Makalah Sistem Muskularis

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH SISTEM MUSKULARIS

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Anatomi Fisiologi

Disusun oleh :

Almaidah
Eneng Dita Oktaviani
Hikmatul Andini Putri
Pemi Yusniasari
Rahayu
Rismayatul Hafifah
Septia Anggraeni
Sofia Ainun Solihat

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI

2021

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb
Alhamdulillahi Rabil’alamin. Segala puji syukur ke-hadirat Allah SWT, atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyusun Makalah ini
dengan judul sistem muskularis. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah anatomi fisiologi. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa
hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala bimbingan
pengarahan, saran-saran, bantuan dan dorongan (baik moril maupun materil) dari
berbagai pihak dari awal hingga terutama pada dosen mata kuliahanatomi
fisiologi.
Dengan segala kerendahan hati dan penuh harapan semoga makalah ini
bermanfaat. Penulis menyadari di dalam makalah ini masih banyak kekurangan
sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
Sukabumi, November 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................ii
Daftar Isi...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Tujuan...................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Klasifikasi Otot Berdasarkan Struktur..................................................3
B. Klasifikasi Otot Berdasarkan Lokasinya..............................................4
C. Fungsi Otot...........................................................................................9
D. Mekanisme Gerak.................................................................................10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................14
B. Saran.....................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan, ada beberapa bagian yang dapat membantu antara
organ satu dengan organ lainnya, contohnya saja otot. Otot dapat melekat di
tulang yang berfungsi untuk bergerak aktif. Selain itu otot merupakan
jaringan pada tubuh hewan yang bercirikan mampu berkontraksi, aktivitas
biasanya dipengaruhi oleh stimulus dari sistem saraf. Unit dasar dari seluruh
jenis otot adalah miofibril yaitu struktur filamen yang berukuran sangat kecil
tersusun dari protein kompleks, yaitu filamen aktin dan miosin (Awik, 2004).
Pada saat otot berkontraksi, filamen-filamen tersebut saling bertautan
yang mendapatkan energi dari mitokondria di sekitar miofibril. Oleh karena
itu, banyak jenis otot yang saling berhubungan walaupun jenis otot terdiri dari
otot lurik, otot jantung, dan otot rangka. Ketiganya mempunyai fungsi dan
tujuan yang berbeda pula.
Otot merupakan suatu organ yang sangat penting bagi tubuh kita, karena
dengan otot tubuh kita dapat berdiri tegap. Otot merupakan suatu organ atau
alat yang memungkinkan tubuh kita agar dapat bergerak. Otot merupakan alat
gerak aktif, ini adalah suatu sifat yang penting bagi organisme. Sebagaian
besar otot tubuh ini melekat pada kerangka yang menyebabkan dapat
bergerak secara aktif sehingga dapat menggerakkan bagian-bagian kerangka
dalam suatu letak yang tertentu.
Otot merupakan sebuah alat yang menguasai gerak aktif dan memelihara
sikap tubuh. Dalam tubuh kita terdiri dari bermacam-macam jenis otot serta
mempunyai sifat dan cara kerja sendiri-sendiri, untuk saling menujang agar
kita dapat bergerak.
Daging merupakan bahan pangan yang dihasilkan dari perubahan post
mortem (pascamerta) dari otot strip, otot yang membalut tulang rangka tubuh
(skeletal), dikenal sebagai jaringan muskuler. Jaringan muskuler merupakan
jaringan yang sangat berkembang dan sangat spesifik, dimana berlangsung

1
perubahan energi kimia menjadi energi mekanik yang menjamin penanganan
dan pergerakan. Sistem ini yang menjamin metabolisme energetik jaringan
muskuler dan peranannya sangat besar terhadap warna, tekstur dan
kompoisisi otot.
Sistem ini yang mempengaruhi secara langsung sedikit atau banyaknya
terhadap karakteristik organoleptik (sensorik) daging dan merupakan
penanggung jawab yang besar pada heterogenitas yang teramati pada tingkat
sifat-sifat daging. Dengan demikian pengetahuan tentang karakteristik otot
melalui struktur dan sifat-sifat jaringan muskuler diperlukan dalam pemilihan
otot dan perlakuan optimal yang diterapkan pada otot.

B. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui tentang klasifikasi otot berdasarkan struktur
2. Untuk mengetahui tentang klasifikasi otot berdasarkan Lokasinya
3. Untuk mengetahui tentang Fungsi otot
4. Untuk mengetahui tentang Mekanisme gerak

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Klasifikasi Otot Berdasarkan Struktur


1. Hirearki Struktur Otot
Untuk membedah struktur otot, kita harus mengetahui hirearki
satuan otot. Otot tersusun atas beberapa berkas serat otot yang tersusun
secara paralel terhadap otot. Berkas serat otot merupakan sebuah paket
dari banyak serat otot tunggal. Kemudian, serat otot tunggal tadi
tersusun dari satu baris sel otot, membentuk serat silinder panjang setebal
satu sel. Setiap sel otot ini memiliki nukleus ganda.
Pada setiap sel otot tadi terdapat berkas khusus untuk
melaksanakan aktivitas kontraksi yang disebut miofibril. Di miofibril
inilah letak aktin dan miosin bekerja dalam kontraksi dan relaksasi otot,
menyusun unit terkecil otot yaitu sarkomer. Setiap sarkomer sendiri
merupakan wilayah tempat filamen tebal dan filamen tipis melakukan
tugas kontraktil. Filamen-filamen inilah yang bertanggung jawab
memberikan penampakan lurik pada otot ketika diamati pada mikroskop
cahaya, yang menjadi asal nama dari otot lurik
2. Organel Unik Sel Otot
Bagaimana dengan sel otot itu sendiri? Sel otot memiliki organel-
organel khusus untuk menunjang kerja otot. Selain miofibril, terdapat
juga retikulum sarkoplasma dan tubulus T. Retikulum sarkoplasma
adalah organel terspesialisasi dari retikulum endoplasma (RE) dan
berbentuk seperti kantong-kantong yang menyelubungi miofibril.
Sedangkan Tubulus transversal atau Tubulus T adalah saluran yang
terbentuk dari pelipatan ke dalam dari membran plasma dan berdekatan
letaknya dengan retikulum sarkoplasma. Kedua organel ini bertanggung
jawab pada jalur pensinyalan kerja otot yang nanti akan kita bahas lebih
detail.

3
B. Klasifikasi Otot Berdasarkan Lokasinya
1. Otot lurik/rangka

Otot lurik atau otot rangka merupakan macam-macam otot yang


paling banyak ditemukan di tubuh. Otot lurik membentuk antara 40
hingga 50 persen berat tubuh. Diperkirakan ada lebih dari 650 otot lurik
di tubuh. Otot lurik melekat pada tulang melalui tendon. Setiap otot
terdiri dari ribuan serat otot yang disatukan.
Otot lurik sebagian besar terlibat dalam gerakan. Ketika salah satu
dari otot-otot ini berkontraksi, ini memungkinkan pergerakan area tubuh
tertentu. Otot rangka bersifat sukarela. Otot ini dapat digunakan dalam
respon refleks tidak sadar ketika gerakan cepat diperlukan.
Misalnya, jika tangan menyentuh tungku panas, otot rangka akan
merespons dengan cepat terhadap impuls kimiawi dan listrik instan dari
otak, menarik tangan dari situasi berbahaya tanpa pikiran sadar.
Otot rangka terbagi menurut area tubuh mana mereka ditemukan.
Macam-macam otot rangka di antaranya adalah:
a. Otot kepala dan leher
Otot-otot di area ini mengontrol gerakan wajah, kepala, dan leher.
Contohnya termasuk:

