Tugas 1 Ekma4314.56 (Akutansi Manajemen)

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

NAMA : PENDI SAPWAN

NIM : 030353893
PROGRAM STUDI : Manajemen
NAMA MATA KULIAH : AKUTANSI MANAJEMEN
KODE MATA KULIAH : EKMA4314.56

TUGAS 1
AKUTANSI MANAJEMEN
Soal :
1. Bagaimana perkembangan teknologi mempengaruhi akuntansi manajemen ?
2. Bagaimana akuntansi berperan dalam proses manajemen?
3. Berikut disajikan data kegiatan dan biayar eparasi & pemeliharaan pada PT Son tahun 2020
yakni :
Biaya Reparasi & Biaya Reparasi &
Bulan Jam Mesin Bulan Jam Mesin
Pemeliharaan Pemeliharaan
January 7.000 875.000 July 4.500 600.000
February 4.500 610.000 August 4.500 650.000
March 4.000 600.000 September 6.000 750.000
April 4.250 630.000 October 6.000 800.000
May 5.500 715.000 November 8.000 1.000.000
June 6.000 750.000 December 6.000 800.000

Pertanyaan:
a. Pergunakan metode high-low point untuk mengestimasi biaya reparasi dan pemeliharaan
variabel per jam mesin
b. Pergunakan metode high-low untuk mengestimasi biaya reparasi dan pemeliharaan tetap per
bulan
c. Pergunakan metode high-low untuk membuat fungsi kos listrik bulanan
d. Estimasi berapa jumlah biaya reparasi dan pemeliharaan jika jumlah jam mesin adalah 7.500
jam mesin
Jawaban :
1. Akuntansi mengalami perkembangan pasang surut. Terutama sekali akibat perkembangan
teknologi. Teknologi menyentuh dunia akuntansi melalui tiga macam cara yaitu :
1. Kemajuan teknologi telah secara langsung mengubah teknologi pemrosesan data
menjadi informasi. Perubahan teknologi pemrosesan data initelah menyebabkan
perubahan kandungan jasa yang diberikan oleh fungsi akuntansi.
2. Dalam unit-unit mikro tipikal (perusahaan) yang menjadi lingkungan penerapan
akuntansi, telah terjadi perubahan teknologi produksi. Perubahan teknologi produksi
tersebut telah menyebabkan perubahan konstelasi fisik, ekonomi, social dan politik pada
unit-unit mikro itu. Konstelasi fisik, ekonomi, social dan politik itu satu sama lainnya
saling berkait erat. Akuntansi sebagai system persimbulan aspek ekonomi dari
konstelasi yang telah berubah itu, tentunya harus beradaptasi dengan perubahan
konstelasi itu jika ia ingin tetap fungsional dalam unit-unit mikro yang ada.
3. Pada lingkungan makro tempat beroperasinya unit-unit mikro telah terjadi perubahan
besar pada teknologi komunikasi dan teknologi transportasi. Kejadian tersebut telah
mengubah konstelasi fisik, ekonomi, social dan politik lingkungan makro. Disini pun
diperlukan kemampuan adaptif dari unit mikro, yang juga menuntut kemampuan adaptif
dari akuntansi. Gambar 1.1 berikut menggambarkan dampak perubahan teknologi
terhadap akuntansi.

Perubahan
Teknologi

Teknologi Produksi Teknologi Teknologi


Pengolahan Data Transport dan

Lingkungan Mikro Akuntansi Lingkungan Makro


Manajemen

(Sumber : Narsa, I Made, 1996: 10)


