Askep Anemia Aplastik (Bu Thesa)
Askep Anemia Aplastik (Bu Thesa)
Askep Anemia Aplastik (Bu Thesa)
A
DENGAN MASALAH KEPERAWATAN ANEMIA APLASTIK
DI RUANG C RSUD WANGAYA DENPASAR
TANGGAL 10-12 OKTOBER 2021
OLEH KELOMPOK 4
I. PENGKAJIAN
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. A
Umur : 23 Tahun
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Belum menikah
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Mahasiswa
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Denpasar, Bali
Tanggal Masuk : 10 Oktober 2021
Tanggal Pengkajian : 10 Oktober 2021
No. Register : 123456
Diagnosa Medis : Anemia Aplastik
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. S
Umur : 49 Tahun
Hub. Dengan Pasien : Ibu
Alamat : Denpasar, Bali
1. Status Kesehatan
a. Status Kesehatan Saat ini
1) Keluhan Utama ( Saat MRS dan saat ini)
Saat MRS : Pasien mengeluh pusing dan lemas.
Saat ini : Pasien mengeluh pusing dan lemas.
2) Alasan masuk rumah sakit dan perjalanan penyakit saat ini
Pasien mengeluh pusing dan lemas. Pasien sudah sering merasakan keluhan
tersebut namun semakin parah dalam 1 minggu ini. Pasien mengatakan pusing
disertai dengan mata berkunang- kunang terutama saat beralih posisi dari
duduk ke berdiri. Pasien juga mengatakan saat ini sedang menstruasi dan
sangat merasa lemas. Pasien mengatakan sejak awal merasa pusing disertai
lemas pasien sudah mengatasinya dengan membeli obat- obatan generic di
took obat. Namun setelah 4 hari minum obat, pusing dan rasa lemas tidak
kunjung sembuh, dan akhirnya pasien memutuskan pergi ke rumah sakit untuk
mendapatkan pengobatan. Sesampainya di UGD pasien diperiksa dan
diberikan obat. Akhirnya pasien diputuskan untuk rawat inap. Saat ini pasien
di rawat di ruang C.
3) Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
Pasien mengatakan cara pertama untuk mengatasinya yaitu dengan membeli
obat- obatan generic di toko obat serta istirahat yang cukup. Namun setelah
mengkonsumsi obat dan istirahat yang cukup selama 4 hari rasa pusing
disertai lemas tak kunjung sembuh, barulah pasien langsung pergike rumah
sakit untuk mendapatkan pengobatan.
b. Status Kesehatan Masa Lalu
1) Penyakit yang pernah dialami
Pasien mengatakan sebelumnya pernah mengalami demam, batuk, pusing dan
pilek.
2) Pernah dirawat
Pasien mengatakan sebelumnya tidak pernah dirawat di rumah sakit.
3) Alergi
Pasien mengatakan tidak memiliki alergi terhadap makanan, cuaca, maupun
obat.
4) Kebiasaan ( merokok/ kopi/ alcohol dll)
Pasien mengatakan tidak memiliki kebiasaan merokok dan minum- minuman
beralkohol. Pasien memiliki kebiasaan minum teh di pagi hari.
5) Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan tidak mempunyai Riwayat penyakit genetic. Pasien
mengatakan keluarga juga tidak memiliki Riwayat penyakit genetic, menurun
atau menahun.
6) Diagnosa medis dan terapi
Diagnosa medis : Anemia Aplastik
Terapi : Pemberian obat oral ( tablet penambah darah)
c. Pola Kebutuhan Dasar ( Data Bio- Psiko- Sosio- Kultural- Spiritual)
1. Pola persepsi : Pasien mengatakan kesehatan itu sangat penting, klien selalu
menjaga kebersihan serta berolahraga ringan secara rutin untuk menjaga
kondisi tubuhnya agar tetap vit.
2. Pola Nutrisi – Metabolik
Sebelum sakit : pasien mengatakan sebelum sakit pasien makan 3x
sehari dengan porsi sedang (pasien mengatakan tidak suka makan
sayur sejak kecil) dan minum 7-8 gelas per hari.
Saat sakit : Pasien mengatakan saat sakit nafsu makan pasien menurun.
3. Pola Eliminasi
a) BAB
Sebelum sakit
Pasien mengatakan BAB 1x sehari dengan kriteria feses lunak,
warna kuning kecoklatan, bau kkhas feses, tidak ada lendir/ darah.
