Laporan Praktikum Anggaardiansah

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI DASAR
“Pengenalan Dan Pemakaian Mikroskop”

OLEH:

NAMA : ANGGA ARDIANSAH


NIM : D1F121013
KELAS : PTP A
ASISTEN : PUTRI MEGAYANTI PADDA'

JURUSAN PROTEKSI TANAMAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2021
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Mikroskop adalah suatu alat yang digunakan untuk melihat benda yang

berukuran sangant kecil termaksud untuk melihat mikroba, sehingga sangat

diperlukan di dalam kegiatan yang berhubungan dengan mikrobiologis. Secara

garis besar, mikroskop dibagi menjadi 2 macam yaitu mikroskop

biasa/mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.

Mikroskop yang biasa digunakan dalam kegiatan praktikum ialah

mikroskop cahaya dengan perlengkapan optik medan terang dan merupakan

alat yang paling dasar bagi seorang yang hendak mempelajari mikroba. Hal ini

terjadi karena sumber cahayanya melalui sistem lensa ke atas tanpa

mengalami perubahan sehingga terbentuklah medan pandang yang terang.

Mikroskop cahaya atau biasa juga disebut Compound light microscope

adalah sebuah mikroskop yang menggunakan cahaya lampu sebagai pengganti

cahaya matahari sebagaimana yang digunakan pada mikroskop konvensional.

Pada mikroskop konvensional sumber cahaya masih berasal dari cahaya

matahari yang dipantulkan denagn suatu cermin datar ataupun cekung yang

terdapat dibawah kondensor. Cermin ini akan mengarahkan cahaya dari luar

kedalam kondensor
Banyak manfaat dari terciptanya mikroskop salah satunya adalah kita

dapat mengkaji ilmu yang mempelajari tentang jasad renik atau

mikoorganisme. Para ilmuan terus mengembangkan mikroskop hingga

sekarang didapatkan berbagai jenis mikroskop seperti mikroskop cahaya,

mikroskop electron, mikroskop kontras fase, mikroskop lapang pandang

gelap dan lain lain.

1.2. Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenal dan mengetahui cara

penggunaan mikroskop cahaya.

.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah

sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat secara kasat mata.

Mikroskop merupakan alat bantu yang dapat ditemukan hampir diseluruh

laboratorium untuk dapat mengamati organisme berukuran kecil (mikroskopis).

Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut

mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh

mata(kirsteen,2010).

Sejarah mikrobiologi dimulai dari penemuan mikroskop oleh Robert

Hooke pada tahun 1664. Melalui mikroskopnya yang terdiri atas dua lensa

sederhana, hooke mampu melihat ruang – ruang yang ia sebut sebagai sel, yang

mengarah pada munculnya teori sel yang menyatakan bahwa seluruh makluk

hidup tersususun atas sel – sel(syilvia,2008).

Mikrobiologi dapat dianggap dimulai sejak manusia dapat membuat alat

pembesar yang cukup mampu melihat benda yang sangat kecil. Meskipun barangkali

Antony van Leeuwenhoek (1632-1723) bukan orang pertama yang melihat bakteri dan

protozoa, tetapi dialah yang melaporkan pertama kali melihatnya, kemudian menggambar

dan mendiskripsikan mikroorganisme. Alat pembesar yang digunakan Leeuwenhoek

merupakan mikroskop pertama dengan menggunakan lensa tunggal. Mikroskop sekarang

merupakan mikroskop menggunakan lensa majemuk. Mikroskop merupakan salah satu


alat yang erat sekali hubungannya dengan mikrobiologi, khususnya untuk melihat

bayangan mikroorganisme dan bagian-bagiannya yang ukurannya sangat kecil

(bambang,2013).

Bentuk dan jenis mikroskop berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Berdasarkan pada kenampakan objek yang diamati,

mikroskop dibagi menjadi dua jenis, yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya)

dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo). Berdasarkan sumber cahayanya,

mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop electron(farhaan,2009)


III. METODE PRAKTIKUM

3.1. Tempat dan Waktu

Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium proteksi tanaman Fakultas

Pertanian, Universitas Halu Oleo pada hari kamis, 11 November 2021 pukul

13.00 sampai selesai

3.2. Alat dan Bahan

Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah Mikroskop

Cahaya, kaca preparat, kaca penutup dan potongan kertas “A” dan “d”.

