Format Essai MANAJEMEN MASALAH

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 8

MANAJEMEN MASALAH

LKMMD AORTA 2021

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

NAMA : NAJWA AMELIA

NIM : 2110911320010

KELOMPOK : 06 (ARTERI SUBCLAVIA)

NAMA FASILITATOR : DITHA DETIANA SEPTERINI


Manajemen konflik merupakan serangkaian aksi dan reaksi antara pelaku maupun pihak luar

dalam suatu konflik (proses suatu usaha). Manajemen konflik termasuk pada suatu pendekatan yang

berorientasi pada proses yang mengarahkan pada bentuk komunikasi (termasuk tingkah laku) dari

pelaku maupun pihak luar dan bagaimana mereka mempengaruhi kepentingan (interests) dan inter-

pretasi. Konflik yang tidak segera ada pemecahan masalahnya akan dapat menjadi sumber dari

stress berkepanjangan dan dapat menciptakan suatu konflik baru yang akan mempengaruhi keefek-

tifan individu, kelompok, organisasi dan institusi tersebut karena adanya perbedaan pandangan

maupun pemikiran disetiap karyawan yang ada di dalamnya. Suatu konflik tetap akan membawa

dampak bagi individu, kelompok, organisasi maupun institusi. Konflik dapat terjadi pada keluarga,

organisasi dan suatu institusi.[1] Manajemen konflik merupakan langkah-langkah yang diambil para

pelaku atau pihak ketiga dalam rangka mengarahkan perselisihan ke arah hasil tertentu yang mung-

kin atau tidak mungkin menghasilkan suatu akhir berupa penyelesaian konflik dan mungkin atau

tidak mungkin menghasilkan ketenangan, hal positif, kreatif, bermufakat, atau agresif. Manajemen

konflik dapat melibatkan bantuan diri sendiri, kerjasama dalam memecahkan masalah (dengan atau

tanpa bantuan pihak ketiga) atau pengambilan keputusan oleh pihak ketiga. Suatu pendekatan yang

berorientasi pada proses manajemen konflik menunjuk pada pola komunikasi (termasuk perilaku)

para pelaku dan bagaimana mereka mempengaruhi kepentingan dan penafsiran terhadap konflik.

Faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen konflik menurut pandangan psikologi ialah setiap

perilaku merupakan interaksi antara kecendrungan di dalam diri individu (internal) dan kondisi ek-

sternal. Cara individu bertingkah laku dalam menghadapi konflik dengan orang lain akan diten-

tukan oleh seberapa penting tujuan-tujuan pribadi dan hubungan dengan pihak lain yang dirasakan

sehingga ada dua hal yang menjadi pertimbangan dalam penyelesaian masalah, yaitu : Pertama,

Tujuan atau kepentingan pribadi yang dirasa sebagai hal yang sangat penting sehingga harus diper-

tahankan atau tidak penting sehingga bisa dikorbankan. Kemudian, hubungan dengan pihak lain.

Sama halnya dengan tujuan pribadi, hubungan dengan pihak lain ketika konflik terjadi bisa menjadi

sangat penting atau sama sekali tidak penting. Dan terkadang berkonflik itu merupakan sebuah
proses, sama halnya dengan perencanaan sebuah gagasan yang selalu berproses. Proses manajemen

konflik merupakan bagian yang rasional dan bersifat interaktif, artinya bahwa pendekatan model

manajemen konflik secara terus menerus mengalami penyempurnaan sampai mencapai model yang

representatif dan ideal. Sama halnya dengan proses manajemen konflik meliputi beberapa langkah

yaitu bagaimana kita melakukan penerimaan terhadap keberadaan konflik (dihindari atau

ditekan/didiamkan), klarifikasi karakteristik dan struktur konflik, evaluasi konflik (jika bermanfaat

maka dilanjutkan dengan proses selanjutnya), menentukan aksi yang dipersyaratkan untuk mengel-

ola konflik, serta menentukan peran perencana sebagai partisipan atau pihak ketiga dalam mengel-

ola konflik. Teknik mencegah konflik, meliputi objek pencetus konflik harus disosialisasikan secara

jelas, dihindari adanya kesalahpahaman, benefit harus dibagi secara adil dan merata (fairness),

transparansi perlu dijaga. Teknik menghindari konflik, meliputi penundaan pelaksanaan menunggu

kesiapan stakeholder, win-win solution, penerapan exit strategi. Teknik mengurangi dampak, meli-

puti mengurangi skala kegiatan dan penanganan di percepat. Adapun Teknik penyelesaian konflik,

antara lain kesetaraan antar obyek organisasi terkait, win- win solution, masing masing pihak me-

menuhi tugas dan kewajibannya, masing masing pihak sepakat terhadap output termasuk outcome

kegiatan organisasi. Ada beberapa tipe manajamen yang harus kita ketahui, diantaranya Accom-

modating, yaitu kita sebagai pihak ketiga menengahi konflik dengan membuka diri untuk menerima

dan menampung seluruh aspirasi, pandangan, dan pendapat dari kedua pihak yang terlibat konflik.