Saat sakit
Pasien mengatakan BAB 1x sehari dengan kriteria feses padat,
warna kuning kecoklatan, bauk has feses, tidak ada lendir/ darah.
b) BAK
Sebelum sakit
Pasien mengatakan BAK lancar 5-6 kali sehari dengan kriteria
warna kekuningan, jernih, berbau khas urine.
Saat sakit
Pasien mengatakan BAK 4-5 kali sehari dengan kriteria warna
kekuningan, jernih, berbau khas urine.
c) Pola aktifitas dan Latihan
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan dan minum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Berpindah
0 : mandiri, 1 : alat bantu, 2 : dibantu orang lain, 3 : dibantu orang lain dengan
alat, 4 : tergantung total
d) Latihan
Sebelum sakit
Pasien mengatakan mampu untuk melakukan aktifitas secara
mandiri sehari- hari, contohnya menyapu, mencuci baju, dll.
Saat sakit
Pasien mengatakan aktifitasnya dibatasi, pasien tidak bisa
melakukan kegiatan yang sering ia lakukan karena merasa pusing,
lemas, dan mata berkunang-kunang saat melakukan aktifitas
e) Pola Kognitif dan persepsi
Pasien kurang mengetahui penyakitnya secara detai/ mendalam. Pasien hanya
mengetahui bahwa saat ini hanya mengalami pusing, lemas, dan mata
berkunang- kunang saat beralih posisi. Pasien mengatakan bahwa penyakit
yang dideritanya saat ini merupakan penyakit medis bukan non medis.
f) Pola tidur dan istirahat
Sebelum sakit
Pasien mengatakan tidak memiliki gangguan pola tidur, tidur
pasien nyenyak. Pasien tidur selama kurang lebih 7-8 jam.
Saat sakit
Pasien mengatakan semenjak sakit pasien sulit untuk tidur. Pasien
hanya dapat tidur 1-2 jam saja. Kadang terbangun pada dini hari
karena merasa sangat pusing.
g) Pola Peran- Hubungan
Pasien mengatakan hubungannya dengan keluarga baik. Pasien mengatakan
mampu untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
h) Pola Seksual – Reproduksi
Sebelum sakit
Menstruasi pasien lancar dan tidak sampai merasa lemas.
Saat sakit
Pasien sedang menstruasi dan merasa sangat lemas.
i) Pola toleransi stress- koping
Pasien mengatakan jika ia sedang memiliki masalah ia akan bercerita dengan
orang tuanya, agar dapat mencari solusi terbaik untuk memecahkan
masalahnya.
j) Pola nilai- kepercayaan
Pasien beragama hindu, pasien mengatakan bahwa ia rutin melakukan
persembahyangan dan bila ada hari suci pasien bisa sembahyang ke pura.
Namun saat sakit pasien hanya bisa sembahyang dirumah saja.
d. Pengkajian Fisik
a) Keadan umum : Pasien tampak pusing disertai lemas dan mata
berkunang-kunang.
Tingkat kesadaran : Komposmetis / apatis / somnolon / spoor / koma.
b) Tanda – tanda vital : Nadi : 100x/menit, RR : 20x/menit, Suhu :
36,8oC,TD : 90/70 mmHg.
c) Keadaan Fisik
1. Kepala dan leher
a. Kepala
Inspeksi : bentuk kepala normal, tidak ada ketombe, tidak ada lesi.
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan.
b. Mata
Inspeksi : Inspeksi : konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik, pupil
isokor, tidak ada kantung mata
Palpasi : tidak terdapata nyeri tekan
c. Telinga
Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada kotoran
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
d. Hidung dan Sinus
Inspeksi : bentuk simetris, terdapat pernafasan cuping hidung,
Palpasi : tidak terdapat benjolan atau nyeri tekan
e. Mulut dan Faring
Inspeksi : bentuk simetris, agak mual dan tidak nafsu makan, tidak ada
lesi, tidak ada sianosis, lidah kotor
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
f. Leher
Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak
ada lesi, tidak ada edema
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
2. Dada
a. Paru
Inspeksi : pergerakan dada normal, tidak ada keterlambatan gerak,
tidak ada retraksi dinding dada.