3.3. Prosedur Kerja

Pertama bersihkan mikroskop dari kotoran debu dan lain-lain.

Kemudian letakkan potongan kertas huruf “A” pada kaca obyek dan tutup

dengan kaca penutup.lalu amati dengan perbesaran lemah ( 10 x 10 ), apakah

bayangan benda sama atau terbalik? Sambil memandang ke dalam lensa

okuler, geser preparat dari kiri ke kanan dan dari atas kebawah. Amati kemana

bayangan bergerak. Kemudian ubah lensa obyektif ke perbesaran yang lebih


besar. Amati apakah ada perubahan luas bidang pandang? Berapa diameter

bidang pandang mikroskop pada obyektif lemah ( mm ) dan berapa pada

obyektif kuat? kerjakan seperti langkah nomor 1-3 namun menggunakan

potongan kertas huruf “d”.

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Hasil dari praktikum pengenalan dan pemakaian mikroskop dapat dilihat

pada gambar sebagai berikut :

I. Bagian – bagian mikroskop

1.   Lensa Okuler 10. Diafragma


2.      Tabung mikroskop/tubus 11. Pengatur Diafragma

3.      Revolver 12. Pengatur Penjepit Preparat

4.      Pengunci Tabung Tubus 13. Makrometer Sekrup

5.      Lensa Objektif 14. Mikrometer Sekrup

6.      Penjepit Preparat 15. Pengatur Penjepit Preparat

7.      Meja Preparat 16. Sakelar Lampu

8.      Kondensor 17. Pengatur Intensitas Cahaya

9.      Pemutar Kondensor 18. Lampu

II. Hasil pengamatan objek dibawah mikroskop

Sebelum Pengamatan

Sesudah Pengamatan Sesudah Penamatan

4 x 10
10 x 10
100 x 10
40 x 10

Sebelum Pengamatan

4 x 10 10 x 10

100 x 10
40 x 10

4.2. Pembahasan

Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat)

adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat secara

kasat mata. Mikroskop merupakan alat bantu yang dapat ditemukan hampir

diseluruh laboratorium untuk dapat mengamati organisme berukuran kecil

(mikroskopis). Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat

ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah

terlihat oleh mata.

Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan,

adalah mikroskop optis. Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari

satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah

benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut.

Mikroorganisme hanya dapat diamati dengan menggunakan

mikroskop. Mikroskop memungkinkan suatu objek kecil dapat dilihat melalui

peningkatan resolusi atau daya pisah dan kontras. Kontras adalah peredaan
pada intensitas pengamatan antara bagian bagian gambar yang

berbeda(Syilvia,2008).

Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu

Bagian optik, yang terdiri dari lensa objektif dan lensa okuler. Dan Bagian

non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja

objek/meja preparat, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek

(preparat),cermin, kondensor, dan sumber cahaya.

Tujuan mikroskop cahaya dan elektron adalah menghasilkan bayangan

dari benda yang dimikroskop lebih besar. Pembesaran ini tergantung pada

berbagai faktor, diantaranya titik fokus kedua lensa( objektif f1 dan okuler f2,

panjang tubulus atau jarak(t) lensa objektif terhadap lensa okuler dan yang

ketiga adalah jarak pandang mata normal

Prinisip kerja mikroskop membesarkan suatu benda yang merupakan

fungsi dari sebuah system yang terdiri dari 2 buah lensa. Lensa tersebut adalah

lensa okuler yang terdapat di lubang tempat melihat (mata) dan lensa objektif

yang terletak dekat benda dan bekerja membesarkanya dan menghasilkan

gambar nyata yang di proyeksikan ke dalam lapang fokus dan kemudian

dibesarkan oleh lensa okuler untuk menghasilkan gambar

terakhir(subandi,2009). Bagian bagian mikroskop antara lain :

Lensa okuler berasal dari kata okuler atau ocular yaitu sifat mata

adalah lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung, berdekatan

denganmata pengamat. Lensa ini berfungsi untuk memperbesar bayangan

yang dihasilkan oleh lensa obyektif. Perbesaran bayangan yang terbentuk


berkisar antara 4 - 25 kali. Adapun tubus merupakan penyambung antara lensa

okuler dengan lensa objektif.

