Isu Strategis Pengelolaan Keuangan Desa

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

ISU STRATEGIS PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

Definisi pengelolaan Keuangan Desa

PERMENDAGRI 113/2014 PERMENDAGRI 20/2018

Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban Desa Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban Desa
yang dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu berupa yang dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu berupa
uang dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan uang dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan
hak dan kewajiban Desa hak dan kewajiban Desa
Azas Pengelolaan Keuangan Desa

PERMENDAGRI 113/2014 PERMENDAGRI 20/2018

Keuangan desa dikelola berdasarkan asas-asas Keuangan Desa dikelola berdasarkan asas-asas transparan,
transparan, akuntabel, partisipatif serta dilakukan dengan akuntabel, partisipatif serta dilakukan dengan tertib dan disiplin
tertib dan disiplin anggaran. anggaran.

Pengelolaan keuangan desa, dikelola dalam masa 1 APB Desa merupakan dasar pengelolaan keuangan Desa
(satu) tahun anggaran yakni mulai tanggal 1 Januari dalam masa 1 (satu) tahun anggaran mulai tanggal 1 Januari
sampai dengan tanggal 31 Desember. sampai dengan tanggal 31 Desember

Pengelola Keuangan Desa

Kepala Desa

PERMENDAGRI 113/2014 PERMENDAGRI 20/2018

Kepala Desa adalah pemegang kekuasaan Kepala Desa adalah PKPKD dan mewakili Pemerintah Desa dalam
pengelolaan keuangan desa dan mewakili kepemilikan kekayaan milik Desa yang dipisahkan.
Pemerintah Desa dalam kepemilikan kekayaan
milik desa yang dipisahkan.

Kepala Desa dalam melaksanakan pengelolaan Dalam melaksanakan kekuasaan pengelolaan keuangan Desa, kepala
keuangan desa, dibantu oleh PTPKD. Desa menguasakan sebagian kekuasaannya kepada perangkat Desa
selaku PPKD. Pelimpahan sebagian kekuasaan PKPKD kepada
PPKD ditetapkan dengan keputusan kepala Desa.

PTPKD berasal dari unsur Perangkat Desa, terdiri PPKD terdiri atas: 
dari: 

 Sekretaris Desa;
 Sekretaris Desa;
 Kaur dan Kasi; dan
 Kepala Seksi; dan
 Kaur Keuangan.
 Bendahara Desa.

Sekretaris Desa
PERMENDAGRI 113/2014 PERMENDAGRI 20/2018

Sekretaris Desa bertindak selaku koordinator pelaksana Sekretaris Desa bertugas sebagai koordinator PPKD.
teknis pengelolaan keuangan desa.

Sekretaris Desa selaku koordinator pelaksana teknis Sekretaris Desa mempunyai tugas: 
pengelolaan keuangan desa mempunyai tugas: 

 mengoordinasikan penyusunan dan pelaksanaan


 menyusun dan melaksanakan Kebijakan kebijakan APB Desa;
Pengelolaan APBDesa;
 mengoordinasikan penyusunan rancangan APB Desa
 menyusun Rancangan Peraturan Desa tentang dan rancangan perubahan APB Desa;
APBDesa, perubahan APBDesa dan
 mengoordinasikan penyusunan rancangan peraturan
pertanggungjawaban pelaksanaan APBDesa;
Desa tentang APB Desa, perubahan APB Desa, dan
 melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan pertanggungjawaban pelaksanaan APB Desa;
kegiatan yang telah ditetapkan dalam APBDesa;
 mengoordinasikan penyusunan rancangan peraturan
 menyusun pelaporan dan pertanggungjawaban kepala Desa tentang Penjabaran APB Desa dan
pelaksanaan APBDesa; dan Perubahan Penjabaran APB Desa;
 melakukan verifikasi terhadap bukti-bukti  mengoordinasikan tugas perangkat Desa lain yang
penerimaan dan pengeluaran APBDesa. menjalankan tugas PPKD; dan
 mengoordinasikan penyusunan laporan keuangan
Desa dalam rangka pertanggungjawaban
pelaksanaan APB Desa.