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan, vibrasi dada normal, tidak ada
benjolan
Perkusi : terdengar suara sonor,
Auskultasi : terdengar vesikuler
b. Jantung
Inspeksi : tidak ada riwayat penyakit jantung
Palpasi : tidak ada benjolan dan nyeri tekan
Perkusi : terdengar suara dalnes
Auskultasi : S1 dan S2 murni
3. Payudara dan ketiak
Inspeksi : payudara simetris, tidak ada benjolan, tidak ada lesi
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
4. Abdomen
Inspeksi : bentuk simetris, terasa nyeri di ulu hati
Auskultasi : bising usus 15x/mnt
Palpasi : tidak terdapat benjolan, tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi : terdengar suara timpani
5. Genetalia : tidak terkaji
6. Integument
Inspeksi : Turgor kulit elastis, tidak terdapat bekas luka
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
7. Ekstremitas
Atas : bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak ada benjolan, tida
terdapat nyeri tekan
Bawah : bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak ada benjolan, tidak
terdapat nyeri tekan
8. Neurologi
Status mental dan emosi : Tidak terkaji
Pengkajian saraf kranial : Tidak terkaji
Pemeriksaan reflex : Tidak terkaji
4. Pemeriksaan Penunjang
1. Data Laboratorium yang berhubungan
Hb : 9,3 gr/dl
HCT : 31,6%
WBC : 6.300/mm3
PLT : 168.000/mm3
2. Pemeriksaan Radiologi
Tidak dilakukan pemeriksaan radiologi
3. Hasil konsultasi : tidak terkaji
4. Pemeriksaan penunjang diagnostic lain : tidak terkaji
Keletihan/kelemahan
3. Ds : Aliran darah perifer Intoleransi
1. Pasien mengatakan saat terganggu aktivitas
ini menstruasi dan merasa
sangat lemas.
Do : Penurunan O2 ke
1. Pasien tampak lemas saat jaringan
beralih posisi dari duduk
ke berdiri.
2. Td : 90/70 mmHg Hipokasia pucat
Keletihan
Intoleransi Aktivitas
C. Rencana Tindakan
Hari/ Tgl No. Renacana TTD
Tujuan dan Intervensi Rasional
Dx
Kriteria Hasil
Minggu 10 1. Setelah Observasi 1. Mengetahui
oktober dilakukan 1. Periksa sirkulasi rentan normal
2021 tindakan perifer (mis. nadi perifer
selama 3 x 24 Nadi perifer, ,edema
jam edema, pengisian pengisian
diharapkan kapiler, warna, kapiler, warna,
Perfusi perifer suhu, ankle- suhu, ankle-
tidak efektif brachialindex). brachialindex).
teratasi
dengan Terapeutik 2. Untuk
Kriteria Hasi : 2. Ajarkan program mengatahui
1. Warna diet untuk pentingnya
Kulit Pucat memperbaiki mengonsumsi
Menurun sirkulasi ( mis makanan
2. Tugor Kulit rendah lemak tinggi zat besi
Membaik jenuh , minyak untuk
3.Tekanan ikan ,omega 3 ) memperlancar
Darah Edukasi sirkulasi
Sistolik 3. Informasikan 3. Menambah
Membaik tanda dan gejala pengetahuan
4.Tekanan darurat yang dalam
darah harus dilaporkan mengenali
(mis. Rasa sakit tanda dan
yang tidak hilang gejala
saat istirahat,). darurat
D. Implementasi
Hari/ Tgl/ No. Tindakan Keperawatan Evaluasi Proses TTD
Jam Dx
Minggu 10 1. Observasi DS :
oktober 1. Periksa sirkulasi perifer (mis. Pasien mengatakan
2021 Nadi perifer, edema, pusing
pengisian kapiler, warna, Do :
suhu, ankle-brachialindex). - Pasien tampak
Terapeutik lemas
2. Ajarkan program diet untuk - Konjungtiva
memperbaiki sirkulasi ( mis anemis
rendah lemak jenuh , minyak - Kulit tampak
ikan ,omega 3 ) pucat
Edukasi - Hb : 9,3 gr/dl
3. Informasikan tanda dan - HCT :31,6 %
gejala darurat yang harus - Akral pasien
dilaporkan (mis. Rasa sakit teraba dingin
yang tidak hilang saat
istirahat,). Ds :
Pasien mengatakan
tidak suka makan
sayur sejak kecil
Do :
Pasien tampak kurang
