Makalah Sgu Indhasari

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

POLA GEREJA MULA MULA MENGHADAPI BERAGAM TANTANGAN

&

REFLEKSINYA BAGI KEHIDUPAN GEREJA MASA KINI

NAMA : INDHASARI

NIM : 2320207643

PRODI : MISIOLOGI
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang sudah melimpahkan rahmat, t
dan hidayah- Nya sehingga kami bisa menyusun makalah ini ini dengan baik serta tepat waktu.

Dengan judul “ POLA GEREJA MULA MULA MENGHADAPI BERAGAM TANTANGAN


& REFLEKSINYA BAGI KEHIDUPAN GEREJA MASA KINI “Makalah ini di susun guna
unuk memenuhi ujian tengah semester Institut agama krisen Toraja (IAKN). Penulis berharap
agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca menganai pola gereja mula mula
menghadapi tantangan & refleksinya bagi kehidupan gereja masa kini “ Penulis mengucapkan
terimahkasih sebesar besarnya kepada Bapak Fajar Kelana, M.Th selaku dosen mata kuliah
sejarah Gereja umum. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kaa sempurna oleh sebab
itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna kesempurnaan
makalah ini.

Sangalla , 9 November 2021

Indhasari

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……………………………………………………………..

Daftar Isi ……………………………………………………………………

Bab I PENDAHULUAN ………………………………………………

1.1 Latar Belakang ……………………………………………………

1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………

Bab II PEMBAHASAN …………………………………………………

Bab III PENUTUP ……………………………………………………….


3.1 Kesimpulan ………………………………………………………..

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Tema

Sejarah gereja ialah didirikan oleh karya allah bapa yang di laksanakan dalam kehidupan
yesus , gereja didirikan oleh yesus kristus melalu seluruh kehidupannya , gereja merupakan
hasil sabda dan karyanya besar , perkembangan perkembangan gereja mula mula sampai gereja
masa kini . Gereja berasal dari kaa “ Igreja “ dalam bahasa portugis dan bahasa Yunani berasal
dari kata “ Ekklesia “ dari kata kaleo yang berarti di panggil keluar . dalam perjanjian lama ,
gereja dapat di defenisikan sebagai persekutuan orang orang yang telah di panggil atau di
kumpulkan , dan dalam perjanjian baru gereja memiliki arti perkumpulan orang Kristen
sebagai jemaat untuk menyembah dan memuliakan Tuhan Yesus, dari pengertian gereja
tersebut , pada kesempatan ini, akan di bahas mengenai Pola Gereja Mula mula menghadapi
tantangan dan bagaimana refleksinya bagi kehidupan Gereja masa kini.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Sejarah Gereja pada Abad pertama atau gereja mula mula ?
2. Apa saja yang menjadi tantangan atau hambatan yang di hadapi oleh gereja abad
pertama atau gereja mula mula?
3. Bagaimana Refleksi atau hubungan Gereja mula mula dengan Gereja masa kini ?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Latar belakang dan Konteks Teks

a. Gereja mula mula

Kehidupan Gereja lama akan digambarkan bagaimana berlangsungnya suatu hari minggu di kota
Roma pada tahun 251, secara politis dunia yang didalamnya gereja lahir dan berkembang atas
dua Negara besar, yaitu kekaisaran Romawi dan Kerajaan partia(sesudah th 225M) Kekaisaran
Romawi meliputi daerah daerah sekitar laut tengah , kerajaan Partia/ Persia meliputi wilayah irak
dan iran yang sekarang.Selama Abad pertengahan di Eropa gereja katolik Roma terus memegang
kekuasaan , dengan Paus sebagai pemegang kekuasaan atas semua jenjang kehidupan dan hidup
seperti Raja Periode Gereja mula mula dimulai sejak dimulainya pelayanan rasul Petrus, Paulus
dll alam memberitakan kisah Yesus sampai bertobatnya kaisar Konstatinus I, kurang semakin
tahun 33-325, pada periode ini Gereja dan orang orang Kristen merasakan pengayaniayaan ,
terutama penganiayaan fisik , tidak lama setelah Pentakosta, pintu gereja membuka untukm
orang orang bukan Yahudi. Pada tahun 70, tahun dimana Yerusalem di hancurkan, kitab kitab
Perjanjian Baru telah lengkap dan beredar didalam selang gereja gereja,untuk 240 tahun
berikutnya , orang orang Kristen dianiaya oleh Roma , kadang secara acak , kadang atas perintah
pemerintah .

