Makalah Fiqh Al Hajb
Makalah Fiqh Al Hajb
Makalah Fiqh Al Hajb
Disusun Oleh :
Rizqy Ahmad Djarwadi
Tri Anjarsari
Yayat Nurhidayat
Dosen Pengampu :
Udung Hari Darifah, S.Pd.I,.M.Pd.I
FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM (IAID)
CIAMIS JAWA BARAT
2020
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah pendidikan tentang BAB AL
HAJB PENGHALANG HAK WARIS.
Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan
bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan
lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin
memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini dapat diambil hikmah
dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.
ii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul.................................................................................................................... i
Kata Pengantar....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN:
BAB II PEMBAHASAN:
3.1. Kesimpulan............................................................................................................... 7
Daftar Pustaka........................................................................................................................ 8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2. Untuk Mengetahui Macam- macam Al Hajb.
3. Untuk Mengetahui Siapa Saja Ahli Waris Yang Tidak Dapat
Terhalang Menerima Waris.
4. Untuk Mengetahui Ahli Waris Yang Mahjub.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
3 Isteri ¼ anak atau cucu 1/8
4 Suami ½ anak atau cucu ¼
saudara perempuan
sekandung /seayah ½
anak atau cucu
5 saudara perempuan perempuan ‘amg
sekandung /seayah 2/3
2/lebih
cucu perempuan garis
6 laki-laki 1/2 seorang anak (pr)
1/6
7 saudara perempuan ½ seorang saudara (pr)
seayah sekandung 1/6
Seperti suami, seharusnya menerima bagian ½, akan tetapi
karena bersama anak perempuan maka bagiannya menjadi ¼.
Seharusnya Ibu mendapat bagian 1/3, karena bersama anak maka
bagian Ibu berkurang menjadi 1/6.
b. Hijab Hirman
Ibu
4
4) Cucu laki-laki garis laki-laki terhalang oleh:
Anak laki-laki
5) Cucu perempuan garis laki-laki terhalang oleh:
Anak laki-laki
Anak perempuan dua orang atau lebih
6) Saudara sekandung (laki-laki/perempuan) terhalang oleh:
Anak laki-laki
Cucu laki-laki
Ayah
7) Saudara seayah (laki-laki/perempuuan) terhalang oleh:
Anak laki-laki
Ayah
Ayah
Kakek
9) Anak laki-laki saudara laki-laki sekandung terhalang oleh:
Anak laki-laki
Cucu laki-laki
Ayah atau kakek
Saudara laki-laki sekansung atau seayah
Saudara perempuan sekandung atau seayah yang menerima ashabah
ma’al ghair
10) Anak laki-laki saudara seayah terhalang oleh:
Anak atau cucu laki-laki
Ayah atau kakek
Saudara laki-laki sekandung atau seayah
Anak laki-laki saudara laki-laki sekandung
Saudara perempuan sekandung atau seayah yang menerima ashabah
ma’al ghair
11) Paman sekandung terhalang oleh:
Anak atau cucu laki-laki
Ayah atau kakek
Saudara laki-laki sekandung atau seayah
Anak laki-laki saudara laki-laki sekandung atau seayah
5
Saudara perempuan sekandung atau seayah yang menerima ashabah
ma’al ghair
12) Paman seayah terhalang oleh:
Anak atau cucu laki-laki
Ayah atau kakek
Saudara laki-laki sekandung atau seayah
Anak laki-laki saudara laki-laki sekandung atau seayah
Saudara perempuan sekandung atau seayah yang menerima ashabah
ma’al ghair
Paman sekandung
13) Anak laki-laki paman sekandung terhalang oleh:
Anak atau cucu laki-laki
Ayah atau kakek
Saudara laki-laki sekandung atau seayah
Anak laki-laki saudara laki-laki sekandung atau seayah
Saudara perempuan sekandung atau seayah yang menerima ashabah
ma’al ghair
Paman sekandung atau seayah
14) Anak laki-laki paman seayah terhalang oleh:
Anak atau cucu laki-laki
Ayah atau kakek
Saudara laki-laki sekandung atau seayah
Anak laki-laki saudara laki-laki sekandung atau seayah
Saudara perempuan sekandung atau seayah yang menerima ashabah
ma’al ghair
Paman sekandung atau seayah
Anak laki-laki paman sekandung
6
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Hijab secara harfiyah berarti satir, penutup atau penghalang. Dalam fiqh
mawaris, istilah hijab digunakan untuk menjelaskan ahli waris yang jauh
hubungan kerabatnya yang kadang-kadang atau seterusnya terhalang oleh
ahli waris yang lebih dekat. Orang yang menghalangi disebut hajib, dan
orang yang terhalang disebut mahjub. Keadaan menghalangi
disebut hijab.
2. Dalam hukum waris Islam, hijab dikualifikasikan kepada 2 macam
yaitu: Hijab Nuqshan dan hijab Hirman.
3. Hijab Nuqshan yaitu penghalang yang menyebabkan berkurangnya
bagian seorang ahli waris, dengan kata lain berkurangnya bagian yang
semestinya diterima oleh seorang ahli waris karena ada ahli waris lain.
4. Hijab Hirman yaitu penghalang yang menyebabkan seseorang ahli waris
tidak memperoleh sama sekali warisan disebabkan ahli waris yang lain.
Contoh, seorang cucu akan terhijab jika si mayat mempunyai anak laki-
laki
7
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Internet:
Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/93069/hijab-dalam-ilmu-
waris-definisi-jenis-dan-contohnya
Referensi: https://almanhaj.or.id/966-ashabah-hajb-dan-hirman.html