MAKALAH Ekologi Fikran-Dikonversi
MAKALAH Ekologi Fikran-Dikonversi
MAKALAH Ekologi Fikran-Dikonversi
DI SUSUN OLE
1121416032
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Ekologi Perairan Danau ini
tepat pada waktunya.Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas pada mata kuliah Analisis Kimia Pangan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang ekosistem perairan danau bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Sri Nuryatin Hamzah, S.kel, M.Si selaku
dosen mata kuliah Ekologi perairan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari, makalah yang
saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I PENDAULUAN ........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................2
1.3 Tujuan .....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................3
2.1 Karakteristik Perairan Danau ..................................................................................3
2.2 Faktor Pembatas ......................................................................................................4
2.3 Komponen Biotik dan Abiotik Ekosistem Danau ...................................................5
2.4 Rantai Makanan Ekosistem Danau .........................................................................6
2.5 Jaring Makanan Ekosistem Danau ..........................................................................7
BAB III PENUTUP ..............................................................................................................8
3.1 Kesimpulan .............................................................................................................8
3.2 Saram ......................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perairan merupakan suatu kumpulan masa air pada suatu wilayah tertentu, baik yang
bersifat dinamis seperti laut, sungai maupun danau. Perairan ini merupakan perairan tawar,
payau, maupun asin. Perairan merupakan suatu genangan air yang relatif luas yang dimiliki
dan dikuasai oleh negara serta dimanfaatkan untuk kepentingan, kesejahteraan masyarakat
untuk kegiatan transportasi, penangkapan ikan, dan sebagai sumber air untuk kehidupan
Perairan danau merupakan salah satu bentuk ekosistem air tawar yang ada di
permukaan bumi. Secara umum, danau merupakan perairan umum daratan yang memiliki
fungsi penting bagi pembangunan dan kehidupan manusia. Danau memiliki tiga fungsi
utama, yaitu fungsi ekologi, budidaya dan sosial ekonomi. Dilihat dari aspek ekologi, danau
merupakan tempat berlangsungnya siklus ekologis dari komponen air dan kehidupan akuatik
sebaliknya kondisi danau juga dipengaruhi oleh ekosistem di sekitarnya. Sedangkan dilihat
dari aspek budidaya, masyarakat sekitar danau sering melakukan budidaya perikanan jala
apung dan dari aspek sosial ekonomi, danau memiliki fungsi yang secara langsung berkaitan
perairan sungai, danau, maupun perairan pesisir dan laut merupakan suatu 3 himpunan
integral dari komponen abiotik (fisik dan kimia) dan biotik (organisme hidup) yang
berhubungan satu sama lain dan saling berinteraksi membentuk suatu struktur fungsional.
Komunitas merupakan kumpulan populasi yang hidup pada suatu lingkungan tertentu atau
habitat fisik tertentu yang saling berinteraksi dan secara bersama membentuk tingkat trofik.
Dalam komunitas, jenis organisme yang dominan akan mengendalikan komunitas tersebut,
sehingga jika jenis organisme yang dominan tersebut hilang akan menimbulkan perubahan-
1. Mengetahui karakteristik danau, faktor pembatas, flora dan fauna serta rantai dan jarring
1.3 Tujuan
Danau merupakan wilayah yang digenangi badan air sepanjang tahun serta
terbentuk secara alami. Danau yang terbentuk sebagai akibat gaya tektonik kadang-kadang
badan airnya mengandung bahan-bahan dari perut bumi (Kordi & Tancung, 2007). Menurut
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 28 Tahun 2009 tentang Daya Tampung Beban
Pencemaran Air Danau dan/atau Waduk, danau adalah wadah air dan ekosistemnya yang
terbentuk secara alamiah termasuk situ dan wadah air sejenis dengan sebutan istilah lokal.
Informasi mengenai data inventarisasi terhadap danau dan sumber air bersih lainnya di
Indonesia belum terpenuhi secara lengkap. Banyak danu yang telah mengalami kekeringan
atau telah berubah menjadi budidaya pertanian, pemukiman dan industri (Lehmusluoto et al.
1999). Keberadaan danau sangat penting dalam turut menciptakan keseimbangan ekologi dan
tata air. Dilihat dari sudut pandang ekologi, danau merupakan ekosistem yang terdiri dari
unsur air, kehidupan akuatik dan daratan yang dipengaruhi tinggi rendahnya muka air. Selain
itu, keadiran danau juga mempengaruhi iklim mikro dan keseimbangan ekosistem di
sekitarnya. Sedangkan jika ditinjau dari sudut tata air, danau berperan sebagai reservoir yang
dapat dimanfaatkan airnya untuk keperluan sistem irigasi dan perikanan, sebagai tangkapan
air untuk pengendalian banjir serta penyuplai air tanah (Kutarga et.al. 2008)
untuk pertanian, sumber air baku 12 masyarakat, pertanian, pembangkit listrik tenaga air,
pariwisata dan lainnya (Trisakti dan Nugroho, 2012). Beberapa fungsi dan manfaat danau
yaitu cadangan air minum (air baku air minum), pembangkit listrik tenaga air, budidaya
pertanian meliputi tanaman pangan dan perkebunan, dan sarana transportasi (KLH, 2011).
Beberapa permasalahan umum ekosistem danau di Daerah Tangkapan Air dan Daerah Aliran
Sungai di Indonesia yaitu kerusakan lingkungan dan erosi lahan yang disebabkan oleh
penebangan hutan secara ilegal dan pengelolaan lahan yang tidak sesuai dengan daya
kegiatan yang berpotensi merusak ekosistem aquatik adalah penangkapan ikan secara
berlebih dengan merusak sumber daya, pembudidayaan ikan dengan keramba jaring apung
secara tidak terkendali, pengambilan air danau sebagai air baku ataupun sebagai tenaga air
1. Daerah litoral
Adapun tumbuhan dalam daerah ini identik terdiri atastumbuhan air yang berakar
melekat, siput dan remis, crustacea,ikan, serangga, amfibi, reptilia air, dan reptil semi air
seperti kura-kura,itik, angsa, ular, dan mamalia yang sering mencari makan
2.Daerah limnetic
Daerah limnetik adalah daerah yang jauh dari tepi ekosistem danautapi masih bisa
kecil
3.Daerah profundal
dan tidak dapat ditembus oleh cahaya matahari. Daerah ini dihunioleh mikroba dan
4.Daerah bentik
Daerah bentik adalah daerah dasar ekosistem danau tempat bentosdan organisme
mati terdekomposisi
Komponen biotik dalam ekosistem danau meliputi semua jenis makhluk hidupseperti
kangkung,genger,kiambang.
hewan lainnya
Berdasarkan kebiasaan kehidupan dalam air, organisme air tawar dibedakan atas5
macam:
5) Perifiton: organisme yang melekat pada suatu substrat (batang, akar, batu-batuan)
di perairan.
2. Komponen Abiotik
a. Suhu
terhadap hilangnya air yang terjadi melalui penguapan. Setiap organisme memiliki
yang masih memungkinkan organisme hidup disebut sebagai suhu minimum. Suhu
yang paling sesuai dan mendukung kehidupan untuk organisme disebut sebagai suhu
sebagian besarorganisme untuk mengatur suhu tubuhnya secara tepat. Sel bisa
pecah jika air yangterdapat didalamnya membeku pada suhu dibawah 0oC, dan
metabolisme yang cukup aktifpada suhu yang sangat rendah atau pada suhu yang
sangat tinggi.
b. Air
Setiapmeter kedalaman air secara selektif menyerap sekitar 45% cahaya merah dan
sekitar2% cahaya biru yang melaluinya. Sebagai hasilnya, sebagian besar fotositesis
bawahnya.
d. Angin
Struktur fisik, pH, dan komposisi mineral batuan serta tanah akan
salah satupenyebab timbulnya pola mengelompok pada area tertentu yang acak
(patchiness)pada ekosistem terrestrial yang sering kita lihat. Pada ekosistem akuatik,
asamdan basa atau dalam keadaan netral atau Ph 7. Apabila tanah terlalu asam (Ph
Berdasarkan ciri ekosistem danau tersebut dapat terlihat beberapa contoh rantai makanan
manusia → dekomposer
dekomposer
dekomposer
dekomposer
dekomposer
10. Energi matahari → alga → udang kecil → ikan air tawar → elang → dekomposer
11. Energi matahari → rumput → udang → ikan kecil → ikan besar → manusia →
dekomposer
12. Energi matahari → lumut → udang → kepiting kecil → ikan kecil → ikan besar →
manusia → dekomposer
13. Energi matahari → tumbuhan air → serangga air (neuston)→ kadal → ular →
Kita bisa melihat dari contoh bahwa terdapat beberapa menjadi produsen dengan bantuan
sinar matahari, konsumen tingkat I, konsumen tingkat II, konsumen tingkat III, konsumen
tingkat IV, dan pengurai atau dekomposer. kesatuan rantai makanan dapat membentuk
jejaring makanan di ekosistem danau tersebut. Energi matahari berperan sebagai penggerak
hampir seluruh ekosistem danau. Intensitas dan kualitas cahaya mampu membatasi penyebaran
organisme tingkat I, II,III dan IV. Sedangkan bagi produsen dan organisme fotosintetik merupakan
pembantu dalam pembuatan makanan sehingga mampu dikonsumsi oleh berbagai organisme
tingkat trofik pertama. Organisme fotosintetik yang mampu membuat makanan sendiri dinamakan
autotrof. Sedangkan orgnisme yang memiliki ketergantungan pada organisme lain sebagai bahan
Berikut tingkatan rantai makanan dan contoh pengelompokan hewan ataupun tumbuhan
1. Produsen
Penghasil makanan sendiri dengan bantuan sinar matahari disebut juga komponen
• Tanaman air
• Alga
• Rumput
• Lumut
• Tanaman hidrylla.
2. Konsumen I
Pemakan produsen tingkat pertama. Pada ekosistem danau yang merupakan tipe
• Zooplankton
• Serangga air
• Ulat
• Siput
• Udang
3. Konsumen II
Pemakan konsumen tingkat ke dua. Pada ekosistem danau yang merupakan tipe
• Ikan kecil
• Ikan sedang
• Larva capung
• Kepiting kecil
• Kadal
4. Konsumen III
Pemakan konsumen tingkat ke tiga. Pada ekosistem danau yang merupakan tipe
• Ikan Besar
• Bangau
• Ular
5. Konsumen IV
Pemakan konsumen tingkat ke empat. Pada ekosistem danau yang merupakan tipe
• Burung elang
• Manusia
menguraikanorganisme yang mati. Pada ekosistem danau yang merupakan tipe pengurai
yaitu
hia coli.
• Jamur.Contoh:Chytridiales dan Saprolegniales, Anggotagenus Leptolegnia,Achlya,
dan Aphanomyces.
Jaring-jaring makanan adalah gabungan dari rantai makanan yang saling berhubungan
dikombinasikan, tumpang tindih dalam suatu ekosistem. Nama lain untuk jaring-jaring
adalah hal yang tidak dipisahkan dalam jaring-jaring makanan. Apa berbedaan dari
jenis organisme yang dapat dipilih menjadi makanannya.Sedangkan dalam rantai makanan,
organisme yang berperan menjadi konsumen hanya memiliki satu pilihan makanan saja.
Organisme dalam rantai maknan lebih sedikit. Menurut seorang ahli biologi dari
Universitas Oxford, Charles Elton, pada tahun 1920-an berpendapat bahwa rantai makanan
atau jaring-jaring makanan bukanlah suatu unit-unit yang terisolasi, melainkan saling
pengurai
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulam
Perairan merupakan suatu genangan air yang relatif luas yang dimiliki dan
untuk kegiatan transportasi, penangkapan ikan, dan sebagai sumber air untuk kehidupan
rumah tangga, serta sebagai plasma nutfah perairan. Perairan danau merupakan salah
satu bentuk ekosistem air tawar yang ada di permukaan bumi. Secara umum, danau
merupakan perairan umum daratan yang memiliki fungsi penting bagi pembangunan dan
kehidupan manusia. Danau memiliki tiga fungsi utama, yaitu fungsi ekologi, budidaya
dan sosial ekonomi. Dilihat dari aspek ekologi, danau merupakan tempat berlangsungnya
3.2 Saran
Saran saya sebagai penulis dengan adanya danau kita sebagai manusia arus lebih
mejaga ekosistem danau tersebut dikarenakan danau memiliki hal-hal yang bias
menguntungkan kita sebagai manusia contohnya kita bisa mancari ikan di danau, dll.
Seinggahnya kita sebagai manusia yang bisa menjaga alam dengan baik mendapatkan
Brezonik, P.L., Kloiber S. M., Olmanson L. G., and Bauer M. E. 2002. Satellite and GIS Tools to
AssessLake Quality, Water Resources Center, Technical Report 145, on May.
Doxaran D., Froidefond J.M. and Castaing P. 2002. A Reflectance Band Ratio Used to
EstimateSuspended Matter Concentration in Sediment-dominated Coastal Waters,
2002, Int. J. RemoteSensing, Vol.23, No. 23, Pp. 5079-5085.
KLH. 2011. Profil 15 Danau Prioritas Nasional 2010-2014, Kementerian Lingkungan Hidup.
KLH. 2012. Grand Design Penyelamatan Ekosistem Danau Indonesia, Kementerian Lingkungan
Hidup.
Li, R. dan Li, J. 2004. Satellite Remote Sensing Technology for Lake Water Clarity Monitoring:
AnOverview, International Society for Environmental Information Sciences,
Environmental InformaticsArchives, Volume 2, 893-901.
Liu, J., Hirose T., Kapfer M. and Bennett J. 2007. Operational Water Quality Monitoring over
LakeWinnipeg Using Satellite Remote Sensing Data, Our Common Borders –
Safety, Security, and theEnvironment Through Remote Sensing October 28 –
November 1, Ottawa, Ontario, Canada.
Powell, R., Brooks C., French N., and Shuchman R. 2008. Remote Sensing of Lake Clarity,
MichiganTech Research Institute (MTRI), on May.
Trisakti, B. dan Nugroho G. 2012. Standarisasi Koreksi Data Satelit Multi Temporal dan Multi
Sensor(Landsat TM/ETM+ dan SPOT-4), Jurnal Penginderaan Jauh dan Pengolahan
Citra Dijital, Vol.7,Juni.
Trisakti, B. 2013. Kajian Penentuan Luas Danau Dan Sebaran Vegetasi Air dengan
MetodaPenginderaan Jauh, Jurnal Limnotek, Vol.20, No.1.
Trisakti B. 2013. Pengembangan Model Standar Pemanfaatan Data Penginderaan Jauh
UntukPemantauan Sumberdaya Air, Laporan Akhir Bidang Sumberdaya Wilayah
Darat, Pusfatja-LAPAN.