Dalam buku Berkhof dengan judul sejarah gereja mengatakan bahwa jemaat yang mula mula itu
bersifa komunis berhubung dengan penjualan harta benda yang hasilnya dibagi bagikan di antara
semua saudara saudara sesuai dengan keperluan masing masing(kis.2:44) Rasul filipus
berkhotbah kepada orang orang samaria (kis 8:5), dan banyak dari mereka yang percaya kepada
kristus, Rasul paulus(mantan penganiaya gereja ) memberitakan Injil di seluruh Romawi, sampai
ke Roma sendiri(kis 28:16) dan bahkan mungkin sampai ke spanyol . Rasul petrus berkhotbah
kepada rumah tangga kornelius yang bukanlah orang Yahudi(kisah 10) dan mereka juga
menerima Roh kudus . Tiga ribu orang yang menerima khotbah petrus pada hari iu memilih
untuk mengikuti kristus, pertobatan pertobatan pertama kepada orang orang Kristen adalah
orang orang yahudi atau penganut penganut yudaisme dan gereja berpusat di Yerusalem , karena
itu kekristenan pada mulanya di pandang sebagai sekte Yahudi sama seperti orang orang farisi ,
saduki, Eseni. Dalam sejarah gereja yang tertulis didalam Alkitab, kita memperoleh Informasi.
Kita memperoleh Informasi bahwa gereja pada zaman itu berkembang dengan pesat sekali,
dalam perkembangan ajarannya, gereja akhirnya menyadari ketaatan kepada hukum taurat tidak
boleh lagi di anggap sebagai syarat mutlak untuk memperoleh keselamatan, pemahaman itu
menyebabkan gereja tidak lagi membatasi dirinya kepada orang orang yahudi. Apakah orang
Kristen bukan Yahudi juga harus mentaati hukum Taurat? Dalam hal ini sikap Paulus tegas,
bahwa tidak perlu lagi orang orang Kristen untuk mentaati hukum taurat sebagai syarat untuk
memperoleh keselamatan .Akan tetapi banyak orang kristen – Yahudi yang tetap
memperjuangkan Taurat sebagai syarat keselamatan(Galatia 2:3)orang orang ini kita sebut
sebagai orang orang yudais , paulus melawan mereka dengan keras dan dalam rangka perjuangan
ini , ia menulis surat kepada jemaat jemaat di Galatia , berkat usaha usaha paulus itu terhindarlah
bahaya yang mengancam gereja , yaitu bahwa gereja akan menjadi suatu Mazhab Yahudi semata
mata, gereja kristen dapat menjadi gereja semua bangsa Semula dalam gereja awal tidak
terdapat perbedaan tingkat , tetapi sekitar tahun 100 para “ penilik” mulai menganggap bahwa
para nelayan yang lain sebagai bawahannya, karena itu ditetapkan suatu hirarkhi(urutan
pangkat): penilik-penatua-diaken, kemudian agar lebih praktis, pimpinan dilaksanakan oleh satu
orang , maka mulailah lazim ada satu penilik untuk seluruh jemaat, kelak jabatan penilik ini
berubah menjadi uskup , sehingga uskup lah yang berkuasa atas warga jemaat bagai seorang
Raja dalam wilayah kerajaannya. Bila timbul masalah berat, para uskup dari tiap tiap jemaat
tersebut berkumpul dalam rapa sinode, sinode pertama dari para uskup diadakan tahun 180.
Dalam sistem ini dimana uskup uskup bersama sama berkuasa dalam gereja yang disebut”
Episkopalisme”,Sistem pemerintahan gereja ini masih terdapat dalam Orthodoks- Timur( di
Rusia dan Eropa Tenggara) dan dalam gereja Anglikan, mula mula dalam gereja di eropa barat
memakai sistem Episkopal, teapi uskup Roma yang disebut paus mengklaim memiliki seluruh
kekuasaan, sehingga ia memerintah atas gereja katolik Roma .Pada tahun 179 Raja Edessa
masuk ke Kristen, sehingga Edessa merupakan Negara Kristen yang pertama . salah seorang
yang menjadi penginjil inilah yang kemudian menahbiskan Uskup Kristen yang pertama di kota
Mesopotamia, dari sanalah injil menyebar ke arah timur dan tenggara dan Tenggara, maka pada
zaman ini sudah timbul cara berbeda untuk mengungkapkan keselamatan yang diberikan Allah
didalam diri Yesus kristus . Dalam hal tata gereja juga terdapat beberapa bentuk yang berbeda
beda dengan gereja mula mula itu , tetapi di dalam hal ini selama abad kedua di hasilkan pola
yang seragam , agaknya dalm hal tata gereja pada zaman PB, suasananya tidak sama di semua
jemaat, dalam berita berita tentang jemaat tertentu( mis, Yerusalem) kita tidak banyak
mendengar mengenai peranan anggoa anggota jemaat, sedangkan dalam jemaat jemaat lain
(Korintus) kita menemukan kegiatan besar dari pihak anggota anggota jemaat sedangkan peranan
para nelayan rupanya terbatas.di setiap jemaat terdapat sejumlah penatua(presbuteroi) Dari
antara mereka di pilih penilik penilik (episkopoi, bnd.”Uskup”) yang di bantu diaken
diaken(diakonia), sekitar tahun 100, perbedaan ini tetap ada, dalam kitab didakhe kita
menemukan keadaan yang masih sama seperti di korintus pada zaman paulus .