Namun, kita juga bertindak sebagai pembuat keputusan, dengan solusi yang bisa menguntungkan

salah satu pihak atau bisa juga adil. Avoiding, yaitu langkah antisipasi yang dilakukan untuk

mencegah dan menghindari potensi konflik. Di sini kita harus punya daya analisis yang tajam ter-

hadap dinamika organisasi dan tim, serta mampu mengidentifikasi hal-hal yang dapat menjurus ke

konflik antaranggota tim. Lalu, kita mengambil kebijakan sebelum konflik terjadi. Compromising,

yaitu proses penyelesaian konflik dengan upaya mencapai kompromi, ketika masing-masing pihak

yang terlibat menurunkan atau mengurangi tuntutan, kepentingan, keinginan, atau kehendak, hingga

menghasilkan titik temu yang dapat diterima keduanya. Collaborating, yaitu kita mengubah konflik
menjadi hal yang positif, dengan membiarkan kedua pihak berkolaborasi. Namun solusi ini hanya

efektif apabila kedua pihak yang berkonflik bisa menyepakati sebuah tujuan bersama. Competing,

yaitu penyelesaian konflik dengan membiarkan kedua pihak yang berkonflik untuk berkompetisi

secara sehat. kita sebagai wasit memantau dan mengawasi mereka. Dalam beberapa kasus, solusi ini

cukup fair namun menghasilkan solusi menang-kalah. Conglomerating, yaitu cara menyelesaikan

konflik dengan menggabungkan beberapa cara di atas. Kompromi adalah tipe manajemen konflik

yang paling umum dilakukan karena menghasilkan win-win solution. Dalam hal ini, semua pihak

menang, tidak ada yang lebih diuntungkan dan tidak ada yang lebih dirugikan. Sebagai pemimpin,

kita juga perlu menerapkan strategi mengelola manajemen konflik. Strategi ini adalah tahapan

penyelesaian secara berurutan, yaitu: Identifikasi. Ini merupakan tahap paling awal, saat kita perlu

mengenali konflik yang terjadi, pihak-pihak yang terlibat, skala konflik, akar permasalahan, dan

dampak yang mungkin terjadi. Semakin cepat kita mengidentifikasi, semakin cepat pula peluang

kita untuk meminimalkan dampak. Diagnosis. Proses ini melibatkan pemetaan konflik dan analisis

sejumlah opsi penyelesaian. Di tahap ini kita memperhitungkan setiap langkah yang akan kita ambil

beserta konsekuensinya, lalu menetapkan pilihan yang paling masuk akal dan tidak berat sebelah.

Menyepakati solusi.kita bisa menawarkan solusi yang adil bagi mereka yang terlibat konflik.

Setelah kesepakatan tercapai, kedua pihak harus menerima dan menjalankan putusan tersebut. Pen-

erapan putusan. Kesepakatan tidak menandai akhir dari konflik, melainkan awal dari resolusi kon-

flik. Kita wajib memastikan kedua pihak menjalankan putusan yang telah dibuat. kita juga berhak

memberikan sanksi jika ada pihak yang melanggar kesepakatan atau kembali bersikap menyulut

konflik. Evaluasi. Ini merupakan tahap penilaian terhadap solusi yang kita ambil, apakah efektif

menyelesaikan konflik atau tidak, di mana kekurangannya, dan apa yang harus kita lakukan apabila

kejadian seperti ini terulang dan seterusnya. Setiap pemimpin hebat di organisasi tahu cara

menyelesaikan konflik yang tepat. Selain itu, setiap pemimpin juga tahu bagaimana membangun

tim yang hebat. Kita perlu menguasai keterampilan manajemen konflik untuk mencegah dampak

buruknya. Manajemen konflik dapat menyatukan Kembali pihak melalui solusi yang dapat diterima.
DAFTAR PUSTAKA

1. Beranda [Internet]. OPOP One Pesantren One Product. [cited 2021 Nov 1]. Availa-

ble from: https://opop.jabarprov.go.id/perlu-manajemen-konflik-dalam-mengelola-

usaha-2/

2. Dwinda AA. Manajemen Konflik: Tipe Dan Strategi [Internet]. Glints Employers.

2020 [cited 2021 Nov 1]. Available from:

https://employers.glints.id/resources/manajemen-konflik-tipe-dan-strategi/

3. Julianto, M., & Soelarto, R. S. U. P. Peran dan Fungsi Manajemen Keperawatan da-
lam Manajemen Konflik. Jurnal Rumah Sakit Fatmawati. 2016.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai