Bab-3 Teori Pendanaan Pensiun

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 18

TEORI PENDANAAN PENSIUN

BAB 3
PERTANGGUNGAN (LIABILITY)
Program studi ilmu aktuaria
1. Pertanggungan (Liability)

Pertanggungan untuk manfaat masa depan (future


benefit) dari suatu plan merupakan nilai tunai manfaat masa
depan (present value of future benefit, PVFB).

Secara teoritis, biaya normal (NC) harus bisa melunasi


manfaat yang akan diterima pada saat pensiun, yang berarti
bahwa nilai tunai pada saat awal masuk lembaga pendanaan
pensiun dari iuran normal yang akan datang (PVFNC)y harus
melunasi nilai tunai manfaat masa depan (PVFB)y. Hal
tersebut diperlihatkan sebagai berikut :
r 1
( PVFNC ) y   ( NC ) x v x  y x  y p y
( )

x y

rr 11
  (b x a rv r  xp x ) v x  yp y

(b a vrrxx
x r
p(() ) ) vx x y y
rx x x y
(() )
p
y
x y
x y
r 1

r 1
bx ar vrryy r  y p((y) )

x  y bx ar v ry py
x y
 Br ar v r  y r  y p (y )
 Br ar v r  y r  y p (y )
= (PVFB)y
Terlihat bahwa nilai tunai pada posisi awal mengikuti
pendanaan pensiun (y) dari seluruh iuran yang akan dibayarkan
selama menjadi peserta (hingga menjelang pensiun) akan
melunasi semua manfaat yang akan diterimanya dimasa depan,
atau :
(PVFNC)y = (PVFB)y
a. Actuarial Liability

Kesimpulan terkait kondisi dari kesetimbangan di atas yang didisain


pada awal pengelolaan dana pensiun, dapat terjadi bilamana dalam
implementasi pelaksanaan pendanaan tidak mengalami perubahan, baik
dari sistem pengelolaan, besaran parameter maupun asumsi-asumsi yang
dipergunakan dalam pengelolaan dana pensiun.

Namun bilamana dalam perjalan berbagai hal diatas mengalami


perubahan, maka perlu melakukan penyesuaian kembali terhadap
berbagai pehitungan yaang sudah dilakukan sejak awal. Untuk itu perlu
secara berkala dilakukan evaluasi terhadap kondisi kesetimbangan, atau
apakah kondisi seperti (PVFNC)y = (PVFB)y masih tetap terpenuhi
bilamana dilakukan valuasi pada waktu x.
Acturial liability merupakan pertanggungjawaban dari lembaga
pendanaan pensiun atas dana yang telah diterimanya (analog
dengan benefit reserves dalam Asuransi jiwa). Ada dua metoda
untuk menentukan Actuarial Liability, yakni :

o Metoda Prospektif

o Metoda Retrospektif

Secara teoritis bilamana tidak ada perubahan pengelolaan dari


rencana awal, maka Actuarial Liability prospektif akan sama
dengan Actuarial Liability retrospektif, yang memperlihatkan
bahwa kondisi setimbang seperti yang direncanakan di awal masih
terjadinya.
1. Metoda Prospektif :
metoda yang didasarkan atas kondisi cashflow dimasa yang akan
datang (setelah x), baik inflow berupa normal cost yang masih akan
diterimanya maupun outflow berupa benefit/manfaat pensiun
yang harus dibayarkan.
r 1
( AL) x  Br ar v r  x r  x px( )   ( NC )t v t  x t  x px( )
tx

 ( PVFB) x  ( PVFNC ) x

2. Metoda Retrospektif : metoda yang didasarkan atas kondisi


dimasa yang lalu (sebelum x), didasarkan kepada normal cost yang
sudah diterimanya
x 1
.
( AL) x   ( NC )t (1  i) x t t  x px( )
ty

 ( AVPNC ) x
Secara teoritis Actuarial Liability prospektif akan sama dengan Actuarial
Liability retrospektif atau

( AL) x prospektif  ( AL) x retrospektif


Sehingga,

( PVFB) x  ( AVPNC ) x  ( PVFNC ) x


b. Supplemental Liability
Jika actuarial liability dari kedua metoda tersebut (AL
prospektif dan AL retrospektif) tidak sama, yang dapat
disebabkan oleh salah satu penyebab berikut:
• Dana pensiun belum ada pada saat pegawai mulai bekerja
• Ada perubahan plan
• Ada perubahan asumsi aktuaria (seperti adanya perubahan
tabel, tingkat suku bunga, dsb)
maka, akan muncul suatu ”kewajiban perusahaan” yang berfungsi untuk
menutup kekurangan tersebut, yang dinamakan Supplemental Liability .

( SL) x  ( AL) x prospektif  ( AL) x retrospektif


 (( PVFB) x  ( PVFNC ) x )  ( AVPNC ) x
Besarnya kenaikan kewajiban tambahan (supplemental liability
increment) adalah :
( SLI ) x  (SL) x 1  (SL) x (1  i).1/ px( )
c. Implisit suppemental liability cost
Misalkan bahwa perencanaan pension dilakukan bagi pekerja mulai usia z
(bukan usia masuk kerja: y), dan Bz merupakan acrrued benfit pada usia z,
dengan demikian ia membawa past service liability/back service liabilty,
sehingga orang tersebut memiliki manfaat pensiun yang lebih besar,
sebanyak Cn kali dari accrual benefitnya,

Cn  Bz / ( Br  Bz )

dengan
Cn : koefisien/faktor pengali bagi benefit accrual yang tidak terdanai,
merupakan hasil bagi dari past service benefit dengan future
service benefit
Bz : merupakan acrrued benfit pada usia z (yang belum terbayarkan).
Sehingga, besarnya pelunasan pertanggungan suplemen (Implisit
suppemental liability cost) adalah :

 SCn  x  Cnbx ar v r  x r  x px( )


(r )

Biaya suplemental didisain untuk melunasi liabilitas suplemen dalam


periode tertentu.
Keterangan :
(SCn)x : Supplemental cost pada usia x untuk benefit accrual ke-n yang tidak
terdanai (accrual benefit yang berubah/naik)
Total benefit accrual yang terhimpun pada usia x merupakan penjumlahan
accrual benefit untuk normal cost pada usia x tanpa suplemental cost (bx)
dengan benefit accrual akibat suplemental cost Cnbx atau :
bxT  (Cn  1).bx  (1  Bz / ( Br  Bz )) . bx

 ( Br / ( Br  Bz )) bx
Sehingga manfaat yang terhimpun sampai usia x (accrued benefit Bx)
adalah
x 1
BxT   btT
tz
x 1
 ( Br / ( Br  Bz )) 
tz
bt

 ( Br / ( Br  Bz )) ( Bx  Bz )
 (( Bx  Bz ) / ( Br  Bz )) .Br
Normal cost dan Actuarial Liability akibat Supplemental cost

Sehingga akibat adanya supplemental, maka normal cost dan actuarial


liability pada pensiun normal masing-masing adalah

 NC  x  bxT ar v r  x r  x px( )
T (r )

dan
( AL)Tx  BxT ar v r  x r  x px( )

catatan : untuk jenis pensiun lainnya dilakukan dengan cara yang


sama...... TUGAS !!!
Contoh 3
Jika seseorang mulai bekerja di suatu perusahaan pada usia 30 tahun namun
tidak langsung ikut program pendanaan pension. Dia baru ikut setelah usia 35
tahun. Bilamana perencanaan pensiun menggunakan ABCM dan perumusan
manfaat menggunakan career average, sebesar 5% dari gaji.
Jika diketahui :
Tingkat suku bunga efektif : I = 6% / tahun
Tingkat inflasi tahunan : I = 0,01%/tahun
Tingkat produktivitas : P = 0,2%
Gaji pada awal masuk : s23 = 20 juta / tahun
Fungsi skala gaji (Salary scale function) : SSx : table-7
Besar penurunan populasi bekerja karena berbagai penyebab : Tabel-6
Anuitas : (dari bowers untuk I = 6%)
x 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60

äX 13,267 13,080 12,888 12,690 12,490 12,276 12,060 11,840 11,613 11,381 11,145
Bilamana usia saat pensiun adalah 55 tahun, ditanyakan :

1. Dengan kondisi seperti di atas, apakah akan muncul suatu ”kewajiban


perusahaan” yang dinamakan Supplemental Liability ?
2. Jika muncul kewajiban tersebut, Tentukan besarnya normal cost bagi
orang tersebut pada saat usia 40 tahun
Langkah Perhitungan

1. Hitung gaji tahunan


2. Hitung accrual benefit
3. Hitung normal cost seolah-olah jika ia ikut dapen dari awal
4. Pastikan usia awal masuk Dapen
5. Pastikan apakah Alprospektif dan ALRetrospektif sama atau tidak, jika tidak
sama baru dilakukan proses perhitungan iuran normal baru.
6. Tentukan Bz dan Br
7. Hitung koefisien pengali bagi benefit accrual yang tidak terdanai Cn
8. Hitung benefit accrual baru pada usia 40: b40 T= (1+Cn) b40
9. Hitung NC40T

Anda mungkin juga menyukai