1.2 Tantangan atau hambatan yang di hadapi oleh gereja abad pertama atau gereja mula mula?

A. Godaan Dari Pihak Gnostik

Kata gnostik ini berarti “pengetahuan” tetapi di sini dimaksudkan suatu “hikmat tinggi” yang
berahasia dan tersembunyi tentang asal dan tujuan manusia. Pada zaman itu banyak orang
terpelajar mengejar hikmat tinggi itu dengan giat, sebab akal sanubarinya kurang dipuaskan oleh
agama biasa yang mudah dipahami. Gnostik menganggap berita Injil itu terlampau sederhana.
Hikayat-hikayat yang terang isinya dan ajaran Gereja yang mudah dimengerti kurang digemari
oleh pihak Gnostik sehingga mereka mencari suatu hikmat yang lebih dalam, lebih indah dan
penuh rahasia. Oleh sebab itu mereka mulai menafsirkan Injil secara alegoris, tetapi dengan
demikian “kebodohan salib” ditukarkankannya dengan “hikmat dunia” (1 Kor. 1:18-25).
Misalnya aliran valentines dan aliran Basilides, valentines pernah mencalonkan diri untuk
jabatan uskup dalam jemaat Kristen di Roma , namun ia di tolak, Tokoh tokoh ini dan para
penganutt mazhab mazhab Gnostik lainnya menyatakan bahwa mereka mempunyai pengetahuan
(‘Gnosis”) yang lama dan lebih tinggi dari pada iman Kristen seperti yang dianut oleh anggota
jemaat biasa, iman ini hanyalah pengungkapan kasar dari kebenaran yang dinyatakan dengan
jauh lebih sempurna dalam ajaran Gnostik . Penganut penganut Gnostik menyusun beberapa
kitab”Injil” antara lain” Injil Thomas” . didalamnya terdapat kata kata yesus yang asli , tetapi
kata ini di garap sedemikian rupa , hingga membenarkan pandangan pandangan Gnostik ,
penganut penganut Gnostik mengatakan bahwa didalam kitab kitab injil itu termuat hikmat
rahasia yang yang kata mereka di percayakan oleh kristus , hanya kepada murid muridnya yang
paling akrab yang karena itu tidak terdapat dalam injil biasa .
B. Dari Pihak Marcion

Marcion ialah seorang kaya di bandar Sinope di pesisir Laut Hitam, dan ada usaha
perkapalannya di daerah itu. Tetapi ia meninggalkan kota itu untuk menyebarkan kemana-mana
di dalam Gereja pandangan-pandangannya yang baru tentang Injil. Akan tetapi, Gereja menolak
ajarannya, pada tahun 144 ia dikucilkan oleh jemaat Roma. Marcion sangat bersemangat dan
seorang organisator yang cakap. Ia membentuk sebuah Gereja Baru (Gerejanya Sendiri), yang
berkembang dengan cepat, sehingga beberapa puluh tahun kemudian hampir sama besarnya
dengan Gereja Katolik. Barulah pada abad ke V Gereja Marcion berangsur-angsur lenyap, oleh
karena perlawanan dari negara, yang menghendaki satu Gereja Kristen.

C. Dari Pihak Montanisme


Salah benar ajaran Montanus bahwa Roh Tuhan mengaruniakan pernyataan baru lagi,
yang lebih tinggi dan sempurna daripada pernyataan Tuhan dalam Alkitab. Injil saja
sudah cukup, sehingga tak perlu ditambah lagi. Jikalau jemaat Kristen mengasingkan diri
supaya boleh mengarahkan pikirannya kepada kedatangan Kristus saja, tak dapat tidak
jemaat mengabaikan tugasnya di dalam dan untuk dunia ini. Gereja tak boleh menjadi
sekta, yang hanya mengutamakan kesalehan dan keselamatannya sendiri saja, tetapi ia
terpanggil untuk memasyhurkan Injil kepada semua manusia di tengah-tengah
masyarakat.
1.2 Refleksi atau hubungan Gereja mula mula dengan Gereja masa kini ?
Gereja Tuhan ditugaskan untuk menjadikan semua bangsa murid Tuhan Yesus. Kita dapat
melihat intervensi ilahi sejak awal Tuhan Yesus memberikan Amanat Agung ini, Ia berjanji
akan menyertai kita semua sampai akhir zaman dan segala kuasa ada dalam tanganNya.
Dalam kurun waktu satu generasi, Injil sudah diberitakan di seluruh Asia Kecil, memasuki
Eropa, jemaat-jemaat kecil didirikan di semua kota besar, bahkan Roma yang kala itu
merupakan pusat dunia.Jemaat mula-mula ini bersifat misioner. Mereka selfgoverning
(memimpin diri sendiri, mandiri secara kepemimpinan), selfsupporting (mandiri secara
keuangan), selfpropagating (giat memberitakan Injil) dan selfreproducing (berkembang
secara natural). Saat gereja mengalami aniaya yang berat, orang Kristen memulai suatu
tradisi menggambar lengkungan di tanah menggunakan kaki atau tongkat mereka. Bila orang
di hadapannya menggambar lengkungan kedua yang berlawanan dengan yang pertama
hingga membentuk gambar ikan maka mereka berdua tahu bahwa mereka merupakan
saudara seiman sehingga mereka dapat bersekutu bersama dengan bebas.Gereja mula-mula
diperlengkapi oleh pelayanan lima jawatan, Efesus 4:11-15 “Dan Ia (Tuhan Yesus)lah yang
memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun
gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi
pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai
kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan
tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, sehingga kita bukan lagi anak-
anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu
manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, tetapi dengan teguh berpegang kepada
kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang
adalah Kepala.” Pada abad pertama umat Tuhan bersekutu dan beribadah di rumah masing-
masing dan tidak mempunyai gedung ibadah khusus. Mereka beribadah tanpa memakai suatu
tata ibadah yang tersusun rapi.Mereka saling mendoakan, menyembah Tuhan dengan bebas,
ada pengajaran, makan bersama, saling menguatkan dan membantu.Jemaat mula-mula
memiliki kekuatan dan keuntungan. Dalam sebuah ibadah di rumah atmosfir yang terbangun
adalah suasana kekeluargaan, masing-masing saling mengenal dan lahirnya kepedulian dalam
persekutuan lebih nyata. Dengan pertemuan di rumah, kita dapat menghindari hal-hal yang
kurang praktis. Umpamanya masalah pakaian formil yang membuat beberapa orang merasa
rendah diri, masalah harus bersikap “hormat dan kudus”.
SAAT TERJADI DEGRADASI DALAM GEREJA
Gereja mula-mula secara alamiah bertemu dari rumah ke rumah, biasanya mereka berkumpul
dalam sebuah ruangan yang cukup besar di salah satu jemaat.Tahun 300, gereja kehilangan
pengajaran kekudusan dalam keluarga dan para imam dilarang menikah mulai saat itu.Gereja
mula-mula makin melemah, sekitar tahun 311-313 pemerintah Romawi mengeluarkan Edik
(dekrit) Milano dimana kekristenan menjadi salah satu agama di antara agama-agama lain
(diakui resmi).
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Tuhan dapa memakai siapa saja yang Tuhan kehendaki , bahkan Tuhan memakai orang berdosa
untuk pekerjaannya , disini kita dapat melihat meskipun beragam dan banyak tantangan
tantangan yang dihadapi oleh para rasul dalam memberitakan firman Tuhan dan banyak
tantangan terhadap gereja , namun tidaklah membuat Gereja semakin merosot dan tidak
membuat Iman Kristen di goyahkan , karena orang orang yang taat adalah orang yang seumur
hidup bekerja untuk tuhan .

Anda mungkin juga menyukai