Lengan mikroskop biasanya terbuat dari benda yang kuat gunanya

sebagai media agar dapat mengangkat mikroskop dengan aman. mikroskop

juga memiliki penjepit preparat yang berguna untuk menjepitkan preparat

yang akan diamati yang di letakan diatas meja preparat.

Pemutar halus dan kasar juga termasuk komponen dari mikroskop.

Komponen ini letaknya pada bagian lengan dan berfungsi untuk mengatur

kedudukan lensa objektif terhadap objek yang akan dilihat.

Kaki mikroskop sebagai penopang mikroskop berfungsi sebagai

pijakan mikroskop saat diletakkan di bidang datar. Dan juga sebagai media

yang di pegang saat ingin memindahkan mikroskop bersama dengan lengan

mikroskop.

Mikrometer sekrup berguna untuk menggeser meja preparat kearah

atas atau bawah sedangkan makrometer sekrup berguna untuk menggeser meja

preparat dari kiri ke kanan. Fungsi keduanya adalah untuk memudahkan

mencari objek yang diamati di bawah mikroskop.

Sumber cahaya yang di pakai pada mikroskop adalah lampu cahaya

yang berhubungan dengan listrik. Beda halnya dengan mikroskop sederhana

yang bersumber dari matahari, revolusi mikroskop cahaya memudahkan

praktikan untuk melihat objek yang diamati lewat cahaya lampu.

Diafragma berfungsi mengatur banyaknya sinar yang masuk dengan

mengatur bukaan iris. Letak diafragma melekat pada diafragma di bagian


bawah. Pada mikroskop sederhana hanya ada diafragma tanpa kondensor.

Fungsi kondensor sendiri adalah untuk mengumpulkan sinar. Tersusun dari

lensa gabungan.

Meja preparat berfungsi sebagai media peletakan subjek preparat yang

ingin diamati. Lensa objektif bekerja dalam pembentukan bayangan pertama.

Lensa ini menentukan struktur dan bagian renik yang akan terlihat pada

bayangan akhir. Ciri penting lensa obyektif adalah memperbesar bayangan

obyek dengan perbesaran beraneka macam sesuai dengan model dan pabrik

pembuatnya, misalnya 10X, 40X, dan 100X dan mempunyai nilai apertura

(NA). Nilai apertura adalah ukuran daya pisah suatu lensa obyektif yang akan

menentukan daya pisah spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur

renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah. Ada juga revolver

berfungsi memutarkan lensa objektif.


V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dari hasil praktikum yang kami lakukan dilaboratorium bahwa

mikroskop cahaya adalah sebuah mikroskop yang menggunakan cahaya lampu

sebagai pengganti cahaya matahari. Mikroskop ini memilki perbesaran

maksimum 1000x dan memiliki lensa yaitu lensa obyektif dan lensa okuler.

Mikroskop cahaya memiliki bagian-bagianya yaitu lensa obyektif, lensa

okuler, kondensor, tabung, lengan, pengatur halus dan pengatur kasar, kaki

mikroskop, meja preparat, diafragma, revolver dan tubus.

Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa

cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan


sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap

posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir

selanjutnya adalah lensa okuler. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa

pengamatan huruf “A” dan “d” menjadi semu, terbalik dan diperbesar.

5.2. Saran

Saran kami dari praktikum kali ini agar diajarkan juga bagaimana mencari

objek yang diamati dan diajarkan juga jenis jenis mikroskop yang lain agar

bertambah wawasan tentang jenis jenis mikroskop.

DAFTAR PUSTAKA

Faarhan. 2009. Pengenalan Mikroskop.


(Http://Www.Docstoc.Com/Docs/17298665/Pengenalan-Mikroskop,
Diakses Tanggal 7 Oktober 2015

Kirsteen.2010.Panduan Lengkap Mikroskop.Jakarta:Erlangga

Pratiwi,Sylvia.2008.Mikrobiologi farmasi.Jakarta:Erlangga

Purnomo, Bambang. 2013 Mikrobiologi.


Http://Www.Geocities.Ws/Bpurnomo51/Mik_Files/Mik2.Pdf.Diakses
Tanggal 7 Oktober 2015

Subandi.2009.Dasar-Dasar Mikrobiologi.Bandung:Gunung jati press.

Anda mungkin juga menyukai