Kelapa yang sombong mengejek bambu yang lebih pendek. Namun bambu tumbuh kuat sedangkan kelapa tua dan rapuh. Akhirnya saat badai datang, kelapa tumbang sedangkan bambu tetap berdiri kokoh. Pesan moralnya adalah jangan mengejek atau sombong kepada teman.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
609 tayangan2 halaman
Kelapa yang sombong mengejek bambu yang lebih pendek. Namun bambu tumbuh kuat sedangkan kelapa tua dan rapuh. Akhirnya saat badai datang, kelapa tumbang sedangkan bambu tetap berdiri kokoh. Pesan moralnya adalah jangan mengejek atau sombong kepada teman.
Kelapa yang sombong mengejek bambu yang lebih pendek. Namun bambu tumbuh kuat sedangkan kelapa tua dan rapuh. Akhirnya saat badai datang, kelapa tumbang sedangkan bambu tetap berdiri kokoh. Pesan moralnya adalah jangan mengejek atau sombong kepada teman.
Kelapa yang sombong mengejek bambu yang lebih pendek. Namun bambu tumbuh kuat sedangkan kelapa tua dan rapuh. Akhirnya saat badai datang, kelapa tumbang sedangkan bambu tetap berdiri kokoh. Pesan moralnya adalah jangan mengejek atau sombong kepada teman.
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2
KELAPA YANG SOMBONG
Alkisah disuatu hutan hiduplah sebatang pohon kelapa, ia hidup
diatas bukti yang cukup tinggi sehingga dengan batangnya yang menjulang dibanding pohon lainnya ia mampu melihat sekeliling hutan tanpa terhalang. Hal itu membuat ia menjadi sombong dan mengejek pohon yang lebih pendek disekitarnya. " ah, kasihan sekali kalian tidak bisa melihat sekeliling dengan jelas karena tinggi kalian hampir sama", Ujar kelapa. Hingga pada suatu ketika tumbuh sebatang pohon bambu didekat kelapa, karena batangnya yang masih kecil membuat ia sedikit takut saat diterpa angin kencang yang membuat batangnya berguncang diatas bukit itu. Melihat bambu ketakutan kelapa berkata, " hai bambu kecil kenapa kamu begitu takut dengan angin yang pelan ini?? ". Bambu kemudian menjawabnya lirih " ia aku takut, batangku berguncang hebat kesana kemari tampak seperti akan parah!! " kemudian melanjutkan perkataannya " tidak dengan kamu, dadamu menambah - lambai dan batangmu seperti menari mengikuti tiupan angin". Mendengar hal itu kelapa tertawa " ha ha ha benar sekali itu karena batangku kokoh dan akarkupun kuat seperti menyatu dengan tabah, tidak ada pohon yang sepertiku disini " ujar kelapa, karena hal itu bambu sedih sekaligus sabar karena saat berbicara dengan kelapa selalu diejek, ia kemudian tidak mau lagi berbicara dengan kelapa yang sombong itu Musimpun berganti bambu mulai tumbuh besar dan tunas - tunas baru mulai tumbuh menemani hari - harinya hingga bertahun - tahun kemudian berubahlah ia menjadi serumpun bambu yang kokoh, ia tidak takut lagi saat diterpa angin kencang karena akarnya sangat kuat dan batangnya semakin lentur. Tidak halnya dengan kelapa, ia semakin tua dan akarnya tidak kuat seperti dulu lagi mencengkram tabah namun kesombongannya tidak pernah berubah. Ia tetap menjadi pohon yang sombong dan angkut. Pada suatu musim, datanglah hujan badai yang sangat lebat kearah mereka. Kelapa berkata " ahh ini hal mudah bagiku! "bersemangat dan melambai lambaikan daringnya, " aku akan menari badai ini !! " ujar kelapa dengan kesombongan. Tidak halnya dengan bambu yang cemas karena ia tahu batangnya pasti akan berguncang hebat. Badaipun akhirnya sampai ditempat mereka, kelapa terlihat tertawa sambil menari - nari tetapi tak lama kemudian krakkk!! " ahhhh kelapa berteriak kesakitan karena akarnya tercabut dari tanah akibat badai yang sangat kuat dan ia pun roboh menghantam tanah. Setelah badai reda bambu terkejut melihat kelapa yang sudah mati dan roboh menimpa tanah daunnya sudah tidak melampai lagi saat diterpa angin, akhirnya tak ada lagi pohon yang sombong disekitar bambu dan ia pun hidup tenang bersama pohon - pohon lainnya.
Pesan moral : dalam lingkungan pertemanan kita tidak boleh
mengejek dan menyombongkan diri kepada teman lain yang sedang mengalami kesulitan.