Proposal Seminar Sjrah
Proposal Seminar Sjrah
Proposal Seminar Sjrah
Oleh :
IRMAWATI
A1N119026
v
PENERAPAN MODEL ASESSMEN UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA
KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 10 BOMBANA
PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Ujian Proposal Seminar
Sejarah Pada Jurusan/Program Studi Pendidikan Sejarah
Oleh :
IRMAWATI
A1N119026
PROPOSAL PENELITIAN
Oleh :
IRMAWATI
NIM A1N119026
Pembimbing I Pembimbing II
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Konsep Pembelajaran Sejarah
B. Konsep Model Assessmen Dalam Pembelajaran
C. Langkah-Langkah Model Asessmen dalam Pembelajaran Sejarah
D. Efektivitas Guru
E. Aktivitas Siswa
F. Hasil Belajar
G. Penelitian Relevan
H. Kerangka Pikir
I. Hipotesis Tindakan
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat Dan Waktu Penelitian
B. Jenis Penelitian
C. Subjek Penelitian
D. Desain dan Prosedur Penelitian
E. Teknik Pengumpulan Data
F. Teknik Analisis Data
G. Indicator Kinerja
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Gambaran Geografi Umum Bombana
B. Gambaran Demografis Umum Bombana
C. Awal Mula Kedatangan Suku Bugis di Bombana
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Keefektifan guru dalam pembelajaran sejarah kelas XI IPS 1 SMA Negeri
10 Bombana
B. Aktivitas belajar siswa pada pembelajaran sejarah kelas XI IPS 1 di SMA
Negeri 10 Bombana
C. Hasil belajar siswa pada pembelajaran sejarah kelas XI IPS 1 di SMA
Negeri 10 Bombana
D. BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan yang hendak dicapai dalam
penelitian ini adalah untuk :
1. Untuk meningkatkan keefektifan guru dalam pembelajaran sejarah melalui
penerapan model Asessmen kelas XI IPS 1 SMA Negeri 10 Bombana.
2. Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pembelajarn sejarah melalui
penerapan model Asessmen kelas XI IPS 1 di SMA Negeri 10 Bombana.
3. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran sejarah melalui
penerapan model Asessmen kelas XI IPS 1 di SMA Negeri 10 Bombana.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat teoritis dan manfaat praktis
sebagai berikut :
1. Manfaat Teoretis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan
yang berharga bagi dunia pendidikan khususnya bidang penilaian
pembelajaran sejarah sehingga dapat meningkatkan efektivitas mengajar guru
di kelas XI IPS 1 SMA Negeri 10 Bombama dan Hasil-hasil penelitian ini
dapat dijadikan sumber bahan yang penting bagi para peneliti bidang
pendidikan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada peserta
didik tentang penerapan model asessmen dimana siswa mendapatkan
pengalaman yang bermakna dalam pembelajaran ini sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran sejarah.
b. Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi dalam
melakukan peniliaian terhadap proses belajar siswa dalam mata pelajaran
sejarah. Dalam hal ini penelitian tidak hanya bertumpu pada tes tetapi juga
mempertimbangkan seluruh aktivitas dalam proses pembelajaran di kelas.
c. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pihak
sekolah, terutama dalam penerapan penilaian dalam pembelajaran sejarah
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Salah satu prinsip dasar yang harus senantiasa diperhatikan dan dipegangi
dalam rangka penilaian hasil belajar adalah prinsip kebulatan, dengan prinsip
dimana guru dalam melaksanakan penilaian hasil belajar dituntut untuk menilai
secara menyeluruh terhadap siswa, baik dari segi pemahaman materi atau bahan
pelajaran yang telah diberikan (aspek kognitif), maupun dari segi penghayatan
(aspek afektif) dan pengalamannya (aspek psikomotor). Ketiga aspek tersebut
tidak mungkin dapat dilepaskan dari kegiatan atau proses penilaian pembelajaran.
D. Efektivitas Guru
G. Penelitian Relevan
Salah satu masalah yang di alami siswa di mata pelajaran sejarah adalah
rendahnya hasil belajar siswa yang disebabkan oleh beberapa yaitu factor guru
dan siswa, diantaranya kurangnya keaktifan siswa di dalam proses pembelajarn
serta kurangnya keterampilan guru dalam memberikan materi pembelajaran.
Model Asessmen yang digunakan pada proses pembelajaran sejarah yaitu
dengan menggunakan teknik tes dan non tes. Penggunaan jenis Asessmen
didasarkan pada kegiatan pembelajaran yang disesuaikan dengan tujuan
pembelajaran yang telah dirancang oleh guru demi kebaikan para siswa. Asessmen
ini dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung pada setiap pertemuan dan
beberapa pertemuan berikutnya. Hasil Asessmen proses memberikan gambaran
tentang kompetensi siswa (sementara) pada pertemuan tersbut. Oleh karena itu
basis Asessmen hasil belajar adalah sebuah kompetensi telah dicapai oleh siswa
(Mulyasa, 2002: 103).
Manfaat yang akan didapat bagi siswa apabila pembelajaran dengan
penilaian dilakukan secara optimal cenderung menunjukkan hasil yang lebih baik,
yaitu dengan ciri sebagai berikut (1) kepuasan dan kebanggan yang dapat
menumbuhkan motivasi belajar intrinsti pada diri siwa; (2) menambah keyakinan
akan dirinya, (3) hasil belajar yang dicapainya bermakna bagi diri sendiri; (4)
hasil belajar diperoleh siswa secara menyeluruh (komprehesif); (5) kemampuan
siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan dirinya terutama dalam
menilai hasil yang dicapainya maupun menilai dan mengendalikan proses dan
usaha belajarnya. Oleh karena itu penilaian terhadap proses belajar mengajar tidak
hanya bermanfaat bagi guru tetapi juga bermanfaat bagi siswa yang pada saatnya
akan berpengaruh terhadap hasil belajar yang dicapainya (Sudjana, 2010: 56).
Berdasarkan uraian di atas dapat digambarkan dalam bagan kerangka piker
sebagai berikut :
SMA NEGERI 10
BOMBANA
Kondisi Awal
Rendahnya hasil belajar siswa sejarah
I. Hipotesis
B. Subjek Penelitian
C. Jenis Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model siklus
yang mengacu pada rancangan dan model tindakan kelas (Mahmud, 2013: 60).
Model siklus ini berbentuk spiral yang meliputi perencanaan, tindakan, observasi,
dan refleksi. Desain penelitian yang digunakan dapat digambarkan sebagai
berikut. pelaksanaan
pelaksanaan
refleksi
Gambar 1.3 skema siklus penelitian tindakan kelas dari (Mahmud, 2008: 61).
1. Perencana
Pada proses perencanaan tindakan ini. Penelitian melakukan beberapa
persiapan untuk mendukung pelaksanaan yaitu memperbaiki, meningkatkan,
atau mengubah perilaku dan sikap sebagai solusi.
2. Pelaksanaan
Pada saat pelaksanaan tindakan, guru atau peneliti mengambil peran
sebagai upaya perbaikan, peningkatan, atau perubahan yang diinginkan.
3. Observasi
Mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan
atau dikenakan terhadap siswa.
4. Refleksi
Peneliti mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan atas hasil atau
dampak dari tindakan dari berbagai kriteria. Berdasarkan hasil refleksi ini,
peneliti (guru) dapat melakukan revisi perbaikan terhadap rencana awal.
1. Teknik Observasi
2. Teknik Wawancara
Kegiatan wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi yang
mendalam tentang persepsi, pandangan, wawasan, atau aspek kepribadian para
peserta didik yang diberikan secara lesan dan spontan. Kegiatan wawancara agar
lebih terarah, biasanya dilengkapi dengan pembuatan pedoman wawancara.
Wawancara yang baik adalah yang bersifat mendalam. Artinya dengan
menginterpretasi jawaban siswa akan diperoleh banyak informasi, yang mungkin
tidak bisa ditemukan pada penggunaan metode lainnya.
3. Teknik Tes
Metode asessmen dalam PTK dapat dibedakan menjadi tes dan non tes.
Teknik tes bisa bersifat formal dan non formal. Dikatakan sebagai metode tes
formal apabila dalam suatu kali tatap muka di kelas seluruhnya digunakan untuk
kegiatan penyelenggaraan tes. Tes formal ini dapat dikatakan sebagai indirect
Asessmen (asessmen yang bersifat tidak langsung). Artinya bahwa asessmen
tersebut dilaksanakan secara terpisah dengan kegiatan pembelajaran, sehingga
balikan baru akan diperoleh oleh para peserta didik pada pertemuan berikutnya
setelah selesainya kegiatan tes.
F
P= ×100%
N
F
P= ×100%
N
Keterangan:
P : Persentase ketuntasan belajar siswa
F : Jumlah siswa yang tuntas belajar (siswa yang mendapat nilai aa≥ 60) N :
Jumlah seluruh siswa
N : Jumlah seluruh siswa (Afandi, 2011: 148)
G. Indikator Kinerja
Indikator keberhasilan tindakan dalam penelitian ini ada dua macam yaitu,
indikator tentang keterlaksanaan skenario dan indikator peningkatan hasil belajar
sejarah siswa dalam penelitian ini sebagai berikut:
DAFTAR PUSTAKA
Afandi, Muhammad. (2011). Cara Efektif Menulis Karya Ilmiah Seting Penelitian
Tindakan Kelas Pendidikan Dasar dan Umum Penulis. Bandung:
Alfabeta.
Aji, Mpuh Tabah Chalifatah,. Leo Agung S,. dan Musa Pelu. (2013). Analisis
Sistem Penilaian Pembelajaran Sejarah Berdasarkan Kurikulum 2013
Di Sma Negeri 2 Sukoharjo. Candi, 16(2), 69-80.
Mahmud & priatna tedi. (2008). Penelitian tindakan kelas. Bandung: Tsabisa.
Pane, A., & Dasopang, M. D. (2017). Belajar dan Pembelajaran. Fitrah: Kajian
Ilmu-Ilmu Keislaman, 3(2), 333-352.
Sopian, Ahmad. (2016). Tugas, Peran, dan Fungsi Guru dalam pembelajaran.
Jurnal tarbiyah islamiyah, 1(1): 88-96.
Sulastri, Imran, Dan Arif Firmansyah. (2015). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Melalui Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah pada Mata Pelajaran
IPS Di Kelas V SDN 2 Limbo Makmur Kecamatan Bumi Raya. Kreatif
Online, 3(1): 90-103.
Suwandi, S. (2010). Model Assesmen dalam Pembelajaran. Surakarta: Yuma
Pustaka.