2.RPP AIJ Kelas XI TKJ

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 82

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DINAS PENDIDIKAN DAN KEDUDAYAAN


SMK NEGERI 1 DOMPU
Jalan Sultan Hasanuddin No.21Telp. (0373) 21126Dompu 84217
Website : http//www.smknegeri1dompu.sch.id
Email :[email protected]@yahoo.co.id

RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Dompu
Mata Pelajaran : Administrasi Infrastruktur Jaringan
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : XI / 3 (Tiga)
Tahun Pelajaran : 2020 / 2021
Alokasi Waktu : 24x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi
diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standard
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir,
menjadikan gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik
dibawah pengawasan langsung..
Kompetensi Dasar
3.1 Mengevaluasi VLAN pada jaringan
4.1 Mengkonfigurasi VLAN

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.1 Mengevaluasi VLAN pada jaringan
3.1.1 menyimpulkan VLAN pada jaringan
3.1.2 menilai VLAN pada jaringa
4.1 Mengkonfigurasi VLAN
4.1.1 menghubungkan VLAN
4.1.2 Mendemonstrasikan VLAN

Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menyimpulkan VLAN pada
jaringan dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menilai VLAN pada jaringan
dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menghubungkan VLAN dengan
benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat membandingkan VLAN dengan
tepat

D. Materi Pembelajaran
VLAN pada jaringan

E. Pendekatan, Strategi, Metode


Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Project Based Learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.

F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 - 4
N Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
o
1 Pendahuluan Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai 15 Menit
pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.
Penentuan Pertanyaan Mendasar
1. Guru meminta peserta didik untuk memper hatikan video yang ada di layar
kompu ter ten tang konfigurasi VLAN pada jaringan
2. Guru meminta peserta didik memperhatikan dan menyimak tayangan video
tersebut
3. Peserta didik membuat catatan kecil tentang materi atau video yang belum
jelas untuk ditanyakan pada guru
4. Peserta didik mengajukan pertanyaan dari materi yang telah dicatat untuk
acuan dalam mempraktekkan konfigurasi VLAN pada jaringan
Mendesain Perencanaan Proyek
1. Peserta didik bertanya untuk memperoleh penjelasan yang mendetail dari
guru dari tayangan video yang telah diputar
2. Guru menjelaskan dari masing – masing pertranyaan dari peserta didik agar
peserta didik memahaminya
3. Guru memprak konfigurasi VLAN pada jaringan di depan peserta didik
4. Peserta didik mem perhatikan dan menco ba konfigurasi VLAN pada
jaringan sendiri
Menyusun Jadwal
1. Peserta didik memahami penjela san konfi gurasi VLAN pada jaringan
dari guru
2. Guru membuat jadwal untuk me ngetes peserta didik dalam praktek
konfigurasi VLAN pada jaringan

2 Kegiatan Inti 3. Guru memberitahu kankonfigurasi VLAN pada jaringan kepada peserta
didik
4. Peserta didik mendengarkan penjelasan atau informasi dari guru
Memonitor Peserta Didik dan Kemajuan Proyek
1. Guru memanggil peserta didik sesuai absen untuk maju untuk
menyimpulkan, menilai, membandingkan dan menghubungkan perangkat
pasif konfigurasi VLAN pada jaringan
2. Peserta didik maju satu persatu sesuai dengan panggilan guru
3. Peserta didik berusaha menyimpulkan, menilai, membandingkan dan
menghubungkan konfigurasi VLAN pada jaringan
4. Guru memperhati kan peserta didik da lam menyimpulkan, menilai,
membandingkan dan menghubungkan konfigurasi VLAN pada jaringan
dan mengarahkan jika ada peserta didik yang belum tahu
Menguji Hasil dan Mengevaluasi Pengalaman
1. Guru mengamati hasil yang telah dibuat oleh peserta didik
2. Guru menguji hasil dari peserta didik dalam menyimpulkan, menilai,
membandingkan dan menghubungkan VLAN pada jaringan
3. Peserta didik mengamati penjelasan guru jika ada salah dalam
menyimpulkan, menilai, membandingkan dan menghubungkan VLAN
pada jaringan
4 Guru mengevaluasi dari hasil peserta didik dalam dalam menyimpulkan,
menilai, mem bandingkan dan me nghubungkan VLAN pada jaringan
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang
VLAN pada jaringan
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari
hasil pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara
3 Penutup individu untuk mengerjakannya. 15 Menit
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan
tentangVLAN pada jaringan
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta
didik untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup
Alat/ bahan, Media Pembelajaran
Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian

Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan : Praktek
URAIAN MATERI
Virtual LAN atau disingkat VLAN merupakan sekelompok perangkat pada satu LAN atau lebih yang
dikonfigurasikan (menggunakan perangkat lunak pengelolaan) sehingga dapat berkomunikasi seperti
halnya bila perangkat tersebut terhubung ke jalur yang sama, padahal sebenarnya perangkat tersebut
berada pada sejumlah segmen LAN yang berbeda. Vlan dibuat dengan menggunakan jaringan pihak
ke tiga. VLAN merupakan sebuah bagian kecil jaringan IP yang terpisah secara logik. VLAN
memungkinkan beberapa jaringan IP dan jaringan-jaringan kecil (subnet) berada dalam jaringan
switched switched yang sama. Agar computer bisa berkomunikasi pada VLAN yang sama, setiap
computer harus memiliki sebuah alamat IP dan Subnet Mask yang sesuai dengan VLAN tersebut.
Switch harus dikonfigurasi dengan VLAN dan setiap port dalam VLAN harus didaftarkan ke VLAN.
Sebuah port switch yang telah dikonfigurasi dengan sebuah VLAN tunggal disebut sebagai access
port.
Sebuah VLAN memungkinkan seorang Administrator untuk menciptakan sekelompok peralatan yang
secara logic dihubungkan satu sama lain. Dengan VLAN, kita dapat membagi jaringan switch secara
logik berdasarkan fungsi, departemen atau project team .
Keuntungan sebuah VLAN
Penerapan sebuah teknologi VLAN memungkinkan sebuah jaringan menjadi lebih fleksibel untuk
mendukung tujuan bisnis. Berikut ini beberapa keuntungan menggunakan VLAN:
•Security– Departemen yang memiliki data sensitive terpisah dari jaringan yang ada, akan mengurangi
peluang pelanggaran akses ke informasi rahasia dan penting.
• Cost reduction – Penghematan biaya dihasilkan dari tidak diperlukannya biaya yang mahal untuk
upgrades jaringan dan efisiensi penggunaan bandwidth dan uplink yang tersedia.
• Higher performance – Dengan membagi jaringan layer 2 menjadi beberapa worksgroup secara logik
(broadcast domain) mengurangi trafik yang tidak diperlukan pada jaringan dan meningkatkan
performa.kjk
• Broadcast storm mitigation – Dengan membagi sebuah jaringan menjadi VLAN mengurangi jumlah
peralatan yang berpartisipasi dalam broadcast storm.
• Improved IT staff efficiency – Dengan VLAN pengelolaan jaringan lebih mudah, karena user-user
dengan kebutuhan jaringan yang sama berbagi VLAN yang sama.
• Simpler project or application management – Memiliki fungsi-fungsi terpisah mempermudah
pengelolaan sebuah project atau bekerja dengan aplikasi khusus.

Latihan soal
1. Apakah yang dimaksud dengan LAN?
2. Apakah fungsi simpler project or application management?
3. Mengapa improved IT staff efficiency lebih mudah dalam mengelola jaringan?
4. Apa keuntungan menggunakan VLAN?
5. Apakah maksud dari Broadcast storm mitigation ?

Jawaban
1. Sekelompok perangkat pada satu LAN atau lebih yang dikonfigurasikan (menggunakan perangkat
lunak pengelolaan) sehingga dapat berkomunikasi seperti halnya bila perangkat tersebut terhubung
ke jalur yang sama,
2. Memiliki fungsi-fungsi terpisah mempermudah pengelolaan sebuah project atau bekerja dengan
aplikasi khusus.
3. Karena user-user dengan kebutuhan jaringan yang sama berbagi VLAN yang sama.
4. Penghematan biaya dihasilkan dari tidak diperlukannya biaya yang mahal untuk upgrades jaringan
dan efisiensi penggunaan bandwidth dan uplink yang tersedia
5. Dengan membagi sebuah jaringan menjadi VLAN mengurangi jumlah peralatan yang berpartisipasi
dalam broadcast storm.
Penskoran

No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100

Nilai = Betul x 20
PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEDUDAYAAN
SMK NEGERI 1 DOMPU
Jalan Sultan Hasanuddin No.21Telp. (0373) 21126Dompu 84217
Website : http//www.smknegeri1dompu.sch.id
Email :[email protected]@yahoo.co.id

RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Dompu
Mata Pelajaran : Administrasi Infrastruktur Jaringan
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : XI / 3 (Tiga)
Tahun Pelajaran : 2020 / 2021
Alokasi Waktu : 18x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi
diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standard
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir,
menjadikan gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik
dibawah pengawasan langsung..
Kompetensi Dasar
3.2 Mengevaluasi permasalahan VLAN
4.2 Melakukan perbaikan konfigurasi VLAN

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.2 Mengevaluasi permasalahan VLAN
3.2.1 Menyimpulkan permasalahan VLAN
3.2.2 Menilai permasalahan VLAN
4.2 Melakukan perbaikan konfigurasi VLAN
4.2.1 Mengoperasikan perbaikan konfigurasi VLAN
4.2.2 Menyusun perbaikan konfigurasi VLAN
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menyimpulkan permasalahan
VLAN dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menilai permasalahan VLAN
dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengoperasikan perbaikan
konfigurasi VLAN dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menyusun perbaikan konfigurasi
VLAN dengan tepat

D. Materi Pembelajaran
Permasalahan dan perbaikan konfigurasi VLAN

E. Pendekatan, Strategi, Metode


Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Problem Solving Learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.

F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 - 3
N Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
o
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
1 Pendahuluan Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 15 Menit
Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.
2 Kegiatan Inti
Mengembangkan Kemungkinan Penyebab
1. Guru menugaskan peserta didik untuk mencari penyebab permasalahan dan
perbaikan konfigurasiVLAN
2. Pesera didik berusaha untuk dapat menyim pulkan, menilai, me
ngoperasikan, menyu sun permasalahan dan perbaikan konfigurasiVLAN
3. Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik
dapat menyimpulkan, meni lai, mengoperasikan, menyusun permasalahan
dan perbaikan konfigurasiVLAN
4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang
Menyimpulkan, meni lai, mengoperasikan, menyusun perbaikan
permasalahan dan perbaikan konfigurasiVLAN
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang
lainnya memberikan tanggapan
Mengetes Penyebab
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau infor masi
tentang permasalahan dan perbai kan konfigurasiVLAN
2. Peserta didik mencoba menyimpulkan, menilai, mengope rasikan,
menyusun permasalahan dan perbaikan konfigurasiVLANpetunjuk dari guru
sebagai pembuktian pengujian hipotesis
Mengevaluasi
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang menyimpulkan, menilai,
mengope rasikan, menyusun permasalahan dan perbaikan
konfigurasiVLAN
2. Guru menugaskan peserta didik untuk menyimpulkan, menilai, mengope
rasikan, menyusun permasalahan dan perbaikan konfigurasiVLAN
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk menyimpulkan, menilai,
mengope rasikan, permasalahan dan perbaikan konfigurasiVLAN
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang
sedang maju untuk mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari
temannya
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang
Permasalahan dan perbaikan konfigurasi VLAN
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari
hasil pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara
3 Penutup individu untuk mengerjakannya. 15 Menit
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang
Permasalahan dan perbaikan konfigurasi VLAN
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta
didik untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup

Alat/ bahan, Media Pembelajaran


Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian

Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan : Praktek
URAIAN MATERI
Permasalahan dan kendala yang terjadi pada saat membangun jaringan

Saat memutuskan untuk membangun sebuah jaringan komputer banyak hal yang kemudian membuat
orang lalu membatalkan rencana tersebut. Sebagian besar dari kita pasti sangat sadar betapa
pentingnya peran sebuah jaringan komputer, akan tetapi di kemudian waktu saat akan mulai
merencanakan untuk membangun jaringan komputer, kita lalu menjadi pesimis ketika dihadapkan
pada berbagai pertimbangan seperti dana, waktu dan juga faktor teknis terkait instalasi serta perawatan
jaringan komputer itu.
Pada posting ini dibahas tentang kenyataan yang harus dihadapi ketika memutuskan untuk
membangun sebuah jaringan komputer di rumah kita atau di sebuah kantor berskala kecil.
Hal-hal berikut ini biasanya ke depannya akan menjadi kendala dan oleh karena itu mesti
dipertimbangkan bagaimana cara mangatasinya sejak dari awal.
1. Butuh dana dan waktu ekstra. 
Saat membeli komputer biasanya kita tidak terpikirkan tentang jaringan komputer, ketika teman,
tetangga atau anggota keluarga lainnya mulai bicara tentang wi-fi, printer sharing, file sharing maka
barulah mulai terpikirkan tentang yang nama jaringan, barulah kita mulai berpikir tentang apa itu
jaringan,  perangkat tambahan apa yang dibutuhkan untuk membangun sebuah jaringan komputer,
berapa biayanya, butuh berapa lama untuk membuat sebuah jaringan komputer dan sebagainya.
Jadi dalam rencana keuangan kita sebaiknya dimasukkan juga alokasi dana untuk pengadaan
peralatan untuk kebutuhan jaringan.  Perangkat seperti kabel dan Wi-fi access point adalah mutlak
dibutuhkan ketika membangun sebuah jaringan komputer.
Membangun sebuah jaringan juga cukup banyak menyita waktu, butuh beberapa hari untuk menarik
dan merapikan kabel data serta instalasi jaringan kablel, tergantung kondisi lokasi. Jika berminat
dengan jaringan tanpa kabel maka sebaiknya sedetail mungkin untuk mengetahui syarat-syarat dan
kondisi perangkat network lainnya seperti printer, apakah support wireless atau tidak. Penting
untuk mengetahui cara-cara pengaturan saat instalasi sehingga lebih menghemat waktu.
Pertimbangankan juga untuk menyiapkan dana lebih untuk berjaga-jaga jika seandainya butuh
tenaga konsultan atau tenaga subkon.

2. Memahami Tingkat Kesulitan Terkait Instalasi Jaringan Komputer.


Membandingkan kemampuan dan pengetahuan kita dengan tingkat kesulitan terkait proses instalasi
adalah hal penting, hal ini bertujuan agar rencana kita benar-benar matang dan tidak berhenti di
tengah jalan.
Contoh beberapa pengetahuan dasar seperti jenis koneksi kabel yang mesti terpasang, bagaimana
mengatur IP address yang akan dipakai merupakan hal-hal dasar yang mesti dipahami dengan baik.
Jika tidak memahami tingkat kesulitan yang bakal dihadapi nanti maka anda akan menyia-nyiakan
banyak hal mulai dari dana sampai waktu. Pastikan anda memahami langkah demi langkah dalam
membangun sebuah jaringan komputer, pastikan anda bisa mengerjakannya sendiri atau perlu
mengeluarkan dana lebih untuk membayar orang lain untuk mengerjakannya.
3. Perawatan dan Suport terhadap Masalah Jaringan.
Sangat baik jika perawatan  jaringan dimasukkan juga dalam agenda rencana saat membuat
jaringan komputer. Perawatan jaringan komputer tidak hanya berhubungan dengan troubleshooting
masalah yang lain, tetapi juga menyiapkan cadangan perangkat jika terjadi kerusakan pada
perangkat jaringan yang sedang dipakai. Troubleshooting dan perawatan masalah jaringan sangat
beragam terutama yang terkait dengan ketersedian koneksi yang cepat dan stabil sampai dengan
masalah yang terkait dengan aplikasi yang sangat mengandalkan jaringan seperti email dan
sebagainya.
4. Masalah keamanan.
Tahapan berikutnya setelah melewati kendala terkait dengan instalasi adalah masalah keamanan.
Ancaman keamanan tidak semata datang dari luar tetapi juga dari sesama pemakai komputer yang
ada dalam jaringan. File-file yang dibagikan dalam sebuah jaringan merupakan masalah keamanan
yang mesti dipikirkan bagaimana cara perlindungannya.  Virus dan pembatasan hak akses
terhadap file-file penting yang dibagikan merupakan prioritas utama yang mesti diperhatikan.
5. Akses ke Perangkat dan File.
Dalam jaringan komputer akses ke perangkat dan file yang dipakai secara bersama-sama harus
dipahami bahwa kondisinya berbeda dibanding jika perangkat tersebut digunakan atau terkoneksi
langsung oleh satu komputer saja.Salah satu contoh bahwa pada jaringan komputer, pemakaian
printer dilakukan secara bergantian sehingga hal ini membutuhkan kesabaran dari tiap-tiap
pengguna komputer yang tergabung dalam jaringan.
Salah satu pertimbangan orang keberatan menggunakan jaringan komputer adalah antrian yang
cukup lama saat printer yang di-share sedang dipakai oleh pengguna lainnya.  Hal ini harus
dipahami oleh semua pengguna jaringan komputer, pilih mana apakah kita harus menyiapkan satu
printer untuk masing-masing komputer atau satu printer untuk semua komputer yang ada
dijaringan?
6. Kecepatan Akses.
Konsekuensi yang paling dirasakan saat menggunakan jaringan komputer adalah sedikit
menurunnya kecepatan dalam mengakses data dari server, hal ini disebabkan oleh karena adanya
waktu tunda karena harus melalui jaringan komputer ( kabel dan tanpa kabel ), bandingkan jika
data yang dibutuhkan oleh sebuah program terdapat pada komputer yang sama. Hal yang mesti
dipahami adalah penerapan sistem jaringan pasti akan menyebabkan adanya waktu tunda, besar
kecilnya waktu tunda ditentukan  oleh  kepadatan lalulintas data yang lewat.
Pemakaian jaringan komputer memang bukan tanpa kekurangan, tapi pengetahuan akan kendala
dan cara mengatasinya adalah hal yang penting. Pastikan 6 hal di atas bukanlah masalah serius
bagi anda, jika tidak maka sebaiknya tunda dulu rencana anda atau segera mencari solusi atas
kendala yang sekiranya terasa berat untuk diatasi.