 Sekretaris Desa juga mempunyai tugas: 

 melakukan verifikasi terhadap DPA, DPPA, dan


DPAL;
 melakukan verifikasi terhadap RAK Desa; dan
 melakukan verifikasi terhadap bukti-bukti penerimaan
dan pengeluaran APB Desa.

Kaur Keuangan dan Bendaharawan

PERMENDAGRI 113/2014 PERMENDAGRI 20/2018

Bendahara di jabat oleh staf pada Urusan Keuangan. Kaur keuangan melaksanakan fungsi kebendaharaan.

Bendahara mempunyai tugas: menerima, menyimpan, Kaur keuangan mempunyai tugas: 


menyetorkan/membayar, menatausahakan, dan
mempertanggungjawabkan penerimaan pendapatan
desa dan pengeluaran pendapatan desa dalam rangka  menyusun RAK Desa; dan
pelaksanaan APBDesa.  melakukan penatausahaan yang meliputi menerima
menyimpan, menyetorkan/membayar,
menatausahakan dan mempertanggungjawabkan
penerimaan pendapatan Desa dan pengeluaran dalam
rangka pelaksanaan APB Desa.

 Kaur Keuangan dalam melaksanakan fungsi kebendaharaan


memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak pemerintah Desa.

Pelaksana
PERMENDAGRI 113/2014 PERMENDAGRI 20/2018

Kepala Seksi bertindak sebagai pelaksana kegiatan Kaur dan Kasi bertugas sebagai pelaksana kegiatan anggaran.
sesuai dengan bidangnya.

Kepala Seksi mempunyai tugas:  Kaur dan Kasi mempunyai tugas: 

 menyusun rencana pelaksanaan kegiatan  melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran


yang menjadi tanggung jawabnya; atas beban anggaran belanja sesuai bidang tugasnya;
 melaksanakan kegiatan dan/atau bersama  melaksanakan anggaran kegiatan sesuai bidang
Lembaga Kemasyarakatan Desa yang telah tugasnya;
ditetapkan di dalam APBDesa;
 mengendalikan kegiatan sesuai bidang tugasnya;
 melakukan tindakan pengeluaran yang
 menyusun DPA, DPPA, dan DPAL sesuai bidang
menyebabkan atas beban anggaran belanja
tugasnya;
kegiatan;
 menandatangani perjanjian kerja sama dengan
 mengendalikan pelaksanaan kegiatan;
penyedia atas pengadaan barang/jasa untuk kegiatan
 melaporkan perkembangan pelaksanaan yang berada dalam bidang tugasnya; dan
kegiatan kepada Kepala Desa; dan
 menyusun laporan pelaksanaan kegiatan sesuai bidang
 menyiapkan dokumen anggaran atas beban tugasnya untuk pertanggungjawaban pelaksanaan APB
pengeluaran pelaksanaan kegiatan. Desa.

 Pembagian tugas Kaur dan Kasi pelaksana kegiatan anggaran


dilakukan berdasarkan bidang tugas masing-masing dan
ditetapkan dalam RKP Desa.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa)


Pendapatan Desa
Pendapatan Desa terdiri dari: 

 Pendapatan Asli Desa


 Transfer:
 Dana Desa;
 Bagian dari Hasil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Kabupaten/Kota;
 Alokasi Dana Desa (ADD);
 Bantuan Keuangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi; dan
 Bantuan Keuangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota.
 Pendapatan lain-lain.
Belanja Desa

PERMENDAGRI 113/2014 PERMENDAGRI 20/2018

Belanja desa, meliputi semua pengeluaran dari rekening desa Belanja Desa, yaitu semua pengeluaran yang merupakan
yang merupakan kewajiban desa dalam 1 (satu) tahun kewajiban Desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang
anggaran yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh Desa.
oleh desa.

