Makalah Wirausaha Telur Ayam - Kelompok 2 CD

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

WIRAUSAHA TELUR AYAM NEGERI

MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan
Dosen Pengampu:
Riski Ulan Sari, SE., MM.

Budy rizaldy 1961201151 M. Haeqal Alim 1961201216


Fathur Rahman 1961201189 Rendi Setianto 1961201152
M. Rafi Fadya 1961201181 Ridwan Alamsyah 1961201164
M. Dhafa 1961201217 Rizki Padilah 1961201207
M. Rizky 1961201168 Iqbal barokah 1961201220

KELAS C/D (PAGI)


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, penulis
panjatkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini tentang
‘Wirausaha Telur Ayam Negeri’.

Makalah ini dibuat dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.

Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar panulis dapat memperbaiki
makalah ini.

Akhir kata penulis berharap semoga makalah tentang ‘Wirausaha Telur Ayam Negeri’ ini
dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Tangerang, Maret 2021


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................ii

DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................1

A. Latar Belakang...........................................................................................................................1

B. Tujuan........................................................................................................................................2

C. Visi dan Misi.............................................................................................................................2

BAB II PENGETAHUAN BISNIS TELUR AYAM.........................................................................3

A. Analisis Swot.............................................................................................................................3

B. Sejarah Penjualan Telur Ayam..................................................................................................5

C. Manfaat Telur Ayam..................................................................................................................5

BAB III PELUANG PASAR DAN PEMASARAN...........................................................................8

A. Peluang pasar.............................................................................................................................8

B. Analisis Pasar Bagi Usaha.........................................................................................................8

BAB IV PELAKSANAAN WIRAUSAHA......................................................................................10

A. Profil Usaha.............................................................................................................................10

B. Produk.....................................................................................................................................10

C. Penentuan Harga Jual..............................................................................................................10

D. Rencana Proses Penjualan.......................................................................................................11

BAB V PENUTUP.............................................................................................................................13

A. Kesimpulan..............................................................................................................................13

B. Saran........................................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan penduduk tidak sebanding dengan pertumbuhan ekonomi. Pada
kondisi masyarakat saat ini sungguh sebuah dilema kehidupan yang tetap dijalani oleh
setiap lapisan masyarakat. Lapangan pekerjaan yang sulit menjadi harapan bagi sebagian
orang untuk mendapatkan dan terkadang harus bersaing untuk mendapatkannya. Disini
perlu sebuah kreatifitas atau ide untuk mencari peluang bahkan menciptakan lapangan
pekerjaan baru.
Sebuah keharusan bagi setiap individu, kelompok, maupun instansi untuk dapat
menciptakan lapangan pekerjaan dalam rangka menciptakan sebuah tatanan kehidupan
yang seimbang. Untuk itu kami disini sebagai bagian dari pelaku masyarakat merupakan
generasi muda yang mencoba untuk berbuat dan berfikir kreatif dalam menciptakan
peluang usaha untuk mencari sumber-sumber penghasilan yang sedikit banyak dapat
membantu kehidupan kami maupun orang lain.
Produk-produk pangan yang ada di Indonesia merupakan produk yang
ketersediaannya melimpah, tetapi banyak masyarakat yang masih mengalami kekurangan
pangan yang mengakibatkan kurang gizi dan terjadinya gizi buruk di masyarakat.
Perencanaan untuk meningkatkan pengadaan pangan pada masyarakat adalah penting
baik untuk pembangunan nasional maupun untuk kesejahteraan manusia. Zat gizi
diperlukan oleh tubuh untuk diubah menjadi energi. Tiga golongan zat gizi yang dapat
diubah menjadi energi adalah karbohidrat, protein, dan lemak. Akan tetapi vitamin,
mineral dan air diperlukan untuk membantu merubah zat gizi tersebut menjadi energi.
Protein adalah bagian penting dari beberapa hormon tubuh, protein juga memegang
peranan dalam mengatur keseimbangan air dalam tubuh dan menjaga kenetralan cairan
tubuh. Salah satu sumber protein adalah telur ayam. Pada telur ayam, kandungan protein
yang tertinggi ada di bagian kuning telur.
Seiring perkembangan jumlah penduduk yang terus meningkat dari tahun ke tahun,
serta adanya kesadaran akan pentingnya mengkonsumsi gizi dan zat gizi bagi tubuh
untuk kepentingan kesehatan demi kelangsungan hidup tiap manusia. Telur ayam
menjadi bahan atau sumber makanan yang tepat untuk dikonsumsi karena kandungan
protein yang tinggi yang dapat menberikan energi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk
menjalankan aktifitas kehidupan sehari-sehari.
Selain itu, hampir semua lapisan masyarakat biasa mengkonsumsi telur ayam
karena kemudahannya untuk diolah dan menjadi sebuah pilihan yang dijadikan beragam
macam bahan makanan. Sehingga telur merupakan jenis bahan makanan yang selalu
dibutuhkan dan dikonsumsi masyarakat Maka dari itu pemilihan telur ayam sebagai
sebuah usaha dalam kewirausahaan berpeluang cukup menjanjikan.

