Struktur Akar Dan Batang

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI

“Mengenal Struktur Sel dan Jaringan Akar dan Batang Tumbuhan”

Oleh:
LA ODE MUHAMMAD SYAIFUL
NIM. D1F121024

PROGRAM STUDI PROTEKSI TANAMAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2021
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sel dan jaringan terdapat baik pada organisme tumbuhan maupun hewan.
Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil dari mahluk hidup seluler.
Organisme seluler ada yang terdiri atas satu sel atau uni seluler dan ada yang
terdiri atas banyak sel atau multi seluler. Berdasarkan ada tidaknya membran inti,
sel terbagi atas sel prokarion (tidak memiliki membran inti) dan sel eukarion
(memiliki membran inti). Sel prokarion contohnya bakteri dan ganggang biru, dan
sel eukarion contohnya sel tumbuhan tinggi. Sel eukarion umumnya memiliki
bagian-bagian yang sama yaitu: membrane plasma, sitoplasma dan
organelorganelnya. Sitoplasma merupakan cairan sel yang terdapat di luar inti,
mengisi ruangan di antara membran plasma dan inti sel. Komponen terluar
sitoplasma adalah membran plasma (plasmolemma). Sitoplasma terdiri dari
matriks yang di dalamnya terdapat inclusion dan organel. Cabang biologi yang
membahas khusus tentang sel disebut sitology.
Pada organisme multi seluler, kumpulan sel membentuk jaringan. Cabang
biologi yang khusus membahas tentang jaringan disebut histologi. Jaringan adalah
kumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Pada tumbuhan
jaringan dapat dibedakan atas jaringan meristem, jaringan dewasa, jaringan
penyokong, jaringan pengangkut, dan jaringan gabus. Jaringan meristem adalah
jaringan muda yang sel-selnya selalu membelah atau bersifat meristematik.
Jaringan ini hanya terdapat pada bagian bagian tertentu dari tumbuhan. Jaringan
dewasa merupakan jaringan yang telah mengalami diferensiasi. Jaringan
penyokong disebut juga jaringan penguat atau stereom. Fungsi utama jaringan ini
adalah menguatkan bagian tubuh tumbuhan, jaringan ini terdiri atas kolenkim dan
skelerenkim. Jaringan pengangkut yaitu jaringan tumbuhan yang berfungsi untuk
transport atau pengangkutan zat. Jaringan ini terdiri dari xilem atau pembuluh
kayu dan floem atau pembuluh tapis. Sedangkan jaringan gabus yaitu jaringan
yang tersusun atas sel-sel gabus. Jaringan ini berfungsi melindungi jaringan di
bawahnya agar tidak terlalu banyak kehilangan air. Jaringan tubuh tumbuhan
adalah sekelompok sel yang memiliki struktur dan fungsi sama yang membentuk
organ tumbuhan. Berdasarkan tipe sel penyusunnya, jaringan dibedakan menjadi
jaringan sederhana dan jaringan kompleks. Jaringan sederhana adalah jaringan
yang dibentuk satu jenis sel. Contoh jaringan sederhana adalah jaringan kolenkim,
parenkim, dan sklerenkim. Jaringan kompleks adalah jaringan yang terbentuk dari
lebih dari satu tipe sel. Contoh jaringan kompleks adalah jaringan xilem, floem,
dan epidermis.
Akar merupakan bagian tumbuhan berbiji yang berada di dalam tanah,
bentuknya sering kali meruncing hingga mudah menembus tanah. Namun terdapat
beberapa tumbuhan yang memiliki akar yang tumbuh di atas tanah. Akar terdiri
dari beberapa bagian, yakni leher akar, ujung akar, batang akar, cabang akar,
serabut akar, rambut akar, dan tudung akar.
Batang merupakan salah satu dari organ dasar tumbuhan berpembuluh.
Batang adalah sumbu tumbuhan, tempat semua organ lain bertumpu, dan tumbuh.
Daun adalah organ yang sangat penting bagi tumbuhan dalam menjalankan proses
fisiologi dan biokimia untuk memproduksi biomasa sebagai sumber energi bagi
organisme lainnya termasuk manusia. Daun tumbuhan dapat dibedakan menurut
bentuk, ukuran dan beragam sifatnya.