Klasifikasi Belanja Desa, terdiri atas kelompok:  Klasifikasi Belanja Desa terdiri atas bidang: 

 Penyelenggaraan Pemerintahan Desa;  Penyelenggaraan Pemerintahan Desa;


 Pelaksanaan Pembangunan Desa;  Pelaksanaan Pembangunan Desa;
 Pembinaan Kemasyarakatan Desa;  Pembinaan Kemasyarakatan Desa;
 Pemberdayaan Masyarakat Desa; dan  Pemberdayaan Masyarakat Desa; dan
 Belanja Tak Terduga.  penanggulangan bencana, keadaan darurat dan
mendesak Desa.

 Klasifikasi belanja dibagi dalam sub bidang dan


kegiatan sesuai dengan kebutuhan Desa yang telah
dituangkan dalam RKP Desa.
Jenis Belanja Desa

PERMENDAGRI 113/2014 PERMENDAGRI 20/2018

Belanja Pegawai; Belanja Pegawai

Belanja Barang dan Jasa; dan Belanja Barang/Jasa;

Belanja Modal. Belanja Modal; dan

Belanja Tak Terduga.


Pembiayaan Desa

PERMENDAGRI 113/2014 PERMENDAGRI 20/2018

Pembiayaan Desa terdiri atas kelompok:  Pembiayaan Desa terdiri atas kelompok: 

 Penerimaan Pembiayaan; dan  Penerimaan Pembiayaan; dan


 Pengeluaran Pembiayaan.  Pengeluaran Pembiayaan.

Penerimaan Pembiyaan, mencakup:  Penerimaan Pembiayaan, mencakup: 

 Sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA) tahun  SiLPA tahun sebelumnya;


sebelumnya;
 Pencairan Dana Cadangan; dan
 Pencairan Dana Cadangan; dan
 Hasil penjualan kekayaan desa yang
 Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan. dipisahkan.

Pengeluaran Pembiayaan, terdiri dari:  Pengeluaran Pembiayaan, terdiri dari: 

 Pembentukan Dana Cadangan; dan  Pembentukan Dana Cadangan; dan


 Penyertaan Modal Desa.  Penyertaan Modal
Pengelolaan Keuangan Desa
 Pengelolaan Keuangan Desa meliputi:
 Perencanaan;
 Pelaksanaan;
 Penatausahaan;
 Pelaporan; dan
 Pertanggungjawaban;
 Pengelolaan keuangan Desa dilakukan dengan Basis Kas.
 Basis Kas merupakan pencatatan transaksi pada saat kas diterima atau dikeluarkan dari rekening kas
Desa.
 Pengelolaan keuangan Desa dapat dilakukan dengan menggunakan sistem informasi yang dikelola
Kementerian Dalam Negeri.

Perencanaan
 Perencanaan pengelolaan keuangan Desa merupakan perencanaan penerimaan dan pengeluaran
pemerintahan Desa pada tahun anggaran berkenaan yang dianggarkan dalam APB Desa.
 Sekretaris Desa mengoordinasikan penyusunan rancangan APB Desa berdasarkan RKP Desa tahun
berkenaan dan pedoman penyusunan APB Desa yang diatur dengan Peraturan Bupati/Wali Kota setiap
tahun.
 Materi muatan Peraturan Bupati/Wali Kota paling sedikit memuat:
 sinkronisasi kebijakan pemerintah daerah kabupaten/kota dengan kewenangan Desa dan RKP
Desa;
 Prinsip Penyusunan APB Desa;
 Kebijakan Penyusunan APB Desa;
 Teknis Penyusunan APB Desa; dan
 Hal-hal khusus lainnya.
 Rancangan APB Desa yang telah disusun merupakan bahan penyusunan rancangan Peraturan Desa
tentangAPB Desa.
Perubahan Anggaran
Perubahan Perdes
Perubahan Peraturan Desa : 

 Pemerintah Desa dapat melakukan perubahan APB Desa apabila terjadi:


 penambahan dan/atau pengurangan dalam pendapatan Desa pada tahun anggaran berjalan;
 sisa penghematan belanja dan sisa lebih perhitungan pembiayaan tahun berjalan yang akan
digunakan dalam tahun berkenaan;
 keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran antar bidang, antar sub bidang, antar
kegiatan, dan antar jenis belanja; dan
 keadaan yang menyebabkan SiLPA tahun sebelumnya harus digunakan dalam tahun anggaran
berjalan.
 Perubahan APB Desa hanya dapat dilakukan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun anggaran, kecuali dalam
keadaan luar biasa.
 Perubahan APB Desa ditetapkan dengan peraturan Desa mengenai perubahan APB Desa dan tetap
mempedomani RKP Desa.