makan makanan
mengandung zat besi
Ds :
Pasien mengatakan
mata berkunang –
kunang sudah sering
dirasakan tetapi
semakin parah dalam
1 minggu
Do :
Pasien tampak sangat
cemas
Minggu, 10 2. 1. Identifikasi gangguan fungsi DS:
Oktober tubuh yang mengakibatkan Pasien mengatakan
2021 kelelahan saat ini sedang
menstruasi dan
merasa sangat lemas
Do :
Pasien tampak lemas,
TD: 90/70 mmHg
Edukasi Ds :
3. Informasikan tanda
dan Pasien mengatakan
gejala darurat yang harus mata kunang –
dilaporkan (mis. Rasa sakit kunang mulai
yang tidak hilang saat berkurang
istirahat,). Do :
Pasien tampak mulai
relax
5. Jelaskan pentingnya DS :
melakukan aktivitas Pasien mengatakan
fisik/olahraga secara rutin mulai mengerti
dengan apa yang
disampaikan
DO :
Pasien tampak mulai
mengerti dengan apa
yang disampaikan
Selasa, 12 1. Observasi DS :
Oktober 1. Periksa sirkulasi perifer (mis. Pasien mengatakan
2021 Nadi perifer, edema, sudah tidak pusing
pengisian kapiler, warna, Do :
suhu, ankle-brachialindex). - Pasien sudah
tampak sehat
- Konjungtiva pasien
tampak normal
berwarna kemrahan
- Hb sudah normal :
12 gr/dl
- HCT sudah normal :
39,6 %
- Akral pasien sudah
tidak dingin
Terapeutik Ds :
2. Ajarkan program diet Pasien mengatakan
untuk memperbaiki sirkulasi mulai terbiasa makan
( mis rendah lemak jenuh , makanan
minyak ikan ,omega 3 ) mengandung zat besi
tinggi ( seperti sayur,
sayuran
Do :
Pasien tampak
terbiasa makan
makanan
mengandung zat besi
Edukasi
3. Informasikan tanda dan Ds :
gejala darurat yang harus Pasien mengatakan
dilaporkan (mis. Rasa sakit sudah bisa melihat
yang tidak hilang saat dengan normal dan
istirahat,). baik
Do :
Pasien tampak relax
3. Sediakan lingkungan DS :
nyaman dan rendah stimulus Pasien mengatakan
merasa lebih nyaman
dan bisa istirahat
lebih baik dengan
lingkungan yang
disediakan
DO :
Pasien tampak lebih
nyaman dengan
lingkungan yang
disediakan
5. Jelaskan pentingnya DS :
melakukan aktivitas Pasien mengatakan
fisik/olahraga secara rutin mengerti dengan apa
yang disampaikan
DO :
Pasien tampak
mengerti dengan apa
yang disampaikan
DS :
3. Anjurkan pasien untuk tirah Pasien mengatakan
baring sudah bisa beaktivitas
secara normal
DO :
Pasien tampak jalan
jalan seperti biasa
DS :
4. Kolaborasi dengan dokter Pasien mengatakan
dengan pemberian obat sudah tidak lemas lagi
intravena DO :
Pasien tampak
beraktivitas normal
dan lebih bertenaga
E. Evaluasi
No Hari/ Tgl No. Evaluasi TTD
Dx
1 Minggu 10 oktober 1 S : Pasien mengatakan pusing , mata
2021 berkunang kunang , tidak suka makan
sayur sejak kecil
O:
- Pasien tampak lemas
- Konjungtiva anemis
- Kulit tampak pucat
- Hb : 9,3 gr/dl
- HCT :31,6 %
- Akral pasien teraba dingin
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
2 Minggu,10 Oktober 2 S : pasien mengatakan masih lemas, dan
2021 sulit tidur
O. : pasien tampak lemas dan lesu, TD:
90/70 mmHg
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
3 Minggu,10 Oktober 3 S : Pasien mengatakan masih lemas dan
2021 tidak bisa beraktivitas secara normal
O : Pasien tampak lemas dan tidak
bertenaga
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
4 Senin 11 oktober 1 S:
2021 - Pasien mengatakan pusing
berkurang , mata berkunang
kunang berkurang , sudah mau
belajar makan makanan
mengandung zat besi seperti sayur
O:
- Pasien masih tampak lemas
- Konjungtiva anemis
- Hb : 9,3 gr/dl
- HCT :31,6 %
- Akral pasien yang dingin mulai
berkurang
A : Masalah Teratasi Sebagian
P : Lanjutkan Intervensi