Tgs Filsafat Pendidikan
Tgs Filsafat Pendidikan
Tgs Filsafat Pendidikan
“FILSAFAT PENDIDIKAN”
DOSEN PENGAMPUH
RIZAL S.Ag,M.Pd
SURAHMAN S.Pd,M.Pd
2
juga masyarakat. Untuk mendapatkan sistem
pendidikan yang bermanfaat bagi kehidupan berbangsa dan bernegara
maka sistem pendidikan yang diterapkan haruslah relevan dengan
keadaan yang akan dihadapi oleh bangsa ini. Maka dari itu sebagai
pendidik haruslah memahami bagaimana sifat dan perilaku masyarakat
yang sedang dihadapi, agar nantinya sistem pendidikan yang sedang
diterapkan dapat berjalan dengan baik (Dewantara, 2013) guru perlu
didorong untuk menerapkan berbagai model pembelajaran inovatif
yang memungkinkan siswa belajar lebih merdeka sesuai
kemampuan dan potensinya. Terlebih model pembelajaran yang
memanfaatkan perkembangan TIK yang sudah sangat
berkembang pesat dan dapat dimanfaatkandalam pembelajaran.
Dengan TIK proses pembelajaran akan terjadi dengan mudah dan sangat
memungkinkan siswa untuk belajar mandiri dan pastinya belajar lebih
membahagiakan karena pastinya anak-anak lebih termotivasi belajar
dengan teknologi terutama internet dan gadget. Oleh karenanya, untuk
mewujudkan hal ini, guru harus memiliki kemampuan
mengintegrasikan teknologi informasi dan
komunikasi dalam pembelajaran.
Pada tahun mendatang, sistem
pembelajaran akan berubah dari yang
awalnya bernuansa tatap muka atau secara
langsung
akan berubah menjadi
pembelajaran jarak jauh. Nuansa
pembelajaran akan lebih menyenangkan,
karena peserta didik
tidak hanya
mendengarkan penjelasan guru, tetapi
3
peserta didik juga dapat mencari sendiri
pengetahuan baru yang akan diperolehnya.
Hasil pembelajaran tidak
hanya
mengandalkan sistem rangking yang menurut
beberapa survei hanya meresahkan anak
dan orang tua , karena sebenarnya setiap
anak memiliki bakat dan kecerdasannya
dalam bidang masing-masing. Suatu saat
nanti akan terbentuk para pelajar yang
siap kerja, kompeten.
Sumber yang saya dapatkan dari membaca sebuah artikel dan saya
sebagai mahasiswa dapat mengambil pelajaran dan nilai yang
terkandung dalam filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara ini.
2020. Filosofi Ki Hadjar
Dewantara jadi Inspirasi Merdeka
Belajar.
https://www.jawapos.com/nasional/
pendidikan/14/07/2020/filosofikihadjardewantara-jadi-
inspirasimerdeka-belajar.
Kemendikbud. 2019. “Merdeka Belajar:
Pokok-Pokok Kebijakan Merdeka
Belajar”. Jakarta: Makalah Rapat
Koordinasi Kepala Dinas
Pendidikan Seluruh Indonesia
Kuswandi, Dedi. 2005. Pengejawantahan
Konsep-konsep Pendidikan Ki
Hadjar Dewantara di Lingkungan
4
Ibu Pawiyatan Tamansiswa
Yogyakarta. Disertasi tidak
diterbitkan.
Mustaghfiroh, Siti. 2020.
Konsep
“Merdeka Belajar “Perspektif
Aliran Progresivisme John Dewey.
Diunduh dari:
https://ejournal.unuja.ac.id/.
Pada bab pertama, penulis banyak mengulas tentang hidup Paulo Freire sebagai
seorang pendidik yang selalu optimis akan usahanya meski dalam kemiskinan dan
pembuangan. Freire lahir di sebuah kota pelabuhan di timur laut Brazil tanggal 19
September 1921. Walaupun lahir dan besar dari kalangan kelas menengah, Freire
sempat mengalami langsung kemiskinan pada masa Depresi Besar 1929. Pada waktu
itu, Brazil merupakan negara yang bergejolak akibat krisis politik yang terjadi.
Akibatnya, kondisi sosial-ekonomi negara ini menjadi terpuruk dalam kemiskinan.
5
Keadaan yang demikian membentuk keprihatinan Freire terhadap kaum miskin dan
ikut membangun dunia pendidikan di Brazil. Oleh karena kondisi tersebut, Freire
mendedikasikan diri sebagai kepala lembaga Cultural Extention Service. Lembaga itu
bertujuan untuk memberikan bantuan pendidikan, terutama program melek huruf
bagi masyarakat buta aksara. Saat itu, penduduk Brazil berjumlah sekitar 34,5 juta
jiwa, namun hanya 15,5 juta orang saja yang bisa membaca dan menulis. Dalam
metode pengajarannya, ia menggunakan pendekatan kultural dan proses dialogis.
