Struktur Akar Dan Batang
Struktur Akar Dan Batang
Struktur Akar Dan Batang
Oleh:
LA ODE MUHAMMAD SYAIFUL
NIM. D1F121024
Sel dan jaringan terdapat baik pada organisme tumbuhan maupun hewan.
Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil dari mahluk hidup seluler.
Organisme seluler ada yang terdiri atas satu sel atau uni seluler dan ada yang
terdiri atas banyak sel atau multi seluler. Berdasarkan ada tidaknya membran inti,
sel terbagi atas sel prokarion (tidak memiliki membran inti) dan sel eukarion
(memiliki membran inti). Sel prokarion contohnya bakteri dan ganggang biru, dan
sel eukarion contohnya sel tumbuhan tinggi. Sel eukarion umumnya memiliki
bagian-bagian yang sama yaitu: membrane plasma, sitoplasma dan
organelorganelnya. Sitoplasma merupakan cairan sel yang terdapat di luar inti,
mengisi ruangan di antara membran plasma dan inti sel. Komponen terluar
sitoplasma adalah membran plasma (plasmolemma). Sitoplasma terdiri dari
matriks yang di dalamnya terdapat inclusion dan organel. Cabang biologi yang
membahas khusus tentang sel disebut sitology.
Pada organisme multi seluler, kumpulan sel membentuk jaringan. Cabang
biologi yang khusus membahas tentang jaringan disebut histologi. Jaringan adalah
kumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Pada tumbuhan
jaringan dapat dibedakan atas jaringan meristem, jaringan dewasa, jaringan
penyokong, jaringan pengangkut, dan jaringan gabus. Jaringan meristem adalah
jaringan muda yang sel-selnya selalu membelah atau bersifat meristematik.
Jaringan ini hanya terdapat pada bagian bagian tertentu dari tumbuhan. Jaringan
dewasa merupakan jaringan yang telah mengalami diferensiasi. Jaringan
penyokong disebut juga jaringan penguat atau stereom. Fungsi utama jaringan ini
adalah menguatkan bagian tubuh tumbuhan, jaringan ini terdiri atas kolenkim dan
skelerenkim. Jaringan pengangkut yaitu jaringan tumbuhan yang berfungsi untuk
transport atau pengangkutan zat. Jaringan ini terdiri dari xilem atau pembuluh
kayu dan floem atau pembuluh tapis. Sedangkan jaringan gabus yaitu jaringan
yang tersusun atas sel-sel gabus. Jaringan ini berfungsi melindungi jaringan di
bawahnya agar tidak terlalu banyak kehilangan air. Jaringan tubuh tumbuhan
adalah sekelompok sel yang memiliki struktur dan fungsi sama yang membentuk
organ tumbuhan. Berdasarkan tipe sel penyusunnya, jaringan dibedakan menjadi
jaringan sederhana dan jaringan kompleks. Jaringan sederhana adalah jaringan
yang dibentuk satu jenis sel. Contoh jaringan sederhana adalah jaringan kolenkim,
parenkim, dan sklerenkim. Jaringan kompleks adalah jaringan yang terbentuk dari
lebih dari satu tipe sel. Contoh jaringan kompleks adalah jaringan xilem, floem,
dan epidermis.
Akar merupakan bagian tumbuhan berbiji yang berada di dalam tanah,
bentuknya sering kali meruncing hingga mudah menembus tanah. Namun terdapat
beberapa tumbuhan yang memiliki akar yang tumbuh di atas tanah. Akar terdiri
dari beberapa bagian, yakni leher akar, ujung akar, batang akar, cabang akar,
serabut akar, rambut akar, dan tudung akar.
Batang merupakan salah satu dari organ dasar tumbuhan berpembuluh.
Batang adalah sumbu tumbuhan, tempat semua organ lain bertumpu, dan tumbuh.
Daun adalah organ yang sangat penting bagi tumbuhan dalam menjalankan proses
fisiologi dan biokimia untuk memproduksi biomasa sebagai sumber energi bagi
organisme lainnya termasuk manusia. Daun tumbuhan dapat dibedakan menurut
bentuk, ukuran dan beragam sifatnya.
.
III. METODE PRAKTIKUM
2
3. Floem
4. Korteks
3
Batang
3. Tomat (L. 1 1. Epidermis
Escullentum Mill) 2 2. Korteks
3 3. Endodermis
4
5 5
4. Xylem
5. Floem
Akar
1 1. Epidermis
2 2. Korteks
4
3
3. Floem
4. Xylem
Batang
4. Kacang Tanah 1 1. Epidermis
(Arachis 2 2. Endodermis
Hipogaea) 3
4
3. Korteks
5 4. Floem
Akar 5. Xylem
1 1. Epidermis
2 2. Floem
3
4
3. Xylem
4. Empulur
Batang
5. Adam Eva (Rhoeo 1 1. Epidermis
Discolor) 2 2. Endodermis
3
3. Floem
4 4. Xylem
Akar
1 1. Epidermis
2 2. Korteks
3
4
3. Floem
4. Xylem
Batang
1.2. Pembahasan
Akar berperan dalam penyerapan air dan unsur hara terlarut, menopang
berdirinya tumbuhan dan beberapa takson tumbuhan bereran sebagai organ
penyimpanan cadangan makanan. Umumnya, sisitem perakaran tumbuhan terdiri
atas dua tipe, yakni dikotil/tunggang dan monokotil/serabut.
Akar tunggang adalah ciri tumbuhan yang dikenal sebagai dicotyledons
dan juga ditemukan pada tumbuhan yang dikenal sebagai gymnospermae. Akar
tunggang adalah diferensiasi lebih lanjut dari akar primer. Akar primer terbentuk
dari radikula semai selama perkembangan benih. Dalam sistem akar tunggang,
akar utama adalah yang terbesar dan terpanjang, dan akar lateral lebih kecil dan
lebih pendek. Beberapa akar samping yang dikenal sebagai akar lateral terbentuk
dari akar utama.
Akar serabut adalah akar yang terdiri dari kumpulan akar-akar dengan
ukuran dan panjang yang sama. Mereka tidak menembus sedalam ke dalam tanah
seperti halnya akar tunggang. Akar serabut merupakan ciri tumbuhan monokotil.
Berbeda dengan akar tunggang, akar primer yang dihasilkan selama
perkembangan tidak tetap, dan sebaliknya akar, yang dikenal sebagai akar
adventif, dihasilkan dari batang tanaman.
Akar tumbuh dan berkembang dari akar utama membentuk cabang lateral
akar. Sistem akar tunggang ditandai dengan adanya akar utama (top root) yang
masuk kedalam tanah. Dari akar utama tersebut tumbuh cabang-cabang akar
lateral. Sistem akar serabut memiliki akar primary root. Akar utamanya tidak
berkembang secara sepurnah, sehungga akar-akar lateral tersebar dari dasar
batang akar. Tiap-tiap akar menghasilkan akar-akar sekunder yang selanjutnya
ditumbuhi oleh rambut-rambut akar sebagai agen penyerap utama hara dan air.
Tiap akar memiliki daerah jarigan yang terkonsentrasi yang terdefenisi
dengan tegas, yakni jaringan dermal (epidermis), jaringan bawah epidermis
(cortex termasuk endodermis) dan jaringan veskuler tengah yang dikeilingi oleh
perisycle.
Epidermis merupakan sistem sel-sel yang memiliki berbagai variasi
struktur dan fungsi, yang menutupi tubuh tumbuhan. Struktur yang demikian
tersebut dapat dihubungkan dengan peranan jaringan sebagai lapisan yang
berhubungan dengan lingkungan luar. Adanya bahan lemak, kutin dan kutikula
dapat membatasi penguapan pada dinding bagian luar sehingga menjadikannnya
kompak dan keras dan dapat dianggap sebagai penyokong mekanis. Di antara sel-
sel epidermis terdapat derifatnya antara lain yang disebut stomata, trikoma, sel
kipas, sel silika dan sel gabus.
Selain akar, batang juga memiliki peran penting dalam memberikan
dukungan pertumbuhan. Fungsi batang secara umum adalah sebagai penopang
tumbuhan serta jalan pengangkutan hasil fotosintesis ke seluruh bagian
tumbuhan. Di bawah lapisan luar batang dikotil tampak lapisan korteks yang
tersusun atas sel parenkim yang menyimpan cadangan makanan. Disisi lain
korteks terdapat pembuluh ikat. Phloem berfungsi menyalurkan makanan ke
semua bagian tubuh tumbuhan. Phloem menempati pembuluh ikat dekat dengan
sisi luar jaringan batang. Xylem menempati sisi lebih dalam dari batang yang
berperan menyalurkan air yang berasal dari akar. Diantara phloem dan xylem
terdapat cambium. Lapisan cambium tersusun atas sel-sel parenkim.
Sel-sel parenkim yang terletak disisi luar menghasilakan sel phloem,
sedangkan sel-sel parenkim yang terletak lebih dalam menghasilkan sel xylem.
Pertumbuhan diameter batang terlaksana di daerah cambium. Bagian tengah-
tengah batang, yakni pith berperan sebagai tempat penyimpanan cadangan
makanan. Dalam batang dikotil berkayu, cambium membentuk cincin kontinyu
sekitar batang dan menghasilkan cincin kontinyu phloem ke sisi luar dan xylem ke
sisi dalam batang. Hasil akhinya, xylem membentuk core padat. Pada batang
dewasa, pith dan korteks kadan tidak tampak.
Jaringan epidermis adalah jaringan yang terletak di bagian paling luar dari
batang. Jaringan epidermis berfungsi untuk melindungi jaringan tumbuhan yang
berada di bagian dalam batang.
Korteks terletak di bagian yang lebih dalam setelah jaringan
epidermis. Fungsi jaringan korteks pada beberapa tumbuhan yaitu sebagai tempat
cadangan makanan disimpan.
Dalam batang monokotil yang memiliki satu embrionik, pembuluh ikat
dalam bentuk strands tersebar diseluruh bagian batang. Batang monokotil
mempunyai korteks dan pembuluh dengan xylem dan phloem. Pembuluh ikat
tidak lapisan cambium dan batangnya tidak mempunyai pith sentral. Karena tidak
memiliki lapisan cambium, maka monokotil tumbuh meninggi, terkecuali palm
yang tumbuh meninggi tapi diameter tidak mengikat.
5.2. Saran
Saran saya pada praktikum ini yaitu, diharapkan kepada praktikan agar
melengkapi alat dan bahan masing-masing perkelompok sebelum memasuki
laboratorium sehingga pada saat pelaksanaan praktikum waktu yang digunakan
lebih cepat.
DAFTAR PUSTAKA
Charisma, 2019 Modul Praktikum Botani Farmasi. Qiara Media. Jawa Timur
Irhamni, I., Pandia, S., Purba, E., 2017.” Kajian Akumulator Beberapa Tumbuhan
Air dalam Manyerap Logam Berat Secara Fitormediasi.” Jurnal Serambi
Engieenerig. 1(2):1934-2541.
1. Lampiran Jurnal
2. Lampiran Buku
3. Lampiran Foto