Masalah jaringan karena kegagalan kabel jaringan


Yang ini merupakan masalah jaringan yang umum kita temui akibat putusnya kabel jaringan yang bisa
mempengaruhi kinerja sebuah komputer dalam jaringan karena putusnya kabel patch anda karena
digigit tikus; masalah jaringan yang berdampak pada satu blok gedung karena putusnya kabel antar
switch (uplink cable); atau bahkan berdampak pada sebagian besar komputer dalam jaringan lan anda
karena kegagalan backbone cable.
Dampak ambruknya jaringan
Masalah jaringan yang berdampak pada sebuah komputer saja mungkin bukan masalah besar kecuali
itu komputer sang jendral or sang direktur anda. Tapi masalah jaringan yang berdampak pada jaringan
lan anda secara keseluruhan atau bahkan berdampak secara global dalam bisinis corporate anda bisa
membuat keringat dingin anda keluar deras. Dalam system infrastruktur jaringan yang berskala besar,
system redundansi haruslah diterapkan. Sehingga kalau terjadi kegagalan dalam satu jalur jaringan
tidak akan menyebabkan kegagalan jaringan dalam waktu yang lama.
Enable STP switch
Dalam jaringan multi switch yang kompleks maka Spanning Tree Protocol (STP) haruslah di enable
dan di tuning secara manual. STP adalah suatu service yang memungkinkan jaringan switch-2 dan
bridge-2 LAN anda terkoneksi satu sama lain secara redundant dengan suatu mekanisme yang bisa
mencegah bridging loops. Bridging loop itu paket data yang berputar-putar dalam jaringan nyari
alamat sampai kecapekan dan akhirnya koid. Bridging loop ini bisa menyebabkan trafik jaringan anda
macet atau disebut broadcast storm.
Masalah jaringan karena kegagalan piranti jaringan
Skala gangguan akibat dari kegagalan piranti jaringan juga bisa bervariasi, dari hanya sebuah
komputer karena kegagalan NIC – lan card; beberapa komputer karena kegagalan switch; atau bahkan
berskala luas karena kegagalan pada switch central yang menghubungkan jaringan server. Untuk
kegagalan lan card di salah satu komputer bisa diganti dengan network card cadangan anda.
Link redundansi
Terus bagaimana kalau kegagalan jaringan itu akibat kerusakan pada switch? Design anda mengenai
redundansi jaringan akan sangat membantu dalam menyelamatkan kegagalan jaringan anda.
Kebutuhan load balancing dan redundansi haruslah dikaji untuk setiap kebutuhan berdasarkan
penggunaan link redundansi; piranti router; switch dan multi-homed host yang bersifat kritis. Tujuan
dari system redundansi ini dimaksudkan untuk menjamin ketersediaan layanan dimana tidak ada
satupun titik rawan kegagalan.

Mari kita perhatikan pada gambar diatas tentang system redundansi.


Redundansi switch; jika terjadi masalah dikarenakan kegagalan pada switch A, Switch B masih bisa
berfungsi untuk mensuplay link kepada server dan juga ke dua distribusi switch dan link ke WAN.
Jenis masalah jaringan ini tidak akan mempengarui system server down.
Redundansi router akan membuat backup link WAN saat terjadi masalah pada salah satu router. Misal
salah satu router yang menghubungkan jaringan frame relay anda ke kantor lainnya, maka masih ada
backup link di router satunya.
Redundansi link – akan membackup link jika ada masalah jaringan dengan terputusnya link ke server
atau ke switch.
Kita bisa mengaplikasikan system redundansi ini pada model scenario sebelumnya yang
menghubungkan kedua kantor Mining dan HRD dengan menarik dua kabel UTP Cat5e bawah tanah
sebagai link redundansi. Pastikan bahwa kedua kabel redundansi ini tidak terhubung kepada switch
yang sama, karena kalau terjadi kegagalan pada switch maka akan percuma juga.
Untuk redundansi link internet, sebenarnya sudah banyak dipasaran router dengan port WAN dua atau
lebih sehingga tidak perlu lagi dua router. Router jenis ini biasanya untuk kantoran kecil menengah
dimana dua port WAN bisa failover – failback. Jadi jika link utama fail, maka akan failover ke link
backup. Atau bisa juga kedua link dibuat load balancing, sebut saja FVS336G Dual Wan Gigabit SSL
VPN Firewall.
Masalah jaringan karena kegagalan system
Kegagalan system bisa saja karena ada masalah dengan DHCP server anda sehingga clients tidak
menerima IP address. Atau bisa saja karena ada masalah dengan system Directory Services anda
sehingga clients tidak bisa logon ke jaringan.Atau bisa saja karena ada masalah dengan register nama
pada system DNS anda.
Masalah jaringan karena penyebaran virus
Jenis ini juga merupakan masalah jaringan yang bukan karena kegagalan infrastruktur jaringan fisik,
akan tetapi system jaringan anda akan kebanjiran traffic dari pengaruh virus yang menyerang system
server dan menulari ke semua komputer dalam jaringan anda. Kinerja dari system jaringan anda akan
menjadi sangat pelan sekali bahkan boleh dibilang ambruk. Apa yang bisa anda lakukan dengan
serangan virus ini adalah menerapkan best practice security policy, pertahanan system anda harus
kebal sekali.
Segala macam masalah jaringan, anda sebagai network dan system administrator haruslah bisa
menyelesaikan masalah. Tidak perduli apakah masalah tersebut merupakan kegagalan piranti jaringan
anda; atau masalah system komputer anda; ataupun intruder yang menyerang system infrastructure
system anda. Suatu design jaringan redundansi yang bagus dan system manajemen yang bagus
merupakan suatu keharusan dalam skala jaringan yang bersifat luas dan kompleks.
Pendahuluan
Sebelum kita membahas masalah jaringan wireless, terlebih dahulu kita juga harus mengerti
bagaimana proses terjadinya koneksi wireless clients kepada jaringan wireless. Hal ini sangat
membantu sekali dalam kita melakukan troubleshooting.
Pada artikel sebelumnya tentang cara melakukan troubleshooting jaringan, artikel ini sebenarnya
merupakan kelanjutan dari artikel tersebut, akan tetapi disini akan focus pada masalah jaringan
wireless. Seiring semakin banyaknya pemakai wireless network ini, wireless problems sudah menjadi
sesuatu yang sering dihadapi dan dipertanyakan.
Proses koneksi wifi
Berikut adalah proses atau langkah terjadinya suatu koneksi wireless yang perlu difahami yang akan
sangat membantu kita dalam menyelesaikan masalah.
1. Proses scanning wireless access point (AP)
2. Memilih wireless access points
3. Proses authentikasi terhadap wireless AP yang dipilih
4. Proses koneksi terhadap wireless AP yang dipilih
5. Mendapatkan konfigurasi TCP/IP address
1. Scanning wireless AP
Computer berbasis XP atau Vista yang mempunyai wireless adapter active yang supports Wireless
Auto Configuration, akan selalu melakukan scanning adanya wireless AP pada jangkauannya setiap
60 sec. Saat scanning, wireless adapter mengirim sederetan frame Probe Request. Sementara itu
wireless AP yg ada pada jangkauan wireless adapter yg sedang melakukan scanning adanya
wireless AP, juga mengirim frame Probe response yang memuat capabilitas wireless AP seperti
speed yang disupport serta opsi2 security lainnya.

Kita menganggap komputer mengalami masalah koneksi wifi jika tidak mendapatkan satupun wireless
AP dalam jangkauan roamingnya.
2. Memilih suatu wireless AP
Dari frame Probe Response yang diterima, wireless client memilih wireless AP dimana ia akan
mencoba melakukan authentikasi dan koneksi. Wireless client menggunakan faktor2 berikut saat
menentukan wireless AP yang mana yang harus dipilih:
 Capabilitas wireless AP
Wireless AP memperkenalkancapabilitasnya didalam frame Probe response. Jika wireless
clients tidak mendukung capabilitas yang diperkenalkan di dalam Probe response tersebut
maka wireless client mengalami masalah jaringan wireless – tidak bisa memilih wireless AP.
Misal wireless AP diactivekan security WPA2 sementara wireless clients tidak support WPA2
(wireless device 802.11b/g tidak support) maka wireless client tidak bisa memilih wireless AP
tersebut. kita menganggapnya ada wireless problems.
 Nama jaringan wireless (SSID) cocok dengan jaringan preferencenya
Windows XP wireless auto configuration memelihara daftar jaringan wireless yang kita pilih
(preferred wireless network). jika nama wireless network SSID tidak cocok dengan yang ada
dalam daftar nama2 SSID yang ada, maka default Windows tidak bisa terhubung ke wireless
AP. Jika clients wireless menerima beberapa Probe response yang ada dalam daftar nama
SSID, maka client wireless memilih menurut urutan tertinggi dalam daftar preferred SSID.
Jika nama2 wireless network SSID dari frame Probe response yang diterima tidak cocok
dengan jaringan dalam daftar preference, Windows akan memunculkan pesan “One or more
wireless networks are available” atau “Connect to a wireless network”. jika user mengklik
pesan ini, maka user memilih koneksi ke jaringan wireless baru.
 Kekuatan signal
Wireless clients adapter memilih wireless AP dengan signal terkuat dari daftar nama2 SSID
yang ada yang paling tinggi dalam daftar preference wireless name.
3. Proses authenticasi terhadap wireless AP yang dipilih
Setelah memilih wireless AP yang akan dikoneksikan, proses selanjutnya adalah proses authentikasi.
Jenis authentikasi tergantung capabilitas security wireless AP dan bagaimana client dikonfigure untuk
melakukan authentikasi jaringan wireless.
Jika anda menambahkan wireless network dari tab Wireless network pada property wireless
connection anda, maka by default adalah open system authentication dan kemudian IEEE 802.1X.
Jika anda mengkoneksikan lewat dialog box Connect to Wireless Network atau Choose a wireless
network, maka setting authentikasi ditentukan dari capabilitas frame Probe response wireless AP.
Windows XP /Vista dapat menentukan dari frame probe response apakah menggunakan open system
authentication tanpa encryption, opensystem authentication dengan inkripsi WEP, authentication
WPA-PSK, ataupun authentication WPA2-PSK. Sering terjadi masalah jika gagal melakukan proses
authentikasi ini.
4. Proses koneksi terhadap wireless AP yang dipilih
Setelah selesai melakukan proses aythentication, wireless adapter dan wireless AP saling bertukar
serangkaian pesan untuk membentuk suatu koneksi.
5. Mendapatkan konfigurasi TCP/IP
Setelah koneksi terbentuk, wireless client dapat memulai mengirim frame wireless yang mengandung
paket TCP/IP. Jika wireless clients dikonfigurasi untuk menerima IP address automatis, maka ia akan
menggunakan DHCP untuk request suatu konfigurasi IP address. umumnya wireless AP mempunyai
layanan DHCP server untuk menjawab request wireless clients untuk konfigurasi IP.
Dengan memahami ke lima proses diatas, akan memudahkan kita dalam melakukan troublehooting
masalah jaringan wireless.
Masalah umum wireless – masalah konektivitas
Paling banyak dalam masalah wifi adalah sebagai berikut:
 Tidak berhasil melakukan koneksi wireless
 Koneksi yang intermittent
Kedua hal inilah yang paling banyak kita jumpai dalam hal wireless problems.
Tidak berhasil melakukan koneksi wireless
Yang paling banyak dalam masalah jaringan wifi adalah tidak berhasilnya melakukan koneksi ke
jaringan wireless, dari proses scanning sampai mendapatkan IP address. Alasan yang paling banyak
dengan wireless problems ini adalah sebagai berikut:
 Konfigurasi yang tidak klop / tidak matching
 Wireless auto configuration di enable sementara tool wireless configuration bawaan dari
vendor juga di install
 Wireless AP dikonfigurasi dengan filter MAC
 Sumber sinyal interferensi
 Sumber sinyal attenuasi / pelemahan
Konfigurasi yang tidak matching
Beberapa property yang berbeda dari wireless connection haruslah matching antara wireless AP dan
wireless clients sebelum berhasil terbentuknya koneksi. Beberapa masalah jaringan wireless yang
menyebabkan tidak matching adalah berikut:
Technology 802.11 yang tidak matching
Ada 3 standard wireless 802.11 yang berbeda saat ini yaitu 802.11b; 802.11g; dan 802.11a. sementara
satu lagi masih dalam draft walau sudah mulai booming yaitu draft 2.0 802.11n. Walau banyak sudah
pabrikan yang memproduksi teknologi yang bisa support beberapa standard dalam satu kemasan, bisa
saja terjadi ke tidak cocokan dalam teknologi ini. Misalkan wireless AP dengan standard 802.11a tidak
akan bisa terhubung dengan wireless clients dengan standard 802.11b/g. Akibatnya wireless problems
akan terjadi.
Methoda authentikasi yang tidak matching
Wireless problems jenis ini yang paling banyak terjadi. Wireless client tidak berhasil melakukan
authentikasi jika antara wireless AP dan wireless clients tidak klop. Method authentikasi pada jaringan
wireless rumahan meliputi open system, shared key, WPA-PSK, and WPA2-PSK. Verifikasi terlebih
dahulu method authentikasi yang dikonfigurasikan pada wireless AP, dan sesuaikan pada setting yang
ada pada wireless client.
Kunci WEP yang tidak matching
Jika menggunakan authenkasi WEP pada standard device 802.11b/g/n dan menspesifikasikan kunci
WEP, adalah sangat mungkin terjadi kesalahan pengetikan atau salah eja. Hal ini akan mengakibatkan
wireless problems karena kunci WEP tidak matching. Ketidak sesuaian interpretasi antara wireless AP
dan wireless client ini bakal menghalangi terjadinya komunikasi – yang akibatnya tidak terbentuk
koneksi. Hal ini sering kita jumpai computer kita hanya mendapatkan IP address APIPA dan
menampilkan status “Limited or no connectivity” pada wireless connection. Kita pun menganggapnya
ada masalah jaringan wireless.
Method konfigurasi kunci WEP tergantung pada versi Windows pada wireless client.
 Pada Windows XP tanpa di install service pack, anda harus mengetikkan kunci WEP pada
kolom Network Key, spesifikasikan format pada kunci WEP (baik character ASCII maupun
Hexa), spesifikasikan juga panjang kuncinya (40bit atau 104 bit pada kolom Key length).
 Untuk Windows XP dengan SP1/SP2, anda harus menspesifikasikan key WEP dua kali pada
Network Key dan Confirm Network Key. Format panjang key tidak perlu karena akan
ditentukan secara automatis menurut kunci yang diketikkan. Untuk Windows dengan SP2
anda harus memilih WEP pada Data Encryption.
Jika anda menggunakan Wireless Network Setup Wizard dalam Windows XP SP2, semua devices yg
support Windows Connect Now secara automatic dikonfigure dengan WEP key yang sama.
WEP Key index tidak match
WEP Key index adalah suatu nomor yang menspesifikasikan WEP key yang mana yang akan dipakai
untuk encryption frame wireless. Anda bisa menggunakan sampai 4 WEP keys yang berbeda. Dalam
prakteknya hanya ada satu key index yang dipakai, yang sama dengan kemungkinan WEP key
pertama. Wireless AP dan wireless client keduanya harus dikonfigurasi mengunakan kemungkinan
WEP key pertama. Jika tidak, maka terjadi masalah jaringan wifi tidak terjadi koneksi.
Menspesifikasikan kemungkinan pertama WEP key tergantung bagaimana wireless client dan wireless
AP memulai penomoran ke empat kemungkinan WEP key. Misal bisa saja penomoran dimulai dari 1
(1 ~4) atau dimulai dari 0 (0~3). Pilih kemunkinan pertama WEP key. Misal, Windows XP tanpa
service pack memulai penomoran dengan 0, sementara pada Windows SP1/SP2 memulai pada nomor
1.
Tidak match WPA-PSK atau WPA2-PSK
Jika anda memakai authentikasi WPA-PSK atau WPA2-PSK, anda harus melakukan konfigurasi nilai
preshared key pada kolom Network key dan Confirm network key. Pastikan kedua wireless client
dan wireless AP mempunyai nilai preshared key yang sama. Untuk WPA anda harus memilih TKIP
pada Data encryption dan WPA-PSK pada Network Authentication. Untuk WPA2 dengan
Windows XP2, harus memilih AES pada Data Encryption dan WPA2-PSK pada Network
Authentication.
Jika anda menggunakan Wireless Network Setup Wizard dalam Windows XP SP2, semua devices
yang support Windows Connect Now secara automatis dikonfigure dengan nilai WPA preshared key
yang sama. Wireless Network Setup Wizard tidak support configurasi dari nilai WPA2 preshared key.
Wireless auto configuration di enable sementara tool wireless configuration fihak ketiga juga di
install
Windows XP Wireless Auto Configuration memberikan support integrasi pada wireless networking
dan membantu mengautomasi konfigurasi wireless. Wireless network adapters menyediakan suatu tool
wireless network configuration. Jika adapter tersebut support Wireless Auto Configuration, maka anda
tidak memerlukan lagi software tool dari vendor adapter tersebut. Untuk mengetahui apakah wireless
adapter anda support Wireless Auto Configuration, klik kanan wireless connection dalam folder the
Network Connections dan pilih property. Jika ada tab Wireless Networks maka wireless network
adapter anda support Wireless Auto Configuration. Untuk menghindari konflik yang bisa membuat
masalah jaringan wireless, maka tidak usah di install tool dari vendor ini.
Karena seringnya terjadi masalah saat konfigurasi dan koneksi jika Wireless Auto Configuration di-
enabled dan wireless network configuration tool juga di install. Karena dalam hal ini kedua Wireless
Auto Configuration dan wireless network configuration tool bisa saja mengirim setting kepada
wireless network adapter, akibatnya adalah konfigurasi yang tidak matching – anda akan mengalami
masalah.
Makanya untuk menghindari masalah nantinya – gunakan salah satu saja baik Wireless Auto
Configuration atau wireless network configuration tool, jangan keduanya.
Misal saja wireless adapter anda mempunyai tool yang bisa anda gunakan, sementara tidak support
Wireless Auto Configuration, maka disable saja Wireless Auto Configuration dan gunakan wireless
network configuration tool. Bagaimana disable Wireless Auto Configuration? Pada Wireless
Networks tab pada property wireless connection dalam Network Connections, hilangkan contrengan
Use Windows to configure my wireless network settings.
Jika anda memutuskan untuk menggunakan wireless network configuration tool bawaan dari vendor,
untuk keperluan setting jangan lagi menggunakan Wireless Networks tab, gunakan tool ini untuk
setting seperti wireless network name (SSID), authentikasi dan encryption.
Jika menggunakan Wireless Auto Configuration, maka remove saja program bawaan dari vendor dari
Control Panel-Add or Remove Programs ataupun dari Uninstall program tersebut.
Wireless AP dikonfigurasi dengan fileter MAC
Wireless AP memungkinkan kita menspesifikasikan address MAC (media access control – atau lazim
disebut juga address physical atau address hardware) tertentu saja yg bisa mengirim frame kepada
wireless AP. Fitur ini disebut sebagai MAC address filtering yg dirancang untuk memberikan layer
keamanan extra pada jaringan wireless. Akan tetapi hacker bisa saja dengan mudah menghalangi
keamanan exta ini dengan cara menangkap frame yang dikirim dari dan ke wireless client yang
diijinkan dan me-reprogram wireless adapter dirinya untuk menggunakan valid MAC address dalam
daftar wireless AP.
Jika wireless adapter tidak terdaftar dalam MAC address list pada wireless AP, maka anda mengalami
wireless problems – clients tidak bisa akses ke wireless AP. Jadi pastikan wireless clients terdaftar
dalam list MAC address yang dibolehkan access ke wireless AP.
Sumber Interferensi Signal
Standard 802.11b/g bekerja pada frequency 2.4 GHz yang sama dipakai pada perangkat wireless
lainnya seperti cordless phone, microwave, perangkat keamanan dan monitoring rumah, dan juga
camera video wireless. Sumber interferensi ini sangat mengganggu yang bisa mengakibatkan wireless
problems dimana client wi-fi komputer tidak bisa koneksi ke wireless AP.
Untuk memstikannya, matikan sementara sumber interferensi ini atau pindahkan wireless client dan
wireless AP jauhan dari sumber interferensi ini, dan lihat apakah ada perubahan atau masih ada
masalah jaringan wireless.
Sumber Pelemahan / Attenuasi Signal
Sumber pelemah / penghalang signal seperti dinding, atap, lapisan metal antara wireless clients dan
wireless AP dapat menyebabkan gangguan signal wireless, atau hilangnya kekuatan signal. Pada
beberapa kasus bahkan kehilangan signyal sama sekali yang menyebabkan masalah wifi – tidak bisa
terhubung sama sekali.
Koneksi Yang Intermittent
Dalam beberapa kasus, banyak terjadi masalah dimana awalnya mendapatkan signal kuat dan tiba-2
terputus tanpa interfensi si user. Paling banyak masalah jarigan wireless ini disebabkan oleh berikut
ini:
 Authentikasi 802.1X di enable pada wireless client sementara pada wireless AP tidak
 Duplikat Nama jaringan wireless (SSID)
 Sumber interferensi
 Sumber attenuasi / pelemahan
 Virus komputer
 Kerusakan perangkat atau driver yang kadaluarsa / outdated
802.1X Authentication di Enabled pada Wireless Client dan tidak pada Wireless AP
802.1X authentication secara default adalah enable pada semua koneksi wireless maupun wired. Pada
Windows XP SP1, Microsoft mengubah proses authentikasi untuk jaringan wireless. Jika 802.1X
authentication di enable dan proses authentikasi tidak selesai sempurna, maka koneksi akan putus. Hal
ini biasanya terjadi 3 menit setelah koneksi terbentuk menggunakan system authentikasi terbuka.
Untuk memperbaiki hal ini pada Windows XP SP1, lakukan berikut ini:
1. Klik Start =>Settings kemudian klik Network Connections.
2. Pada Network Connections, klik kanna wireless connection dan kemudian klik Properties.
3. Klik Wireless Networks tab => dibawah Preferred networks klik wireless network name
anda, dan kemudian klik Properties.
4. Klik tab Authentication, kemudian kosongkan contrengan Enable IEEE 802.1x
authentication for this network.
5. Klik OK dua kali untuk menerima perubahannya.
Prosedur ini umumnya tidak diperlukan pada komputer yang jalan pada Windows XP tanpa Service
pack atau Windows XP dengan SP2. Akan tetapi perlu juga mematikan 802.1X authentication di
disable jika menggunakan open system authentication. Prosedur diatas juga berlaku untuk Windows
XP SP2.
Untuk Windows XP tanpa SP, lakukan berikut ini:
1. Klik Start =>Settings kemudian klik Network Connections.
2. Pada Network Connections, klik kanan wireless connection anda dan kemudian klik
Properties.
3. Klik Authentication tab, kemudian kosongkan contrengan Enable network access control
using IEEE 802.1x
4. Klik OK untuk menyimpannya.
Duplikat Nama Jaringan Wireless
Salah satu alasan koneksi yang intermittent adalah nama jaringan wireless duplikat dengan jaringan
wireless lainnya didalam jangkauan wireless clients. Misalkan, dalam kampus yang berdekatan
terdapat dua jaringan wireless dengan nama SSID yang sama yang saling overlap. Dalam hal ini
semua wireless AP yang memperkenalkan diri dengan nama SSID yang sama dianggap berasal dari
satu jaringan wireless yang sama. Wireless client dari wireless AP anda bisa saja mengambil jaringan
wireless AP yang lain dengan nama SSID yang sama tadi. Jika wireless client anda tidak di configure
menurut method authentikasi dan key dari jaringan wireless yang lain, maka anda akan mengalami
masalah jaringan wireless yang intermittend sampai wireless client anda kembali memilih wireless AP
anda kembali.
Kebanyakan kasus nama duplikat dari jaringan wireless ini adalah cara setup jaringan wireless AP
dengan setting default tanpa mengubah nama SSID nya. Makanya pastikan selalu mengubah nama
default dari pabrik agar tidak terjadi kemungkinan nama SSID yang sama dengan jaringan wireless
lain yang tidak mengubah default namenya.
Untuk memastikan duplicat nama jaringan yang sama, matikan dulu wireless AP anda dan periksa
apakah wireless client masih menerima SSID yang sama juga dengan nama jaringan SSID dari
wireless AP anda. Untuk menghindari masalah jaringan wireless anda, configure wireless AP anda
dengan nama SSID yang unik.
Sumber Sinyal Interferensi
Seperti halnya sinyal interferensi yang bisa menyebabkan masalah jaringan wireless – kurangnya
konektifitas, sinyal ini juga bisa menyebabkan koneksi yang intermittent. Perangkat seperti microwave
oven, cordless phone, system keamanan dan monitoring rumah, dapat menjadi sumber interferensi
yang membuat masalah.
Untuk memastikan, coba uji dengan mematikan sementara sumber2 sinyal interferensi tersebut dan
lihat apa ada perubahan atau tidak.
Sumber pelemahan sinyal
Sumber pelemahan signal disamping bisa mengurangi kekuatan sinyal koneksi, dia bisa juga
menyebabkan masalah – koneksi yang intermittent. Anda perlu memperhatikan korelasi terjadinya
intermittent dengan sumber pelemahan sinyal ini. Misal saja ada terjadinya intermittent saat ada
seseorang yang sedang membuka pintu garasi yg terbuat dari metal.
Computer Viruses
Beberapa virus komputer diketahui bisa menyebabkan masalah jaringan wireless – terjadinya koneksi
yang intermittent. Pastikan bahwa computer anda dilengkapi dengan antivirus misal McAfee, Norton,
atau BitDefender dan diupdate selalu.
Kerusakan hardware atau software driver yang outdated
Bisa saja tejadi masalah jaringan wifi dikarenakan kerusakan pada wireless AP atau wireless clients
pada komputer. kalau anda tidak mempunyai perangkat backup cadangan agak susah juga
mendeteksinya. Yang paling bisa dilakukan adalah melakukan diagnostic dari tool bawaan dari vendor
perangkat wireless tersebut.
Pastikan Windows anda mempunyai driver dengan versi terbaru dari wireless adapter anda. Begitu
juga upgrade firmware wireless AP anda dengan firmware terbaru daru vendor. Beberapa jenis
wireless router mempunyai fitur automatis update firmware.