Perubahan PerKaDes
Perubahan Peraturan Kepala Desa : 

 Pemerintah Desa dapat melakukan perubahan terhadap Peraturan Kepala Desa tentang perubahan
penjabaran APB Desa sebelum Rancangan Peraturan Desa tentang Perubahan APB Desa ditetapkan.
 Peraturan Kepala Desa tentang perubahan penjabaran APB Desa dapat dilakukan apabila terjadi:
 penambahan dan/atau pengurangan dalam pendapatan Desa pada tahun anggaran berjalan;
 keadaan yang menyebabkan harus segera dilakukan pergeseran antar objek belanja;
 kegiatan yang belum dilaksanakan tahun sebelumnya dan menyebabkan SiLPA akan
dilaksanakan dalam tahun anggaran berjalan.
 Kepala Desa memberitahukan kepada BPD mengenai penetapan Peraturan Kepala Desa tentang
perubahan penjabaran APB Desa dan selanjutnya disampaikan kepada Bupati melalui surat pemberitahuan
mengenai Peraturan Kepala Desa tentang perubahan penjabaran APB Desa.

Pelaksanaan
Rekening Kas Desa
Rekening Kas Desa 

PERMENDAGRI 113/2014 PERMENDAGRI 20/2018

Semua penerimaan dan pengeluaran desa dalam Pelaksanaan pengelolaan keuangan Desa merupakan penerimaan
rangka pelaksanaan kewenangan desa dan pengeluaran Desa yang dilaksanakan melalui rekening kas Desa
dilaksanakan melalui rekening kas desa. pada bank yang ditunjuk Bupati/ Wali Kota.

Khusus bagi desa yang belum memiliki pelayanan Rekening kas Desa dibuat oleh Pemerintah Desa dengan spesimen
perbankan di wilayahnya maka pengaturannya tanda tangan kepala Desa dan Kaur Keuangan.
ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota.

Bendahara dapat menyimpan uang dalam Kas Desa yang belum memiliki pelayanan perbankan di wilayahnya,
Desa pada jumlah tertentu dalam rangka rekening kas Desa dibuka di wilayah terdekat yang dibuat oleh
memenuhi kebutuhan operasional pemerintah Pemerintah Desa dengan spesimen tanda tangan kepala Desa dan
desa Kaur Keuangan.

Pengaturan jumlah uang dalam kas desa Rekening kas Desa dilaporkan kepala Desa kepada Bupati/Wali Kota.
ditetapkan dalam Peraturan Bupati/Wali Kota.

Bupati/Wali Kota melaporkan daftar rekening kas Desa kepada Gubernur dengan tembusan Menteri melalui Direktur
Jenderal Bina Pemerintahan Desa. Kaur Keuangan dapat menyimpan uang tunai pada jumlah tertentu untuk
memenuhi kebutuhan operasional pemerintah Desa. Pengaturan jumlah uang tunai ditetapkan dalam Peraturan
Bupati/Wali Kota mengenai pengelolaan Keuangan Desa. 

DPA, Rencana Kegiatan dan Anggaran Desa, Rencana Kerja Kegiatan, RAB dan RAK
Des. 

