Pengenalan Alat
Pengenalan Alat
Pengenalan Alat
Latar Belakang
Mikrobiologi Umum merupakan salah satu mata kuliah wajib bagi mahasiswa
Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung karena mata
kuliah Mikrobiologi Umum berguna dalam membantu proses pembelajaran
pertanian. Dalam proses pembelajaran, Mikrobiologi Umum dibagi menjadi dua,
yaitu : Teori dan Praktikum. Teori merupakan bahan ajaran dalam suatu proses
pembelajaran. Sedangkan praktikum merupakan proses kerja dari teori.
Oleh karena itu, saya sebagai penulis, menyusun makalah “Pengenalan Alat-Alat
Laboratorium” agar dapat membantu masyarakat pada umumnya, dan mahasiswa
pada khususnya, yang ingin mempelajari alat-alat laboratorium Mikrobiologi
Umum.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini ialah :
1. Mengenal berbagai jenis peralatan standar dalam laboratorium.
2. Mengetahui nama, fungsi, dan prinsip kerja dari tiap-tiap alat.
II. METODOLODI PRAKTIKUM
Inkubator
3.2. Pembahasan
Dari hasil pengamatan, alat-alat tersebut terbagi dua kelompok besar yaitu
peralatan gelas atau keramik dan peralatan elektronik. Peralatan tersebut memiliki
fungsi dan penggunaan yang berbeda. Adapun prinsip kerja dan fungsi dari
masing-masing alat ialah :
1. Cawan Petri
Alat yang digunakan sebagai wadah untuk mengkultur bakteri, khamir, spora atau
biji-bijian.
2. Pipet Ukur
Digunakan untuk mengukur volume cairan dengan tepat. Pipet ukur tersedia
dalam ukuran 5,10,25,50 cm3 dst. Dalam mengosongkan pipet, pipet berada pada
posisi condong dengan ujung pipet menempel di dinding wadah dan jari telunjuk
menutup bagian atas pipet. Jari telunjuk digunakan untuk mengatur keluarnya
cairan dari pipet dengan membuka dan menutup bagian atas pipet tersebut.
Pengosongan dilakukan dengan pelan-pelan, setelah 15 detik ujung pipet
diletakkan pada dinding 3 kali. Pipet ukuran 10 cm3 dikosongkan dalam 10 detik,
ukuran 25 cm3 dikosongkan dalam 25 detik dan seterusnya. INGAT, tidak
diizinkan mengeluarkan sisa cairan yang berada diujung pipet.
3. Tabung Reaksi
Tabung reaksi digunakan untuk mereaksikan berbagai macam reaksi kimia. Di
dalam laboratorium mikrobiologi, tabung reaksi digunakan untuk membuat biakan
mikroba. Ukuran dan bentuk tabung reaksi bermacam-macam sesuai
kegunaannya. Yang lebih kecil dapat digunakan untuk memijarkan dan yang lebih
besar digunakan untuk mendidihkan.
4. Pipet Tetes
Pipet yang digunakan untuk mengambil zat cair dalam jumlah kecil. Teknik
memegang pipet ini, pipet dipegang dengan tangan kanan (lima jari, bukan dua
jari). Ibu jari memgang karet pompa untuk mengambil dan melepaskan cairan dan
pipet. Cara mengeluarkan cairan harus tetes demi tetes. (Widodo, 2010).
5. Labu Erlenmeyer
Erlenmeyer, labu erlenmeyer berfungsi untuk menampung larutan, bahan atau
cairan. Labu erlenmeyer dapat digunakan untuk meracik dan menghomogenkan
bahan-bahan komposisi media, menampung aquades, kultivasi mikroba dalam
kultur cair.
6. Bunsen Burner
Bunsen, salah satu alat yang berfungsi untuk menciptakan kondisi yang steril
adalah pembakaran bunsen. Untuk strelisasi jarum ose atau yang lainnya, bagian
api yang paling cocok untuk memijarkan adalah bagian api yang berwarna biru
(paling panas). Perubahan bunsen dapat menggunakan bahan bakar gas atau
metanol. (Anonim a)
7. Gelas Beaker
Digunakan sebagai tempat larutan, untuk memanaskan larutan, menguapkan
pelarut, pemekatan dan melarutkan zat-zat sebelum diencerkan dalam labu takar.
Gelas ukur mempunyai grade angka yang menunjukkan volume, tetapi tidak
direkomendasikan untuk digunakan sebagai pengukur volume. Tersedia dalam
berbagai ukuran, 5, 10, 25, 50, 100, 150, 200, 250 cm3 dan seterusnya. (Widodo,
2010)
10. Pinset
Pinset memiliki banyak fungsi diantaranya untuk mengambil benda dengan
menjepit misalnya saat memindahkan cakram antibiotik.
16. Ph Meter
Ph meter, berguna untuk mengukur atau mengetahui pH suatu larutan. (Day,
1998)
17. Magnetic Stirrer
Magnetic Stirrer beguna untuk menghomogenkan larutan.
23. Shaker
Suatu alat yang digunakan untuk gemetar solusi dalam labu berbentuk kerucut,
dalam artian menghomogenkan larutan dalam labu tersebut. Shaker terdiri dari
pengontrol kecepatan untuk mengontrol kecepatan gemetar.
27. Inkubator
Inkubator, merupakan alat yang digunakan untuk menginkubasi atau memeram
mikroba pada suhu yang terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan
dan pengatur waktu. Suhu di dalam inkibator konstan dan dapat diatur sesuai
dengan tujuan inkubasi (Anonim a, 2014)
IV. KESIMPULAN
2. Diperlukan alat yang tepat dalam melakukan suatu praktikum, karena setiap alat
memiliki tingkat ketelitian yang berbeda.
3. Kebersihan dan ketelitian seorang praktikan mempengaruhi hasil yang akan dia
peroleh.
4. Peralatan labolatorium yang tebuat dari bahan gelas cara merawatnya sesudah
kita gunakan harus di cuci secara bersih, sebelum kita cuci semua bahan-bahan
yang ada didalamnya harus di keluarakan terlebih dahulu. Setelah di bersihkan
kita harus menyeterilkan agar tidak ada bakteri tumbuh pada alat tersebut.
5. alat yang terbuat dari elektronik biasanya setelah praktikum kita bersihkan
dengan cara dilab dengan kain bersih.
DAFTAR PUSTAKA
Sutedjo, M.M., dkk. 1991. Mikrobiologi Tanah. PT. Rhineka Cipta. Jakarta.
Widodo, D.S. dan Lusiana, R.A., 2010. Kimia Analitis Kuantatif. Graha Ilmu.
Yogyakarta.
LAMPIRAN