Puja Junia Faselfa (ANALISIS JURNAL INTERVENSI HIPOGLIKEMIA)
Puja Junia Faselfa (ANALISIS JURNAL INTERVENSI HIPOGLIKEMIA)
Puja Junia Faselfa (ANALISIS JURNAL INTERVENSI HIPOGLIKEMIA)
KEPERAWATAN KRITIS
Intervensi Keperawatan Kegawad Daruratan
Oleh
Meliza Ella Qadrina
183310814
Dosen Pengampu
Judul : Kepatuhan minum obat hipoglikemia oral terhadap kadar gula darah dan kualitas
hidup pasien diabetes mellitus tipe II
Jurnal : oleh (Yuni Rahmayanti & Putri Karlina) Jurnal Aceh Medika, 1(2), 49-55 Oktober
2017
ANALISIS KETERANGAN
C Penelitian ini menemukan hal yang berbeda dengan penelitian yang pernah
Comparison atau dilakukan oleh O’Hara (2006) yang menemukan bahwa terapi relaksasi
Pembanding memberikan hasil yang signifikan terhadap penurunan stres hingga
Intervention
penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi. Namun penelitian ini
menemukan hal yang berbeda. Penelitian menemukan bahwa tindakan
relaksasi yang dilakukan pada pasien diabetes mellitus tipe 2 untuk
penurunan kadar gula dalam darah ternyata tidak terjadi secara signifikan
O Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah dapat ditetapkan dari
Outcome
penelitian ini adalah bahwa Terapi relaksasi tidak cukup signifikan untuk
menurunkan kadar gula dalam darah pada pasien diabetes mellitus. dapat
dilihat bahwa rata-rata kadar gula darah pada pengukuran pertama adalah
211,07 dengan standar deviasi 127,232. Pada pengukuran kedua didapat rata-
rata kadar gula darah adalah 209,53 dengan standar deviasi 86,643. Hasil uji
statistic didapatkan nilai P value 0,957. Maka dapat disimpulkan tidak ada
perbedaan yang signifikan antara kadar gula darah pengukuran pertama dan
kedua pada kelompok perlakuan
Penjelasan :
Pengobatan DM bertujuan untuk mencegah komplikasi dan meningkatkan
kualitas hidup pasien. Pencegahan komplikasi dilakukan dengan cara menjaga
kestabilan gula darah dengan pengobatan secara rutin seumur hidup karena DM
merupakan penyakit seumur hidup yang tidak bisa disembuhkan secara permanen.
Cara menjaga kestabilan gula darah dilakukan dengan cara menjaga kepatuhan minum
obat hipoglikemia. Kepatuhan minum obat dalam penyakit kronis menurut WHO
adalah sikap dan perilaku pasien dalam minum obat secara teratur baik dosis,
frekuensi, waktu, serta perubahan gaya hidup. Kepatuhan minum obat dilihat dari
kesesuaian riwayat jumlah obat yang dikonsumsi dengan obat yang diresepkan.
.
PENGARUH TERAPI RELAKSASI TERHADAP
KONTROL GLIKEMIK PADA PASIEN DIABETES
MELLITUS DI PURWOKERTO
EFFECT OF RELAXATION THERAPY glycemic control
in patients DIABETES MELLITUS IN PURWOKERTO
ABSTRACT
Introduction : Diabetes mellitus is a condition that occurs when the body can't use
glucose normally. Glucose is the main source of energy for the body's cells. The levels
of glucose in the blood are controlled by a hormone called insulin, which is made by
the pancreas. Insulin helps glucose enter the cells.
Objective : to know the influence of relaxation therapy to reduce levels of glucose in
the blood of diabetes mellitus in South of Purwokerto.
Methode : Quasy experiment with device of research of pre-test-post-test with control
group. Statistic analisys used this research is statistical analysis paired t-test.
Result : The average of pre-test and post test control are 148,93 and 141,20. Result
test paired samples t-test p value 0,420. The average of pre-test and post test
experiment are 211,07 and 209,53. Result test paired samples t-test p value 0,957.
Conclusion : Relaxation therapy has not influence to reduce levels of glucose in the
blood of diabetes mellitus.
Keyword : Diabetes mellitus, the levels of glucose in the blood, relaxation therapy
Berdasarkan tabel 4 tersebut diatas dapat berpenghasilan kurang dari satu juta
diketahui bahwa responden kelompok setiap bulan berjumlah 1 orang (6,67%),
perlakuan yang berpenghasilan kurang berpenghasilan satu hingga dua juta
dari satu juta setiap bulan berjumlah 1 berjumlah 13 orang (86,66%), dan
orang (6,67%), berpenghasilan satu berpenghasilan lebih dari 2 juta
hingga dua juta berjumlah 12 orang berjumlah ada 1 orang (6,67%).
(80%), dan berpenghasilan lebih dari 2
juta berjumlah 2 orang (13,33). Pada Distribusi data karakteristik responden
kelompok kontrol yang menurut lama menderita penyakit
DM disajikan pada Tabel 5
69 Jurnal Kesmasindo, Volume 6, Nomor 1 Januari 2013, Hal. 64-74
Perlakuan Kontrol
Lama DM n % n %
< 2 tahun 2 13,33 1 6,67
2 - 4 tahun 3 20 2 13,33
> 4 tahun 10 66,67 12 80
Jumlah 15 100 15 100
Berdasarkan tabel 1.5 tersebut diatas kontrol yang menderita diabetes mellitus
dapat diketahui bahwa responden kurang dari 2 tahun berjumlah 1 orang
kelompok perlakuan yang menderita (6,67%), lama
diabetes mellitus kurang dari 2 tahun penyakit 2-4 tahun berjumlah 2 orang
berjumlah 2 orang (13,33%), lama (13,33%), dan lama penyakit lebih dari
penyakit 2-4 tahun berjumlah 3 orang 4 tahun berjumlah 12
(20%), dan lama penyakit lebih dari 4 orang (80%).
tahun berjumlah 10 orang (66,67). Tabel 2.1 Kadar gula darah responden
Pada kelompok sebelum dan sesudah dilakukan terapi
relaksasi pada kelompok kontrol
Berdasarkan tabel 2.1 diatas dapat nilai P value 0,420. Maka dapat
disimpulkan bahwa rata-rata kadar gula disimpulkan tidak ada perbedaan yang
darah pada pengukuran pertama adalah signifikan antara kadar gula darah
148,93 dengan standar deviasi 71,741. pengukuran pertama dan kedua pada
Pada pengukuran kedua didapat rata-rata kelompok kontrol
kadar gula darah adalah 141,20 dengan Tabel 2.2 Kadar gula darah responden
standar deviasi 52,872. Hasil uji sebelum dan sesudah dilakukan terapi
statistic didapatkan relaksasi pada kelompok perlakuan