Gambar 1.1
Implikasi Perkembangan Teknologi terhadap Akuntansi

Dalam Perubahan lingkungan bisnis tersebut, akuntansi manajemen terkena


dampak paling serius, dibandingkan akuntansi lainnya karena akuntansi manajemen
harus mampu memasok informasi yang akurat dan relevan kepada manajemen dalam
melaksanakan fungsi-fungsi strategik. Akuntansi manajemen saat ini harus mampu
menciptakan nilai. Penggunaan teknologi dimasa yang akan dating akan semakin meluas
pada semua sector kehidupan. Teknologi tidak lagi bersifat konvensional yang
meningkatkan kinerja (enhance), melainkan bersifat menggantikan peran manusia
(disruptive). Robot-robot sudah dilengkapi dengan kecerdasan manusia, yang disebut
artificial intelligence.
Artificial intelligence adalah cabang dari sain komputer (computer science) yang
bertujuan untuk menciptakan mesin-mesin cerdas, dan hal ini akan menjadi bagian yang
paling penting dalam teknologi industry. Peneitian-penelitian yang berkaitan dengan
mesin-mesin yang memiliki kecerdasan buatan ini, mencakup pembuatan program-
program computer yang dapat memberikan karakter personalitas seolah-seolah seperti
manusia, seperti pengetahuan (knowledge), kemampuan memberi alasan (reasoning),
kemampuan memecahkan masalah (Problem salving), mampu berpersepsi (percepatan),
kemampuan belajar (elearning), kemampuan menyusun rencana (planning), termasuk
kemampuan untuk memanipulasi dan memindahkan objek.
2. Peranan akuntansi pada umumnya, dan manajemen pada khususnya sangat penting dalam
menyediakan informasi bagi masyarakat secara keseluruhan, terutama bagi pengambil
keputusan, para manajer, dan profesional. Akuntansi manajemen memiliki tanggung jawab
dalam mediator konflik. Hal ini berarti bahwa akuntansi manajemen dapat membantu
manajemen dalam proses pengambilan keputusan agar sumber-sumber ekonomi yang
dikuasainya atau kekayaan perusahaan dapat dialokasikan dan ditransformasikan secara
lebih efektif serta efisien. Sistem informasi akuntansi pada suatu organisasi memiliki dua
subsistem utama, yaitu sistem akuntansi manajemen dan sistem akuntansi keuangan. Kedua
system akuntansi tersebut berbeda tujuan, sifat masukan dan jenis proses yang digunakan
untuk mengubah masukan menjadi keluaran. Adapun sistem informasi akuntansi keuangan
digunakan bagi pihak eksternal, sedangkan sistem informasi akuntansi manajemen
digunakan bagi pihak internal. Sistem akuntansi manajemen menyediakan informasi yang
dibutuhkan bagi para pemakai intern (para manajer dan profesional) untuk memenuhi
tujuan-tujuan manajemen tertentu sehingga mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan
keputusan. Inti dari sistem informasi akuntansi manajemen adalah proses yang
dideskripsikan oleh aktivitasaktivitas seperti pengumpulan, pengukuran, penyimpanan,
analisis, pelaporan dan pengelolaan informasi. Sistem informasi akuntansi manajemen tidak
terikat oleh kriteria formal apapun yang mendefinisikan sifat dari proses, masukan, atau
keluarannya sehingga kriterianya fleksibel dan berdasarkan pada tujuan manajemen. Sistem
akuntansi manajemen memiliki tiga tujuan umum (Hansen, 2009:4) :
1) Menyediakan informasi untuk perhitungan biaya jasa, produk, atau objek lainnya yang
ditentukan oleh manajemen,
2) Menyediakan informasi untuk perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan
perbaikan berkelanjutan,
3) Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Mulyadi (2001) mengemukakan bahwa terdapat dua garis besar peranan dari akuntansi
manajemen, antara lain :
1) Peran akuntansi manajemen sebagai suatu tipe akuntansi
Peran akuntansi manajemen sebagai sistem pengolah informasi keuangan dalam
perusahaan dibagi menjadi tiga tingkat perkembangan :
a. Pencatat skor (score keeping)
Dalam pengelolaan perusahaan, manajemen melakukan perencanaan aktivitas dan
pengendalian pelaksanaan rencana aktivitasnya. Akuntansi manajemen berperan
dalam menyediakan informasi keuangan bagi penyusun rencana aktivitas dam
menyajikan informasi umpan balik kepada manajemen mengenai pelaksanaan
rencana aktivitas yang telah disusun. Akuntansi manajemen mencatat skor dan
mengkomunikasikan skor kepada manajer yang bersangkutan untuk memungkinkan
manajemen mengevaluasi pelaksanaan rencana yang telah disusun. Untuk
memenuhi fungsi sebagai pencatat skor bagi manajemen, akuntansi manajemen
harus memenuhi persyaratan : teliti, relevan, dan andal (reliable).
b. Penarik perhatian manajemen (attention directing)
Sebagai penarik perhatian manajemen, akuntansi menyajikan informasi
penyimpangan pelaksanaan rencana yang memerlukan perhatian manajemen, agar