B. Tujuan
Tujuan dari usaha ini yaitu untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat akan
telur ayam. Telur ayam tidak pernah lepas dari pemenuhan kebutuhan gizi dan kesehatan
masyarakat. Telur ayam sebagai salah satu dari hasil industri perunggasan mempunyai
peranan turut serta mencerdasarkan kehidupan masyarakat. Selain untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat, bisnis telur ayam ini juga diharapkan mampu menciptakan
lapangan pekerjaan guna meningkatkan pendapatan masyarakat.
Tujuan lainnya yaitu mendapatkan keuntungan yang setinggi-tingginya dengan
biaya produksi seminim mungkin. Agar dapat memperoleh keuntungan yang maksimal,
maka harus diperhitungkan segi-segi teknis pemeliharaan secara ekonomis.
Di lain sisi kegiatan usaha telur ayam ini memilki tujuan lain berupa memenuhi
tugas mata kuliah kewirausahaan, menambah wawasan serta pengalaman dalam bidang
wirausaha baik itu jual beli, pemasaran, maupun mengatur dan mengolah produk yang
dihasilkan.

C. Visi dan Misi


1. Visi
Memperluas jaringan distributor telur ke seluruh wilayah Indonesia dengan
semangat kekeluargaan dan memberikan kemudahan masyarakat untuk memperoleh
sumber gizi yang mempunyai kualitas dan mutu yang baik sebagai pemenuhan akan
lauk pauk dalam lingkungan masyarakat, serta menciptakan kehidupan perekonomian
yang lebih baik.
2. Misi
a. Mendistribusikan telur ayam secara merata ke seluruh daerah yang dapat
dijangkau di daerah Tangerang
b. Memajukan dan mensejahterakan mitra kerja pendukung di setiap wilayah
c. Memberikan kualitas, mutu, dan pelayanan yang terbaik
d. Menciptakan peluang kerja seluas-luasnya bagi masyarakat
BAB II
PENGETAHUAN BISNIS TELUR AYAM
A. Analisis Swot

Analisis strategi (Analisi SWOT). Analisis strategis dilakukan untuk mengetahui


strategi yang akan dipakai oleh praktisi usaha telur ayam. Langkah-langkah yang harus
dilakukan adalah mengidentifikasi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang
(opportunities), dan ancaman (threat) yang dapat terjadi dalam usaha telur ayam
tersebut.

1. Kekuatan (strength).
Sistem agribisnis peternakan yang sudah mantap, artinya usaha peternakan tidak
hanya berada tingkat budidaya, tetapi juga adanya industry hulu sebagai penyedia
sarana produksi. Dengan demikian telah terdapat dukungan sarana produksi yang
tersedia setiap saat, sehingga tidak ada masalah mengenai penyediaan sarana produksi
untuk usaha telur ayam, Adapun kekuatan lainnya yang terdapat dalam usaha telur
ayam:
a. Kandungan nilai gizi dan protein dalam telur ayam yang cukup tinggi untuk
menunjang kesehatan dalam kehidupan.
b. Banyaknya manfaat dari telur ayam yang dapat menjadi alternatif sebagai
bahan untuk penyembuhan berbagai macam penyakit.
c. Telur ayam merupakan salah satu dari bagian makanan pokok empat sehat lima
sempurna,
d. Rasa telur ayam yang terbilang netral dan cocok untuk tiap kalangan
masyarakat.
e. Telur ayam yang sering dijadikan bahan dasar makanan lain yang dapat diolah.

2. Kelemahan (weakness)
Usaha telur ayam sering kali dihadapkan pada harga input produksi tinggi. sedangkan
harga output rendah kondisi margin yang semakin rendah (rasio harga 1 kilogram
telur dengan 1 kilogram pakan sama dengan 2,5-3.21,dibandingkan dengan tahun
1980 dapat mencapai 4-5.21), oleh karena rasio harga telur dengan harga pakan yang
semakin tinggi. Adanya resiko dan kondisi ketidakpastian yang relative tinggi baik
dari aspek teknis maupun finasial karena produksi yang sangat sensitive terhadap
perubahan lingkungan sementara keuntungan sangat sensitive terhadap perubahan
harga. Adapun kelemahan lainnya dalam usaha telur ayam, yaitu:
a. Cangkang telur ayam yang bisa saja rusak dalam proses distribusi.
b. Adanya beberapa atau sejumlah kalangan masyarakat yang tidak cocok untuk
mengkonsumsi telur ayam.
c. Harga telur ayam yang relatif tidak menentu atau tidak stabil.
d. Telur ayam tidak tahan lama hanya 2-3 minggu tergantung penyimpanan

3. Peluang (Opportunities)
Dukungan perintah terhadap usaha telur ayam yang mempunyai andil besar dalam
pemenuhan protein hewani masyarakat dan usaha telur ayam dipandang sebagai usaha
potensial bagi peningkatan pendapatan masyarakat. Dukungan pemerintah ini
diwujudkan dalam bentuk regulasi peternakan. Terdapat kecendrungan permintaan
telur ayam akan selalu ada setiap saat,karena potensi pasar telur ayam cukup besar
dalam peranannya sebagai bahan baku pembuatan makanan ringa
(roti,kue,martabak,dan lain-lain). Selain itu peluang yang terdapat dalam usaha telur
ayam, yaitu:
a. Permintaan pasar akan telur ayam yang cukup tinggi.
b. Kesadaran masyarakat terhadap kebutuhan gizi bertambah tinggi.
c. Banayknya jumlah masyarakat yang mengkonsumsi telur ayam.
d. Adanya para wirausaha dalam sektor kuliner yang tentu membutuhkan telur
ayam sebagai bahan dasar makanan.
e. Kemudahan memperoleh telur ayam siap jual karena banyaknya peternak ayam
yang menghasilkan telur ayam.

4. Ancaman (threat)
Persaingan negara tetangga khususnya Thailand atau Malaysia yang dapat
berproduksi dengan biaya lebih murah dengan perkembangan teknologi efisien,
karena adanya dukungan pemeritah yang aktif.
Ancaman perdagangan bebas yang tidak diberlakukannya lagi hambatan tarif untuk
bea masuk produk luar negeri dan semakin kurangnya peranan pemerintah dalam
intervensi perdagangan. Hal ini perlu diwaspadai dengan membanjirnya produk
produk luar negeri yang cenderung over supply, sehingga akan mengganggu
kestabilan. Terdapat pula ancaman lainnya dalam wirausaha telur ayam, sebagai
berikut:
a. Kondisi persaingan yang ketat karena maraknya penjual telur ayam yang
disebabkan oleh kemudahan memperoleh telur ayam siap jual.
b. Adanya wabah atau virus flu burung yang berasal dari unggas, sehingga perlu
adanya kehati-hatian dalam pemilihan ternak ayam yang menghasilkan telur.
c. Fluktuasi atau ketidakstabilan harga telur ayam karena mengikuti harga pasar
sekitar lingkungan maupun hari-hari besar.

B. Sejarah Penjualan Telur Ayam


Pada awal tahun 1900-an, awalnya ayam dibiarkan hidup liar di wilayah pedesaan.
Namun memasuki tahun 1940-an, masyarakat mulai mengenal berbagai jenis ayam untuk
dipelihara. Dari hal itu masyarakat mulai bisa membedakan ayam milik orang Belanda
yang pada saat itu menjajah Indonesia dengan ayam asli yang berasal dari Indonesia.
Ayam yang berasal dari Indonesia tersebut kemudian dinamakan ayam kampung karena
ayam tersebut memang berasal dari pedesaan.
Hingga akhir tahun 1980- an masyarakat Indonesia belum terlalu bisa
mengklasifikasikan ayam. Mereka beranggapan jika telurnya enak dimakan maka
dagingnya juga akan terasa enak. Anggapan tersebut ternyata tidak benar, karena ayam
dalam negeri bertelur banyak namun dagingnya tidak enak. Jenis ayam yang pertama kali
masuk dan diternakkan di Indonesia adalah ayam ras petelur White Leghorn. Hingga
akhir tahun 1990-an produksi telur ayam tersebut semakin berkembang. Hingga saat ini
usaha produksi telur ayam ras mengalami persaingan yang tajam. (Dharmawan, 2014)

C. Manfaat Telur Ayam


Telur ayam adalah salah satu sumber protein yang sering dikonsumsi masyarakat.
Telur banyak mengandung zat gizi dan juga termasuk makanan empat sehat lima
sempurna. Telur sangat dibutuhkan tubuh manusia untuk menjaga metabolisme dalam
tubuh. Selain itu komoditas ini juga banyak digunakan masyarakat sebagai bahan baku
membuat makanan, sehingga tidak heran jika banyak masyarakat yang membutuhkan
telur. Berikut adalah komposisi gizi yang terkandung dalam 100 gram telur ayam.

Komposisi Zat Gizi dalam 100 gram Telur Ayam Segar


Telur Ayam Segar
Komposisi Kimia
Utuh Kuning Telur Putih Telur
Kalori (kkal) 162,0 361,0 50,0
Protein (gram) 12,8 16,3 10,8
Lemak (gram) 11,5 31,9 0,0
Karbohidrat (gram) 0,7 0,7 0,8
Kalsium (gram) 54,0 147,0 6,0
Fosfor (gram) 180,0 586,0 17,8
Vitamin A (gram) 900,0 2000,0 0,0
Vitamin B (gram) 0,1 0,27 0,0
Sumber: Kemenkes RI (2010)

Telur termasuk salah satu sumber protein unggas paling bernutrisi. Tetapi bahan
makanan yang satu ini juga kerap dituding bikin kesehatan bermasalah. Terutama bagian
kuningnya yang disebut sebagai sumber kolesterol. Penelitian terbaru menyebutkan
bahwa konsumsi 2 butir telur ayam sehari tidak bermasalah bagi kesehatan. Justru bisa
mendatangkan berbagai manfaat.
Kuning telur berukuran sedang memang mengandung 185-215 mg kolesterol. Jika
level kolesterol jahat (LDL) Anda lebih dari 100 mg atau Anda didiagnosis dengan
penyakit jantung, konsumsi makanan berkolesterol yang dianjurkan tidak lebih dari 200
mg. Dua butir telur yang direbus atau dikukus tidak akan berbahaya untuk tubuh. Dua
butir telur akan memberikan asupan 13 gram protein, 9,5 gram lemak, 56 mg kalsium,
dan 1,8 mg zat besi. Manfaat kesehatan apa yang bisa Anda dapat dari dua butir telur per
hari? Berikut ini penjelasan lengkapnya, dilansir Boldsky:
1. Perlindungan terhadap otak
Fosfolipid akan membantu komunikasi sel-sel otak yang terdiri dari kolin.
Sementara kolin adalah vitamin yang secara klinis terbukti sebagai penyusun
terpenting bagi otak. Makan dua butir telur sehari akan memenuhi kebutuhan
kolin, sehingga risiko demensia bisa diturunkan.
2. Membantu penyerapan kalsium
Telur kaya akan vitamin D yang dapat membantu penyerapan kalsium serta
memperkuat tulang dan gigi. Vitamin D akan memfasilitasi penyerapan kalsium
oleh usus dan merangsang penyerapan ion fosfat serta magnesium.
3. Menyehatkan indra penglihatan
Penelitian terbaru menemukan bukti bahwa telur ayam tinggi akan lutein. Zat ini
bertanggungjawab untuk penglihatan yang jelas dan tajam. Lutein disebut
vitamin karotenoid yang dapat membantu mencegah penyakit mata, termasuk
katarak dan degenerasi makula akibat faktor usia. Sementara itu, kekurangan
lutein dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan mata dan penglihatan secara
permanen.
4. Menurunkan risiko penyakit jantung
Meskipun mengandung kolesterol, penelitian terbaru menyebutkan bahwa
kolesterol di dalamnya dapat diimbangi dengan fosfatida. Fosfatida bertugas
menghambat produksi kolesterol di dalam tubuh. Selain itu, asam lemak Omega
3 yang ada di dalam telur akan membantu mengurangi kadar trigliserida,
sehingga menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.
5. Membantu penurunan berat badan
Menurut para ilmuwan, kombinasi diet rendah kalori dengan sarapan telur akan
membantu Anda menurunkan berat badan dengan cepat. Sarapan seperti ini akan
menjaga perut Anda kenyang untuk waktu yang lebih lama. Jadi Anda tidak akan
makan dalam porsi berlebihan sesudahnya.
6. Menjadikan kulit lebih sehat
Kandungan biotin, vitamin B12, dan protein yang mudah dicerna di dalam telur
akan membantu menyehatkan rambut dan kulit. Fosfolipid yang terkandung di
dalam telur juga akan membantu hati dalam menetralisir toksin.
7. Menurunkan risiko kanker
Makan dua butir telur ayam sehari akan mengurangi risiko kanker. Menurut
sebuah penelitian, risiko terkena kanker payudara pada wanita yang diet
hariannya termasuk telur lebih rendah 18 persen. Hal ini disebabkan karena kolin
di dalam telur.
8. Meningkatkan kesuburan
Vitamin B yang ditemukan di dalam telur membantu pembentukan hormon seks.
Asam folat yang juga dikenal sebagai vitamin B9 akan membantu pembentukan
sel darah merah dan tabung saraf janin. Satu telur ayam mengandung 7.0 mcg
vitamin B9. Asam folat juga mengurangi kemungkinan anak menderita
keterbelakangan mental. Jadi pasangan yang sedang program kehamilan pun
perlu konsumsi telur secara teratur.
BAB III
PELUANG PASAR DAN PEMASARAN
A. Peluang pasar
Saat ini banyak wirausahawan yang mencoba untuk melakukan usaha telur ayam,
namun kurang sukses dan banyak yang merugi. Hal tersebut mungkin disebabkan saat
mereka akann mendirikan usaha mereka tidak memperhatikan konsep-konsep dasar
berusaha dalam membentuk usaha, membina serta mengembangkan usaha.Selain itu,
mereka kurang sukses karena meraka tidak memiliki sikap-sikap wirausahawan yang
baik dan tangguh. Maka dari itu kita bisa sukses dalam berwirausaha kita harus
melaksanakan konsep-konsep dasar berusaha dan memiliki sikap wirausahawan yang
baik serta sabar dan ulet dalam berwirausaha. Adapun factor-faktor yang dapat
mendukung maupun penghambat dalam usaha ayam petelur yaitu:
1. Faktor Pendukung
Prospek atau peluangnya cukup besar untuk dikembangkan. Memberikan
pendapatan/keuntungan yang cukup besar. Permintaan telur ayam selalu
meningkat. Tidak memerlukan modal yang cukup besar. Tidak membutuhkan
tenaga kerja yang banyak. Peluang pasar yang besar untuk pemasaran. Dapat
membuka lapangan kerja bagi orang lain.
2. Faktor Penghambat
Cukup sulit mendaparkan ayam petelur yang bagus. Selain itu proses distribusi
yang belum begitu aman mengakibatkan beberapa telur retak-retak, namun telur
retak tersebut bisa tetap diperjual belikan dengan harga yang miring.
Penyesuaian dan penentuan harga yang dituntut tepat agar dapat bersaing karena
mengingat banyaknya jumlah pengusaha telur ayam.

B. Analisis Pasar Bagi Usaha


1. Konsumen atau Segmentasi Pasar
Konsumen terdiri dari penduduk di sekitar wilayah produksi yang sangat
mengapresiasi dengan baik produk unggas petelur berupa telur ayam. Konsumen
yang mayoritasnya adalah ibu rumah tangga yang ada di daerah sekitar lebih memilih
produk unggas petelur ini dibanding yang lainnya untuk keperluan sehari-hari di
dapur maupun usaha kuliner sangat berpotensi menjadikan usaha ini berhasil, dan
juga para pedagang kuliner yang menggunakan bahan baku telur ayam sebagai bahan
dasar pembuatan makanan yang dijual olehnya.
2. Situasi Persaingan
Mengingat sudah banyaknya jumlah para pengusaha telur ayam maka persaingan
yang hadir didalamnya tentu ketat, tuntutan serta tantangan untuk menentukan harga
menjadi penting, serta proses pemasaran yang akurat akan membuahkan hasil yang
memuaskan.
3. Penentuan Harga
Harga untuk produk terhitung menggunakan satuan kilogram atau per-peti, penentuan
harga berdasarkan harga dipasaran pada umumnya dengan harga yang tentunya
bersaing serta menyusaikan dengan situasi atau kondisi di hari-hari besar.
4. Strategi Pemasaran
Tuntutan pemasaran yang menarik dan dapat menjangkau para target menjadikan
pemasaran sebagai ujung tombak usaha, maka dari itu pemasaran yang dilakukan
berupa penjualan langsung terhadap konsumen di tempat usaha dengan harapan dapat
peningkatan penjualan dengan cara ‘mulut ke mulut’, media sosial yang dapat
menjangkau target pasar berupa status whatsApp dengan pesan-pesan yang unik dan
menarik, lalu penjualan dengan metode delivery order yang siap untuk
menghantarkan telur ayam ke rumah pemesan.
BAB IV
PELAKSANAAN WIRAUSAHA
A. Profil Usaha
Nama Usaha : Telur Ayam Negeri UMT
Jenis Usaha : Jual-Beli Telur Ayam
Pemilik : Kelompok 2 Kewirausahaan UMT
Lokasi : Jl.Kamandoko No.7 Perum 3, Kota Tangerang, Banten

B. Produk
Telur ayam ras berwarna cokelat dengan ukuran sedang hingga cukup besar, dengan
cangkang kasar berwarna kecoklatan. Kuning telur memiliki warna kuning cerah.
Kandungan nutrisi pada telur ayam ras terdiri dari energi 150 kalori, 12,5 gram protein,
10 gram lemak, dan 1 gram karbohidrat.

C. Penentuan Harga Jual


Untuk menentukan harga jual kami menyesuaikan di suatu daerah atau biasanya +
2000 untuk harga eceran atau per-kilo dan +1000 untuk harga per-peti dari harga
kandang.

keuntungan telur di usaha kami menggunakan rumus (y+2000)-x untuk harga eceran atau
per-kilo.
Lalu keuntugan di usaha kami menggunakan rumus (y+1000)-x untuk harga per-peti

x: harga pembelian

y: harga penjualan

perhitungan:

Satuan Harga beli Harga jual Total keuntungan


Harga jual – harga
beli
1 kg 20.000 22.000 2000 / kg
1 peti 20.000 21.000 1000 / kg

Contoh:

Rencana perusahaan kami membeli telur 2 peti (20 kg)

dengan per kg harga Rp. 20.000 dengan pembelian 20 kg jadi total modal yang di
keluarkan adalah 20 x 20.000 =Rp. 400.000

1. Kalkulasi untuk mengetahui berapa keuntunganya dengan rumus y+2000-x untuk


harga eceran atau per-kilo
x: harga beli = Rp. 400.000

y: (harga beli +2000/kg) x 20kg = Rp 440.000

Y+2000-X = 440.000 – 400.000 = Rp. 40.000

Jadi keuntungan 2 peti (20kg) dengan harga eceran atau per-kilo adalah Rp. 40.000
jika perkiraan estimasi telur habis terjual. Dengan keuntungan Rp. 2000 per-kg

2. Kalkulasi untuk mengetahui berapa keuntunganya dengan rumus y+1000-x untuk


harga per-peti
x : harga beli = Rp. 400.000

y : (harga beli +1000 kg) x 20kg = Rp 420.000

Y+2000-X = 420.000 – 400.000 = Rp. 20.000

Jadi keuntungan 2 peti (20kg) dengan harga eceran atau per-kilo adalah Rp.
20.000 jika perkiraan estimasi telur habis terjual. Dengan keuntungan Rp. 1000
per-kg

D. Rencana Proses Penjualan

Agar pembeli memperoleh barang yang diinginkan pada tempat, waktu dan dengan
harga yang tepat. Dalam pemasaran suatu produk perlumemperhatikan saluran
pemasaran produk.
Proses penjualan

1. Agen telur UMT → konsumen

Bentuk saluran distribusi yang paling pendek dan paling sederhana adalah saluran
distribusi dari produsen ke konsumen tanpa menggunakan perantara. Produsen
dapat menjual barang yang dihasilkan melalui pos atau langsung mendatangi
rumah konsumen (dari rumah ke rumah) oleh karena itu saluran ini disebut sebagai
saluran langsung.

2. Agen telur UMT → pengecer → konsumen

Saluran ini juga disebut saluran langsung disini pengecer besar langsung pada
produsen ada pula beberapa produsen yang mendirikan toko pengecer sehingga
dapat secara langsung melayani konsumen namun alternative ini tidak umum
dipakai.

3. Agen telur UMT → pedagang besar → pengecer →konsumen

Saluran distribusi semacam ini banyak digunakan oleh produsen dan dinamakan
sebagai saluran distribusi tradisional, disini produsen hanya melayani penjualan
dalam jumlah besar kepada pedagang besar dan pembelian konsumen dilayani
pengecer saja.

4. Agen telur UMT → agen kecil → pengecer → konsumen

Disini produsen memilih agen (agen penjualan/agen pabrik) sebagai penyalurnya.


Kegiatan perdagangan besar dalam saluran distribusi yang ada. Sasaran
penjualannya terutama ditujukan kepada pengecer besar.

Adapula Proses penjualan yang diharapkan dapat di realisasikan dengan harapan


keuntungan yang bisa di dapat dari wirausaha jual-beli telur ayam oleh kelompok kami:

1. Membuka kedai atau warung yang di daerah yang sesuai dengan segmentasi pasar
yang telah ditentukan.
2. Melakukan penjualan dengan metode delivery order yang siap menghantarkan
telur ayam kerumah pemesan. Metode tersebut lahir karena adanya strategi
pemasaran via digital atau media sosial.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Usaha telur ayam merupakan usaha yang mempunyai prospek yang menguntungkan
dan memiliki peluang yang besar yang dapat menguasai pasar, selain itu usaha telur
ayam ini memiliki keuntungan yang begitu besar dan dalam pengembangan usaha ini
juga sangat mudah dan dengan modal yang tidak begitu besar. Dengan dukungan
kesadaran masyarakat akan kesehatan serta telur ayam dapat menjadi bahan dasar
makanan maka wirausahawan telur ayam diharapkan dengan mudah memiliki
keuntungan yang cukup besar.
Selain meraih keuntungan sebesar-besarnya dalam wirausaha telur ayam ini tentu
akan berdampak positif dari segala bidang yang bersangkutan contohnya saja dapat
menunjang pemenuhan gizi bagi tiap lapisan masyarakat di daerah yang telah ditentukan.
Faktor kesehatan dengan mengedepankan mutu dan kualistas telur ayam menjadi bagian
yang cukup penting dalam kegiatan wirausaha telur ayam ini.
Serta pula jika kegiatan wirausaha ini terus berlanjut dengan konsisten maka bisa
saja kami dapat membuka lapangan kerja baru. Oleh sebab itu kegiatan wirausaha ini
akan memiliki nilai pengalaman yang tinggi yang bisa saja menunjang dan melahirkan
jiwa-jiwa wirausaha di kelompok kami.

B. Saran
Hendaknya usaha ini dikembangkan secara baik sebab dengan usaha telur ayam
dapat meningkatkan gizi untuk kesehatan masyarakat sehingg untuk kedepannya dapat
meningkatkan olah kesehatann masyarakat.
Karena banyaknya pesaing yang sudah lebih dulu maupun pesaing baru memulai
usaha di bidang yang sama, maka tuntutan untuk menjadi kreatif dan inovatif begitu
tinggi, penentuan harga yang dapat bersaing menjadi faktor utama dalam segi
keuntungan. Strategi pemasaran yang tepat menyesuaikan dengan segmentasi dan
lingkungan pasar ikut berperan penting dalam hal ini, oleh sebab itu jiwa kewirausahaan
dan mempelajari cara pemasaran yang lebih baik harus di gali lebih dalam lagi agar dapat
menjadi yang terbaik dan terpandang di masyarakat umum.

DAFTAR PUSTAKA

http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/27481/BAB%20II.pdf?
sequence=6&isAllowed=y

https://www.academia.edu/18319510/ANALISIS_SWOT

https://media.neliti.com/media/publications/255187-analisis-strategi-pemasaran-telur-ayam-
s-c23c86bd.pdf

https://www.researchgate.net/publication/323031684_Strategi_pemasaran_telur_ayam_di_
UD_Satwa_Tani_Kota_Ternate

https://www.academia.edu/28530475/MAKALAH_PROPOSAL_USAHA_TELUR_AYA
M

https://www.mikirbae.com/2016/04/membuat-proposal-wirausaha-telur-
unggas.html#:~:text=2.1.&text=Tujuan%20usaha%20wirausaha%20peternakan
%20ayam,segi%20teknis%20pemeliharaan%20secara%20ekonomis

https://www.kompas.com/food/read/2020/09/06/200800975/bedanya-telur-ayam-kampung-
dan-telur-ayam-negeri-lihat-4-faktor-ini?page=all

Anda mungkin juga menyukai