Soal Perkembangan Kerajaan Islam Di Indonesia
Soal Perkembangan Kerajaan Islam Di Indonesia
Soal Perkembangan Kerajaan Islam Di Indonesia
Kunci Jawaban
A. Pilihan Ganda
1. A
2. D
3. B
4. C
5. E
6. A
7. C
8. B
9. D
10. C
11. A
12. E
13. C
14. B
15. E
B. Isian Singkat
1. Ibnu Batuttah
2. Marah Silu yang bergelar Sultan Malik al Shaleh
3. Sultan Iskandar Muda
4. 15 M
5. Ayam jantan dari timur
6. Perjanjian Bongaya
7. Pajang
8. Masjid Agung Banten
9. Bustanussalatin
10. Meminta bantuan kepada kaisar China
C. Essay
1. Peninggalan kerajaan Perlak yaitu:
a. Mata uang kerajaan perlak
b. Makam raja
c. Stempel kerajaan yang bertulis Al Wasiq Billan Negeri Bendahara Sannah 212
d. Sumber tertulis yaitu kitab Idharul Haqq, karangan Abu Ishaq Makarani Al Fasy. Kitab Tazkirah
Thabakat Junu Sultan as Shalatin karangan Syekh Syamsul Bahri Abdullah al Asy.
2. Latar belakang berdirinya kerajaan Malaka adalah pada awal abad ke-15 M, terjadi perang
saudara di kerajaan Majapahit (perang paregreg). Dalam peperangan tersebut seorang pangeran
dari kerajaan Majapahit yang bernama Paramisora melarikan diri dari daerah Blambangan ke
Tumasik (Singapura). Namun daerah ini kurang aman karena menjadi sarang dan persembunyian
para bajak laut, karena itu Paramisora beserta pengikutnya melanjutkan perjalanan hingga ke
Semenanjung Malaya. Di daerah itu dia mendirikan kampong yang diber nama Malaka. Dalam
dunia perdagangan Malaka berkembang sebagai penghubung antara dunia Barat dengan dunia
Timur. Perkembangan itu mendorong Parmaisora membangun kerajaan yang disebut Kerajaan
Malaka. Paramisora memutuskan masuk Islam dan mengganti namanya menjadi Iskandar Syah.
3. Kerajaan Demak mudah melakukan Islamisasi dengan mudah di Jawa karena Islamisasi
dilakukan dengan cara damai yang dapat mudah diterima masyarakat jawa, seperti masih
meninggalkan unsur-unsur budaya yang sudah ada yaitu dengan cara dakwah menggunakan
wayang yang dilakukan oleh sunan Kalijaga, perayaan sekaten untuk meperkenalkan makna dua
kalimat syahadat.
4. Dua budaya kerajaan Mataram yang masih ada sampai saat ini,yaitu:
a. Perayaan Sekaten yaitu untuk memperingati Maulid Nabi di Istana yang berasal dari kata
syahadatain yang berarti mengenalkan dua kalimat syahadat.
b. Upacara Grebeg yang bersumber pada pemujaan roh nenek moyang yang berupa kenduri,
gunungan yang merupakan tradisi pada perayaan hari besar Islam, sehingga muncul grebeg
syawal, pada hari raya idul fitri dan grebeg maulud pada bulan Rabiul Awal.
5. Upaya Sultan Hasanudi dalam melawan Belanda yaituPada saat terjadi pemberontakan Aru
Palaka yang mendapat bantuan dari Belanda, Sultan Hasanudin mengerahkan 7.000 pasukannya
untuk menumpas pemberontakan tersebut dan mengusir Belanda. Pertempuran itu berlangsung
hamper satu tahun lamanya. Karena kegigihannya menentang Belanda maka Sultan Hasanuddin
diberi julukan Ayam Jantan dari Timur.
Diposting oleh pesona pekalongan di 20.35
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest