Makalah PKN
Makalah PKN
Makalah PKN
Disusun oleh :
JURUSAN BIOLOGI
BANDUNG
2020
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas
izin dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah tepat waktu tanpa kurang
suatu apa pun. Tak lupa pula penulis haturkan shalawat serta salam kepada
junjungan Rasulullah Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita di
hari akhir kelak.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah
ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
1
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”
2
1.3 Tujuan Penulisan
1. Memahami pengertian pancasila.
2. Memahami pengertian implementasi pancasila.
3. Mengetahui bentuk implementasi Pancasila dalam ketahanan dan keamanan
4. Mengetahui implementasi Pancasila dalam. Politik, ekonomi, dan social.
5. Mengetahui implementasi Pancasila dalam. Berbangsa dan bernegara.
6. Mengetahui implementasi Pancasila dalam. Kehidupan sehari-hari
3
BAB II PEMBAHASAN
4
2.2 Pengertian Implementasi Pancasila
Sila ketiga mengandung nilai persatuan. Dalam hal ini, Indonesia terdiri
atas berbagai perbedaan suku, budaya, agama, ras dan adat dan lain-lain. Semua
perbedaan itu harus tetap menjadi kesatuan dan tidak memisahkan sampai
terwujudnya sikap saling menghormati dan menghargai melalui perbedaan
hingga tercipta persatuan dan kesatuan nasional.
5
Sila kelima mengandung nilai keadilan, yang berarti adalah tidak
membeda-bedakan golongan manapun. Masyarakat harus mendapat keadilan
yang sama, hak yang sama, dan tidak dibatasi dengan strata dan status sosial.
Semua dianggap sama rata baik miskin ataupun kaya. Semua harus sama-
sama mendapat hak sebagai seorang manusia dan sebagai rakyat yang harus
mendapat keadilan tanpa dibeda-bedakan oleh status sosial. Semua harus
mendapat perlindungan dari Negara dan pemerintah.
6
Ada hal yang perlu diperhatikan. Sejak awal reformasi hingga saat ini telah
terjadi kemunduran ideologi pancasila. Seiring dengan meningkatnya
liberalisasi dan demokratisasi. Padahal dalam Negara demokrasi seperti
Indonesia ini, yang berkuasa adalah rakyat tetapi dalam prakteknya politik,
peranan elite politik yang akan dominan menentukan jalannya Negara.
Selain itu, salah satunya yang paling dominan adalah di bidang politik
pemerintahan, baik daerah maupun lembaga tertinggi Negara. Terlihat dari
munculnya sejumlah demokratisasi yang begitu cepat di masyarakat yang
kurang memahami kebebasan politik, menyebabkan upaya memelihara
integrasi nasional terganggu.
7
2.3. Implementasi Pancasila Dalam Ketahanan dan Keamanan Negara
HANKAM adalah singkatan dari Pertahanan dan Keamanan. Pertahanan
adalah upaya untuk menegakkan kedaulatan Negara, mempertahankan keutuhan
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan keselamatan segenap bangsa dari
ancaman militer serta ancaman bersenjata terhadap keutuhan bangsa dan Negara
serta tugas lain yang berkaitan dengan fungsinya sebagai aparat pertahanan.
Sedangkan keamanan adalah upaya penegakkan hukum,menjaga ketertiban
masyarakat, melindungi keselamatan dan ketentraman serta ketertiban hidup
anggota masyarakat.
8
mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum. Ayat 5: Susunan dan
kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia,
hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan
warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-
undang.”
9
wenangan negara dalam melindungi dan membela wilayah negara serta dalam
mengayomi masyarakat.
Tentunya aparat militer perlu kerja sama dari selutuh masyarakat Indonesia
unytuk penegakan HANKAM. Masyarakat berperan penting dalam penegakan
HANKAM karena kitalah yang berada dalam lapangan secara langsung.
Masyarakat dapat segera melapor jika dirasa ada suatu perihal yang bertentangan
dengan HANKAM supaya dapat segera di tangani.
10
2.4. Implementasi Pancasila dalam Politik, Ekonomi, dan Sosial Budaya
Pembangunan dan pengembangan bidang politik harus mendasarkan pada
dasar ontologis manusia. Hal ini di dasarkan pada kenyataan objektif bahwa
manusia adalah sebagai subjek Negara, oleh karena itu kehidupan politik harus
benar-benar merealisasikan tujuan demi harkat dan martabat manusia.
Pengembangan politik Negara terutama dalam proses reformasi dewasa
ini harus mendasarkan pada moralitas sebagaimana tertuang dalam sila-sila
pancasila dam esensinya, sehingga praktek-praktek politik yang menghalalkan
segala cara harus segera diakhiri.
1
PASAL 26 (1) Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan
orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara. (2)
Penduduk ialah warga negara
Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia.
PASAL 27
(1) Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan
wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. PASAL 28A –
28J ini membahas tentang hak asasi manusia mulai dari hak hidup, hak berkreasi dan
hak hak lainnya secara umum.
2
sistem negara yang terbentuk ke dalam UUD harus berdasar atas kedaulatan rakyat dan
permusyawaratan perwakilan karena menurut pendapat Bakry (2010: 209), aliran yang sesuai
dengan sifat dan pikiran masyarakat Indonesia.
11
Nagoro (1975:23) bahwa yang berketuhanan, berkemanusiaan,berpersatuan,
berkerakyatan, dan berkeadilan adalah manusia. Manusia adalah subyek negara
dan oleh karena itu politik negara harus berdasar dan merealisasikan harkat dan
martabat manusia di dalamnya. Hal ini dimaksudkan agar sistem politik negara
dapat menjamin hak-hak asasi manusia.Dengan kata lain, pembuatan kebijakan
negara dalam bidang politik di Indonesia harus memperhatikan rakyat yang
merupakan pemegang kekuasaan atau kedaulatan berada di tangan rakyat.
Selain itu, sistem politik yang dikembangkan adalah sistem yang
memperhatikan pancasila sebagai dasar-dasar moral politik.
Di dalam dunia ilmu ekonomi terdapat istilah yang kuat yang menang,
sehingga lazimnya pengembangan ekonomi mengarah pada persaingan bebas
dan jarang mementingkan moralitas kemanusiaan. Hal ini tidak sesuai dengan
Pancasila yang lebih tertuju kepada ekonomi kerakyatan, yaitu ekonomi yang
humanistic yang mendasarkan pada tujuan demi kesejahteraan rakyat secara
luas 3 . Pengembangan ekonomi bukan hanya mengejar pertumbuhan saja
melainkan demi kemanusiaan, demi kesejahteraan seluruh masyarakat. Maka
sistem ekonomi Indonesia mendasarkan atas kekeluargaan seluruh bangsa.
Implementasi pancasila dalam pembuatan kebijakan negara dalam bidang
politik dituangkan dalam pasal 27 ayat (2), pasal 33 dan pasal 34 4. Pasal-pasal
tersebut adalah penjabaran dari pokok-pokok pikiran kedaulatan rakyat dan
keadilan sosial yang masingmasing merupakan pancaran dari sila ke 4 dan sila
ke-5 pancasila. Kedua pokok pikiran ini adalah landasan bagi pembangunan
sistem ekonomi pancasila dan kehidupan ekonomi nasional.
3
Mubyarto,1999
4
PASAL 27 (2) Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
bagi kemanusiaan. PASAL 33 (1) : perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar
12
Berdasarkan penjabaran pokok-pokok pikiran tersebut, maka pembuatan
kebijakan negara dalam bidang ekonomi di indonesia dimaksudkan untuk
menciptakan sistem perekonomian yang bertumpu pada kepentingan rakyat dan
berkeadilan. Salah satu pemikiran yang sesuai dengan maksud ini adalah
gagasan ekonomi kerakyatan yang dilontarkan oleh Mubyarto (1999),
sebagaimana dikutip oleh Kaelan (2000:239), yaitu pengembangan ekonomi
bukan hanya mengejar pertumbuhan, melankan demi kemanusiaan, demi
kesejahteraan seluruh bangsa. Dengan kata lain, pengembangan ekonomi tidak
bisa di pisahkan dengan nilai-nilai moral kemanusiaan.
Dalam pembangunan dan pengembangan aspek sosial budaya hendaknya
didasarkan atas sistem nilai yang sesuai dengan nilai-nilai budaya yang dimiliki
oleh masyarakat tersebut. Terutama dalam rangka bangsa Indonesia melakukan
reformasi di segala bidang dewasa ini. Sebagai anti-klimaks proses reformasi
dewasa ini sering kita saksikan adanya stagnasi nilai social budaya dalam
masyarakat sehingga tidak mengherankan jikalau di berbagai wilayah Indonesia
saat ini terjadi berbagai gejolak yang sangat memprihatinkan antara lain amuk
massa yang cenderung anarkis, bentrok antara kelompok masyarakat satu
dengan yang lainnya yang muaranya adalah masalah politik.
Oleh karena itu dalam pengembangan sosial budaya pada masa reformasi
ini kita harus mengangkat nilai-nilai yang dimiliki bangsa Indonesia sebagai
dasar nilai yaitu nilai-nilai pancasila itu sendiri. Dalam prinsip etika pancasila
pada hakikatnya bersifat humanistic, artinya nilai-nilai pancasila mendasarkan
pada nilai yang bersumber pada harkat dan martabat manusia sebagai makhluk
yang berbudaya.
Implementasi pancasila dalam pembuatan kebijakan negara dalam bidang
politik dituangkan dalam pasal , 29, pasal 31, dan pasal 32[6]. Pasal-pasal
tersebut adalah penjabaran dari pokok-pokok pikiran Ketuhanan Yang Maha
Esa, kemanusiaan yang adil dan beradap, dan persatuan yang massing-masing
merupakan pancaran dari sila pertama, kedua, dan ketiga pancasila. Ketiga
13
pokok pikiran ini adalah landasan bagi pembangunan bidang kehidupan
keagamaan, pendidikan, dan kebudayaan nasional.
[6]
PASAL 29 (1) Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa. PASAL 31 (1) Setiap
warga negara berhak mendapat pendidikan. PASAL 32 (1) Negara memajukan kebudayaan
nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam
memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya.
14
2.5 Implementasi Pancasila Dalam Berbangsa dan Bernegara
Pancasila memberikan corak yang khas kepada bangsa Indonesia dan tak dapat
dipisahkan dari bangsa Indonesia serta merupakan ciri khas yaitu membedakan
bangsa Indonesia dari bangsa lain. Terdapat kemungkinan, bahwa tiap-tiap sila
secara terlepas dari yang lain, bersifat universal yang juga dimiliki bangsa-bangsa
lain di dunia ini, akan tetapi ke-5 sila yang merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisah pula itulah yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia. Kenyataan sehar-hari
yang kita lihat dalam masyarakat bangsa Indonesia antara lain:
15
dinamisme (serba tenaga), lalu animisme (serba arwah), kemudian menjadi
politeisme (serba dewa)dan akhirnya menjadi monoteisme (kepercayaan akan
adanya Tuhan Yang Maha Esa) sisanya dalam bentuk peninggalan tempat-tempat
pemujaan dan peribadatan upacara-upacara ritual keagamaan.
2. Sejak dahulu, bangsa Indonesia berkeyakinan bahwa pada hakekatnya
semua manusia dilahirkan sama, dan karena itu yang hidup dan menikmati
kehadapan sepenuhnya watak mesti bangsa Indonesia yang sebenarnya, tidak
menyukai perbedaan perihal martabat yang disebabkan karena perbedaan warna
kulit, daerah keturunan dan kasta seperti yang terjadi masyarakat feodal.
3. Karena pengaruh keadaan geografisnya yang terpencar antara satu wilayah
dengan wilayah yang lainnya, antar satu pulau dengan pulau lainnya maka
Indonesia terkenal mempunyai banyak perbedaan yang beraneka ragam sejak dari
perbedaan bahasa daerah, suku bangsa, adat istiadat, kesenian dan kebudayaannya
(bhineka), tetapi karena mempunyai kepentingan yang sama, maka setiap ada
bahagian yang mengancam dari luar selalu menimbulkan kesadaran bahwa dalam
kebhinekaan itu terdapat ketunggalan yang harus diutamkana kesadaran
kebangsaan yang berbeda yaitu sebagai bangsaIndonesia.
4. Ciri khas yang merupakan kepribadian bansga dari berbagai suku, bangsa
Indonesia adalah adanya prinsip musyawarah diantara warga masyarakat sendiri
dalam mengatur tata kehidupan mereka. Sedang kepala desa, kepala suku,dan
sebagainya hanya merupakan pamong (pembimbing mereka yang dipilih dan dari
antara mereka sendiri, prinsip musyawarah dan masyarakat yang merupakan inti
dari kerakyatan telah dipraktikkan dalam kehidupan masyarakat adat seperti : desa
marga, kurnia, nagori, banua, dsb.
5. Salah satu bentuk khusus dari kerakyatan ialah kerakyatan dibidang
ekonomi, yang dirumuskan sebagai keadilan atau kesejahteraan sosial bagi rakyat
Indonesia, asas ini sudah dikenal berabad-abad lamanya yang sisanya masih dapat
kita jumpai dalam masyarakat terutama di desa, yaitu kebisaaan tolong menolong
antara sesama masyarakat, gotong – royong dalam mengusahakan kepentingan
bersama atau membantu (menolong seseorang yang sangat membutuhkan seperti
16
materialistik, kapitalisme dan individualisme sama sekali tidak disukai oleh bangsa
Indonesia, karena tidak memungkinkan tercapainya keadilan / kesejahteraan sosial.
Pancasila sebenarnya adalah citacita yang ingindicapai bersama oleh bangsa
Indonesia. Oleh karena itu, Pancasila sering disebut dengan landasan ideal. Maksud
dari ideal adalah bahwa Pancasila merupakan hal yang menjadi sebuah gagasan dan
dambaan. Hal ini sesuai dengan pengeraian Pancasila sebagai ideologi negara.
Dalam era yang hiruk-pikuk ini, eksistensi Pancasila sudah mulai dipertanyakan.
Benarkah Pancasila memang menjadi dasar hidup bangsa, benarkah Pancasila
merupakan identitas bagi bangsa Indonesia. Melihat realita yang ada, sulit untuk
membuktikan bahwa Pancasila masih menjiwai dan mendarah-daging dalam diri
manusia
17
pilar,yaitu nasionalisme, demokrasi, dan sosialisme. Gagasan Sun Yat Sen ini
mampu mengubah pemikiran bangsa Cina di selatan.Dengan gagasan Ini, Sun Yat
Sen telah mampu mewujudkan Cina yang baru, modern, dan maju. Apabila San Min
ChuInya Sun yat Sen mampu untuk mengubah bangsa yang sedemikian
besar,seharusnya Pancasila yang lebih komplet itu mampu untuk mengubah
Indonesia menjadi lebih baik.
Pancasila masih ‘jauh bara dari api’. Yang terjadi pada saat ini bukan penerapan
Pancasila, melainkan pergeseran Pancasila. Ketuhanan yang menjadi pilar utama
moralitas bangsa telah diganti dengan keuangan. Kemanusiaan yang akan
mewujudkan kondisi masyarakat yang ideal telah digantikan dengan kebiadaban
dengan banyaknya pelanggaran terhadap hak azasi manusia. Persatuan yang
seharusnya ada sekarang telah berubah menjadi embrio perpecahan dan
disintegrasi. Permusyawarahan sebagai sikap kekeluargaan berubah
menjadikebrutalan. Sementara itu, keadilan sosial berubah menjadi keculasan dan
keserakahan.
18
Untuk menghadapi kedua ekstrim (memandang nilai-nilai Pancasila terlalu sulit
dilaksanakan oleh segenap bangsa Indonesia di satu pihak dan di pihak lain
memandang nilai-nilai Pancasila kurang efektif untuk memperjuangkan pencapaian
masyarakat adil dan makmur yang diidamkan seluruh bangsa Indonesia) diperlukan
usaha bersama yang tak kenal lelah guna menghayati Pancasila sebagai warisan
budaya bangsa yang bernilai luhur, suatu sistem filsafat yang tidak bertentangan
dengan nilai-nilai agama, bersifat normatif dan ideal, sehingga pengamalannya
merupakan tuntutan batin dan nalar setiap manusia Indonesia.