 Kepala Desa menugaskan Kaur dan Kasi pelaksana kegiatan anggaran sesuai tugasnya menyusun DPA
paling lama 3 (tiga) hari kerja setelah Peraturan Desa tentang APB Desa dan Peraturan Kepala Desa
tentang Penjabaran APB Desa ditetapkan.
 DPA terdiri atas:
 Rencana Kegiatan dan Anggaran Desa, merinci setiap kegiatan, anggaran yang disediakan, dan
rencana penarikan dana untuk kegiatan yang telah dianggarkan.
 Rencana Kerja Kegiatan Desa, merinci lokasi, volume, biaya, sasaran, waktu pelaksanaan
kegiatan, dan pelaksana kegiatan anggaran.
 Rencana Anggaran Biaya (RAB), merinci satuan harga untuk setiap kegiatan.
 Prosedur:
 Kaur dan Kasi pelaksana kegiatan anggaran menyerahkan rancangan DPA kepada Kepala Desa
melalui Sekretaris Desa paling lama 6 (enam) hari kerja setelah penugasan.
 Sekretaris Desa melakukan verifikasi rancangan DPA paling lama 15 (lima belas) hari kerja sejak
Kaur dan Kasi menyerahkan rancangan DPA.
 Kepala Desa menyutujui rancangan DPA yang telah diverifikasi oleh Sekretaris Desa.
Realisasi Penerimaan
Penerimaan Desa disetor ke rekening Kas Desa dengan cara: 
disetor langsung ke bank oleh Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
 disetor melalui bank lain, badan, lembaga keuangan dan/atau kantor pos oleh pihak ketiga; dan
 disetor oleh Kaur Keuangan untuk penerimaan yang diperoleh dari pihak ketiga.
Realisasi Pengeluaran
Realisasi Pengeluaran. 
Kaur dan Kasi melaksanakan kegiatan berdasarkan DPA yang telah disetujui Kepala Desa.
 Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan pengadaan melalui swakelola dan/atau penyedia barang/jasa.
 Pelaksanaan kegiatan diutamakan melalui swakelola.
 Pengadaan melalui swakelola dilakukan dengan memaksimalkan penggunaan material/bahan dari wilayah
setempat dan gotong royong dengan melibatkan partisipasi masyarakat untuk memperluas kesempatan
kerja dan pemberdayaan masyarakat setempat.
 Dalam hal pelaksanaan kegiatan tidak dapat dilaksanakan melalui swakelola, baik sebagian maupun
keseluruhan dapat dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa yang dianggap mampu.
 Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pelaksanaan kegiatan pengadaan barang/jasa di Desa
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan peraturan Bupati/Wali Kota berpedoman pada
peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan barang/jasa di Desa.
Penatausahaan

PERMENDAGRI 113/2014 PERMENDAGRI 20/2018

Penatausahaan dilakukan oleh Bendahara Desa. Penatausahaan keuangan dilakukan oleh Kaur Keuangan
sebagai pelaksana fungsi kebendaharaan.

Bendahara Desa wajib melakukan pencatatan setiap Penatausahaan dilakukan dengan mencatat setiap
penerimaan dan pengeluaran serta melakukan tutup buku penerimaan dan pengeluaran dalam buku kas umum.
setiap akhir bulan secara tertib.

Pencatatan pada buku kas umum ditutup setiap akhir


bulan.

Kaur Keuangan wajib membuat buku pembantu kas umum


yang terdiri atas: 

 buku pembantu bank, merupakan catatan


penerimaan dan pengeluaran melalui rekening
kas Desa
 buku pembantu pajak, merupakan catatan
penerimaan potongan pajak dan pengeluaran
setoran pajak
 buku pembantu panjar, merupakan catatan
pemberian dan pertanggungjawaban uang panjar

Laporan dan Pertanggungjawaban Pemerintahan Desa Sesuai Permendagri 20/2018


Pelaporan
Pelaporan 

PASAL 37 - PERMENDAGRI 113/2014 PASAL 68 DAN 69 - PERMENDAGRI 20/2018

Kepala Desa menyampaikan laporan Kepala Desa menyampaikan laporan pelaksanaan APB Desa semester
realisasi pelaksanaan APBDesa kepada pertama kepada Bupati/Wali Kota melalui camat.
Bupati/Wali Kota berupa: 

 laporan semester pertama; dan


 laporan semester akhir tahun.