manajemen dapat merumuskan tindakan untuk mencegah berlanjutnya
penyimpangan yang terjadi. Tahap perkembangan ini hanya dapat dicapai, jika
akuntansi manajemen telah dapat menjadi pencatat skor yang baik.
c. Penyedia informasi untuk pemecah masalah (problem solving)
Tahap perkembangan ini merupakan akibat lebih lanjut dari status perkembangan
yang sebelumnya telah dicapai, yaitu sebagai pencatat skor dan sebagai penarik
perhatian. Jika manajemen telah mengandalkan informasi yang dihasilkan oleh
akuntan manajemen, maka mereka akan selalu mengundangnya dalam setiap
pengambilan keputusan pemecahan masalah yang akan mereka lakukan.
2) Peran akuntansi manajemen sebagai suatu tipe informasi
Informasi merupakan suatu fakta, data, pengamatan, persepsi, atau sesuatu yang
lain, yang menambah pengetahuan. Informasi diperlukan oleh manusia untuk
mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu,
pengambilan keputusan selalu berusaha mengumpulkan informasi untuk mengurangi
ketidakpastian yang dihadapinya dalam memilih alternatif tindakan tersebut.
Disamping uraian mengenai garis besar pentingnya akuntansi manajemen dalam
suatu proses bisnis diatas, peran akuntan manajemen sebagai “pelaksana” system
akuntansi manajemen juga tidak kalah penting, serta merupakan peran pendukung
dalam suatu organisasi. Mereka membantu orang-orang yang bertanggungjawab dalam
pelaksanaan tujuan dasar organisasi (Hansen, 2009:20). Posisi yang bertanggungjawab
langsung pada tujuan dasar organisasi disebut sebagai posisi lini (line position) dan
posisi yang sifatnya mendukung dan tidak bertanggungjawab secara langsung terhadap
tujuan dasar organisasi disebut sebagai posisi staf (staff position). Akuntan manajemen
bertanggung jawab mengidentifikasi, mengumpulkan, mengukur, menganalisis,
menyiapkan, menginterpretasikan, dan mengkomunikasikan informasi yang digunakan
oleh manajemen untuk mencapai tujuan dasar organisasi. Akuntan manajemen berfungsi
sebagai anggota staf dari organisasi dan bertanggung jawab menyediakan informasi.
Meskipun akuntan manajemen, seperti pengontrol dan manajer akuntan biaya juga
berpengaruh terhadap organisasi, mereka tidak berwenang terhadap manajer bagian
produksi. Manajer lini adalah orang yang membuat kebijakan dan keputusan yang
berpengaruh terhadap produksi. Namun akuntan manajemen dapat memberikan
masukan yang signifikan dalam berbagai kebijakan dan keputusan melalui penyediaan
dan pengintreprestasian informasi.
Dimana dalam suatu bagan organisasi terdapat beberapa jabatan, salah satunya
adalah pengontrol yang mengawasi semua departemen yang ia pegang. Karena
peranannya yang penting dalam operasi suatu perusahaan, pengontrol sering dipandang
sebagai anggota dari tim manajemen puncak dan diikutsertakan dalam aktivitas
perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Yang kedua yaitu bendahara
atau treasurer yang bertanggung jawab terhadap fungsi keuangan.
Semua praktik akuntansi manajemen biasanya dikembangkan untuk membantu
manajer mencapai laba yang maksimum, namun sesungguhnya laba yang maksimum
bukan merupakan tujuan utama dari suatu perusahaan. Tujuan memaksimumkan laba ini
harus dibatasi dengan persyaratan bahwa laba dicapai dengan cara – cara yang legal dan
etis, sesuai dengan kode etik perusahaan atau etika tertentu, salah satunya adalah
beberapa sertifikasi yang dikhususkan bagi akuntan manajemen, antara lain adalah
sebagai berikut :
a. CMA (Certificate in Management Accounting) adalah sertifikasi yang didesain
untuk memenuhi kebutuhan khusus para akuntan manajemen. Salah satu tujuan
CMA adalah membuat akuntansi manajemen menjadi disiplin ilmu yang diakui,
profesional, dan terpisah dari profesi akuntan publik.
b. CPA (Certificate in Public Accounting), utamanya ditujukkan bagi mereka yang
berpraktik sebagai akuntan publik tetapi banyak akuntan manajemen yang
memilikinya karena sertifikat ini sangat diakui .
c. CIA (Certificate in Internal Auditing) adalah sertifikasi bagi auditor internal dan
didesain untuk memiliki kompetensi teknis yang memadai.

3. Biaya reparasi & pemeliharaan pada PT Son tahun 2020 yakni :


a. Biaya Reparasi dan Pemeliharaan variabel per jam mesin = (Rp 1.000.000 – Rp 600.000)/
(8.000 – 4.000)= Rp 100
b. Biaya Reparasi dan Pemeliharaan tetap/bulan = Rp 1.000.000-(Rp 100 x 8.000)= Rp
200.000
c. Biaya Reparasi dan Pemeliharaan /bulan = Rp 200.000 + (Rp 100 x jam mesin).
d. Jumlah Biaya Reparasi dan Pemeliharaan pada aktivitas 7.500 jam = Rp 200.000 + (Rp
100 x 7.500)= Rp 950.000

Anda mungkin juga menyukai