19
Bambang Yudhoyono adalah bentuk sikap reaktif atas kecenderungan realitas
system sosial politik yang saat ini mengancam eksisitensi Pancasila sebagai
ideology bangsa.Dengan demikian pernyataan itu jika sikapi secara konstruktif
merupakan peringatan dan sekaligus ajakan politis kepada generasi sekarang untuk
menjaga Pancasila dari berbagai upaya taktis dari pihak-pihak yang ingin mencoba
menggantikannya.
Jadi ketika sikap politik yang sama juga ditegaskan presiden Susilo Bambang
Yudhoyono maka secara formal penegasan ini merupakan sebuah instruksi politik
yang penekanan tindal lanjutnya sudah pada tatanan partisipasi politik. Sehingga
terkait dengan upaya menanamkan kesadaran politik bangsa dalam menjaga
Pancasila para elit politik, legislatif-eksekutif dan penyelenggara Negara
seharusnya perlu mendorong tersedianya kebijakan atau regulasi
public.Kebijaksanaan itu harus mampu membangun partisipasi politik rakyat secara
kesluruhan kea rah itu.Terlebih lagi bila hal tersebut dikaitkan dengan realitas
sosial-politik saat ini.Membangun kesadaran politik bangsa perlu dan harus
diarahkan secara dini kepada generasi muda.Karena kelompok masyarakat inilah
yang mengalami jeda pemahaman nilai-nilai Pancasila cukup tinggi pada sisi
konseptual dan kontekstual.Jika penegasan SBY tersebut juga mencerminkan sikap
formal Negara maka pemerintah seharusnya juga mampu menjalankan kebijakan-
20
kebijakan secara konsisten yang selalu berpijak pada pemaknaan politik
mendefinisikan eksistensi Pancasila sebagai falsafah negara.
21
2.6. Implementasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
Secara yuridis-konstitusional kedudukan Pancasila sudah jelas, bahwa
Pancasila adalah pandangan hidup bangsa, dasar negara Republik Indonesia,
dan sebagai ideologi nasional. Sebagai pandangan hidup bangsa, Pancasila
merupakan kristalisasi nilai-nilai yang kebenarannya diakui, dan menimbulkan
tekad untuk dilaksanakan dalam kehidupan seharihari. Sejarah telah
mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, yang
memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam
mengejar kehidupan lahir batin yang makin baik, di dalam masyarakat Indonesia
yang adil dan makmur.
Pancasila sebagai dasar negara dan landasan idil bangsa Indonesia, dewasa
ini dalam zaman reformasi telah menyelamatkan bangsa Indonesia dari ancaman
disintegrasi selama lebih dari lima puluh tahun. Namun sebaliknya sakralisasi
dan penggunaan berlebihan dari ideologi Negara dalam format politik orde baru
banyak menuai kritik dan protes terhadap pancasila. Sejarah implementasi
pancasila memang tidak menunjukkan garis lurus bukan dalam pengertian
keabsahan substansialnya, tetapi dalam konteks implementasinya. Tantangan
terhadap pancasila sebagai kristalisasi pandangan politik berbangsa dan
bernegara bukan hanya bersal dari faktor domestik, tetapi juga dunia
internasional.
Pada zaman reformasi saat ini pengimplementasian pancasila sangat
dibutuhkan oleh masyarakat, karena di dalam pancasila terkandung nilai-nilai
luhur bangsa Indonesia yang sesuai dengan kepribadian bangsa. Selain itu, kini
zaman globalisasi begitu cepat menjangkiti negara-negara di seluruh dunia
termasuk Indonesia. Gelombang demokratisasi, hak asasi manusia, neo-
22
liberalisme, serta neo-konservatisme dan globalisme bahkan telah memasuki
cara pandang dan cara berfikir masyarakat Indonesia. Hal demikian bisa
meminggirkan pancasila dan dapat menghadirkan sistem nilai dan idealisme
baru yang bertentangan dengan kepribadian bangsa.
Implementasi pancasila dalam kehidupan bermasyarakat pada hakikatmya
merupakan suatu realisasi praksis untuk mencapai tujuan bangsa. Adapun
pengimplementasian tersebut di rinci dalam berbagai macam bidang antara lain
POLEKSOSBUDHANKAM.
Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Di sila ini, semua warga
negara Indonesia memiliki hak yang setara dalam pemenuhan kesejahteraan.
Selain itu, juga kesetaraan dalam kehidupan yang layak, hak politik, hokum, dan
semua hal yang telah diatur di undang-undang tanpa melihat suku dan ras warga
negara Indonesia tersebut.
Sila ketiga, Persatuan Indonesia. Di sila ketiga ini, semua warga negara
Indonesia tidak boleh melakukan aksi-aksi yang dapat merenggangkan
persatuan dan kesatuan negara kita, seperti melakukan tindakan terorisme,
intoleransi, gerakan separatism, dan hal-hal yang serupa. Sebagai warga negara
Indonesia yang baik, kita harus tetap menjaga keutuhan negara kita. Kita harus
menghindari tindakan-tindakan yang dapat memecah belah negara kita.
23
Sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmah Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan Perwakilan. Dapat dilihat, bahwa banyak sekali kasus
ataupun masalah yang terjadi di negara kita yang menunjukkan penurunan sila
keempat ini. Contohnya banyaknya kasus sengketa Pilkada yang harus berakhir
di MK. Hal ini semakin parah karena masyarakat disuguhkan oleh matinya sikap
dalam menghormati pendapat orang lain. Demokrasi dan rasa legowo di hati
para pihak yang kalah seolah-olah sudah mati sejak lama. Sebagai warga negara
yang baik, kita harus menghormati segala keputusan yang telah dirundingkan
bersama. Meskipun kalah, kita harus lapang dada dalam menerima apapun
hasilnya
Sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Di sila kelima
ini, dapat dilihat bahwa tujuannya adalah agar seluruh warga negara Indonesia
mendapat kesejahteraan dan keadilan yang merata. Seluruh rakyat Indonesia
berhak mendapatkan penghidupan yang layak, penghormatan terhadap Hak
Asasi Manusia, perlindungan keamanan dan hokum yang seutuhnya, dan semua
hal yang berkaitan dengan kesejahteraan warga negara.
24
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pancasila adalah pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik
Indonesia. Pancasila juga merupakan sumber kejiwaan masyarakat dan negara
Republik Indonesia. Maka manusia Indonesia menjadikan pengamalan
Pancasila sebagai perjuangan utama dalam kehidupan kemasyarakatan dan
kehidupan kenegaraan.
Oleh karena itu pengalamannya harus dimulai dari setiap warga negara
Indonesia, setiap penyelenggara negara yang secara meluas akan berkembang
menjadi pengalaman Pancasila oleh setiap lembaga kenegaraan dan lembaga
kemasyarakatan, baik dipusat maupun di daerah. Oleh karena pancasila sebagai
dasar Negara dan mendasarkan diri pada hakikat nilai kemanusiaan
monopluralis maka pertahanan dan keamanan negara harus dikembalikan pada
tercapainya harkat dan martabat manusia sebagai pendukung pokok
negara.Dasar-dasar kemanusiaan yang beradab merupakan basis moralitas
pertahanan dan keamanan negara.
Oleh karenanya pertahanan dan keamanan negara harus
mengimplementasikan nilainilai yang terkandung dalam sila-sila pancasila. Dan
akhirnya agar benar-benar negara meletakan pada fungsi yang sebenarnya
sebagai suatu negara hukum dan bukannya suatu negara yang berdasarkan atas
kekuasaan. Pancasila merupakan kepribadian bangsa Indonesia yang mana
setiap warga negara Indonesia harus menjunjung tinggi dan mengamalkan sila-
sila dari Pancasila tersebut dengan setulus hati dan penuh rasa tanggung jawab.
Agar pancasila tidak terbatas pada coretan tinta belaka tanpa makna
25
3.2 Penutup
Akhir kata, semoga materi tentang implementasi pancasila ini dapat berguna
bagi kita semua dan mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam makalah ini,
karena sebagai manusia kita tak pernah luput dari kesalahan. Maka dari itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari Bapak dan kawan semua.
26
DAFTAR PUSTAKA
27