Laporan semester pertama berupa laporan Laporan semester pertama terdiri dari: 
realisasi APBDesa.

 laporan pelaksanaan APB Desa; dan


 laporan realisasi kegiatan.

Laporan realisasi pelaksanaan APBDesa Kepala Desa menyusun laporan dengan cara menggabungkan seluruh
disampaikan paling lambat pada akhir bulan laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 paling lambat minggu
Juli tahun berjalan. kedua bulan Juli tahun berjalan.

Laporan semester akhir tahun disampaikan Bupati/Wali Kota menyampaikan laporan konsolidasi pelaksanaan APB
paling lambat pada akhir bulan Januari Desa kepada Menteri melalui Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa
tahun berikutnya. paling lambat minggu kedua Bulan Agustus tahun berjalan.
Pertanggungjawaban

PASAL 38 - PERMENDAGRI 113/2014 PASAL 70 - PERMENDAGRI 20/2018

Kepala Desa menyampaikan laporan pertanggungjawaban Kepala Desa menyampaikan laporan pertanggungjawaban
realisasi pelaksanaan APBDesa kepada Bupati/Wali Kota realisasi pelaksanaan APB Desa kepada Bupati/Wali Kota
setiap akhir tahun anggaran. melalui camat setiap akhir tahun anggaran.

Laporan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan Laporan pertanggungjawaban disampaikan paling lambat 3


APBDesa, terdiri dari pendapatan, belanja, dan (tiga) bulan setelah akhir tahun anggaran berkenaan yang
pembiayaan. ditetapkan dengan Peraturan Desa.

Peraturan Desa tentang laporan pertanggungjawaban Peraturan Desa disertai dengan: 


realisasi pelaksanaan APBDesa dilampiri: 

 laporan keuangan, terdiri atas:


 format Laporan Pertanggungjawaban Realisasi
 laporan realisasi APB Desa; dan
Pelaksanaan APBDesa Tahun Anggaran
berkenaan;  catatan atas laporan keuangan.
 format Laporan Kekayaan Milik Desa per 31  laporan realisasi kegiatan; dan
Desember Tahun Anggaran berkenaan; dan
 daftar program sektoral, program daerah dan
 format Laporan Program Pemerintah dan program lainnya yang masuk ke Desa.
Pemerintah Daerah yang masuk ke desa.

PERMENDAGRI 113/2014 PERMENDAGRI 20/2018

Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan Laporan Pertanggungjawaban merupakan bagian dari


APBDesa merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Desa akhir tahun
penyelenggaraan Pemerintahan Desa. (Pasal 39) anggaran. (Pasal 71)

Laporan realisasi dan laporan pertanggungjawaban Bupati/Wali Kota menyampaikan laporan konsolidasi
realisasi pelaksanaan APBDesa diinformasikan kepada realisasi pelaksanaan APB Desa kepada Menteri melalui
masyarakat secara tertulis dan dengan media informasi Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa paling lambat
yang mudah diakses oleh masyarakat. (Pasal 40) minggu kedua Bulan April tahun berjalan. (Pasal 71)

Media informasi antara lain papan pengumuman, radio Laporan diinformasikan kepada masyarakat melalui media
komunitas, dan media informasi lainnya. (Pasal 40) informasi. (Pasal 72)

Laporan realisasi dan laporan pertanggungjawaban Informasi paling sedikit memuat: (Pasal 72) 
realisasi pelaksanaan APBDesa disampaikan kepada
Bupati/Wali Kota melalui camat atau sebutan lain. (Pasal
41)  laporan realisasi APB Desa;
 laporan realisasi kegiatan;
 kegiatan yang belum selesai dan/atau tidak
terlaksana;
 sisa anggaran; dan
 alamat pengaduan.

Laporan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan


APBDesa, disampaikan paling lambat 1 (satu) bulan
setelah akhir tahun anggaran berkenaan (Pasal 41)
Bentuk Laporan Pertanggungjawaban
 laporan keuangan, terdiri atas:
 laporan realisasi APB Desa; dan
 catatan atas laporan keuangan.
 laporan realisasi kegiatan; dan
 daftar program sektoral, program daerah dan program lainnya yang masuk ke Desa.