Misalnya dalam penerapan metode baca dan tulis, Freire menggunakan media
komunikasi yang generatif. Maksudnya, Freire mengajar dengan menunjukkan
realitas kontekstual masyarakat yang menjadi anak didiknya. Selain itu, dalam
pengajarannya, ia menemukan bahwa masyarakat buta huruf sangat antusias
memahami realitas kehidupan di sekitarnya. Pada tahap ini, Freire percaya bahwa
pendidikan yang dialogis dengan rakyat yang tertindas dapat menuntun pada dunia
yang lebih manusiawi.
Freire menyebutkan, bahwa sistem pendidikan yang pernah ada dan mapan selama ini
dapat diibaratkan sebagai sebuah “bank”. Dalam sistem ini, anak didik adalah objek
investasi dan sumber deposito peotensial. Mereka tidak berbeda dengan komoditas
ekonomis lainnya yang lazim dikenal. Depositor atau investornya adalah para guru
yang mewakili lembaga kemasyarakatan yang berkuasa, sementara depositonya
berupa pengetahuan yang diajarkan kepada anak didik. Freire percaya bahwa tugas
utama sistem pendidikan itu adalah reproduksi ideologi kelas dominan sebagai alat
mempertahankan kekuasaan mereka. Anak didik pun lantas diperlakukan sebagai
”bejana kosong” yang akan diisi sebagai sarana tabungan atau penanaman “modal ilmu
pengetahuan” yang akan dipetik hasilnya kelak. Jadi, guru adalah subjek aktif, sedang
anak didik adalah objek pasif yang penurut. Pendidikan akhirnya bersifat negatif di
mana guru memberi informasi yang harus diingat dan dihafalkan. Akibatnya, para
murid diperlakukan sebagai objek teori pengetahuan yang tidak berkesadaran pada
realitas di sekelilingnya.
6
Pada uraian selanjutnya, buku ini banyak membahas filsafat Freire tentang pendidikan
sebagai praktik pembebasan. Pendidikan yang ideal, seharusnya berorientasi kepada
nilai-nilai humanisme. Humanisme pendidikan yang dimaksud Freire adalah
mengembalikan kodrat manusia menjadi pelaku atau subyek, bukan penderita atau
objek. Freire berharap sistem pendidikan ini menjadi kekuatan penyadar dan
pembebas umat manusia dari kondisi ketertindasan.
Selain itu, Freire menginginkan proses belajar sebagai bentuk investigasi kenyataan.
Maksudnya, proses pendidikan itu melibatkan indentifikasi permasalahan yang terjadi
di masyarakat. Konteks pendidikan negara agraris misalnya, kurikulum pendidikannya
juga harus melibatkan realitas permasalahan pertanian di dalamnya. Selain itu, Freire
juga mencontohkan sistem pengajaran idealnya antara guru dan murid. Proses ini
merupakan investigasi bersama-sama yang terus dilakukan oleh para murid. Para
murid diharuskan memahami bahwa kegiatan mengetahui adalah suatu proses yang
tidak pernah berakhir. Sedangkan bagi para guru, mereka harus memposisikan diri
juga sebagai murid yang tidak pernah berhenti untuk belajar. Dalam tahap ini, Freire
percaya bahwa pendidikan yang dialogis dengan rakyat yang tertindas dapat
menuntun pada dunia yang lebih manusiawi.
Saya sangat senang dengan filosofi pendidikan yang di kemukakan beliau karena
pentingnya pendidikan yang harus kita jalani dengan baik agar mencapai kesuksesan
yang memiliki satu arah dan satu tujuan
Sumber yang saya baca dan saya ambil Judul Buku : Paulo Freire: Kehidupan, Karya
dan Pemikiran
Penulis : Denis Collins
Penerjemah : Henry Heyneardhi, Anastasia P.
Penerbit : Yogyakarta, Komunitas Apiru dan Pustaka Pelajar
Cetakan : III, Oktober 2011
http://pustaka.ariabima.com/index.php?p=show_detail&id=649
7
pertemuan masyarakat di mana orang berbagi
metode ilmiah.
8
dan psikologi di Universitas Michigan. Tahun
School.
tujuan
9
aktivitas meliputi bermain, konstruksi, studi
tersebut,
masyarakat.
Di sekolah laboratorium,
lebih
10
dibantu istrinya Alice mengemudikan sekolah
Siti Sarah; Pandangan Filsafat Pragmatis John Dewey dan Implikasinya dalam
Pendidik …
..
Amerika.
yang berdasarkan
pada proposisi
11
atau struktur untuk realis. Berdasarkan
12
mereka menciptakan perbedaan antara teori
mengenai
13
tinggi. Di dalam subyek kurikulum tradisional,
membosankan
hubungan
antara
pengalaman sosial.
14
Laabani_A40121270 dari kelas F Fakultas
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Prodi PGSD dalam
mata kuliah filsafat pendidikan. Maaf apabila
didalam penulisan kata ataupun gelar yang tidak
sesuai dengan nama yang bersangkutan saya
memohon maaf karena manusia tidak akan pernah
luput dari kesalahan dan dalam penulisan pendapat
atau pandangan saya memohon maaf karna saya
masih dalam proses pembelajaran yang di mana dari
belajar pasti kita bisa akan menjadi lebih baik.
15
16