1.2. Tujuan dan Kegunaan


Tujuan pada praktikum kali ini adalah memberi pengalaman kepada
praktikum dalam menyiapkan preparat untuk pengamatan struktur sel dan jaringan
akar dan akar tumbuhan. Memberi keterampilan kepada praktikum dalam
mengamati dan tumbuhan mendeskripsikan struktur sel dan jaringan akar dan
batang tumbuhan. Memberi pengetahuan kepada praktikum terkait variasi struktur
sel dan jaringan akar, batang serta daun tumbuhan.
Dan kegunaan pada praktikum kali ini adalah Mahasiswa terampil dalam
menggunakan preparate untuk pengamatan struktur sel dan jaringan akar dan
batang tumbuhan. Mahasiswa terampil menggunakan mikroskop dalam
mengamati secara jelas komponen sel dan jaringan akar dan batang tumbuhan.
Mahasiswa mampu menyajikan dan mendeskripsikan komponen sel dan jaringan
akar dan batang tumbuhan hasil pengamatan dibawah mikroskop.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Telah dilakukan penelitian untuk menentukan struktur sel epidermis dan


stomata pada beberapa tumbuhan anggota Suku Euphorbiaceae yang merupakan
anggota marga Codiaeum, Euphorbia dan Jatropha. Metode deskriptif komparatif
digunakan untuk menggambarkan struktur sel epidemis dan stomata daun puring,
pakis giwang dan jarak pagar berdasarkan pengamatan irisan memanjang sel-sel
epidermis pada permukaan bawah daun dengan menggunakan mikroskop
Olympus tipe 11067 dan Optilab Advance tipe 2.2 (Anua et al., 2018).
Mengetahui jaringan epidermis tanaman jagung (Zea mays l.) yang
tumbuh di Kota Kupang sebagai sumber belajar tambahan Pembelajaran IPA SD
berbasis kearifan lokal. Penelitian ini menggunakan metode berupa eksploratif
deskriptif untuk menggambarkan dan menginterpretasi jaringan epidermis jagung
(Zea mays L.) dan metode yang merujuk pada langkah-langkah Research and
Development. Hasil penelitian menunjukkan secara anatomi jaringan epidermis
pada tanaman jagung di NTT tidak memiliki perbedaan yang jelas dengan wilayah
lainnya. Hasil dari karakteristik anatomi jagung menghasilkan produk Leaflet
yang telah divalidasi oleh validator dan telah layak digunakan di lapangan dengan
sedikit revisi dengan nilai yaitu 3,5 (Muhaimin et al., 2018).
Jagung zea mays L. adalah tanaman semusim yang termasuk dalam
golongan spermatophyte. Jagung merupakan makanan pokok kedua di Indonesia
setelah beras. Selain sebagai bahan makanan pokok,jagung juga digunakan
sebagai bahan makanan ternak dan bahan baku industri misalnya industri tepung
(Juhriah, 2019).
Menurut Tjitrosoepomo dan Rosanti batang merupakan bagian tumbuhan
yang amat penting, dan mengingat tempat serta kedudukan batang bagi tubuh
tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan. Pertumbuhan
batang dapat dilihat dari percabangannya, kebanyakan tumbuhan melakukan
percabangan walapun sedikit (Rosanti, 2018).
Seperti halnya dunia manusia, tumbuhan juga mengembangkan sistem
komunikasi untuk mencapai kesejahteraan hidupnya. Bahasa yang digunakan
adalah senyawa kimia yang diproduksi oleh eksudat akar. Tumbuhan merupakan
inisiator karena mereka yang memiliki tujuan untuk apa komunikasi dibangun.
Tumbuhan mengeluarkan eksudat akar untuk memanggil atau untuk mengusir
mikroba yang diinginkan. Tumbuhan mengirim surat undangan pada beberapa
mikroba dengan mensekresikan eksudat akar. Untuk membangun asosiasi
mikoriza tumbuhan mengeluarkan gula, asam amino dan strigolakton. Hal
tersebut akan dibalas oleh fungi dengan mengeluarkan senyawa flavonoid yang
menunjukkan spesifikasi jenis inang-mikoriza. Hadirnya senyawa flavonoid
merupakan undangan bagi rhizobium pada tanaman legum untuk membangun
asosiasi. Tumbuhan akan menyeleksi rhizobium yang akan diajak berasosiasi
dengan mensekresikan senyawa kanavanin yang bersifat toksik. Kesalahan dalam