Latihan soal
1. Sebutkan kendala membangun sebuah jaringan komputer!
2. Apa yang menyebabkan jaringan wifi rusak?
3. Bagaimanakah cara komputer agar tidak terkena virus?
4. Apa damnpak dari pelemnahan sumber sinyal?
5. Apa yang efek sumber sinyal interverensi?

Jawaban
1. Keamanan, akses ke perangkat dan file, kecepatan akses, memahami tingkat kesulitan terkait
isntalasi jaringan komputer, butuh dana dan waktu ekstra
2. Kerusakan pada wireless AP atau wireless clients pada komputer
3. Dilengkapi dengan antivirus misal McAfee, Norton, atau BitDefender dan diupdate selalu.
4. Mengurangi kekuatan sinyal koneksi, dia bisa juga menyebabkan masalah – koneksi yang
intermittent
5. Menyebabkan masalah jaringan wireless – kurangnya konektifitas, sinyal ini juga bisa
menyebabkan koneksi yang intermittent. Perangkat seperti microwave oven, cordless phone,
system keamanan dan monitoring rumah, dapat menjadi sumber interferensi yang membuat
masalah
Penskoran

No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100

Nilai = Betul x 20
PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEDUDAYAAN
SMK NEGERI 1 DOMPU
Jalan Sultan Hasanuddin No.21Telp. (0373) 21126Dompu 84217
Website : http//www.smknegeri1dompu.sch.id
Email :[email protected]@yahoo.co.id

RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Dompu
Mata Pelajaran : Administrasi Infrastruktur Jaringan
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : XI / 3 (Tiga)
Tahun Pelajaran : 2020 / 2021
Alokasi Waktu : 18x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi
diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standard
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir,
menjadikan gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik
dibawah pengawasan langsung..
Kompetensi Dasar
3.3 Memahami proses routing
4.3 Mengkaji jenis-jenis routing

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.3 Memahami proses routing
3.3.1 Menggunakan proses routing
3.3.2 Menerapkanproses routing
4.3 Mengkaji jenis-jenis routing
4.3.1 Mengetahui jenis – jenis routing
4.3.2 Menggunakan jenis – jenis routing

D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menggunakan proses routing
dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menerapkan proses routing
dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menggunakan jenis-jenis routing
dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat memeriksa jenis-jenis routing
dengan tepat

E. Materi Pembelajaran
Jenis dan proses routing

F. Pendekatan, Strategi, Metode


Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Discovery Based Learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.

G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 - 3
N Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
o
1 Pendahuluan Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai 15 Menit
pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.
Pemberian Rangsangan
1. Guru meminta peserta didik untuk memperha tikan materi yang ada di layar
kompu ter tentang proses routing
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya
agar dapat mudah dipahami
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah dari materi yang disajikan oleh
guru
Identifikasi Masalah
1. Guru menugaskan peserta didik untuk menggunakan, menerapkan, dan
memeriksa proses routing
2. Pesera didik berusaha untuk dapat menggunakan, menerapkan, dan
memeriksa proses routing
3. Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik
dapat menggunakan, menerapkan, dan memeriksa proses routing
4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang
menggunakan, menerapkan, dan memeriksa proses routing
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang
lainnya memberikan tanggapan
Pengumpulan Data

2 Kegiatan Inti 1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau informasi
tentang atau cara menggunakan, menerapkan, dan memeriksa proses
routing
2. Peserta didik mencoba menggunakan, menerapkan, dan memeriksa proses
routingSebagai pembuktian pengujian hipotesis
Pembuktian
1. Peserta didik berusaha menco ba menggunakan, menerapkan, dan
memeriksa proses routing
2. Guru meminta peserta didik untuk menilai hasil yang telah dibuat oleh
peserta didik yang lainnya
3. Peserta didik menilai berdasarkan format penilaian yang sudah ada
Menarik simpulan
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang menggunakan, menerapkan,
dan memeriksa proses routing
2. Guru menugaskan peserta didik untuk menggunakan, menerapkan, dan
memeriksa proses routing
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk menggunakan,
menerapkan, dan memeriksa proses routing
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang
sedang maju untuk mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari
temannya
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang
jenis dan proses routing
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara
3 Penutup individu untuk mengerjakannya. 15 Menit
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang
jenis dan proses routing
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta
didik untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup
Alat/ bahan, Media Pembelajaran
Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian

Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan : Praktek
URAIAN MATERI
Routing adalah proses pengiriman data maupun informasi dengan meneruskan paket data yang dikirim
dari jaringan satu ke jaringan lainnya. Dengan kata lain, fungsi routing yaitu menghubungkan suatu
jaringan yang berbeda segmen agar bisa mengirim paket data (saling berkomunikasi).
Jenis-jenis Routing ?
Routing memiliki 3 jenis konfigurasi yaitu: Minimal Routing yaitu proses routing sederhana pada area
lokal saja, Static Routing, dan Dynamic Routing.
Static Routing
Static Routing adalah routing yang dilakukan secara manual oleh admin jaringan. Routing static
merupakan routing yang paling sederhana yang dapat dilakukan pada jaringan komputer.
Menggunakan routing statik yaitu berarti mengisi setiap entri pada forwarding table di setiap router
yang berada didalam jaringan.
Contoh Routing Static

Dibawah ini cara konfigurasi routing static :


Cara Konfigurasi Routing Static
Dynamic Routing
Dynamic Routing adalah routing yang dilakukan secara otomatis oleh sebuah router. Router membuat
table routing secara otomatis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga saling berhubungan
dengan router lainnya. Dynamic routing merubah isi table routing secara otomatis tergantung dari
keadaan jaringan. Dengan kata lain, router akan mengetahui keadaan terakhir dalam jaringan dan
mampu meneruskan data ke arah yang benar. Kesimpulannya, Routing dinamik adalah pengisian data
routing secara otomatis pada table routing.

Dynamic Router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan
paket dari sebuah jaringan ke jaringan lainnya. Dalam dinamik router, Admin hanya menentukan
bagaimana router mempelajari paket, otomatis router akan mempelajarinya sendiri. Rute pada dinamik
routing akan berubah sesuai dengan yang dipelajari oleh router.

Dynamic routing digunakan apabila jaringan memiliki lebih dari satu rute untuk tujuan yang sama.
Dynamic routing dibangun berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh protocol routing. Protocol
ini digunakan untuk mengikuti perubahan kondisi pada suatu jaringan. Protocol routing didesain tidak
hanya untuk rute backup jika rute utama tidak berhasil,  tapi juga untuk menentukan rute mana yang
terbaik untuk ke tujuan.
Macam-macam Routing Dynamic :
 RIP (Routing Information Protocol)
 IGRP (Internal Gateway Routing Protocol)
 OSPF (Open Shortest Path First)
 EIGRP (Enhanced Internal Gateway Routing Protocol)
 BGP (Border Gateway Protocol)

Perbedaan Spesifik antara Routing Static dan Dynamic:


Routing Static Routing Dynamic
Berfungsi pada protocol IP Berfungsi pada inter-routing protocol
Router tidak dapat membagi informasi Router membagi informasi routing secara otomatis
routing
Routing table dibuat dan dihapus secara Routing table dibuat dan dihapus secara otomatis
manual
Tidak menggunakan routig protocol Terdapat routing protocol, seperti RIP atau OSPF

Microsoft mendukung multihomed Microsoft mendukung RIP untuk IP dan IPX/SPX


system seperti router

Latihan soal
1. Apakah yang dimaksud routing?
2. Apakah fungsi routing?
3. Sebutkan jenis – jenis routing!
4. Sebutkan perbedaan antara routing static dengan routing di namis!
5. Bagaimana konfigurasi dinamis routing?

Jawaban
1. Proses pengiriman data maupun informasi dengan meneruskan paket data yang dikirim dari
jaringan satu ke jaringan lainnya.
2. Menghubungkan suatu jaringan yang berbeda segmen agar bisa mengirim paket data (saling
berkomunikasi).
3. Minimal Routing ,Static Routing, dan Dynamic Routing.
4.
Routing Static Routing Dynamic
Berfungsi pada protocol IP Berfungsi pada inter-routing protocol
Router tidak dapat membagi informasi Router membagi informasi routing
routing secara otomatis
Routing table dibuat dan dihapus secara Routing table dibuat dan dihapus
manual secara otomatis
Tidak menggunakan routig protocol Terdapat routing protocol, seperti RIP
atau OSPF
Microsoft mendukung multihomed system Microsoft mendukung RIP untuk IP
seperti router dan IPX/SPX
5. Router membuat table routing secara otomatis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga
saling berhubungan dengan router lainnya. Dynamic routing merubah isi table routing secara
otomatis tergantung dari keadaan jaringan. Dengan kata lain, router akan mengetahui keadaan
terakhir dalam jaringan dan mampu meneruskan data ke arah yang benar.

Penskoran

No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100

Nilai = Betul x 20
PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEDUDAYAAN
SMK NEGERI 1 DOMPU
Jalan Sultan Hasanuddin No.21Telp. (0373) 21126Dompu 84217
Website : http//www.smknegeri1dompu.sch.id
Email :[email protected]@yahoo.co.id

RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Dompu
Mata Pelajaran : Administrasi Infrastruktur Jaringan
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : XI / 3 (Tiga)
Tahun Pelajaran : 2020 / 2021
Alokasi Waktu : 18x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi
diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standard
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir,
menjadikan gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik
dibawah pengawasan langsung.
Kompetensi Dasar
3.4 Mengevaluasi routing statis
4.4 Mengkonfigurasi routing statis

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.4 Mengevaluasi routing statis
3.4.1 Menyimpulkan routing statis
3.4.2 Menilai routing statis
4.4 Mengkonfigurasi routing statis
4.4.1 Mendemosntrasikan routing statis
4.4.2 Menerapkan routing statis

D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menyimpulkan routing statis
dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menilai routing statis dengan
tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menghubungkan routing statis
dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat membandingkan routing statis
dengan tepat

E. Materi Pembelajaran
Routing statis

F. Pendekatan, Strategi, Metode


Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Discovery Based Learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 - 3
N Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
o
1 Pendahuluan Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai 15 Menit
pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.
Pemberian Rangsangan
1. Guru meminta peserta didik untuk memperha tikan materi yang ada di layar
kompu ter tentang routing statis
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya
agar dapat mudah dipahami
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah dari materi yang disajikan
oleh guru
Identifikasi Masalah
1. Guru menugaskan peserta didik untuk menyimpulkan, menilai,
menghubungkan, membandingkan routing statis
2. Pesera didik berusaha untuk dapat menyimpulkan, menilai,
menghubungkan, membandingkan routing statis
3. Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik
dapat menyimpulkan, menilai, menghubungkan, membandingkan routing
statis
4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang
menyimpulkan, menilai, menghubungkan, membandingkan routing statis
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang
lainnya memberikan tanggapan
Pengumpulan Data
2 Kegiatan Inti
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau informasi
tentang atau cara menyimpulkan, menilai, menghubungkan,
membandingkan routing statis
2. Peserta didik mencoba menyimpulkan, menilai, menghubungkan,
membandingkan routing statis sebagai pembuktian pengujian hipotesis
Pembuktian
1. Peserta didik berusaha menco ba menyimpulkan, menilai,
menghubungkan, membandingkan routing statis
2. Guru meminta peserta didik untuk menilai hasil yang telah dibuat oleh
peserta didik yang lainnya
3. Peserta didik menilai berdasarkan format penilaian yang sudah ada
Menarik Simpulan
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang menyimpulkan, menilai,
menghubungkan, membandingkan routing statis
2. Guru menugaskan peserta didik untuk menyimpulkan, menilai,
menghubungkan, membandingkan routing statis
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk menyimpulkan, menilai,
menghubungkan, membandingkan routing statis
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang
sedang maju untuk mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari
temannya
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang
routing statis
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara
3 Penutup individu untuk mengerjakannya. 15 Menit
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan
tentangrouting statis
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta
didik untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup
Alat/ bahan, Media Pembelajaran
Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian

Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan : Praktek

URAIAN MATERI
1. Routing adalah proses dimana suatu router menforward paket ke jaringan yang dituju. Suatu
router membuat keputusan berdasarkan ip address yang dituju oleh paket. Semua router
menggunakan ip address tujuan untuk mengirim paket. Jika routing yang digunakan adalah
statik maka konfigurasinya harus dilakukan secara manual, administrator jaringan harus
memasukkan atau menghapus rute statis jika ada perubahan topologi. Konsep dasar dari
routing adalah bahwa router meneruskan paket-paket IP berdasarkan pada IP address tujuan
yang ada dalam header IP paket. Dia mencocokkan IP address tujuan dengan routing table
dengan harapan menemukan kecocokan entri , jika tidak ada kecocokan entri yang ada dalam
routing table, dan tidak ada default route, maka router tersebut akan membuang paket tersebut.
Untuk itu adalah sangat penting untuk mempunyai routing table yang tepat dan benar. Supaya
pada tabel routing tepat dan benar, maka perlu bantuan dari network admin untuk
membuatnya, oleh karena itu routing static adalah pilihan tepat untuk membangun sebuah
jaringan, terutama untuk jaringan berskala kecil Routing di bagi menjadi 2 : • Routing Statis
(static routing) • Routing Dinamis(dynamic routing) Static routing adalah yang di lakukan
secara manual oleh admin jaringan , static routing merupakan routing yang paling sederhana
yang dapat di lakukan pada jaringan komputer, dalam mengunakan routing static kita harus
mengisi setiap entry pada forwarding table di setiap router yang berada di dalam jaringan Cara
kerja routing statik dapat dibagi menjadi 3 bagian: • Administrator jaringan yang
mengkonfigurasi router • Router melakukan routing berdasarkan informasi dalam table routing
• Routing statis digunakan untuk melewatkan paket data Administrative Distance
Administrative distance adalah parameter tambahan yang menunjukkan reliabilitas dari rute.
Semakin kecil nilai administrative distance maka makin realibel rutenya. Default
administrative distance pada routing statis adalah 1. Nilai dari administrative distance adalah
antara 0 sampai 255 yang diberikan setalah next-hop atau gateway.
2. Konfigurasi Routing Statik Langkah-langkah untuk melakukan routing statis sebagai berikut •
Tentukan dahulu prefix jaringan,subnet mask, dan addresstujuan • Tambahkan ke dalam tabel
route tujuan address • Masukkan gateway interface atau address next-hop yang direct routing
atau terhubung secara langsung ke router tetangga. Routing Default • Default routing
digunakan untuk merutekan paket dengan tujuan yang tidak sama dengan routing yang ada
dalam table routing. • Secara tipikal router dikonfigurasi dengan cara routing default untuk
trafik internet. • Secara aktual menggunakan format dst-address=0.0.0.0/0 gateway=x.x.x.x
Troubleshooting Routing Statik Untuk troubleshooting routing statik kita dapat menggunakan
tool ping dan traceroute. Contoh jika kita dalam router A kemudian kita lakukan ping ke local
network jaringan router C tidak berhasil atau gagal gunakan perintah traceroute untuk
mengetahui jalur mana yang putus. Kemungkinan masalahnya berada pada router B atau
router C. Remote router B dan lakukan ping ke router C pastikan berhasil karena router B
terhubung langsung dengan router C. Penentuan Jalur dalam Routing Statik ( Path ) Router
menggunakan dua fungsi dasar: • Fungsi penentuan jalur • Fungsi switching Penentuan jalur
terjadi pada layer network. Fungsi penentuan jalur menjadikan untuk mengevaluasi jalur ke
tujuan dan membentuk jalan untuk menangani paket. Router menggunakan tabel routing untuk
menentukan jalur terbaik dan kemudian fungsi switching untuk melewatkan paket. Dynamic
Routing Dynamic Routing (Router Dinamis) adalah sebuah router yang memiliki dan
membuat tabel routing secara otomatis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga
dengan saling berhubungan antara router lainnya. Protokol routing mengatur router-router
sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi satu
dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing
3. yang dapat mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini,
router- router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan data ke
arah yang benar. Dengan kata lain, routing dinamik adalah proses pengisian data routing di
table routing secara otomatis. Dynamic router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang
akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya.
Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut.
Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian
router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing berubah, sesuai dengan pelajaran
yang didapatkan oleh router. Apabila jaringan memiliki lebih dari satu kemungkinan rute
untuk tujuan yang sama maka perlu digunakan dynamic routing. Sebuah dynamic routing
dibangun berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh protokol routing. Protokol ini
didesain untuk mendistribusikan informasi yang secara dinamis mengikuti perubahan kondisi
jaringan. Protokol routing mengatasi situasi routing yang kompleks secara cepat dan akurat.
Protokol routng didesain tidak hanya untuk mengubah ke rute backup bila rute utama tidak
berhasil, namun juga didesain untuk menentukan rute mana yang terbaik untuk mencapai
tujuan tersebut. Pengisian dan pemeliharaan tabel routing tidak dilakukan secara manual oleh
admin. Router saling bertukar informasi routing agar dapat mengetahui alamat tujuan dan
menerima tabel routing. Pemeliharaan jalur dilakukan berdasarkan pada jarak terpendek antara
device pengirim dan device tujuan. Macam-Macam dari Routing Dinamis (Dynamic Router)
adalah 1. RIP (Routing Information Protocol) 2. IGRP (Internal Gateway Routing Protokol) 3.
OSPF (Open Shortest Path First) 4. EIGRP (Enhanced Internal Gateway Routing Protokol) 5.
BGP (Border Gateway Protokol) Pengertian RIP (Router Information Protocol) adalah
Routing protokol yang menggunakan algoritma distance vector, yaitu algortima Bellman-
Ford. Pertama kali dikenalkan pada tahun 1969 dan merupakan algoritma routing yang
pertama pada ARPANET. Versi awal dari routing protokol ini dibuat oleh Xerox Parc’s
PARC Universal Packet Internetworking dengan nama Gateway Internet Protocol. Kemudian
diganti nama menjadi Router Information Protocol (RIP) yang merupakan bagian Xerox
network Services.
4. RIP merupakan routing information protokol yang memberikan routing table berdasarkan
router yang terhubung langsung, Kemudian router selanjutnya akan memberikan informasi
router selanjutnya yang terhubung langsung dengan itu. Adapun informasi yang dipertukarkan
oleh RIP yaitu : Host, network, subnet, rute default. Kelebihan Dari RIP sebagai berikut : •
Menggunakan metode Triggered Update. • RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router
harus kembali memberikan informasi routing. • Jika terjadi perubahan pada jaringan,
sementara timer belum habis, router tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu
oleh perubahan tersebut (triggered update). • Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit
dan memberikan hasil yang cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link
jaringan. RIP terbagi menjadi dua bagian, yaitu: a. RIPv1 RIP v1 - Hanya mendukung routing
classfull - Tidak ada info subnet yang dimasukkan dalam perbaikan routing - Tidak
mendukung VLSM (Variabel Length Subnet Mask) - Perbaikan routing broadcast RIP versi 1
mempunyai karakteristik: 1. Distance Vector Routing Protocol 2. Menggunakan metric yaitu
hop count 3. Maximum hop count adalah 15. 16 dianggap sebagai unreachable 4.
Mengirimkan update secara periodic setiap 30 sec 5. Mengirimkan update secara broadcast ke
255.255.255.255 6. Mendukung 4 path Load Balancing secara default maximumnya adalah 6
7. Menjalankan auto summary secara default 8. Paket update RIP yang dikirimkan bejenis
UDP dengan nomor port 520 9. Bisa mengirimkan paket update RIP v.1 dan bisa menerima
paket update RIP v.1 dan v.2 10. Berjenis classful routing protocol sehingga tidak
menyertakan subject mask dalam paket update.Akibatnya RIP v.1 tidak mendukung VLSM
dan CIDR.
5. Mempunyai AD 120 b. RIPv2 RIP versi 2 - mendukung routing classfull dan routing classless
- info subnet dimasukkan dalam perbaikan routing - mendukung VLSM (Variabel Length
Subnet Mask) - perbaikan routing multicast Secara umum RIPv2 tidak jauh berbeda dengan
RIPv1. Perbedaan yang ada terlihat pada informasi yang ditukarkan antar router. Pada RIPv2
informasi yang dipertukarkan yaitu terdapat autenfikasi pada RIPv2 ini. Persamaan RIP v2
dengan RIP v1 : - Distance Vector Routing Protocol - Metric berupa hop count - Max hop
count adalah 15 - Menggunakan port 520 - Menjalankan auto summary secara default
PerbedaanRIP v2 dengan RIP v.1 : - Bersifat classless routing protocol, artinya menyertakan
field SM dalam paket update yang dikirimkan sehingga RIP v.2 mendukung VLSM & CIDR -
Mengirimkan paket update & menerima paket update versi 2 - Mengirimkan update ke alamat
multicast yaitu 224.0.0.9 - Auto Summary dapat dimatikan - Mendukung fungsi keamanan
berupa authenticationyang dapat mencegah routing update dikirim atauditerima dari sumber
yang tidak dipercaya 2. IGRP (Interior Gateway Routing Protocol) – menggunakan algoritma
distance vector
6. Protokol routing distance vector · Menggunakan composite metric yang terdiri atas
bandwidth, load, delay dan reliability · Update routing dilakukan secara broadcast setiap 90
detik Pengertian IGRP (Interior Gateway Routing Protocol) adalah protocol distance vector
yang diciptakan oleh perusahaan Cisco untuk mengatasi kekurangan RIP. Jumlah hop
maksimum menjadi 255 dan sebagai metric, IGRP menggunakan Bandwidth, MTU, Delay
Dan Load. IGRP adalah protocol routing yang menggunakan Autonomous System (AS) yang
dapat menentukan routing berdasarkan system, interior atau exterior. Administrative distance
untuk IGRP adalah 100 IGRP merupakan suatu penjaluran jarak antara vektor protokol,
bahwa masing-masing penjaluran bertugas untuk mengirimkan semua atau sebagian dari isi
table penjaluran dalam penjaluran pesan untuk memperbaharui pada waktu tertentu untuk
masing-masing penjaluran. Penjaluran memilih alur yang terbaik antara sumber dan tujuan.
Untuk menyediakan fleksibilitas tambahan, IGRP mengijinkan untuk melakukan penjaluran
multipath. Bentuk garis equal bandwidth dapat menjalankan arus lalu lintas dalam round
robin, dengan melakukan peralihan secara otomatis kepada garis kedua jika sampai garis
kesatu turun. Pada IGRP ini routing dilakukan secara matematik berdasarkan jarak. Untuk itu
pada IGRP ini sudah mempertimbangkan hal berikut sebelum mengambil keputusan jalur
mana yang akan ditempuh. Adapun hal yang harus diperhatikan: load, delay, bandwitdh,
realibility. Isi dari informasi routing adalah: Identifikasi tujuan baru, Mempelajari apabila
terjadi kegagalan. IGRP mengirimkan update routing setiap interval 90 detik. Update ini
advertise semua jaringan dalam AS. Kunci desain jaringan IGRP adalah: Secara otomatis
dapat menangani topologi yang komplek Kemampuan ke segmen dengan bandwidth dan delay
yang berbeda Skalabilitas, untuk fungsi jaringan yang besar Secara default, IGRP
menggunakan bandwidth dan delay sebagai metric. Untuk konfigurasi tambahan, IGRP dapat
dikonfigurasi menggunakan kombinasi semua varibel atau yang disebut dengan Composite
Metric. Variabel-variabel itu misalnya: bandwidth, delay, load, reliability Operasi IGRP
7. Masing-masing penjaluran secara rutin mengirimkan masing-masing jaringan lokal kepada
suatu pesan yang berisi salinan tabel penjaluran dari tabel lainnya. Pesan ini berisi tentang
biaya-biaya dan jaringan yang akan dicapai untuk menjangkau masing-masing jaringan
tersebut. Penerima pesan penjaluran dapat menjangkau semua jaringan didalam pesan
sepanjang penjaluran yang bisa digunakan untuk mengirimkan pesan. Tujuan dari IGRP •
Penjaluran stabil dijaringan kompleks sangat besar dan tidaka ada pengulangan penjaluran. •
Overhead rendah, IGRP sendiri tidak menggunakan bandwidth yang diperlukan untuk
tugasnya. • Pemisahan lalu lintas antar beberapa rute paralel. • Kemampuan untuk menangani
berbagai jenis layanan dengan informasi tunggal. • Mempertimbangkan menghitung laju
kesalahan dan tingkat lalu lintas pada alur yang berbeda. • Penjaluran stabil dijaringan
kompleks sangat besar dan tidaka ada pengulangan penjaluran • Overhead rendah, IGRP
sendiri tidak menggunakan bandwidth yang diperlukan untuk tugasnya Perubahan IGRP
Kemudian setelah melalui proses pembaharuan IGRP kemudian menjadi EIGRP (Enhanced
IGRP), persamaannya adalah IGRP dan EIGRP sama-sama kompatibel dan antara router-
router yang menjalankan EIGRP dan IGRP dengan autonomous system yang sama akan
langsung otomatis terdistribusi. Selain itu EIGRP juga akan memberikan tagging external
route untuk setiap route yang berasal dari Routing protocol non EIGRP, Routing protocol
IGRP dengan AS number yang sama. 3. OSPF (Open Short Path First) · Protokol routing link-
state · Merupakan open standard protokol routing yang dijelaskan di RFC 2328 ·
Menggunakan algoritma SPF untuk menghitung cost terendah · Update routing dilakukan
secara floaded saat terjadi perubahan topologi jaringan Pengertian OSPF (Open Shortest Path
First) merupakan sebuah routing protokol berjenis IGRP (InteriorGateway Routing Protocol)
yang hanya dapat bekerja dalam jaringan internal suatu ogranisasi atau perusahaan. Jaringan
internal maksudnya adalah jaringan di mana Anda masih memiliki hak untuk menggunakan,
mengatur, dan memodifikasinya. Atau dengan kata lain, Anda masih memiliki hak
administrasi terhadap jaringan tersebut. Jika Anda sudah tidak memiliki hak untuk
menggunakan dan mengaturnya, maka jaringan tersebut dapat dikategorikan sebagai jaringan
eksternal.
8. Selain itu, OSPF juga merupakan routing protokol yang berstandar terbuka. Maksudnya
adalah routing protokol ini bukan ciptaan dari vendor manapun. Dengan demikian, siapapun
dapat menggunakannya, perangkat manapun dapat kompatibel dengannya, dan di manapun
routing protokol ini dapat diimplementasikan. OSPF merupakan routing protokol yang
menggunakan konsep hirarki routing, artinya OSPF membagi-bagi jaringan menjadi beberapa
tingkatan. Tingkatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan
area. OSPF bekerja dengan sebuah algoritma yang disebut algoritma Dijkstra. Pertama sebuah
pohon jalur terpendek (shortest path tree) akan dibangun, dan kemudian routing table akan
diisi dengan jalur-jalur terbaik yang dihasilkan dari pohon tersebut. OSPF hanya mendukung
routing IP saja. OSPF memiliki 3 tabel di dalam router : • Routing table biasa juga disebut
sebagai Forwarding database. Database ini berisi the lowest cost untuk mencapai router-
router/network-network lainnya. Setiap router mempunyai Routing table yang berbeda-beda. •
Adjecency database, Database ini berisi semua router tetangganya. Setiap router mempunyai
Adjecency database yang berbeda-beda. • Topological database, Database ini berisi seluruh
informasi tentang router yang berada dalam satu networknya/areanya. Kelebihan dari OSPF
sebagai berikut Tidak menghasilkan routing loop Mendukung penggunaan beberapa metrik
sekaligus Dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan Membagi jaringan yang besar
mejadi beberapa area. Waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat Kekurangan dari
OSPF sebagai berikut : Membutuhkan basis data yang besar Lebih rumit 4. EIGRP (Enhanced
Interior Gateway Routing Protocol) – menggunakan algoritma advanced distance vector ·
Menggunakan protokol routing enhanced distance vector · Menggunakan cost load balancing
yang tidak sama · Menggunakan algoritma kombinasi antara distance vector dan link-state ·
Menggunakan Diffusing Update Algorithm (DUAL) untuk menghitung jalur terpendek
9. Pengertian EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) merupakan hasil
pengembangan dari routing ptotokol pendahulunya yaitu IGRP yang keduanya adalah routing
pengembangan dari CISCO. Pengembangan itu dihasilkan oleh perubahan dan bermacam-
macam tuntutan dalam jaringan Skala jaringan yang besar. EIGRP menggabungkan
kemampuan dari Link-State Protokol dan Distance Vector Protokol, terlebih lagi EIGRP
memuat beberapa protocol penting yang secara baik meningkatkan efisiensi penggunaannya
ke routing protocol lain. EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) adalah routing
protocol yang hanya di adopsi oleh router cisco atau sering disebut sebagai proprietary
protocol pada CISCO. Dimana EIGRP ini hanya bisa digunakan sesama router CISCO saja
dan routing ini tidak didukung dalam jenis router yang lain. Distance vector protocol merawat
satu set metric yang kompleks untuk jarak tempuh ke jaringan lainnya. EIGRP
menggabungkan juga konsep link state protocol. Broadcast-broadcast di-update setiap 90 detik
ke semua EIGRP router berdekatan. Setiap update hanya memasukkan perubahan jaringan.
EIGRP sangat cocok untuk jaringan besar. Pada EIGRP ini terdapat dua tipe routing protokol
yaitu dengan distance vektor dan dengan Link state. IGRP dan EIGRP sama-sama sudah
mempertimbangkan masalah bandwitdh yang ada dan delay yang terjadi. EIGRP sering
disebut juga Hybrid-Distance-Vector Routing Protocol, karena cara kerjanya menggunkan dua
tipe routing protocol,yaitu Distance vector protocol dan Link-State protocol, Dalam pengertian
bahwa routing EIGRP sebenarnya merupakan distance vector protocol tetapi prinsip kerjanya
menggunakan links-states protocol.sehingga EIGRP disebuat sebagai hybrid-distance-
vector,mengapa dikatakan demikian karena prinsip kerjanya sama dengan links-states protocol
yaitu mengirimkan semacam hello packet. Algoritma EIGRP EIGRP memiliki sistem
pembangunan routing protocol dengan membuat sebuah algoritma yang dikenal dengan nama
DUAL. Dual digunkan untuk mengkalkulasi dan membangun sebuah routing table.DUAL
digunakan untuk memastikan sebuah jalur untuk sebuah network dan menyediakan sebuah
loopless routing environment.agar membantu mengirimkan sebuah packet ke sebuah jaringan,
DUAL mengirimkan sebuah packet query kepada network yang berseberangan denganya
maupun router yang terkoneksi langsung dengan dia. Selama mengirimkan query packet
,setiap router akan melanjutkan untuk meneruskan query packet tersebut sampai sebuah router
akan mengirimkan sebuah replay packet sebagai informasi bagaimana caranya untuk menuju
ke sebuah jaringan tertentu. Ketika replay paket telah diterima oleh router yang mengirimkan
query packet ,DUAL akan mengkalkulasi dan menentukan router yang mana yang akan
menjadi Successor dan router yang mana yang akan menjadi feasible successor. Successor
akan menjadi jalur yang utama,dan jalur yang terdekat,yang paling efissien yang untuk
menuju kesebuah network yang dapat di jangkau oleh DUAL.Jalur successor router
dikalkulasikan dengan
10. menggunakan Delay,bandwidth,dan factor-faktor yang lain.sedangkan feasible successor
adalah jalur backup atau jalur cadangan yang akan digunakan ketika router tidak memilih jalur
successornya.dan tidak digharuskan sebuah router yang menggunkan protocol EIGRP
menentukan feasible successor. Ketika successor atupun feasible successor jatuh,Maka DUAL
kan mengirimkan kembali query packet ke masing-masing router dan meletkakn jalur yang
telah ia pelajri dari pengiriman query paket akan disimpan dalam sebuah routing table. DUAL
memungkinkan router EIGRP untuk menentukan apakah jalur yang diberikan oleh router
tetangga looped atau free-loop dan mengizinkan router yang menggunakan protocol EIGRP
untuk menemukan jalur alternatif tanpa harus menunggu update dari router lain. Struktur Data
EIGRP EIGRP menggunakan beberapa tipe packet : Hello packet dikirim secara multicast ke
IP Address 224.0.0.10. EIGRP akan mengirimkan hello packet untuk mengetahui apakah
router-router tetangganya masih hidup ataukah dalam keadaan mati Pengiriman hello packet
tersebut bersifat simultant, dalam hello packet tersebut mempunyai hold time, bila dalam
jangka waktu hold time router tetangga tidak membalas hello paket tadi maka router tersebut
akan dianggap dalam keadaan mati. Biasanya hold time itu 3x waktunya hello packet, hello
packet defaultnya 15 second. Lalu DUAL akan meng-kalkulasi ulang untuk pathnya dan tidak
memerlukan. Update packets digunakan untuk menyampaikan tujuan yang dapat dijangkau
oleh router. Ketika sebuah router baru ditemukan Update packets dikirim secara unicast
sehingga router dapat membangun topologi table.dalam kasus lain, Update packets dikirim
secara multicast untuk perubahan link-cost. Acknowledgement Packet adalah Hello packet
yang tidak berisikan data, packet Acknowledgement memuat non zero acknowledgement
number dan selalu dikirimkan dengan mengunakan unicast address, acknowledgement
merupakan sebuah pemberitahuan bahwa paket datanya telah diterima. query packets adalah
sebuah request atau permintaan yang dilakukan secara multicast yang akan meminta sebuah
route. Selama mengirimkan query packet ,setiap router akan melanjutkan untuk meneruskan
query packet tersebut sampai sebuah router akan mengirimkan sebuah replay packet sebagai
informasi bagaimana caranya untuk menuju ke sebuah jaringan tertentu. reply packets dikirim
apabila router tujuan tidak memiliki feasible successors. Reply packets dikirim untuk
merespon Query packet yang menginstrusikan bahwa router pengirim tidak
memperhitunghkan ulang jalurnya karena feasible successors masih tetap ada. Reply packets
adalah packet unicast yang dikirim ke router yang mengirimkan Query packet. Teknologi
EIGRP Untuk menyediakan proses routing yang handal EIGRP menggunakan 4 teknologi
yang dikombinasikan dan membedakannya dengan routing protocol yang lain. Neighbor
discovery/recovery, Mekanisme neighbor discovery/recovery mengijinkan router secara
dinamis mempelajari router lain yang secara langsung terhubung ke jaringan mereka. Routers
juga harus mengetahui ketika router tetangganya tidak dapat lagi dijangkau. Proses ini dicapai
dengan low-overhead yang secara periodik mengirimkan hello packet yang kecil. Selama
router menerima Hello packet dari
11. Router tetangga, router tersebut menganggap bahwa router tetangga tersebut masih berfungsi.
Dan keduanya masih bisa melakukan pertukaran informasi. Reliable Tansport Protocol (RTP)
bertanggung jawab untuk menjamin pengiriman dan penerimaan packet EIGRP ke semua
router. RTP juga mendukung perpaduan pengiriman packet secara unicast ataupun multicast.
Untuk efisiensi hanya beberapa packet EIGRP yang dikirimkan. Pada jaringan multi access
yang mempunyai kemampuan untuk mengirimkan packet secara multicast seperti Ethernet,
tidak perlu mengirimkan Hello packet ke semua router tetangga secara individu. Untuk alasan
tersebut, EIGRP mengirimkan single multicast hello packet yang berisi sebuah indicator yang
menginformasikan si penerima bahwa packet tidak perlu dibalas. Tipe packet yang lain seperti
update packet mengindikasikan bahwa balasan terhadap packet tersebut diperlukan. RTP
memuat sebuah ketentuan untuk mengirimkan packet multicast secara cepat ketika balasan
terhadap packet sedang ditunda, yang membantu memastikan sisa waktu untuk convergence
rendah didalam keberadaan bermacam-macam kecepatan links. DUAL finite-state machine
menaruh keputusan proses untuk semua perhitungan jalur dengan mengikuti semua jalur yang
telah dinyatakan oleh semua router tetangga. DUAL menggunakan informasi tentang jarak
untuk memilih jalur yang efisien, jalur loop-free dan memilih jalur untuk penempatan di
dalam tabel routing berdasarkan successors yang telah dibuat oleh DUAL, successor adalah
router yang berdekatan yang digunakan untuk meneruskan packet yang mempunyai nilai cost
paling sedikit dengan router tujuan dan dijamin tidak menjadi bagian dari routing loop. ketika
perubahan topologi terjadi, DUAL mencoba mencari successors. Jika ditemukan, DUAL
menggunakannya untuk menghindari penghitungan jalur yang tidak diperlukan.,DUAL juga
membuat route back –up(jalur cadangan) yang disebut fesible successor. Potocol-dependent
modules bertanggung jawab pada layer network yang memerlukan protocol khusus. Misalnya
IP-EIGRP module yang bertanggung jawab untuk mengirim dan menerima packet EIGRP
yang telah dienkapsulasi di dalam protocol IP. IP-EIGRP juga bertanggung jawab untuk
menguraikan packet EIGRP dan memberitahukan pada DUAL tentang informasi yang baru
saja diterima. 5. BGP (Border Gateway Protocol) – menggunakan algoritma distance vector ·
Menggunakan routing protokol distance vector · Digunakan antara ISP dengan ISP dan client-
client · Digunakan untuk merutekan trafik internet antar autonomous system Pengertian
Border Gateway Protocol (BGP) merupakan salah satu jenis routing protokol yang digunakan
untuk koneksi antar Autonomous System (AS), dan salah satu jenis routing protokol yang
banyak digunakan di ISP besar (Telkomsel) ataupun perbankan. BGP termasuk dalam kategori
routing protokol jenis Exterior Gateway Protokol (EGP). Dengan adanya EGP, router dapat
melakukan pertukaran rute dari dan ke luar jaringan lokal Auotonomous System (AS). BGP
mempunyai skalabilitas yang tinggi karena dapat melayani pertukaran routing pada beberapa
organisasi besar. Oleh karena itu BGP dikenal dengan routing protokol yang sangat rumit dan
kompleks. BGP merupakan salah satu jenis routing protocol yang ada di dunia komunikasi
data. Sebagai sebuah routing protocol, BGP memiliki kemampuan melakukan pengumpulan
rute, pertukaran rute dan
12. Menentukan rute terbaik menuju ke sebuah lokasi dalam jaringan. Routing protocol juga pasti
dilengkapi dengan algoritma yang pintar dalam mencari jalan terbaik. Namun yang
membedakan BGP dengan routing protocol lain seperti misalnya OSPF dan IS-IS ialah, BGP
termasuk dalam kategori routing protocol jenis Exterior Gateway Protocol (EGP). BGP
merupakan distance vector exterior gateway protocol yang bekerja secara cerdas untuk
merawat path-path ke jaringan lainnya. Update – update dikirim melalui koneksi TCP.
Karakteristik BGP Menggunakan algoritma routing distance vektor.Algoritma routing
distance vector secara periodik menyalin table routing dari router ke router. Perubahan table
routing di update antar router yang saling berhubungan pada saat terjadi perubahan topologi.
1. Digunakan antara ISP dengan ISP dan client-client. 2. Digunakan untuk merutekan trafik
internet antar autonomous system. 3. BGP adalah Path Vector routing protocol.Dalam proses
menentukan rute-rute terbaiknya selalu mengacu kepada path yang terbaik dan terpilih yang
didapatnya dari router BGP yang lainnya. 4. Router BGP membangun dan menjaga koneksi
antar-peer menggunakan port nomor 179. 5. Koneksi antar-peer dijaga dengan menggunakan
sinyal keepalive secara periodik. 6. Metrik (atribut) untuk menentukan rute terbaik sangat
kompleks dan dapat dimodifikasi dengan fleksibel. 7. BGP memiliki routing table sendiri yang
biasanya memuat prefiks-prefiks routing yang diterimanya dari router BGP lain BGP memiliki
kemampuan untuk mengontrol dan mengatur trafik-trafik dari sumber berbeda di dalam
network multi-home (tersambung ke lebih dari 1 ISP/Internet Service Provider). Tujuan utama
BGP adalah untuk memperkenalkan kepada publik di luar network (upsteram provider atau
peer) tentang rute atau porsi spasi address yang dimiliki dengan “meminta izin” membawa
data ke suatu spasi address tujuan (meng- advertise). Salah satu kelemahan yang mungkin
dihadapi oleh BGP routing adalah ia mempublikasikan rute yang tidak diketahui bagaimana
cara mencapainya. Ini dinamakan black-holing, yaitu melakukan advertise, atau meminta izin
untuk membawa data, tetapi beberapa bagian spasi address adalah milik orang lain, akibatnya
proses advertise malah menyulitkan. Beberapa versi BGP BGP versi 1 Ukuran message 8 –
1024 byte. Terdapat 8 bit field Direction yang menandkan arah yang diambil oleh informasi
routing. Lima kemungkinan field Direction: Up, Down, Horizontal, EGP-derived information,
Incomplete BGP versi 2 Ukuran message 19 – 4096 byte. Menghilangkan konsep up, down,
dan horizontal di antara AS-AS Menambahkan konsep path-attribute.
13. BGP versi 3 Ukuran message 19 – 4096 byte Mengklarifikasi prosedur pendistribusian rute-
rute BGP di antara speaker-speaker dalam sebuah AS. Meningkatkan restriksi terhadap
penggunaan path attribute Next-hop BGP versi 4 Ukuran message 19 – 4096 byte. Path
atribute AS telah dimodifikasi sehingga set AS-AS dapat digambarkan sebagaimana AS
individual. Inter-AS Metric path attribute telah didefinisikan ulang sebagai Multi-Exit
Discriminator path attribute. Local preference path attribute ditambahkan. Aggregator path
attribute ditambahkan. Dukungan untuk CIDR (Classless Inter Domain Routing) Ringkasan
Operasi BGP Saat sebuah router BGP baru dibangun, peer-peer BGP dengan sendirinya
melakukan pertukaran tabel routing yang mereka miliki, setelah itu peer-peer mengirim
notifikasi atau pemberitauan berkaitan dengan perubahan yang terjadi pada tabel routing.
Update message memberi informasi peer BGP hanya untuk satu path. Bila perubahan yang
timbul mempengaruhi banyak path, maka multiupdate, message perlu dikirim. Setelah BGP
menghimpun update-update routingnya dari beragam AS, protokol akan membuat keputusan
untuk mengambil path spesifik untuk masing-masing rute tujuan. Biasanya hanya satu path
yang dibutuhkan untuk mencapai satu tujuan. BGP menggunakan atribut path (path attribute)
yang dilepas kepadanya melalui update message agar bisa menentukan satu path terbaik bagi
setiap tujuan. Ada dua bentuk sistem koneksi transport protocol yang penting dimengerti.
Mereka saling bertukar pesan (message) untuk membuka dan mengkonfirmasi parameter-
parameter koneksi. Alur data awal yang dihasilkan tidak lain berupa keseluruhan tabel routing
BGP, yang selanjutnya beberapa update penambahan dikirim sebagai perubahan pada tabel
routing. BGP dalam hal ini tidak menuntut refresh secara periodik atas keseluruhan tabel
routing. Oleh karena itu, BGP speaker harus memelihara versi terkini keseluruhan tabel
routing BGP dari semua peer-nya selama durasi koneksi tertentu. Pesan KeepAlive dikirim
secara periodik untuk memastikan kelancaran koneksi. Pesan Notification dikirim untuk
merespon adanya error atau kondisi-kondisi khusus yang terjadi. Jika sebuah koneksi
menemukan sebuah error, pesan Notification segera dikirim dan koneksi pun ditutup.
Perangkat Hardware & Software untuk Komunikasi BGP Perlengkapan yang dibutuhkan
adalah router komersial seperti Cisco router dan Bay router atau klon-klon PC yang
menjalankan Linux, BSD, atau varian Unix lainnya dibantu dengan program yang dinamakan
gated untuk memanage BGP. eBGP vs iBGP BGP mensupport dua tipe pertukaran informasi
routing: Pertukaran di antara AS-AS yang berbeda (external BGP atau eBGP) Pertukaran
dalam satu AS tunggal (internal BGP atau iBGP) Sebuah sistem BGP berbagi informasi
reachabilitas network dengan sistem-sitem BGP berdekatan lainnya yang dikenal dengan
neighbor atau peer. Sistem BGP tersusun atas grup-grup (groups). Dalam sebuah grup BGP
internal, semua peer anggota grup (internal peer) berada dalam AS yang sama. Grup internal
14. Menggunakan rute-rute dari IGP untuk memutuskan penyampaian atau forwarding address-
adress. Mereka juga menyebarkan rute-rute eksternal di antara router-router internal lain yang
menjalankan BGP internal, menghitung next hop dengan mengambil hop BGP yang diterima
dengan rute, lalu memutuskannya menggunakan informasi yang diperoleh dari salah satu IGP.
eBGP dan iBGP saling berbagi protokol level dasar yang sama untuk bertukar rute dan juga
berbagi algoritma. Namun eBGP digunakan untuk bertukar rute di antara AS yang berbeda,
sedang iBGP digunakan untuk bertukar rute di antara AS yang sama. Dalam faktanya, iBGP
termasuk salah satu “interior routing protocol” yang dapat digunakan untuk melakukan
routing aktif dalam sebuah network. Perbedaan utama eBGP dan iBGP adalah bahwa eBGP
tidak bosan-bosannya mencoba meng-advertise setiap rute BGP yang diketahui ke semua
orang sehingga mungkin harus digunakan filter untuk menghentikannya. Sedang iBGP pada
dasarnya cukup sulit bekerja karena iBGP tidak meredistribusi rute- rute. Speaker iBGP dalam
lingkungan network harus melakukan peer dengan semua speaker iBGP lain untuk
membuatnya dapat bekerja (routing mesh). AS Number (ASN) ASN merupakan nomor unik
yang mengidentifikasikan AS-AS. Nomor ini diatur oleh ARIN (Autonomous Number from
The American Registry for Internet Numbers). Kondisi yang harus dipenuhi untuk
mendapatkan nomor AS: Unique Routing Policy Multi-homed Site AS-Path Setiap kali
sebuah rute disebarkan melalui BGP, ia akan diberi ‘perangko’ dengan sebuah nomor AS (AS
number) dari router yang menyelenggarakannya. Rute ini bergerak dari satu AS ke AS lain
sehingga membentuk sebuah alur atau path (AS-Path) Kegunaan AS-Path: Memberikan
penelusuran diagnostik terhadap routing dalam sebuah network. Merupakan salah satu nomor
metric yang menetapkan bagimana rute-rute yang “didengar” melalui BGP dimasukkan ke
dalam tabel routing IP. Memungkinkan untuk melakukan routing policy, misalkan ketika kita
ingin mengambil rute tertentu. BGP Message Open: untuk membuat koneksi BGP di antara 2
sistem BGP Update: untuk melakukan pertukaran informasi reachabilitas network. KeepAlive:
untuk menetapkan apakah sebuah link atau host fail atau tidak lagi eksis. Notification: dikirim
ketika kondisi error terdeteksi; menyebabkan sesi BGP dan koneksi TCP di antara sistem-
sistem BGP akan ditutup.

