Mengawasi kerugian (losses) yang terjadi selama
proses produksi guna meningkat effisiensi hasil pengolahan. Mengawasi
pengangkutan/pengiriman hasil produksi dari dalam pabrik.

4) Asisten kepala pabrik atau (ASKEP MILL)

Askep mill melakukan tugas-tugas manajer apabila manajer pabrik


sedang berhalangan seperti cuti, sakit atau tidak berada dilokasi pabrik
kelapa sawit.

13
5) Asisten maintenance atau staf maintenance

Memeriksa kerusakan-kerusakan pada bagian-bagian mesin dan


menandai tempat-tempat yang rusak.

6) Asisten proses atau staf processing

Seorang asisten proses/staf proses harus memastikan operas semua


alat berat dalam kondisi baik untuk menunjang kegiata pabrik secara
kontinue, mengawasi operasional perawatan pabrik pengolahan.

7) Kepala Tata Usaha (KTU) atau Staf Administrasi

Melakukan pengawasan dan pengontrolan kontrol pabrik dan


lapangan serta menyediakan layanan administrasi yang lengkap dan rapi
sesuai dengan syarat dan peraturan perusahaan serta sesuai peraturan
terkait keselamatan, kesehatan dan lingkungan kerja.

14
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. PT Langkat Sawit Hijau Pratama terletak 68 Km sebelah barat laut kota


binjaisekitar 80 Km di sebelah barat laut kota medan.

2. PKS Langkat Sawit Hijau Pratama yang dikelola tergolong mini kapasitas
20 on/jam sehingga tidak mampu menampung tenaga kerja masyarakat
lokal yang banyak.

3. Proses pengelolaan kelapa sawit menjadi CPO melalui 4 proses utama


yaitu,pemisahan berondolan dari janjangan,pencacahan dari pelumatan
daging, pengepresan, pemurnian minyak.

4. Masyarakat di PT Langkat Sawit Hijau Pratama masih sangat menjunjung


tinggi adat istiadat dan sosial budaya.

5. Memiliki struktur sebagai berikut, manajer, asisten laboratorium, askep


mill, asisten staf proses, kepala tata usaha (KTU).

SARAN

1. P.T Langkat Sawit Hijau Pratama agar memperhatikan kinerja para


karyawan sehingga bisa menghasilkan cpo yang berkualitas

2. Kebersihan lingkungan dan kesehatan karyawan merupakan pendorong


perusahaan lebih maju.

15
DAFTAR PUSTAKA

Dirjen Perkebunan. 2011. Kelapa Sawit (Oil Palm). Jakarta : Sekretariat


Direktorat Jendral Perkebunan.

Handayani, Sri, 2019. Penggunaan APD Pada Bagian Produksi Kelapa Sawit.
Medan : Poltekes

Lubis, R.E. dan Widanarko, Agus. 2011. Buku Pintar Kelapa Sawit. Opi,
Nofiandi; Penyunting. Agro Media Pustaka. Jakarta.

Pardamean, Maruli. 2011. Cara Cerdas Mengelola Perkebunan Kelapa Sawit. Lily
Publisher. Yogjakarta. 336 Hal

Reykhan. S.T 2009. Panduan Lengkap Pabrik Kelapa Sawit Manajamen


Agribisnis. Jakarta : Penebar Swadaya

Sastrosayono, S. 2003. Budidaya Kelapa Sawit. Purwokerto. Agromedia Pustaka.


176 hal.

Sunarko. 2007. Petunjuk Praktis Budidaya dan Pengolahan Kelapa Sawit. Agro
Media Pustaka. Jakarta.

16
Lampiran 1: gambar selama kegiatan praktek kerja lapangan (PKL)

A. Pemilihan Buah Sawit Tenera da dura

B. Sortasi pemisahan buah yang layak untuk produksi

C. Foto bersama mandor sortasi

17

Anda mungkin juga menyukai