Laporan - Praktikum - Ifc - (Violy Joan Amarang)
Laporan - Praktikum - Ifc - (Violy Joan Amarang)
Laporan - Praktikum - Ifc - (Violy Joan Amarang)
Oleh :
A. Patologi Kasus
1. Definisi
Cedera ankle atau ankle sprain adalah keseleo pergelangan kaki ketika ligamen yang mendukung
tulang-tulang pergelangan kaki teregang atau robek. Ankle sprain adalah jenis cedera yang paling
sering terjadi pada atlet, non atlet, anak-anak dan orang dewasa.
2. Etiologi
Sprain ankle dapat terjadi pada atlet maupun non atlet, anak-anak maupun orang dewasa. sprain
ankle dapat terjadi ketika sedang berolahraga, aktivitas fisik, melangkah di permukaan yang tidak
rata, perputaran kaki ke dalam atau ke luar yang berlebihan yang menyebabkan kerobekan ligament
lateral kompleks ankle.
3. Patogenesis
Sprain pada ligamentum lateral complex dihasilkan oleh gaya inversi dan plantar fleksi ankle yang
tiba-tiba, dimana seringkali terjadi selama olahraga atletik atau exercise ketika berat tubuh yang
diterima oleh kaki saat menumpuh tidak sempurna diatas permukaan yang tidak rata menyebabkan
tapak kaki (dorsum kaki) dalam posisi inversi saat gaya tersebut terjadi. Akibatnya, ligamentum
lateral complex mengalami overstretch.
4. Tanda dan Gejala
- Memar, bengkak disekitar persendian tulang yang terkena.
- Haemarthrosis / perdarahan sendi.
- Nyeri pada persendian tulang.
- Nyeri bila anggota badan digerakkan / diberi beban.
- Fungsi persendian terganggu, terjadi kekakuan sendi.
- Ketidakstabilan persendian.
B. Prosedur Pelaksanaan
1. Persiapan Alat : (mencakup persiapan operasional alat)
- Cek kondisi alat pastikan dalam kondisi yang bagus seperti kabel TENS dan kabel Pad untuk
digunakan.
- Kemudian tentukan prosedur yang akan digunakan, semua tombol dalam posisi nol.
- Pad dibasahi terlebih dahulu dengan air.
2. Persiapan Pasien :
- Posisikan pasien senyaman dan serileks mungkin.
- Lakukan pemeriksaan di area yang akan di terapi dalam hal ini yang dimaksud meliputi kulit harus
bersih dan bebas dari keringat, lotion.
- Lepaskan semua metal diarea terapi meliputi perhiasan kalung jam dan lain-lain.
- Sebelum memulai intervensi, terapist memberi penjelasan mengenai cara kerja dan efek yang dapat
ditimbulkan dari TENS.
3. Teknik Pelaksanaan :
- Posisikan pasien senyaman dan serileks mungkin.
- Lakukan pemeriksaan di area yang akan di terapi dalam hal ini yang dimaksud meliputi kulit
harus bersih dan bebas dari keringat, lotion.
- Lepaskan semua metal diarea terapi meliputi perhiasan kalung jam dan lain-lain.
- Sebelum memulai intervensi, terapist memberi penjelasan mengenai cara kerja dan efek
yang dapat ditimbulkan dari TENS.
Kasus : kronik sprain ankle
Nilai VAS : 5,2 1. Posisi pad elektrode : Area ligamen ankle
3. Pemilihan dosis :
a. Bentuk IFC : 2-pole interference
c. AMF : 60 Hz
g. Waktu : 10 menit
https://drive.google.com/drive/folders/1GI99kk
vwKKT5Bg76bbfCfZDsNirZUBlK?
usp=sharing
C. Evaluasi
Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian IFC terhadap perubahan
intensitas nyeri pasien Kronik Sprain Ankle (VAS 5,2).
KASUS-KASUS FISIOTERAPI :
Catatan :
Pilih kasus di atas, kemudian kasus yang dipilih dikerjakan sesuai format laporan di atas.