mengeluarkan eksudat akar merupakan surat undangan yang keliru bagi
tumbuhan. Dosis senyawa stigolakton yang terlalu rendah tidak akan dapat
membentuk asosiasi mikoriza tetapi yang berkembang adalah patogen. Walaupun
tumbuhan menghasilkan senyawa fitoantisipin untuk mencegah serangan patogen
dan fitoaleksin ketika patogen sudah menginfeksi. Komunikasi akar dengan akar
tumbuhan lain dilakukan dengan menghasilkan senyawa alelopati untuk
membatasi pertumbuhan akar di sekelilingnya yang dianggap sebagai pesaing.
Tanaman invasif atau gulma umumnya selain menghasilkan alelopati juga
memproduksi katekin yang dapat membunuh mikroba menguntungkan pada
tumbuhan setempat. Akibatnya tumbuhan lokal akan rentan terhadap serangan
penyakit dan berujung pada kematian. Selain alelopati, untuk merespon kehadiran
tetangganya tumbuhan juga menghasilkan senyawa glukosinolat yang jumlahnya
makin meningkat sejalan dengan tingginya biodiversitas vegetasi. Senyawa ini
merupakan senyawa beracun bagi patogen, sehingga tumbuhan yang
dibudidayakan dengan pola monokultur menjadi rentan terhadap penyakit. Oleh
karena itu agar tanah tetap memiliki kandungan senyawa glukosinolat yang
memadai serta tetap memelihara kondisi rhizosfir yang dinamis perlu dilakukan
pergiliran tanaman varietas lokal setelah beberapa rotasi tanaman (Widyati, 2017).
Tumbuhan hiperakumulator adalah tumbuhan yang mempunyai
kemampuan untuk mengkonsentrasikan logam di dalam biomassanya dalam kadar
yang luar biasa tinggi. Penyerapan dan akumulasi logam berat oleh tumbuhan
dapat dibagi menjadi tiga proses yaitu penyerapan logam oleh akar, translokasi
logam dari akar ke bagian tumbuhan lain, dan lokalisasi logam pada bagian sel
tertentu untuk menjaga agar tidak menghambat metabolisme tumbuhan tersebut
(Irhamni et al., 2017).
Sistem perakaran pada rumput-rumputan dan Monokotil lain disebut
sistem akar serabut. Setiap akar pada sistem akar serabut mempunyai ukuran yang
hampir sama. Lain halnya dengan tumbuhan Dikotil.Tumbuhan dikotil
mempunyai akar utama yang bercabang; dan akar cabang ini dapat bercabang lagi.
Sistem perakaran seperti ini disebut sistem akar tunggang (Mulyani, 2019).
Pada tumbuhan lainnya dibedakan dua macam system perakaran yaitu
sistem akar tunggang (radiax adventica). Berdasarkan percabangan dan
bentuknya, akar tunggang dibedakan atas: akar tunggang yang tidak bercabang
atau sedikit bercabang. Akar tunggang tunggang yang tidak bercabang ini
biasanya berhubungan dengan fungsinya sebagai tempat penimbunan zat makanan
cadangan sehingga memiliki bentuk yang istimewa (Charisma, 2019).
Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting, dan
mengingat tempat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan. Batang dapat
disamakan dengan dengan sumbu tubuh tumbuhan. Pada umumnya batang
mempunyai sifat-sifat berikut, pada umumnya berbentuk panjang bulat seperti
silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain (Amintarti, 2013).
Perbedaan tumbuhan monokotil dan dikotil yang pertama dari biji.
Monokotil hanya memiliki satu kotiledon atau tunggal. Mono sendiri merupakan
nama latin dari satu. Sehingga, nama monokotil berarti tumbuhan berkotiledon
satu. Contoh biji monokotil adalah biji jagung dan kelapa.  Dikotil memiliki dua
kotiledon atau berkeping. Saat tumbuhan dikotil tumbuh, tunas akan membelah
biji menjadi dua (Kontan, 2020).
Akar berfungsi memperkuat tubuh tumbuhan, menyerap air dan unsur hara
yang terkandung di dalam tanah, mengangkut air dan zat-zat makanan yang sudah
diserap dan dibawa ketempat tempat pada tubuh tumbuhan yang memerlukan dan
kadang-kadang sebagai tempat untuk penimbunan atau tempat penyimpanan
cadangan makanan (Sepriapti, 2012).

.
III. METODE PRAKTIKUM

3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan


Kegiatan praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Agroteknologi Unit
Agronomi, pada hari Sabtu, 20 November 2021 pukul 10:00 WITA sampai
selesai.

3.2. Alat dan Bahan


Alat yang digunakan yaitu mikroskop cahaya, kaca preparat, silet, penutup
kaca preparat serta alat tulis menulis. Dan bahan yang digunakan adalah tanaman
padi (Oryza sativa L.), jagung (Zea mays L.), tomat (Lycopersicum escullentum
Mill), adam eva (Rhoeo Discolor), dan kacang tanah (Arachis Hypogaea L.).
Berusia kurang lebih 2-3 minggu.

3.3. Prosedur Kerja


Prosedur kerja pada praktikum kali ini adalah ssebagai berikut:
1) Buat sayatan melintang menggunakan silet dari akar dan batang O. sativa L.,
Z. mays L., L. escullentum Mill, Rhoeo Discolor dan Arachis Hipogaea
Letakkan sayatan pada permukaan gelas obyek bersih yang telah ditetesi air,
lalu tutup dengan kaca penutup dan usahakan tidak ada gelembung udara di
dalamnya.
2) Amati preparat tersebut dibawah mikroskop menggunakan perbesaran 4x10.
3) Gambar sel dan jaringan dari masing-masing akar dan batang tanaman dan
mengambil gambar via okuler menggunakan kamera Hp.
4) Beri keterangan komponen sel yang Anda identifikasi pada sayatan melintang
jaringan akar dan batang masing-masing spesies tanaman
5) Beri ulasan hasil kerja Anda melalui laporan kerja laboratorium mengenai
struktur sel jaringan akar dan batang monokotil dan dikotil.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1. Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan Struktur Sel dan Jaringan Akar dan Batang di bawah
mikroskop dengan perbesaran 4 × 10.
4.1.1. Pengamata Struktur Sel dan Jaringan Akar dan Batang
Adapun hasil dari praktikum kali ini dapat dilihat pada tabel berikut ini.

NO Nama Gambar Literatur Keterangan


1. Jagung (Zea Mays 1 1.
L) 2 Epidermis
5
3
2.
Korteks
4
Akar 3. Xylem
4. Floem
5.
Empulur
1 1.
2 Epidermis
3 2. Xylem
4 3. Floem
4.
Batang Parenkim
2. Padi (O. Sativa L) 1 1. Epidermis
2 2. Korteks
3
3. Endodermis
4 4. Xylem
6
5 5. Floem
Akar 6. Inti
4 1 1. Epidermis
2. Xylem

2
3. Floem
4. Korteks
3
Batang
3. Tomat (L. 1 1. Epidermis
Escullentum Mill) 2 2. Korteks
3 3. Endodermis
4
5 5
4. Xylem
5. Floem
Akar
1 1. Epidermis
2 2. Korteks
4
3
3. Floem
4. Xylem

Batang
4. Kacang Tanah 1 1. Epidermis
(Arachis 2 2. Endodermis
Hipogaea) 3
4
3. Korteks
5 4. Floem

Akar 5. Xylem
1 1. Epidermis
2 2. Floem
3
4
3. Xylem
4. Empulur

Batang
5. Adam Eva (Rhoeo 1 1. Epidermis
Discolor) 2 2. Endodermis

3
3. Floem
4 4. Xylem

Akar
1 1. Epidermis
2 2. Korteks
3
4
3. Floem
4. Xylem

Batang

1.2. Pembahasan
Akar berperan dalam penyerapan air dan unsur hara terlarut, menopang
berdirinya tumbuhan dan beberapa takson tumbuhan bereran sebagai organ
penyimpanan cadangan makanan. Umumnya, sisitem perakaran tumbuhan terdiri
atas dua tipe, yakni dikotil/tunggang dan monokotil/serabut.
Akar tunggang adalah ciri tumbuhan yang dikenal sebagai dicotyledons
dan juga ditemukan pada tumbuhan yang dikenal sebagai gymnospermae. Akar
tunggang adalah diferensiasi lebih lanjut dari akar primer. Akar primer terbentuk
dari radikula semai selama perkembangan benih. Dalam sistem akar tunggang,
akar utama adalah yang terbesar dan terpanjang, dan akar lateral lebih kecil dan
lebih pendek. Beberapa akar samping yang dikenal sebagai akar lateral terbentuk
dari akar utama.
Akar serabut adalah akar yang terdiri dari kumpulan akar-akar dengan
ukuran dan panjang yang sama. Mereka tidak menembus sedalam ke dalam tanah
seperti halnya akar tunggang. Akar serabut merupakan ciri tumbuhan monokotil.
Berbeda dengan akar tunggang, akar primer yang dihasilkan selama
perkembangan tidak tetap, dan sebaliknya akar, yang dikenal sebagai akar
adventif, dihasilkan dari batang tanaman.
Akar tumbuh dan berkembang dari akar utama membentuk cabang lateral
akar. Sistem akar tunggang ditandai dengan adanya akar utama (top root) yang
masuk kedalam tanah. Dari akar utama tersebut tumbuh cabang-cabang akar
lateral. Sistem akar serabut memiliki akar primary root. Akar utamanya tidak
berkembang secara sepurnah, sehungga akar-akar lateral tersebar dari dasar
batang akar. Tiap-tiap akar menghasilkan akar-akar sekunder yang selanjutnya
ditumbuhi oleh rambut-rambut akar sebagai agen penyerap utama hara dan air.
Tiap akar memiliki daerah jarigan yang terkonsentrasi yang terdefenisi
dengan tegas, yakni jaringan dermal (epidermis), jaringan bawah epidermis
(cortex termasuk endodermis) dan jaringan veskuler tengah yang dikeilingi oleh
perisycle.
Epidermis merupakan sistem sel-sel yang memiliki berbagai variasi
struktur dan fungsi, yang menutupi tubuh tumbuhan. Struktur yang demikian
tersebut dapat dihubungkan dengan peranan jaringan sebagai lapisan yang
berhubungan dengan lingkungan luar. Adanya bahan lemak, kutin dan kutikula
dapat membatasi penguapan pada dinding bagian luar sehingga menjadikannnya
kompak dan keras dan dapat dianggap sebagai penyokong mekanis. Di antara sel-
sel epidermis terdapat derifatnya antara lain yang disebut stomata, trikoma, sel
kipas, sel silika dan sel gabus.
Selain akar, batang juga memiliki peran penting dalam memberikan
dukungan pertumbuhan. Fungsi batang secara umum adalah sebagai penopang
tumbuhan serta jalan pengangkutan hasil fotosintesis ke seluruh bagian
tumbuhan.  Di bawah lapisan luar batang dikotil tampak lapisan korteks yang
tersusun atas sel parenkim yang menyimpan cadangan makanan. Disisi lain
korteks terdapat pembuluh ikat. Phloem berfungsi menyalurkan makanan ke
semua bagian tubuh tumbuhan. Phloem menempati pembuluh ikat dekat dengan
sisi luar jaringan batang. Xylem menempati sisi lebih dalam dari batang yang
berperan menyalurkan air yang berasal dari akar. Diantara phloem dan xylem
terdapat cambium. Lapisan cambium tersusun atas sel-sel parenkim.
Sel-sel parenkim yang terletak disisi luar menghasilakan sel phloem,
sedangkan sel-sel parenkim yang terletak lebih dalam menghasilkan sel xylem.
Pertumbuhan diameter batang terlaksana di daerah cambium. Bagian tengah-
tengah batang, yakni pith berperan sebagai tempat penyimpanan cadangan
makanan. Dalam batang dikotil berkayu, cambium membentuk cincin kontinyu
sekitar batang dan menghasilkan cincin kontinyu phloem ke sisi luar dan xylem ke
sisi dalam batang. Hasil akhinya, xylem membentuk core padat. Pada batang
dewasa, pith dan korteks kadan tidak tampak.
Jaringan epidermis adalah jaringan yang terletak di bagian paling luar dari
batang. Jaringan epidermis berfungsi untuk melindungi jaringan tumbuhan yang
berada di bagian dalam batang.
Korteks terletak di bagian yang lebih dalam setelah jaringan
epidermis. Fungsi jaringan korteks pada beberapa tumbuhan yaitu sebagai tempat
cadangan makanan disimpan. 
Dalam batang monokotil yang memiliki satu embrionik, pembuluh ikat
dalam bentuk strands tersebar diseluruh bagian batang. Batang monokotil
mempunyai korteks dan pembuluh dengan xylem dan phloem. Pembuluh ikat
tidak lapisan cambium dan batangnya tidak mempunyai pith sentral. Karena tidak
memiliki lapisan cambium, maka monokotil tumbuh meninggi, terkecuali palm
yang tumbuh meninggi tapi diameter tidak mengikat.

V. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1. Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum kali ini dapat ditarik kesimpulan bahwa
batang merupakan organ tumbuhan yang tumbuh di permukaan tanah. Fungsi
batang antara lain menyalurkan air dan garam mineral dari akar ke daun,
menyalurkan zat makanan dari daun ke seluruh tubuh, tempat menyimpan
cadangan makanan, serta tempat menempelnya daun, bunga dan buah. Jaringan
yang menyusun batang antara lain epidermis, korteks, stele, endodermis, empulur,
xylem, floem, dan kambium.
Akar adalah organ tumbuhan yang masuk ke dalam tanah. Fungsi akar
pada tumbuhan antara lain sebagai tempat melekatnya tumbuhan pada media
(tanah), menyerap air dan garam mineral dari tanah, memperkuat berdirinya
tumbuhan, tempat penyimpanan cadangan makanan. Jaringan penyusun akar
antara lain epidermis, korteks, endodermis, stele, perisikel, xylem, floem, dan
empulur.

5.2. Saran
Saran saya pada praktikum ini yaitu, diharapkan kepada praktikan agar
melengkapi alat dan bahan masing-masing perkelompok sebelum memasuki
laboratorium sehingga pada saat pelaksanaan praktikum waktu yang digunakan
lebih cepat.
DAFTAR PUSTAKA

Amintarti, 2013 Morfologi Tumbuhan. Fmipa Fkip Unlam. Banjarmasin


Anua, O., Henny L. R., Johanis J. 2017. “Struktur Sel Epidermis dan Stomata
Daun Beberapa Tumbuhan Suku Euphorbiaceae.” Jurnal Mipa Unstrat
Online. 6(1) 69-73.

Charisma, 2019 Modul Praktikum Botani Farmasi. Qiara Media. Jawa Timur
Irhamni, I., Pandia, S., Purba, E., 2017.” Kajian Akumulator Beberapa Tumbuhan
Air dalam Manyerap Logam Berat Secara Fitormediasi.” Jurnal Serambi
Engieenerig. 1(2):1934-2541.

Juhriah, Azrai M, Tambaru E, Rahayu EJ. 2019. Karakteristik Fenotipik dan


Pengelompokan Jagung Pulut Hibrida Zea Mays L Hasil Persilangan
Puncak. Jurnal Ilmu dan Lingkungan. 10(1): 51-60.

Kontan.co.id. 2020. “Perbedaan Tumbuhan Monokotil dan Dikotil, dari Bunga


hingga Daun Tumbuhan.” <https://lifestyle.kontan.co.id/news/perbedaan-
tumbuhan-monokotil-dan-dikotil-dari-bunga-hingga-daun-tumbuhan?
page=all>. Diakses pada tanggal 21 November 2021

Muhaimin H. L, Lamen, S., Uslan, 2018. “Pengembangan Media Jaringan


Epidermis Tanaman Jagung (Zea Mays L.) Yang Tumbuh di Kota Kupang
sebagai Sumber Belajar Tambahan Pembelajaran IPA SD Berbasis
Kearifan Lokal.” Jurnal Ilmiah Pendidikan Citra Bakti. (2): 15-25.

Mulyani, 2019. Anatomi Tumbuhan. PT Kanisius. Yogyakarta


Rosanti D. 2018. Struktur Morfologi Batang Tumbuhan di Taman Wisata Alam
Punti Kayu Palembang. Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam. 15(1): 30-34.

Sepriapti, 2012 Fungsi Akar. http//www.blogspot.com. Diakses pada tanggal 25


November 2021

Widyati. 2017. Memahami Komunikasi Tumbuhan-Tanah Dalam Area Rhizosfir


Untuk Optimasi Pengelolaan Lahan. Jurnal Sumberdaya Lahan. 11(1):33-
42
LAMPIRAN

1. Lampiran Jurnal
2. Lampiran Buku
3. Lampiran Foto

Anda mungkin juga menyukai