4
1) Zygomaticus: Otot ini terlibat dalam ekspresi wajah dan
mengangkat sudut mulut, seperti saat tersenyum.
2) Masseter: Masseter ditemukan di rahang dan digunakan untuk
menutup mulut dan mengunyah makanan.
3) Otot mata (ekstraokuler): Ini adalah sekelompok otot yang
mengontrol gerakan mata serta membuka dan menutup kelopak
mata.
4) Otot lidah: Kelompok otot ini membantu mengangkat dan
menurunkan lidah serta membantunya bergerak masuk dan
keluar.
5) Sternocleidomastoid: Ini adalah otot utama yang terlibat saat
memutar atau memiringkan kepala ke samping. Ini juga
termasuk dalam memiringkan kepala ke depan.
b. Otot batang tubuh
Otot-otot ini terletak di area tubuh dan perut. Beberapa contohnya
adalah:
1) Erector spinae: Otot-otot ini terlibat dalam menopang tulang
belakang dan memungkinkan gerakan seperti menekuk,
melengkungkan, dan memutar tulang belakang.
2) Otot miring: Kelompok otot ini, yang mencakup obliques
eksternal dan internal, membantu membungkuk ke samping atau
memutar tubuh di pinggang.
3) Otot interkostal: Otot interkostal terletak di sekitar tulang rusuk
dan membantu memfasilitasi pernapasan dan pernafasan.
4) Diafragma: Diafragma memisahkan batang tubuh dari perut. Ini
juga terlibat dalam pernapasan, kontraksi saat menarik napas,
dan relaksasi saat mengeluarkan napas.
5) Levator ani: Kelompok otot ini mendukung organ dan jaringan
di sekitar panggul. Ini juga penting untuk buang air kecil dan
buang air besar.

5
c. ekstremitas atas
Ini termasuk otot yang menggerakkan bahu, lengan, pergelangan
tangan, dan tangan. Contoh otot penting di area ini meliputi:
1) Trapezius: Otot ini digunakan untuk beberapa gerakan, termasuk
memiringkan kepala ke belakang, mengangkat bahu, dan
menggerakkan tulang belikat.
2) Pectoralis mayor: Pectoralis mayor terletak di dada bagian atas
dan digunakan untuk gerakan rotasi, vertikal, dan lateral lengan.
3) Deltoid: Deltoid berfungsi untuk mengangkat atau memutar
lengan di bahu.
4) Bisep brakii: Bisep brakii melenturkan lengan bawah. Saat ini
terjadi, siku menekuk.
5) Triceps brachii: Trisep brachii memanjang ke lengan bawah,
meluruskan siku.
d. Otot-otot ekstremitas bawah
Area ini melibatkan otot-otot yang menggerakkan tungkai dan kaki.
Beberapa contoh yang mungkin dikenal adalah:
1) Gluteus maximus: Otot ini digunakan untuk gerakan pinggul
dan paha. Penting untuk menjaga postur tubuh, berdiri dari
posisi duduk, atau naik tangga.
2) Paha depan: Ini sebenarnya sekelompok otot yang terletak di
bagian depan paha dan bekerja sama untuk meluruskan kaki di
lutut.
3) Paha belakang: Paha belakang terletak di bagian belakang kaki.
Kelompok otot ini membantu meregangkan paha dan menekuk
kaki di lutut.
4) Tibialis anterior: tubuh menggunakan otot ini saat mengangkat
telapak kaki dari lantai.
5) Soleus: Soleus berfungsi untuk menurunkan telapak kaki ke
tanah. Penting untuk menjaga postur saat berjalan.

6
2. Otot polos

Organ berlubang, saluran pernapasan, dan pembuluh darah.


Gerakannya yang seperti gelombang mendorong aktivitas melalui sistem
tubuh, seperti makanan melalui perut atau urin melalui kandung kemih.
Otot polos melapisi organ-organ seperti perut dan kandung kemih
serta pembuluh darah. Otot polos bekerja secara refleks dan juga
berkontraksi sebagai respons terhadap rangsangan dan impuls saraf.
Fungsi otot polos dapat bervariasi tergantung di mana ia ditemukan
di dalam tubuh. Macam-macam otot polos dapat ditemukan di:
a. Sistem pencernaan: Kontraksi otot polos membantu mendorong
makanan melalui saluran pencernaan.
b. Sistem pernapasan: Jaringan otot polos dapat menyebabkan saluran
udara melebar atau menyempit.
c. Sistem kardiovaskular: Otot polos di dinding pembuluh darah
membantu aliran darah dan juga membantu mengatur tekanan darah.
d. Sistem ginjal: Otot polos membantu mengatur aliran urin dari
kandung kemih.
e. Sistem reproduksi: Dalam sistem reproduksi wanita, otot polos
terlibat dalam kontraksi selama kehamilan. Dalam sistem reproduksi
pria, ini membantu mendorong sperma.

