Uraian Tugas Tutorial II PKN PGSD Ut 2021.2

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

URAIAN TUGAS TUTORIAL II

Nama Mata Kuliah : Pembelajaran PKn di SD


Kode Mata Kuliah : PDGK 4201
Nama Pengembang : H.Fajar Ismadi, M.Pd
Nama Penelaah : Rasdjo Dedi Suwardi, Drs, M.Pd
Masa Tutorial : 2021.2

1. Uraikan oleh saudara, hak dan kewajiban yang melekat pada warga negara
sesuai dengan pasal 27 ayat 1 dan 2 UUD 1945 !

2. Jelaskan oleh saudara factor-faktor apa saja yang menjadi penghambat dalam
penegakan HAM di Indonesia !

3. Jelaskan oleh saudara kesimpulan tentang pengertian hukum dari para ahli serta
Uraikan unsur-unsur dan klasifikasi hokum !

4. Jika ada kasus pengemudi kendaraan bermotor melanggar undang-undang lalu


lintas, kemudian pengemudi mengajak damai kepada oknum polisi, dari contoh
kasus tersebut coba uraikan faktor penghambat penegakkan hukum di Indonesia

5. Coba saudara simpulkan konsep demokrasi menurut Winatapura !

6. Jelaskan makna bahwa pendidikan demokrasi sebagai esensi PKn !

7. Berdasarkan kompetensi dasar kelas 2 semester 2 “ mengenal kegiatan


bermusyawarah” identifikasikan oleh saudara konsep , nilai, moral dan norma
dalam pembelajaran PKn SD !
Nama : Yanti Risnawati
NIM : 857469306
Kelas : A (Pokjar Ciamis)
UPBJJ : Bandung

LEMBAR JAWABAN TUGAS TUTORIAL II


Pembelajaran PKn di SD

1. Pasal 27 ayat (1), berbunyi “segala warga Negara bersamaan kedudukannya di


dalam hukum dan pemerintahan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu
dengan tidak ada kecualinya”. Maksud dari isi pasal tersebut adalah tentang
kepatuhan dan ketaatan sebagai warga negara terhadap hukum dan pemerintah.
Semua warga negeri memilik hak yang sama dalam hukum dan pemerintah dan
mewajibkan seluruh warga negara untuk menjunjung hukum dan pemerintah dengan
tidak terkecuali.

Pasal 27 ayat (2), menyatakan “bahwa setiap Warga Negara Indonesia berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.” Berarti isi dari pasal
tersebut adalah untuk menetapkan hak warga Negara atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

2. Factor penghambat penegakan HAM di Indonesia adalah pemahaman yang keliru


dan berkembang di masyarakat terhadap pelaksanaan HAM. Pemahaman yang
keliru tersebut adalah adanya anggapan yang berkembang di masyarakat bahwa
HAM adalah budaya asing yang bertentangan dengan nilai-nilai agama dan budaya
Indonesia.

3. Pengertian hukum yang saya rangkum dan pahami dari paparan para ahli mengenai
pengertian hukum yaitu hukum adalah sebagai aturan, adat, atau norma yang
bersifat mengikat dan dikukuhkan oleh pemerintah suatu negara yang bertujuan
untuk mengubah prilaku masyarakat menjadi lebih baik. Hukum juga tidak hanya
mengatur prilaku warga negaranya saja, tetapi juga untuk melindungi hak dan
kewajiban setiap masyarakat serta membuat para pemangku kepentingan/para
penguasa tidak melakukan hal yang sewenang-wenang terhadap rakyatnya sehingga
menjadi warga negara yang bermoral dan mendapat keadilan.

