Strategi Pembelajaran Ekspositori-1
Strategi Pembelajaran Ekspositori-1
Strategi Pembelajaran Ekspositori-1
“Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Strategi Pembelajaran”
DOSEN PENGAMPU
Dr. USMAN, S.Ag, M.Ag
DISUSUN OLEH :
MUHAMMAD IRSAN 17.1100.085
ASRULLAH 18.1100.074
ARSY.M 2020203886208032
ASRUNI RIANTINI 2020203886208033
M. GUNAWAN 2020203886208034
A. RIFALDI TEGAR 2020203886208035
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
2
Dr. Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, (jakarta: Kencana, 2009) h. 299
3
Ibid . h. 187
Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu sendiri.
Dalam menerapkan strategi pembelajaran ekspositori, ada prinsip yang harus dipatuhi
oleh setiap guru, yaitu:
1. Berorientasi pada tujuan
Meskipun pemberian materi, pelajaran, merupakan ciri utama dalam strategi
pembelajaran ekspositori dengan metode ceramah, bukan berarti proses pemberian
materi tanpa tujuan pembelajaran; justru tujuan itulah yang menjadi pertimbangan
terpenting dalam penggunaan strategi ini . Oleh karena itu, sebelum strategi
diterapkan, guru harus terlebih dahulu merumuskan tujuan pembelajaran secara jelas
dan terukur. Tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk perilaku yang terukur
berdasarkan kompetensi yang harus dicapai siswa.4
Hal ini sangat penting untuk memahami bagaimana tujuan khusus yang
memungkinkan kita dapat mengontrol efektivitas menerapkan strategi pembelajaran.
Strategi pembelajaran ekspositori tidak mungkin dapat mengejar tujuan kemampuan
berpikir tingkat tinggi, misalnya kemampuan menganalisis, mensintesis sesuatu, atau
dapat mengevaluasi sesuatu, tetapi itu tidak berarti tujuan berpikir tingkat bawah
harus dirumuskan. Justru tujuan itulah yang harus digunakan sebagai ukuran
bagaimana menggunakan strategi ekspositori.5
2. Prinsip komunikasi
Proses belajar bisa dikatakan sebagai proses komunikasi yang mengacu pada
proses penyampaian pesan dari satu orang (sumber pesan) ke seseorang atau
sekelompok orang (penerima pesan). Pesan yang ingin disampaikan adalah bahan
pembelajaran yang terorganisir dan terstruktur sesuai dengan tujuan spesifik yang
ingin di capai. Dalam proses komunikasi, guru bertindak sebagai sumber pesan dan
siswa sebagai penerima pesan.
Di dalam komunikasi selalu terjadi, pengiriman pesan, (informasi) dari
sumber, pesan, ke penerima, pesan. Sistem komunikasi dikatakan efektif ketika pesan
dapat ditangkap oleh penerima pesan dengan utuh. Dan jika pesan tidak diterima
dengan benar, maka sistem komunikasi tidak efektif. Ekspositori Strateginya
menekankan pada proses pengiriman, oleh karena itu prinsip komunikasi sangat
penting untuk diperhatikan.6
3. Prinsip kesiapan
Dalam teori belajar koneksionisme "kesiapan" adalah salah satu hukum
belajar. Inti belajar dari hukum ini adalah bahwa masing-masing individu bereaksi
dengan cepat dari semua rangsangan yang muncul manakala dalam dirinya sudah
memiliki kesiapan. sebaliknya, tidak mungkin setiap individu akan merespon setiap
stimulus yang muncul manakala dalam dirinya belum memiliki kesiapan. Yang dapat
kita tarik dari hukum belajar ini adalah agar siswa dapat menerima informasi setiap
stimulus yang diberikan, terlebih dahulu kita memosisikan mereka dalam keadaan
siap baik secara fisik maupun mental untuk menerima pelajaran.7
4. Prinsip berkelanjutan
Proses pembelajaran ekspositori harus dapat mendorong siswa untuk mau
mempelajari materi lebih lanjut. Pembelajaran bukan hanya berlangsung pada saat ini,
akan tetapi juga untuk waktu selanjutnya. Ekspositori yang berhasil adalah manakala
4
Suyadi, Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2013, hlm. 148
5
Wina Sanjaya, Op. Cit, hlm. 181
6
Ibid, hlm. 182
7
Suyadi, Op. Cit, hlm. 149
melalui proses penyampaian dapat membawa siswa pada situasi ketidakseimbangan
sehingga mendorong mereka untuk mencari dan menemukan atau menambah
wawasan melalui belajar mandiri.8
B. Penyajian (presentation)
8
Ibid, hlm. 149
9
Wina Sanjaya, Op. Cit, hlm. 185
10
Ibid, hlm. 186
Langkah penyajian adalah langkah penyampaian materi pelajaran sesuai
dengan persiapan yang telah dilakukan. Yang harus dipikirkan oleh setiap guru dalam
penyajian ini adalah bagaimana agar materi pelajaran dapat dengan mudah ditangkap
dan dipahami oleh siswa.11
Oleh sebab itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu :
1) Penggunaan Bahasa
Penggunaan bahasa merupakan aspek yang sangat berpengaruh untuk
keberhasilan presentasi. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan
bahasa :
1. Bahasa yang dipakai harus komunikatif agar mudah dipahami.
2. Dalam penggunaan bahasa harus memperhatikan tingkat perkembangan
siswa.
2) Intonasi suara
Intonasi suara adalah pengaturan suara sesuai dengan pesan yang ingin
disampaikan. Guru yang baik akan memahami kapan ia harus meninggikan
nada suaranya, dan kapan ia harus melemahkan suaranya. Pengaturan nada
suara akan membuat perhatian siswa tetap terkontrol, sehingga tidak akan
mudah bosan.12
3) Menjaga kontak mata dengan siswa
Dalam proses penyajian materi pelajaran, kontak mata (eye contact)
merupakan hal yang sangat penting untuk membuat siswa tetap
memperhatikan pelajaran. Melalui kontak mata yang selamanya terjaga, siswa
bukan hanya akan merasa dihargai oleh guru, tetapi mereka seakan-akan
diajak terlibat dalam proses penyajian.
4) Menggunakan joke-joke yang menyegarkan
Menggunakan joke adalah kemampuan guru untuk menjaga kelas agar
tetap hidup dan segar melalui penggunaan kalimat atau bahasa yang lucu.
Guru dapat memunculkan joke bila dirasakan siswa sudah kehilangan
konsentrasi yang bisa dilihat dari cara mereka duduk tidak tenang, cara mereka
memandang atau gejala-gejala perilaku tertentu.
C. Korelasi (correlation)
Langkah korelasi adalah langkah menghubungkan materi pelajaran
dengan pengalaman siswa dengan hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat
menangkap keterkaitannya dalam struktur pengetahuan yang telah dimilikinya.
Langkah korelasi dilakukan untuk member makna terhadap materi pelajaran.13
D. Menyimpulkan (generalization)
Menyimpulkan adalah tahapan untuk memahami inti (core) dari materi
pelajaran yang telah disajikan. Langkah menyimpulkan merupakan langkah yang
11
Ibid, hlm. 187
12
Ibid, hlm. 188
13
Suyadi, Op. Cit, hlm. 155
sangat penting dalam strategi ekspositori, sebab melalui langkah menyimpulkan siswa
akan dapat mengambil intisari dari proses penyajian.
E. Mengaplikasikan (application)
Langkah aplikasi adalah langkah untuk kemampuan siswa setelah mereka
menyimak penjelasan guru. Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting
dalam proses pembelajaran ekspositori, sebab melalui langkah ini guru akan dapat
mengumpulkan informasi tentang penguasaan dan pemahaman materi pelajaran oleh
siswa. Teknik yang biasa dilakukan pada langkah ini diantaranya dengan membuat
tugas yang relevan dengan materi yang telah disajikan dan dengan memberikan tes
yang sesuai dengan materi pelajaran yang telah disajikan.15
B. Kelemahan
Di samping memiliki keunggulan, strategi ekspositori juga memiliki kelemahan, di
antaranya : 17
14
Wina Sanjaya, Op. Cit, hlm. 189
15
Ibid, hlm. 190
16
Ibid, hlm. 191
17
Suyadi, Op. Cit, hlm. 158-159
1. Strategi pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap siswa yang
memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara baik. Untuk siswa yang
tidak memiliki kemampuan seperti itu perlu digunakan strategi yang lain.
2. Strategi ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu baik
perbedaan kemampuan, pengetahuan, minat dan bakat, serta perbedaan gaya
belajar.
3. Keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori sangat tergantung kepada apa
yang dimiliki guru, seperti persiapan, pengetahuan, rasa percaya diri, semangat,
antusiasme, motivasi, dan berbagai kemampuan seperti kemampuan bertutur
(berkomunikasi), dan kemampuan mengelola kelas. Tanpa itu sudah dapat
dipastikan proses pembelajaran tidak mungkin berhasil.
4. Oleh karena gaya komunikasi strategi pembelajaran lebih banyak terjadi satu
arah (one-way communication), maka kesempatan untuk mengontrol pemahaman
siswa akan materi pembelajaran akan sangat terbatas pula. Di samping itu,
komunikasi satu arah bias mengakibatkan pengetahuan yang dimiliki siswa akan
terbatas pada apa yang diberikan guru.
Memperhatikan beberapa kelemahan di atas, maka sebaiknya dalam melaksanakan
strategi ini guru perlu persiapan yang matang baik mengenai materi pelajaran yang
akan disampaikan maupun mengenai hal-hal lain yang dapat mempengaruhi
kelancaran proses pembelajaran.
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan materi yang telah disampaikan, maka dapat disimpulkan bahwa dengan
adanya Strategi Pembelajaran Ekspositori diharapkan guru dapat menerapkan strategi ini
dengan sebaik-baiknya sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai semaksimal mungkin.
Dibalik itu juga seorang guru harus menguasai atau memahami tentang konsep dan prinsip
penggunaan strategi pembelajaran ekspositori itu sendiri agar penerapan dalam kegiatan
belajar mengajar dapat berjalan lancar. Selain itu juga seoarang guru harus memahami
keunggulan dan kelemahan dari strategi pembelajaran ekspositori itu, dengan memahami
maka guru dapat menerapkan dari keunggulan itu dan dapat menghindari dari kelemahan
yang ada dan jika bisa dapat mencari jalan keluar agar kelemahan itu dapat teratasi.
Dan dari pembahasan di atas dapat di simpulkan bahwa Strategi pembelajaran
ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian
materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa
dapat menguasai materi pelajaran optimal.
Adapun karakteristik dari strategi pembelajaran ekspositori adalah:
a) Strategi pembelajaran ekspositori dilakukan dengan cara menyampaikan materi
pelajaran secara verbal .
b) Biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi.
c) Tujuan utama pembelajaran ialah penguasaan materi pelajaran itu sendiri.
Kemudian memerhatikan beberapa kelemahan dari strategi pembelajaran ekspositori
ini, maka sebaiknya dalam melaksanakan strategi ini guru perlu persiapan yang matang baik
mengenai materi pelajaran yang akan disampaikan maupun mengenal hal-hal lain yang dapat
memengaruhi kelancaran proses presentasi.
3.2 Saran
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan serta juga
ketidaksempurnaan. Sehingga penulis mengharapkan kritik, saran dan masukan dari pembaca
agar kedepannya penulis dapat menulis makalah di lain waktu dengan sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, (jakarta: Kencana, 2009) h. 299
http://maribelajarrrr.blogspot.com/2017/06/makalah-Strategi-pembelajaran-
Ekspositori.html di akses pada 7 Oktober