7
Otot polos juga terlibat dalam beberapa proses sensorik. Misalnya,
otot polos yang menyebabkan pupil mengembang atau berkontraksi.

3. Otot jantung

Otot jantung hanya ditemukan di jantung. Jenis ini membentuk


dinding jantung dan menciptakan denyut yang teratur dan berirama yang
memompa darah ke seluruh tubuh dari sinyal dari otak. Otot jantung
adalah otot tak sadar.
Otot jantung berfungsi memompa jantung. Otot jantung
memungkinkan jantung berdetak. Detak jantung dihasilkan sebagai
respons terhadap impuls listrik. Karena sel-sel otot jantung terhubung
erat satu sama lain, mereka dapat berkontraksi dalam bentuk gelombang
terkoordinasi yang membentuk detak jantung.
Jaringan otot jantung adalah otot yang paling bekerja keras.
Jantung dapat memompa setidaknya 2.500 galon darah dalam satu hari.
Berbeda dengan otot polos yang dapat ditemukan di beberapa
lokasi di dalam tubuh, otot jantung hanya terdapat pada dinding jantung
dan dikontrol oleh sistem saraf otomatis.
Sel otot jantung memiliki garis-garis terang dan gelap yang disebut
lurik. Susunan serat protein di dalam sel menyebabkan pita terang dan

8
gelap ini. Sel otot jantung berbentuk silindris memanjang, dengan satu
inti sel di tengah.
Kontraksi dari otot jantung umumnya dikendalikan oleh alam
bawah sadar, tapi cukup kuat, dan memiliki irama. Saat otot jantung
berkontraksi, darah akan dipompa keluar, sementara saat otot jantung
relaksasi, darah akan kembali masuk ke jantung setelah bersirkulasi ke
seluruh tubuh

C. Fungsi Otot
Berikut ini akan dipaparkan dengan detail beberapa fungsi otot dalam
tubuh manusia antara lain: 
1. Menjaga Postur Tubuh 
Otot ternyata dapat membantu menjaga postur tubuh saat teman-
teman sedang berdiri tegak ataupun duduk. 
Otot tubuh yang kuat bisa membuat postur tubuh yang baik.
Sedangkan otot tubuh tang lemah dan kaku akan membuat postur tubuh
tidak sejajar. 
Agar hal ini tidak terjadi, teman-teman harus menjaga kesehatan otot
tubuh dengan benar. 
Jika tidak dilakukan, maka dalam jangka panjang akan menyebabkan
nyeri sendi, sakit di otot bahu, punggung, dan sebagainya. 
2. Membantu Sistem Pernapasan 
Saat sedang bernapas, manusia melibatkan otot diafragma yang
terdapat di bagian bawah rongga dada. 
Saat proses bernapas, manusia akan menghirup oksigen dan
mengeluarkan karbon dioksida. 
Selama proses menghirup, maka diafragma akan menjadi
datar. Kemudian, organ paru-paru akan membesar dan menampung
oksigen yang tadi dihirup
Sedangkan saat membuang napas, diafragma akan melakukan
relaksasi. Sehingga akan kembali ke bentuk yang normal. 