Latihan soal
1. Apakah yang dimaksud routing?
2. Bagaimanakah konsep dasar routing?
3. Sebutkan 3 bagian cara kerja routing static!
4. Apakah fungsi rute – rute pada IGP?
5. Apakah kelemahan BGP routing?

Jawaban
1. Proses dimana suatu router menforward paket ke jaringan yang dituju
2. Bahwa router meneruskan paket-paket IP berdasarkan pada IP address tujuan yang ada dalam
header IP paket. Dia mencocokkan IP address tujuan dengan routing table dengan harapan
menemukan kecocokan entri , jika tidak ada kecocokan entri yang ada dalam routing table, dan
tidak ada default route, maka router tersebut akan membuang paket tersebut
3. Administrator jaringan yang mengkonfigurasi router • Router melakukan routing berdasarkan
informasi dalam table routing • Routing statis digunakan untuk melewatkan paket data
Administrative Distance
4. Memutuskan penyampaian atau forwarding address-adress
5. Mempublikasikan rute yang tidak diketahui bagaimana cara mencapainya

Penskoran

No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100

Nilai = Betul x 20
PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEDUDAYAAN
SMK NEGERI 1 DOMPU
Jalan Sultan Hasanuddin No.21Telp. (0373) 21126Dompu 84217
Website : http//www.smknegeri1dompu.sch.id
Email :[email protected]@yahoo.co.id

RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Dompu
Mata Pelajaran : Administrasi Infrastruktur Jaringan
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : XI / 3 (Tiga)
Tahun Pelajaran : 2020 / 2021
Alokasi Waktu : 18x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi
diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standard
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir,
menjadikan gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik
dibawah pengawasan langsung..
Kompetensi Dasar
3.5 Menganalisis permasalahan routing statis
4.5 Memperbaiki konfigurasi routing statis

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.5 Menganalisis permasalahan routing statis
3.5.1 Mengetahui permasalahan routing statis
3.5.2 Mengatasi permasalahan routing statis
4.5 Memperbaiki konfigurasi routing statis
4.5.1 Menguji konfigurasi routing statis
4.5.2 Menilaikonfigurasi routing statis

D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menghubungkan permasalahan
routing statis dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat membagi permasalahan routing
statis dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menguji konfigurasi routing statis
dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menilai konfigurasi routing statis
dengan tepat

E. Materi Pembelajaran
Permasalahan dan konfigurasi routing statis

F. Pendekatan, Strategi, Metode


Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Problem Solving Learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.

G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 - 3
N Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
o
1 Pendahuluan Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai 15 Menit
pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.
Merumuskan Uraian Masalah
1. Guru meminta peserta didik untuk melihat materi tentang permasalahan
routing statis
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya
agar dapat mudah dipahami
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi dan merumuskan masalah dari materi
yang disajikan oleh guru
Mengembangkan Kemungkinan Penyebab
1. Guru menugaskan peserta didik untuk mencari penyebab permasalahan
routing statis
2. Pesera didik berusaha untuk dapat permasalahan, membagi, menguji,
2 Kegiatan Inti menilai permasalahan routing statis
3. Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik
dapat permasalahan, membagi, menguji, menilai permasalahan routing
statis
4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang
permasalahan, membagi, menguji, menilai permasalahan routing statis
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang
lainnya memberikan tanggapan
Mengetes Penyebab
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau informasi
tentang penyebab atau permasalahan permasalahan routing statis
2. Peserta didik mencoba membagi, menguji, menilai permasalahan routing
statis petunjuk dari guru sebagai pembuktian pengujian hipotesis
Mengevaluasi
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang membagi, menguji, menilai
permasalahan routing statis
2. Guru menugaskan peserta didik untuk membagi, menguji, menilai
permasalahan routing statis
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk membagi, menguji,
menilai permasalahan routing statis
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang
sedang maju untuk mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari
temannya
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang
permasalahan dan konfigurasi routing statis
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara
3 Penutup individu untuk mengerjakannya. 15 Menit
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang
permasalahan dan konfigurasi routing statis
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta
didik untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup

Alat/ bahan, Media Pembelajaran


Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian

Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan : Praktek

URAIAN MATERI
Routing, adalah sebuah proses untuk meneruskan paket-paket jaringan dari satu jaringan ke jaringan
lainnya melalui sebuah internetwork. Routing juga dapat merujuk kepada sebuah metode
penggabungan beberapa jaringan sehingga paket-paket data dapat hinggap dari satu jaringan ke
jaringan selanjutnya. Untuk melakukan hal ini, digunakanlah sebuah perangkat jaringan yang disebut
sebagai router. Router-router tersebut akan menerima paket-paket yang ditujukan ke jaringan di luar
jaringan yang pertama, dan akan meneruskan paket yang ia terima kepada router lainnya hingga
sampai kepada tujuannya.
Static routing (Routing Statis) adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statik yang di setting
secara manual oleh para administrator jaringan. Routing static pengaturan routing paling sederhana
yang dapat dilakukan pada jaringan komputer.  Menggunakan routing statik murni dalam sebuah
jaringan berarti mengisi setiap entri dalam  forwarding  table  di  setiap router yang berada di jaringan
tersebut.
Penggunaan  routing  statik  dalam  sebuah  jaringan  yang  kecil  tentu  bukanlah suatu masalah, 
hanya  beberapa  entri  yang  perlu  diisikan  pada  forwarding table di setiap router. Namun Anda
tentu dapat membayangkan bagaimana jika harus melengkapi forwarding table di setiap router yang 
jumlahnya  tidak sedikit dalam  jaringan yang besar.

Dynamic Routing (Router Dinamis) adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel


routing secara otomatis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling
berhubungan antara router lainnya. Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat
berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi satu dengan yang lain dan
saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan
jaringannya. Dengan cara ini, router-router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu
meneruskan data ke arah yang benar. Dengan kata lain, routing dinamik adalah proses pengisian data
routing di table routing secara otomatis.
Dynamic routing mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan
paket dari sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus
ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router
mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing berubah,
sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router.
Perbedaan Static Routing dan Dynamic Routing
Pada dasarnya perbedaan antara routing statis dengan routing dinamis adalah cara mengenalkan alamat
networknya.
     1.    Routing dinamis pada prinsipnya hanya mengenalkan network yang berhubungan dengan
router yang bersangkutan (tanpa mengetahui subnet masknya). Sedangkan Routing Statis
harus mengenalkan setiap alamat pada setiap network yang ingin dituju, jadi harus tahu
semua alamat network yang ingin dituju. Semakin luas jaringannya, maka table routenya pun
semakin banyak dan lebih rumit dibandingkan dengan Routing Dinamis.
2.    Routing Dinamis sangat cocok untuk topologi jaringan yang lingkupnya besar (terhubung ke
banyak network).
Sedangkan routing statis cocok untuk topologi jaringan yang simple. 
Kelebihan Routing Statis 
1.    Beban kerja router terbilang lebih ringan dibandingkan dengan routing dinamis. Karena pada saat
konfigurasi router hanya mengupdate sekali saja ip table yang ada.
     2.    Pengiriman paket data lebih cepat karena jalur atau rute sudah di ketahui terlebih dahulu.
3.    Deteksi dan isolasi kesalahan pada topologi jaringan lebih mudah
Kekurangan Routing Statis  
     Harus tahu semua alamat network yang akan dituju beserta subnet mask dan next hoopnya
(gateway nya)
Kelebihan Routing Dinamis 
      1.    Hanya mengenalkan alamat network yang terhubung langsung dengan routernya.
 2.   Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada.
 3.    Bila terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua router mengkonfigurasi.
Hanya router-router yang berkaitan. 
Kekurangan Routing Dinamis
      1.    Beban kerja router lebih berat karena selalu memperbarui ip table pada tiap waktu tertentu.
      2.    Kecepatan pengenalan network terbilang lama karena router membroadcast ke semua
router
hingga ada yang cocok.
      3.    Setelah konfigurasi harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua
Alamat
IP yang ada.
      4.    Susah melacak permasalahan pada suatu topologi jaringan lingkup besar

Latihan soal
1. Bagaimanakah cara kerja router?
2. Apakah yang dimaksud routing?
3. Sebutkan kekurangan routing dinamis!
4. Apakah kekurangan dari routing statis?
5. Sebutkan kelebihan dari routing statis!

Jawaban
1. Menerima paket-paket yang ditujukan ke jaringan di luar jaringan yang pertama, dan akan
meneruskan paket yang ia terima kepada router lainnya hingga sampai kepada tujuannya.
2. Sebuah proses untuk meneruskan paket-paket jaringan dari satu jaringan ke jaringan lainnya
melalui sebuah internetwork.
3. Beban kerja router lebih berat karena selalu memperbarui ip table pada tiap waktu tertentu.
Kecepatan pengenalan network terbilang lama karena router membroadcast ke semua router hingga
ada yang cocok.
4. Harus tahu semua alamat network yang akan dituju beserta subnet mask dan next hoopnya
(gateway nya)
5. Beban kerja router terbilang lebih ringan dibandingkan dengan routing dinamis. Karena pada saat
konfigurasi router hanya mengupdate sekali saja ip table yang ada.
     Pengiriman paket data lebih cepat karena jalur atau rute sudah di ketahui terlebih dahulu.
     Deteksi dan isolasi kesalahan pada topologi jaringan lebih mudah

Penskoran

No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100

Nilai = Betul x 20
PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEDUDAYAAN
SMK NEGERI 1 DOMPU
Jalan Sultan Hasanuddin No.21Telp. (0373) 21126Dompu 84217
Website : http//www.smknegeri1dompu.sch.id
Email :[email protected]@yahoo.co.id

RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Dompu
Mata Pelajaran : Administrasi Infrastruktur Jaringan
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : XI / 4 (Empat)
Tahun Pelajaran : 2020 / 2021
Alokasi Waktu : 24x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi
diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standard
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir,
menjadikan gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik
dibawah pengawasan langsung.
Kompetensi Dasar
3.6 Mengevaluasi routing dinamis
4.6 Mengkonfigurasi routing dinamis

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.6 Mengevaluasi routing dinamis
3.6.1 Memahami routing dinamis
3.6.2 Menyimpulkan routing dinamis
4.6 Mengkonfigurasi routing dinamis
4.6.1 Menghubungkan routing dinamis
4.6.2 Mendemonstrasikan routing dinamis

D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menyimpulkan routing dinamis
dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menilai routing dinamis dengan
tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menghubungkan routing dinamis
dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat membandingkan routing dinamis
dengan tepat

E. Materi Pembelajaran
Routing dinamis

F. Pendekatan, Strategi, Metode


Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Project Based Learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.

G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 - 4
N Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
o
1 Pendahuluan Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai 15 Menit
pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.
Penentuan Pertanyaan Mendasar
1. Guru meminta peserta didik untuk memperhatikan video yang ada di layar
komputer tentang routing dinamis
2. Guru meminta peserta didik memperhatikan dan menyimak tayangan video
tersebut
3. Peserta didik membuat catatan kecil tentang materi atau video yang belum
jelas untuk ditanyakan pada guru
4. Peserta didik mengajukan pertanyaan dari materi yang telah dicatat untuk
acuan dalam mempraktekkan routing dinamis
Mendesain Perencanaan Proyek
1. Peserta didik bertanya untuk memperoleh penjelasan yang mendetail dari
guru dari tayangan video yang telah diputar
2. Guru menjelaskan dari masing – masing pertranyaan dari peserta didik agar
peserta didik memahaminya
3. Guru mempraktekkan cara menghubungkan routing di depan peserta didik
4. Peserta didik memperhatikan dan mencoba praktek merakit komputer
sendiri
Menyusun Jadwal
1. Peserta didik memahami penjelasan cara menghubungkan routing dinamis
2 Kegiatan Inti dari guru
2. Guru membuat jadwal untuk mengetes peserta didik dalam
menghubungkan routing dinamis
3. Guru memberi tahukan jadwal menghubungkan routing dinamis ke pada
peserta didik
4. Peserta didik mendengarkan penjelasan atau informasi dari guru
Memonitor Peserta Didik dan Kemajuan Proyek
1. Guru memanggil peserta didik sesuai absen untuk maju menyimpulkan,
menilai, menghu bungkan dan mem bandingkan routing dinamis
2. Peserta didik maju satu persatu sesuai dengan panggilan guru
3. Peserta didik menyimpulkan, menilai, menghu bungkan dan mem
bandingkan routing dinamis
4. Guru memperhatikan peserta didik dalam merakit komputer dan
mengarahkan jika ada peserta didik yang belum tahu
Menguji Hasil dan Mengevaluasi Pengalaman
1. Guru mengamati hasil yang telah dibuat oleh peserta didik
2. Guru menguji hasil dari peserta didik permasalahan routing dinamis
3. Peserta didik mengamati penjelasan guru jika ada salah dalam permasalahan
routing dinamis
4. Guru mengevaluasi dari hasil peserta didik dalam permasalahan routing
dinamis
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang
permasalahan routing dinamis
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara
3 Penutup individu untuk mengerjakannya. 15 Menit
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan
tentangpermasalahan routing dinamis
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta
didik untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup

Alat/ bahan, Media Pembelajaran


Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian

Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan : Praktek

URAIAN MATERI
Router Dinamis
Router dinamis adalah router yang me-rutekan jalur yang dibentuk secara otomatis oleh router itu
sendiri sesuai dengan konfigurasi yang dibuat. Jika ada perubahan topologi antar jaringan, router
otomatis akan membuat ruting yang baru.
Routing dinamis merupakan routing protocol digunakan untuk menemukan network serta untuk
melakukan update routing table pada router. Routing dinamis ini lebih mudah dari pada menggunakan
routing statis dan default, akan tetapi ada perbedaan dalam proses-proses di CPU router dan
penggunaan bandwidth dari link jaringan.
Keuntungan dan Kerugian Router Dinamis
Keuntungan routing dinamis diantaranya :
 Hanya mengenalkan alamat yang terhubung langsung dengan routernya (kaki-kakinya).
 Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada.
 Bila terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua router mengkonfigurasi. Hanya
router-router yang berkaitan.
Kerugian routing dinamis diantaranya:
 Beban kerja router lebih berat karena selalu memperbarui ip table pada setiap waktu tertentu.
 Kecepatan pengenalan dan kelengkapan ip table terbilang lama karena router membroadcast
ke semua router sampai ada yang cocok sehingga setelah konfigurasi harus menunggu
beberapa saat agar setiap router mendapat semua alamat IP yang ada.
C. Macam – macam Protokol pada Routing Dinamis
Macam-macam protokol routing dinamis adalah :
1. RIP (Routing Information Protocol) – menggunakan algoritma distance vector
– Routing protokol distance vector
– Metric berdasarkan hop count untuk pemilihan jalur terbaik
– Jika hop count lebih dari 15, paket dibuang
– Update routing dilakukan secara broadcast setiap 30 detik
RIP merupakan routing information protokol yang memberikan routing table berdasarkan router yang
terhubung langsung, Kemudian router selanjutnya akan memberikan informasi router selanjutnya yang
terhubung langsung dengan itu. Adapun informasi yang dipertukarkan oleh RIP yaitu : Host, network,
subnet, rute default.
RIP terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
a. RIPv1 (RIP versi 1)
– Hanya mendukung routing classfull
– Tidak ada info subnet yang dimasukkan dalam perbaikan routing
– Tidak mendukung VLSM (Variabel Length Subnet Mask)
– Perbaikan routing broadcast
Routing Information protocol versi 1 mempunyai karakteristik:
1. Distance Vector Routing Protocol
2. Menggunakan metric yaitu hop count
3. Maximum hop count adalah 15. 16 dianggap sebagai unreachable
4. Mengirimkan update secara periodic setiap 30 sec
5. Mengirimkan update secara broadcast ke 255.255.255.255
6. Mendukung 4 path Load Balancing secara default maximumnya adalah 6
7. Menjalankan auto summary secara default
8. Paket update RIP yang dikirimkan bejenis UDP dengan nomor port 520
9. Bisa mengirimkan paket update RIP v.1 dan bisa menerima paket update RIP v.1 dan v.2
10. Berjenis classful routing protocol sehingga tidak menyertakan subject mask dalam paket
update.Akibatnya RIP v.1 11. tidak mendukung VLSM dan CIDR.
12. Mempunyai AD 120
 b. RIPv2 (RIP versi 2)
– mendukung routing classfull dan routing classless
– info subnet dimasukkan dalam perbaikan routing
– mendukung VLSM (Variabel Length Subnet Mask)
– perbaikan routing multicast
Secara umum RIPv2 tidak jauh berbeda dengan RIPv1. Perbedaan yang ada terlihat pada informasi
yang ditukarkan antar router. Pada RIPv2 informasi yang dipertukarkan yaitu terdapat autenfikasi pada
RIPv2 ini.
Persamaan RIP v2 dengan RIP  v1 :
– Distance Vector Routing Protocol
– Metric berupa hop count
– Max hop count adalah 15
– Menggunakan port 520
– Menjalankan auto summary secara default
Perbedaan RIP v2 dengan RIP v.1 :
– Bersifat classless routing protocol, artinya menyertakan field SM dalam paket update yang
dikirimkan sehingga RIP v.2 mendukung VLSM & CIDR
– Mengirimkan paket update & menerima paket update versi 2
– Mengirimkan update ke alamat multicast yaitu 224.0.0.9
– Auto Summary dapat dimatikan
– Mendukung fungsi keamanan berupa authenticationyang dapat mencegah routing update dikirim
atauditerima dari sumber yang tidak dipercaya
2. IGRP (Interior Gateway Routing Protocol) – menggunakan algoritma distance vector
– Protokol routing distance vector
– Menggunakan composite metric yang terdiri atas bandwidth, load, delay dan reliability
– Update routing dilakukan secara broadcast setiap 90 detik
Interior Gateway Routing Protocol (IGRP) adalah sebuah routing protocol berpemilik yang
dikembangkan pada pertengahan tahun 1980-an oleh Cisco Systems, Inc Cisco tujuan utama dalam
menciptakan IGRP adalah untuk menyediakan protokol yang kuat untuk routing dalam sistem otonomi
(AS). IGRP memiliki hop maksimum 255, tetapi defaultnya adalah 100. IGRP menggunakan
bandwidth dan garis menunda secara default untuk menentukan rute terbaik dalam sebuah
internetwork (Composite Metrik).
Pada IGRP ini routing dilakukan secara matematik berdasarkan jarak. Untuk itu pada IGRP ini sudah
mempertimbangkan hal berikut sebelum mengambil keputusan jalur mana yang akan ditempuh.
Adapun hal yang harus diperhatikan: load, delay, bandwitdh, realibility.
3. OSPF (Open Short Path First) – menggunakan algoritma link-state
– Protokol routing link-state
– Merupakan open standard protokol routing yang dijelaskan di RFC 2328
– Menggunakan algoritma SPF untuk menghitung cost terendah
– Update routing dilakukan secara floaded saat terjadi perubahan topologi jaringan
OSPF adalah sebuah protocol standar terbuka yang telah dimplementasikan oleh sejumlah vendor
jaringan.  Jika Anda memiliki banyak  router, dan tidak semuanya adalah cisco, maka Anda tidak
dapat menggunakan EIGRP, jadi pilihan Anda tinggal RIP v1, RIP v2, atau OSPF. Jika itu adalah
jaringan besar, maka pilihan Anda satu-satunya hanya OSPF atau sesuatu yang disebut route
redistribution – sebuah layanan penerjemah antar – routing protocol.
OSPF bekerja dengan sebuah algoritma yang disebut algoritma Dijkstra. Pertama sebuah pohon jalur
terpendek (shortest path tree) akan dibangun, dan kemudian routing table akan diisi dengan jalur-jalur
terbaik yang dihasilkan dari pohon tersebut. OSPF hanya mendukung routing IP saja.
4. EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) – menggunakan algoritma advanced
distance vector
– Menggunakan protokol routing enhanced distance vector
– Menggunakan cost load balancing yang tidak sama
– Menggunakan algoritma kombinasi antara distance vector dan link-state
– Menggunakan Diffusing Update Algorithm (DUAL) untuk menghitung jalur terpendek
Distance vector protocol merawat satu set metric yang kompleks untuk jarak tempuh ke jaringan
lainnya. EIGRP menggabungkan juga konsep link state protocol. Broadcast-broadcast di-update setiap
90 detik ke semua EIGRP router berdekatan. Setiap update hanya memasukkan perubahan jaringan.
EIGRP sangat cocok untuk jaringan besar.
Pada EIGRP ini terdapat dua tipe routing protokol yaitu dengan distance vektor dan dengan Link state.
IGRP dan EIGRP sama-sama sudah mempertimbangkan masalah bandwitdh yang ada dan delay yang
terjadi.
5. BGP (Border Gateway Protocol) – menggunakan algoritma distance vector
– Menggunakan routing protokol distance vector
– Digunakan antara ISP dengan ISP dan client-client
– Digunakan untuk merutekan trafik internet antar autonomous system
BGP merupakan salah satu jenis routing protocol yang ada di dunia komunikasi data. Sebagai sebuah
routing protocol, BGP memiliki kemampuan melakukan pengumpulan rute, pertukaran rute dan
menentukan rute terbaik menuju ke sebuah lokasi dalam jaringan. Routing protocol juga pasti
dilengkapi dengan algoritma yang pintar dalam mencari jalan terbaik. Namun yang membedakan BGP
dengan routing protocol lain seperti misalnya OSPF dan IS-IS ialah, BGP termasuk dalam kategori
routing protocol jenis Exterior Gateway Protocol (EGP). BGP merupakan distance vector exterior
gateway protocol yang bekerja secara cerdas untuk merawat path-path ke jaringan lainnya. Update –
update dikirim melalui koneksi TCP.
D. Kelebihan dan kekurangan dari protokol Routing Dinamis:
1. Routing Information Protocol (RIP)
Kelebihan
RIP menggunakan metode Triggered Update. RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router
harus kembali memberikan informasi routing. Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer
belum habis, router tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut
(triggered update). Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang cukup
dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan.
Kekurangan
Jumlah host Terbatas. RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route. RIP tidak mendukung
Variable Length Subnet Masking (VLSM). Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahuicara
routing ke dirinya sendiri (informasi lokal)  dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada.
2. Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)
Kelebihan
support = 255 hop count
Kekurangan
Jumlah Host terbatas
3. Open Shortest Path First (OSPF)
Kelebihan
Tidak menghasilkan routing loop mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus dapat
menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area.
Waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat.
Kekurangan
Membutuhkan basis data yang besar. Lebih rumit
4. Enchanced Interior Gatway Routing Protocil (EIGRP)
Kelebihan
Melakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari loop. Memerlukan lebih sediki tmemori dan
proses. Memerlukan fitur loop avoidance
Kekurangan
Hanya untuk Router Cisco
5. Exterior Gateway Protocol (EGP)
Kelebihan
Sangat sederhana dalam instalasi
Kekurangan
Sangat terbatas dalam mempergunakan topologi

Latihan soal
1. Sebutkan macam – macam protokol pada routing dinamis!
2. Apakah kekurangan dari EGP?
3. Apa kelebihan EIGRP?
4. Apakah yang membedakan BGP dengan routing lainnya?
5. Apa yang Anda ketahui tentang route redistribution ?

Jawaban
1. RIP, IGRP, OSPF, EIGRP, BGP
2. Sangat terbatas dalam mempergunakan topologi
3. Melakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari loop. Memerlukan lebih sediki tmemori
dan proses. Memerlukan fitur loop avoidance
4. Yang membedakan BGP dengan routing protocol lain seperti misalnya OSPF dan IS-IS ialah, BGP
termasuk dalam kategori routing protocol jenis Exterior Gateway Protocol (EGP).
5. Sebuah layanan penerjemah antar – routing protocol.

Penskoran

No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100

Nilai = Betul x 20
PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEDUDAYAAN
SMK NEGERI 1 DOMPU
Jalan Sultan Hasanuddin No.21Telp. (0373) 21126 Dompu 84217
Website : http//www.smknegeri1dompu.sch.id
Email :[email protected]@yahoo.co.id

RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Dompu
Mata Pelajaran : Administrasi Infrastruktur Jaringan
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : XI / 4(Empat)
Tahun Pelajaran : 2020 / 2021
Alokasi Waktu : 24x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi
diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standard
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir,
menjadikan gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik
dibawah pengawasan langsung.
Kompetensi Dasar
3.7 Mengevaluasi permasalahan routing dinamis
4.7 Memperbaiki konfigurasi routing dinamis

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.7 Mengevaluasi permasalahan routing dinamis
3.7.1 menyimpulkan permasalahan routing dinamis
3.7.2 Memahami permasalahan routing dinamis
4.7 Memperbaiki konfigurasi routing dinamis
4.7.1 menguji konfigurasi routing dinamis
4.7.2 Mendemonstrasikan konfigurasi routing dinamis

Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menyimpulkan permasalahan
routing dinamis dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menilai permasalahan routing
dinamis dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menguji konfigurasi routing
dinamis dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menilai konfigurasi routing
dinamis dengan tepat

D. Materi Pembelajaran
Permasalahan dan konfigurasi routing dinamis

E. Pendekatan, Strategi, Metode


Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Problem Solving Learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.

F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 - 4
N Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
o
1 Pendahuluan Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai 15 Menit
pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.
Merumuskan Uraian Masalah
1. Guru meminta peserta didik untuk melihat materi tentang permasalahan
routing dinamis
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya
agar dapat mudah dipahami
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi dan merumuskan masalah dari materi
yang disajikan oleh guru
Mengembangkan Kemungkinan Penyebab
1. Guru menugaskan peserta didik untuk mencari penyebab permasalahan
routing dinamis

2 Kegiatan Inti 2. Pesera didik berusaha untuk dapat menyimpulkan, menilai, menguji
permasalahan routing dinamis
3. Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik
dapat menyimpulkan, menilai, menguji permasalahan routing dinamis
4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang
menyimpulkan, menilai, menguji permasalahan routing dinamis
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang
lainnya memberikan tanggapan
Mengetes Penyebab
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau informasi
tentang penyebab atau permasalahan routing dinamis
2. Peserta didik mencoba menyimpulkan, menilai, menguji permasalahan
routing dinamis petunjuk dari guru sebagai pembuktian pengujian hipotesis
Mengevaluasi
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang menyimpulkan,
menilai, menguji permasalahan routing dinamis
2. Guru menugaskan peserta didik untuk menyimpulkan, menilai, menguji
permasalahan routing dinamis
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk menyimpulkan,
menilai, menguji permasalahan routing dinamis
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang
sedang maju untuk mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari
temannya
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang
permasalahan dan konfigurasi routing dinamis
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara
3 Penutup individu untuk mengerjakannya. 15 Menit
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang
permasalahan dan konfigurasi routing dinamis
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta
didik untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup

Alat/ bahan, Media Pembelajaran


Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian
Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan : Praktek

URAIAN MATERI
Konfigurasi Routing Static dan Dinamis
Routing, adalah sebuah proses untuk meneruskan paket-paket jaringan dari satu jaringan ke jaringan
lainnya melalui sebuah internetwork. Routing juga dapat merujuk kepada sebuah metode
penggabungan beberapa jaringan sehingga paket-paket data dapat hinggap dari satu jaringan ke
jaringan selanjutnya. Untuk melakukan hal ini, digunakanlah sebuah perangkat jaringan yang disebut
sebagai router. Router-router tersebut akan menerima paket-paket yang ditujukan ke jaringan di luar
jaringan yang pertama, dan akan meneruskan paket yang ia terima kepada router lainnya hingga
sampai kepada tujuannya.
Static routing (Routing Statis) adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statik yang di setting
secara manual oleh para administrator jaringan. Routing static pengaturan routing paling sederhana
yang dapat dilakukan pada jaringan komputer.  Menggunakan routing statik murni dalam sebuah
jaringan berarti mengisi setiap entri dalam  forwarding  table  di  setiap router yang berada di jaringan
tersebut.
Penggunaan  routing  statik  dalam  sebuah  jaringan  yang  kecil  tentu  bukanlah suatu masalah, 
hanya  beberapa  entri  yang  perlu  diisikan  pada  forwarding table di setiap router. Namun Anda
tentu dapat membayangkan bagaimana jika harus melengkapi forwarding table di setiap router yang 
jumlahnya  tidak sedikit dalam  jaringan yang besar.
Dynamic Routing (Router Dinamis) adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel
routing secara otomatis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling
berhubungan antara router lainnya. Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat
berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi satu dengan yang lain dan
saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan
jaringannya. Dengan cara ini, router-router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu
meneruskan data ke arah yang benar. Dengan kata lain, routing dinamik adalah proses pengisian data
routing di table routing secara otomatis.
Dynamic routing mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan
paket dari sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus
ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router
mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing berubah,
sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router.
Perbedaan Static Routing dan Dynamic Routing
Pada dasarnya perbedaan antara routing statis dengan routing dinamis adalah cara mengenalkan alamat
networknya.
    1.    Routing dinamis pada prinsipnya hanya mengenalkan network yang berhubungan dengan
router yang bersangkutan (tanpa mengetahui subnet masknya). Sedangkan Routing Statis
harus mengenalkan setiap alamat pada setiap network yang ingin dituju, jadi harus tahu
semua alamat network yang ingin dituju. Semakin luas jaringannya, maka table routenya
pun semakin banyak dan lebih rumit dibandingkan dengan Routing Dinamis.
2.    Routing Dinamis sangat cocok untuk topologi jaringan yang lingkupnya besar (terhubung ke
banyak network). Sedangkan routing statis cocok untuk topologi jaringan yang simple. 
Kelebihan Routing Statis 
1.    Beban kerja router terbilang lebih ringan dibandingkan dengan routing dinamis. Karena pada
saat konfigurasi router hanya mengupdate sekali saja ip table yang ada.
    2.    Pengiriman paket data lebih cepat karena jalur atau rute sudah di ketahui terlebih dahulu.
     3.    Deteksi dan isolasi kesalahan pada topologi jaringan lebih mudah
Kekurangan Routing Statis  
Harus tahu semua alamat network yang akan dituju beserta subnet mask dan next hoopnya (gateway
nya)
Kelebihan Routing Dinamis 
      1.    Hanya mengenalkan alamat network yang terhubung langsung dengan routernya.
  2.    Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada.
3.    Bila terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua router mengkonfigurasi. Hanya
router-router yang berkaitan. 
Kekurangan Routing Dinamis
1.    Beban kerja router lebih berat karena selalu memperbarui ip table pada tiap waktu tertentu.
2.    Kecepatan pengenalan network terbilang lama karena router membroadcast ke semua router
hingga ada yang cocok.
3.    Setelah konfigurasi harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua Alamat IP
yang ada.
4.    Susah melacak permasalahan pada suatu topologi jaringan lingkup besar

Latihan soal
1. Bagaimanakah cara kerja router?
2. Apakah yang dimaksud routing statis?
3. Apakah yang Anda ketahui tentang routing dinamis?
4. Apakah perbedaan antara routing statis dengan routing dinamis?
5. Apakah kelebihan routing dinamis?

Jawaban
1. Router-router akan menerima paket-paket yang ditujukan ke jaringan di luar jaringan yang
pertama, dan akan meneruskan paket yang ia terima kepada router lainnya hingga sampai kepada
tujuannya.
2. Sebuah router yang memiliki tabel routing statik yang di setting secara manual oleh para
administrator jaringan.
3. Sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing secara otomatis, dengan mendengarkan
lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan antara router lainnya.
4. Routing dinamis pada prinsipnya hanya mengenalkan network yang berhubungan dengan router
yang bersangkutan (tanpa mengetahui subnet masknya). Sedangkan Routing Statis harus
mengenalkan setiap alamat pada setiap network yang ingin dituju, jadi harus tahu semua alamat
network yang ingin dituju. Semakin luas jaringannya, maka table routenya pun semakin banyak
dan lebih rumit dibandingkan dengan Routing Dinamis.
5. Hanya mengenalkan alamat network yang terhubung langsung dengan routernya.
  Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada.
Bila terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua router mengkonfigurasi. Hanya
router-router yang berkaitan. 

Penskoran

No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100
Nilai = Betul x 20

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT


DINAS PENDIDIKAN DAN KEDUDAYAAN
SMK NEGERI 1 DOMPU
Jalan Sultan Hasanuddin No.21Telp. (0373) 21126Dompu 84217
Website : http//www.smknegeri1dompu.sch.id
Email :[email protected]@yahoo.co.id

RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Dompu
Mata Pelajaran : Administrasi Infrastruktur Jaringan
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : XI / 4 (Empat)
Tahun Pelajaran : 2020 / 2021
Alokasi Waktu : 24x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi
diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standard
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir,
menjadikan gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik
dibawah pengawasan langsung.
Kompetensi Dasar
3.8 Mengevaluasi firewall jaringan
4.8 Mengkonfigurasi firewall jaringan

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.8 Mengevaluasi firewall jaringan
3.8.1 Menyimpulkan firewall jaringan
3.8.2 Menerapkan firewall jaringan
4.8 Mengkonfigurasi firewall jaringan
4.8.1 Mendemonstrasikan firewall jaringan
4.8.2 menghubungkan firewall jaringan

Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menyimpulkan firewall jaringan
dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menilai firewall jaringan dengan
tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menghubungkan firewall
jaringan dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat membandingkan firewall
jaringan dengan tepat

D. Materi Pembelajaran
Firewall jaringan

E. Pendekatan, Strategi, Metode


Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Project Based Learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.