Unsur-unsur hukum:
1. Peraturan mengenai tingkah laku masnusia dalam pergaulan dalam masyarakat.
2. Peraturan itu diadakan oleh badan-badan resmi yang berwajib.
3. Peraturan itu bersifat memaksa.
4. Sanksi terhadap pelanggar peraturan tersebut adalah tegas.
Klasifikasi hukum
a. Hukum undang-undang
Hukum undang-undang adalah hukum yang telah disahkan oleh legislasi atau
unsur lembaga ketahanan lainnya yang berwenang
b. Hukum persetujuan
Hukum persetujuan adalah hukum yang timbul berdasarkan hasil persetujuan
atau kesepakatan baik antar lembaga atau perseorangan.
c. Hukum traktat (perjanjian antar negara)
Hukum traktat merupakan kesepakatan atau perjanjian yang dibuat antar dua
negara atau lebih dalam bidang keperdataan.
d. Hukum kebiasaan dan hukum adat
Hukum kebiasaan dan hukum adat adalah peraturan tidak tertulis yang mengikat
suatu masyarakat dan bersumber dari kebiasaan di lingkungan masyarakat
kemudian diterima sebagai hukum secara turun-temurun.
e. Hukum yuris prudensi
Hukum yuris prudensi adalah hukum yang dibuat berdasarkan keputusan-
keputusan hakim terdahulu untuk menghadapi seuatu perkara yang tidak diatur
dalam undang-undang dan dijadikan sebagai pedoman oleh para hakim lainnya
dalam menyelesaikan perkara yang sama.

4. Faktor penghambat penegakan hukum berdasarkan contoh kasus pengemudi


kendaraan bermotor melanggar undang-undang lalu lintas, kemudian pengemudi
mengajak damai kepada oknum polisi adalah,
a. Faktor penegak hukum (oknum polisi)
Pada kenyataannya masih ditemukan para penegak hukum/ oknum-oknum
polisi dijalanan tidak berjalan dalam koridor yang benar, sehingga penegakan
hukum mengalami kendala dalam tingkatan teknis operasional di masing-
masing penegak hukum. Berdasarkan contoh kasus di atas adalah menerima
suap dari pengendara. Tentu saja prilaku tersebut menghambat atas usaha
negara dalam menegakan hukum di Indonesia.
b. Faktor masyarakat
Tidak hanya itu, masyarakat/pengendara pun masih banyak yang belum paham
dan sadar atas peraturan yang harus ditegakan di jalanan sehingga untuk
mencari jalan pitas karena menghindari urusan yang dinilai ribet untuk
mengurusi sanksi tilang, maka pengendara memilih jalan damai kepada polisi
yang menilangnya dengan anggapan urusan tilang selesai sampai disitu tidak
perlu mengurusi sanksi di pengadilan.

5. Konsep demokrasi menurut Winatapura demokrasi dilihat sebagai konsep yang


bersifat multidimensional, secara filosofis demokrasi sebagi ide, norma, prinsip,
secara sosiologis sebagai system social, dan secara psikologis sebagai wawasan,
sikap dan prilaku individu dalam hidup bermasyarakat.
6. Makna pendidikan demokrasi sebagai esensi PKn
Pengetahuan, skill, prilaku warga yang demokratis tidak akan terjadi dengan
sendirinya, tetapi melalui proses pembelajaran (Pendidikan/upaya sistematis) kepada
generasi penerus, dalam hal ini Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yang berperan
penting dalam mengubah prilaku warga negara menjadi warga yang demokratis.

7. Konsep nilai moral dan norma dalam pembelajaran “mengenal kegiatan


bermusyawarah” di kelas 2 SD.
Anak sekolah dasar kelas 2 merupakan pribadi yang memiliki keunikan tersendiri.
Pola pikir dan kedewasaan seorang anak dalam menentukan sikap dan perilakunya
juga masih jauh dibandingkan dengan orang dewasa. Pesan-pesan pendidikan
berupa nilai dan moral yang dikenalkan kepada anak tentang bermusyawarah
tentunya tidak mudah untuk diterima dan dipahami secara baik. Anak tidak cocok
hanya dikenalkan tentang nilai dan moral melalui ceramah atau tanya jawab saja.
Diperlukan metode yang tepat dalam penyampaiannya seperti modeling dan
demontrasi kegiatan bermusyawarah dalam pembelajaran di kelas, sehingga
pembelajaran bermakna dalam bermusyarah akan tercapai.

Anda mungkin juga menyukai