9
3. Membantu Proses Pencernaan 
Dalam saluran pencernaan terdapat otot polos, yang membentang
dari mulut hingga ke bagian anus. 
Otot yang terdapat dalam organ pencernaan tersebut, berfungsi
mendorong makanan dari mulut ke lambung untuk melakukan proses
pencernaan makanan. 
Kemudian, otot akan kembali mendorong makanan dari bagian
lambung sampai ke bagian anus manusia. 
4. Melindungi Organ Tubuh
Otot juga berperan dalam menjaga dan melindungi organ-organ
tubuh, seperti jantung, paru-paru dan sebagainya. 
Selain itu, otot juga membantu melindungi tulang dan organ tubuh
dengan cara menyerap guncangan dan mencegah gesekan di bagian
persendian. 
5. Mengatur Suhu Tubuh
Otot ikut berperan menjaga suhu tubuh agar tetap normal. Apakah
teman-teman tahu? 
Ternyata hampir 85 persen suhu panas yang dihasilkan tubuh itu
berasal dari kontraksi otot-otot di dalam tubuh. 
Ketika panas tubuh turun, otot akan meningkatkan aktivitasnya agar
tumbuh kembali panas. Akibatnya tubuh akan menggigil. 
Saat suhu tubuh kembali normal, itu melewati proses relaksasi otot
polos di pembuluh darah. Caranya, dengan meningkatkan aliran darah
dan melepaskan panas lewat kulit. 

D. Mekanisme Gerak
Mekanisme kontraksi otot yaitu terjadinya sliding filamen, proses
kontraksi secara sederhana diawali dengan adanya rangsangan dari luar tubuh
lalu menuju ke otak, rangsangan dari otak melalui akson neuron motorik
keserabutan otot, kemudian terjadinya depolarisasi membran sehingga
timbullah potensial aksi sel otot rangka yang menyebabkan ion kalium dan

10
natrium keluar. Potensial aksi yang tersebar dari membran sel akan diteruskan
melalui tubulus T, Troponin C akan berikatan dengan troponin C pada
filamen aktin.
Pada otot polos, kontraksi dapat ditimbulkan dari adanya hormon jika sel
otot memiliki reseptor yang mampu merangsang suatu hormon yang ada.
Meningkatnya ion kalsium intra sel dapat memicu kontraksi otot polos, pada
otot lain dapat berbeda. Dalam kontraksi otot ada yang dinamakan
motoneuron yakni saraf pada serat otot, jumlah serat otot dalam suatu unit
motorik sangat bervariasi tergantung pada fungsi otot, misalnya suatu unit
motorik yang bertanggung jawab pada ekspresi wajah akan melibatkan sedikit
serat otot dibandingkan aktivitas berat lainnya seperti berenang misalnya.
Terdapat teori yang menjelaskan mengenai kontraksi otot yaitu teori
filamen. Beberapa tahapan kontraksi otot secara singkat diantaranya: 1)
aktivitas otot: saraf motorik menstimulasi impuls (potensial aksi) untuk
menurunkan neuro menuju neuromuskuler. Aktivitas ini merangsang
retikulum sarkoplasma untuk melepaskan kalsium ke dalam sel otot. 2)
kontraksi otot: kalsium akan memenuhi sel otot yang berikatan dengan
troponin sehingga memungkinkan aktin dan miosin untuk saling berikatan.
Jembatan silang aktin dan miosin yang terbentuk mengikat dan berkontraksi
menggunakan ATP sebagai energi (ATP = Adenosine Tri-Phosphate yang
digunakan oleh semua sel sebagai bahan bakar aktivitas sel). 3) sintesis ATP:
pembentukan ulang ATP memungkinkan aktin dan miosin untuk
mempertahankan berjalannya proses kontraksi otot. 4) relaksasi: terjadi ketika
stimulasi saraf berhenti, kalsium dipompa kembali ke retikulum sarkoplasma
yang memutuskan hubungan aktin miosin, selanjutnya ikatan aktin dan
miosin terputus sehingga kembali pada keadaan semula yang menyebabkan
otot rileks. Adanya relaksasi juga terjadi jika ATP tidak tersedia lagi.
Otot akan bekerja sama dengan tulang dalam melakukan suatu gerak oleh
karena itu otot disebut alat gerak aktif sementara tulang merupakan alat gerak
pasif. Otot melekat pada tulang dengan jaringan ikat kuat  disebut tendon.
Tendon ini merupakan penghubung antara tulang dan otot. Tendon yang

11
menempel pada tulang yang bergerak disebut insersi. Terdapat juga ligamen
yang merupakan jaringan ikat kuat pembungkus sendi agar sendi tidak terurai.
Otot, sendi, dan tulang bekerja sama dalam menciptakan suatu gerak. Gerak
tersebut dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu gerak antagonis dan gerak
sinergis.
1. Gerak antagonis

Anatomi otot bisep dan trisep pada hewan saat melakukan gerak
antagonis
Gerak otot antagonis adalah Gerak antara dua otot yang mempunyai
tujuan kerja berlawanan. Jika otot yang satu berkontraksi atau
mengencang, maka otot pasangannya akan relaksasi atau mengendur.
Kondisi ini bisa terjadi sebaliknya, contohnya adalah otot bisep pada
lengan atas bagian depan dengan otot trisep pada lengan atas bagian
belakang. Contohnya pada saat kita akan mengangkat lengan, otot bisep
berkontraksi dan otot trisep relaksasi sehingga lengan akan
terangkat. Sedangkan saat kita menurunkan lengan akan terjadi hal
sebaliknya otot bisep relaksasi dan trisep kontraksi.
Selain pada lengan dan siku, gerak antagonis juga terjadi pada otot
lutut dan otot kaki. Karena otot antagonis bekerja secara berlawanan,
terdapat juga beberapa jenis gerakan otot berlawanan seperti,
 Otot fleksor (menekukkan) dan otot ekstensor (meluruskan)
 Abduktor (menjauhkan) dan adduktor (mendekatkan)
 Otot depresor (menurunkan) dan otot elevator (menaikkan)

12
 Otot supinator (menengadahkan) dan otot pronator
(menelungkupkan)
2. Gerak sinergis
Gerak sinergis adalah gerak dua otot atau lebih untuk bekerja sama
dengan tujuan yang sama. Otot sinergis akan berkontraksi dan relaksasi
secara bersama-sama. Contoh dari gerakan yang melibatkan otot sinergis
adalah pronator kuadratus dan pronator teres dalam menjalankan
gerakan menengadah dan menelungkupkan telapak tangan.
Kelelahan otot
Kelelahan merupakan suatu kondisi tubuh yang kurang stabil ketika
melakukan suatu aktivitas, selain itu terdapat rasa sakit dan tidak nyaman
pada otot. Kelelahan otot biasanya terjadi karena aktivitas berlebih sehingga
mengurangi kinerja otot, beberapa penyebab terjadinya kelelahan otot yakni
penyediaan energi yang bermasalah, ATP + PC, glikolisa anaerbic; mekanik
otot yang gagal berkonsentrasi dan masalah saraf.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Struktur otot terdiri atas berkas-berkas serabut otot, berkas serabut otot
ini terdiri atas sel-sel otot. Di dalam setiap sel otot terdiri atas sarkolemna,
sarkoplasma, dan miofibril. Miofibril memliliki struktur gelap dan strukur
terang. Dalam pola gelap dan terang tersebut terdapat miofilamen yang terdiri
atas filamen tipis dan filamen tebal. Filamen tipis merupakan aktin sedangkan
filamen tebal merupakan mioisin. Aktin dan miosin merupakan protein sel
otot yang bertanggung jawab atas kontraksi otot, selain aktin dan miosin,
terdapat pula beberapa protein otot yang mempunyai peran penting dalam
kontraksi otot, yaitu titin, tropomiosin, dan troponin.

B. Saran
a. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya.
b. Semoga dengan adanya materi pada makalah ini bisa menunjang
pambelajaran dan diskusi didalam kelas.
c. Penyusun makalah mengharapkan kritik dan saran yang membangun bagi
kelancaran dan kesempurnaan penyusunan makalah berikutnya

14
DAFTAR PUSTAKA

Bakhtiar S. Biologi. 2011. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Pembukuan Kementrian


Pendidikan Nasional.

Ferdinand F, Ariebowo. 2009. Praktis Belajar Biologi 2. Jakarta: Pusat Perbukuan


Departemen Pendidikan Nasional.

http://anatomiika.blogspot.com/2012/06/klasifikasi-otot-berdasarkan-
lokasinya.html

https://hot.liputan6.com/read/4511799/macam-macam-otot-dan-lokasinya-
pahami-fungsi-vitalnya

15

Anda mungkin juga menyukai