Pembinaan dan Pengawasan

PERMENDAGRI 113/2014 PERMENDAGRI 20/2018

Pemerintah Provinsi wajib membina dan mengawasi Menteri melakukan pembinaan dan pengawasan yang
pemberian dan penyaluran Dana Desa, Alokasi Dana dikoordinasikan oleh Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa
Desa, dan Bagi hasil Pajak dan Retribusi Daerah dari dan Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri sesuai dengan
Kabupaten/Kota kepada Desa. tugas dan fungsi.

Pemerintah Kabupaten/Kota wajib membina dan Pemerintah Daerah Provinsi melakukan pembinaan dan
mengawasi pelaksanaan pengelolaan keuangan desa. pengawasan terhadap pemberian dan penyaluran Dana Desa,
Alokasi Dana Desa, bagian dari hasil pajak daerah dan retribusi
daerah kabupaten/kota, dan bantuan keuangan kepada Desa.

Bupati/Wali Kota melakukan pembinaan dan pengawasan yang


dikoordinasikan dengan APIP kabupaten/kota.

Lain-Lain
 Kerugian Desa yang terjadi karena adanya pelanggaran administratif dan/atau pelanggaran pidana
diselesaikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
 Ketentuan Peralihan:
 Pengelolaan keuangan Desa yang saat ini masih berjalan berdasarkan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa tetap berlaku sampai tahun
2018 sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Menteri ini.
 Pengelolaan keuangan Desa sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ini mulai berlaku untuk
APB Desa tahun anggaran 2019.
 Peraturan Bupati/Wali Kota mengenai Pengelolaan Keuangan Desa yang telah ditetapkan sebelum
Peraturan Menteri ini tetap berlaku dan wajib menyesuaikan paling lambat 1 (satu) tahun setelah
Peraturan Menteri ini ditetapkan.
Dalam Hal Pengelolaan Keuangan Desa, Muatan substansi yang perlu ditindaklanjuti selain dari pengaturan atas
Permendagri 20/2018 adalah: 

 Pengaturan mengenai kegiatan dalam Bidang 5:

 Kriteria bencana alam dan bencana sosial;


 Kriteria kegiatan yang dapat dibiayai untuk penanggulangan bencana alam dan bencana sosial;
 Kriteria keadaan darurat;
 Kriteria sarana dan prasarana pelayanan dasar untuk masyarakat;
 Kriteria keadaan mendesak;
 Kriteria masyarakat miskin yang mengalami kedaruratan; dan
 Tata cara penggunaan anggaran.
 Tata cara penyertaan modal:

 Indikator penyertaan modal yang dapat disertakan; dan


 Indikator analisa kelayakan penyertaan modal.
 Pedoman penyusunan APB Desa:

 Sinkronisasi kebijakan pemerintah daerah kabupaten/kota dengan kewenangan Desa dan RKP
Desa;
 Prinsip penyusunan APB Desa;
 Kebijakan penyusunan APB Desa;
 Teknis penyusunan APB Desa; dan
 Hal-hal khusus lainnya.
 Kriteria keadaan luar biasa.
 Pengaturan jumlah uang tunai yang disimpan oleh Kaur Keuangan untuk memenuhi kebutuhan operasional
pemerintah Desa
Peraturan Bupati/Wali Kota yang berhubungan dengan Peraturan mengenai Pengelolaan Keuangan Desa
 Kewenangan Desa
 Pengadaan Barang/jasa di Desa
 Standar Harga di Desa
 Pengalokasian dan Penyaluran Dana Desa (DD)
 Pengalokasian dan Penyaluran Alokasi Dana Desa (ADD) termasuk Pengaturan mengenai Siltap dan
Tunjangan.
 Bagi Hasil Pajak dan Retribusi Daerah
 Penyusunan RPJMDesa dan RKPDesa
 Tata Cara Penyusunan APBDesa
 Pengelolaan Aset Desa

Anda mungkin juga menyukai