F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 - 4
N Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
o
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
1 Pendahuluan Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 15 Menit
Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.
Penentuan Pertanyaan Mendasar
1. Guru meminta peserta didik untuk memperhatikan video yang ada di layar
komputer tentang firewall jaringan
2. Guru meminta peserta didik memperhatikan dan menyimak tayangan video
tersebut
3. Peserta didik membuat catatan kecil tentang materi atau video yang belum
jelas untuk ditanyakan pada guru
4. Peserta didik mengajukan pertanyaan dari materi yang telah dicatat untuk
acuan dalam mempraktekkan firewall jaringan
Mendesain Perencanaan Proyek
1. Peserta didik bertanya untuk memperoleh penjelasan yang mendetail dari
guru dari tayangan video yang telah diputar
2. Guru menjelaskan dari masing – masing pertranyaan dari peserta didik agar
peserta didik memahaminya
3. Guru mempraktekkan Mengkonfigurasi firewall jaringan di depan peserta
didik
4. Peserta didik memperhatikan dan mencoba praktek Mengkonfigurasi
firewall jaringan sendiri
Menyusun Jadwal
2 Kegiatan Inti 1. Peserta didik memahami penjelasan cara Mengkonfigurasi firewall jaringan
dari guru
2. Guru membuat jadwal untuk mengetes peserta didik dalam
Mengkonfigurasi firewall jaringan
3. Guru memberi tahukan jadwal Mengkonfigurasi firewall jaringan ke pada
peserta didik
4. Peserta didik mendengarkan penjelasan atau informasi dari guru
Memonitor Peserta Didik dan Kemajuan Proyek
1. Guru memanggil peserta didik sesuai absen untuk maju menyimpulkan,
menilai, menghu bungkan dan mem bandingkan firewall jaringan
2. Peserta didik maju satu persatu sesuai dengan panggilan guru
3. Peserta didik menyimpulkan, menilai, menghu bungkan dan mem
bandingkan firewall jaringan
4. Guru memperhatikan peserta didik dalam merakit komputer dan
mengarahkan jika ada peserta didik yang belum tahu
Menguji Hasil dan Mengevaluasi Pengalaman
1. Guru mengamati hasil yang telah dibuat oleh peserta didik
2. Guru menguji hasil dari peserta didik permasalahan firewall jaringan
3. Peserta didik mengamati penjelasan guru jika ada salah dalam permasalahan
firewall jaringan
4. Guru mengevaluasi dari hasil peserta didik dalam permasalahan firewall
jaringan
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang
firewall jaringan
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara
3 Penutup individu untuk mengerjakannya. 15 Menit
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan
tentangfirewall jaringan
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta
didik untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup
Alat/ bahan, Media Pembelajaran
Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian

Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan : Praktek

URAIAN MATERI
Firewall adalah sistem keamanan jaringan komputer yang digunakan untuk melindungi komputer dari
beberapa jenis serangan dari komputer luar. Firewall merupakan suatu cara untuk memastikan bahwa
data pada komputer atau server Web yang terhubung tidak akan bisa diakses siapa saja di Internet.
Pihak lain yang mengakses informasi pribadi atau mengubah situs Web anda akan di blokir oleh
Firewall. yaitu seperangkat program yang saling terhubung, yang beerada di server gateway jaringan,
yang berfungsi untuk melindungi sumber daya dari jaringan pribadi dari pengguna dari jaringan lain.
Dengan intranet suatu perusahaan memungkinkan pekerjanya mengakses ke Internet lebih luas
menginstal firewall untuk mencegah orang luar mengakses sumber daya pribadi untuk mengendalikan
data.
Firewall, pada dasarnya bekerja sama dengan program router yang memeriksa setiap paket jaringan
supaya dapat menentukan apakah akan maju ke arah tujuannya. Firewall juga bekerja dengan proxy
server yang membuat permintaan jaringan atas nama pengguna workstation. Komputer yang dirancang
khusus terpisah dari sisa jaringan sering diinstal Firewall, sehingga tidak ada permintaan yang masuk
bisa langsung pada sumber daya jaringan pribadi.
Fungsi Firewall
 Mengontrol dan mengawasi arus paket data yang mengalir di jaringan.
 Firewall berfungsi juga dalam mengaturm memfilter dan mengontrol lalulintas data yang
diizinkan untuk mengakses jaringan privat yang dilindungi. Beberapa kriteria yang dilakukan
firewall apakah memperbolehkan paket data lewati atau tidak, antara lain :
o Alamat IP dari komputer sumber
o Port TCP/UDP sumber dari sumber.
o Alamat IP dari komputer tujuan.
o Port TCP/UDP tujuan data pada komputer tujuan
o Informasi dari header yang disimpan dalam paket data.
  Melakukan autentifikasi terhadap akses kejaringan.
 Applikasi firewall mampu memeriksa lebih dari sekedar header dari paket data.
Manfaat penggunaan Firewall
1. Menjaga informasi rahasia dan berharga yang menyelinap keluar tanpa sepengetahuan.
2. Sebagai filter yang digunakan untuk mencegah lalu lintas tertentu mengalir ke subnet jaringan.
3. Memodifikasi paket data yang data di firewall, proses tersebut Network Address Translation
(NAT).
4. Sebagai Akurasi data seperti informasi keuangan, spesifikasi produk, harga produk dll.
Cara Kerja Firewall
1. Sistem firewall bekerja dengan cara menganalisis paket data yang keluar dan masuk ke dalam
lingkungan aman yang dilindungi oleh sistem firewall tersebut. Paket data yang tidak lolos
analisis akan ditolak untuk masuk ataupun keluar jaringan atau komputer yang dilindungi.
2. Penyaring atau filter firewall akan bekerja melakukan pemeriksaan sumber dari paket data
yang masuk dengan kebijakan yang dibuat untuk mengontrol paket dari mana saja yang boleh
masuk. Sistem juga dapat melakukan pemblokiran pada jenis jaringan tertentu serta
melakukan pencatatan pada lalu lintas paket data yang mencurigakan.

Latihan soal
1. Apakah yang dimaksud firewall?
2. Apakah fungsi firewall?
3. Bagaimanakah cara kerja firewall?
4. Sebutkan manfaat penggunaan firewall!
5. Sebutkan criteria firewall dalam melewatiu paket data!

Jawaban
1. Sistem keamanan jaringan komputer yang digunakan untuk melindungi komputer dari beberapa
jenis serangan dari komputer luar
2. Untuk melindungi sumber daya dari jaringan pribadi dari pengguna dari jaringan lain
3. Sistem firewall bekerja dengan cara menganalisis paket data yang keluar dan masuk ke dalam
lingkungan aman yang dilindungi oleh sistem firewall tersebut. Paket data yang tidak lolos analisis
akan ditolak untuk masuk ataupun keluar jaringan atau komputer yang dilindungi.
Penyaring atau filter firewall akan bekerja melakukan pemeriksaan sumber dari paket data yang
masuk dengan kebijakan yang dibuat untuk mengontrol paket dari mana saja yang boleh masuk.
Sistem juga dapat melakukan pemblokiran pada jenis jaringan tertentu serta melakukan pencatatan
pada lalu lintas paket data yang mencurigakan
4. Menjaga informasi rahasia dan berharga yang menyelinap keluar tanpa sepengetahuan.
Sebagai filter yang digunakan untuk mencegah lalu lintas tertentu mengalir ke subnet jaringan.
Memodifikasi paket data yang data di firewall, proses tersebut Network Address Translation
(NAT).
Sebagai Akurasi data seperti informasi keuangan, spesifikasi produk, harga produk dll.
5. Alamat IP dari komputer sumber
Port TCP/UDP sumber dari sumber.
Alamat IP dari komputer tujuan.
Port TCP/UDP tujuan data pada komputer tujuan
Informasi dari header yang disimpan dalam paket data.

Penskoran

No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100

Nilai = Betul x 20
PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEDUDAYAAN
SMK NEGERI 1 DOMPU
Jalan Sultan Hasanuddin No.21Telp. (0373) 21126Dompu 84217
Website : http//www.smknegeri1dompu.sch.id
Email :[email protected]@yahoo.co.id

RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Dompu
Mata Pelajaran : Administrasi Infrastruktur Jaringan
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : XI / 4 (Empat)
Tahun Pelajaran : 2020 / 2021
Alokasi Waktu : 24x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi
diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standard
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir,
menjadikan gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik
dibawah pengawasan langsung..
Kompetensi Dasar
3.9 Menganalisis permasalahan firewall
4.9 Memperbaiki konfigurasi firewall

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.9 Menganalisis permasalahan firewall
3.9.1 Memahami permasalahan firewall
3.9.2 Menerapkan permasalahan firewall
4.9 Memperbaiki konfigurasi firewall
4.9.1 menguji konfigurasi firewall
4.9.2 Menyusun konfigurasi firewall

D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menghubungkan permasalahan
firewall dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat membagi permasalahan firewall
dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menguji konfigurasi firewall
dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menilai konfigurasi firewall
dengan tepat

E. Materi Pembelajaran
Permasalahan firewall

F. Pendekatan, Strategi, Metode


Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Problem Solving Learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.

G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 - 4
N Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
o
1 Pendahuluan Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai 15 Menit
pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.
Merumuskan Uraian Masalah
1. Guru meminta peserta didik untuk melihat materi tentang permasalahan
firewall
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya
agar dapat mudah dipahami
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi dan merumuskan masalah dari materi
yang disajikan oleh guru
Mengembangkan Kemungkinan Penyebab
1. Guru menugaskan peserta didik untuk mencari penyebab permasalahan
pada perangkat keras
2. Pesera didik berusaha untuk dapat menghu bungkan, membagi, menguji dan
menilai permasalahan dan konfigurasi firewall
3. Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik
dapat menghu bungkan, membagi, menguji dan menilai permasalahan dan
konfigurasi firewall
4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang
menghubungkan, membagi, menguji dan menilai permasalahan dan
konfigurasi firewall
2 Kegiatan Inti
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang
lainnya memberikan tanggapan
Mengetes Penyebab
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau informasi
tentang penyebab atau permasalahan dan konfigurasi firewall
2. Peserta didik mencoba menghubungkan, membagi, menguji dan menilai
permasalahan dan konfigurasi firewallpetunjuk dari guru sebagai
pembuktian pengujian hipotesis
Mengevaluasi
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang menghubungkan, membagi,
menguji dan menilai permasalahan dan konfigurasi firewall
2. Guru menugaskan peserta didik untuk menghubungkan, membagi, menguji
dan menilai permasalahan dan konfigurasi firewall
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk menghubungkan,
membagi, menguji dan menilai permasalahan dan konfigurasi firewall
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang
sedang maju untuk mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari
temannya
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang
permasalahan dan konfigurasi firewall
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari
hasil pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara
3 Penutup individu untuk mengerjakannya. 15 Menit
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang
permasalahan dan konfigurasi firewall
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta
didik untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup

Alat/ bahan, Media Pembelajaran


Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian
Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan : Praktek

URAIAN MATERI
Saat anda ingin mensetting firwall pada komputer anda tampil pesan Due to an unidentified problem,
Windows cannot display Windows Firewall settings, apa yang terjadi, menurut informasi dari
microsoft adalah sbb :
 Windows Firewall/Internet Connection Sharing (ICS) is not displayed in the Services list in
Control Panel.
 Windows Firewall/Internet Connection Sharing (ICS) is displayed in the Services list, but you
cannot start this service.
 anda menerima pesan galat “Due to an unidentified problem, Windows cannot display
Windows Firewall settings.” ketika anda mencoba mengakses setting windows firewall
Permasalahan:
Masalah ini disebabkan file SharedAccess.reg hilang atau rusak. sebuah File yang mewakili
SharedAccess.reg layanan Windows Firewall.
Penyelesaian:
Untuk mengatasi masalah ini, gunakan salah satu metode berikut

Metode 1:
Cari “Setup API InstallHinfSection” fungsi untuk menginstal Windows Firewall
Untuk menginstal windows firewall ikuti langkah-langkah ini
 klik start, klik run, ketik cmd, kemudian klik ok
 pada prompt perintah, ketik baris berikut
 Rundll32 setupapi,InstallHinfSection Ndi-Steelhead 132 %windir%\inf\netrass.inf kemudian
tekan ENTER
 Restart Windows,
 klik start, klik run, ketik cmd, kemudian klik ok
 pada prompt perintah, ketik baris berikut Netsh firewall reset kemudian tekan ENTER.
 klik start, klik run, ketik firewall.cpl dan kemudian tekan ENTER. Dalam kotak dialog
Windows Firewall, klik On (disarankan), dan kemudian klik OK.
Metode 2:
Karena untuk metode ke 2 ini sedikit bermain dengan regsitry, jadi saya sarankan anda untuk
memabaca lebih detail pada situs microsoft itu sendiri klik disini untuk mulai membaca.
Informasi tambahan:
Untuk memverifikasi bahwa Layanan Windows Firewall telah berjalan, ikuti langkah berikut
 klik start, klik run, ketik services.msc , kemudian klik ok
 Dalam daftar layanan, cari Windows Firewall / Internet Connection Sharing (ICS). Perhatikan
bahwa status layanan Started tandanya windows firewall sudah aktif.
Cara yang lain
 download file sharedaccess.reg
 setelah di download kemudian extract dulu,,
 double klik file sharedaccess.reg agar di merge dengan registry di windows
 kemudian restart komputer anda.
 setelah restart,
 pada run, ketik cmd
 muncul command console, ketik netsh firewall reset
 kemudian coba buka firewall,,
jika masih belum bisa
 pada run, jalankan command ini,
 rundll32 setupapi,InstallHinfSection Ndi-Steelhead 132 %windir%\inf\netrass.inf
 restart komputer
 setelah restart, pada run ketik  cmd /k netsh firewall reset
 coba buka kembali firewall anda,,
belum bisa lagi
 pada run ketik, netsh winsock reset
 kemudian restart
 cek windows firewall anda.
Cara Mengatasi Windows Firewall yang tidak bisa dibuka (error)
Permasalahan:
Masalah ini disebabkan oleh SharedAccess.reg hilang atau file rusak. sebuah File yang mewakili
SharedAccess.reg layanan Windows Firewall .
Penyelesaian:
Untuk mengatasi masalah ini, gunakan salah satu metode berikut
Download file sharedaccess.reg, setelah di download kemudian extract dulu,, double klik file
sharedaccess.reg agar di merge dengan registry di windows kemudian restart komputer anda.
Cara 1:
Panggil "Setup API InstallHinfSection" fungsi untuk menginstal Windows Firewall
Untuk menginstal windows firewall ikuti langkah-langkah ini
    * klik start, klik run, ketik cmd, kemudian klik ok
    * pada prompt perintah, ketik baris berikut :
Rundll32 setupapi,InstallHinfSection Ndi-Steelhead 132 %windir%\inf\netrass.inf kemudian tekan
ENTER
    * Restart Windows,
    * klik start, klik run, ketik cmd, kemudian klik ok
    * pada prompt perintah, ketik baris berikut Netsh firewall reset kemudian tekan ENTER.
      klik start, klik run, ketik firewall.cpl dan kemudian tekan ENTER. Dalam kotak dialog Windows
Firewall, klik On (disarankan), dan kemudian klik OK.

Cara 2:
Karena untuk metode ke 2 ini sedikit bermain dengan regsitry, jadi saya sarankan anda untuk
memabaca
lebih detail pada situs microsoft itu sendiri klik disini untuk mulai membaca.
informasi tambahan:
Untuk memverifikasi bahwa Layanan Windows Firewall telah berjalan, ikuti langkah berikut
    * klik start, klik run, ketik services.msc , kemudian klik ok
    * Dalam daftar layanan, cari Windows Firewall / Internet Connection Sharing (ICS). Perhatikan
bahwa status layanan Started tandanya windows firewall sudah aktif.
Jika masih belum bisa, ya berarti windows anda perlu di install ulang lagi

Latihan soal
1. Bagaimanakah cara menyelesaaikan permasalahan file shared access.reg hilang atau rusak?
2. Bagaimanakah cara memverifikasi firewall sudah berjalan?
3. Bagaimana cara mengatasi SharedAccess.reg hilang atau file rusak?
4. Bagaimanakah cara memverifikasi bahwa Layanan Windows Firewall telah berjalan?
5. Apakah yang harus diloakukan apabila sudah memverifikasi windows firewall tetapi tetap tidak
berjalan?

Jawaban
1. Klik start, klik run, ketik cmd, kemudian klik ok
pada prompt perintah, ketik baris berikut
Rundll32 setupapi,InstallHinfSection Ndi-Steelhead 132 %windir%\inf\netrass.inf kemudian tekan
ENTER
Restart Windows,
klik start, klik run, ketik cmd, kemudian klik ok
pada prompt perintah, ketik baris berikut Netsh firewall reset kemudian tekan ENTER.
klik start, klik run, ketik firewall.cpl dan kemudian tekan ENTER. Dalam kotak dialog Windows
Firewall, klik On (disarankan), dan kemudian klik OK.
2. Klik start, klik run, ketik services.msc , kemudian klik ok
Dalam daftar layanan, cari Windows Firewall / Internet Connection Sharing (ICS). Perhatikan
bahwa status layanan Started tandanya windows firewall sudah aktif.
3. Download file sharedaccess.reg, setelah di download kemudian extract dulu,, double klik file
sharedaccess.reg agar di merge dengan registry di windows kemudian restart komputer anda.
4.  Klik start, klik run, ketik services.msc , kemudian klik ok
 Dalam daftar layanan, cari Windows Firewall / Internet Connection Sharing (ICS). Perhatikan
bahwa status layanan Started tandanya windows firewall sudah aktif
5. Windows anda perlu di install ulang lagi

Penskoran

No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100

Nilai = Betul x 20

Anda mungkin juga menyukai